rohana zuraida
Transcript of rohana zuraida
Strategi Pembelajaran Operasi Tambah dan Operasi Kurang Pada
Bentuk Aljabar yang Menyenangkan Bagi Siswa Kelas VII
Dalam upaya membelajarkan siswa, kreatifitas guru dalam memilih strategi
pembelajaran akan sangat menentukan hasil belajar yang diinginkannya. Strategi
pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan siswa
menerima dan memahami materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai (Hamzah, 2-7: 2007).
Suatu strategi pembelajaran mengandung penjelasan tentang metode dan
teknik yang akan digunakan selama pembelajaran berlangsung. Pemilihan strategi
pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru sangatlah tergantung pada
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik siswa, bidang studi serta situasi
dan kondisi dimana kegiatan dilaksanakan. Hal ini tentu erat kaitannya dengan
metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Ditinjau dari segi siswa, indikator menyenangkan antara lain siswa berani
mencoba, berani melakukan, berani bertanya, berani berpendapat, berani mendebat
gagasan dari temannya, memberikan perhatian yang sangat besar terhadap tugas yang
diberikan guru, senang belajar, serta hasil belajar yang meningkat. Sedangkan jika
ditinjau dari segi guru, antara lain guru tidak membuat siswa takut salah, tidak
membuat siswa merasa disepelekan serta dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Sesuai Standar Isi Permendiknas No. 22 Tahun 2006, pembelajaran yang
berkaitan dengan operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar, diberikan kepada
siswa kelas VII semester satu. Operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar
merupakan suatu cara untuk menyederhanakan suatu bentuk aljabar. Pada
pembahasan materi ini, dalam menyederhanakan suatu bentuk aljabar suku-suku yang
dijumlahkan dan suku-suku yang dikurangkan merupakan suku-suku yang sejenis.
Untuk memulai pembelajaran operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar
ini, pengertian tentang suku-suku sejenis merupakan syarat yang harus dipahami lebih
dulu oleh siswa (sebagai apersepsi) serta yang lebih penting lagi adalah materi
ROHANA ZURAIDA ,SPdGuru Matematika di SMP Negeri 5
Tulungagung Jawa timur,
tentang penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat (operasi pada bilangan
bulat, materi kelas VII semester satu.).
Karena menyadari bahwa pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat, siswa kurang menguasai disebabkan terbatasnya kemampuan serta pengetahuan
siswa, maka untuk materi pembelajaran operasi tambah dan kurang pada bentuk
aljabar dipakai sumber belajar yang mudah didapat serta dimengerti siswa, yaitu
dengan memanfaatkan buah-buahan yang sengaja dibawa siswa ke sekolah.
Pada pengertian suku-suku sejenis guru memakai contoh benda-benda yang
ada di lingkungan siswa sendiri. Misalkan di atas meja terdapat satu piring yang
berisi buah-buahan di antaranya pisang, apel, rambutan atau yang lainnya. Kemudian
siswa diminta memilih mana buah yang sejenis dan tidak sejenis, untuk selanjutnya
setiap jenis buah diberi simbol masing-masing, misalkan pisang diberi simbol p, apel
diberi simbol a, rambutan diberi simbol r. Untuk pemilihan simbol dapat disesuaikan
dengan pendapat masing-masing siswa dan bisa dipilih huruf abjad a sampai z.
Selanjutnya strategi pembelajaran untuk pemahaman konsep operasi tambah
dan kurang pada bentuk aljabar bagi siswa kelas VII semester satu, kali ini dipilih
metode ceramah yang diperlukan pada saat guru menjelaskan hal-hal yang bersifat
teoritis dan metode demonstrasi yang diperlukan pada saat guru memperlihatkan
suatu proses atau cara kerja memperoleh hasil menyederhanakan suatu bentuk aljabar,
serta metode diskusi kelompok.
Perlu dipahami bahwa dalam suatu kegiatan pembelajaran selalu diawali
dengan kegiatan pendahuluan yang di antaranya meliputi: memeriksa kesiapan siswa,
melakukan kegiatan apersepsi, menginformasikan tujuan belajar (dalam hal ini
tujuannya adalah siswa dapat melakukan operasi tambah dan kurang pada bentuk
aljabar), serta hasil belajar yang diharapkan akan dicapai setiap siswa, metode yang
akan digunakan serta motivasi siswa.
Untuk kegiatan inti dipakai cara sebagai berikut.:
Untuk memperoleh konsep operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar, guru
bersama siswa menyiapkan 6 buah wadah yang masing-masing berisi 10 buah pisang
( P1 ), 10 buah jeruk ( P2 ), 10 buah rambutan (P3), 10 kulit buah pisang ( P4), 10
kulit buah jeruk (P5), dan 10 kulit buah rambutan (P6), serta disiapkan pula 1 wadah
kosong ( W). Kegiatan diawali yaitu guru meminta seorang siswa ke depan kelas dan
mendemonstrasikan hal- hal yang diminta guru.
Pertama : Siswa diminta mengambil 2 buah pisang dari P1 dan 3 buah jeruk
dari P2, kemudian meletakkan pada wadah W, dilanjutkan
berikutnya siswa diminta mengambil 1buah pisang dari P1 dan 2
buah jeruk dari P2 serta meletakkan juga pada wadah W. guru
kemudian meminta seorang siswa lain menghitung jumlah buah
pisang dan buah jeruk dalam wadah W itu. Ternyata terdapat 3
buah pisang dan 5 buah jeruk.
Dari hasil demonstrasi serta hasil pengamatan siswa, guru membimbing siswa untuk
memperoleh konsep operasi tambah dan kurang pada bentuk alajabar, yaitu dengan
memberi simbol p pada buah pisang dan simbol j pada buah jeruk, akan diperoleh
persamaan (2p + 3j) + (1p + 2j) = 3p + 5j.
Selanjutnya guru memberi penjelasan bahwa :
3p + 5j didapat dari 2p +1p + 3j + 2j = (2+1) p + (2+3) j.
Untuk selanjutnya semua buah dikembalikan ke wadah masing-masing seperti semula
Kedua : Siswa diminta mengambil 7 buah pisang dari P1 dan 3 buah rambutan
dari P3 serta meletakkannya dalam wadah kosong (W). Kemudian
siswa tadi diminta mengambil kembali 3 buah pisang dan 3 buah
rambutan dari wadah W tadi. Ternyata pada wadah W terdapat 4 buah
pisang saja. Pada saat itu siswa lain diminta menuliskan bentuk
aljabarnya.
Dari hasil demonstrasi serta hasil pengamatan siswa, guru membimbing siswa
untuk memperoleh konsep operasi kurang pada bentuk aljabar, yaitu dengan memberi
simbol p pada buah pisang dan memberi simbol r pada buah rambutan diperoleh hasil
pengamatan siswa sebagai berikut:
(7p + 3 r) – (3p + 3r) = 4p
Berikutnya guru memberikan penjelasan pada siswa bahwa 4p didapat dari
7p – 3p + 3r – 3r = (7-3) p + (3-3) r
= 4p + 0r
= 4p
Sama seperti demonstrasi pertama, semua buah dikembalikan ke piring
masing-masing seperti semula. Selanjutnya dikembangkan konsep itu dengan
memakai kulit pisang, kulit jeruk serta kulit rambutan untuk operasi tambah dan
kurang pada bentuk aljabar.
Pertama : Siswa diminta mengambil 4 buah pisang dari P1 dan 3 buah rambutan
dari P3 serta meletakkan pada wadah W. Kemudian siswa tadi diminta
mengambil kembali dari wadah W tadi 3 buah pisang dan 5 buah
rambutan. Tentunya hal ini tidak mungkin bisa dilakukan. Jika yang
diambil tidak ada, maka siswa diminta mengambil kulitnya yang sudah
disediakan tadi. Karena buah rambutan yang harus diambil kurang 2,
maka sebagai gantinya siswa diminta mengambil 2 kulit rambutan dari
P6 dan meletakkan dalam wadah W. Sehingga dalam wadah W
terdapat 1 buah pisang dan 2 buah kulit rambutan.
Dari hasil demonstrasi dan hasil pengamatan siswa didapat bahwa jika 4 buah
pisang dan 3 buah rambutan diambil 3 buah pisang dan 5 buah rambutan, didapat 1
buah pisang dan 2 kulit rambutan. Dalam hal ini kulit rambutan disimbolkan dengan
–r, sehingga diperoleh konsep sebagai berikut:
(4p + 3r) – (3p + 5r) = 1p + (-2r)
Berikutnya guru memberi penjelasan pada siswa bahwa 1p + (-2r) didapat dari
(4p + 3r) – 3p - 5r = (4-3)p + (3-5)r.
Untuk selanjutnya semua buah dikembalikan ke piring masing-masing seperti semula.
Kedua : Siswa diminta mengambil 5 buah pisang dan 3 buah jeruk serta
meletakkan pada wadah W. Kemudian siswa tadi diminta mengambil
kembali dari wadah W tadi 7 buah pisang dan 7 buah jeruk. Tentunya
hal ini tidak mungkin dilakukan. Jika yang diambil tidak ada (kurang),
maka siswa diminta mengambil kulit buah masing-masing tadi. Karena
pisang yang diambil tidak ada (kurang) 2 dan jeruk yang diambil tidak
ada (kurang) 4, sebagai gantinya siswa diminta mengambil 2 kulit
pisang dan 4 kulit jeruk kemudian meletakkannya pada wadah W.
Selanjutnya dari hasil pengamatan didapat, jika 5 buah pisang dan 3 buah jeruk
diambil 7 buah pisang dan 7 buah jeruk terdapat 2 kulit pisang dan 4 kulit jeruk.
Dalam hal ini kulit pisang disimbolkan dengan –p dan kulit jeruk disimbolkan dengan
–j.
Sehingga diperoleh konsep:
( 5p + 3j ) – ( 7p+ 7j ) = -2p + (-4j ).
Berikutnya guru memberikan penjelasan pada siswa sebagai berikut :
-2p + (-4j ) didapat dari 5p – 7p +3j – 7j
= ( 5 – 7 )p + ( 3 – 7)j
Ketiga : Siswa diminta mengambil 5 buah pisang dari P1 dan 4 buah rambutan
dari P3 serta meletakkan pada wadah W. Kemudian siswa diminta
mengambil kembali dari wadah W tadi 3 kulit pisang dan 2 kulit
rambutan. Dan sekali lagi hal itu tidak mungkin dilakukan. Jika yang
diambil tidak ada ( kurang) maka siswa diminta mengambil buah dari
piring masing-masing yang dimaksud.
Karena kulit pisang yang diambil tidak ada (kurang) 3, dan kulit
rambutan yang diambli tidak ada (kurang) 2, maka siswa diminta
mengambil 3 buah pisang dari P1 dan 2 buah rambutan dari P3
kemudian meletakkannya pada wadah W, sehingga didapat dalam
wadah W itu 8 buah pisang dan 5 buah rambutan.
Dari hasil pengamatan serta demonstrasi, siswa diminta menuliskan bentuk
aljabarnya.
Dengan bimbingan guru, diperoleh :
( 5p + 4r) – (-3p + (-2r ) = 8p + 6r.
Berikutnya guru memberikan penjelasan sebagai berikut :
8p + 6r didapat dari : (5p + 3p ) + ( 4r + 2r )
= 5p – (-3p ) + 4r – (-2r )
Serangkaian kegiatan yang merupakan suatu cara / strategi untuk pemerolehan
konsep operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar tersebut diatas diharapkan
dapat melatih siswa untuk berani mencoba, berani melakukan sesuatu, berani
bertanya, berani mengemukakan pendapat, berani mempertanyakan gagasan siswa
lain, memberikan perhatian yang besar terhadap tugas yang diberikan guru, serta
senang belajar sehingga kompetensi yanga diharapkan dapat tercapai.
Agar konsep operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar benar-benar
terinternalisasi ( relatif mantap dan tertanam dalam diri mereka ), kegiatan
dilanjutkan dengan berlatih atau mempraktekkan pengetahuan yang telah diperoleh
melalui soal-soal yang berkaitan dengan pemecahan masalah (problem solving ).
Demikian tulisan ini diharapkan memberikan salah satu alternatif strategi
pembelajaran yang diharapkan dapat menyenangkan bagi siswa serta agar kompetensi
yang diharapkan dapat tercapai.
Demikian pula guru semakin dapat mengembangkan kreatifitas dalam menyusun
strategi pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dapat
berlangsung secara optimal sesuai kompetensi yang diharapkan,utamanya pada siswa
yang memiliki kemampuan serta pengetahuan terbatas.
Referensi :
Hamzah 2007 : Model Pembelajan . Jakarta; Bumi Aksara
Samsul Hadi 2008 : Buku Matematika klas VII. Jakarta ; Yudhistira
Dra. Th. Widyantini, Msi. Pengetahuan Matematika, Yogyakarta, LIMAS
(Penulis adalah guru Matematika di SMP Negeri 5 Tulungagung Jawa Timur.
Bertempat tinggal di Perum Purimas blok J no 5 Botoran Tulungagung 66213.. HP.
081331145915)