Rmk Bispar Sap 4

8
RMK 4 (PERTUMBHUHAN PARIWISATA DAN EKONOMI NASIONAL) A. EKONOMI NASIONAL Ekonomi Nasional diperuntukkan bagi ekonom dan masyarakat yang menginginkan agar Indonesia menjadi negara yang mandiri sehingga ribuan trilyun rupiah hasil SDA bisa memakmurkan rakyat, tidak tergantung oleh hutang luar negeri atau lembaga IMF (yang mendikte pemerintah RI untuk mengkonversi hutang swasta jadi hutang negara/rakyat), tidak mementingkan konglomerat di atas rakyat Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republi Indonesia Tahun 1945, ihwal Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial antara lain dinyatakan sebagai berikut: 1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan; 2) Cabang-cabang produski yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; 3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat; 4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas asas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. B. KONTRIBUSI PARIWISATA TERHADAP EKONOMI NASIONAL DAN REGIONAL Kontribusi Pariwisata Terhadap Ekonomi Nasional Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah dapat diuraikan menjadi dua, yakni: kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung berasal dari pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata yang diterima langsung oleh dinas pendapatan suatu destinasi. Sedangkan kontribusi tidak langsung pariwisata terhadap Bisnis Pariwisata SAP 4 | 1

Transcript of Rmk Bispar Sap 4

Page 1: Rmk Bispar Sap 4

RMK 4 (PERTUMBHUHAN PARIWISATA DAN EKONOMI NASIONAL)

A. EKONOMI NASIONAL

Ekonomi Nasional diperuntukkan bagi ekonom dan masyarakat yang menginginkan agar Indonesia  

menjadi negara yang mandiri sehingga ribuan trilyun rupiah hasil SDA bisa memakmurkan rakyat, tidak

tergantung oleh hutang luar negeri atau lembaga IMF (yang mendikte pemerintah RI untuk mengkonversi

hutang swasta jadi hutang negara/rakyat), tidak mementingkan konglomerat di atas rakyat Indonesia.

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republi Indonesia Tahun 1945, ihwal Perekonomian Nasional

dan Kesejahteraan Sosial antara lain dinyatakan sebagai berikut:

1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan;

2) Cabang-cabang produski yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai

oleh negara;

3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan

untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat;

4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas asas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

B. KONTRIBUSI PARIWISATA TERHADAP EKONOMI NASIONAL DAN REGIONAL

Kontribusi Pariwisata Terhadap Ekonomi Nasional Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah

dapat diuraikan menjadi dua, yakni: kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung berasal dari

pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata

yang diterima langsung oleh dinas pendapatan suatu destinasi. Sedangkan kontribusi tidak langsung pariwisata

terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau bea cukai barang-barang yang di import dan pajak yang

dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung.

Kontribusi Pariwisata Terhadap Ekonomi Regional Berdasarkan fakta yang ada, pariwisata memberikan

dampak yang cukup signifikan terhadap keadaan suatu daerah baik itu dampak sosial, budaya sampai dengan

ekonomi..

Selain itu, dampak ekonomi juga dapat bersifat positif maupun negatif dalam setiap pengembangan

obyek wisata.

Segi Positif

Dampak ekonomi dari segi positif ini ada yang langsung dan ada juga yang tidak langsung. Dampak positif

langsungnya antara lain membuka lapangan pekerjaan yang baru untuk komunitas lokal, yang sesuai dengan

kemampuan dan skill dari masyarakat sekitar sehingga masyarakat lokal bisa mendapatkan peningkatan taraf

hidup yang layak. Namun, selain untuk masyarakat lokal, dampak ekonomi juga akan berpengaruh bagi

pemerintah daerah yang akan mendapatkan pendapatan dari pajak. Pajak yang didapatkan oleh pemerintah Bisnis Pariwisata SAP 4 | 1

Page 2: Rmk Bispar Sap 4

biasanya dalam bentuk pajak hiburan dan sebagainya. Sedangkan dampak ekonomi yang tidak langsung

adalah kemajuan pemikiran akan pengembangan suatu obyek wisata, terutama dengan adanya emansipasi

wanita sehingga wanita pun bisa bekerja. Dengan begitu dapat lebih mengembangkan perekonomian lokal

melalui pemberdayaan masyarakat dari semua kalangan, tidak terkecuali kaum wanita.

Segi Negatif

Dari segi negatifnya, dampak terhadap ekonomi lokal sebenarnya tidak serta merta berjalan lancer, banyak

faktor yang menyebabkan tidak semua masyarakat lokal menerima dampak dari perkembangan

perekonomian, antara lain adanya kebocoron. Kebocoran dalam pariwisata ini banyak disebabkan karena

adanya investor yang menanamkan modalnya untuk mengembangkan objek wisata di suatu daerah. Hal

seperti inilah yang sebenarnya harus dapat dicegah oleh pemerintah daerah agar pendapatan yang diterima

oleh daerah tidak dijajah oleh para investor luar.

C. PERTUMBUHAN PARIWISATA DAN DAMPAKNYA TERHADAP SUATU PEREKONOMIAN.

Dampak Pertumbuhan Pariwisata Terhadap Suatu Perekonomian

Pariwisata disambut sebagai industri yang membawa aliran devisa, lapangan pekerjaan dan cara hidup

modern. Industri periwisata memberikan keunikan tersendiri dibandingkan dengan sektor ekonomi lain karena

adanya empat faktor, yaitu :

a. Pariwisata adalah Industri Ekspor Fana Segala transaksi yang terjadi di industri pariwisata berupa

pengalaman yang dapat diceritakan kepada orang lain, tetapi tidak dapat dibawa pulang sebagai cinderamata.

b. Butuhnya Barang dan Jasa Tambahan oleh Wisatawan Saat seorang wisatawan mengunjungi suatu

destinasi, ia selalu membutuhkan barang dan jasa tambahan, seperti transportasi dan kebutuhan air bersih.

c. Pariwisata adalah Produk Fragmented But Intergreted Maksudnya disini adalah pariwisata sebagai

produk yang terpisah-pisah tetapi terintegrasi dan langsung mempengaruhi sektor ekonomi lain. UU nomor

10 tahun 2009 tentang kepariwisataan secara jelas menyatakan, pariwisata berkaitan dengan banyak sektor

atau multisektor. Koordinasi strategis lintas sektor terkait dengan pariwisata di antaranya dengan bidang

pelayanan ke pelayanan kepabeanan, keimigrasian, dan karantina; bidang keamanan dan ketertiban; bidang

prasarana umum yang mencakupi jalan, air abersih, listrik, telekomunikasi, dan kesehatan lingkungan; bidang

transportasi darat, laut, dan udara; dan bidang promosi pariwisara dan kerjasama luar negeri. Kerjasama

antarsektor harus diatur dengan tata kerja, mekanisme dan hubungan baik untuk manfaat bersama.

d. Pariwisata Merupakan Ekspor yang Sangat Tidak Stabil Sifat kepariwisataan yang dinamis dan

musiman, membuat industri ini mngalami fluktuasi yang sangat tinggi. Industri pariwisata rentan terhadap

banyak hal, seperti politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Dampak pariwisata terhadap perekonomian bisa bersifat positif dan bisa negatif. Secara umum

dampak tersebut dapat dikelompokkan(Cohen, 1984) sebagai berikut :

1. Dampak terhadap peneriamaan devisa

2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat

Bisnis Pariwisata SAP 4 | 2

Page 3: Rmk Bispar Sap 4

3. Dampak terhadap peluang kerja

4. Dampak terhadap harga dan tarif

5. Dampak terhadap distribusi manfaat dan keuntungan

6. Dampak terhadap kepemilikan dan pengendalian

7. Dampak terhadap pembangunan

8. Dampak terhadap pendapatan pemerintah

Keunikan industri pariwisata terhadap perekonomian berupa dampak ganda (multiplier effect) dari

pariwisata terhadap ekonomi. Pariwisata memberikan pengaruh tidak hanya terhadap sektor ekonomi yang

langsung terkait dengan industri periwisata, tetapi juga industri tidak langsung terkait dengan industri

pariwisata.

Gambar A. Dampak Ganda Pariwisata terhadap Perekonomian

Pariwisata memberikan keuntungan berganda ke bawah, terutama bagi masyarakat setempat

(trickle down). Secara ideal, pariwisata menghidupkan pemaok-pemasok lokal dan mengurangi ketergantungan

terhadap import. Dampak ganda dapat memperbaiki kualitas pelayanan lokal dengan berinvestasi dan

mendorong pembelajaan dalam negeri. Namun, tidak tertutup kemungkianan, dampak ganda memperbesar

kebocoran devisa, apabila pembelanjaan masyarakat sarat dengan import.

Pariwisata memberikan keuntungan sebagai dampak positif, yang juga memberikan kerugian sebagai

dampak negatif. Beberapa keuntungan dari pariwisata terhadap perekonomian di antaranya sebagai berikut :

a. Dampak terhadap Penerimaan Devisa

Di Indonesia, kontribusi pariwisata terhadap neraca peneriamaan negara dihitung melalui Neraca

Pariwisata Nasional (Nesparnas). Pada umumnya diistilahkan dengan Tourism Satellite Account (TSA).

Nesparnas menghitung secara kuantitatif melaui standar statistik dengan mengacu pada UN System of National

Bisnis Pariwisata SAP 4 | 3

Page 4: Rmk Bispar Sap 4

Accounts yang menampilkan definisi dan klasifikasi yang dipergunakan untuk survey sesuai standar

internasional.

Berdasarkan data dapat diketahui bahwa sumbangan periwisata terhadap perekonomian dan

keterkaitannya dengan berbagai sektor ekonomi lain baik konsumsi yang dilakukan oleh wisatawan untuk sektor

pariwisata maupun sektor lain.

Perhitungan Nesparnas terdiri atas beberapa subsektor dalam ekonomi (perdagangan, hotel, restoran,

transportasi dan jasa), faktor pendapatan (upah, keuntungan, dan bunga) serta komposisi pengeluaran

(konsumsi, pemerintah, investasi, ekspor, dan impor). Ketiga komponen itu dihitung menjadi satu sebagai

devisa dari sektor kepariwisataan. Nesparnas menggambarkan besaran devisa yang mengalir masuk dan

mengalir keluar dari sektor pariwisata.

b. Dampak terhadap Pendapatan Masyarakat

Setiap kegiatan pariwisata menghasilkan pendapatan khususnya bagi masyarakat setempat . Pendapatan

itu dihasilkan dai transaksi antara wisatawan dan tuan rumah dalam bentuk pembelanjaan yang dilakukan oleh

wisatawan. Pengeluaran wisatawan terdistribusi tidak hanya ke pihak-pihak yang terlibat langsung dalam

industri pariwisata seperti hotel, restoran, biro perjalanan wisata, dan pemandu wisata. Distribusi pengeluaran

wisatawan juga diserap ke sektor pertanian, sektor industri kerajinan, sektor angkutan, sektor komunikasi, dan

sektor lain yang terkait.

c. Dampak terhadap Peluang Kerja

Pariwisata merupakan industri yang menawarkan beragam jenis pekerjaan kreatif sehingga mampu

menampung jumlah tenaga kerja yang cukup banyak. Seorang wisatawan dilayani oleh banyak orang. Sebagai

contoh, wisatawan yang bersantai di pantai dapat memberikan pendapatan bagi penjual makan-minum, penyewa

tikar, pemijat, dan pekerja lain.

d. Dampak terhadap Struktur Ekonomi

Peningkatan pendapatan masyarakat dari industri pariwisata membuat struktur ekonomi masyarakat

menjadi lebih baik. Masyarakat bisa memperbaiki kehidupan dari bekerja di industri pariwisata.

e. Dampak dalam Membuka Peluang Investasi

Keragaman usaha dalam industri pariwisata memberikan peluang bagi para investor untuk menanamkan

modal. Kesempatan berinvestasi di daerah wisata berpotensi membentuk dan meningkatkan perekonomian

masyarakat setempat.

f. Dampak terhadap Aktivitas Wirausaha

Adanya kebutuhan wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata mendorong masyarakat untuk

menyediakan kebutuhannya dengan membuka usaha atau wirausaha. Pariwisata membuka peluang untuk

berwirausaha dengan menjajahkan berbagai kebutuhan wisatawan, baik produk barang maupun produk jasa.

Selain keuntungan-keuntungan itu, pariwisata memberikan dampak yang merugikan bagi

masyarakat di antaranya sebagai berikut :

Bisnis Pariwisata SAP 4 | 4

Page 5: Rmk Bispar Sap 4

a. Bahaya Ketergantungan terhadap Industri pariwisata

Melihat banyaknya keuntungan yang dapat diperoleh dari sektor pariwisata namun beberapa daerah

tujuan wisata menjadi sangat tergantung dari kepariwisataan untuk kehidupannya. Hal ini menjadikan

wisatawan sangat rentan terhadap perubahan permintaan wisata.

b. Pengembalian Modal Lambat

Industri pariwisata adalah Industri dengan investasi yang besar dan pengembalian modal yang lambat.

Hal ini menyebabkan kesulitan bagi pengusaha pariwisata untuk mendapatkan pinjaman untuk modal usaha.

c. Mendorong Timbulnya Biaya Eksternal Lain

Pengembangan pariwisata menyebabkan muncul biaya eksternal lain bagi penduduk di daerah tujuan

wisata, seperti biaya kebersihan lingkungan, biaya pemeliharaan lingkungan yang rusak akibat aktivitas wisata,

dan peluang lain.

D. MENGUKUR SUMBANGAN PARIWISATA

1. Foreign Exchange Earnings Pengeluaran sektor pariwisata akan menyebabkan perekonomian masyarakat

local menggeliat dan menjadi stimulus berinvestasi dan menyebabkan sektor keuangan bertumbuh seiring

bertumbuhnya sektor ekonomi lainnya. bahwa pembangunan pariwisata dapat meningkatkan pendapatan suatu

Negara khususnya dari aktifitas perdagangan valuta asing.

2. Contributions To Government Revenue Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah dapat

diuraikan menjadi dua, yakni: kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung berasal dari pajak

pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata yang

diterima langsung oleh dinas pendapatan suatu destinasi.

Sedangkan kontribusi tidak langsung pariwisata terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau

bea cukai barang-barang yang di import dan pajak yang dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung.bahwa

pariwisata memang benar dapat meningkatkan pendapatan bagi pemerintah di mana pariwisata tersebut dapat

dikembangkan dengan baik.

3. Employment Generation Pada beberapa negara yang telah mengembangkan sektor pariwisata, terbukti

bahwa sektor pariwisata secara internasional berkontribusi nyata terhadap penciptaan peluang kerja, penciptaan

usaha-usaha terkait pariwisata seperti usaha akomodasi, restoran, klub, taxi, dan usaha kerajinan seni souvenir.

pariwisata memegang peranan penting dalam penyerapan tenaga kerja di hampir semua Negara yang

mengembangkan pariwisata, walaupun harus diakui sector pertanian “agriculture” masih lebih besar indeks

penyerapannya dan berada di atas indeks penyerapan tenaga kerja oleh sector pariwisata di hampir semua

Negara pada table di atas.

4. Infrastructure Development Berkembangnya sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah lokal

untuk menyediakan infrastruktur yang lebih baik, penyediaan air bersih, listrik, telekomunikasi, transportasi

Bisnis Pariwisata SAP 4 | 5

Page 6: Rmk Bispar Sap 4

umum dan fasilitas pendukung lainnya sebagai konsekuensi logis dan kesemuanya itu dapat meningkatkan

kualitas hidup baik wisatawan dan juga masyarakat local itu sendiri sebagai tuan rumah. Pembangunan

infrastruktur pariwisata dapa dilakukan secara mandiri ataupun mengundang pihak swasta nasional bahkan

pihak investor asing khususnya untuk pembangunan yang berskala besar seperti pembangunan Bandara

Internasional, dan sebagainya. Perbaikan dan pembangunan insfrastruktur pariwisata tersebut juga akan

dinikmati oleh penduduk local dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, dalam konteks ini masyarakat local  akan

mendapatkan pengaruh positif dari pembangunan pariwisata di daerahnya.

5. Development of Local Economies Pendapatan sektor pariwisata acapkali digunakan untuk mengukur nilai

ekonomi pada suatu kawasan wisata.  Sementara ada beberapa pendapatan lokal sangat sulit untuk dihitung

karena  tidak semua pengeluaran wisatawan dapat diketahui dengan jelas seperti misalnya penghasilan para

pekerja informal seperti sopir taksi tidak resmi, pramuwisata tidak resmi, dan lain sebagainya.

Bisnis Pariwisata SAP 4 | 6