Mengenal Routing Protocol Part 1

14
Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya www.almuhibbin.com 1 MENGENAL JENIS ROUTING PROTOKOL DAN IMPLEMENTASINYA Sebenarnya apa sih Roting Protokol, kegunaannya dalam kehidupan Network sehari- hari..? Itu pertama kali yang muncul di otak pertama kali belajar network, jaringan terutama pasa praktikum Jaringan Komputer di Kampus dulu. Sebenarnya routing protocol adalah suatu aturan baku yang dikhususkan untuk perutean jalur dari suatu network ke network yang lain. Kalo dibuat simpelnya seperti rambu-rambu lalu lintas. Macam macam routing protocol sangat beragam, dan mempunyai fungsi dan implementasi yang beragam : 1. STATIC ROUTING Menambahkan Routing Statik Routing statik sebenarnya paling mudah di implementasikan karena ditambahkan secara manual oleh administrator dan sifatnya tetap biasanya diperuntukkan untuk jaringan dengan kapasitas kecil, semacam lab sekolah atau lab kampus. Aturan bakunya untuk konfigurasinya adalah: Router(config)# ip route [destination network/destination ip address] [next hop ip address/forwarding interface] [administrative distance] RouterD(config)# ip route 172.32.3.0 255.255.255.0 172.32.2.2 Cara kerja routing statik Administrator jaringan mengkonfigurasi router secara manual, router melakukan routing berdasarkan informasi dalam table routing, kemudian routing static tadi digunakan untuk melewatkan paket data Keuntungan Statik routing lebih aman dibandingkan dengan routing dinamis dikarenakan alamat ip yang kita routingkan pasti, sehingga sedikit lebih aman dari ancaman spoofing di jaringan. Kerugian Konfigurasinya cukup lama dan rumit, apalagi jika router nya banyak, di samping itu juga rentan kesalahan dalam memasukan alamat IP di router yang kita konfigurasi, jika salah, ya pasti jaringan tidak bisa konek.

description

Mengenal Routing Protocol Part 1 (RIP and STATIC)

Transcript of Mengenal Routing Protocol Part 1

Page 1: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

1

MENGENAL JENIS ROUTING PROTOKOL DAN IMPLEMENTASINYA

Sebenarnya apa sih Roting Protokol, kegunaannya dalam kehidupan Network sehari-

hari..?

Itu pertama kali yang muncul di otak pertama kali belajar network, jaringan terutama

pasa praktikum Jaringan Komputer di Kampus dulu. Sebenarnya routing protocol

adalah suatu aturan baku yang dikhususkan untuk perutean jalur dari suatu network ke

network yang lain. Kalo dibuat simpelnya seperti rambu-rambu lalu lintas.

Macam macam routing protocol sangat beragam, dan mempunyai fungsi dan

implementasi yang beragam :

1. STATIC ROUTING

• Menambahkan Routing Statik

Routing statik sebenarnya paling mudah di implementasikan karena

ditambahkan secara manual oleh administrator dan sifatnya tetap biasanya

diperuntukkan untuk jaringan dengan kapasitas kecil, semacam lab sekolah atau

lab kampus.

Aturan bakunya untuk konfigurasinya adalah:

– Router(config)# ip route [destination network/destination ip

address] [next hop ip address/forwarding interface]

[administrative distance]

RouterD(config)# ip route 172.32.3.0 255.255.255.0 172.32.2.2

• Cara kerja routing statik

Administrator jaringan mengkonfigurasi router secara manual, router melakukan

routing berdasarkan informasi dalam table routing, kemudian routing static tadi

digunakan untuk melewatkan paket data

• Keuntungan

Statik routing lebih aman dibandingkan dengan routing dinamis dikarenakan

alamat ip yang kita routingkan pasti, sehingga sedikit lebih aman dari ancaman

spoofing di jaringan.

• Kerugian

Konfigurasinya cukup lama dan rumit, apalagi jika router nya banyak, di

samping itu juga rentan kesalahan dalam memasukan alamat IP di router yang

kita konfigurasi, jika salah, ya pasti jaringan tidak bisa konek.

Page 2: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

2

• Merubah administrative distance

Administrative Distance diperlukan dalam routing static untuk memastikan

konfigurasi dibaca oleh network lain jika kondisinya dalam jaringan itu ada

forwarding interface dan next hop ip address.

– Secara Default administrative distance dari routing static adalah:

• 0 jika forwarding interface terkonfigurasi

• 1 jika next hop ip address terkonfigurasi

Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2. 150

lustrasi Routing Statik

Page 3: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

3

Contoh Konfigurasi di Routernya via Packet Tracer

Contoh Konfigurasi di Routernya via IOS Cisco

========================

Router I

========================

Router>enable

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname sterling

sterling(config)#interface FastEthernet0/0

sterling(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.0

sterling(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

sterling(config-if)#exit

sterling(config)#

sterling(config)#interface FastEthernet0/0

sterling(config-if)#

sterling(config-if)#exit

Page 4: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

4

sterling(config)#interface Serial2/0

sterling(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.0

sterling(config-if)#clock rate 56000

sterling(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down

sterling(config-if)#exit

sterling(config)#

=============================

Router II

=============================

Router>enable

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname hobooken

hobooken(config)#interface Serial2/0

hobooken(config-if)#ip address 172.16.2.2 255.255.255.0

hobooken(config-if)#clock rate 56000

hobooken(config-if)#no shutdown

hobooken(config-if)#

hobooken(config-if)#exit

hobooken(config)#interface FastEthernet0/0

hobooken(config-if)#ip address 172.16.3.1 255.255.255.0

hobooken(config-if)#no shutdown

hobooken(config-if)#exit

hobooken(config)#interface Serial3/0

hobooken(config-if)#ip address 172.16.4.1 255.255.255.0

hobooken(config-if)#clock rate 56000

hobooken(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down

hobooken(config-if)#

Page 5: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

5

=======================

Router III

=======================

Router>enable

Waycross#configure terminal

Router(config)#hostname Waycross

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Waycross(config)#interface Serial2/0

Waycross(config-if)#ip address 172.16.4.2 255.255.255.0

Waycross(config-if)#clock rate 56000

Waycross(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Waycross(config)#interface FastEthernet0/0

Waycross(config-if)#ip address 172.16.5.1 255.255.255.0

Waycross(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Waycross(config-if)#exit

Waycross(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1

Waycross(config)#

================================

SETING STATIC ROUTING

================================

sterling(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2

hobooken(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1

hobooken(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2

Waycross(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1

Page 6: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

6

=================================

LIHAT HASILNYA

=================================

hobooken#show ip route

Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP

D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area

N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2

E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP

i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area

* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR

P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 5 subnets

S 172.16.1.0 [1/0] via 172.16.2.1

C 172.16.2.0 is directly connected, Serial2/0

C 172.16.3.0 is directly connected, FastEthernet0/0

C 172.16.4.0 is directly connected, Serial3/0

S 172.16.5.0 [1/0] via 172.16.4.2

Waycross#show ip route

Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP

D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area

N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2

E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP

i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area

* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR

P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 3 subnets

S 172.16.3.0 [1/0] via 172.16.4.1

C 172.16.4.0 is directly connected, Serial2/0

C 172.16.5.0 is directly connected, FastEthernet0/0

Waycross#

Page 7: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

7

sterling#show ip route

Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP

D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area

N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2

E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP

i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area

* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR

P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 3 subnets

C 172.16.1.0 is directly connected, FastEthernet0/0

C 172.16.2.0 is directly connected, Serial2/0

S 172.16.3.0 [1/0] via 172.16.2.2

sterling#

2. DINAMIK ROUTING

- Routing Information Protocol

Routing Information Protocol atau yang dikenal RIP adalah dinamik routing protokol

yang sudah cukup tua. Diciptakan sekitar tahun 1970. Cara kerjanya berdasarkan

Distance Vector Routing Protocol, yang berarti akan mempergunakan pendekatan

berapa banyak hop (lompatan) router yang akan ditempuh untuk mencapai suatu

network.

RIP yang cara kerjanya berdasarkan Distance Vector Routing Protocol memiliki

kelemahan yang dapat terlihat apabila dalam jaringan ada link yang terputus. Dua

kemungkinan kegagalan yang mungkin terjadi adalah efek bouncing dan

menghitung-sampai-tak-hingga (counting to infinity). Efek bouncing dapat terjadi

pada jaringan yang menggunakan metrik yang berbeda pada minimal sebuah link. Link

yang putus dapat menyebabkan routing loop, sehingga datagram yang melewati link

tertentu hanya berputar-putar di antara dua router (bouncing) sampai umur (time to

live) datagram tersebut habis. Menghitung-sampai-tak hingga terjadi karena router

terlambat menginformasikan bahwa suatu link terputus.

Page 8: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

8

Keterlambatan ini menyebabkan router harus mengirim dan menerima distance-

vector serta menghitung metrik sampai batas maksimum metrik distance-vector

tercapai. Link tersebut dinyatakan putus setelah distance-vector mencapai batas

maksimum metrik. Pada saat menghitung metrik ini juga terjadi routing loop, bahkan

untuk waktu yang lebih lama daripada apabila terjadi efek bouncing.

RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui

kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada

jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi

routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Dengan demikian,

router-router di jaringan dapat dengan cepat mengetahui perubahan yang terjadi dan

meminimalkan kemungkinan routing loop terjadi.

RIP mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik.

atau lebih cepat jika terdapat triggered updates. Jika dalam 180 detik sebuah route

tidak diperbarui, router menghapus entri route tersebut dari forwarding table. RIP tidak

memiliki informasi tentang subnet setiap route. Router harus menganggap setiap route

yang diterima memiliki subnet yang sama dengan subnet pada router itu. Dengan

demikian, RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). RIP hanya

menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote,

tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg diizinkan,

yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada

jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau

jaringan yang menggunakan banyak router.

RIP versi 2 (RIP-2 atau RIPv2) berupaya untuk menghasilkan beberapa perbaikan atas

RIP, yaitu dukungan untuk VLSM, menggunakan otentikasi, memberikan informasi hop

berikut (next hop), dan multicast. Penambahan informasi subnet mask pada setiap

route membuat router tidak harus mengasumsikan bahwa route tersebut memiliki

subnet mask yang sama dengan subnet mask yang digunakan padanya

Page 9: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

9

Kalau kita rangkum RIP punya beberapa sifat dominan atau karakter.

– Termasuk Distance-vector routing protocol

– Maximum hop count nya 15

– 16 hop artinya sudah tak terjangkau dalam hitungan metrik

– Hop count adalah metric yang tersedia pada jalur yang ada

– Sifatnya Broadcast routing table yang masuk ke neighbour /

tetangganya setiap 30 menit

– Bias digunakan untuk keperluan balancing

– Mudah di konfigurasi

Contoh Kasus Implementasi RIP

Page 10: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

10

=======================

ROUTER I

=======================

Router>enable

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname Bandung

Bandung(config)#interface fastEthernet 0/0

Bandung(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.0

Bandung(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Bandung(config-if)#exit

Bandung(config)#interface serial 2/0

Bandung(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.0

Bandung(config-if)#clock rate 56000

Bandung(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down

Bandung(config-if)#exit

Bandung(config)

==========================

router 2

==========================

Router>ena

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname Jakarta

Jakarta(config)#interface serial 2/0

Jakarta(config-if)#ip address 172.16.2.2 255.255.255.0

Jakarta(config-if)#clock rate 56000

Jakarta(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

Page 11: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

11

Jakarta(config-if)#exit

Jakarta(config)#interface fastEthernet 0/0

Jakarta(config-if)#ip address 172.16.3.1 255.255.255.0

Jakarta(config-if)#exit

Jakarta(config)#interface serial 3/0

Jakarta(config-if)#ip address 172.16.4.1 255.255.255.0

Jakarta(config-if)#clock rate 56000

Jakarta(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down

Jakarta(config-if)#exit

Jakarta(config)#interface fastEthernet 0/0

Jakarta(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Jakarta(config-if)#exit

Jakarta(config)#

================

router 3

Router>ena

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname Surabaya

Surabaya(config)#interface serial 2/0

Surabaya(config-if)#ip address 172.16.4.2 255.255.255.0

Surabaya(config-if)#clock rate 56000

Surabaya(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

Surabaya(config-if)#exit

Surabaya(config)#

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Surabaya(config)#interface fastEthernet 0/0

Surabaya(config-if)#ip address 172.16.5.1 255.255.255.0

Page 12: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

12

Surabaya(config-if)#no shutdown

Surabaya(config-if)#

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Surabaya(config-if)#exit

Surabaya(config)#

Surabaya#

======================

RIP KONFIGURASI

======================

Bandung(config)#

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Bandung(config)#router rip

Bandung(config-router)#network 172.16.1.0

Bandung(config-router)#network 172.16.2.0

Bandung(config-router)#exit

Jakarta(config)#

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial3/0, changed state to up

Jakarta(config)#router rip

Jakarta(config-router)#network 172.16.2.0

Jakarta(config-router)#network 172.16.3.0

Jakarta(config-router)#network 172.16.4.0

Jakarta(config-router)#exit

Jakarta(config)#

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Surabaya(config)#router rip

Surabaya(config-router)#network 172.16.4.0

Page 13: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

13

Surabaya(config-router)#network 172.16.5.0

Surabaya(config-router)#exit

Surabaya(config)#

====================

LIHAT HASILNYA

=============

Bandung>enable

Bandung#show ip route

Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP

D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area

N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2

E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP

i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area

* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR

P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 5 subnets

C 172.16.1.0 is directly connected, FastEthernet0/0

C 172.16.2.0 is directly connected, Serial2/0

R 172.16.3.0 [120/1] via 172.16.2.2, 00:00:09, Serial2/0

R 172.16.4.0 [120/1] via 172.16.2.2, 00:00:09, Serial2/0

R 172.16.5.0 [120/2] via 172.16.2.2, 00:00:09, Serial2/0

Jakarta>enable

Jakarta#sho ip route

Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP

D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area

N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2

E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP

i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area

* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR

P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

Page 14: Mengenal Routing Protocol Part 1

Mengenal Jenis Routing Protokol dan Implementasinya

www.almuhibbin.com

14

172.16.0.0/24 is subnetted, 5 subnets

R 172.16.1.0 [120/1] via 172.16.2.1, 00:00:09, Serial2/0

C 172.16.2.0 is directly connected, Serial2/0

C 172.16.3.0 is directly connected, FastEthernet0/0

C 172.16.4.0 is directly connected, Serial3/0

R 172.16.5.0 [120/1] via 172.16.4.2, 00:00:14, Serial3/0

Jakarta#

Surabaya>enable

Surabaya#sho ip ro

Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP

D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area

N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2

E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP

i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area

* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR

P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 5 subnets

R 172.16.1.0 [120/2] via 172.16.4.1, 00:00:08, Serial2/0

R 172.16.2.0 [120/1] via 172.16.4.1, 00:00:08, Serial2/0

R 172.16.3.0 [120/1] via 172.16.4.1, 00:00:08, Serial2/0

C 172.16.4.0 is directly connected, Serial2/0

C 172.16.5.0 is directly connected, FastEthernet0/0

Surabaya#