ROMMY K KARINDON S - ftp.unpad.ac.id fileDengan de-mikian, kondisi jalan nasional yang mantap bisa...

1
18 KAMIS, 7 APRIL 2011 E E KONOMI KONOMI NASIONAL PERUM Bulog memprediksi harga beras akan turun sekitar 5% seiring peningkatan pa- sokan dari panen bulan ini. Un- tuk itu, Bulog memperkirakan penyerapan beras di April bisa mencapai 500 ribu ton. “O iya, target kita di April bisa menyerap hampir 500 ribu ton lebih. (Penyerapan beras 2011) Sampai bulan ini bisa 916 ribu ton,” ungkap Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, ke- marin. Lebih jauh ia menambahkan, kontrak beras dalam negeri yang telah ditandatangani Bulog melebihi 488 ribu ton. Sementara, beras yang sudah masuk ke gudang Bulog kira- kira 410 ribu ton. Sehingga, sekitar 70 ribu dari kontrak masih belum masuk. Bulan lalu, perusahaan pelat merah ini gagal mencapai target penyerapan beras sebesar 416 ribu ton. Hingga akhir Maret, Bulog hanya mampu menye- rap sebanyak 341 ribu ton atau 82% dari target. Salah satu penyebabnya ialah tingginya harga beras di tingkat petani. Namun, dia berjanji pihaknya akan mengerahkan semua daya untuk mencapai target. “Ya tentunya kita gunakan berbagai jurus. Kalau peng- adaan semuanya kita buka, mulai dari membeli ke petani, kelompok tani, kita membeli dari penggilingan-penggi- lingan kecil, melalui mitra, kemudian KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan), melalui sat- gas Bulog, kerja sama dengan BUMN, semua kita lakukan,” paparnya. Terkait pengadaan impor, Sutarto mengakui belum se- luruh beras impor masuk ke gudang Bulog. Hingga akhir Maret lalu, sesuai kontrak yang ditetapkan, akan ada tambahan impor beras sebesar 1,4 juta ton. Tambahan impor beras tersebut tidak sampai melebihi kuota impor beras Bulog yang men- capai 2 juta ton. Kemelesetan realisasi impor tersebut, menurutnya karena terganjal badai sehingga keda- tangan beras terhambat. Selain itu, adanya perbedaan fasilitas bongkar muat di setiap pela- buhan yang menjadi tempat labuh kapal pembawa beras. “Fasilitas bongkar kita kan terbatas, bahkan di beberapa pelabuhan provinsi itu tidak secepat misalnya di Tanjung Perak, Tanjung Priok, tapi ini kan kita sebar ke daerah yang memerlukan. Misalnya, di Malahayati, Ciwandan, NTT, Kupang, jadi enggak sama,” tandasnya. (Tup/E-5) KEMENTERIAN Pekerjaan Umum (PU) memilih melaku- kan pelebaran untuk penam- bahan lajur jalan ketimbang perpanjangan jalan untuk me- ngurangi bebannya. Dengan program itu, pemerintah me- nargetkan rata-rata kecepatan angkutan jalan raya 80 kilome- ter per jam. “Pemerintah fokus pada peningkatan kapasitas seperti menambah lajur jalan. Tren- nya seperti itu. Penambahan lajur ini mengalami pening- katan yang cukup signikan ketimbang menambah panjang jalan,” tutur Staf Khusus Men- teri PU Danang Parikesit ketika dihubungi, kemarin. Dia menambahkan, penam- bahan lajur dilakukan untuk menambah jalan yang semula hanya memiliki dua lajur men- jadi empat lajur. Dengan de- mikian, kondisi jalan nasional yang mantap bisa meningkat menjadi 90% di 2012 dari saat ini sekitar 84%. Selain itu, dengan penambahan lajur di- harapkan kecepatan angkutan jalan raya bisa mencapai target yang ditetapkan pemerintah antara 60 dan 80 km/jam. “Saat ini kecepatan di jalan raya hanya 40 km/jam. Jepang itu kecepatan di jalan sekitar 80 km/jam, Inggris 100 km/ jam, dan Prancis 120 km/jam,” tukasnya. Kendati demikian, Danang berpendapat bahwa penggu- naan moda transportasi kereta harus lebih ditingkatkan untuk mengurangi beban jalan. Moda angkutan tersebut sangat efek- tif khususnya untuk angkutan barang. Pengamat transportasi Dar- maningtyas mengatakan, ma- salah kelebihan beban jalan raya tidak cukup selesai de- ngan penambahan jalan. Pe- merintah harus memfasilitasi mobilitas pengangkutan de- ngan alternatif nonjalan raya. “Pengangkutan melalui jalan raya bisa diganti dengan kereta atau jalur udara ataupun laut,” katanya. Dengan adanya penambahan jalan, ia yakin jumlah kenda- raan justru akan bertambah. Karena itu, solusi penambahan tidak akan menyelesaikan ma- salah beban jalan. Di samping itu, optimalisasi angkutan nonjalan akan me- ngurangi beban subsidi bahan bakar. ‘‘Biaya pengangkutan justru lebih murah ketimbang melalui darat. Dalam hal anggaran ne- gara pun, jalur laut dan kereta relatif lebih murah. Karena ka- lau darat subsidi bahan bakar minyaknya justru lebih besar,’’ ujarnya. (NG/E-5) Tambah Lajur Jalan Genjot Kecepatan Harga Beras Turun, Bulog Naikkan Target Penyerapan PELUNCURAN BMW X3: Model berdiri di samping mobil BMW X3 generasi kedua saat peluncuran di Jakarta, kemarin. Mobil tersebut mempunyai kelebihan, yakni tingkat kenyamanan yang lebih tinggi dan ruang kabin yang lega serta mesin baru yang efisien. RI-Inggris Perkuat Investasi dan Dagang INGGRIS menyatakan minat- nya untuk berinvestasi di Indo- nesia. Sektor minyak dan gas, pembangunan infrastruktur energi, transportasi, dan manu- faktur menjadi beberapa dari sektor yang diincar investor Inggris. “Inggris ingin meningkat- kan investasinya di Indone- sia dan ingin meningkatkan volume perdagangan kedua negara. Karena kita mulai me- nyadari (volume perdagangan) US$2,6 miliar tahun 2010 itu mencerminkan potensi yang ada pada dua negara,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa seusai bertemu perwakilan khusus Inggris untuk investasi dan perdagangan internasional Duke of York Pangeran An- drew Albert Christian Edward, di Jakarta, kemarin. Menurutnya, selain investasi, pemerintah Inggris bersedia meningkatkan kapasitas sum- ber daya manusia terutama kemampuan para pengusaha lokal. Namun untuk itu, pe- merintahan Inggris meminta adanya perbaikan peraturan terkait dengan investasi di In- donesia. “Hal ketiga yang tidak kalah pentingnya, menginginkan ada beberapa regulasi yang dira- sakan perlu perbaikan, yang masih dirasakan menghambat (investasi),” ujar Hatta. Untuk masalah perbaikan regulasi, ia menyampaikan kepada Pangeran Andrew bah- wa Indonesia saat ini sedang melakukan reformasi besar- besaran di segala bidang. Hal itu termasuk masalah kepastian hukum di dalam berusaha di Tanah Air. Apalagi lembaga internasional sudah menem- patkan Indonesia di urutan kesembilan tujuan investasi dunia. Selain itu, Duke of York mengundang pemerintah In- donesia untuk berkunjung ke Inggris dan menemui beberapa pengambil keputusan di sana. Kunjungan itu untuk memba- has hal-hal yang berkaitan de- ngan peningkatan investasi dan perdagangan kedua negara. Secara terpisah, Menteri Per- dagangan Mari Elka Pangestu mengatakan saat ini Inggris merupakan mitra nomor dua atau tiga perdagangan Indone- sia di Eropa. Dengan kedatangan Pange- ran Andrew, investasi Ing- gris diharapkan akan semakin besar. Demikian juga dengan perdagangan antarkedua ne- gara yang saat ini masih ter- kendala masalah standardisasi produk. “Kita akan membuka British Standard Institute. Begini lo, kalau mau masuk ke Eropa, standar (barang itu) penting. Kita sudah rintis 2-3 tahun lalu dan sekarang mereka akan buka cabang di sini,” kata Mari. (Tup/E-5) Saat ini kecepatan di jalan raya hanya 40 km/jam. Jepang itu kecepatan di jalan sekitar 80 km/jam, Inggris 100 km/jam, dan Prancis 120 km/jam.” Danang Parikesit Staf Khusus Menteri PU KUNJUNGAN PANGERAN ANDREW: Perwakilan Khusus Inggris untuk Investasi dan Perdagangan Internasional Pangeran Andrew (kiri) berbincang dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, kemarin. Inggris tertarik berinvestasi di Indonesia. PINDAH KERJA: Pencari kerja mengisi berkas lamaran kerja dalam pameran lowongan kerja di Jakarta beberapa waktu lalu. Dari hasil survei, sebagian besar orang Indonesia yang sudah bekerja menyatakan ingin pindah kerja. ROMMY K KARINDON S EBAGIAN besar orang Indonesia yang sudah bekerja mapan ternyata tidak atau kurang me- nikmati pekerjaan mereka seka- rang. Bila ada kesempatan dan peluang, mereka ingin pindah ke pekerjaan yang menurut mereka lebih tepat. Bahkan kebanyakan dari mereka meng- inginkan pekerjaan di negara atau benua lain. Demikian sebagian hasil survei yang dilakukan perusa- haan layanan pekerjaan Kelly Services pada periode Oktober 2010 sampai Januari 2011 lalu. Survei dilakukan terhadap 97 ribu responden di 30 negara, termasuk Indonesia. Ada tiga kategori responden, yaitu gen y (18-29 tahun), gen x (30-49 ta- hun), dan baby boomer (50-65). Country General Manager Kelly Services Indonesia Ber- nadette Themas mengatakan, orang-orang tertentu di Indo- nesia kelihatannya belum ter- lalu menikmati pekerjaan me- reka. Dari hasil survei, ada 94% responden Indonesia yang me- nyatakan ingin pindah kerja. Menurut Bernadette, hasil itu menunjukkan para res- ponden Indonesia memiliki kesadaran terhadap peker- jaan yang lebih tepat, “Dalam sebuah lingkungan ketika pasar untuk keahlian telah menjadi global, ada kesadaran dari banyak individu bahwa mereka mungkin harus pindah kerja,” ujarnya. Hasil survei juga menunjuk- kan, lebih dari separuh respon- den, yaitu 54%, ingin pindah ke pekerjaan yang lebih tepat dengan alasan sedang beker- ja di perusahaan yang tidak konvensional. Dari 54% itu, 32% memiliki beberapa pekerjaan, 20% be- kerja di perusahaan yang tidak mengenal jam kerja konven- sional, 18% tinggal jauh dari rumah, 17% menempuh per- jalanan yang berlebihan, dan 11% merasa tidak biasa. Ke luar negeri Yang menarik, survei itu juga menghasilkan angka 54% responden Indonesia lebih tertarik pindah kerja ke luar negeri. Hanya 40% yang tetap ingin bekerja di Indonesia. “Dalam banyak industri, ada banyak orang yang sekarang siap pindah di dalam negeri mereka sendiri atau bepergian ke luar negeri dalam mengejar pekerjaan,” kata Bernadette. Untuk destinasi bekerja, Eropa dan Asia Pasik men- jadi favorit para responden Indonesia masing-masing 38%. Diikuti Amerika Utara 11%, Ti- mur Tengah 6%, dan Amerika Selatan serta Afrika masing- masing 1%. Bila didasarkan pada kate- gori, 60% gen y ingin bekerja di luar negeri. Diikuti gen x dengan 40%, dan baby boomer 17%. Pria juga lebih banyak yang ingin bekerja di luar ne- geri daripada wanita. Dalam bidang pekerjaan se- perti teknik yang sedang tum- buh pesat, ilmu pengetahuan, keuangan, dan kesehatan, ada permintaan global yang dapat memberikan berbagai penghar- gaan pribadi dan kesempatan karier bagi mereka yang ber- sedia melakukan perjalanan,” tutur Bernadette. Dari berbagai sektor peker- jaan, para responden Indonesia di sektor informatika dan pe- merintah daerah adalah para responden yang paling ingin bekerja di luar negeri masing- masing dengan persentase 79% dan 75%. (E-2) rommykk @mediaindonesia.com Pindah Kerja Jadi Tuntutan Hanya 40% responden Indonesia yang ingin tetap bekerja di dalam negeri. DOK MI/SAFIR MAKKI MI/PANCA SYURKANI MI/GINO F HADI

Transcript of ROMMY K KARINDON S - ftp.unpad.ac.id fileDengan de-mikian, kondisi jalan nasional yang mantap bisa...

18 KAMIS, 7 APRIL 2011EEKONOMIKONOMI NASIONAL

PERUM Bulog memprediksi harga beras akan turun sekitar 5% seiring peningkatan pa-sokan dari panen bulan ini. Un-tuk itu, Bulog memperkirakan penyerapan beras di April bisa mencapai 500 ribu ton.

“O iya, target kita di April bisa menyerap hampir 500 ribu ton lebih. (Penyerapan beras 2011) Sampai bulan ini bisa 916 ribu ton,” ungkap Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, ke-marin.

Lebih jauh ia menambahkan, kontrak beras dalam negeri yang telah ditandatangani Bulog melebihi 488 ribu ton. Sementara, beras yang sudah masuk ke gudang Bulog kira-kira 410 ribu ton. Sehingga, sekitar 70 ribu dari kontrak masih belum masuk.

Bulan lalu, perusahaan pelat merah ini gagal mencapai target penyerapan beras sebesar 416 ribu ton. Hingga akhir Maret, Bulog hanya mampu menye-rap sebanyak 341 ribu ton atau 82% dari target. Salah satu penyebabnya ialah tingginya harga beras di tingkat petani. Namun, dia berjanji pihaknya akan mengerahkan semua daya untuk mencapai target.

“Ya tentunya kita gunakan berbagai jurus. Kalau peng-

adaan semuanya kita buka, mulai dari membeli ke petani, kelompok tani, kita membeli dari penggilingan-penggi-lingan kecil, melalui mitra, kemudian KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan), melalui sat-gas Bulog, kerja sama dengan BUMN, semua kita lakukan,” paparnya.

Terkait pengadaan impor, Sutarto mengakui belum se-luruh beras impor masuk ke gudang Bulog. Hingga akhir Maret lalu, sesuai kontrak yang ditetapkan, akan ada tambahan impor beras sebesar 1,4 juta ton. Tambahan impor beras tersebut tidak sampai melebihi kuota impor beras Bulog yang men-capai 2 juta ton.

Kemelesetan realisasi impor tersebut, menurutnya karena terganjal badai sehingga keda-tangan beras terhambat. Selain itu, adanya perbedaan fasilitas bongkar muat di setiap pela-buhan yang menjadi tempat labuh kapal pembawa beras.

“Fasilitas bongkar kita kan terbatas, bahkan di beberapa pelabuhan provinsi itu tidak secepat misalnya di Tanjung Perak, Tanjung Priok, tapi ini kan kita sebar ke daerah yang memerlukan. Misalnya, di Malahayati, Ciwandan, NTT, Kupang, jadi enggak sama,” tandasnya. (Tup/E-5)

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum (PU) memilih melaku-kan pelebaran untuk penam-bahan lajur jalan ketimbang perpanjangan jalan untuk me-ngurangi bebannya. Dengan program itu, pemerintah me-nargetkan rata-rata kecepatan angkutan jalan raya 80 kilome-ter per jam.

“Pemerintah fokus pada pe ningkatan kapasitas seperti menambah lajur jalan. Tren-nya seperti itu. Penambahan lajur ini mengalami pening-katan yang cukup signifi kan ketimbang menambah panjang jalan,” tutur Staf Khusus Men-teri PU Danang Parikesit ketika dihubungi, kemarin.

Dia menambahkan, penam-bahan lajur dilakukan untuk menambah jalan yang semula hanya memiliki dua lajur men-jadi empat lajur. Dengan de-mikian, kondisi jalan nasional yang mantap bisa meningkat menjadi 90% di 2012 dari saat ini sekitar 84%. Selain itu, dengan penambahan lajur di-harapkan kecepatan angkutan jalan raya bisa mencapai target yang ditetapkan pemerintah antara 60 dan 80 km/jam. “Saat ini kecepatan di jalan raya hanya 40 km/jam. Jepang itu kecepatan di jalan sekitar 80 km/jam, Inggris 100 km/jam, dan Prancis 120 km/jam,” tukasnya.

Kendati demikian, Danang berpendapat bahwa penggu-naan moda transportasi kereta harus lebih ditingkatkan untuk mengurangi beban jalan. Moda angkutan tersebut sangat efek-

tif khususnya untuk angkutan barang.

Pengamat transportasi Dar-maningtyas mengatakan, ma-salah kelebihan beban jalan raya tidak cukup selesai de-ngan penambahan jalan. Pe-merintah harus memfasilitasi mobilitas pengangkutan de-ngan alternatif nonjalan raya. “Pengangkutan melalui jalan raya bisa diganti dengan kereta atau jalur udara ataupun laut,” katanya.

Dengan adanya penambahan jalan, ia yakin jumlah kenda-raan justru akan bertambah. Karena itu, solusi penambahan tidak akan menyelesaikan ma-salah beban jalan.

Di samping itu, optimalisasi angkutan nonjalan akan me-ngurangi beban subsidi bahan bakar.

‘‘Biaya pengangkutan justru lebih murah ketimbang melalui darat. Dalam hal anggaran ne-gara pun, jalur laut dan kereta relatif lebih murah. Karena ka-lau darat subsidi bahan bakar minyaknya justru lebih besar,’’ ujarnya. (NG/E-5)

Tambah Lajur Jalan Genjot Kecepatan

Harga Beras Turun,Bulog Naikkan

Target Penyerapan

PELUNCURAN BMW X3: Model berdiri di samping mobil BMW X3 generasi kedua saat peluncuran di Jakarta, kemarin. Mobil tersebut mempunyai kelebihan, yakni tingkat kenyamanan yang lebih tinggi dan ruang kabin yang lega serta mesin baru yang efisien.

RI-Inggris Perkuat Investasi dan Dagang

INGGRIS menyatakan minat-nya untuk berinvestasi di Indo-nesia. Sektor minyak dan gas, pembangunan infrastruktur energi, transportasi, dan manu-faktur menjadi beberapa dari sektor yang diincar investor Inggris.

“Inggris ingin meningkat-kan investasinya di Indone-sia dan ingin meningkatkan volume perdagangan kedua negara. Ka rena kita mulai me-nyadari (volume perdagangan) US$2,6 miliar tahun 2010 itu mencerminkan potensi yang ada pada dua negara,” kata Menteri Koordinator Bidang Per ekono mian Hatta Rajasa seusai bertemu perwakilan

khusus Inggris untuk investasi dan perdagangan internasional Duke of York Pangeran An-drew Albert Christian Edward, di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, selain investasi, pemerintah Inggris bersedia meningkatkan kapasitas sum-ber daya manusia terutama kemampuan para pengusaha lokal. Namun untuk itu, pe-me rintahan Inggris meminta adanya perbaikan peraturan terkait dengan investasi di In-donesia.

“Hal ketiga yang tidak kalah pentingnya, menginginkan ada beberapa regulasi yang dira-sakan perlu perbaikan, yang masih dirasakan menghambat

(investasi),” ujar Hatta.Untuk masalah perbaikan

regulasi, ia menyampaikan kepada Pangeran Andrew bah-wa Indonesia saat ini sedang melakukan reformasi besar-besaran di segala bidang. Hal itu termasuk masalah kepastian hukum di dalam berusaha di Tanah Air. Apalagi lembaga internasional sudah menem-patkan Indonesia di urutan ke sembilan tujuan investasi dunia.

Selain itu, Duke of York meng undang pemerintah In-donesia untuk berkunjung ke Inggris dan menemui beberapa pengambil keputusan di sana. Kunjungan itu untuk memba-has hal-hal yang berkaitan de-ngan peningkatan investasi dan perdagangan kedua negara.

Secara terpisah, Menteri Per-dagangan Mari Elka Pangestu mengatakan saat ini Inggris merupakan mitra nomor dua atau tiga perdagangan Indone-sia di Eropa.

Dengan kedatangan Pange-ran Andrew, investasi Ing-gris diharapkan akan semakin besar. Demikian juga dengan perdagangan antarkedua ne-gara yang saat ini masih ter-kendala masalah standardisasi produk.

“Kita akan membuka British Standard Institute. Begini lo, kalau mau masuk ke Eropa, standar (barang itu) penting. Kita sudah rintis 2-3 tahun lalu dan sekarang mereka akan buka cabang di sini,” kata Mari. (Tup/E-5)

Saat ini kecepatan di jalan raya

hanya 40 km/jam. Jepang itu kecepatan di jalan sekitar 80 km/jam, Inggris 100 km/jam, dan Prancis 120 km/jam.”

Danang ParikesitStaf Khusus Menteri PU

KUNJUNGAN PANGERAN ANDREW: Perwakilan Khusus Inggris untuk Investasi dan Perdagangan Internasional Pangeran Andrew (kiri) berbincang dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, kemarin. Inggris tertarik berinvestasi di Indonesia.

PINDAH KERJA: Pencari kerja mengisi berkas lamaran kerja dalam pameran lowongan kerja di Jakarta beberapa waktu lalu. Dari hasil survei, sebagian besar orang Indonesia yang sudah bekerja menyatakan ingin pindah kerja.

ROMMY K KARINDON

SEBAGIAN besar orang Indonesia yang sudah bekerja mapan ternyata tidak atau kurang me-

nikmati pekerjaan mereka seka-rang. Bila ada kesempatan dan peluang, mereka ingin pindah ke pekerjaan yang menurut mereka lebih tepat. Bahkan kebanyakan dari mereka meng-inginkan pekerjaan di negara atau benua lain.

Demikian sebagian hasil survei yang dilakukan perusa-haan layanan pekerjaan Kelly Services pada periode Oktober 2010 sampai Januari 2011 lalu. Survei dilakukan terhadap 97 ribu responden di 30 negara, termasuk Indonesia. Ada tiga kategori responden, yaitu gen y (18-29 tahun), gen x (30-49 ta-hun), dan baby boomer (50-65).

Country General Manager Kelly Services Indonesia Ber-

nadette Themas mengatakan, orang-orang tertentu di Indo-nesia kelihatannya belum ter-lalu menikmati pekerjaan me-reka. Dari hasil survei, ada 94% responden Indonesia yang me-nyatakan ingin pindah kerja.

Menurut Bernadette, hasil itu menunjukkan para res-ponden Indonesia memiliki kesadaran terhadap peker-jaan yang lebih tepat, “Dalam sebuah lingkungan ketika pasar untuk keahlian telah menjadi global, ada kesadaran dari banyak individu bahwa mereka mungkin harus pindah kerja,” ujarnya.

Hasil survei juga menunjuk-kan, lebih dari separuh respon-den, yaitu 54%, ingin pindah ke pekerjaan yang lebih tepat dengan alasan sedang beker-ja di perusahaan yang tidak konvensional.

Dari 54% itu, 32% memiliki beberapa pekerjaan, 20% be-

kerja di perusahaan yang tidak mengenal jam kerja konven-sional, 18% tinggal jauh dari rumah, 17% menempuh per-jalanan yang berlebihan, dan 11% merasa tidak biasa.

Ke luar negeriYang menarik, survei itu

juga menghasilkan angka 54% responden Indonesia lebih tertarik pindah kerja ke luar

negeri. Hanya 40% yang tetap ingin bekerja di Indonesia.

“Dalam banyak industri, ada banyak orang yang sekarang siap pindah di dalam negeri mereka sendiri atau bepergian ke luar negeri dalam mengejar pekerjaan,” kata Bernadette.

Untuk destinasi bekerja, Eropa dan Asia Pasifi k men-jadi favorit para responden Indonesia masing-masing 38%.

Diikuti Amerika Utara 11%, Ti-mur Tengah 6%, dan Amerika Selatan serta Afrika masing-masing 1%.

Bila didasarkan pada kate-gori, 60% gen y ingin bekerja di luar negeri. Diikuti gen x dengan 40%, dan baby boomer 17%. Pria juga lebih banyak yang ingin bekerja di luar ne-geri daripada wanita.

Dalam bidang pekerjaan se-perti teknik yang sedang tum-buh pesat, ilmu pengetahuan, keuangan, dan kesehatan, ada permintaan global yang dapat memberikan berbagai penghar-gaan pribadi dan kesempatan karier bagi mereka yang ber-sedia melakukan perjalanan,” tutur Bernadette.

Dari berbagai sektor peker-jaan, para responden Indonesia di sektor informatika dan pe-merintah daerah adalah para responden yang paling ingin bekerja di luar negeri masing-masing dengan persentase 79% dan 75%. (E-2)

[email protected]

Pindah Kerja Jadi TuntutanHanya 40% responden Indonesia yang ingin tetap bekerja di dalam negeri.

DOK MI/SAFIR MAKKI

MI/PANCA SYURKANI

MI/GINO F HADI