RMASI M AS ISLAM NAG RI

136
)ATA DAN RMASI MAS ISLAM NAG RI .25 1 o2

Transcript of RMASI M AS ISLAM NAG RI

Page 1: RMASI M AS ISLAM NAG RI

)ATA DAN RMASI MAS ISLAM NAG RI

•.251

o2

Page 2: RMASI M AS ISLAM NAG RI
Page 3: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Manajemen Pengelolaan PROYEKPERCONTOHAN

Wakaf Produktif

Kementerian Agama Rl Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Direktorat Pemberdayaan W'akaf Tahun 2011

Page 4: RMASI M AS ISLAM NAG RI
Page 5: RMASI M AS ISLAM NAG RI

KATA PENGANTAR

DIREKTUR PEMBERDA YAAN WAKAF

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat menerbitkan buku Manajemen Pengelolaan Proyek Percontohan Wakaf Produkitf.

Sejak tahun 2005 Kementerian Agama telah memulai satu program untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berbaris Islami melalui perangkat perwakafan. Program tersebut dinamakan Bantuan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Program tersebut bertujuan untuk memajukan kehidupan sosial ekonomi masyarakat agar dapat lebih mandiri.

Penerbitan buku Manajemen Pengelolaan Proyek Percontohan Wakaf Produktif merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk menstandarisasi manajemen pengelolaan proyek percontohan wakaf produktif dalam rangka mensukseskan program bantuan pemberdayaan tanah wakaf produktif untuk mencapai proyek percontohan wakaf produktif yang profitable, vzswner, prospektif, dan transparan.

Buku Manajemen Pengelolaan Proyek Percontohan Wakaf Produktif diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi para Nazhir wakaf produktif,

Kata Pengantar 0

Page 6: RMASI M AS ISLAM NAG RI

khusunya para Nazhir menerima bantuan wakaf produktif, sehingga dapat meningkatkan kualitas serta profesionalitas Nazhir wakaf produktif.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dalam memajukan perwakafan di Indonesia.

Agustus 2011

0 Kata Pengantar

Page 7: RMASI M AS ISLAM NAG RI

SAMBUTAN

DIREKTUR JENDERAL

BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang dengan izin, ridha dan karunia-Nya kita dapat menerbitkan buku Manajemen pengelolaan Proyek Percontohan Wakaf Produktif.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Agama dewasa ini adalah mengkampanyekan paradigma baru wakaf, dimana wakaf harus ditempat­

kan sebagai instrument yang dapat mensejahterakan rakyat baik dari segi ekonomi maupun religius. Untuk itu, Kementerian Agama memberikan stimulus berupa bantuan pemberdayaan wakaf produktif kepada Nazhir (pengelola tanah wakaf) yang memiliki potensi ekonomi tinggi sebagai proyek percontohan wakaf produktif agar dapat memberikan manfaat kepada mauquf alaih untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Buku ini diharapkan dapat dijadikan suatu pedoman oleh Nazhir percontohan wakaf produktif dalan mengelola dan mengembangkan tanah wakaf dalam bingkai manajemen aplikatif sehingga dapat menjadi contoh bagi tanah wakaf lainnya yang dapat memajukan perwakafan di Indonesia.

Sambutan Dirjen [2]

Page 8: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Semoga Allah SWT memberkati niat baik dan upaya yang kita lakukan. Amin

ustus 2011

~ ::---&.....:lL;.\Yi')l[. Dr. asaruddin Umar, MAlTI

~::::::::::;!<TIP 195906231985031002

0 Sambutan Dirjen

Page 9: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Daftar lsi

Pengantar Direktur . .. .. .. .. . .. .. .. . .... .. ... .. .. ... .. .. ..... .. .. ... . .. .. iii Sambutan Dirjen........................................................... v Daftar lsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii

Bagian 1 Pendahuluan............................................... 1 A. La tar Belakang .. .. .. .. . .. .. .. ..... .. .. .. .. . .. .. . .. .. . 1 B. Pengertian Manajemen. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. . . . . 5

Bagian 2 Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif ........................................ 11 A. Definisi Manajemen Strategik.... .. . .. .. .. . 11 B. Memahami Teori 5 Forces Porter........ 12 C. Aplikasi Manajemen Strategik

Percontohan Wakaf Produktif ............. 16

Bagian 3 Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif ........................................ 19 A. Pengertian Manajemen Pemasaran .. . . 19 B. Tahap Perencanaan Manajemen

Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif ................................................ 23

C. Tahap Perumusan Strategi Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif .................................... 27

Daftar lsi G2C]

Page 10: RMASI M AS ISLAM NAG RI

D. Tahap Eksekusi Strategi Manajemen Pemasaran ........................................... ... 35

Bagian 4 Manajemen Sumberdaya Manusia Percontohan Wakaf Produktif................. 53

A. Definisi dan Pengertian Manajemen SDM......................................................... 53

B. Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab MSDM Percontohan Wakaf Produktif ................................................. 56

Bagian 5 Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan Percontohan Wakaf Produktif ........................................ 87

A. Pengertian Manajemen Keuangan....... 87 B. Fungsi Manajemen Keuangan.............. 89 C. Lingkungan Keuangan.......................... 92 D. Aktivitas Manajemen Keuangan ......... 93 E. Financial Statement................................ 101 F. Analisis Laporan Keuangan ................. 102 G. Laporan Keuangan ................................ 105

Daftar Pustaka ............................................................ 119

Tim Penyusun .............................................................. 121

I viii I Daftar isi

Page 11: RMASI M AS ISLAM NAG RI

~ BAGIANl ~ PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keadaan ekonomi global yang fluktuatif turut mempengaruhi keadaan ekonomi makro nasional yang berdampak pada timbulnya permasalahan sosial yang sangat pelik. Tingkat pengangguran terus bertambah yang ditandai dengan melemahnya sektor riil, keterbatasan sumber daya manusia, tingkat inflasi yang fluktuatif dan sebagainya sehingga dapat menjadi faktor penghambat bagi pembangunan bangsa.

Pemerintah cukup berhasil dalam menekan dampak perekonomian global, terbukti dengan stabilnya keadaan ekonomi makro akhir-akhir ini. Akan tetapi terdapat kekhawatiran bahwa stabilnya ekonomi makro saat ini merupakan sumbangsih pertumbuhan pasar modal Indonesia yang cukup pesat yang dapat menjerumuskan bangsa ini ke dalam sistim ekonomi liberalis-kapitalis terselubung, di mana kekuatan

Pendahuluan [TI

Page 12: RMASI M AS ISLAM NAG RI

ekonomi hanya dimiliki oleh para pemodal. Tanpa adanya dukungansektorriil/ mikro dalam pembangunan nasional sudah tentu akan menimbulkan ketidak­stabilan perekonomian bangsa walaupun pemerintah sudah berupaya secara optimal dalam membangun perekonomian mikro, akan tetapi hambatan yang dihadapi pemerintah sangat berat dan penuh rintangan. Dibutuhkan upaya-upaya swadaya masyarakat dalam membangun ekonomi mikro sehingga dapat menyokong fundamen perekonomian nasional.

Dalam menyongsong era perdagangan bebas dunia yang sudah di ambang mata, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dalam seluruh aspek agar dapat bersaing dalam kancah persaingan global, sehingga kita dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bila kita lihat keadaan perekonomian saat ini, bangsa ini dapat dikatakan belum siap dalam meng­hadapi perdagangan bebas terbukti dengan runtuhnya sektor riil semenjak diresmikannya perdagangan bebas antara RRC-ASEAN (CAFTA), di mana produk dalam negeri tidak mampu bersaing, baik kualitas maupun harga dengan produk China yang berdampak pada banyak ditutupnya pabrik-pabrik sehingga terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) secara mas if.

Permasalahan perekonomian tersebut juga berdampak pada keadaan perekonomian umat Islam diperparah dengan minimnya sumber daya dari umat Islam itu sendiri, sebagai gambaran, bahwa perekonomian Indonesia bertumpu pada kekuatan pasar modal, di mana lebih dari 85 % perputaran uang

ITJ Pendahuluan

Page 13: RMASI M AS ISLAM NAG RI

di Indonesia merupakan sumbangsih dari kegiatan pasar modal dan lebih dari 90 % kekuatan pasar modal dikuasai oleh asing dan non muslim.

Sebagai mayoritas di Indonesia hal ini sangatlah ironis terlebih dengan begitu banyaknya potensi ekonomis dari umat Islam yang belum tersentuh dan tergali dengan baik. Ajaran Islam memiliki instrumen­instrumen perekonomian yang bertujuan untuk mensejahterakan umatnya yang lebih dikenal sebagai ekonomi yang berdasar syar' i, salah satunya adalah wakaf.

Didasarkan potensi wakaf di Indonesia yang sangat luar biasa serta faktor urgensi adanya manajemen wakaf yang profesional, maka pada tahun 2004 dilahirkanlah Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf diikuti lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan UU No.41.

Sejak tahun 2005 Departemen Agama telah memulai suatu program yang bertujuan untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berbasis Islami melalui perangkat perwakafan. Program tersebut dinamakan : Bantuan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif yang bersumber dari APBN.

Program tersebut bertujuan untuk memajukan kehidupan sosial ekonomi masyarakat agar dapat lebih mandiri. Sejak tahun 2005 Depag telah memberikan bantuan kepada tanah-tanah wakaf yang memiliki potensi ekonomi tinggi yang tersebar di 22 lokasi di 11 provinsi. Tanah-tanah wakaf yang diberikan bantuan untuk memberdayakan tanah wakaf agar dapat lebih

Pendahuluan [I]

Page 14: RMASI M AS ISLAM NAG RI

produktif memanfaatkan dana bantuan tersebut dengan membuka unit-unit usaha dalam berbagai bidang, yaitu: pertokoan, Rumah Sakit, Pendidikan, SPBU, Swalayan dan sebagainya.

Dalam mengelola sebuah unit usaha dibutuhkan model pengelolaan atau model manajemen yang efektif dan efisien yang disesuaikan dengan kebutuhan unit usaha tersebut. Model manajemen yang efektif dan efisien mutlak harus dilakukan oleh para penerima bantuan pemberdayaan tanah wakaf produktif demi mencapai unit usaha yang sehat, prospektif, tranparan, visioner dan professional.

Sudah barang tentu bantuan yang diberikan oleh Kemenag tidaklah cukup untuk membangun unit usaha yang prospektif. Unit usaha memerlukan sumber­sumber lain untuk memajukan unit usahanya, baik dalam hal financial (permodalan), SDM serta kerjasama­kerjasama lainnya dengan pihak lain (baik pemerintah maupun swasta).

Untuk bermitra dengan pihak lain, para penerima bantuan (proyek percontohan) harus dapat menyakinkan pihak-pihak lain tersebut serta dapat meyakinkan masyarakat sekitarnya bahwa unit usaha wakaf yang dikelola memang memiliki potensi yang luar biasa. Untuk itulah perangkat manajemen dibutuhkan untuk memajukan unit bisnis serta dapat meyakinkan para stakeholder lain agar fungsi dari tanah wakaf dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar serta memberikan kerja sama mutualisme dengan pihak pemerintah maupun swasta.

0 Pendahuluan

Page 15: RMASI M AS ISLAM NAG RI

B. Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan · berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing­masing melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri

Pendahuluan [I]

Page 16: RMASI M AS ISLAM NAG RI

menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.

Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah revolusi industri Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer­manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memasti­kan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari­hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Follet adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu

m Pendahuluan

Page 17: RMASI M AS ISLAM NAG RI

pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.

Penjelasan :

Bagan Sub Ilmu Manajemen

FINANCE MANAJEMEN

• P (Planning) 0 (Organizing) A (Actuating) C (Controling).

• Cabang ilmu manajemen : Manajemen strategik, management pemasaran, manajemen keuangan, manajemen SDM dan manajemen operasional.

• Manajemen pemasaran, keuangan, SDM serta operasional merupakan functional management dari manajemen strategic.

Pada umumnya, dalam pengelolaan unit bisnis terdapat 4 elemen perangkat manajemen, yaitu:

1. Manajemen Strategic; Manajemen strategic merupakan suatu perangkat untuk merencanakan dan mengeks~kusi suatu rencana bisnis baik jangka pendek maupun jangka

Pendahuluan [2]

Page 18: RMASI M AS ISLAM NAG RI

panjang. Manajemen strategic mencakup strategi manajemen secara umum : Keuangan, SDM, pemasaran, operasional dan sebagainya. Penerapan strategic manajemen bertujuan untuk menciptakan suatu ke"khas" an yang dimiliki oleh unit usaha dalam menjalankan bisnisnya.

2. Manajemen Keuangan dan portofolio; Manajemen Keuangan dan portofolio merupakan perangkat manajemen yang mengelola masalah keuangan dan permodalan unit usaha yang mencakup: penganggaran, pelaporan, serta rencana keuangan (termasuk ekspansi/ pengembangan unit usaha dsb) suatu unit usaha.

3. Manajemen SDM; Manajemen SDM merupakan perangkat manajemen yang mengatur masalah human capital atau modal tenaga kerja yang dimiliki unit bisnis. Bertujuan untuk mengelola tenaga kerja agar dapat mencapai goalj tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan mencakup masalah: pembinaan dan pengembangan skil tenaga kerja, penilaian kinerja, sistim reward &

punishment, sistim penggajian/ payroll, dsb.

4. Manajemen Pemasaran. Manajemen pemasaran merupakan perangkat manajemen yang mengelola masalah pemasaran barang dan atau jasa yang dihasilkan oleh unit usaha yang bersangkutan. Fungsi dari penerapan manajemen pemasaran adalah untuk meningkatkan volume penjualan dari barang dan atau jasa yang dihasilkan oleh unit usaha. Selain itu manajemen

[}] Pendahuhian

Page 19: RMASI M AS ISLAM NAG RI

pemasaran berfungsi untuk menjaga hubungan dengan pelanggan unit bisnis (customer care), melakukan riset-riset pemasiuan untuk menggali apa yang dibutuhkan oleh pelanggan karena menjaga pelanggan lama lebih murah dibandingkan mencari pelanggan baru.

Keunikan Produk

Visi& Misi l Kerja Keras

I Budaya ---+ Organisasi

/ Opportunity Diverensiasi & Diversifikasi

Pendahuluan [2]

Page 20: RMASI M AS ISLAM NAG RI

~ Pendahuluan

Page 21: RMASI M AS ISLAM NAG RI

~ BAGIAN2 ~ MANAJEMEN STRATEGIK PERCONTOHAN WAKAF

PRODUKTIF

A. Definisi Manajemen Strategik Tidak hanya perusahaan/ organisasi besar

saja yang mempunyai manajemen strategik, tetapi perusahaan/ organisasi kecilpun sebaiknya dikelola dengan menggunakan manajemen strategik. Manajemen strategik merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan/ organisasi. Dengan demikian manajemen strategik melibatkan pengambilan keputusan berjangka panjang dan rumit serta berorientasi masa depan dengan membutuhkan sumberdaya yang besar dan partisipasi manajemen puncak. Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan para perencana di tingkat perusahaan/ organisasi, unit bisnis dan fungsional serta para perencana pendukung lainnya.

Dari penjabaran di atas dapat dirumuskan definisi dari Manajemen Strategik : Suatu pendekatan untuk

Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif Q2J

Page 22: RMASI M AS ISLAM NAG RI

mempertemukan keadaan eksternal dengan keadaan internal perusahaan atau lembaga sedemikian rupa sehingga usahanya menjadi :

1. Berjalan lancar (survive), 2. Bertumbuh (grow), dan 3. Berkesinambungan (sustain).

Manajemen strategik dapat diartikan sebagai usaha manajerial menumbuh kembangkan kekuatan perusahaan/ organisasi untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan.

Terdapat beberapa jenis manajemen strategik, antara lain:

1. Corporate strategic, yang membahas mengenai strategi-strategi korporasi secara lebih makro. Contoh: merger, akuisisi, dan sebagainya.

2. Business strategic, yaitu membahas mengenai strategi­strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Contoh: ekspansi pasar, mengembangkan volume usaha, asset management, dan sebagainya.

3. Functional Strategic, terdiri dari: marketing management, financial management, operational management, human resources management dan sebagainya.

B. Memahami Teori 5 Forces Porter

Analisis five forces porter meliputi tingkat persaingan dalam industri, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, ancaman pendatang baru, dan ancaman produk substitusi.

(JI] Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif

Page 23: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Faktor penentu utama kemampulabaan suatu perusahaan adalah daya tarik industri. Strategi yang tepat bagi sebuah industri harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mencerminkan pemahaman yang canggih mengenai aturan main persaingan yang menentukan daya tarik industri. Aturan main tersebut dikemas Porter dalam lima faktor persaingan (seperti terlihat pada gambar), yaitu: masuknya pendatang baru, ancaman produk substitusi, daya tawar menawar pembeli, daya tawar menawar pemasok dan persaingan dalam industri (Porter: 1985).

Pada industri yang berbeda, faktor persaingan bisa berbeda karena setiap industri itu unik dan mempunyai struktur khasnya masing-masing. Kerangka kerja kelima faktor persaingan memungkinkan perusahaan untuk mengenali dan menetapkan faktor yang penting bagi persaingan dalam industrinya, disamping identifikasi dan perumusan strategi yang paling tepat untuk meningkatkan kemampulabaan perusahaan. Adapun kelima faktor persaingan tersebut terlihat pada gambar dibawah ini :

Persaingan dalam Industri

Manajernen Strategik Percontohan Wakaf Produktif OIJ

Page 24: RMASI M AS ISLAM NAG RI

1. Persaingan dalam Industri Menurut Thompson dan Strickland III (2005),

diantara kelima komponen tersebut, tingkat persaingan antar pemain dalam suatu industri merupakan komponen yang terkuat. Kompetisi dapat meningkat apabila kompetitor melihat peluang untuk dapat lebih memuaskan konsumen maupun tekanan untuk meningkatkan keuntungan serta merebut market share. Selain itu tingkat persaingan antar pemain dalam suatu industri merupakan fungsi dari bagaimana ketatnya kompetitor mengimplementasikan strategi pemasarannya.

2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Menurut Thompson dan Strickland III (2005),

pemasok mempunyai posisi tawar yang tinggi atau rendah sangat tergantung pada apakah barang tersebut (termasuk bahan baku) tersedia di pasaran dan kemampuannya untuk memenuhi pesanan pada saat tertentu. Semakin banyak ketersediaan bahan baku semakin melemah pula kekuatan "bargaining" dari pemasok, begitu juga sebaliknya, semakin sedikit/ jarang ketersediaan bahan baku semakin kuat pula daya tawar pemasok.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli/ pelanggan Pembeli mempunyai posisi tawar yang tinggi

atau rendah tergantung pada banyak faktor, seperti banyaknya jumlah penjual yang bermain dalam suatu industri dan juga faktor harga (Porter, 2001). Apabila dalam suatu pasar yang sama banyak terdapat pemain/ penyedia barang/ jasa, maka semakin kuat posisi tawar

~ Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif

Page 25: RMASI M AS ISLAM NAG RI

pembeli dikarenakan pembeli memiliki banyak pilihan dalam menentukan produk mana yang akan dikonsumsi seperti dalam hal harga yang lebih murah, kualitas pelayanan yang paling baik. Begitu juga sebaliknya, semakin sedikit pemain dalam pasar yang menyediakan produk yang sama, semakin melemah pula daya tawar pembeli dikarenakan semakin sedikitnya pilihan pembeli dalam memilih barang/ jasa yang akan dikonsumsinya.

4. Ancaman Pendatang Baru Masuknya pemain baru merupakan ancaman

terhadap pemain yang sudah ada karena masuknya pemain baru akan menambah supply barang dipasar, sehingga perebutan market share akan semakin kuat. Tingginya tingkat persaingan dengan masuknya pemain baru tergantung 2 faktor yaitu hambatan masuk dan reaksi yang diharapkan oleh pemain yang sudah ada terhadap pemain baru (Porter 2001).

5. Ancaman Produk Subtitusi Perusahaan dalam suatu industri seringkali

tidak hanya menghadapi persaingan dengan sesama perusahaan dalam industri yang sama. Persaingan tersebut dapat juga terjadi dengan perusahaan dalam industri yang menghasilkan barang substitusi. Menurut Thompson dan Strickland III (2005), tinggi rendahnya tingkat persaingan dari barang substitusi tergantung pada faktor atraktif tidaknya barang substitusi; kepuasan konsumen terhadap barang substitusi tersebut, dan kemudahan konsumen untuk dapat dengan mudah berganti produk.

Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif (JIJ

Page 26: RMASI M AS ISLAM NAG RI

C. Aplikasi Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif.

Dalam menjalankan unit usaha percontohan wakaf produktif, hendaknya para nazhirjpengelola terlebih dahulu merumuskan perencanaan secara menyeluruh dalam semua aspek manajemen. Langkah­langkah yang harus dilakukan adalah :

1. Lakukan analisis ekternal dan internal (SWOT).

Rumuskan kekuatan yang dimiliki unit usaha dalam bersaing (strength). Rumuskan kelemahan2 organisasi yang dapat menjadi faktor penghambat unit usaha dalam Bersaing (weakness). Rumuskan peluang-peluang pasar (ceruk pasar) yang dapat dimanfaatkan oleh unit usaha (opportunity). Rumuskan ancaman-ancaman dari para stake­holder (pesaing, dsb) yang dapat menjadi faktor penghambat dalam usaha (threat).

2. Rumuskan Visi & Misi unit usaha

• Visi adalah kemampuan untuk melihat realitas yang kita alami saat ini, untuk menciptakan dan menemukan apa yang belum ada, serta menjadikan organisasi dalam kondisi yang diinginkan di masa datang.

• Misi merupakan tahap aksi yang akan dilaksanakan dari visi yang telah ada, guna mencapai suatu tujuan.

~ Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif

Page 27: RMASI M AS ISLAM NAG RI

3. Canangkan targetjangka pendek dan jangka panjang. Dalam mencapai visi unit usaha, kita harus menjalankan langkah-langkah yang ada didalam misi unit usaha:

• Harus menetapkan target, baik dari sisi profit, pangsa pasar, human capital, keadaan keuangan dan sebagainya.

• Untuk meraih target harus disusun strategi usaha.

4. Rumuskan strategi usaha (business plan) • Tentukan barang & jasa yang dihasilkan, sebisa

mungkin harus memiliki keunikan, baik fisiknya maupun pelayannya yang berbeda dengan apa yang pesaing tawarkan.

• Rumuskan konsep pemasaran dari barang & jasa. (tentukan segmentasi, target, dan posisi pasar serta tentukan strategi pemasarannya).

• Rumuskan rencana organisasi dan SDM. • Rumuskan rencana keuangan dan investasi unit

us aha.

Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif 02]

Page 28: RMASI M AS ISLAM NAG RI

~ Manajemen Strategik Percontohan Wakaf Produktif

Page 29: RMASI M AS ISLAM NAG RI

~ BAGIAN3 ~ MANAJEMEN PEMASARAN

PERCONTOHAN WAKAF PRODUKTIF.

A. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, untuk berkembang, dan untuk memperoleh keuntungan. Proses pemasaran dimulai jauh sejak sebelum barang-barang atau jasa diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen untuk keberlangsungan usaha dan juga untuk meraih pencitraan positif konsumen terhadap perusahaan atau lembaga.

Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif c:I2J

Page 30: RMASI M AS ISLAM NAG RI

dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).

Manajemen pemasaran dapat pula dikatakan sebagai proses identifikasi kebutuhan konsumen, dalam rangka memilih dan mengembangkan produk, menentukan harga, menentukan saluran distribusi serta media penginformasian produk atau promosi, sehingga proses transfer produk dari produksen ke konsumen berjalan dengan baik, sehingga kepuasan konsumenpun akan tercipta, dan apabila kepuasan telah tercipta, maka tugas dari pemasaran selanjutnya adalah mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen dalam jangka panjang.

Tiap perusahaan atau lembaga memiliki cara tersendiri untuk memperoleh kepuasan dari pelanggannya, baik pelanggan lama, pelanggan baru dan calon pelanggannya. Cara-cara tersebut memiliki keunikan yang disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan yang biasa disebut dengan konsep pemasaran. Antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya memiliki konsep pemasaran yang berbeda, walaupun memproduksi barang atau jasa yang sama atau berada pada pasar yang sama.

Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan selera pasar yang selalu berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini sangatlah berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan, dimana jargon "konsumen adalah raja" merupakan jargon yang sangat akrab dalam masyarakat

~ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 31: RMASI M AS ISLAM NAG RI

yang menandakan bahwa dalam d unia bisnis konsumen/ pelanggan adalah segalanya.

Secara definisi, Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).

Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam merumuskan konsep pemasaran adalah :

1. Orientasi kepada konsumen, dengan melakukan serangkaian "marketing research" untuk menggali apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen, sehingga perusahaan dapat menyediakan barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen.

2. Menyusun kegiatan pemasaran yang terintegral, di mana setiap unsur dari kegiatan pemasaran saling terkait, tidak ada yang berjalan sendiri-sendiri, sehingga akan memudahkan dalam mencapai tujuan dari kegiatan pemasaran tersebut.

3. Kepuasan konsumen, selain untuk memperoleh laba yang maksimal, semua kegiatan pemasaran harus bertujuan akhir untuk memuaskan konsumennya.

Banyak anggapan salah yang masih melekat dalam benak masyarakat pada umumnya, yang menganggap bahwa pemasaran adalah menjual barang, tidak berbeda dengan kegiatan penjualan/ sales. Sehingga banyak orang yang merasa tidak memiliki bakat dalam menjual sangat menghindari berkarier dalam bidang pemasaran. Apabila seseorang dapat memahami perbedaan yang ada, maka seseorang tersebut tidak perlu khawatir

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif 02]

Page 32: RMASI M AS ISLAM NAG RI

dan ragu dalam meniti karier dalam dunia pemasaran, terlebih pemasaran memiliki prospek yang sangat luar biasa. Kebutuhan perusahaan akan ahli dalam bidang pemasaran tidak akan pernah surut, begitu juga dalam merintis karier di bidang wirausaha, pemasaran merupakan salah satu kunci dari keberhasilan dan kesuksesan dalam dunia wirausaha. Berikut beberapa perbedaan antara pemasaran dengan penjualan.:

PEMASARAN PENJUALAN

1. Terdiri dari serangkaian Hanya kegiatan menjual kegiatan yang dimulai saja sejak barang/ jasa yang akan dijualj dipasarkan masih dalam tahap perencanaan.

2. Bersifat jangka panjang, Bersifat jangka pendek, dengan mempertimbang- yang terpenting bahwa kan siklus hidup produk/ barang dapat terjual jasa

3. Tidak berkaitan dengan Sangat terkait dengan persediaan/ stock barang stok barang

4. Kepuasan pelanggan Barang terjual menjadi menjadi akhir dari akhir tujuan pencapaian pemasaran

5. Penjualan adalah bagian Penjualan adalah bagian dari pemasaran dari pemasaran

0 Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 33: RMASI M AS ISLAM NAG RI

6. Ada kegiatan setelah Tidak ada kegiatan barang terjual, dalam setelah barang terjual bentuk "customer relationship management" yang berfungsi memelihara kepuasan pelanggan untuk meraih loyalitas dari pelanggan

Dengan memahami perbedaan ini, diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai manajemen pemasaran yang tidak membutuhkan "bakat" dalam menjual, yang dibutuhkan adalah ketekunan, kegigihan, kemauan untuk belajar, serta dapat memahami dan merasakan lingkungan sekitar atau memiliki rasa sensitive yang baik dalam merasakan dan memahami sesuatu.

B. Tahap Perencanaan Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif

Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan selera pasar yang selalu berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran memiliki beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui, harus dipahami dengan baik dan mendalam sehingga dapat tercipta strategi pemasaran yang jitu dan tepat sasaran.

Dalam merencanakan suatu konsep pemasaran, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

A. Melakukan riset pemasaran yang terdiri dari :

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif ~

Page 34: RMASI M AS ISLAM NAG RI

• Analisis konsumen & produk/ jasa

Langkah ini dilakukan dengan melihat kondisi masyarakat disekitar (dilengkapi dengan data statistik, misal data jumlah penduduk sekitar, sebaran penduduk, tingkat pekerjaan dan pendapatan penduduk-data dapat diperoleh melalui BPS (Badan Pusat Statistik) kota/ kabupaten/ propinsi yang bersangkutan). Setelah langkah tersebut sudah dirampungkan, maka langkah berikutnya yaitu menganalisa produk atau jasa apa yang sangat dibutuhkan/ diapresiasikan oleh masyarakatjlingkungan sekitar sesuai dengan data statistik yang telah diperoleh dan dianalisis, bagaimana potensi dari produk/jasa dalam jangka pendek dan jangka panjang. Langkah menganalisis konsumen & produk/jasa ini sangat perlu dilakukan untuk mengkonsolidasi kekuatan internal yang dimiliki, baik dalam hal produksi (barang/ jasa), SDM, Modal dan sebagainya.

Data juga dapat diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang bertujuan untuk mengetahui keinginan dari masyarakat sebagai konsumen secara riil. Agar memperoleh hasil yang akurat, tentunya kuesioner dibuat sedemikian rupa yang disesuaikan dengan tujuan apa yang hendak dicapai sehingga dapat diketahui produk apa yang harus diproduksi/ ditawarkan, bagaimana produk tersebut dapat memenuhi keinginan konsumen, berapa harga yang akan ditentukan,

0 Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 35: RMASI M AS ISLAM NAG RI

bagaimana dengan saluran pemasarannya, layanan seperti apa yang dikendaki konsumen, serta bermacam-macam atribut pemasaran lainnya.

• Analisis Persaingan Langkah ini dilakukan dengan melihat kondisi persaingan di daerahjlingkungan yang sama. Apakah ada pesaing yang bergerak dibidang usaha yang sama, jika ada bagaimana meng­hadapi persaingan tersebut (hasil analisis dapat dijadikan dasar I formula dalam penyusunan strategi). Langkah ini sangat perlu dilakukan untuk mengidentifikasi apakah ada peluang yang dapat dimanfaatkan dan dimaksimalkan serta apakah ada ancaman-ancaman dari pesaing yang bergerak disektor yang sama (misal : teknologi produksi pesaing lebih unggul, harga yang ditawarkan pesaing lebih murah, pesaing lebih dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, letak usaha pesaing lebih strategis, dan sebagainya). Salah satu teori mengenai persaingan yang sangat terkemuka adalah teori 5 (five) force Porter.

• Analisis Eksternal &Internal secaraKomprehensif. Perumusan strategi bisnis dalam suatu industri mensyaratkan adanya analisis yang mendalam terhadap munculnya kesempatan dan ancaman dari lingkungan. Kinerja suatu perusahaan ditentukan oleh kombinasi faktor eksternal dan internal. Kedua faktor tersebtit harus dipertimbangkan ketika melakukan

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif ~

Page 36: RMASI M AS ISLAM NAG RI

analisis situasi. Keseluruhan evaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman perusahaan tersebut disebut analisa SWOT (Kotler, 2003).

Langkah-langkah dalam menyusun analisa SWOT adalah :

1. Susun Konsep analisis internal (Strength­kekuatan, dan weakness-kelemahan). Dalam analisis ini kita dituntut untuk dapat menjabarkan secara rinci kekuatan dan kelebihan apa yang dimiliki (internal), misal : badan usaha memiliki keunikan tersendiri dibanding badan usaha lain yang bergerak dibidang yang sama, Unggul dalam SDM, unggul dalam inovasi produk, Unggul dalam kualitas produk, unggul dalam permodalan, dan sebagainya.

2. Susun Konsep analisis eksternal (oppor­tunities-peluang, dan threat-ancaman). Dalam analisis ini kita dituntut untuk dapat mengidentifikasi peluang-peluang dalam lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh badan usaha/ perusahaan (memiliki sense of business) serta harus dapat mengantisipasi ancaman pasar yang akan datang dari pesaing.

Langkah-langkah di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

~ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 37: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Melaksanakan Analisis Internal

Mengevaluasi Kekuatan dan

Kelemahan

Melaksanakan Ana lis is

Mengevaluasi Peluang dan

Ancaman

Menyusun Diagram SWOT

Melaksanakan Analisis Pasar

C. Tahap Perumusan Strategi Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif

Perumusan dari strategi pemasaran dimulai dari pernyataan visi dan misi sampai kepada pemilihan dari segmentasi pasar, pemilihan target pasar dan penentuan posisi pasar untuk produk/jasa yang akan ditawarkan perusahaan kepada pasarjkonsumen. Dimana formulasi tersebut merupakan sebuah esensi yang utama dari strategi pemasaran. (yang lebih dikenal dengan STP-Segmentation, Targeting, Positioning) sampai kepada membuat formulasi dari bauran pemasaran yang spesifik.

1. Menentukan Segmentasi Pasar Terdapat beberapa latar belakang kenapa perusahaan dalam menjalankan strategi pemasarannya harus melakukan segmentasi pasar atas produk/jasa yang akan ditawarkan, diantaranya :

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif QD

Page 38: RMASI M AS ISLAM NAG RI

a. Pasar sangat beragam dan sangat luas.

b. Banyaknya jumlah konsumen yang memiliki keinginan yang berbeda-beda akan produk/jasa yang dapat memuaskan keinginnya.

c. Kemampuan perusahaan yang sangat terbatas.

d. Perusahaan menginginkan profit.

Dalam melakukan segmentasi pasar terdapat beberapa tingkatan, yaitu :

a. Pemasaran Segmen :

Segmen : Kelompok besar calon pembeli potensial dalam suatu pasar yang memiliki karakteristik yang homogeny.

Karakteristik : keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian dan kebiasaan pembelian.

Titik tengah antara pemasaran individual -pemasaran massal.

Pemilihan saluran distribusi dan komunikasi yang lebih mudah.

Berpeluang menghadapi lebih sedikit pesaing dalam suatu segmen.

b. Pemasaran Relung (niche):

Relung (niche) : kelompok pembeli potensial yang lebih sempit dibandingkan dengan segmen dengan karakteristik yang lebih spesifik/ khusus.

Biasanya merupakan pasar kecil yang kebutuhannya tidak terlayani dengan baik.

~ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 39: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Biasanya diidentifikasi dengan cara membagi­bagi sebuah segmen menjadi sub segmen yang lebih kecil.

Biasanya hanya menarik satu atau sedikit pesaing.

Pemasar relung dianggap memahami kebutuhan pelanggan dengan begitu baik sehingga pelanggan bersedia membayar lebih mahal.

c. Pemasaran lokal :

Pemasaran yang dilakukan untuk satu wilayah geografis/ demografis tertentu.

Membidik pembeli lokal dan efektif dalam menarik pembeli lokal.

Sering dikomunikasikan dengan bahasa dan media lokal.

Produk didisain dengan gaya lokal.

Berpeluang mengakibatkan biaya logistik tinggi.

Berpeluang menurunkan citra perusahaan secara umum jika modifikasi produk dan iklan berbeda-beda.

d. Pemasaran individual:

Pemasaran segmen tunggal.

Tingkat segmentasi tertinggi.

Disebut juga sebagai pemasaran sesuai pesanan atau pemasaran satu lawan satu.

Secara historis merupakan salah satu praktek pemasaran yang paling kuno.

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif ~

Page 40: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Banyak dipraktekkan pada pemasaran B2B (business to business).

Memerlukan dialog yang lebih aktif dengan pelanggan - memberi peluang lebih besar dalam rancangan produk.

Untuk melakukan proses segmentasi pasar dengan mudah, maka langkah-langkah yang harus dilaksanakan adalah :

a. Melakukan survey : Melakukan wawancara atau membentuk fokus grup untuk memperoleh gambaran umum mengenai : motivasi, sikap, perilaku.

Menyebar kuisioner resmi untuk mengumpul­kan data tentang : Atribut dan peringkat kepentingan atribut, Kesadaran merek & peringkat merek, Pola pemakaian produk, Sikap terhadap kategori produk, Kondisi geografis, psikografis dan media grafis responden.

b. Melakukan Analisis hasil dari survey

Melakukan analisis statistik terhadap data yang telah dikumpulkan.

Melakukan analisis kluster untuk mendapat­kan kelompok-kelompok secara maksimal.

c. Melakukan pembentukkan segmen pasar.

Kelompok segmen dapat dibentuk berdasar­kan : (1). Perbedaan sikap, (2). Perbedaan perilaku, (3). Perbedaan demografis, (4). Per­bedaan psikografis, dan (5). Perbedaan Media penyampaian.

~ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 41: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan karakteristiknya yang dominan.

Segmentasi harus dilakukan kembali secara periodik karena segmen berubah dari waktu ke waktu.

Dasar dari pengelompokkan segmentasi pasar konsumen adalah :

a. Geografis.

Wilayah

Ukuran kota

Kepadatan penduduk

Iklim

Topografis

b. Demografis

Usia

Ukuran keluarga

Siklus hidup keluarga

J enis kelamin

Penghasilan

Pekerjaan

Pendidikan - · Agama

Ras

Generasi

Kewarganegaraan

Kelas sosial

c. Psikografis

Gayahidup

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif 0

Page 42: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Kepribadian Trend pergaulan.

d. Perilaku Kejadian Manfaat Status pemakai Tingkat pemakaian Status kesetiaan

Tahap kesiapan pembeli Sikap terhadap produk

Dalam menyusun dan menetapkan segmentasi pasar, maka hal-hal yang harus diperhatikan agar penetapan segmentasi menjadi efektif adalah:

a. Dapat dilakukan pengukuran atas segmentasi yang telah ditetapkan.

b. Dapat diakses, khususnya oleh seluruh sumber daya pemasaran suatu perusahaan.

c. Dapat dibedakan.

d. Ada tindak lanjut secara konkrit atas segmentasi pasar yang telah ditetapkan (dapat diambil tindakan).

2. Menentukan Pasar sasaran (target pasar) Langkah-langkah dalam menetapkan pasar sasaran adalah: a. Mengevaluasi segmen pasar.

Menilai beragam segmen yang telah diketahui. Daya tarik segmen keseluruhan (ukuran segmen, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomis, dan faktor resiko).

[EJ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 43: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Tujuan dan sumber daya perusahaan yang mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

b. Memilih segmen pasar untuk dijadikan target pasar.

Konsentrasi segmen tunggal : Perusahaan memilih sebuah segmen tunggal, contoh: Harley Davidson berkonsentrasi pada motor bertenaga dan berbadan besar, Ferarri berkonsentrasi pada mobil sport dan sebagainya.

Spesialisasi selektif. :Perusahaan memilih sejumlah segmen yang berpotensi sebagai penghasil uang, contoh : Pemanis buatan Tropicana, yang menarik segmen kelompok masyarakat yang menginginkan hidup sehat, serta menarik segmen kelompok penderitas penyakit diabetes mellitus, dan sebagainya.

Spesialisasi produk Perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang dijual ke beberapa segmen. Dengan spesialisasi produk perusahaan membangun reputasi yang kuat di bidang produk tertentu. Contoh : pabrikan ban merek Bridgestone yang memiliki spesialisasi dalam pembuatan ban, dijual untuk kepentingan pengguna kendaraan pribadi, untuk kepentingan olah raga balapan serta untuk kepentingan industry lain, sepeiti industry alat berat (traktor, truk dan sebagainya).

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif [}D

Page 44: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Spesialisasi pasar: Perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan suatu kelompok pelanggan tertentu. Contoh biasanya dalam segmen relung. Jam tangan merek Rolex berkonsentrasi pada pasar niche yaitu kalangan jetset, selebritis, konglomerat dan sebagainya.

3. Menentukan Posisi Pasar (positioning)

Memposisikan produk di dalam pasar dengan menonjolkan ke "khas' an produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Memposisikan produk dalam pasar harus disesuaikan dengan langkah-langkah di atas. Contoh memposisikan produk adalah : pepsodent- dengan segmen pasar luas, mencakup segala umur. Memiliki target pasar kalangan rumah tangga (keluarga). Memposisikan produknya sebagai pasta gigi untuk seluruh keluarga Indonesia. (biasanya dalam memposisikan pasar selalu dilengkapi dengan jargon-jargon atau motto produk yang bermaksud menggambarkan/ mencitrakan suatu produk tersebut.)

Kotler berpendapat: "positioning is not what you do to the product, but what you do to the mind.". Pendapat ini bermakna bahwa dalam melakukan positioning, hal yang utama bukanlah apa yang kita lakukan terhadap produk/jasa yang akan kita tawarkan, melainkan apa yang harus kita lakukan agar produk/ jasa yang akan kita tawarkan dapat "memasuki" alam pikiran konsumen yang akan kita sasar.

[}D Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 45: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Menurut Brooksbanks (1994), strategi menentukan posisi pasar harus terdapat tiga komponen, yaitu:

a. Target konsumen yang merupakan hasil dari studi/ penetapan segmentasi pasar seperti yang sudah di jelaskan di atas.

b. Target pesaing yang merupakan hasil dari studi riset pemasaran mengenai lingkungan eksternal (mengetahui dan mengidentifikasi peluang dan ancaman serta melakukan analisis 5 forces Porter seperti yang sudah dijelaskan di atas).

c. Keunggulan dalam bersaing (competitive advantage), yang juga merupakan hasil dari studi riset pemasaran seperti yang telah dijelaskan di atas.

D. Tahap Eksekusi Strategi Manajemen Pemasaran

Setelah melakukan tahapan perencanaan dan perumusan, maka langkah selanjutnya dalam membuat strategi pemasaran adalah langkah eksekusi strategi yang biasa dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix).

Strategi bauran pemasaran merupakan hasil dari perumusan strategi pemasaran (STP). Strategi ini merupakan penjabaran atau tindak lanjut dari STP, bersifat sangat detail dan aplikatif. Berikut 4 unsur (4P) dalam bauran pemasaran :

1. Product

Produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar, dimana perencanaan bauran pemasaran diawali dengan mendisain/ merancang suatu

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif [}I]

Page 46: RMASI M AS ISLAM NAG RI

penawaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sasaran. Produk dalam pengertian yang luas mencakup apa saja yang dapat dipasarkan, termasuk benda fisik, jasa, tempat dan gagasan. Kotler (1997) berpendapat bahwa: "produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan suatu kegiatan a tau suatu kebutuhan".

Jay&Barry (2006) mengemukakan karakteristik produk fisik yaitu: (1). Tangible product, (2). Consistent product definition, (3). Production usually separate from consumption, (4). Can be inventoried, (5). Low customer interaction.

Jay&Barry (2006) mengemukakan bahwa produk memiliki komponen seperti yang digambarkan dibawah ini:

Product

Package

Sumber: Jay & Barry, 2006, Operation Management, 81h

edition, Prentice Hall International Inc.

~ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 47: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Gambar di atas menjelaskan bahwa dalam tingkatan pertama produk yang terdiri dari merek apa yang tepat untuk suatu produk, ide apa saja yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan berdasarkan dari kebutuhan dan selera pelanggan itu sendiri dan juga kompetitor, kemudian bagaimana produk itu dikemas sehingga dapat menghasilkan pengemasan yang dapat menarik pelanggan untuk membeli produk tersebut.

Sedangkan pada tingkat kedua, dijelaskan bahwa ide produk terdiri dari bentuk produk itu sendiri, bagaimana kemampuan produk itu dalam menjalankan fungsinya, apa saja kelebihan-kelebihannya, bagaimana kualitas produk tersebut dapat sesuai dengan apa yang diharapkan, dan bagaimana pelayanan purna jual ( dalam produk fisik) dapat memuaskan para pelanggannya.

Berdasarkan gambar di atas, maka produk terdiri dari 3 dimensi, yaitu merek, ide produk, dan pengemasan, maka dapat disusun dimensi produk beserta indikator­indikator yang di jabarkan pada tabel di bawah ini:

Dimensi lndikator

6 tingkat pengertian merek (Kapferer, 1992) 1. Atribut

2. Manfaat Merek (brand)

3. Nilai

4. Budaya

5. Kepribadian 6. Pemakai

Manajemen Pemasaran Perconto~an Wakaf Produktif 0

Page 48: RMASI M AS ISLAM NAG RI

8 dimensi Chase. Et al (2001) 1. Perfonnance 2. Features 3. Reliability

Ide Produk 4. Durability 5. Serviceability 6. Response 7. Aesthetics

8. Reputation

Bentuk dan fungsi kemasan (Kotler, 1997)

1. Perlindungan produk

2. Menyatakan kualitas produk/ Kemasan perusahaan

3. Menarik perhatian

4. Menjelaskan kemampuan produk

5. Menciptakan keyakinan konsumen

6. Kesan menyenangkan

2. Harga (price)

Seluruh organisasi, baik yang berorientasi laba maupun nirlaba menetapkan harga atas produk mereka. Dalam menetapkan harga, diperlukan strategi yang dinamis dan fleksibel yang diperlukan untuk mengantisipasi desakan lingkungan eksternal, seperti permintaan konsumen, persaingan, kondisi makro ekonomi, sosial budaya serta aturan dan perundangan yang berlaku.

~ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 49: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai tingkatan untuk mengukur tingkat kepekaan harga pembeli, Nagle & Holden (1995) mengidentifikasikan 9 faktor, yaitu :

Pengaruh nilai unik : Pembeli kurang peka terhadap harga jika produk lebih langka.

Pengaruh kesadaran akan produk pengganti Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak menyadari adanya produk pengganti.

Pengaruh perbandingan yang sulit : Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak dapat dengan mudah membandingkan kualitas barang pengganti.

Pengaruh pengeluaran total : Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut semakin rendah dibandingkan total pendapatan.

Pengaruh manfaat akhir : Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut semakin kecil dibandingkan biaya total produk akhirnya.

Pengaruh biaya yang dibagi : Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya ditanggung pihak lain.

Pengaruh investasi tertanam : Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva. yang telah dibeli sebelumnya.

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif [}D

Page 50: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Pengaruh kualitas harga : Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut dianggap memiliki kualitas, gengsi, atau eksklusivitas lebih.

Pengaruh persediaan : Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak dapat menyimpan produk tersebut.

Berdasarkan teori ini, maka akan dapat disusun dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari harga yang dirasakan oleh konsumen sebagai berikut :

Faktor tingkat kepekaan harga pembeli Nagle & Holden (1995)

Dimensi Indikator

1 Pengaruh nilai unik Kelangkaan produk

2 .Pengaruh kesadaran Keberadaan produk akan produk pengganti pengganti

3 Pengaruh perbandingan Kemudahan yang sulit membandingkan

kualitas barang pengganti

4 Pengaruh pengeluaran Perbandingan tingkat total pengeluaran dengan

nilai barang yang didapat

5 Pengaruh manfaat akhir Nilai manfaat produk

~ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 51: RMASI M AS ISLAM NAG RI

6 Pengaruh biaya yang dibagi

7 Pengaruh kualitas harga

8 Pengaruh persediaan

3. Saluran Distribusi (Place)

Adanya subsidi dari pihak lain

kualitas, gengsi, atau eksklusivitas Produk

Apakah produk dapat disimpan atau tidak

Hampir seluruh perusahaan/ produsen tidak menjual barangnya kepada penggunaan akhir secara langsung dimana diantara produsen dan pengguna akhir terdapat suatu saluran pemasaran. Keputusan saluran pemasaran merupakan sesuatu yang penting yang harus di ambil oleh perusahaan dikarenakan saluran pemasaran sangat mempengaruhi semua keputusan pemasaran lainnya.

Corey (1991) mendefinisikan: Saluran pemasaran adalah sumber daya eksternal yang utama yang sama pentingnya dengan sumber daya internal, dimana sistim ini menggambarkan komitmen perusahaan terhadap perusahaan lainnya yang bergerak dalam bidang distribusi dan juga komitmen terhadap pasar yang mereka layani.

Kotler (1997) juga berpendapat bahwa :"Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi."

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif ~

Page 52: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Ban yak alasan bagi perusahaan/ produsen untuk menggunakan perantara dalam menjual barangnya. Semua alasan mempunyai tujuan yang sama, yaitu efisiensi. Saluran pemasaran melakukan tugas memindahkan barang dari produsen ke konsumen, dimana hal ini dapat mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan/ menginginkannya.

Kotler (1997) merumuskan diferensiasi saluran distribusi dilakukan dengan 3 dimensi, yaitu : (1). Jangkauan, (2). Keahlian, dan (3). Kinerja. Dimensi jangkauan meliputi unsur ketersediaan produk atau jasa di suatu tempat pada saat produk atau jasa itu dibutuhkan, keahlian dan kinerja tertuju pada bagaimana produk atau jasa tersebut disampaikan.

Tugas saluran pemasaran adalah memindahkan barnag a tau jasa dari produsen ke konsumen. Terkait dengan tugas tersebut, saluran memiliki manfaat mengatasi kesenjangan waktu dan tempat yang memisahkan barang a tau jasa dari orang-orang yang membutuhkan atau menginginkan suatu barang

Fungsi saluran pemasaran menurut Murni Umarni (2002 : 310) adalah :

~ Informasi.

Pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran mengenai pelanggan, pesaing serta keadaan-keadaan lainnya dalam lingkungan pasar.

~ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 53: RMASI M AS ISLAM NAG RI

~ Promosi

Pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif yang · dirancang untuk menarik pelanggan.

~ Negosiasi

Usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikian dapat dilakukan.

~ Pemesanan Komunikasi dari para anggota saluran pemasaran kepada produsen mengenai minat untuk membeli.

~ Pembiayaan.

Perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat saluran pemasaran.

~ Kepemilikan fisik

Kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, untuk mengukur sejauh mana saluran distribusi bekerja dengan baik, maka akan dapat disusun dimensi serta indikator-indikatornya sebagai acuan dalam melaksanakan strategi saluran distribusi

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif ~

Page 54: RMASI M AS ISLAM NAG RI

V ARIABEL SALURAN DISTRIBUSI BERDASARKAN

PENDAPAT KOTLER (1997)

No Dimensi Indikator

1 Jangkauan 1. Jaringan penjualan tersebar luas

2. Lokasi penjualan mudah dijangkau

3. Memiliki fasilitas pelayanan konsumen melalui telepon/ internet dsb.

2 Kinerja 1. Kenyamanan tempat penjualan

2. Layanan penjualan 24 jam

3. Tersedianya berbagai macam varian

produk sesuai keinginan pelanggan

4. Memiliki fasilitas penunjang penjualan

3. Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan dari strategi bauran pemasaran. Tanpa adanya kegiatan promosi, kegiatan bauran pemasaran tidak akan dapat berjalan dengan baik. Bahkan dapat dikatakan bahwa promosi adalah ujung tombak dari kegiatan bauran pemasaran, dimana suatu perusahaan/ organisasi mencoba berkomunikasi dengan pasar mengenai produk/jasa mereka.

Sasaran promosi adalah para konsumen, melalui promosi suatu barang diperkenalkan kepada konsumen sehingga konsumen dapat menerima dan mengakui kegunaan barang yang ditawarkan. Jadi titik berat pemberian informasi melalui promosi ditujukan untuk menciptakan kesadaran konsumen ten tang suatu barang/ ide sehingga mereka bersedia

G Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 55: RMASI M AS ISLAM NAG RI

untuk menggunakan barang tersebut (melakukan pembelian).

Kegiatan promosi memiliki beberapa pilihan media yang dapat digunakan, antara lain melalui media elektronik, media cetak, papan reklame, direct mail, dan sebagainya.

Kotler & Armstrong (1991) mengemukakan 3 macam alat dari kegiatan promosi, yaitu : (1). Periklanan, (2). Promosi penjualan, dan (3). Komunikasi (hubungan masyarakat).

~ Periklanan

Kegiatan periklanan merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif kepada sasaran pembeli dan masyarakat. Kotler (1997) mendefinisikan periklanan : "Segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.".

Periklanan tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan bermotif komersil saja, Pemerintah, serta organisasi-organisasi nirlaba juga sangat membutuhkan kegiatan periklanan yang diberikan ke berbagai masyarakat sasaran. Iklan merupakan cara yang efektif dalam hal biaya, baik untuk membangun preferensi merek, juga untuk mendidik masyarakat sebagai sasarannya. Dalam membuat suatu program periklanan, perusahaan/ organisasi harus membuat

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif ~

Page 56: RMASI M AS ISLAM NAG RI

keputusan-keputusan yang lebih dikenal sebagai 5M (Kotler, 1997) :

(a). Mision (tujuan periklanan). Dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu (1). Periklanan informatif, (2).Periklanan persuasif dan (3) Iklan pengingat.

(b). Money (anggaran periklanan) Dengan mempertimbangkan 5 faktor, yaitu (1). Tahap siklus hidup produk, (2). Pangsa pasar, (3). Persaingan. (4). Frekuensi, dan (5). Kemungkinan substitusi produk.

(c). Messege (pesan periklanan). Terdiri dari: (1) Gaya, (2). Nada, (3). Format.

(d). Media (media yang akan digunakan). Dengan mempertimbangkan efektifitas biaya serta : (1). Jangkauan, (2). Frekuensi, (3). Pengaruh.

(e). Meassurement (evaluasi program periklanan).

~ Promosi Penjualan

Brattberg & Neslin (1990) berpendapat bahwa promosi penjualan : "Kumpulan kiat insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh konsumen a tau pedagang.".

Bila iklan menawarkan alasan untuk meng­gunakan/ membeli, maka promosi penjualan menawarkan insentif utuk membeli.

Kotler (1997) mengemukakan 3 kiat promosi penjualan:

~ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 57: RMASI M AS ISLAM NAG RI

(a). Promosi konsumen (sampel, kupon, penawaran pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, percobaan gratis, garansi, promosi berhubungan, promosi silang, pajangan, serta demonstrasi).

(b). Promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan, pajangan, barang gratis).

(c). Promosi bisnis dan wiraniaga (iklan khusus, kontes wiraniaga, pameran).

Pada saat ini, banyak perusahaan yang menghabiskan lebih banyak biaya promosinya untuk promosi perdagangan dibandingkan dengan promosi konsumen, hal ini disebabkan karena meningkatnya konsentrasi kekuatan pembelian ditangan pengecer telah meningkat­kan kemampuan pedagang untuk menuntut dukungan financial produsen untuk biaya promosi konsumen dan iklan. Pedagang menjadi lebih tergantung pada uang promosi dari produsen. Produsen juga tidak dapat secara sepihak berhenti menawarkan tunjangan perdagangan tanpa kehilangan d ukungan pengecer yang dibeberapa tempat telah menjadi pengiklan utama, menggunakan sebagian besar dana promosi yang diperoleh dari produsen/ pemasok mereka untuk periklanan.

);;> Komunikasi/Hubungan Masyarakat (Customer relationship)

Sarna halnya dengan kegiatan periklanan dan promosi penjualan, hubungan masyarakat

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif 0

Page 58: RMASI M AS ISLAM NAG RI

merupakan kiat pemasaran penting lainnya dimana perusahaan tidak hanya dapat berhubungan secara konstruktif dengan pemasok, pelanggan, dan penyalur saja, tetapi harus berhubungan dalam kumpulan kepentingan masyarakat yang besar. Kotler (1997) mendefinisikan pengertian masyarakat sebagai berikut : "Masyarakat (publik) adalah kelompok apapun yang memiliki kepentingan aktual atau potensi atau pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.".

Varadarajan & Menon (1988) mengemukakan kiat-kiat dalam hubungan masyarakat, yaitu : A. Publikasi : Perusahaan sangat bergantung

pada materi yang dipublikasikan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran yang mencakup laporan tahunan, brosur, artikel, laporan berkala, majalah perusahaan serta materi audiovisual.

B. Peristiwa Perusahaan dapat menarik perhatian pada produk baru atau kegiatan pemasaran lainnya dengan mengatur peristiwa khusus yang mencakup konfrensi berita, seminar, pameran, kontes & kompetisi dan sebagainya yang akan menjangkau masyarakat sasaran.

C. Berita: Menciptakan berita yang mendukung perusahaan serta produknya.

D. Pidato : Peran serta top management dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari

~ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 59: RMASI M AS ISLAM NAG RI

media, serta berbicara dalam momen-momen tertentu, seperti seminar masyarakat, seminar asosiasi dan sebagainya.

E. Kegiatan pelayanan masyarakat: Perusahaan memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan perusahaan berdasarkan sebab-sebab tertentu. Saat ini lebih dikenal dengan sebutan corporate sosial responsibility (CSR).

F. Media identitas: Menciptakan identitas visual yang dapat dikenali masyarakat melalui logo perusahaan, brosur dan sebagainya.

E. Customer Relationship Management

Langkah terakhir yang juga ·memegang peranan penting dalammanajemen pemasaranadalahmanajemen hubungan pelanggan yang biasa dikenal dengan sebutan CRM yang saay ini sedang menjadi trend dalam dunia pemasaran. Inti dari CRM adalah : "mempertahankan satu pelanggan lama lebih murah ketimbang mencari satu pelanggan baru". Dalam CRM unsur-unsur yang harus diperhatikan adalah:

1. Service Satisfaction (kepuasan akan pelayanan) dengan menciptakan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen.

2. Service Loyalty (tingkat kesetiaan akan pelayanan) dengan menciptakan pelayanan yang dapat menciptakan kesetiaan konsumen pada perusahaan, baik kesetiaan akan produk maupun layanannya.

Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif ~

Page 60: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Sehingga ke tiga proses tersebut dapat dirangkum dalam bentuk model strategi pemasaran untuk memudahkan kita dalam menentukan langkah demi langkah dalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat.

Analisis struktur dan

Kondisi pasar

Mendisain serta

merencanakan strategi

Eksekusi Strategi

Pelayanan puma jual (After sales

services) Customer Relationship management

Perumusan Strategi

Didasarkan oleh keahlian khusus dalam bersaing an dimiliki

Implementasi strategi serta perkiraan dampak dari implementasi yang dilakukan dalam bentuk perumusan

bauran pemasaran (marketing mix 4P) :

Penjualan barang/jasa. Dapat secara masal, r-' maupun Memanfaatkan pasar "niche", sesuai ~

produk/jasa Yang ditawarkan kepada konsumen

After sales services (CRM)

~ Manajemen Pemasaran Percontohan Wakaf Produktif.

Page 61: RMASI M AS ISLAM NAG RI

~ BAGIAN4 ~ MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA PERCONTOHAN

WAKAF PRODUKTIF

A. Definisi dan Pengertian Manajemen SDM

A.F Stoner : manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat.

MSDM memiliki 5 fungsi operasional, yaitu :

• FungsiPengadaan

adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan

Manajemen Sumberdaya Manusia [}I]

Page 62: RMASI M AS ISLAM NAG RI

yang sesuai kebutuhan perusahaan. (the right man in the right place)

• Fungsi Pengembangan adalah proses peningkatan ketrampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.

• Fungsi Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut.

• Fungsi Pengintegrasian

adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua aspirasijkepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan

• Fungsi Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 63: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Paradigma Lama MSDM

Manajemen Sumber Daya Manusia yang biasanya disebut manajemen personalia, selama ini memiliki fungsi spesialisasi yang berkaitan dengan kegiatan adaministrasi bagian karwayan, yakni dalam masalah dengan perekrutan, pelatihan dan pengupahan dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan SDM yang baik dapat dipastikan bahwa karyawan yang direkrut telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan bagian produksi, bagian fungsionallainnya dan menerima imbalan yang sesuai.

Di sini terlihat bahwa paradigma lama dari manajemen SDM lebih banyak melayani manajemen fungsional yang lain dalam organisasi, seperti fungsi pemasarna, keuangan, produksi atau lainnya. Dengan berubahnya lingkungan bisnis yang diakibatkan oleh perubahan teknologi serta dampak globalisasi, maka merupakan keharusan bagi manajemen SDM untuk merubah perannya agar memiliki fungsi yang lebih strategi dalam organisasi. Oleh sebab itu departemen SDM harus menajalankan peran baru dan berkerjasama dengan menajer lini lainnya untuk membuat perencanaan secara terpadu yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Perencanaan secara terpadu yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Perubahan tersebut terjadi berkaitan dengan (Schuler, 1990).

1. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan tingginya tingkat ketidakpastian.

Manajemen Sumberdaya Manusia QIJ

Page 64: RMASI M AS ISLAM NAG RI

2. Kemauan beradaptasi secara cepat untuk memprediksi perubahan yang tidak terduga.

3. Peningkatan biaya, karena persaingan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi.

4. Perubahan teknologi yang cepat menyebabkan meningkatnya permintaan karyawan dengan skill yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan.

5. Organisasi lebih kompleks berkaitan dengan produk, geografi, fungsi bisnis maupun konsumen (pasar).

6. Respon terhadap kekuatan eksternal berkaitan dengan perundang-undang dan religulasi, proses peradilan, serta peraturan lainnya.

7. Perubahan struktur organisasi yang lebih fleksibel, lebih rata iflater) menyebabkan jumlah karyawan dan tipe pekerjaan yang dihadapi berbeda.

8. Meningkatnya internasional.

persaingan dan

9. Terdapat diversitas dari angkatan kerja.

kerjasama

Akibat perubahan-perubahan tersebut, SDM harus mampu beradaptasi dengan cepat untuk memprediksi perubahan yang tidak terduga dengan perubahan paradigm lama ke paradigma baru karena perubahan tersebut juga, menyediakan kesempatan baik bagi manajemen SDM maupun manajer lini.

Paradigma Baru MSDM

Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek seperti demografi, geografis, jenis bisnis, lingkungan hidup, serta dampak globalisasi, mengharuskan organisasi untuk beradaptasi secara

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 65: RMASI M AS ISLAM NAG RI

cepat dengan lingkungan yang turbulens dengan bersikap proaktif. Artinya manajeman SDM harus mampu mengantisipasi berbagai perkembangan yang sedang dan akan terjadi, kemudian melakukan berbagai tindakan untuk menjawab tantangan tersebu t, yang pad a akhirnya dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh organisasi lainnya, mengingat bentuk-bentuk kompetisi tradisional seperti biaya produksi rendah, peningkatan teknologi, kecepatan distribusi, efisisensi produk serta pengembangan produk yang berkualitas akan mudah ditiru oleh pesaing.

Dengan tuntutan seperti ini, merupakan keharusan bagi MSDM untuk merubah peranannya yang berorientasi pada hasil. Dengan demikian Departemen MSDM harus berperan sebagai mitra bagi manajemen fungsional lainnya atau dengan manajer lini, artinya MSDM harus terlibat aktif dalam perencanaan, pengelolaan serta pengendalian organisasi yang berkaitan dengan alokasi dan pengembangan SDM. Perubahan peran tersebut dari sistem kerja yang responsive menjadi proaktif, dan sktruktur fungsional ke struktur yang lebih fleksibel dan melaksanakan kebijakan strategis. Hal ini menjadi sumber day a man usia mempunyai peran penting untuk kesuksesan bisnis yang dikaitkan dengan peningkatan laba, kemampuan bersaing, daya adaptasi juga fleksibelitas.

Manajemen Sumberdaya Manusia [ill

Page 66: RMASI M AS ISLAM NAG RI

B. Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab MSDM Percontohan Wakaf Produktif

1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja

a. Persiapan

• Pengadaan (procurement) Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, & induksi untuk mendapatkan tenaga kerja yang secara efektif & efisien mampu mendukung tercapainya tujuan organisasif unit usaha wakaf produktif. Pengadaan tenaga kerja merupakan langkah utama guna mencerminkan berhasil-tidaknya suatu unit usaha wakaf produktif dalam mencapai tujuannya. · Jika tenaga-kerja yang diterima berkompeten, maka usaha untuk mewujudkan tujuan relatif mudah. Sebaliknya bila tenaga kerja yang diperoleh kurang memenuhi persyaratan, maka akan sangat sulit bagi unit usaha wakaf produktifn untuk mencapai tujuannya. Pengadaan tenaga-kerja ini harus mendapatkan perhatian yang serius serta didasarkan kepada analisa jabatan (job analysis), uraian pekerjaan (job description), spesifikasi pekerjaan (job specification), persyaratan pekerjaan (job requirement) dan evaluasi pekerjaan (job evaluation), bahkan perlu juga untuk mempertimbangkan pemerkayaan pekerjaaan (job enrichment), perluasan pekerjaan (job enlargement), dan penyederhanaan pekerjaan (job simplification).

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 67: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Perekrutan calon tenaga-kerja hendaknya dilakukan dengan baik agar tenaga-kerja yang diterima sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dilakukannya.

• Analisa Jabatan Analisa jabatan (job analysis) ini perlu dilakukan agar kita dapat mendesain organisasi & menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan serta evaluasi pekerjaan. Analisa jabatan adalah menganalisis & mendesain pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan. Analisa jabatan akan memberikan informasi mengenai uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bahkan kita juga dapat memperkirakan pemerkayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan, dan penyederhanaan pekerjaan pada masa yang akan datang. Analisa jabatan dapat juga diartikan sebagai informasi tertulis mengenai pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan agar tujuan unit usaha wakaf produktif dapat tercapai. Manfaat dari analisa jabatan ini juga akan memberikan informasi ten tang: aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia (personnel requirement), perilaku manusia, dan alat-alat yang dipergunakan. Pengertian analisa jabatan berbeda dengan motion study

Manajemen Sumberdaya Manusia Q2J

Page 68: RMASI M AS ISLAM NAG RI

(studi gerak). Bila analisa jabatan berupaya untuk menganalisis pekerjaan apa saja yang harus dilakukan dalam suatu unit usaha agar dapat mencapai tujuannya, sedangkan studi gerak tersebut mempelajari gerakan-gerakan yang paling efisien & efektif untuk melakukan suatu pekerjaan.

Proses dalam analisis jabatan:

1. Menentukan penggunaan hasil informasi analisa jabatan. Informasi dari hasil analisa jabatan dipergunakan untuk menetapkan job description, job specification, & job evaluation dalam pengadaan tenaga-kerja.

2. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang.meninjauinformasilatarbelakang seperti bagan organisasi, bagan proses dan uraian pekerjaan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif analisis, survey, sensus dan sample. Sedangkan teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan juga angket. Data yang terkumpul itu dikualifikasikan, dianalisis dan diaplikasikan di masa yang akan datang.

3. Mengumpulkan informasi analisa jabatan. Mengadakan analisa jabatan secara aktual dengan menghimpun data tentang aktivitas pekerjaan, perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja dan syarat-

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 69: RMASI M AS ISLAM NAG RI

syarat personil yang akan melaksanakan pekerjaan itu.

4. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan. menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan. Informasi ini hendaknya diverifikasi dengan pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan itu serta atasan langsung dari karyawan yang bersangkutan. Dengan memverifikasi informasi, maka akan dapat membantu untuk menentukan kebenarannya dan melengkapinya secara faktual serta dapat dipahami dengan mudah oleh semua pihak yang berkepentingan. Langkah peninjauan ini juga akan dapat membantu perolehan penerimaan seseorang atas data analisa jabatan yang telah dihimpun dengan memberikan kesempatan bagi orang tersebut untuk memodifikasi uraian tentang aktivitas yang dilaksanakannya.

5. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.

6. Meramalkan/ memperhitungkan perkem­bangan unit usaha memperhitungkan/ meramalkan perkembangan uraian pe­kerjaan, spesifikasi pekerjaan, apakah di kemudian hari diperlukan pemerkayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan dan penye­derhanaan pekerjaan.

Manajemen Sumberdaya Manusia Q2J

Page 70: RMASI M AS ISLAM NAG RI

• Uraian Pekerjaan (job description) Uraian pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggungjawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Uraian pekerjaan harus jelas dan persepsinya juga harus mudah untuk dipahami, serta menguraikan hal-hal sebagai berikut:

1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan yakni memberikan nama jabatannya, seperti; rektor, dekan, dosen, kabag administrasi, staf pemasaran, penjaga toko, manajer unit usaha, staf keuangan dan lain-lain.

2. Hubungan tugas dan tanggung-jawab, yakni perincian tugas dan tanggung­jawab secara nyata yang diuraikan secara terpisah, agar dapat dengan jelas untuk diketahui. Rumusan hubungan hendaknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan orang lain baik di dalam maupun di luar organisasi.

3. Standar wewenang dan pekerjaan yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapaioleh setiap pejabat tersebut harus jelas.

4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas seperti alat-alat, mesin-mesin, dan bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 71: RMASI M AS ISLAM NAG RI

5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, yaitu hendaknya menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi-fungsi dan aktivitas utamanya.

6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan darimana si petugas dipromosikan dan ke jabatanmanasi petugasakandipromosikan. Jadi kesimpulannya adalah bahwa uraian pekerjaan haruslah diuraikan secara jelas agar pejabat yang akan menjabat jabatan tersebut dapat mengetahui tugas dan tanggung-jawab serta standar prestasi yang harus dicapainya. Uraian pekerjaan harus menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan agar peng1s1an jabatan yang didasarkan pada prinsip apa dan kemudian siapa tidak menimbulkan terjadinya mismanajemen.

• Spesifikasi Pekerjaan (job specification) Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik & kompeten. Pada umurnnya spesifikasi jabatan memuat ringkasan pekerjaan yang jelas dan kualitas definitif yang dibutuhkan dari pemangku jabatan itu. Spesifikasi pekerjaan memberikan uraian informasi mengenai: 1. Tingkat pendidikan pekerja

Manajemen Sumberdaya Manusia 0

Page 72: RMASI M AS ISLAM NAG RI

2. Jenis kelamin pekerja 3. Keadaan fisik pekerja

4. Pengetahuan dan kecakapan pekerja

5. Batas umur pekerja

6. Menikah atau belum

7. Minat pekerja

8. Emosi dan tempramen pekerja

9. Pengalaman pekerja

10. Modal pekerja

b. Rekrutmen

Perekrutan (recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja. Jika perekrutan berhasil, maka artinya banyak pelamar yang memasukkan lamarannya, dan tentu saja peluang untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik semakin terbuka Iebar, karena kita dapat memilih yang paling terbaik diantara karyawan tersebut. Perekrutan tenaga kerja/ pelamar dipengaruhi oleh:

1. Balas jasa yang diberikan. Jika balas jasa yang diberikan besar, maka pelamarnya akan semakin banyak. Sebaliknya bila balas jasa yang diberikan kecil, maka pelamar menjadi sedikit.

2. Status tenaga kerja. Jika statusnya adalah untuk menjadi tenaga kerja tetap maka pelamarnya akan relatif banyak. Tetapi bila statusnya adalah sebagai tenaga kerja honorer, maka pelamarnya sedikit.

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 73: RMASI M AS ISLAM NAG RI

3. Kesempatan promosi. Jika kesempatan promosi terbuka Iebar maka jumlah pelamar akan banyak, begitu pula sebaliknya.

4. Job specification. Jika spesifikasi pekerjaannya sedikit, maka orang yang mencoba untuk melamar pekerjaan tersebut akan semakin banyak, begitu pula sebaliknya.

5. Metode penarikan. Bila perekrutan/ penarikan terbuka luas melalui media massa atau lain sebagainya, maka pelamar yang mencoba semakin banyak, sebaliknya.

6. Soliditas perusahaan. Jika soliditas perusahaan cukup tinggi maka pelamarnya banyak, dan sebaliknya.

7. Peraturan perburuhan. Jika peraturan perburuhan longgar maka pelamar banyak, dan sebaliknya. Misalnya usia tenaga kerja, dan sebagainya.

8. Penawaran tenaga kerja. Jika penawaran tenaga kerja banyak maka pelamar yang mencoba akan semakin banyak, begitu pula sebaliknya.

Proses perekrutan karyawan yang baik adalah sebagai berikut:

1. PenentuanDasar Perekrutan. Dasarperekrutan harus berpedoman pada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menjabat jabatan tersebut. Job specification harus diuraikan secara terinci & jelas, agar' para pelamar dapat mengetahui kualifikasi-kualifikasi

Manajemen Sumberdaya Manusia ~

Page 74: RMASI M AS ISLAM NAG RI

yang dituntut oleh lowongan kerja tersebut. Misalnya ba tas usia, pendidikan, jenis kelamin, kesehatan, dll. Jika spesifikasi pekerjaan dijadikan dasar & pedoman perekrutan, maka karyawan yang diterima akan sesuai dengan uraian pekerjaan dari jabatan atau pekerjaan terse but.

2. Penentuan Sumber-sumber Perekrutan. Terbagi menjadi dua sumber, yaitu sumber dari dalam perusahaan/ organisasi (mutasi) serta sumber dari luar perusahaan/ organisasi.

3. Metode perekrutan yang bisa dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu metode tertutup (perekrutan hanya diinformasikan kepada orang-orang tertentu saja) serta metode terbuka (diinformasikan secara luas melalui mass media)

c. Seleksi Tenaga Kerja

Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan. (Hasibuan) Seleksi tenaga kerja bertujuan untuk mendapat­kan:

1. karyawan yang qualified dan potensial

2. karyawan yang jujur dan berdisiplin

3. karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 75: RMASI M AS ISLAM NAG RI

4. karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja

5. karyawan yang memenuhi syarat Undang-Undang Perburuhan

6. karyawan yang dapat bekerja sama 7. karyawan yang dinamis dan kreatif 8. karyawan yang inovatif dan bertanggung

jawab ·

9. karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi 10. karyawan yang mudah dikembangkan dimasa

akan datang

11. karyawan yang bekerja secara mandiri 12. karyawan yang mempunyai budaya dan

perilaku malu 13. mengurangi tingkat absensi dan turn over

karyawan

'Kualifikasi seleksi meliputi : 1. Umur : dapat mempengaruhi kondisi fisik,

mental, kemampuan kerja dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur dalam Undang-Undang Perburuhan.

2. Keahlian : menentukan mampu tidaknya seseorang menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Keahlian meliputi: technical skill, human skill, conceptual skill, kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan serta kecermatan menggunakan peralatan yang dimiliki perusahaan.

3. Kesehatan fisik

Manajemen Sumberdaya Manusia ~

Page 76: RMASI M AS ISLAM NAG RI

4. Pendidikan : merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

5. Jenis kelamin : harus diperhatikan berdasar­kan sifat pekerjaan, waktu pekerjaan, dan peraturan perburuhan.

6. Bentuk dan tampilan fisik : hanyalah merupakan kualifikasi tambahan. Artinya, untuk jabatan tertentu tampang akan turut membantu keberhasilan seseorang dalam tugasnya.

7. Bakat : Orang yang berbakat lebih kreatif mengembangkan dirinya.

8. Temperamen: adalah pembawaan seseorang yang sulit dipengaruhi oleh lingkungan yang melekat pada dirinya.

9. Karakter : merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat diubah oleh lingkungan atau pendidikan.

10. Pengalaman kerja: Orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan yang telah siap pakai.

11. Kerja sama : merupakan kunci keberhasilan perusahaan karena sifatnya positif serta berasaskan kemampuan.

12. Kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas pada seseorang.

13. Kedisiplinan

14. Inisiatif dan kreatif : merupakan kualifikasi yang penting karena dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan tugasnya.

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 77: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Langkah-langkah seleksi meliputi:

1. Seleksi surat-surat lamaran.

2. Pengisian blanko lamaran.

3. Pemeriksaan referensi

4. Wawancara pendahuluan

5. Test penerimaan : meliputi Physical test (medical test), academic test (knowledge test), dan phsycological test.

6. Test Psikologi meliputi : test kecerdasan, test kepribadian, test bakat, test minat, test prestasi.

d. Penempatan Banyak orang menganggap bahwa penempatan merupakan akhir dari seleksi untuk karyawan baru. Tetapi penempatan disini maksudnya bukan untuk karyawan baru saja tetapi juga berlaku untuk karyawan lama yang dirasa memiliki kemapuan untuk menempati posisi atau jabatan tertentu. Dengan kata lain kita dapat melakukan promosi jabatan untuk karyawan yang lama untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar, tingkatannya dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan penghasilannya akan lebih besar pula. Bagi perusahaan juga memperoleh keuntungan dari hal ini karena semakin banyak karyawan ingin memperoleh jabtan tersebut dan berpacu untuk memdapatkannya. Penghargaan kepada seseorang jauh lebih berharga, karena setiap orang ingin dihargai. Dalam organisasi umumnya menggunakan dua kriteria utama

Manajemen Sumberdaya Manusia 0

Page 78: RMASI M AS ISLAM NAG RI

dalam mempertimbangkan seseorang untuk dipromosikan yaitu prestasi kerja dan senioritas. Promosi yang didasarkan pada prestasi kerja menggunakan hasil penilaian atas hasil karya yang sangat baik dalam promosi atau jabatan sekarang. Dan juga perlu adanya analisis yang matang terhadap kemampuan seseorang dan mengenai potensi yang bersangkutan. Sedangkan promosi yang didasarkan kepadasenioritas adalah dihitung dari lamanya bekerja. Dan perusahaan menempuh cara ini dengan tiga pertimbangan (Handoko, 2000 : 171 ) yaitu :

1. sebagai penghargaan atas jasa- jasa seseorang paling sedikit dilihat dari segi loyalitas kepada organisasi.

2. Penilaaian biasa bersifat objektif dengan membandingkan masa kerja.

3. Mendorongorganisasi untukmengembangkan karyawan untuk dipromosikan. Tetapi cara ini terdapat kelemahan kq.rena karyawan yang paling senior belum tentu karyawan yang produktif.

2. Pelatihan dan Pengembangan. Penggunaan istilah pelatihan (training) dan pengembangan (development) dikemukakan oleh beberapa para ahli. Pendapat-pendapatnya dapat diketahui sebagai berikut: Dale Yoder menggunakan istilah pelatihan untuk pegawai pelaksana dan pengawas, sedangkan istilah pengembangan ditujukan untuk pegawai tingkat

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 79: RMASI M AS ISLAM NAG RI

manajemen. Istilah yang dikemukakan oleh Dale Yoder adalah rank and file raining, superoisor training, dan management development.

Edwin B. Flippo menggunakan istilah pelatihan untuk pegawai pelaksana dan pengembangan ntuk tingkat pimpinan. Istilah-istilah yang dikemukakan olehnya adalah training operative personnel dan excecutive development.

a. Pelatihan

Pelatihan merupakan proses membantu para tenaga kerja untuk memperoleh efektivitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan dating melalui pengembangan kebiasaan tentang pikiran, tindakan, kecakapan, pengetahuan, dan sikap yang layak. Berdasarkan rumusan tersebut, pelatihan merupakan kunci manajemen lini dan staf. Manajemen lini memiliki tanggung jawab yang sebesar terhadap penyelanggaraan pelatihan, sedangkan staf memberi teknis opersaional untuk membantu lini dlam melaksankan fungsinya. Pelatihan berhubungan dengan efektivitas pekerjaan individu tenaga kerja dan hubungan antar tenaga kerja yang dikembangkan merupakan program untuk memudahkan pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan pelaksanaan pelatihan adalah agar para manajer mendapat pengetahuan tentang sikap dan kelakuan tenaga kerja yang diperlukan agar kondisi perusahaan efektif. Selain tujuan yang ingin dicapai agar pelaksanaan pelatihan dalam

Manajemen Sumberdaya Manusia 0

Page 80: RMASI M AS ISLAM NAG RI

ilmu pengetahuan, perilaku ini berhubungan erat dengan fungsi pelatihan yang berperan luas dalam pengambangan manajer. Manajer yang moderen berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang meluas di luar pekerjaan. Mereka tidak hanya merasa puas dengan perumusan hubungan antarmanusia. Kecakapannya harus meliputi kemampuan untuk menyatakan secara umum keterangan riset yang pokok serta melihat, merasa, dan memahami antar hubungan dari keanekaragaman perwujudan perilaku individu dalam pekerjaan. Berbagai metode dapat digunakan dalam program pelatihan. Metode pelatihan yang paling terkenal dan banyak digunakan, antara lain:

1) Metode On The Job Training Hampir 90% dari pengetahuan pekerjaan diperoleh melalui metode on the job training. Prosedur metode ini informal, observasi sederhana dan mudah serta praktis. Pegawai mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerja lain yang sedang bekerja, dankemudian mengobservasi perilakunya. Aspek-aspek lain dari on the job training adalah lebih formal dalam format. Pegawai senior memberikan contoh cara mengerjakan pekerjaan dan pegawai baru memperhatikannya. Metode ini dapat pula menggunakan peta-peta, gambar-gambar, sample-sampel masalah dan mendemonstrasikan pekerjaan agar pegawai

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 81: RMASI M AS ISLAM NAG RI

baru dapat memahaminya dengan jelas. Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan skill yang dapat dipelajari dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Manfaat dari metode ini adalah peserta belajardengan perlengkapan yang nyata dan dalam limgkungan pekerjaan a tau job yang jelas.

2) Metode Vestibule atau balai Vestibule adalah suatu ruangan isolasi atau terpisah yang disunakan untuk tempat pelatihan bagi pegawai baru yang akan menduduki suatu pekerjaan Metode ini merupakan metode pelatihan yang sangat cocok untuk banyak peserta (pegawai baru) yang dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama dan dalam waktu yang sama. Pelaksanaan metode ini biasanya dilakukan dalam waktu beberapa hari sampai beberapa bulan dengan pengawasan instruktur, misalnya pe;atihan pekerjaan, pengetikan klerek, operator mesin.

3) Metode Demonstrasi dan Contoh Suatu demonstrasi menunjukkan dan merencanakan bagaimana suatu pekerjaan a tau bagaimana sesuatu itu dikerjakan. Metode ini melibatkan penguraian dan memeragakan sesuatu melalui contoh-contoh. Metode ini sangatmudahbagimanajerdalammengajarkan pegawai baru mengenai aktivitas nyata melaui suatu tahap perencanaan dari "Bagaimana dan apa sebab" pegawai mengerjakan pekerjaan

Manajemen Sumberdaya Manusia [2IJ

Page 82: RMASI M AS ISLAM NAG RI

yang ia kerjakan. Metode ini sangat efektif, kaena lebih mudah menunjukkan kepada peserta cara mengerjakan suatu tugas, karena dikombinasikan dengan alat Bantu belajar seperti: gambar-gambar, teks materi, ceramah, diskusi.

4) Metode Simulasi

Metode ini merupakan suatu situasi atau peristiwa menciptakan bentuk realitas atau imitasi dari realitas. Simulasi ini merupakan pelengkap sebagai tehnik duplikat yang mendekati kondisi nyata pada pekerjaan. Metode simulasi yang popular adalah permainan bisnis (bussiness games). Metode ini merupakan metode pelatihan yang sangat mahal, tetapi sangat bermanfaat dan diperlukan dalam pelatihan.

5) Metode Apprenticeship Metode ini adalah suatu cara mengembangkan ketrampilan (skill) pengrajin a tau pertukangan. Metode ini tidak mempunyai standar format. Pegawai peserta mendapatkan bimbingan umum dan dapat langsung mengerjakan pekerjaannya.

6) Metode Ruang Kelas

Metode ini merupakan metode training yang dilakukan di dalam kelas walaupun dapat dilakukan di area pekerjaan. Metode ruang kelas adalah kuliah, konferensi, studi kasus, bermain peran dan pengajaran berprogram

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 83: RMASI M AS ISLAM NAG RI

(programmed instruction). Pelatihan karyawan dewasa rm menjadi sangat penting dikarenakan beberapa alasan. Pelatihan dapat mengurangi jumlah waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai suatu tingkat atau standar yang telah ditetapkan pada suatu pekerjaan tertentu. Pelatihan bermanfaat bagi karyawan secara individual karena memungkinkan mereka memperoleh tambahan pengetahuan dan ketrampilan dan bahkan mungkin dapat membentuk sikap positif karyawan yang bermanfaat bagi organisasi. Bagi organisasi secara keseluruhan, pelatihan memberi peluang yang lebih baik bagi suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja, baik dari segi jumlah maupun mutunya. Pelatihan karyawan, seperti halnya penempatan karyawan, harus dipandang sebagai suatu proses, bukan sebagai kejadian sesaat (short affair). Pada umumnya dalam seluruh masa kerjanya, karyawan akan dilatih dan dilatih kembali berkali-kali dari waktu ke waktu.

b. Pengembangan. Proses pengembangan terdiri atas tindakan memutuskan kompetensi, ketrampilan atau pengetahuan yang perlu dikembangkan, dan bagaimana mencapainya. Sebagaimana dengan kebanyakankeputusanmaajerial, seorangmanajer harus mengambil keputusan ini berdasarkan

Manajemen Sumberdaya Man usia [2D

Page 84: RMASI M AS ISLAM NAG RI

sumber daya dan kesempatan yang tersedia. Tidak ada gunanya merencanakan program pengembangan besar-besaran jika sumber dayanya habis ditengah jalan. Tidak ada gunanya mengirim seorang anggota tim untuk mengikuti kursus pelatihan berbiaya mahal jika ia tidak diberi kesempatan untuk mempraktekkan ketrampilan yang ia peroleh tersebut setelah kembali bekerja. J adi, titik awalnya adalah mengenali status kompetensi pemegang tugas. Kompetensi mana yang diperlukan untuk tugas itu? Ketrampilan mana yang dimilki pemegang tugas, tetapi belum dimanfaatkan? Setelah mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengembangan tersebut, seorang manajer dapat menyusun suatu rencana pengembangan. Pastikan bahwa rencana tersebut mencakup tindakan-tindakan SMART : spesifik (specific), dapat di ukur (measurable), dapat dicapai (achievable), realistis (realistic), dan terutama tepat waktu (timely). Barangkali sulit merencanakan pengembangan atau pelatihan untuk waktu yang paling sesuai, tetapi kegiatan-kegiatan yang terlalu cepat atau terlalu lambat akan kehilangan banyak nilai. Berbagai metode dapat digunakan dalam program pengembangan. Metode pengembangan yang paling terkenal dan banyak digunakan, antara lain:

a) Metode Understudy

Teknik pengembangan understudy serupa dengan metode on the job. Belajar dengan

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 85: RMASI M AS ISLAM NAG RI

berbuat ditekankan melalui kebiasaan. Pada tehnik understudy tidak melakukan tugas secara penuh, tetapi diberikan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam understudy, peserta diberikan latar belakang masalah dan pengalaman-pengalaman tentang suatu kejadian, kemudian mereka harus menelitinya dan membuat rekomendasi secara tertulis tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan tugas-tugas unit kerja. Motivasi dan minat kerja pada umumnya tinggi apabila digunakan tehnik understudy. Konsep understudy memungkinkan perencanaan pegawai secara sistematis dan terkoordinasi serta dapat digunakan dengan jarak waktu yang lama.

b) Metode Job Rotasi dan kemajuan berencana

Job rotasi yang melibatkan perpindahan peserta dari suatu pekerjaan pada pekerjaan lainnya. Kadang-kadang dari suatu penempatan pada penempatan lainnya yang direncanakan atas dasar tujuan belajar. Keuntungan job rotasi adalah antara lain : pegawai peserta mendapatkan gambaran yang luas mengenai berbagai macam jenis pekerjaan, mengembangkan kerjasama antara pegawai, menentukan jenis pekerjaan yang sangat diminati oleh pegawai, mempermudah penyesuaian diri dengan lingkungan tempat bekerja, sebagai bahan pertimbangan dalam

Manajemen Sumberdaya Manusia c:2IJ

Page 86: RMASI M AS ISLAM NAG RI

menentukan penempatan kerja yang sesuai dengan potensi pegawai.

c) Metode Coaching-Counseling

Coaching adalah suatu prosedur mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan kepada pegawai bawahan. Peranan job coach adalah memberikan bimbingan kepada pegawai bawahan dalam menerima suatu pekerjaan atau tugas dari atasannya. Counseling merupakan pemberian bantuan kepada pegawai agar dapat menerima diri, memahami diri dan merealisasikan diri, sehingga potensinya dapat berkembang secara optimal dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan penyuluhan pegawai, diharapkan aspirasinya dapat berkembang dengan baik dan pegawai yang bersangkutan mampu mencapai kepuasan kerja. Lain halnya . dengan fungsi pelatihan, arti pentingnya pengembangan manajer baru disadari dan diterima secara luas dewasa ini. Alasa mengapa pengembangan sangat penting adalah sama dengan alas an mengapa pelatihan penting. Jika kita berpendapat bahwa training dan re­training adalah suatu proses terus menerus yang tiada akhirnya, maka kita juga harus menerima pendapat pengembangan manajer yang terus menerus; dimana setiap manajer berkembang melalui serangkaian posisi atau jabatan operasional. Pengembangan bukanlah

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 87: RMASI M AS ISLAM NAG RI

sekedar pelatihan. Banyak kesempatan untuk menjalankan pengembangan muncul dari pekerjaan itu sendiri. Lihatlah apa yang dapat ditawarkan pekerjaan tersebut sebelum berinvestasi dalam altematif-alternatif lain yang mahal dan menyita waktu. Kesempatan­kesempatan ditempat kerja ini dapat terlewatkan atau diabaikan begitu saja hanya karena mengutamakan penyelesaian pekerjaan tersebut. Mendatangi tempat kerja adalah cara yang sangat baik untuk mempelajari persoalan-persoalan yang ada. Jawaban yang paling sederhana dari pertanyaan mengapa pelatihan dan pengembangan tenaga kerja harus dikembangkan adalah jika perusahaan tidak mengembangkannya, maka perusahaan akan kehilangan karyawannya. Organisasi yang tidak memberi harapan bagi orang­orang yang mempunyai keterampilan kemungkinan hanya akan memiliki staf yang tidak terampilan dan tidak dapat diandalkan. Dalam katakata yang lebih positif, manusia yang berkembang adalah sumber yang lebih berharga. Manajer akan memperoleh lebih banyak dari mereka sebagai ganti uang yang perusahaan keluarkan. Pengembangan staf yang ada pun jauh lebih murah daripada merekrut dan mendidik karyawan-karyawan baru. Berinvestasi dalam orang dan pengembangannya akan mengurangi biaya operasi organisasi dan menghasilkan kepuasan

Manajemen Sumberdaya Manusia c::22J

Page 88: RMASI M AS ISLAM NAG RI

pelanggan yang lebih besar. Keputusan yang benar-benar sulit adalah menentukan berapa biaya investasi untuk mengembangkan orang-orang. Makin besar investasi, makin leluasa perusahaan dalam mempekerjakan seseorang, dan mereka makin tertarik memasuki persaingan. Setiap organisasi harus menentukan pilihan antara berinvestasi dalam manusia dan risiko kehilangan investasi tersebut. Dari sudut pandang langsung perusahaan, pengembangan seseorang di tern pat kerja dapat membantunya untuk secara lebih kopeten melakukan pekerjaannya. Ini akan makin meningkatkan produktivitasnya sendiri dan produktivitas oragnisasi tersebut. Tanggung jawab untuk mewujudkan pengembangan manusia ini dapat dipandang sebagai suatu yang sangat mirip dengan peran orangtua. Beberapa manajer sangat bersikap mengajari dan keras. Manajer lain bersikap lebih membantu dan mendorong orang untuk mencari jalannya sendiri dan menilai perkembangannya sendiri. Jika anda sudah pernah merasakan orangtua yang baik, besar kemungkinan anda akan berkembangan menjadi individu yang matang, percaya diri, sanggup menguasai diri, dan sanggup mengembangkan diri sendiri. Sarna halnya, jika anda membimbing tim anda dengan cara memberdayakannya dan penuh perhatian, kemungkinan besar mereka akan menjadi

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 89: RMASI M AS ISLAM NAG RI

anggota-anggota tim yang berhasil dan percaya diri. Lepas dari kepuasan karena ikut serta dalam pengembangan orang lain, sikap yang positif terhadap perkembangan orang lain ini membantu anda untuk berkinerja lebih baik dan memberi kontribusi yang lebih bernilai. Pengembangan sering diartikan pelatihan dan terlalu sering pelatihan itu berarti kursus. Namun, sebenarnya pengembangan adalah suatu proses yang jauh lebih luas dan lebih kaya daripada hanya mengikuti kursus pelatihan. Belajar seumur hidup yang sesungguhnya dapat terjadi dalam bentuk berbagai cara, lingkungan sosial, hubungan dan pembicaraan.

3. Penilaian Kinerja

Dalam berbagai literatur pengembangan sumber daya manusia, digunakan berbagai istilah untuk kegiatan menilai prestasi kerja pegawai. Mulai dari istilah performance appraisal, employee evaluation, performance measurement, employee assessment, performance evaluation sampai pada employee's performance evaluation. Hasil kerja atau karya pegawai yang dihasilkan dari gabungan a tau resultante an tara kemampuan serta semangat pegawai merupakan aspek penentu prestasi kerja yang mewujudkan pada kinerja dan produktivitasnya. Dalam kaitannya dengan kebijakan personalia berdasarkan merit system, maka penilaian karya pegawai sebagai "proses sistematik untuk menilai segenap perilaku

Manajemen Sumberdaya Manusia [22]

Page 90: RMASI M AS ISLAM NAG RI

kerja pegawai dalam kurun waktu kerja tertentu yang akan menjadi dasar penetapan kebijakan personalia dan pengembangan pegawai." Dalam definisi tersebut terkandung maksud bahwa, yang disebut sebagai sistematik adalah terkait dengan adanya kejelasan tujuan, tahap-tahap pelaksanaan, metode serta kurun waktu penilaian pegawainya. Sedangkan yang dimaksud dengan segenap perilaku kerja pegawai adalah meliputi perilaku nampak (covert behaviour) dan perilaku tak nampak (covert behaviour).

Terdapat tujuh m~tode penilaian kerja:

a. Rating Scales Metode ini merupakan penilaian oleh atasan terhadap pegawai yang menjadi bawahannya berdasarkan sifat-sifat atau Karakteristik. Faktor­faktornya Teknis Pelaksanaannya adalah, para atasan mengidentifikasikan serta menentukan faktor-faktor apa yang dianggap penting dari tugas-tugas jabatan yang hendak diukur melalui penentuan parameternya. Terdapat (3) jenis metode rating scale, yaitu:

• Skala grafik, dalam metode ini penilai memberikan tanda (--.l;X;O) pada skala penilaian yang merupakan hasil penilaian dan dianggap sebagai posisi setepatnya yang mewakili diri pegawai yang dinilai. Tahap pemilihan faktor­faktor yang harus diukur dari para pegawai adalah merupakan bagian yang penting dan menentukan dari penggunaan sistem skala

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 91: RMASI M AS ISLAM NAG RI

grafik. Terdapat dua jenis faktor yang lazim dipertimbangkan, yaitu;

1) Sifat-sifat khusus, seperti motivasi dan inisiatif.

2) Kontribusi, seperti jumlah dan mutu kerja. • Skala-multi-step, pada metode

penilaian ini para penilai dihadapkan sejumlah kategori altematif yang harus dipilihnya.

• Skala penilaian berbasis perilaku (behavioral anchored rating scales/ BARS), yang harus memformulasikan terlebih dahulu faktor-faktor serta dimensi dari sifat dan karakteristik jabatan ke dalam bentuk perilaku yang bisa diukur dan menjadi dasar penetapan skala penilaian. Skala penilaian berbasis perilaku ini meliputi 2 ( dua) jenis yaitu:

1) Skala perilaku harapan (behaviour expectation scales/ BES), dengan dasamya yang berupa uraian guna membantu penilai untuk merumuskan perilaku pegawai sebagai diatas rata-rata, rata-rata a tau di bawah rata-rata.

2) Skala pengamatan perilaku (behaviour observatioan scale/ BOS). Jika kita menggunakan skala BES, maka pengesahan suatu

Manajemen Sumberdaya Manusia ~

Page 92: RMASI M AS ISLAM NAG RI

dasar perilaku di atas titik netral juga nampak akan memasukkan perilaku dari titk netral ke atas. Misalkan jika seorang pegawai mendapatkan nilai 6, maka hal itu juga berarti bahwa dia diharapkan untuk menunjukkan perilaku tara£ 5; 4; dan 3.

b. Checklist Pendekatan subyektif lainnya terhadap penilaian pegawai adalah dengan menggunakan metode checklist yang dapat pula diberi artian sebagai daftar periksa. Dalam metode penilaian ini, para penilai dihadapkan pada daftar pernyataan pernyataan khusus berikut pencantuman pilihan nilainya:

Contoh Model Forced-Choice Checklist

NO PERNYATAAN YA TIDAK -~ - - --- -------- - --- f--- - ----------

1 Biasa memberikan ide yang baik

2 Memiliki minat yang besar dalam bekerja

3 Adil kepada bawahan

4 Memiliki pengetahuan jabatan yang baik

5 dsb

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 93: RMASI M AS ISLAM NAG RI

c. Membandingkan antar pegawai. Metode penilaian pegawai dengan cara

membandingkan antara satu pegawai terhadap

pegawai lainnya terdiri atas 3 (tiga) macam, yakni:

• Forced-rank,dalam hal ini penilai diminta untuk membuat urutan atau peringkat

(rangking) pegawai yang dinilai, mulai dari

yang paling rendah sampai yang paling tinggi

• Paired Comparison, metode ini berkaitan

dengan proses pengambilan keputusan oleh

penilai. Prosedurnya adalah: Penilai diminta untuk membandingkan setiap pasangan

pegawai serta penilai memutuskan siapa di

antara keduanya yang paling menonjol.

• Forced Distribution, dengan metode ini para

penilai dipaksa membuat pengelompokan para pegawai ke dalam suatu skala prosentase

sesuai dengan faktor penilaian prestasi kerja pegawainya. Metode ini bisa digunakan bila:

Jumlah pegawai yang dinilai 30 orang atau lebih, Variasi Karkter individunya cukup menonjol (heterogen) serta Kecakapan kerja pegawai diasumsikan membentuk kurva normal. Dengan metode m1 kelompok

pegawai dibagi-bagi lagi ke dalam urutan Kategori penilaian: Istimewa, di atas rat-rata, rata-rata, di bawah rata-rata, dan buruk

d. Critical Incident

Metode penilaian pegawa ini melibatkan para

atasan yang harus mencatat semua kejadian-

Manajemen Sumberdaya Manusia ~

Page 94: RMASI M AS ISLAM NAG RI

kejadian kritis yang dinilai penting (critical incident) dari perilaku pegawai yang biasa maupun yang luar biasa berdasarkan tampilan kejadian sehari-harinya Misalkan saja untuk tingkatan manajer maka kriteria-kriteria yang dapat dipakai antara lain adalah :

1. Kemampuan merencanakan.

2. Pengambilan keputusan.

3. Kesediaan mendelegasikan wewenang.

4. Pembuatan laporan.

5. Hubungan interpersonal dan sebagainya.

Untuk peningkatan para staf atau pelaksana, jenis-jenis kriteria yang dapat dipakai adalah dapat berupa:

1. Tanggung jawab.

2. Prakarsa atau inisiatif.

3. Kerja sama dengan rekan sekerja.

4. Disiplin dan sebagainya.

e. Essay Evaluation Prosedur yang dilakukan metode ini adalah berupa penugasan atau meminta penilai untuk menyusun suatu karya tulis (essay) yang isinya bisa menggambarkan tentang kelebihan­kelebihan dan kelemahan-kelemahan setiap personil yang dibawahinya. Biasanya uraian tulisan dikelompokkan di bawah topik atau judul tertentu seperti :

1. Prakasa atau inisiatif.

2. Kerja sama.

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 95: RMASI M AS ISLAM NAG RI

3. Pengetahuan jabatan.

4. Hasil kerja dan sebagainya.

f. Manajemen berdasarkan sasaran Metode penilaian pegawai yang berorientasi pada hasil akhir atau final result oriented dan disebut MbO ini digunakan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dari metode penilaian lainnya yang lebih berfokus pada proses.

Pendekatan penilaian pegawai ini didasarkan pada perumusan sasaran-sasaran prestasi yang umumnya kuantitatif dan dapat diukur serta kerapkali ditentukan bersama oleh atasan dan bawahannya.

Prosedur dari metode penilaian MbO ini

dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Setiap bawahan diminta untuk menentukan bagi dirinya sendiri sasaran atau target prestasi kerja jangka pendek beserta cara­cara bagaimana ia dapat memperbaiki pola kerjanya sendiri serta pola kerja dari unitnya.

2. Atasan dan bawahan bersama-sama membicarakan apa yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut dan untuk menyesuaikan terhadap organisasi sebagai keseluruhan.

3. Pada akhir masa penilaian yang ditetapkan (misalkan 6 bulan) mereka bertemu lagi untuk menilai apakah sasaran-sasaran dapat dicapai dengan baik, membahas perihal apa saja yang dapat diperbaiki dan menetapkan sasaran-

Manajemen Sumberdaya Manusia ~

Page 96: RMASI M AS ISLAM NAG RI

sasaran baru untuk masa penilaian berikutnya. Sebagai upaya untuk saling mengisi, maka atasan menuliskan hasil penilaian yang terperinci mengenai bawahannya dan bawahannya menuliskan prestasi kerja yang dapat atau tidak dapat dicapainya.

g. Assesment Center Assessment center pertamanya berkembang di lingkup militer jerman pada masa perang dunia II dan bertujuan memilih para calon perwira unggulan yang akan maju ke me dan laga. Yang diidentifikasikan melalui metode assessment center secara umu meliputi tiga aspek, yaitu kecerdasan, kepribadian serfa keterampilan manajerial. Metode yang digunakan dalam assessment center adalah berupa:

1. Psychological-test, terdiri atas serangkaian test untuk mengidentifikasi tara£ kecerdasan melalui jenis-jenis achievement-test yang mengukur kemampuan numerikal, verbal, day a tangkap, day a nalar serta test kepribadian melalui test-test proyektif dan minat.

2. Simulation execises, terdiri atas beberapa kegiatan simulatif untuk mengidentifikasikan aspek managerial skill pegawai melalui pelaksanaan inbasket exercise yang berisikan berbagai nota dinas, surat perintah, laporan, cacatan telepon yang harus dijawab seluruhnya sekaligus dalam waktu singkat.

Manajemen Sumberdaya Manusia

Page 97: RMASI M AS ISLAM NAG RI

~ BAGIAN 5 rty, MANNEMENKEUANGAN SERT A POLA PELAPORAN

KEUANGAN PERCONTOHN WAKAF PRODUKTIF

A. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva terse but.

Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva-aktiva tersebut.

Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut, manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~

Page 98: RMASI M AS ISLAM NAG RI

yang berasal dari luar perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan, maupun depresiasi. Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan.

Definisi manajemen keuangan.

Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan (Weston dan Copeland, 1992: 2)

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

~ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 99: RMASI M AS ISLAM NAG RI

B. Fungsi Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggungjawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggungjawabnya berlainan di setiap perusahaan. Tugas pokok manajemen keuangan diantaranya meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha serta pembagian deviden.

Semua organisasi, mulai dari perusahaan bisnis, organisasi nirlaba sampai dengan pemerintahan harus menjalankan fungsi manajemen keuangan. Dengan demikian tugas pokok manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut untuk memaksimalkan nilai perusahaan atau organisasi.

Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu : perencanaan dan peramalan, mengambil keputusan investasi dan pembiayaan, berkoordinasi dengan seluruh aspek manajerial dalam perusahaan serta menggunakan fasilitas pasar uang serta pasar modal dalam hal portofolio keuangan perusahaan.

Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan (The Main Objective of Financial Management)

adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, bukan memaksimumkan profit. Arti memaksimumkan profit, berarti mengabaikan tanggung jawab sosial, mengabaikan risiko, dan berorientasi jangka pendek. Sedangkan arti memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai berikut:

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan @]

Page 100: RMASI M AS ISLAM NAG RI

1. Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di masa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.

2. Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam pengertian akuntansi. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi. Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham/ pemilik perusahaan tidak mengingkari adanya sosial objectives dan kewajiban sosial. Tanggung jawab sosial adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:

1. Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan yang berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan. Artinya jika manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan

[§] Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 101: RMASI M AS ISLAM NAG RI

manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.

2. Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja, keamanan produk juga harus diperhitungkan. Dimana perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan.

3. Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Faktor-faktor luarseperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.

4. Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut.

Tujuan perusahaan pada dasamya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis sebagai berikut :

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan [22]

Page 102: RMASI M AS ISLAM NAG RI

1. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.

2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan.

3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam.

C. Lingkungan Keuangan Aspek lingkungan yang penting dipahami para

manajer keuangan adalah sektor keuangan di bidang perekonomian, yangterdiri dari pasar keuangan (financial

markets), lembaga keuangan (financial institutions) dan instrumen keuangan (financial instruments).

1. Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan aktiva finansial (financial asset) atau sering disebut sebagai sekurities. Sekurities adalah secarik kertas (surat) yang mempunyai nilai pasar karena surat tersebut menunjukkan klaim atas aktiva riil perusahaan (misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan baku, barang dagangan, merek dagang, dll.)

2. Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagai lembaga intermediari (financial intermediation) dengan mempertemukan unit surplus dengan unit defisit. Contoh lembaga keuangan dalam sistem moneter adalah Bank sentral, Bank pencipta uang giraljbank umum. Lembaga

[2'D Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 103: RMASI M AS ISLAM NAG RI

keuangan dan di luar sistem moneter (bank bukan pencipta uang giraljBPR), lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga di bidang pasar modal, dll.

3. Instrumen Keuangan, contohnya adalah uang, saham, hutang, dan surat berharga di pasar uang dan pasar modallainnya.

D. Aktivitas Manajemen Keuangan

1. Konsep Modal

Sebelum membahas lebih jauh tentang aktivitas dalam manajemen keuangan, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai Konsep Modal. Dalam ilmu ekonomi, istilah "capital" (modal) merupakan konsep yang pengertiannya berbeda-beda, tergantung dari konteks penggunaannya dan aliran pemikiran (school of thought) yang dianut. Secara historis konsep modal juga mengalami perubahan/ perkembangan (lihat Snavely, dalam Encyclopedia Americana 1980:595): Dalam abad ke-16 dan 17 istilah "capital" dipergunakan untuk menunjuk kepada, atau (a) stok uang yang akan dipakai untuk membeli komoditi fisik yang kemudian dijual guna rriemperoleh keuntungan, a tau (b) stok komoditi itu sendiri. Pada waktu itu istilah "stock" dan istilah "capital" sering dipakai secara sinonim. Perusahaan dagang Inggris yang didirikan dalam masa itu atas dasar saham misalnya, dikenal sebagai "Join Stock Companies" a tau "Capital Stock Companies".

Adam Smith dalam the Wealth of Nation (1776), juga menggunakan istilah II capital" dan II circulating

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan [§]

Page 104: RMASI M AS ISLAM NAG RI

capital". Pembedaan ini didasarkan atas kriteria sejauh mana suatu unsur modal itu terkonsumsi dalam jangka waktu tertentu (misal satu tahun). Jika suatu unsur modal itu dalam jangka waktu tertentu hanya terkonsumsi sebagian sehingga hanya sebagian (kecil) nilainya menjadi susut, maka unsur itu disebut II fixed capital" (misal mesin, bangunan, dan sebagainya). Tetapi jika unsur modal terkonsumsi secara total, maka ia disebut II circulating capital" (misal tenaga kerja, bahan mentah dan sarana produksi). Pembedaan semacam ini (yang juga masih umum dipergunakan sampai sekarang), mendapat kritik dari Marx (lihat Bottomore 1983:60-63). John Stuart Mill dalam Principle of Political Economy (1848) menggunakan istilah II capital" dengan arti: (1) barang fisik yang dipergunakan untuk menghasilkan barang lain, ·dan (2) suatu dana yang tersedia untuk mengupah buruh.

Pada akhir abad ke-19, modal dalam arti barang fisik yang dipergunakan untuk menghasilkan barang lain, dipandang sebagai salah satu di antara empat faktor utama produksi (tiga lainnya adalah tanah, tenaga kerja dan organisasi atau managemen). Para ahli ekonomi neo-klasik pun menggunakan pandangan ini (misalnya Alfred Marshall dalam Principles of Economies 1890).

Sekarang, II modal" sebagai suatu konsep ekonomi dipergunakan dalam konteks yang berbeda­beda. Dalam rumusan yang sederhana, misalnya Mubyarto memberikan definisi: II modal" adalah barang atau uang, yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru"

~ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 105: RMASI M AS ISLAM NAG RI

(1973:94). Dalam artian yang lebih luas, dan dalam tradisi pandangan ekonomi non-Marxian pada umumnya, "modal" mengacu kepada "asset" yang dimiliki seseorang sebagai kekayaan (wealth) yang tidak segera dikonsumsi melainkan, a tau disimpan ("saving" adalah "potential capital"), atau dipakai untuk menghasilkan barang/jasa baru (investasi). Dengan demikian, modal dapat berwujud barang dan uang. Tetapi, tidak setiap jumlah uang dapat disebut modal. Sejumlah uang itu menjadi modal kalau ia ditanam atau diinvestasikan untuk menjamin adanya suatu "kembalian" (rate of return). Dalam arti ini modal juga mengacu kepada investasi itu sendiri yang dapat berupa alat-alat finansial seperti deposito, stok barang, ataupun surat saham yang mencerminkan hak atas sarana produksi, atau dapat pula berupa sarana produksi fisik. Kembalian itu dapat berupa pembayaran bunga, ataupun klaim atas suatu keuntungan. Modal yang berupa barang (capital goods), mencakup "durable (fixed) capital" dalam bentuk bangunan pabrik, mesin-mesin, peralatan transportasi, kemudahan distribusi, dan barang-barang lainnya yang dipergunakan untuk memproduksi barang/jasa baru; dan "no-durable" (circulating) capital, dalam bentuk barang jadi ataupun setengah jadi yang berada dalam proses untuk diolah menjadi barang jadi. Terdapat pula adanya penggunaan istilah "capital" untuk mengacu kepada arti yang lebih khusus, misalnya "sosial capital" dan "human capital". Istilah yang pertama mengacu kepada jenis modal yang tersedia bagi kepentingan umum, seperti rumah sakit, gedung sekolahan, jalan raya dan sebagainya; sedangkan istilah yang kedua

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan [§]

Page 106: RMASI M AS ISLAM NAG RI

mengacu kepada faktor manusia produtif yang secara inherent tercakup faktor kecakapan dan keterampilan manusia. Menyelenggarakan pendidikan misalnya, disebut sebagai suatu investasi dalam "human capital" (Schultz 1961, menurut Mubyarto 1973:98).

Para ahli ekonomi non-Marxian- apapun mazhab yang dianutnya- pada umumnya mengikuti pengerian­pengertian di atas, sedangkan Marx menggunakan istilah "capital" untuk mengacu kepada konsep yang sama sekali lain. "Modal" bukanlah barang, melaikan hubungan (produksi) sosial yang menampakkan diri sebagai barang. Memang, berbicara tentang modal berarti berbicara ten tang "bagaimana membuat uang", tetapi asset yang "membuat" uang itu mewadahi hubungan khusus antara si pemilik dengan yang bukan pemilik sedemikian rupa sehingga bukan saja bahwa uang "dibuat", tetapi juga bahwa hubungan-hubungan pemilikan pribadi yang melahirkan proses tersebut secara terus-menerus terlestarikan (Bottmore 1983:60).

Dengan demikian, "capital" adalah suatu konsep abstrak yang manifestasinya dapat berupa barang atau uang. Karena itu, ia merupakan kategori yang kompleks, yang tidak cukup diterangkan hanya dengan satu definisi. Konseptualisasi Marx mengenai "capital" barangkali dapat dijabarkan secara sederhana dalam enam butir pokok berikut ini (Bottomore 1983:60-63):

Pertama, transformasi uang menjadi modal berjalan melalui proses tertentu, terdiri dari dua rangkaian transaksi dalam suasana sirkulasi, yaitu: (1) menjual komoditas (K) dan uang yang diterima (U)

~ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelap?ran Keuangan

Page 107: RMASI M AS ISLAM NAG RI

dipakai untuk membeli komoditas lain; dan (2) membeli komoditas untuk kemudian dijual lagi (Secara hagan: K-U-K; dan U-K-U).

Kedua, dalam rangkaian transaksi itu faktor llnilai" menjadi penting, sebab terutama dalam U-K-U, transaksi itu hanya bermakna jika jumlah uang pada titik akhir menjadi lebih besar daripada jumlah asal (kalau tidak, ya bagaimana keuntungan dapat diperoleh). Kalau pertukaran itu merupakan pertukaran nilai yang setara, bagaimana tambahan uang bisa diperoleh? Sebaliknya, kalau tidak setara, berarti nilai itu sendiri tidak tercipta. Marx menjawab persoalan ini dengan menerapkan llnilai-guna". Nilai guna mempunyai sifat II menciptakanll nilai tambahan a tau II nilai-lebih11

Komoditas yang mempunyai nilai-guna seperti itu adalah tenaga kerja.

Ketiga, jalur K-U-K, secara tipikal mengacu kepada transaksi pengupahan tenaga kerja. Buruh menjual tenaganya untuk memperoleh sejumlah uang (berupa upah) yang pada gilirannya dipakai untuk membeli barang lain (pangan dan lain-lain kebutuhan) yang diperlukan untuk dapay me-11reproduksi" tenaganya. Karena itu dalam transaksi ini, uang sama sekali tidak bertindak sebagai modal (Bandingkan dengan Mill di atas). Namun, jika dilihat dari arah transaksi yang terbalik, yaitu dari si penguah, dan 11nilai'' dimasukan, maka uang di sin dapay disebut sebagai unsur modal yang oleh Marx disebut dengan istilah variable capital (VC) (lihat poin enam di belakang). Tetapi VC dilihat dari si pengupah.

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan [22J

Page 108: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Keempat, sebaliknya, jalur U-K-U meupakan transaksi yang mencakup pembelian sarana produksi yang kemudian diolah menjadi produk yang kmudian dijual untuk memperoleh uang lebih banyak. Jadi, berbeda dengan upah yang dibelanjakan untuk membeli barang yang dikonsumsi dan kemudian lenyap sama sekali, dalam jalur U-K-U ini uang hanya merupakan II advance" untuk kemudian muncul kembali dalam jumlah yang lebih banyak. Disinilah uang ditranformasikan menjadi capital dalam suatu proses historis ketika tenaga kerja menjadi komodits- di sini terkait dengan konsep freedom makna ganda).

Kelima, dengan demikian, modal dalam konsep Marx adalah 11nilai yang membengkak sendiri" (self expanding value) atau 11nilai dalam gerak" (value in motion).

Keenam, ada sepasang konsep lagi dari Marx yang sering dikacaukan penggunaannya dengan konsep fixed dan circulating capital dari ekonomi non­Marxian, yaitu apa yang disebut constant capital (CC) dan variable capital (VC). Kedua pasangan itu sama sekali berbeda maknanya. CC adalah bagian dari modal yang dikeluarkan (advance) untuk diubah menjadi sarana produksi yang dalam proses produksi tidak mengalami perubahan nilai. Artinya, 11 nilai" sarana produksi itu disimpan dalam 11nilai'' produk yang dihasilkan, suatu proses pengalihan llnilai" melalui proses kerja. Proses prod uksi adalah transformasi II nilai -guna". N ilai -guna dari barang (sarana produksi) yang diolah, dikonsumsi. Tetapi 11nilai'' barang itu sendiri dialihkan ke dalam

~ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 109: RMASI M AS ISLAM NAG RI

produk baru. Demikian tentang CC. VC adalah bagian dari modal yang dikeluarkan untuk diubah menjadi tenaga kerja yang dalam proses produksi kegiatannya menuju kepada dua arah, yaitu produksi nilai setaranya sendiri, dan di lain pihak menghasilkan "nilai-tambah", yang besamya bragam menurut keadaan.

Dengan demikian, dalam konsep Marx, unsur­unsur modal itu dapat dibedakan menurut dua macam kriteria. Pertama, dari kriteria proses kerja, ada faktor obyektif yaitu sarana produksi, dan ada faktor subyektif yaitu tenaga kerja. Kedua, dilihat dari segi penetapan nilai (valorization), ada constant capital dan ada variable capital.

Sehingga disimpulkan bahwa Modal adalah hutang/kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemilik dan Hutang adalah kewajiban yang harus dibayar kepada pihak lain sehingga Harta = utang + modal dan Hak = kewajiban.

2. Aktivitas Keuangan

a. Aktivitas Pembiayaan ( Financing Activity )

Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk mencari sumber modal (sumber eksternal dan internal) untuk membiayai kegiatan bisnis.

1). Sumber eksternal • Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner

Capital atau Owner Equity). Atau modal saham (Capital Stock ) yang terdiri dari:

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~

Page 110: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Saham Istimewa (Preferred Stock) dan Saham Biasa (Common Stock).

• Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Short­term Debt) dan Utang Jangka Panjang (Long-term Debt).

• Lain-lain, misalnya hibah.

2). Sumber Internal: • Laba Ditahan (Retained Earning) • Penyusutan, amortisasi, dan Deplesi

(Depreciation, Amortization, dan Deplention) • Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap

yang tidak produktif.

b. Aktiva Investasi (Investment activity)

Aktivitas investasi adalah kegiatan penggunaan dana berdasarkan pemikiran hasil yang sebesar­besamya dan resiko yang sekecil-kecilnya. Aktivitas itu meliputi :

1. Modal Kerja (working Capital) a tau harta lancar (Current Assets)

2. Harta Keuangan (Finanncial assets) yang terdiri : investasi pada saham (stock) dan Obligasi (Bond)

3. Harta Tetap (real Assets) yang terdiri dari : Tanah, gedung, Peralatan.

4. Harta Tidak Berwujud (intangible assets) terdiri dari : Hak Paten, Hak Pengelolaan Hutan, Hak Pengelolaan Tambang, Goodwill.

~ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 111: RMASI M AS ISLAM NAG RI

c. Aktivitas Bisnis (Business Activity) Aktivitas bisnis adalah kegiatan untuk mencari laba melalui efektivitas penjualan barang atau jasa efisiensi biaya yang akan mengahsilkan laba. Aktivitas itu dapat dilihat dari laporan Laba­Rugi, yang terdiri dari unsur :

• Pendapatan (sales atau Revenue) • Behan (Expenses) • Laba-Rugi (Profit-Loss)

E. Financial Statement

"FAKTOR LABA BELUM MENCERMINKAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN"

Dalam menilai hasil pencapaian/ prestasi perusahaan yang terlihat pada laporan keuangan perusahaan, pimpinan perusahaan biasanya berorientasi pada laba perusahaan saja. Padahal dari laporan keuangan dapat tercermin berbagai aspek/ masalah potensial yang mungkin segera harus ditanggulangi.

Perusahaan dengan laba kecil, namun kondisi keuangan memadai, relatif akan lebih baik dibanding perusahaan dengan laba besar, namun kondisi keuangan buruk. Analisis Laporan Keuangan Cermin Keberhasilan Perusahaan dan Pedoman Perencanaan Perusahaan.

Analisis Laporan Keuangan merupakan alat informasi untuk membantu para manajemen dalam mengambil keputusan. Bagi manajemen, perlu dalam rangka mengetahui efisiensi pendayagunaan sumber daya. Bagi bankir, ini sangat penting dalam rangka pemberian kredit baik kredit jangka pendek yang

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan @I]

Page 112: RMASI M AS ISLAM NAG RI

melihat likuiditas perusahaan a tau kredit jangka panjang yang menganalisis arus kas. Juga pemilik mencoba melihat profitabilitas dari usahanya dan juga penting mengetahui tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan.

Demikian juga calon investor akan mencoba menganalisis "trend" dari penjualan, juga kontinuitas dunia usaha serta profitabilitas terhadap komoditi yang akan diinvestasikan.

F. Analisis Laporan Keuangan

Untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan, bisa dilakukan dengan analisa laporan keuangan. Analisa yang dilakukan mempunyai tekanan yang berbeda antara kreditor jangka pendek, kreditor jangka panjang dan pemilik perusahaan. Ada yang lebih tertarik pada posisi likuiditas dan ada yang tertarik pada profitabilitas. Alat analisa yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisa rasio dan proporsional.

Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu :

• Rasio Likuiditaas. Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang sering digunakan dalah current ratio, quick ratio (acid test ratio) dan cash ratio.

• Rasio Leverage. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang disupply

~ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 113: RMASI M AS ISLAM NAG RI

oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Rasio ini mempunyai beberapa implikasi, pertama, para pemberi kredit akan melihat kepada modal sendiri untuk melihat batas keamanan pemberian kredit. Kedua, dengan menggunakan hutang, memberi dampak yang positif bagi pemilik, karena perusahaan memperoleh dana tetapi pemilik tidak kehilangan kendali atas perusahaan. Ketiga, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang lebih besar dari beban bunga, maka keuntungan bagi pemilik modal sendiri akan menjadi lebih besar. Di dalam praktek rasio ini dihitung dengan dua cara. Pertama, dengan memperhatikan data yang ada dineraca. Kedua, mengukur resiko hutang dari laporan laba rugi, yaitu seberapa banyak beban tetap hutang bisa ditutup oleh laba operasi. Kedua, kelompok rasio ini bersifat saling melengkapi, dan umumnya para analis menggunakan keduanya. Analisa ini terdiri dari Debt Ratio (rasio hutang), Times Interest Karned,

Fixed Charger Coverage dan Debt Service Coverage.

• Rasio Aktivitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta. Rasio ini terdiri dari inventory turn over, periode pengumpulan piutang, fixed asset turn over, dan total asset turn over.

• Rasio Profitabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~

Page 114: RMASI M AS ISLAM NAG RI

investasi perusahaan. Rasio ini terdiri dari profit margin on sales, return on total asset, return on net worth.

• Rasio Pertumbuhan. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.

• Rasio Penilaian. Rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio resiko dengan rasio hasil pengembalian.

Likuiditas : * Current Ratio

Aktiva Lancar/ Hutang Lancar x 100% * Acid Test Ratio

Aktiva Lancar- Persediaan/ Hutang Lancar x 100% * Debt Ratio

Total Hutang/ Total Aktiva x 100% * Fixed Assets Turn Over

Penjualan/ Net Aktiva Tetap * Total Asset Turn Over

Penjualan/ Total Aktiva * Periode Pengumpulan Piutang

Piutang/ Penjualan perhari

Profitabilitas: * Profit Margin (Net)

Laba Setelah Pajak/ Penjualan x 100% * Return on Total Assets

Laba Bersih Setelah Pajak/ Total Aktiva x 100%

~ Manajernen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 115: RMASI M AS ISLAM NAG RI

* Profit Margin Laba Sebelum Bunga dan Pajak/ Penjualan x 100%

* Rentabilitas Ekonomi Laba Sebelum Bunga dan Pajak/ Total Aktiva x 100%

* Return on Net Worth Laba Setelah Pajak/ Modal Sendiri x 100%

* Return on Total Asset Laba Bersih Setelah Pajak/ Total Aktiva x 100%

G. Laporan Keuangan Akuntansi merupakan: "suatu proses

mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi terse but". (American Accounting Association, 1981:1). Definisi tersebut mengandung arti bahwa:

1. Akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi.

2. Informasi yang dihasilkan diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi (badan usaha) kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Secara ringkas proses akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut:

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~

Page 116: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Pengidentifikasi Dan pengukuran

data

Pemrosesan dan Pelaporan

! A

Proses akuntansi Dilakukan secara berulang

Maka disebut siklus akuntansi

Pemakai informasi akuntansi

Pengkomunikasian

lnformasi

Penjelasan gambar :

Identifikasi dan pengukuran data

Laporan Akuntansi

Data yang relevan terdiri dari transaksi-transaksi dalam badan usaha. Data yang telah diidentifikasi kemudian diukur ( dengan satuan uang)

Proses dan Pelaporan Mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan

dan pengikhtisaran. Semua transaksi dicatat secara kronologis, kemudian digolong-golongkan, misal seluruh biaya untuk gaji dikelompokkan ke dalam satu pos penyajian. Pengikhtisaran adalah menyajikan informasi yang telah digolong-golongkan ke dalam bentuk laporan yang sesuai dengan keinginan.

~ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 117: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Laporan Akuntansi

Biasa disebut dengan financial statement, yang berisikan laporan-laporan akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistim akuntansi.

Analisa & Intepretasi

Analisis laporan keuangan pada hakekatnya adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain.

Gambar siklus akuntansi di atas merupakan suatu standar baku akuntansi yang dipergunakan oleh badan usaha maupun sektor pemerintahan di seluruh dunia, walaupun terdapat beberapa perbedaan antara sektor bisnis dengan sektor pemerintahan, tapi pada hakekatnya perbedaan terse but tidak melanggar standar baku akuntansi yang ada

Salah satu tugas penting nazhir sebagai pengelola wakaf produktif adalah membuat laporan keuangan, baik untuk internal badan usaha maupun untuk pihak luar. Laporan keuangan terutama terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi dan laporan perubahan modal yang berisi informasi tentang prestasi badan usaha di masa lampau dan dapat dipakai sebagai dasar penetapan kebijakan badan usaha di masa yang akan datang. Laporan tahunan merupakan dokumen yang memberikan informasi kepada para stakeholder (pihak terkait) yang disusun sesuai dengan ketentuan dari prinsip-prinsip akuntansi Indonesia.

Pada setiap laporan keuangan harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan dan

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~

Page 118: RMASI M AS ISLAM NAG RI

tanggal atau jangka waktunya. Semua penggunaan tanda, judul, symbol satuan uang dan garis-garis tertentu dalam laporan keuangan harus disebutkan. Semua itu dikerjakan untuk menekankan bagian-bagian tertentu pada berbagai laporan.

Langkah awal dalam menyusun laporan keuangan adalah dengan membuat arus kas operasional badan usaha sebagai sumber data yang nantinya akan dikonversikan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi, dan laporan perubahan modal.

1. Arus Kas (cash flow)

Arus kas merupakan pencatatan transaksi harian yang disusun secara histories untuk mengetahui jumlah kas yang dimiliki oleh badan usaha. Contoh:

TGL

LAPORAN ARUS KAS "XYZ" TRIWULAN .....

NOMOR TRANSAKSI TRANSAKSI DEBET KREDIT

Sal do

KET

~ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 119: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Catatan: • Setiap transaksi harus dicatat dan diberikan kode

berdasarkan tanggal transaksi

2. Neraca Keuangan (balance sheet)

Untuk mendapatkan informasi lengkap tentang suatu badan usahaselama periodesatu tahun, dibutuhkan sebuah neraca. Setiap neraca mencerminkan posisi harta dan kewajiban perusahaan pada saat tertentu.

Berdasarkan susunannya, nilai buku dari jumlah harta pada neraca harus sama dengan nilai buku jumlah kewajibannya. Jumlah harta terdapat dua unsur pokok, yaitu harta lancar (kas, piutang, surat berharga) dan harta tidak bergerak (peralatan perlengkapan, dan asset gedung & bangunan).

Kewajiban terdiri dari 2 unsur pokok, yaitu modal sendiri (equity) dan berbagai macam bentuk hutang (hutang dagang, hutang bank, biaya-biaya yang harus dibayar dan hutang jangka panjang). Modal sendiri dapat dipandang sebagai suatu kewajiban oleh karena badan usaha wakaf produktif adalah suatu badan hukum yang berdiri sendiri yang mendapatkan modalnya dari bantuan dana yang berasal dari pemerintah lewat Kemenag R.I serta dari instansi lain dan dari masyarakat.

Selisih antara harta jangka pendek (harta lancar) dengan kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) disebut modal kerja bersih. Selama harta jangka pendek lebih besar dari kewajiban jangka pendek, badan usaha wakaf produktif dikatakan dalam posisi likuiditas yang baik, karena badan usaha tersebut mampu memenuhi

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~

Page 120: RMASI M AS ISLAM NAG RI

semua kewajiban jangka pendeknya tanpa harus mencairkan harta tetapnya.

Di bawah ini akan dijabarkan contoh format dari neraca keuangan beserta penjelasannya :

NERACA KEUANGAN (BAD AN USAHA ....... )

PERIODE 1 JAN 20XX- 31 DES 20XX (bisa pertahun, pertriwulan, dan perbulan)

Hart a

Harta Lancar

Kas

Piutang

Harta tidak lancar

Perala tan

Perlengkapan

Bangunan

Rp. XXX ...... A)*

Rp. XXX ...... B)*

Rp. XXX ...... C)*

Rp. XXX ...... D)*

Rp. XXX ...... E)*

TOTAL HART A Rp. xxx ...... F)*

Penjelasan :

a). Kas.

Kewajiban

Kewajiban Lancar

Hutang

Kewajiban Jainnya

Biaya bunga

Rp. Xxx

ft~~ XXX

H)* Rp. XXX ...... 1)*

Modal Sendiri (Equity)

Modal Sendiri

Deviden

Laba ditahan

T 0 T A L KEWAJIBAN

Rp. XXX ...... J)*

Rp. XXX ....•. K)*

Rp. XXX ..•... L)*

Rp. XXX .....• M)* ----~ - =---

Nilai kas diperoleh dari nilai akhir arus kas per periodenya. Arus kas merupakan laporan perputaran uang yang terjadi akibat transaksi-transaksi harian yang berkaitan dengan kegiatan operasional badan usaha (kas masuk dan kas keluar).

[D2J Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 121: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Jadi nilai Kas dalam neraca merupakan selisih antara arus kas masuk dengan arus kas keluar yang berkaitan dangan kegiatan operasional dalam jangka waktu tertentu.

b). Piutang

Nilai piutang dalam neraca keuangan merupakan nilai total piutang yang dimiliki oleh badan usaha dalam jangka waktu tertentu. Piutang merupakan transaksi penjuahm kepada pihak lain (konsumen) yang seharusnya menambah kas, tetapi dikarenakan sesuatu hal, pembayaran dilakukan tidak secara tunai.

c). Peralatan

Barang-barang yang memiliki masa habis panjang dan mengalami penyusutan dapat digolongkan dalam kategori peralatan. Barang-barang a tau benda­benda yang digolongkan ke dalam peralatan adalah :

• Mobil, motor ( otomotif) operasional badan usaha. • Mesin berat/ mesin ringan yang dipakai untuk

operasional badan usaha. • Komputer, mesin tik, mesin foto copy, telpon &

faximili • Peralatan kantor lainnya (meja, kursi, lemari,

dsb.)

Pencatatan dilakukan dengan memasukkan taksiran harga beserta besar penyusutannya dalam satu tahun Gika barang/benda sudah ada minimal satu tahun) dan apabila barang baru dibeli kurang

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan o:I2J

Page 122: RMASI M AS ISLAM NAG RI

dari satu tahun maka dicantumkan harga pembelian saat proses pencatatan.

d). Perlengkapan

Barang-barang yang memiliki masa habis pendek kurang dari satu tahun dan a tau langsung habis pakai dapat digolongkan dalam kategori perlengkapan. Barang-barang atau benda-benda yang digolongkan ke dalam perlengkapan adalah :

• Alat tulis kantor

• Perlengkapan penggandaan (tinta printer, tinta foto copy, dsb)

• Perlengkapan penunjang operasional, misalkan badan usaha wakaf produktif yang bergerak dalam bidang perhotelan; handuk, sandal hotel, perlengkapan mandi konsumen, dsb. Dan wakaf produktif bidang rumah sakit; perlengkapan infus, obat-obatan dsb

Pencatatan dilakukan dengan memasukkan harga pembelian perlengkapan.

e). Gedung, Tanah & Bangunan

Pencatatan nilai gedung dan bangunan dalam neraca keuangan berdasarkan nilai NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) sesuai dengan lokasi beserta taksiran penyusutan untuk nilai bangunan.

f). J umlah Total Harta.

Jumlah total harta (aktiva) merupakan penjumlahan dari unsur point A sampai E.

CDIJ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 123: RMASI M AS ISLAM NAG RI

g). Hutang

Nilai hutang dalam neraca keuangan berasal dari hutang operasional badan usaha terhadap pihak lain dalam jangka waktu tertentu (missal: hutang bahan baku kepada supplier, hutang obat-obatan kepada perusahaan obat, hutang makanan ternak kepada supplier makanan ternak, hutang penambahan modal kepada bank dan sebagainya). Hutang terjadi dikarenakan barai'l,g yang dibeli oleh badan usaha tidak dapat dibayar dengan tunai (misal:dibayar dengan cara per termin atau dicicil).

h). Kewajiban lainnya

Nilai unsur ini berasal dari adanya kewajiban internal yang belum terselesaikan dalam jangka waktu tertentu (missal: penundaan pembayaran gaji karyawan, penundaan pembayaran bonus kinerja karyawan, dsb).

i). Biaya bunga

Nilai biaya bunga berasal dari bunga pinjaman dari bank atau pinjaman lainnya (penambahan modal) dalam jangka waktu tertentu.

j). Modal sendiri.

Nilai modal sendiri dalam neraca merupakan jumlah uang cair yang ada yang diperuntukkan sebagai modal sendiri dalam jangka waktu tertentu (bukan nilai dari kas harta lancar).

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~

Page 124: RMASI M AS ISLAM NAG RI

k). Deviden

Deviden merupakan pembagian sejumlah laba kepada para penanam modal (investor). Biasanya dibagikan saat periode tutup buku (akhir tahun). Nilai deviden diperoleh berdasarkan kebijakan dari badan usaha. Dalam kasus tertentu deviden tidak dibagikan kepada pemegang saham, akan tetapi dimasukkan dalam unsur laba ditahan (laba ditahan diperuntukkan sebagai modal untuk periode tahun selanjutnya) a tau dapat dikonversikan sebagai saham baru (nilai saham sesuai kebijakan badan usaha).

1). Laba ditahan

Nilai lab a merupakan sis a hasil us aha (lab a) yang tidak dibagikan kepada investor atau tidak diperuntukkan untuk kegiatan lain akan tetapi diperuntukkan sebagai penambahan nilai modal untuk tahun buku selanjutnya. Metode laba ditahan dapat dilakukan jika badan usaha membutuhkan modallebih biasanya untuk ekspansi usaha, peremajaan peralatan dan sebagainya.

m).Total kewajiban

Nilai total kewajiban merupakan penjumlahan dari unsur G- L.

"Berdasarkan kaidah-kaidah ilmu akuntansi dan keuangan, maka Nilai ]umlah total harta (F) dan nilai total kewajiban (M) hams sama "

~ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 125: RMASI M AS ISLAM NAG RI

3. Laporan Laba-rugi (income statement)

Perhitungan laba-rugi adalah ikhtisar pendapatan dan biaya untuk suatu jangka waktu tertentu, misalnya per triwulan dan a tau satu tahun.

Seluruh Pendapatan yang dihasilkan dan seluruh biaya yang dibebankan selama jangka waktu tertentu dicatat dalam persamaan akuntansi sebagai penambahan dan pengurangan atas modal. Berikut akan dijabarkan format dari laporan laba-rugi:

LAPORAN LABA-RUGI BADAN USAHA YYY

PERIODE TERTENTU (PERBULAN, PERTRIWULAN, ATAU PERTAHUN)

Pendapatan usaha

Biaya-biaya :

biaya gaji

Biaya operasional Biaya bahan baku (mis:makanan ternak, obat-obatan, dsb)

Biaya lain-lain

Laba kotor

Pajak

Laba bersih

Penjelasan :

a). Pendapatan Usaha (revenue)

Rp. XXX

Rp. XXX

Rp. XXX

Rp XXX

Rp. XXX •. A)

.. B)

Rp. XXX •• C)

Rp XXX .. D)

Nilai pendapatan usaha merupakan nilai nominal hasil dari penjualan barang dan jasa badan usaha dalam jangka waktu tertentu.

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan ~

Page 126: RMASI M AS ISLAM NAG RI

b). Biaya-biaya Operasional (expense)

Nilai biaya merupakan nilai nominal yang berasal dari seluruh biaya operasional(biaya gaji, biaya bahan baku, biaya operasional, biaya perawatan bangunan atau mesin atau kesehatan ternak, biaya tak terduga, dsb) badan usaha dalam jangka waktu tertentu.

c). Laba Kotor (gross profit)

Merupakan nilai pengurangan antara pendapatan usaha (A) dengan Biaya-biaya operasional (B).

d). Pajak

Pajak merupakan potongan Negara untuk keuntungan badan usaha. Akan tetapi untuk badan usaha wakaf produktif tidak terkena pajak

e). Laba Bersih (net profit)

Merupakan nilai pengurangan antara laba kotor (C) dengan Pajak-jika terkena pajak (D).

4. Laporan Perubahan Modal.

Laporan perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka waktu tertentu. Perbandingan antara modal permulaan (periode sebelumnya) dengan modal dalam neraca (periode saat ini) biasanya berubah karena disebabkan karena adanya : (l).Laba bersih yang ditahan, (2) ada pembagian deviden. Berikut akan dijabarkan format dan proses tahapan dari pembuatan laporan perubahan modal.

~ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 127: RMASI M AS ISLAM NAG RI

NERACA KEUANGAN (BAD AN USAHA ....... )

PERIODE 1 JAN 20XX- 31 DES 20XX (bisa pertahun, pertriwulan, dan perbulan)

Hart a

Harta Lancar

Kas

Piutang

Harta tidak lancar

Perala tan

Perlengkapan

Bangunan

Rp. XXX ...••. A)*

Rp. XXX ...... B)*

Rp. XXX ...... C)*

Rp. XXX ...... D)*

Rp. XXX ...... E)*

TOTAL HART A Rp. xxx ...... F)*

Kewajiban

Kewajiban Lancar

Hutang Kewajiban lainnya Biaya bunga

Rp. XXX······ G)*

Rp. XXX ...... H)*

Rp. XXX ...... I)*

Modal Sendiri (Equity)

Modal Sendiri Rp. xxx ...... J)*

Deviden Rp. xxx ...... K)*

Laba ditahan Rp. xxx ...... L)*

T 0 T A L KEWAJIBAN

Rp. XXX ...... M)*

LAPORAN PERUBAHAN MODAL BAD AN USAHA YYY

PERIODE TERTENTU (PERBULAN, PERTRIWULAN, ATAU PERTAHUN)

Modal periode sebelurnnya Rp XXX

I .uba dilahan Rp XXX ..,. _____ ___.

Modal periode sekarang Rpxxx

Laporan keuangan merupakan salah satu instrument yang sangat penting bagi pengelola tanah wakaf produktif, Dengan instrument ini diharapkan dapat mewujudkan pengelolaan tanah wakaf produktif yang visioner, akuntabel, transparan dan professional

Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan o:!2J

Page 128: RMASI M AS ISLAM NAG RI

yang sudah tentu akan dapat menimbulkan kepercayaan dari masyarakat serta dapat menarik minat investor untuk bermitra dengan pengelola tanah wakaf produktif, sehingga tanah wakaf produktif dapat lebih maju lagi sehingga tujuan untuk mensejahterakan umat akan dapat terwujud.

~ Manajemen Keuangan Serta Pola Pelaporan Keuangan

Page 129: RMASI M AS ISLAM NAG RI

DAFfAR PUSTAKA

Alma, B., Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung, 2002.

Anwar Prabu mangkunegara, MSDM perusahaan, 2004

Blattberg, RC. and Neslin, SA., Sales Promotion : Concepts, Methods and Strategies, Prentice Hall, New Jersey, 1990.

Chase, R. Aquilano, N. and Jacobs, R., Production and Operation Management, 9th edition ,McGraw-Hill, 2001.

Corey, ER., Industrial Marketing : Cases and Concepts, 4th edition, Prentice Hall, New Jersey, 1991.

Cutlip, SM, Center, AH. and Broom, GM., Effective Public Relations, 8th edition, Prentice Hall, New Jersey, 1997.

Fred Weston & Copeland, Manajemen Keuangan, Binarupa Aksara, 1992

Gary Dessler, Human Resources Management, 9th edition, Prentice Hall, 2003

Henry Simamora, MSDM Edisi 3 Tahun 2004

Jay&Barry, Operation Management, 8th edition, Prentice Hall International Inc. ,2006

Kapferer, JN., Strategic Brand Management : New Approaches to Creating and Evaluating Brand Equity, Kogan Page, London, 1992.

Kotler, P., Marketing Management, Terjemahan Teguh, H. dan Rusly, R., Prenhallindo, Jakarta, 1997.

Kotler, P and Armstong, G., Principles of Marketing, Prentice Hall, 1991.

Daftar Pustaka ~

Page 130: RMASI M AS ISLAM NAG RI

Nagle, TI. and, Holden, RK., The Strategy and Tactics of Pricing, 2nd edition, Prentice Hall, New Jersey, 1995.

Rambat, L., Manajemen Pemasaran ]asa, Teori dan Praktek, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Randal S. Schuler, Susan E. Jackson, MSDM Menghadapi Abad ke 21,1997

Varadarajan, PR. and Menon, A., Caused-Related Marketing :A Co-Alignment of Marketing Strategy and Corporate Philanthropy, Journal of Marketing, 1988.

~ Daftar Pustaka

Page 131: RMASI M AS ISLAM NAG RI

TIM PENYUSUN

A. Pengarah : Direktur Pemberdayaan Wakaf B. Ketua C. Sekretaris D. Anggota

: Amiruddin Darori : Abdul Fatah : 1. H. Am. Shofieq, S.Ag

2. H. Udin Saepuddin Muhidin, Lc, MA 3. Hj. Hernawati 4. H. M. Fauzi 5. H. Yahya 6. H. Anjar Wuryanto 7. Hj. Essy Sophiah, S.Ag

Tim Penyusun [§I]

Page 132: RMASI M AS ISLAM NAG RI

@] Tim Penyusun

Page 133: RMASI M AS ISLAM NAG RI
Page 134: RMASI M AS ISLAM NAG RI
Page 135: RMASI M AS ISLAM NAG RI
Page 136: RMASI M AS ISLAM NAG RI