ROTAVIRUS

4
 ROTAVIRUS Rotavirus adalah salah satu virus yang menyebabkan penyakit diare, terutama pada bayi. Rotavirus memiliki diameter tubuh 50-60 nm. Rotavirus menginfeksi sel-sel dalam vili usus halus dan berkembang biak dalam sitoplasma enterosit dan merusak mekanisme transportnya. Sel yang rus ak dapa t mas uk ke dal am lumen usus dan mel epa ska n sej uml ah bes ar vir us, yang kemudi an terdapa t dal am ti nj a. Infeksi Rotavi rus bi asany a selama musi m di ngi n, ma sa inkubasinya selama -! hari. "enular annya melal ui feses yang mengeri ng dan diseba rkan le#at udara.$ejala yang timbul jika terserang rotavirus antara lain diare, demam, nyeri perut, dan mun tah-munta h, sehingga ter jadi dehidr asi . %ar ene penula rannya me lal ui fes es mak a  penanganan yang paling baik adalah menjaga kebersihan lingkungan, dan penanganan bagi yang sudah terj angkit viru s ini adalah dengan mengganti &air an yang hilang denga n meminumka n oralit, atau &airan pengganti oralit yang lain. Sedangkan untuk pen&egahannya dapat dilakukan adalah mera#at se&ara terpisah anak yang terinfeksi rotavirus dengan anak yang sehat, dan juga dilakukan vaksinasi. S'R(%'(R  )ama virus rota didasarkan pada gambaran mikroskop ele&tron dari pinggir luar kapsid sebagai  pinggiran suatu roda yang mengelilingi jari-jari yang meman&ar dari inti yang menyerupai  pusat. "artikel-partikel mempunyai kapsid berkulit ganda dan

description

Rotavirus

Transcript of ROTAVIRUS

ROTAVIRUSRotavirus adalah salah satu virus yang menyebabkan penyakit diare, terutama pada bayi. Rotavirus memiliki diameter tubuh 50-60 nm. Rotavirus menginfeksi sel-sel dalam vili usus halus dan berkembang biak dalam sitoplasma enterosit dan merusak mekanisme transportnya. Sel yang rusak dapat masuk ke dalam lumen usus dan melepaskan sejumlah besar virus, yang kemudian terdapat dalam tinja. Infeksi Rotavirus biasanya selama musim dingin, masa inkubasinya selama 1-4 hari.Penularannya melalui feses yang mengering dan disebarkan lewat udara.Gejala yang timbul jika terserang rotavirus antara lain diare, demam, nyeri perut, dan muntah-muntah, sehingga terjadi dehidrasi. Karene penularannya melalui feses maka penanganan yang paling baik adalah menjaga kebersihan lingkungan, dan penanganan bagi yang sudah terjangkit virus ini adalah dengan mengganti cairan yang hilang dengan meminumkan oralit, atau cairan pengganti oralit yang lain. Sedangkan untuk pencegahannya dapat dilakukan adalah merawat secara terpisah anak yang terinfeksi rotavirus dengan anak yang sehat, dan juga dilakukan vaksinasi.

STRUKTUR

Nama virus rota didasarkan pada gambaran mikroskop electron dari pinggir luar kapsid sebagai pinggiran suatu roda yang mengelilingi jari-jari yang memancar dari inti yang menyerupai pusat. Partikel-partikel mempunyai kapsid berkulit ganda dan

garis tengah berkisar antara 60-75 nm. Partikel-partikel virus berkulit tunggal yang tidak mempunyai kapsid luar menunjukkan pinggir-pinggir luar yang kasar dan bergaris tengah 50-60 nm. Inti dalam dari parikel bergaris tengah 33-40 nm. Partikel virus mengandung 11 segmen ARN beruntai ganda ( BM total 10 x 106 ).

PATOGENESIS

Rotavirus adalah virus yang sulit dibiakkan. Rotavirus menginfeksi sel-sel dalam vili usus halus. Virus-virus itu berkembang biak dalam sitoplasma enterosit dan merusak mekanisme transportnya. Sel yang rusak dapat masuk ke dalam lumen usus dan melepaskan sejumlah besar virus, yang kemudian terdapat dalam tinja. Diare yang disebabkan oleh rotavirus mungkin akibat gangguan penyerapan natrium dan absorpsi glukosa karena sel yang rusak pada vili digantikan oleh sel kriptus belum matang yang tidak meyerap. Dibutuhkan waktu 3-8 minggu untuk perbaikan fungsi normal.

GAMBARAN KLINISRotavirus merupakan penyebab sebagian besar penyakit diare pada bayi dan

anak-anak tetapi tidak pada orang dewasa. Masa inkubasinya 1-4 hari. Gejala yang

khas meliputi diare, demam, nyeri perut, dan muntah-muntah diikuti dehidrasi.

Pada bayi dan anak-anak, kehilangan banyak elektrolit dan cairan bisa fatal

jika tidak diobati. Penderita dengan kasus yang lebih ringan mempunyai gejala selama

3-8 hari dan kemudian sembuh sempurna. Dapat terjadi infeksi asimtomatik dengan

serokonversi. Pada anak-anak dengan imunodefisiensi, rotavirus dapat mengakibatkan

penyakit yang lebih berat dan lebih panjang. Orang dewasa yang berkontak dapat

terinfeksi, seperti yang ditunjukkan oleh serokonversi, tetapi mereka jarang

menunjukkan simtom, dan virus jarang terdeteksi dalam feses mereka. Sumber infeksi

yang sering ditemukan adalah kontak dengan kasus pediatrik. Tetapi epidemi penyakit

yang berat telah terjadi pada orang dewasa, terutama dalam populasi yang tertutup,

misalnya dalam bangsal geriatrik. Rotavirus golongan B terlibat dalam penjangkitan yang luas penyakit gastroenteritis berat pada orang dewasa di Cina.2Dalam studi kohort pada bayi yang diikuti dari sejak lahir hingga 2 tahun pertama, sebanyak 50% infeksi rotavirus bersifat asimtomatik. Infeksi primer lebih berat daripada infeksi berulang. Durasi sakit dari 3-9 hari. Pada infeksi dengan gejala, penyakit rotavirus dikategorikan ringan pada 62% anak-anak, 35% sedang dan 3% kasus berat; 7% anak-anak membutuhkan rawat inap.

Pada sebuah studi pada anak-anak dengan diare rotavirus, 64% mengalami muntah, 64% mengalami demam, 14% mengalami dehidrasi, dan 18% di rawat inap. Pada anak-anak yang mengalami gejala, onset sering tiba-tiba, dengan demam dan muntah yang diikuti dengan diare yang bersifat berair dan eksplosif dengan frekuensi 10x per hari. Feses tidak berdarah dan biasanya sangat sedikit mengandung leukosit, tetapi pada 20% dapat ditemui mukus.

Karena kesulitan menilai dehidrasi pada anak-anak, data yang ada terbatas untuk menilai kejadian dehidrasi pada diare rotavirus. Dibandingkan dengan diare pada anak karena patogen lain, diare pada rotavirus lebih cenderung mengandung banyak air, mual, muntah, kehilangan selera makan, nyeri perut dan dehidrasi. Pada anak-anak yang dirawat inap dengan infeksi rotavirus, kebanyakan anak-anak mengalami kombinasi demam, muntah dan diare. Namun dapat juga muncul 2 gejala

SUMBER: Rotavirus, 2009 USU Repository 2008