Routing Information Protocol

11
LAPORAN JARINGAN RIP 1. Pengertian RIP routing Routing Information Protocol (RIP) mendefinisikan cara untuk router, yang menghubungkan jaringan menggunakan Internet Protocol (IP), untuk berbagi informasi tentang bagaimana rute lalu lintas antara jaringan satu dengan jaringan lainnya. RIP diklasifikasikan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) sebagai Interior Gateway Protocol (IGP), salah satu dari beberapa protokol untuk router bertukar informasi didalam jaringan yang lebih besar - misalnya, jaringan perusahaan tunggal yang dapat terdiri dari banyak jaringan area lokal yang terpisah (LAN) yang terhubung melalui router. RIP merupakan routing protocol dengan algoritma routing distance vector atau routing protocol yang hanya melihat arah dan jarak untuk menuju suatu jaringan tujuan. RIP tidak memiliki peta yang lengkap tentang jaringan yang ada. RIP menggunakan hop count sebagai metric dan link dengan hop count terkecil yang akan menjadi link terbaik (best path). Router-router yang menjalankan RIP akan saling bertukar informasi dengan router tetangganya (neighbor). Informasi yang akan dipertukarkan adalah tabel routing miliknya, dengan kata lain sebuah router akan mengirimkan atau meneruskan tabel routingnya kedalam neighbour router. 2. Penerapan RIP Topologi Jaringan

Transcript of Routing Information Protocol

Page 1: Routing Information Protocol

LAPORAN JARINGAN RIP1. Pengertian RIP routing

Routing Information Protocol (RIP) mendefinisikan cara untuk router, yang menghubungkan jaringan menggunakan Internet Protocol (IP), untuk berbagi informasi tentang bagaimana rute lalu lintas antara jaringan satu dengan jaringan lainnya. RIP diklasifikasikan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) sebagai Interior Gateway Protocol (IGP), salah satu dari beberapa protokol untuk router bertukar informasi didalam jaringan yang lebih besar - misalnya, jaringan perusahaan tunggal yang dapat terdiri dari banyak jaringan area lokal yang terpisah (LAN) yang terhubung melalui router.

RIP merupakan routing protocol dengan algoritma routing distance vector atau routing protocol yang hanya melihat arah dan jarak untuk menuju suatu jaringan tujuan. RIP tidak memiliki peta yang lengkap tentang jaringan yang ada. RIP menggunakan hop count sebagai metric dan link dengan hop count terkecil yang akan menjadi link terbaik (best path). Router-router yang menjalankan RIP akan saling bertukar informasi dengan router tetangganya (neighbor). Informasi yang akan dipertukarkan adalah tabel routing miliknya, dengan kata lain sebuah router akan mengirimkan atau meneruskan tabel routingnya kedalam neighbour router.

2. Penerapan RIP

Topologi Jaringan

- Langkah-langkah :

1. Setting IP pada masing masing komputer

Page 2: Routing Information Protocol

a. Untuk PC 1 seperti berikut :

b. Untuk PC 2 seperti berikut :

c. Untuk PC 0 seperti berikut :

2. Setting IP pada router

a. Pada Router 0

Page 3: Routing Information Protocol

Konfigurasi IP Address pada port FastEthernet0/0 terhubung pada jaringan 192.168.3.0/24, host di set dengan 192.168.3.1 dimana akan digunakan juga sebagai gateway dari host yang ada, sedangkan pada port Serial0/0/0 pada Router R1 dengan jaringan 192.168.1.0/24 di set dengan 192.168.1.1 dan port

Page 4: Routing Information Protocol

Serial0/0/1 pada Router R2 dengan jaringan 192.168.4.0/24 di set dengan 192.168.4.2.

b. Pada Router 1

Page 5: Routing Information Protocol

Konfigurasi IP Address pada port FastEthernet0/0 Terhubung pada jaringan 192.168.2.0/24 yaitu pada host di set dengan 192.168.2.1 yang dimana akan digunakan juga sebagai gateway dari host yang ada, sedangkan pada port Serial0/1/0 pada Router R0 dengan jaringan 192.168.1.0/24 di set dengan 192.168.1.2 dan port Serial0/1/1 pada Router R2 dengan jaringan 192.168.5.0/24 di set dengan 192.168.5.2.

c. Pada Router 2

Page 6: Routing Information Protocol

Konfigurasi IP Address pada port FastEthernet0/0 Terhubung pada jaringan 192.168.6.0/24 yaitu pada host di set dengan 192.168.6.1 yang dimana akan digunakan juga sebagai gateway dari host yang ada, sedangkan pada port Serial0/1/0 pada Router R0 dengan jaringan 192.168.4.0/24 di set dengan 192.168.4.1 dan port Serial0/1/1 pada Router R2 dengan jaringan 192.168.5.0/24 di set dengan 192.168.5.1.

3. Setting RIP pada masing masing router

a. Pada router 0

Ketika melakukan konfigurasi RIP pada router R0, jaringan yang dijangkau oleh Router R0 yaitu jaringan 192.168.3.0/24, 192.168.4.0/24, dan 192.168.1.0/24, jaringan yang di set ini adalah jaringan yang dapat dijangkau pada router ini sehingga tidak perlu menentukan hoop yang akan di lewati, karena akan di atur secara otomatis oleh algoritma yang ada pada RIP Router R1.

Page 7: Routing Information Protocol

b. Pada router 1

Ketika melakukan konfigurasi Router R1, Jaringan yang dijangkau oleh Router R1 yaitu jaringan 192.168.2.0/24, 192.168.5.0/24, dan 192.168.1.0/24, jaringan yang di set ini adalah jaringan yang dapat dijangkau pada router ini sehingga tidak perlu menentukan hoop yang akan di lewati, karena akan di atur secara otomatis oleh algoritma yang ada pada RIP Router R1.

c. Pada router 2

Jaringan yang dijangkau oleh Router R2 yaitu jaringan 192.168.6.0/24, 192.168.5.0/24, dan 192.168.4.0/24, jaringan yang di set ini adalah jaringan yang dapat dijangkau pada router ini sehingga tidak perlu menentukan hoop yang akan di lewati, karena akan di atur secara otomatis oleh algoritma yang ada pada RIP Router R2.

4. Test komunikasi (ping) antar komputer

Page 8: Routing Information Protocol

a. Dari PC 1

b. Dari PC 2

Page 9: Routing Information Protocol

c. Dari PC 0

Page 10: Routing Information Protocol