Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

30
DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 PEDOMAN TEKNIS INSENTIF PETUGAS PENGAMAT TAHUN 2013

Transcript of Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

Page 1: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

DUKUNGAN PERLINDUNGANPERKEBUNAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNANKEMENTERIAN PERTANIANDESEMBER 2012

PEDOMAN TEKNIS

INSENTIF PETUGAS PENGAMAT

TAHUN 2013

Page 2: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

ii

KATA PENGANTAR

Pedoman Teknis Kegiatan Insentif PetugasPengamat tahun 2013 disusun dalam rangkamemberikan acuan dan arahan pelaksanaannyakepada Dinas yang membidangi Perkebunan danPerangkat Perlindungan Perkebunan di Provinsidan Kabupaten/Kota serta pihak-pihak yangterkait.

Sistematika Pedoman Teknis ini terdiri dariBab I. Pendahuluan, berisi Latar Belakang, SasaranKegiatan, dan Tujuan; Bab II. PendekatanPelaksanaan Kegiatan memuat tentang PrinsipPendekatan Pelaksanaan Kegiatan dan SpesifikasiTeknis; Bab III. Pelaksanaan Kegiatan, berisi RuangLingkup, Pelaksana dan Penanggung JawabKegiatan, Lokasi, Jenis, Volume, dan Simpul Kritis;Bab IV. Pembinaan, Pengendalian, Pengawalandan Pendampingan; Bab V. Monitoring, Evaluasidan Pelaporan; Bab VI. Pembiayaan serta BabVII.Penutup.

Pedoman Teknis ini sebagai acuan Dinas yangmembidangi Perkebunan di Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menyusun Petunjuk Pelaksanaan danPetunjuk Teknis yang lebih spesifik berdasarkankondisi daerah setempat.

Page 3: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

ii

Semoga Pedoman Teknis ini dapat memberimanfaat bagi pelaksanaan kegiatan di daerahsesuai dengan target dan sasaran yangdirencanakan.

Jakarta, Desember 2012

Direktur Jenderal

Ir. Gamal Nasir, MS.Nip.19560728 198603 1 001

Page 4: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................... iDAFTAR ISI .................................... iiiDAFTAR LAMPIRAN............................ v

I. PENDAHULUAN .......................... 1

A. Latar Belakang ...................... 1B. Sasaran ............................... 2C. Tujuan ............................... 2

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 3

A. Prinsip Pendekatan PelaksanaanKegiatan ............................. 3

B. Spesifikasi Teknis .................. 6

III. PELAKSANAAN KEGIATAN ............. 9

A. Ruang Lingkup ...................... 9B. Pelaksana dan Penanggung Jawab

Kegiatan ............................. 11C. Lokasi, Jenis dan Volume ......... 13D. Simpul kritis ......................... 13

IV. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN. 15

A. Kegiatan Pembinaan, Pengendalian,Pengawalan dan PendampinganKegiatan.............................. 15

Halaman

Page 5: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

iv

B. Pelaksanaan ......................... 16

V. MONITORING, EVALUASI DAN

PELAPORAN ............................. 17

A. Monitoring............................ 17B. Evaluasi .............................. 17C. Pelaporan ............................ 18

VI. PEMBIAYAAN ............................ 21

VII. PENUTUP ................................. 22

LAMPIRAN....................................... 23

Page 6: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lokasi dan jumlah pengamat penerimainsentif.................................... 23

2. Jenis dan volume komponen insentifpetugas pengamat ......................... 24

Page 7: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Petugas Pengamat Organisme PenggangguTumbuhan (POPT) mempunyai peranan yangsangat besar sekaligus menjadi ujung tombakkeberhasilan pengendalian OPT di lapangan.

Kelembagaan perlindungan yangmewadahi pengamat OPT perkebunan adalahUnit Pembinaan Proteksi Tanaman (UPPT),berjumlah 500 unit, dilengkapi denganpetugas UPPT sebanyak 3 orang per unit.Pada awal perkembangannya, UPPT didesainmenjadi ujung tombak untuk pelaksanaanpengamatan OPT di lapangan. Kenyataannyasaat ini jumlah petugas pengamat/petugasUPPT semakin berkurang karena sebagianbesar telah alih tugas ke instansi lain ataupurna tugas/pensiun dan rekruitmenpenggantinya relatif tidak berjalan sesuaikebutuhan.

Sampai saat ini jumlah petugas pengamatyang mendapat insentif sebanyak 953 orangyang menyebar di 27 provinsi. Upaya daerahdalam rangka merekrut petugas pengamatbaru telah dilakukan, namun jumlahnyamasih belum memadai dan kualitasnya belummemenuhi kriteria untuk menjadi seorangpetugas pengamat.

Page 8: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

2

Di sisi lain permasalahan OPT semakinkompleks dan area perkebunan yang harusdiamati di lapangan semakin luas, sehinggadata tentang serangan OPT tidak dapatdiinformasikan atau disajikan secaraoptimal.

Untuk memberikan motivasi kepadapetugas dalam melaksanakan pengamatanagar dihasilkan data/informasi yang lebihbaik, salah satu upaya yang akan dilakukanpemerintah pada tahun 2013, adalahpemberdayaan petugas melalui pemberianinsentif dan bantuan transport.

B. Sasaran

Sasaran dari kegiatan pemberian insentifpetugas pengamat yaitu terlaksananyakegiatan pengamatan OPT penting tanamanperkebunan secara baik, sehingga diperolehlaporan serangan OPT secara lebih akuratdan kontinyu.

C. Tujuan

Tujuan dari kegiatan pemberian insentifpetugas pengamat yaitu meningkatnyakinerja petugas pengamat OPT perkebunan.

Page 9: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

3

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

1. Pendekatan Umum

Prinsip pendekatan umum meliputi halyang bersifat administratif danmanajemen kegiatan.

1.1 SK Tim Pelaksana Kegiatan

a. Penetapan SK Tim PelaksanaKegiatan oleh Kepala Dinas/KPApaling lambat 1 (satu) minggusetelah diterimanya penetapanSatker dari Menteri Pertanian.

b. Penanggung jawab dan pelaksanakegiatan pemberdayaan petugaspengamat ditetapkan oleh KepalaDinas Provinsi.

1.2 Rencana kerja

Rencana kerja pelaksanaan masing-masing kegiatan disusun palinglambat 1 (satu) minggu setelahditerimanya Pedoman Teknis dariDitjen Perkebunan.

Page 10: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

4

1.3 Juklak, Juknis

Penyelesaian Juklak/Juknis palinglambat 2 (dua) minggu setelahPedoman Teknis dari DitjenPerkebunan.

1.4 Revisi

Pengajuan revisi administrasi dankegiatan (substansi) paling lambatbulan Februari 2013.

1.5Koordinasi

Koordinasi dilakukan oleh DinasProvinsi dengan DinasKabupaten/Kota yang menanganiperkebunan.

1.6 Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukanselama kegiatan berlangsung,minimal 2 (dua) kali disesuaikandengan sumber daya yang ada.

1.7 Laporan

a. Laporan perkembanganpelaksanaan kegiatan disampaikan

Page 11: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

5

sesuai dengan jadual dan formPedoman SIMONEV.

b. Laporan akhir kegiatandisampaikan ke pusat palinglambat 2 (dua) minggu setelahkegiatan selesai dan tidakmelewati bulan Desember 2013.

2. Prinsip Pendekatan Teknis

a. Dalam rangka meningkatkan kinerjapetugas pengamat, maka diperlukaninsentif dan bantuan transport untukoperasional di lapangan. Pengamatyang mendapatkan insentif ditetapkanmelalui SK Kepala Dinas Provinsi yangmembidangi perkebunan.

b. Penetapan SK pengamat paling lambatakhir Januari 2013.

c. Pelaksanaan pengamatan mengacukepada pedoman yang diterbitkanoleh Direktorat PerlindunganPerkebunan.

Page 12: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

6

3. Tindak Lanjut

Tindaklanjut dari hasil yang diharapkanadalah sebagai berikut:

a. Petugas pengamat OPT agarmenyampaikan data pengamatan OPTke Dinas Kabupaten/Kota yangmembidangi perkebunan secaraberkala (mingguan).

b. Dinas kabupaten/kota yangmembidangi perkebunanmenyampaikan laporan hasilpengamatan OPT ke Dinas provinsiyang menangani perkebunan secaraberkala (bulanan).

c. Dinas provinsi yang membidangiPerkebunan/UPTD Perlindunganmenyampaikan laporan hasilpengamatan OPT ke DirektoratPerlindungan Perkebunan secaraberkala (setiap triwulan).

B. Spesifikasi Teknis

1. Kriteria

a. Insentif Petugas Pengamat hanyadiberikan kepada petugas yang telahditetapkan dalam SK Kepala Dinas

Page 13: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

7

Provinsi yang membidangiperkebunan.

b. Petugas pengamat yang ditetapkanadalah petugas yang telah mendapatpelatihan tentang dasar-dasarperlindungan/ latar belakangpendidikan teknis hamapenyakit/biologi/agronomi/pertanian/agroteknologi.

c. Pengamatan diutamakan untuk OPTpenting (dominan) pada komoditasutama/komoditas unggulan daerah.

2. Metode

Insentif petugas pengamat diberikanuntuk kegiatan pengamatan danpelaporan dengan tahapan:

a. Pengamatan OPT perkebunan mengacukepada petunjuk pelaksanaanpengamatan hama penyakit tanamanperkebunan yang telah diterbitkanoleh Ditjenbun.

b. Hasil pengamatan OPT di rekap dandisajikan dalam bentuk laporanbulanan di tingkat kabupaten dantriwulan di tingkat provinsi.

Page 14: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

8

c. Pengiriman laporan OPT dilakukanoleh Dinas Kabupaten/Kota yangmembidangi perkebunan kepada dinasprovinsi yang membidangiperkebunan/ BBP2TP Medan/ BBP2TPSurabaya/BBP2TP Ambon/BPTPPontianak sesuai dengan wilayah kerjamasing-masing Balai, dan Ditjen.Perkebunan Direktorat PerlindunganPerkebunan.

Page 15: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

9

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Ruang Lingkup

a. Pemberian insentif, biaya transport danpelaporan.

b. Pembinaan pengamatan dan pengendalianOPT kepada petani.

c. Pembinaan petugas pengamat olehDirektorat Perlindungan Perkebunan/Dinas Provinsi/ kabupaten/kota yangmembidangi Perkebunan/UPTD Perlindungan/ BBP2TP (Medan,Surabaya dan Ambon)/BPTP Pontianak.

d. Pengamatan dan penyusunan laporanmengacu pada pedoman pengamatanyang diterbitkan oleh Ditjen. Perkebunan.

e. Pengiriman laporan OPT dilakukan olehDinas Kabupaten/Kota yang membidangiperkebunan kepada dinas provinsi yangmembidangi perkebunan/ BBP2TP Medan/BBP2TP Surabaya/BBP2TP Ambon/BPTPPontianak sesuai wilayah kerja masing-masing Balai, dan Direktorat PerlindunganPerkebunan, melalui suratdan e-mail : [email protected],[email protected],[email protected],[email protected].

Page 16: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

10

f. Indikator Kinerja

No Indikator Uraian1 Input/Masukan - Dana

- SDM- Data dan informasi- Bahan dan Alat

2 Output/Keluaran Terlaksananyapengamatan OPTpenting pada 13komoditi unggulanperkebunan olehpetugas pengamatyang diberikaninsentif sebanyak953 orang yangtersebar di27 provinsi.

3 Outcome/hasil Tersedianya laporanpengamatan OPTpenting pada 13komoditi unggulanperkebunan dari 27Provinsi.

Page 17: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

11

B. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan

1.1Pelaksana dan Penanggungjawab

Pelaksana dan penanggung jawabkegiatan pemberdayaan petugaspengamat adalah dinas provinsi yangmembidangi perkebunan seluruhIndonesia.

1.2Kewenangan dan tanggung jawab:

1.2.1 Direktorat PerlindunganPerkebunan

a. Menyiapkan Terms ofReference (TOR) danPedoman Teknis.

b. Melakukan bimbingan,pembinaan, monitoring danevaluasi.

1.2.2 Dinas Provinsi yang membidangiperkebunan

a. Menetapkan SK PetugasPengamat yang mendapatinsentif.

b. Melakukan koordinasi denganDirektorat Jenderal Perkebunan,BBP2TP (Medan/Surabaya/

Page 18: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

12

Ambon)/BPTP Pontianak sesuaiwilayah kerja masing-masingBalai, dan Dinas Kabupaten/Kotayang membidangi perkebunan,serta institusi terkait lainnya.

c. Membuat juklak/ juknispelaksanaan kegiatan pemberianinsentif petugas pengamat.

d. Melakukan pengawalan,pembinaan, monitoring danevaluasi, berkoordinasi denganDinas Kabupaten yangmembidangi perkebunansetempat.

e. Menyampaikan laporanpelaksanaan kegiatan pemberianinsentif petugas pengamat keDirektorat Jenderal Perkebunancq. Direktorat PerlindunganPerkebunan/BBP2TP (Medan/Surabaya/Ambon)/BPTPPontianak sesuai dengan wilayahkerja masing-masing Balai,setelah pelaksanaan kegiatanselesai, paling lambat akhirDesember 2013.

Page 19: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

13

1.3 Dinas Kabupaten/Kota yangmembidangi perkebunan

a. Mengusulkan calon petugaspengamat penerima insentif

b. Melakukan koordinasi denganDinas Provinsi yang membidangiperkebunan.

c. Menyampaikan laporan bulananpengamatan OPT ke Dinasprovinsi yang membidangiperkebunan.

C. Lokasi, Jenis dan Volume

Kegiatan pemberdayaan petugas pengamatdilaksanakan di 27 Provinsi yaitu: Aceh,Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumsel,Lampung, Babel, Kepri, Banten, Jabar,Jateng, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalteng, Kalsel,Kaltim, Sulut, Gorontalo, Sulsel, Sulteng,Sulbar, Sultra, Papua, dan Papua Barat.

Lokasi, jenis dan volume kegiatan sepertipada Lampiran 1, dan 2.

D. Simpul Kritis

a. Penetapan petugas pengamat yangmenerima insentif tidak tepat sasaran.

Page 20: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

14

Untuk mengatasi hal tersebut DinasProvinsi/UPTD Perlindungan/Kabupaten/Kota yang membidangiperkebunan dalam menetapkan petugaspengamat mengacu kepada PedomanTeknis Ditjen.Perkebunan.

b. Petugas belum mempedomanisepenuhnya buku pedoman pengamatanOPT sehingga data yang dihasilkan kurangoptimal. Untuk itu Dinas Provinsi yangMembidangi Perkebunan agarmemperbanyak dan mensosialisasikanbuku pedoman pengamatan OPT.

Page 21: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

15

IV. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

A. Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan danPendampingan

Pelaksanaan kegiatan pembinaan,pengendalian dan pengawalan diutamakanpada tahapan yang menjadi simpul-simpulkritis kegiatan yang telah ditetapkan.

Dalam melaksanakan kegiatan pembinaan,pengendalian dan pengawalan dilakukankoordinasi secara berjenjang sesuai dengantugas fungsi dan kewenangan masing-masingunit pelaksana kegiatan.

Kegiatan pembinaan, pengendalian, danpengawalan dilakukan terhadap pelaksanakegiatan, sumber pembiayaan, carapelaksanaan kegiatan, dan bahan-bahan yangdipergunakan dalam setiap kegiatan. MelaluiPembinaan, Pengendalian dan Pengawalandiharapkan dapat dihasilkan rekomendasi,dan solusi terhadap permasalahan yangtimbul selama proses pelaksanaan kegiatansehingga target, tujuan dan sasaran kegiatanyang telah ditetapkan dapat tercapai.

Hasil pembinaan, pengendalian danpengawalan juga sebagai bahan untukpenilaian pelaksanaan kinerja dan penetapankebijakan selanjutnya.

Page 22: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

16

B. Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan hendaknyaselalu di koordinasikan dengan pusat,provinsi dan kabupaten/kota sehinggapelaksanaan kegiatan pembinaan,pengendalian dan pengawalan menjadi lebihefektif dan efisien.

Kegiatan pendampingan dilakukan olehpetugas di tingkat lapangan mulai daripersiapan, pelaksanaan dan evaluasikegiatan.

Direktorat Perlindungan Perkebunan danDinas provinsi yang membidangi perkebunanbertanggung jawab atas kegiatan pembinaan,pengendalian dan pengawalan kegiatandukungan Perlindungan Perkebunan.

Page 23: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

17

V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring

Monitoring ditujukan untuk mengetahuiperkembangan pelaksanaan dan kemajuanyang telah dicapai pada setiap kegiatan.

Monitoring dilaksanakan oleh petugas Dinasyang membidangi perkebunan di tingkatprovinsi dan kabupaten/kota pada wilayahkerja masing-masing. Pelaksanaanmonitoring minimal satu kali selama kegiatanberlangsung, disesuaikan denganketersediaan sumberdaya yang ada.

B. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahuiketepatan/kesesuaian pelaksanaan kegiatandan hasil yang dicapai dibandingkan denganyang direncanakan serta untuk mengetahuirealisasi/penyerapan anggaran. Hasilevaluasi sebagai umpan balik perbaikanpelaksanaan selanjutnya.

Evaluasi dilakukan oleh DirektoratPerlindungan Perkebunan, serta Dinas yangmembidangi perkebunan Provinsi danKabupaten/Kota pada wilayah kerja masing-masing.

Page 24: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

18

C. Pelaporan

Setiap kegiatan didokumentasikan dalambentuk laporan tertulis sebagaipertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan.Laporan dibuat oleh pelaksana kegiatan dandilaporkan secara berjenjang kepadapenanggung jawab/pembina kegiatanmengacu kepada pedoman outlinepenyusunan laporan dan SIMONEV sertabentuk laporan lainnya sesuai dengankebutuhan.

1. Jenis Laporan :

1.1 Laporan Mingguan

Laporan Mingguan berisi laporankemajuan (fisik dan keuangan)pelaksanaan kegiatan setiap mingguberjalan dan disampaikan kepadaDirektorat Perlindungan Perkebunansetiap minggu hari Jum’at.

1.2 Laporan Bulanan

Laporan Bulanan berisi laporankemajuan (fisik dan keuangan)pelaksanaan kegiatan setiap bulanberjalan dan disampaikan kepadaDirektorat Jenderal Perkebunanpaling lambat tanggal 5 pada bulanberikutnya.

Page 25: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

19

1.3 Laporan Triwulan

Laporan Triwulan berisi laporankemajuan (fisik dan keuangan)pelaksanaan kegiatan setiap triwulandan disampaikan setiap triwulankepada Direktorat JenderalPerkebunan, paling lambat tanggal 5pada bulan pertama triwulanberikutnya.

1.4 Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan laporankeseluruhan pelaksanaan kegiatan,setelah seluruh rangkaian kegiatanselesai dilaksanakan. Laporan akhirdisampaikan kepada DirektoratPerlindungan Perkebunan, palinglambat 2 minggu setelah kegiatanselesai. Laporan disampaikanmelalui surat dan e-mail.

2. Out Line Laporan

Laporan akhir dibuat sesuai out linesebagai berikut :

KATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABEL (jika ada)DAFTAR GAMBAR (jika ada)DAFTAR LAMPIRAN (jika ada)

Page 26: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

20

I. PENDAHULUANA. Latar belakangB. Tujuan dan SasaranC. Ruang Lingkup KegiatanD. Indikator Kinerja

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan LokasiB. Alat dan BahanC. MetodeD. Tahap Aktivitas/Kegiatan/

PelaksanaanE. Simpul Kritis KegiatanF. PelaksanaG. Pembiayaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanB. Saran/rekomendasiC. Rencana Tindak Lanjut

VI. DAFTAR PUSTAKA

VII. LAMPIRAN

Page 27: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

21

VI. PEMBIAYAAN

Kegiatan pemberdayaan petugas pengamatdidanai dari APBN tahun anggaran 2013.

Page 28: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

22

VIII. PENUTUP

Kegiatan pemberian insentif petugaspengamat dimaksudkan untuk memberikanmotivasi kepada petugas agar dapatmeningkatkan kinerjanya yang dibuktikandengan dihasilkannya data/informasi yanglebih akurat secara berkelanjutan

Untuk keberhasilan pelaksanaannyadiperlukan koordinasi, komitmen dankerjasama, serta upaya yang sungguh-sungguh dari semua pihak terkait sesuaidengan kewenangan, tugas dan fungsimasing-masing.

-----ooo-----

Page 29: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

23

Lampiran1. Lokasi dan Jumlah PengamatPenerima Insentif

No Provinsi Jumlah Pengamat1. ACEH 34 Org2. SUMBAR 56 Org3. RIAU 54 Org4. JAMBI 38 Org5. BENGKULU 16 Org6. SUMSEL 74 Org7. LAMPUNG 64 Org8. BABEL 16 Org9. KEP. RIAU 6 Org

10. JABAR 66 Org11. BANTEN 8 Org12. JATENG 52 Org13. DIY 20 org14. BALI 66 Org15. NTB 32 Org16. NTT 42 Org17. KALTENG 14 Org18. KALSEL 28 Org19. KALTIM 20 Org20. SULSEL 79 Org21. SULTRA 24 Org22. SULUT 32 Org23. SULTENG 48 Org24. SULBAR 12 Org25. GORONTALO 15 Org26. PAPUA 29 Org27. PAPUA BARAT 8 Org

Page 30: Pedoman Teknis Insentif Petugas Pengamat

24

Lampiran 2. Jenis dan Volume KomponenPemberdayaan Petugas Pengamat

No Jenis Volume Ket.1 Insentif (orang) 9532 Honor (orang) 9533 Bantuan transport (orang) 9534 Biaya operasional (prov) 27