Rks Teknis

download Rks Teknis

of 39

description

rks

Transcript of Rks Teknis

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

A. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM Pasal 1.PendahuluanSpesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus disepakati harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai. Pasal 2.Lokasi Pekerjaan

Pekerjaan yang akan dilaksanakan terletak di Lingkungan Kantor Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, Jln. Ki Hajar dewantoro No.80 Surakarta.Pasal 3.Ruang Lingkup PekerjaanRuang lingkup pekerjaan Pembangunan Bangsal Narkoba 1 (satu) lantai sesuai dengan Gambar Kerja dan spesifikasi teknis.Pasal 4Perijinan dan asuransiPenyedia jasa wajib menyerahkan kepada PPK dan direksi/pengawas lapangan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), asuransi tenaga kerja (ASTEK) dan segala perijinan yang lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini, untuk itu maka penyedia jasa yang bersangkutan harus menyelesaikan perijinan dan asuransi tersebut atas biaya Penyedia Jasa. Direksi, dalam batas-batas kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya, tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung jawab penyedia jasa. Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang diperlukan belum diperoleh.

Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan, maka hal tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya penyedia jasa. Pasal 5Pekerjaan-Pekerjaan Sementara1. Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana perlengkapan lain seperti jembatan darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan oleh penyedia jasa. Jika diperlukan jembatan-jembatan darurat, maka penyedia jasa harus merencanakannya dengan lebar minimal 3,50 meter dari kayu yang cukup kuat untuk menahan muatan gandar 5 ton, atau dengan perencanaan yang disetujui oleh pihak direksi. 2. Penyedia jasa wajib memelihara sarana tersebut dan semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan tersebut, kalau tidak dipergunakan lagi harus dibongkar, dirapihkan kembali seperti keadaan semula atau seperti yang disyaratkan oleh direksi.

3. Penyedia jasa harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan semua air bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-pekerjaan, termasuk pekerjaan sementara, yang ditimbulkan dimana saja. Cara pembuangan harus tidak merusak lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai dimana air bekas dan sisa buangan akan dibuang. Pasal 6.Penyediaan Air, Tenaga Listrik dan Lampu Penerangan1. Air untuk keperluan pekerjaan harus disediakan dan bilamana mungkin didapatkan dari sumber air yang sudah ada di dalam lokasi proyek tersebut. Apabila air didapat dari sumber lain, maka segala biaya penyambungan, pemakaian air dan pembongkarannya kembali adalah menjadi beban penyedia jasa.2. Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh penyedia jasa, termasuk peyediaan peralatan dan perpipaan sementara untuk mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak akan mempengaruhi kelancaran pekerjaan. Biaya untuk keperluan tersebut menjadi tanggung jawab penyedia jasa. Kualitas air yang diisyaratkan ditentukan pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini.

3. Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan sendiri oleh penyedia jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari direksi. Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-alat pengukur serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaannya disediakan dan atas biaya penyedia jasa.

Pasal 7.Gambar-Gambar Kerja1. Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia jasa wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut.

2. Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia jasa harus mengajukannya kepada direksi secara tertulis, dan direksi akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis. Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia jasa.

3. Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa harus menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan gambar tersebut.

4. Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan. Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan merupakan hasil revisi terkahir. Penyedia jasa juga harus menyiapkan gambar-gambar yang menunjukan perbedaan antara gambar rencana dan gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab penyedia jasa. Pasal 8.Ukuran-ukuranJika terdapat perbedaaan antara ukuran dan gambarnya, maka penyedia jasa harus segera meminta pertimbangan dari direksi/pengawas lapangan untuk menetapkan mana yang benar. Apabila terdapat perbedaan ukuran dan ketidak sesuaian maka ketentuan antara :1.Jika terdapat perbedaan ukuran dan ketidak sesuaian didalam gambar rencana maka gambar detail dan atau gambar yang lebih besar / lebih jelas yang dipakai.

2.Jika terdapat perbedaan ukuran dan ketidak sesuaian antara RKS dan Gambar Rencana maka RKS lah yang menentukan.

3.Jenis item pekerjaan pada daftar kuantitas dan harga, dan pada analisa harga satuan pekerjaan pada Bill of Quantity (BQ) yang dibuat sifatnya mengikat.

4.Pemborong / pelaksana dan Pengawas Lapangan dalam pelaksanaan pekerjaan menjumpai kesulitan yang sulit untuk dipecahkan maka perlu diadakan Rapat Evaluasi serta dibuatkan Berita Acara Evaluasi untuk mencari pemecahan masalahnya. Meskipun demikian hal-hal tersebut harus diberitahukan kepada PPTK dan Pengawas Lapangan untuk diperbaiki dan dimintakan persetujuan sebelum memulainya.Pasal 9.Peralatan1. Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh penyedia jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. 2. Penyediaan peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan direksi, penyedia jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan.

3. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai. Pasal 10.Penyediaan Material1. Penyedia jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan lain di dalam dokumen kontrak.

2. Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia jasa harus mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan. Penyedia jasa harus memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia jasa harus mengganti material yang rusak atau kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian penyedia barang/jasa.

3. Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kotrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh penyedia jasa tanpa biaya tambahan.

4. Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya. Pasal 11.Contoh Material1. Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi. 2. Contoh-contoh harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.

3. Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut. Penawaran penyedia jasa harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk pengujian material.

4. Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-material dari jenis atau merk tertentu, maka penyedia jasa harus meminta persetujuan direksi/pengawas lapangan untuk menentukan jenis atau merk material yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. 5. Penyedia jasa dapat mengganti dengan produk atau merk material yang baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini setelah mendapat persetujuan direksi/pengawas lapangan . 6. Penyedia jasa dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang sekurang-kurangnya mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi, apabila material yang ditentukan oleh direksi/pengawas lapangan tidak ada dipasaran dan setelah mendapat persetujuan direksi/pengawas lapangan.Pasal 12Perlindungan Terhadap CuacaPenyedia jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan direksi terlebih dahulu harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta peralatan yang digunakan agar tidak rusak atau berkurang mutunya karena pengaruh cuaca. Pasal 13.Pematokan/pengukuranPenentuan elevasi bangunan :

1. Elevasi + 0.00 bangunan bangsal narkoba ini diambil 20 cm diatas elevasi lantai bangunan kamar mayat, selanjutnya akan ditunjukan pada saat pelaksanaan. Penyedia jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. 2. Pekerjaan ini seluruhnya harus mendapat persetujuan direksi/pengawas lapangan terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya. 3. Direksi/pengawas lapangan dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu, penyedia jasa harus mengerjakan revisi tersebut sesuai dengan petunjuk direksi.

4. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga direksi/ pengawas lapangan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengawasan.

5. Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia jasa untuk mendapat persetujuan direksi/pengawas lapangan. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui direksi/pengawas lapangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran pekerjaan. 6. Penyedia jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi/pengawas lapangan untuk melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.

7. Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi/pengawas lapangan atau dipasang sendiri oleh penyedia jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh penyedia jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi. 8. Bila terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia jasa harus mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi/pengawas lapangan akan membubuhkan tanda tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan mengembalikannya kepada penyedia jasa. Setelah diperbaiki, penyedia jasa harus mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Semua gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi/pengawas lapangan, asli dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi/pengawas lapanganPasal 14.Rambu-rambuDi tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia jasa harus menyediakan rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas. Apabila pekerjaan harus memotong/ menyeberangi jalan dengan lalu lintas padat, penyedia jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk di dalam penawaran penyedia jasa. Pasal 15.Program KerjaPenyedia jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai. Rencana kerja tersebut harus mencakup :

1. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.

2. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.

3. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.

4.Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/jasa.

5.Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.

6.Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.

7. Cara pelaksanaan pekerjaan.

Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S atau network planning beserta lampiran penjelasan.

Pasal 16.Pemberitahuan Untuk memulai Pekerjaan1. Penyedia jasa diharuskan untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu disampaikan kepada direksi/pengawas lapangan sebelum memulai pekerjaan, agar direksi/pengawas lapangan mempunyai waktu yang cukup untuk mempertimbang kan persetujuannya. Dalam keadaan apapun, penyedia jasa tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi/pengawas lapangan.

2. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan, harus dihadiri dan diawasi langsung oleh direksi/ pengawas lapangan atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh direksi/pengawas lapangan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan.

Pasal 17.Rapat-RapatApabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia jasa dapat mengadakan rapat-rapat dengan mengundang penyedia jasa dan konsultan pengawas/perencana serta pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia jasa. Pasal 18.Prestasi Kemajuan PekerjaanPrestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang telah diselesaikan penyedia jasa dan disetujui oleh direksi/pengawas lapangan. Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai volume pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan.

Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam kontrak. Pasal 19.Penyelesaian Pekerjaan1. Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.

2. Penyedia jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh direksi/ pengawas lapangan Pasal 20.Laporan-LaporanSelama periode pekerjaan di lapangan, penyedia jasa harus membuat laporan harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup :

1.Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu.

2. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.

3. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.

4.Kondisi cuaca. B. SPESIFIKASI UNTUK PEKERJAAN SIPIL

Pasal 21.Acuan normatif dari pekerjaan sipil adalah sebagai berikut:

Peraturan dan syarat-syarat penyelenggaraan pekerjaan berlaku dan mengikat seolah-olah disebut kata demi kata dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini dan apabila tidak ditentukan lain adalah segala undang-undang dan peraturan peraturan pemerintah umumnya dan pemerintah daerah khususnya yang berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan pemborongan.Pasal 22.SYARAT-SAYARAT TEKNIS BAHAN YANG DIGUNAKAN1.Bahan Bangunan Secara Umum

Semua bahan harus merupakan mutu terbaik yang tersedia dan sesuai dengan Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (NI 3 ), British Standar yang relevan atau yang setara.

Penyedia jasa harus menyediakan contoh dari semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini untuk memperoleh persetujuan dari direksi/pengawas lapangan, dan tidak boleh memesan bahan tersebut dalam jumlah besar sebelum diberikan persetujuan untuk pemakaian bahan.

Direksi akan menahan contoh-contoh bahan yang sudah disetujui sebagai patokan, pengiriman-pengiriman bahan selanjutnya akan dicek kesesuainnya dengan contoh tersebut.

Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan penyimpangan terhadap contoh yang sudah disetujui, tanpa persetujuan dari direksi.

Semua bahan yang ditolak oleh direksi harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya Penyedia barang/jasa.

2.Persyaratan teknis Persyaratan teknis bahan bahan yang digunakan pada pekerjaan Pembangunan Bangsal Narkoba Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta tahun 2013 ini, adalah sebagai berikut :

2.1.Air KerjaPersyaratan TeknisAir tawar, bersih, tidak berbau, tidak mengadung asam, alkali, garam dan bebas dari bahan-bahan organis yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.2.2Pasir UrugPersyaratan Teknis

2.2.1. Terdiri dari pasir alam sebagai hasil disintegrasi dari batu-batuan.

2.2.2. Pasir terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, kadar lumpur maximum 10% , bebas dari bahan organis dan lainnya.2.2.3. Sedikit ada batu-batuan kecil.2.3Pasir Pasang

Persyaratan Teknis

2.3.1. Terdiri dari pasir alam sebagai hasil disintegrasi dari batu-batuan.

2.3.2. Pasir terdiri dari butir-butir halus, tidak mengandung lumpur, bebas dari bahan - bahan organis dan lainnya yang mempengaruhi daya lekat / campuran.2.3.3. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai pasir pasang.2.3.4. Pasir untuk pasangan dari Klaten ex Pandansimping / Kaliworo.2.4Pasir BetonPersyaratan Teknis

2.4.1. Pasir beton terdiri dari pasir dengan batu-batuan yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya dan juga memenuhi komposisi butir-butir serta kekerasan susuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971. Secara terinci spesifikasinya sebagai berikut :

a) Berbutir mineral keras yang mempunyai bentuk mendekati bulat dan ukuran butirnya sebagian besar terletak antara 0,075 5 mm dan kadar lumpur / bagiannya yang ukurannya lebih kecil dari 0,063 mm tidak lebih dari 5%.

b) Pasir beton harus bersih, bila diuji memakai larutan pencuci khusus, tinggi endapan pasir yang kelihatan dibandingkan dengan tinggi seluruh endapan tidak kurang dari 70%.

c) Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi mutu beton, untuk itu bila direndam dalam larutan 3% NaOH, cairan di atas endapan tidak boleh lebih gelap dari warna larutan pembanding.

2.4.2. Pasir beton yang digunakan ex Pandan simping / Kaliworo / Kaliprogo.

2.5Kerikil BetonPersyaratan Teknis

Kerikil alam atau batu pecah adalah butiran mineral keras yang sebagian besar butirnya berukuran 20 30 mm (2-3 cm). Besar butir maximal yang diijinkan tergantung pada maksud pemakaiannya (kecuali untuk bagian yang tipis dengan krikil jagung).

2.5.1.Syarat-syarat teknis yang harus dipenuhi :

a) Kekerasan yang ditentukan dengan bejana Redellof tidak boleh mengandungn bagian hancur yang tembus ayakan 2 mm, lebih dari 32%.

b) Bagian yang hancur bila diuji memakai mesin Los Angelas tidak lebih dari 50%.

c) Kadar lumpur, maximal 1% berat.

d) Bagian butir yang panjang dan pipih, maximal 20%.

e) Krikil beton menggunakan krikil pecah tangan/mesin.2.5.2.Selain tersebut di atas juga harus memenuhi syarat-syarat seperti apa yang tercantum dalam PBI 1971.

2.6Batu Bata

Persyaratan Teknis

2.6.1.Batu bata yang dipergunakan adalah ex Karanganyar atau ex Klaten dengan kwalitas baik, yang dibuat dari tanah liat, yang dibakar pada suhu yang cukup tinggi hingga tidak hancur lagi bila terendam dalam air.

2.6.2.Persyaratan teknis :

a) Berwarna merah setelah dibakar.

b) Mempunyai suara nyaring bila diketok.

c) Mempunyai ukuran sejenis dan sudut siku yang sama.

d) Batu bata sekwalitas ex-Karanganyar atau ex-Klaten.

2.7.Semen

Persyaratan Teknis

2.7.1. Digunakan PC jenis I menurut N.I.8-1995 atau type I menurut ASTM C 150 dan memenuhi S 4000 menurut standart semen portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (N.I. 8-172).

2.7.2. Semen portland yang dipakai disini adalah semen merk Nusantara/ Holcim / Gresik. Merk yang dipilih / digunakan tidak boleh ditukar / diganti dengan merk lain kecuali dengan persetujuan tertulis dari Direksi / Pengawas Lapangan.

2.7.3 Penggantian merk tersebut dilakukan di dalam situasi :

a. Tidak ada stok di pasaran merk tersebut.

b) Penyedia jasa memberi jaminan dengan data-data teknis mengenai merk semen yang diganti.

c) Penggantian dengan kwalitas yang setaraf dengan mutu Semen Nusantara / Tiga Roda.

d) Semen yang telah mengeras tidak diperkenankan / dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran.

2.8.Batu BelahPersyaratan Teknis

2.8.1. Batu belah digunakan untuk Pasangan Pondasi lajur. Batu belah yang dipakai disini harus dari jenis batu yang keras, dari jenis andesit atau basalt, tidak keropos dengan minimal tiga muka pecahan, dengan ukuran maximal 20 cm. Batu-batu pipih dan bersisi bulat, dengan permukaan licin dilarang dipergunakan.

2.8.2. Spesifikasi teknis mengacu ke PUBI 1982.

2.9Pekerjaan Penutup Lantai dan dinding (granit, keramik, batu alam)

Persyaratan Teknis

2.9.1.Kualitas bahan

a) Penutup lantai untuk seluruh ruangan menggunakan granit 60/60 merk Summit, indogres, granito, ezensab) selasar menggunakan keramik 40/40 cm, merk asia tile, roman, royal Ubin lantai KM/WC ukuran 20/20 (motif) merk asia tile, roman, royalc) Ubin keramik dinding KM/WC ukuran 20/25 (motif) merk asia tile, roman, royald) Granit alam utuh (panjang minimal 2 m) pembungkus frame beton pintu masuk, tebal 1,60 cm merk BLACK GOLD e) Granit alam utuh (panjang minimal 2 m) pada lapis atas meja perawat , tebal 1,60 cm merk BLACK GOLD 2.9.2.Persyaratan bahan :

Semua pemakaian ubin,menggunakan bahan mutu baik (kualitas-I) yaitu :

a) Halus,padat,keras,kering,rata / tanpa cacat dan bila dibasahi tidak retak rambut.

b) Toleransi Ukuran < 1 % dan penyerapan air tidak lebih dari 1 % .

c) Ukuran luar bersudut 900 (siku), pinggirannya tajam dan tidak rusak. Untuk setiap jenis mempunyai ukuran yang sama.

d) Semua bahan pelapis lantai dan dinding sebelum dipasang, penyedia jasa harus memberikan contohnya terlebih dahulu kepada direksi / pengawas lapangan untuk dimintakan persetujuan, masing-masing dua buah dari tiap jenisnya. Contoh-contoh yang telah disetujui hendaknya ditandai dan disimpan baik-baik untuk kemudian dipakai sebagai pedoman di dalam mendatangkan bahan. Bahan yang dipasang harus sesuai dengan contoh tersebut.2.10Pekerjaan Beton2.16.1.Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan beton adalah besi pasta beton dan kayu bekisting :Persyaratan Teknis:

1.Besi Betona) Bahan besi beton tulangan ini harus memenuhi standard SII.

b) Besi beton ulir mutu fy=320 Mpa, untuk diameter lebih besar atau sama dengan 13 mm , sedangkan mutu fy=240 Mpa untuk diameter lebih kecil dari 13 mm.

c) Bahan besi tersebut harus sesuai dengan NI.3 1970 , kecuali ada petunjuk lain yang disyaratkan.2. Pasta BetonPasta beton mempunyai mutu K-225 untuk plat, kolom dan balok struktur.Pasta beton mempunyai mutu campuran 1:2:3 untuk struktur-struktur praktis, kolom praktis, ring balk, balok latai.

3. BegistingBeisting menggunakan kayu meranti dan multiplek 9 mm2.11Pekerjaan Kosen Aluminium, Daun Pintu panil jati , Daun Jendela dan Bouvenlicth2.11.1.Pekerjaan kosen, daun jendela dan daun jendela bovenlight aluminium, menggunakan aluminium warna cofeebrown, merk Alexindo, YKK meliputi pekerjaan-pekerjaan:

1.Pembuatan kosen Pintu, Jendela dan BV digunakan aluminium ukuran 4 inch (4,50 x 10), warna cofeebrown

2.Pembuatan daun jendela sliding dan daun bouvenlight, digunakan aluminium jenis Project Window merk Alexindo, YKK, ukuran tebal x lebar(minimal) : 6,5 x 4 cm, warna cofee-brown.

Persyaratan Teknis :

1.Kosen menggunakan aluminium coklat ukuran 4 inch (4,50 x 10 cm) merk Alexindo, YKK, lurus, rata permukaannya sesuai dengan gambar bestek.

2.Daun Jendela, ram daun jendela menggunakan aluminium warna cofee-brown merk Alexindo, YKK ukuran lebar x tebal : 6,50 x 4,00 cm, diisi dengan kaca raiben 5 mm. sesuai dengan gambar bestek.

3.Daun jendela BV, ram daun jendela BV menggunakan aluminium warna cofee-brown merk Alexindo, YKK ukuran lebar x tebal : 6,50 x 3,00 cm, diisi dengan kaca raiben 5 mm. sesuai dengan gambar bestek.2.11.2.Pekerjaan Daun Pintu panil jati

Pembuatan daun pintu, menggunakan papan panil kayu jati dengan ketebalan merata minimal 3,5 cm

1.Daun Pintu, ram daun pintu menggunakan panil kayu jati tebal 3,50 cm, rata tidak boleh melengkung2. Khusus untuk daun pintu KM/WC, untuk permukaan dalam dilapi

si cat water proofing. Persyaratan Teknis

a) Semua jenis kayu yang akan dipergunakan harus kering (kadar air maximal 20%) benar, serta tidak mengandung cacat-cacat. Tiap-tiap usaha untuk melenyapkan cacat-cacat kayu misalnya dengan jalan mengulas sesuatu bahan (terutama kayu jati). Mendempul dan sebagai-nya yang bertujuan untuk menutupi cacat-cacat kayu dapat mengakibatkan kayu dapat ditolak.

b) Lengkung, maximum 1% panjang, satu arah.

c) Muntir / menggeliat tidak dipergunakan.

d) Pecah tertutup tidak dipergunakan.

e) Mata kayu, diameter maximal 1/6 x lebar mata kayu dan tidak lebih dari 1 buah tiap meter panjang.

f) Retak radial, maximal 1.4 x lebar mata kayu.

g) Retak tangensial, maximal 1/5 lebar mata.

h) Kekuatan lentur mutlak 1100 kg/cm2 725kg/cm2.

i) Kekuatan tekan mutlak 650 kg / cm2 425 kg/cm2.

2.11.3. Sebelum kayu-kayu mendapat persetujuan Direksi/Pengawas tidak boleh dioles meni ataupun bahan-bahan pengoles lain.

2.11.4 Pekerjaan Pintu Kaca

Jenis bahan yang digunakan :

a) Jenis kaca yang dipakai adalah Kaca rayben tebal 5 mm untuk semua pintu, jendela dan Bouvenlicht merk ASAHI, MULIAb) Kaca tempered 12 mm dipasang pada pintu dan dinding pintu masuk, merk ASAHI, MULIA, sesuai dengan Gambar Kerja.

c) Pelapis kaca (sticker) sand blast, dipasang pada pintu masuk.

Persyaratan Teknis :

Kaca-kaca yang dimaksud tersebut di atas harus memenuhi syarat :

a) Tidak boleh ada bunga-bunga (elemen) atau garis-garis yang mengganggu penglihatan.

b) Hanya boleh menunjukkan beberapa lepuh-lepuh, sekali-kali tidak diperbolehkan adanya goresan.

c) Permukaan harus rata, tidak boleh bergelombang.

d) Kaca harus juga tidak boleh berwarna, jernih dan tanpa penyinaran yang berwarna.

2.11.5Pekerjaan Kunci, engsel, Espanyolet, HandleJenis peralatan-peralatan untuk berfungsinya seluruh pintu, jendela dan bouvenlight meliputi :a.Kunci tanam sekwalitas Casement dekkson terdiri dari :

Kontak kunci (lockcase), handle, plat kunci (back plate), anak kunci dan alat slot, untuk pintu dan jendela aluminiumb.Slot tanam 2 X putar dan espanyolet (untuk pintu kupu tarung), untuk pintu panil jati, lengkap dengan plat lubang pintu kontak kunci (lockcase), plat kunci (back plate), anak kunci dan alat slot SES, VARIO.c.Rel Sliding sekwalitas casement dekkson.

d.Floorhinge(engsel lantai) sekwalitas Dorma BTS-84, Handle stainless steel 35 cm dan kunci sekwalitas kolf/etco untuk daun pintu (dobel) kaca tempered 12 mm pada pintu masuk.

2.14.2.Persyaratan Teknis :

a.Kunci tanam yang dipakai kunci 2 x putar.

b.Engsel kupu anti karat.

c.Untuk daun pintu dipakai engsel ukuran 140 mm, dipasang 3 buah untuk setiap daun pintu.

d.Untuk daun jendela dipakai rel sliding yang sesuai e.Handel stainless steel dipasang 2 buah, untuk pintu masuk (pintu kaca tempered 12 mm)

f.Engsel jungkit otomatis dipasang 2 buah untuk setiap daun bouvenlight.g.Engsel bolak balik (cowboy) untuk pintu nurse stationh.Semua peralatan, sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari direksi / pengawas terlebih dahulu.2.12Penutup Plafond (langit-langit)

Untuk lapisan penutup plafond/langit-langit dipakai gipsum tebal 10 mm Jaya board, Elephant, Knauf, rangka besi hollow galvanis selruhnya menggunakan ukuran 4/4 (tidak boleh dicampur/dikombinasikan dengan ukuran 2/4) tebal 0,8 mmPersyaratan teknis :

a.Lembaran gipsum harus mempunyai tepi potongan yang lurus, rata tidak berkerut / retak, mempunyai ketebalan yang sama pada seluruh panjang lembaran.

b.Permukaan lembaran tidak menunjukkan retak-retak, kerutan-kerutan atau cacat-cacat lain yang dapat mempengaruhi sifat pemakaiannya. Permukaan lembaran yang sengaja dibuat tidak rata pada waktu proses pembuatannya diperbolehkan untuk tujuan tertentu.

c.Lembaran gipsum harus mudah dipotong, dipaku maupun digergaji.d.List profil harus lurus dan halus permukaannya, tidak boleh pecah, retak dan berlobang

2.13Pekerjaan Penutup atap2.13.1.Penutup atap menggunakan genteng metal (metal roof) jenis Stone Chips Finished 2.13.2.Listplank meggunakan asbes 2/20 , motif/tekstur serat kayu2.14.3.Persyaratan Teknis:

a.Dimensi genteng metal : 2X4

b.Panjang efektif

: 750 mm

c.Lebar efektif

: 820 mm

d.Toleransi

: + 5 mm

e.Luas Efektif

: 0,615 m2

f.Jumlah lembar per m2: 1,62 lbr/m2

g.Berat per m2 Stone Chip: 5,73 kg/m2

h.Berat per m2 Color Paint: 3,98 kg/m2

g.Lapisan genteng terdiri dari Acrylic Overglaze, Stone Chips, Acrylic Base Coat, Epoxy Primer, Zinc Coating, Steel Base, Epoxy Primer, High Temperature Seal Coat2.13.4. Rangka penutup atap menggunakan besi baja ringan.Persyaratan Teknis 1. Baja Ringan merk Pryda, Smart Trus, Kencana Trus 2. Besi baja ringan digunakan untuk struktur rangka atap, terbuat dari profil baja ringan mutu tinggi G-550. Profil C, dengan tinggi profil minimum = 75 mm, reng baja ringan dengan tinggi profil minimum = 40 mm3. Pelapis permukaan baja ringan berupa lapisan galvanis tahan karat Z220 (220 g/m2) , tahan terhadap kelembababan air garam maupun mortar (semen basah)

4. Baja ringan harus mempunyai sifat-sifat mekanik sebagai berikut Kekuatan leleh minimum = 550 MPa.

Tegangan Maksimum = 550 MPa

Modulus elastisitas (E)= 200.000 MPa

Modulus Geser

= 80.000 MPa

5. Permukaan bahan baja ringan harus dilapisi bahan anti karat / korosi dengan spesifikasi sbb : Dari bahan Galvanis, Type Hot-Dip Zink, mutu Z 22 dengan kadar 220 gr/m2

6. Bahan penyambung konstruksi menggunakan Self-drilling Screw, dengan spesifikasi sebagai berikut :

Panjang (termasuk kepala baut) = 16 mm

Kepadatan alur

= 16 mm

Diameter badan, dengan alur = 4,80 mm

untuk yang tanpa alur

= 3,80 mm.

Kekuatan Mekanik:

Gaya geser

= 5,10 kN.

Gaya Aksial

= 6,90 kN.

7. Semua elemen struktur baja ringan (profil kuda-kuda, bracing, reng, top plate dan self-drilling screw) harus memberikan garansi terhadap kekuatan dan ketahanan struktur minimal 10 tahun.

8.Untuk mendapatkan jaminan akan kwalitas besi yang diminta, maka harus disertai Sertifikat dari pabrik dan dari Laboratorium. Baik pada saat mendatangkan secara periodik minimal 2 contoh Uji tarik ( Strees-Strain) untuk setiap 20 ton besi.

9.Bahan-bahan tersebut harus dalam keadaan baru dan tanpa cacat.

10.Penyimpangan bahan sebelum terpasang, harus ditempat yang terlindung dan berada di atas tanah kering.2.14Pekerjaan Pengecatan 2.14.1.Jenis bahan cat yang dipergunakan disini adalah :

a.Untuk cat tembok bagian dalam : MOWILEKS EMULTION, DULUX, JOTUN.

b.Untuk tembok bagian luar, digunakan jenis cat weather shield MOWILEKS EMULTION, DULUX, JOTUN

c.Untuk cat plafond: CATYLAC, MOVILEKS, DULUXd.Untuk seluruh pintu difinish dengan cat kayu Altex, Avian.e.Khusus untuk pintu KM/WC difinish dengan cat besi water prooff.Water proofing no drop, aqua proof, dipergunakan untuk pelapis seluruh permukaan atas beton yang terkena air hujan secara langsung pada talang, atap beton, leufel.

2.14.2.Persyaratan Teknis:

a.Cat tembok

:

gel

: tidak boleh ada;

endapan keras/kering: tidak boleh ada;

daya tutup minimum: 4m2/kg (warna muda),

6/m2/kg (warna tua)

waktu pengeringan max : 30 menit;

padatan total min

: 40 % x berat;

ketahanan cuaca min: 12 bln (cat luar)b.Cat besi dan cat kayu:

gel

: tidak boleh ada;

endapan keras/kering: tidak boleh ada;

daya tutup minimum: 4m2/kg (warna muda),

6/m2/kg (warna tua)

waktu pengeringan max : 6 jam, kering muka;

padatan total min

: 40 % x berat;

ketahanan cuaca min: 12 bln.c. Cat-cat yang sudah siap untuk segera dipakai tidak diperkenankan mengandung endapan yang sudah membatu, dan sesudah diaduk dengan baik harus kelihatan homogen dan dapat disapukan dengan mudah.2.15Pekerjaan Elektrikal

2.15.1.Yang dimaksud dengan instalasi listrik disini adalah semua instalasi (wiring), termasuk kabel, pipa-pipa listrik dan peralatan -peralatan bantuannya, serta penyambungan daya dari bangunan lain yang terdekat.1.

Kabel-kabel yang digunakan adalah jenis NYYHY 4x3,50 sqmm untuk penyambungan dari Bangunan Induk lama ke dalam bangunan baru.

2.

Instalasi (wiring) seluruh titik lampu, stop kontak adalah NYM 3X2,50 sqmm , dengan kemampuan isolasinya 1 KV dalam pipa listrik.

3.

Pipa-pipa listrik yang digunakan adalah pipa Clypsal, Maspion, dengan diameter 5/8 (minimal).

4.Terminal box, knei dsb harus dari bahan yang sama dengan pipanya dan buatan pabrik.

5.

Standard kabel SUPREME, KABELINDO.6.

MCB merk MG (Merlin Gerlin), Schneider7.

Stop Kontak dan Saklar merk BROCO, PANASONIC2.15.2.Sub Panel (SDP):

a.sub panel dari MFB dan MCB dengan interupting capacity dari plug in unitnya minimal 70 KVA.

b.

Box sub panel dibuat dari plat baja yang digalvaniz, dengan ukuran minimal 60X80 cmc.Plug dibuat dari paduan tembaga yang di Heat-treatment dan dilengkapi dengan pegas dan amper meter.

d.Plug in unit secara mekanis mengunci dengan sendirinya dengan rumah bus duct untuk mencegah pemasangan yang kurang baik atau lepasnya plug in unit pada kedudukan ON tutup dari plug in unit juga terkunci dengan sendirinya untuk mencegah terbuka dengan sendirinya tutup pada kedudukan ON dan juga untuk mencegah bahaya menutupnya switch pada kedudukan cover terbuka.

e.

Plug in unit dilengkapi dengan switch dalam kedudukan ON dan OFF.

2.15.3.Bagian yang dapat diatur :

Bagian yang dapat diatur yang memungkinkan pengaturan + 30 mm minimum panjang dipasang dekat dengan bagian sambungan dari panel atau transformator untuk meredam kesalahan pemasangan pada setiap jalur horizontal.2.16.Pekerjaan Sanitasi dan Perpipaan2.16.1.Alat-alat SanitairAlat alat sanitair yang dipakai adalah :

a.

Closet Jongkok , merk TOTO, AMERICAN STANDARDb.

Wastafel merk TOTO, AMERICAN STANDARDc.

Stop keran, merk KITTAZAWA sekualitasd.

Pipa PVC dia. 3/4, 1, 3, 4 dan 6, tipe AW merk Maspion, Wavin, Rucikae.Floor drain stailess steel f.Kran air merk San Ei, atau sekualitas2.11.2.Persyaratan Teknis:a) Pasangan buis beton dia. 30 cm, untuk saluran air hujan dan air kotor keliling bangunan. b) Pembuatan bak kontrol terbuka dan tertutup dengan pas. bata 1pc : 3 psr ukuran 50 X 50 cmc) Pembuatan septicktank dan peresapan dengan pasangan bata 1pc : 3psrd) Pemasangan instalasi air bersih dengan pipa PVC sesuai gambar kerja tipe AW Maspion, Wavin, Rucikae) Pemasangan instalasi air kotor dan Air Hujan dengan pipa PVC dia. 4 tipe AW Maspion, Wavin, Rucika.f) Pemasangan instalasi air kotor padat dengan pipa PVC dia. 4, tipe AW Maspion, Wavin, Rucika

2.17. Kapur

Kapur yang dipakai harus kapur aduk yang bermutu tinggi yang telah disetujui Direksi

2.18. BahanTambahan / Additive

Pada umumnya pemakaian aditive dalam beton diperbolehkan asalkan sudah memperoleh persetujuan tertulis dari direksi/pengawas lapangan.

Untuk beton kelas K 225 dianjurkan pemakain super plasticizer, pada dasarnya untuk mengurangi rasio semen air guna membatasi penyusutan. Penyedia jasa harus memenuhi bahwa waktu pengadukan yang sangat tepat sangat penting dan jika dipakai aditive ini, penyedia barang/jasa harus memberikan usulan secara terinci. Pasal 23.SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

Persyaratan teknis pekerjaan yang disyaratkan pada pekerjaan Pembangunan Bangsal Narkoba, Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta tahun 2013 ini, adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan

1.1.Umum

1.1.1.Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan yang disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan ini, menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan wajib memperbaiki sampai baik / seperti semula.

1.1.2.Penyedia jasa harus menyediakan tempat sementara untuk Kantor Pengawas Lapangan / Pengelola Teknis Kegiatan, barak kerja dan gudang untuk menyiapkan bahan-bahan sesuai kebutuhan, dengan status sewa pakai.

a.Penempatan bangunan sementara tersebut ditentukan kemudian dilapangan, sedangkan pembuatannya harus sepengetahuan dan seijin Direksi / pengawas lapangan

b.Kualitas dan mutu bangunan sementara tersebut harus sepengetahuan dan seijin Direksi / Pengawas Lapangan. Penyedia jasa harus memelihara kebersihan Ruang Direksi serta alat-alat inventarisasinya.

c.Pemborong harus juga membuat bangunan sementara untuk ruang kantor Pemborong lengkap dengan gudang / barak bahan yang terkunci.

Menyediakan air minum yang bersih dan dimasak untuk untuk staf pengawas lapangan dan tamu-tamunya.

d.Perlengkapan Ruang Direksi :

1.Almari yang dapat dikunci

2.Meja tulis dan kursi duduk

3.Satu papan tulis putih (white board)

4.Kotak obat-obtaan.

1.1.3Cara pelaksanaan,

Pekerjaan dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan syarat syarat (RKS) dan Gambar Kerja.

1.2.Peil dan Ukuran

1.2.1.Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar dan uraian syarat-syarat ini.

1.2.2.Mengingat tidak tepatnya pelaksanaan penentuan peil / ukuran pada satu tahap pekerjaan akan mempengaruhi tahap pekerjaan lain, maka penyedia jasa diwajibkan benar-benar memperhatikan ketepatan dan ketelitian peil dan ukuran. Direksi Pengawas Lapangan berhak menyuruh untuk bongkar setiap hasil pekerjaan yang menyimpang dari ketentuan RKS ini dan memperbaiki kembali atas tanggung jawab dan beaya penyedia jasa sendiri.

1.2.3.Penyedia Jasa wajib meneliti dan memeriksa kembali ukuran-ukuran pada gambar peta tanah. Perbedaan-perbedaan antara gambar dengan lapangan, harus dilaporkan kepada Direksi/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan petunjuk dan pemecahannya. Penyedia Jasa tidak dibenarkan membetulkan perbedaan perbedaan tersebut tanpa persetujuan direksi/pengawas lapangan1.2.4.Ukuran titik duga < titk nol > bangunan, diambil/diukur setinggi 30 cm dari permukaan talud disis bangunan atau akan ditentukan oleh Direksi dan Pengawas Lapangan, selanjutnya titik ini ditentukan secara perma nen oleh Kontraktor diberi tanda yang jelas dengan patok beton yang kokoh dan baru boleh di bongkar setelah pekerjaan selesai titk ini harus menjadi dasar dari setiap pengkuran terhadap beda tinggi.

1.2.5.Ukuran titik dengan lainnya dilakukan oleh penyedia jasa yang dilakukan dengan alat-alat pengukuran < Waterpas,theodolit, dll sesuai kebutuhan > berkondisi baik serta sudah ditera terlebih dahulu kebenarannya.Semua alat-alat ukur terutama teropong, waterpas, theodolit wajib diperiksakan terlebih dahulu kepada direksi/ Pengawas lapangan. Antara gambar dengan kenyataan, haruslah dilaporkan kepada Direksi/Pengawas lapangan untuk dimintakan keputusannya.

1.2.6.Pengukuran-pengukuran sudut siku hanyalah dilakukan dengan alat teropong waterpas, theodolit, atau prisma penyikuan. Pengukuran sikudengan benang secara azas segitiga phitagoran hanya diperbolehkan untuk pengukuran pada bagian yang kecil-kecil saja.

1.3.Pengukuran dan Pembuatan Papan Patok (Bouwplank)

1.3.1.Papan bangunan ( bauwplank ) dan kayu-kayu patok dari kayu meranti ( klas III) dengan tebal minimum 2 cm, dan lebar 20 cm. Dipasang di sekeliling bangunan, kokoh dan tidak mudah berubah, dipakukan pada patok/tiang kaso 5/7 cm, dengan jarak tiang S.K.S maks. 2.00 meter.

1.3.2.Tinggi papan bangunan sebaiknya sama dengan tinggi titik nol, atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan dan disetujui oleh Direksi / Pengawas Lapangan.

1.3.3.Setelah selesai pemasangan papan bangunan / Bouwplank wajib dilaporkan kepada Direksi/Pengawas Lapangan, untuk selanjutnya Direksi/Pengawas Lapangan akan memeriksa hasil pemasangn. Dan setelah dianggap benar, oleh Direksi/Pengawas Lapangan memberikan izin untuk laksanakan pekerjaan berikutnya.

2.Pekerjaan Tanah 2.1. Umum

2.1. 1.Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus ditinjau dahulu oleh direksi/pengawas lapanganKalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan keadaan seperti yang ditunjukan dalam gambar, Penyedia jasa harus segera menyampaikan kepada direksi/pengawas lapangan secara tertulis untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut, juga penyedia jasa harus menentukan letak bangunan pelengkap seperti direksi keet, gudang dan sebagainya.

2.1. 2. Pembersihan Tempat Pekerjaan

Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam daerah batas pekerjaan untuk seluruh panjang dari bangunan harus dibersihkan dan ditebang atas biaya penyedia jasa, termasuk setiap pohon di luar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang tertera di dalam syarat-syarat khusus dan gambar rencana.

Pembersihan dan pengupasan di luar batas daerah pekerjaan tidak diberikan pembayaran kepada Penyedia jasa, kecuali pekerjaan tersebut atas permintaan dari direksi/pengawas lapangan dan persetujuan dari pengguna jasa.

Bila dinyatakan syarat-syarat khusus atau diperintahkan oleh direksi/ pengawas lapangan bahwa pepohonan rindang dan tanaman tertentu akan dipertahankan, maka pepohonan/tanaman tersebut harus dijaga betul dari kerusakan atas biaya Penyedia jasa.

2.2. Galian Tanah

2.2. 1. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan Galian tanah meliputi :

a.Galian untuk pembuatan segala macam pondasi

b.Galian saluran-saluran terbuka dan tertutup.

c.Pengangkutan tanah galian ketempat pembuangan

d.Semua pekerjaan tanah yang tercantum dalam gambar kerja.

Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai lebar, panjang, dalam, kemiringan dan sebagainya, dan benar-benar waterpass. Kalau ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan pelaksanaan kalau dilaksanakan menurut gambar, penyedia jasa boleh mengajukan usul kepada direksi/pengawas lapangan mengenai cara pelaksanaannya

2.2. 2. Cara Pelaksanaan Pekerjaan

Apabila pekerjaan galian oleh penyedia jasa melebihi ukuran ukuran yang ditetapkan, maka untuk kelebihan pekerjaan ini tidak akan di adakan pembayaran tambahan (termasuk biaya pengukuran kembali). Apabila kelebihan galian ini akan merugikan konstruksi maka penyedia jasa harus segera memperbaikinya menurut ukuran yang benar tanpa tambahan pembayaran.

Penggalian harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi bangunan atau sekitarnya. Tebing-tebing harus digali sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kelongsoran kelongsoran. Semua biaya akibat masalah ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

Segala penggalian atas kehendak penyedia jasa untuk maksud-maksud yang tidak termasuk dalam kontrak harus ditutup kembali oleh penyedia jasa atas biaya penyedia jasa.Apabila penggalian dilakukan dengan menggunakan alat-alat mekanik, harus dilaksanakan sebaik-baiknya seperti kalau dikerjakan dengan tangan, dengan memakai alat-alat pelaksanaan yang baik dan ahli-ahli mesin/operator yang cakap dan berpengalaman.

Penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi/pengawas lapangan sebelum mulai mengerjakan pekerjaan galian, sehingga penampang, peil, dan pengukurannya dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum diganggu. Penyedia jasa harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk inspeksi semacam itu, termasuk inspeksi untuk semua pekerjaan dalam air.

Permukaan tanah yang berdekatan dengan konstruksi ini tidak dibenarkan untuk diganggu tanpa seijin dari direksi/pengawas lapangan.Galian dari pondasi pada batas-batas kemiringan dan peil yang dicantumkan pada gambar rencana atau atas petunjuk direksi/pengawas lapangan, galian tersebut harus mempunyai ukuran yang cukup, agar penempatan konstruksi atau lantai pondasi dengan dimensi yang sesuai dengan gambar rencana mudah dilaksanakan.

Peil dasar lantai pondasi seperti yang tercantum pada gambar rencana, tidak boleh dianggap bersifat pasti. Direksi dapat menentukan perubahan dimensi/elevasi peil dari lantai pondasi jika dipandang perlu, agar pondasi tersebut dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya. Batu-batu besar, kayu, serta rintangan-rintangan lain yang mungkin ditemui dalam galian, harus dibuang. Sesudah galian selesai, penyedia jasa harus memberitahukan direksi/pengawas lapangan akan hal ini, dan tidak diperkenankan untuk melaksanakan penaikan tanah dasar pondasi dan melaksanakan lantai pondasi sebelum disetujui direksi/pengawas lapangan. Semua retakan atau celah-celah yang ada harus dibersihkan dan diisi dengan spesi (injeksi), serta semua material lepas, batu-batuan lapuk, lapisan-lapisan yang tipis harus dibuang.

2.3. Urugan Tanah (fill) dan urugan kembali.2.3. 1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan urugan meliputi :

a. Semua bekas lubang galian pondasi

b. Semua bagian yang harus ditinggikan, dengan jalan menimbun

dengan urugan tanah harus dilaksanakan menurut gambar serta

peil-peil yang telah ditetapkan, juga termasuk perataan dan penye-l

esaian tanah halaman di sekitarnya.

2.3. 2.Penimbunan harus dilakukan menurut gambar ( dalam keadaan padat ).

Apabila perlu direksi pengawas lapangan dapat memerintahkanpenimbun-

an yang melebihi ukuran, diperhitungkan dengan penyusutan tanah akibat

konsolodasi.

2.3. 3. Penggunaan material Bekas Galian(urugan kembali)

Penimbunan dapat dilakukan dengan memakai tanah hasil galian atau mengambil dari tempat lain disekitar lapangan pekejaan yang disetujui Direksi Pengawas Lapangan.

Penyedia jasa harus menjamin bahwa semua material bekas galian yang

akan dipergunakan kembali ditempatkan secara terpisah dan dilindungi

dari segala pengotoran-pengotoran seperti bahan-bahan yang dapat

merusak beton, akar dari pohon, kayu dan sebagainya.

Berbagai jenis material sebaiknya diletakkan terpisah, misalnya material

yang sifatnya keras dipisahkan dari yang sifatnya lembek, seperti lempung

dan sebagainya. Penggunaan jenis-jenis material yang akan dipakai untuk

keperluan penggunaan harus ada persetujuan dari Direksi.

2.3. 4. Teknis Pemadatan Urugan Tanah

Semua pekerjaan pengurugan harus dilaksanakan lapis demi lapis secara

horizontal dan dipadatkan,tebal dari tiap lapis diambil 15 cm dan selama

proses pemadatan, harus dibasahi dengan air untuk mendapatkan hasil

pemadatan yang maksimum.

Pemadatan harus dilakukan dengan alat pemadat mekanis (compactor)

dan untuk pekerjaan yang besar sifatnya, dapat dipakai roller dansebagai-

nya, dengan kapasitas yang sesuai.

Tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan yang dapat

membahayakan, misalnya dapat merusak permukaan beton ataupun l

apisan finishing yang lain. Pengurugan dilaksanakan sampai mencapai peil

yang ditetapkan dan diratakan sampai nantinya tidak akan timbul cacat-

cacat seperti turunnya permukaan, bergelombang, dan sebagainya.

2.3. 5Pemadatan dengan tenaga mekanik.

a.Semua pekerjaan pengurugan harus dilaksanakan lapis demi lapis

secara horizontal dan dipadatkan,tebal dari tiap lapis diambil 20 cm

dan selama proses pemadatan, harus dibasahi dengan air untuk

mendapatkan hasil pemadatan yang maksimum.

b.Untuk pemadatannya maka alat-alat mekanik ( Grader, bulldoser,

sheep, food roller neumatic stemper dll ). Dijalankan pulang pergi

sehingga didapatkan lapisan yang padat betul dan tidak berbekas

apabila dipadatkan lagi. Setelah lapisan tersebut ditebarkan dan

dipadatkan.

c.Apabila diperlukan suatu bentuk timbunan yang rapi, maka untuk

penyesuaian timbunan tersebut harus dikerjakan dengan tangan.

d.Harga satuan yang tercantum dalam penawaran penyedia jasa

harus sudah mencakup semua biaya yang berkenaan dengan

pekerjaanpekerjaan: pembersihan, operasi pemeliharaan, biaya

untuk memperoleh bahan-bahan timbunan, pembuangan hasil

galian ketempat yang disetujui Direksi Pengawas Lapangan.

2.4. Urugan Pasir

Pada prinsipnya, pekerjaan pengurugan dengan pasir dilaksanakan sama seperti pada pengurugan dengan tanah timbunan.

2.5. Lain-lain

Pengurugan dengan bahan-bahan lain, misalnya dengan gravel, pecahan batu merah, dan sebagainya harus dilaksanakan menurut gambar rencana. Bahan-bahan tersebut harus bersih, bebas dari kotoran-kotoran, serta mempunyai gradasi yang sesuai dengan yang diperuntukan.

3. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran 3.1 U m u m

Semua ukuran dari pekerjaan pasangan harus mengikuti gambar rencana. Apabila ternyata ada kekurangan-kekurangan dalam gambar tersebut maka Penyedia jasa harus meminta persetujuan Direksi untuk menetapkannya.

Untuk dinding-dinding penahan tanah atau bangunan-bangunan lain seperti pasangan batu dan lain sebagainya, harus diberi lubang drainase dengan diameter sekurang-kurangnya 5,0 cm, kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana, maka lubang-lubang drainase tersebut harus ditempatkan pada jarak yang merata, yakni berselang 1,5 m dan diletakkan sedikit di atas peil pembuangan air.

Pekerjaan ini tidak dibayarkan tersendiri tetapi merupakan bagian dari pekerjaan tembok atau beton atau pasangan lain yang digunakan untuk bagian dari konstruksi tembok penahan tanah atau pelindung-pelindung erosi.

3.2. Adukan

3.2. 1. Mencampur

Adukan dicampur di tempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai

alas yang rata dan keras, tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada

persetujuan dari Direksi. Mencampur dan mengaduk harus dengan meng-

gunakan alat pengaduk (molen) sampai diperlihatkan warna adukan yang

merata. Mencampur dan mengaduk tidak boleh dilakukan dengan tangan

(dengan memakai cangkul dan sebagainya)

3.2. 2. Komposisi

Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam

gambar atau dalam uraian dan syarat-syarat ini.

3.3. Pekerjaan pasangan batu bata

3.3. 1.Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk didalam pekerjaan pasangan batu bata adalah :

a.Pasangan batu bata 1pc : 6psr, untuk seluruh dinding batu bata.

b.Pasangan batu bata 1pc : 6psr, untuk rollag-rollag.

c.Pasangan dinding dan dasar bak septictank campuran 1pc :3 psr

d.Pasangan dinding saluran dan dasar bak kontrol, campuran 1pc :

3psr

e. Dan lain-lain seperti tersebut dan tercantum didalm Gambar Kerja

f.Pasangan dengan campuran 1 pc : 3 psr, dilaksanakan untuk pasangan dinding trasram pada semua dinding setinggi 30 cm dari muka sloof, untuk pasangan dinding KM/WC setinggi 1,75 m dari muka sloof, selokan terbuka, bak kontrol, septicktank dan rollag.

3.3. 2.Uraian pelaksanaan.

Seluruh pasangan dinding bata merah dilaksanakan dengan tebal batu, kecuali untuk tempat tempat tertentu sesuai gambar atau atas petunjuk direksi/pengawas lapangan.a.Dinding pasangan bata merah, harus disusun lapis demi lapis maksimal mencapai ketinggian 1 m setiap harinya. Dipasang dengan baik dan rata diatas sloof / rollag. Sebelum dipasang batu bata harus direndam air terlebih dahulu sampai jenuh. Selanjutnya pada tahap pemasangannya, harus dijaga kerapihannya baik arah tegak maupun mendatar, agar tidak bergelombang. Spesi plesteran dindingnya. Apabila pasangan dinding mencapai luas 12 m2 tidak ada perkuatan struktur, maka harus diberi perkuatan beton praktis atas biaya penyedia jasa.

b.Pasangan batu bata trassram dipasang 1 Pc : 3 Ps dengan siar rata dan lurus pada setiap garis pasangan.

c.Perlindungan terhadap hujan yang terjadi, pada waktu pemasangan dinding bata merah berlangsung, dilakukan dengan cara menutup bagian atas pasangan dengan penutup yang sesuai dan tidak merusak hasil pasangan.

d.Antara sambungan dinding dengan kolom maupun pondasi harus dipasang angkur pengikat. Agar adukan pasangan dapat merekat dan menyatu dengan kuat.

e.Dinding harus dibasahi terus menerus selama kurang lebih 7 hari setelah didirikan untuk menjamin pelekatan yang lebih baik antara mortar dan bata merah.

f.Pasangan bata merah dan lainnya harus disusun dan diberi jarak

minimal 1 cm antara bata merah yang satu dengan yang lainnya.

g.Semua hubungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar daya

pelekat antara mortar plesteran dan tembok dapat bekerja dengan

sebaik- baiknya.

3.4.Pekerjaan pasangan Batu Kali

3.4.1Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk didalam pekerjaan pasangan batu kali adalah :

a.Pasangan batu kali dengan campuran 1pc : 6psr dilaksanakan

untuk seluruh pondasi batu kali, dengan ukuran dan dimensi

sesuai gambar perencanaan.

b. Dan lain-lain seperti tercantum didalm Gambar Kerja

3.4.2 Umum

Batu kali yang dipakai untuk pekerjaan pondasi dan sebagainya harus ke-

ras dengan ukuran yang sesuai dan tidak menunjukkan pelapukan atau-

pun retak. Pemasangan dari batu kali tersebut harus rapi dan cocok sehi-

ngga dapat menghasilkan pekerjaan yang sebaik-baiknya.

3.4.3.Uraian pelaksanaan.

a.Pekerjaan dimulai setelah pekerjaan galian diperiksa dan disetujui oleh Direksi atau Pengawas lapangan.

b.Bila pada lubang galian untuk pondasi terdapat banyak air tergenang, air harus dipompa dan dasar lubang dikeringkan, terlebih dahulu.

c.Pekerjaan pondasi ini lengkap dengan penyediaan lubang-lubang khusus untuk saluran air dan keperluan lain.

d.Jika pasangan pondasi terpaksa dihentikan maka ujung penghentiannya harus bergigi agar pada penyambungan baru berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna, di dalam pondasi tidak boleh terdapat rongga.

e.Semua pondasi batu kali dipasang dasaran berupa urugan pasir setebal 10 cm dan dipadatkan.

f.Kualitas batu kali padat dan keras , dipasang dengan semua permukaan bekas pecahan (tidak polos).

3.5.Pekerjaan plesteran

3.5.1.Pekerjaan plesteran meliputi :

a.Plesteran dinding biasa, dengan adukan spesi 1pc : 6ps.

b.Plesteran dinding trasram, dengan adukan spesi 1 pc : 3 ps.

c.Plesteran permukaan beton, dengan adukan spesi 1 pc : 3 ps.

d.Apabila tidak ditentukan lain, maka campuran adukan untuk peker-

jaan plesteran mempunyai komposisi adukan sama dengan adukan

pasangannya.

3.5.2.Uraian pelaksanaan :

a.Sebelum pekerjaan dimulai, semua permukaan yang akan diplester harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran yang menempel dan dibasahi.

b.Ketebalan plesteran tidak boleh kurang dari 1,5 cm. Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan halus, plesteran dibiarkan basah selama paling sedikit 2 hari setelah dipasang. Mulai membasahi, ketika plesteran telah cukup mengeras. Waktu udaya kering dan panas, plesteran harus dijaga agar tidak terjadi penguapan terlalu banyak dan tidak merata.

c.Pekerjaan yang sudah selesai, tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya.3.6. Pekerjaan Beton

3.6.1.Umum

Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan, jumlah semen yang terdapat di dalamnya minimal sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi. Hasil akhir pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan tahan lama serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana disyaratkan.

Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang dipakai dalam adukan harus minimal sehingga menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan dan konsistensi yang sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton.

Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi ini mengikuti Acuan Normatif Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu Acuan Normatif yang dapat diterima. Acuan Normatif lokal atau Acuan Normatif lainnya dapat pula diterapkan asal sudah disetujui oleh direksi sebagai setara.

3.6.2.Ruang lingkup pekerjaan :

Seluruh pekerjaan beton bertulang harus mempunyai mutu fc=225

kg/cm2 atau setara dengan K-225. Pekerjaan beton bertulang meliputi

pekerjaan-pekerjaan :

a.Foot plat beton

b.Sloof Beton

c.Kolom Struktur

d.Plat lantai beton

e.Balok

f.Kolom Praktis

g.Balok Latei (diatas semua kosen pintu dan jendela)

h.Balok Ring

i.Plat kanopi

j. Plat beton talang

k.Leufel diatas pintu/jendela tebal 10 cm

l.Balok dan konsool

3.6.3.Beton tidak bertulang (rabat)

Beton tidak bertulang menggunakan komposisi campuran 1pc : 3psr :

5krl, digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan :

a.Beton lantai kerja dibawah pondasi footplat tebal 5 cm

b.Beton lantai kerja dibawah balok dan plat lantai I tebal 5 cm

c.Beton rabat tritisan tebal = 10 cm3.6.4. Adukan Percobaan Pada umumnya metoda pengujian sesuai dengan PBI 1971 yang mencakup pengujian slump dan kompresi (kuat tekan beton). Jika beton tidak dapat memenuhi syarat percobaan slump, adukan yang tidak disetujui tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari lapangan oleh penyedia barang/jasa. Jika pengujian tekan (kompresi) gagal, harus diterapkan prosedur perbaikan sebagaimana diuraikan dalam PBI 1971

Sebelum memulai pekerjaan, penyedia jasa harus melakukan percobaan rencana campuran beton (mixed desain), yang menunjukan bahwa dari hasil pengujian terhadap benda uji selinder diperoleh hasil kuat tekan karakteristik rerata minimum sama dengan kuat tekan karakteristik yang disyaratkan yaitu sebesar 250 kg/cm2.

Penyedia jasa tidak boleh melakukan mengecoran bagian manapun sebelum rencana campurannya disetujui oleh direksi/pengawas lapangan.

Direksi/ pengawas lapangan berwenang untuk meminta agar penyedia jasa menyerahkan hasil pengujian pada tenggang waktu tertentu dari beton yang di cor dalam pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah memperhitungkan semua biayanya dalam penawaran penyedia jasa.

3.6.5.Pengontrolan Mutu Beton dan Pengujian Kekuatan di lapangan

Penyedia jasa bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghasilkan beton yang seragam yang memiliki kekuatan serta sifat-sifat lain sebagaimana ditetapkan. Untuk ini Penyedia jasa harus menyediakan dengan biaya sendiri serta menggunakan alat penimbang yang akurat, sistem volumetrik yang akurat untuk mengukur air, peralatan yang sesuai untuk mengaduk dan mengecor beton serta peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang diuraikan di sini atau menurut petunjuk direksi.

Setiap pengecoran, penyedia jasa harus mengambil sampel beton sebagai benda uji berupa selinder beton sebanyak minimal 2 buah untuk 5 m3 atau menurut instruksi direksi/pengawas lapangan , benda uji selinder beton harus diuji pada tiap kekuatan diatas 7 hari atau 28 hari setelah dibuat. Penyedia jasa harus menyerahkan pada direksi/pengawas lapangan detail lengkap mengenai hasil pengujian ini.

3.6.6. Pengukuran Bahan-Bahan Beton

Semua bahan untuk beton harus ditetapkan proporsinya menurut berat. Agregat halus dan kasar harus diukur menurut berat dengan alat takar secara terpisah dengan alat penimbang yang disetujui, yang memenuhi ketepatan (ketelitian) 1 %.

Peralatan yang dipakai untuk menimbang semua bahan dan mengukur air yang ditambahkan serta metoda penentuan kadar air harus sudah disetujui oleh direksi/pegawas lapangan sebelum beton di cor.

3.6.7.Pengadukan Beton

Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat pengecoran pengadukan harus menggunakan mixer yang digerakkan dengan daya yang kontinyu serta mempunyai kapasitas minimal 1 m3 jenisnya harus disetujui oleh direksi/ pengawas lapangan dan dijalankan dengan kecepatan sebagaimana dianjurkan oleh pabrikan.

Pengadukan beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali jika sudah disetujui oleh direksi/pengawas lapangan untuk mutu beton tertentu.

Pengadukan harus sedemikian sehingga beton tersebar merata ke seluruh massa, tiap partikel terbungkus mortar dan mampu menghasilkan beton padat yang homogen tanpa adanya air yang berlebihan.

3.6.8.Lantai Kerja

Beton bertulang tidak boleh diletakkan langsung dipermukaan tanah, kecuali jika ditetapkan lain, maka harus dibuat lantai kerja dengan tebal minimal 5 cm dengan komposisi campuran 1pc : 3psr : 5kr di atas tanah sebelum tulangan beton ditempatkan.

3.6.9. Bekisting

Semua bekisting harus dirancang dan dibuat sehingga dinilai memuaskan oleh Direksi. Penyedia jasa harus menyerahkan rancangannya untuk menyetujui dalam jangka waktu yang cukup sebelum pekerjaan dimulai.

Semua bekisting harus diperkuat dengan klem dari balok kecil dan harus yang kuat serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan, dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu yang sudah diolah dengan baik, semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran. Pengikat baja untuk di dalam atau blok antara (spacer) yang sudah disetujui atau dipakai, bagian dari pengikat atau pengantara yang ditanam permanen dalam beton sekurang-kurangnya harus berjarak 5 cm dari permukaan akhir beton. Setiap lubang dalam permukaan beton yang timbul akibat pengikat atau pengantara yang harus ditutup dengan rapi segera setelah bekisting dibuka dengan spesi semen yang campuran serta konsistensinya sama dengan mutu beton induknya.

Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus, maka bekisting harus dilapisi dengan triplek bermutu tinggi yang sudah disetujui oleh Direksi.

Pada umumnya bekisting, akan diperiksa oleh Direksi lebih dari 3 kali sebelum memasang kayu bekisting, Direksi akan memilih panil kayu yang boleh dipakai ulang, panil kayu lapis yang ditolak oleh Direksi harus disingkirkan. Direksi sama sekali tidak bertanggung jawab atas mutu permukaan akhir setelah memberikan persetujuan atas bekisting. Kolom dan dinding harus diberi lubang agar kotoran, debu, dan benda lainnya dapat disingkirkan sebelum beton dicorkan.

3.6.10.Penulangan

Semua baja tulangan harus bebas dari serpihan karat lepas, minyak, gemuk, cat, debu atau zat lainnya yang dapat mengganggu perletakan yang sempurna antara tulangan beton. Jika diinstruksikan oleh Direksi, baja harus disikat atau dibersihkan sebelum dipakai. Beton tidak boleh dicorkan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

Baja tulangan polos harus BJTP 24 yang sesuai dengan SII 0136 1984, British Standard No. 785 atau yang setara untuk baja tulangan yang polos, digunakan untuk baja tulangan dengan diameter dibawah 12 mm. Baja tulangan berte-gangan tinggi harus BJTD 40 yang sesuai dengan SII 0136-1984. British Standard No. 4449 : 1969 atau yang setara untuk baja ulir yang bertegangan tinggi, tegangan terrendah baja tulangan bertegangan tinggi harus minimal 3200 kg/cm, digunakan untuk baja tulangan dengan diameter diatas 12 mm.3.7.Pekerjaan ubin/pelapis lantai dan dinding

3.7.1.Ruang lingkup pekerjaan

Pekerjaan ubin/pelapis lantai dan dinding, meliputi :

a. Pemasangan granit 60 x 60 pada seluruh lantai ruangan, b. Pemasangan kramik 40X40 pada lantai koridor,

c. Pemasangan ubin keramik 20 x 20 pada lantai KM/WC.

c.Pemasangan ubin keramik 20 x 25 pada dinding KM/WC

d.Pemasangan Granit utuh pada kolom pintu masuk dan meja perawat

3.7.2.Uraian pelaksanaan :

Pemasangan penutup lantai

a.Pemasangan harus seijin dan sepengetahuan pengawas lapangan dan direksi.

b.Bahan yang digunakan telah disortir dan kwalitas baik (kualitas I)

c.Semua pekerjaan terpasang dengan rata dan rapi sesuai yang direncanakan.

d.Pola pemasangan harus sesuai dengan petunjuk Direksi /Pengawas Lapangan.

e.Penyelesaian akhir pasangan tegel dinding dibuat pasangan alur /

tali air.

f.Semua pemasangan harus kokoh, tanpa terdapat rongga-rongga dan untuk dinding tidak rembes air / kolotan penuh dan rapi.

g.Setelah cukup kuat dan mendapat persetujuan direksi, lalu dilanjutkan dengan tahap yang berikutnya.3.8. Pekerjaan kosen, daun pintu dan jendela

3.8.1.Lingkup pekerjaan :

Pekerjaan kosen dan daun pintu, jendela, bovenlight meliputi :

a.Pembuatan kosen Pintu, Jendela dan BV aluminium

b.Pembuatan daun pintu, daun jendela dan daun bouvenlight Alumini-

um.

3.8.2Bahan yang digunakan :

a.Kosen daun Pintu, jendela dan bouvenlicht menggunakan aluminium ukuran 4,50x10 cm (4) warna coffee-brown.

b.Ram daun jendela dan bouvenlicht menggunakan aluminium ukuran 4x6,50 cm warna coffee-brown .

c.Untuk daun pintu digunakan panil kayu jati tebal minimum 3,50 cm

3.8.3Uraian pelaksanaan :

a.Sebelum pembuatan kosen, daun pintu, jendela dan BV, kontraktor harus mengajukan contoh bahan aluminium yang akan di pergunakan kepada direksi/pengawas lapangan. Bahan yang tidak disetujui agar supaya segera dikeluarkan dari lokasi.

b.Pembuatan kosen pintu, jendela, bouvenlight baru :

Hubungan kosen aluminium harus dikerjakan dengan baik dan presisi.

Kosen-kosen harus dilaksanakan sesuai dengan type, jumlah sebagaimana ditentukan dalam gambar.

Kosen harus dipasang di tempat-tempat sesuai dengan gambar dan selanjutnya diserahkan dalam keadaan selesai, terawat dan dapat lancar dibuka ditutup dengan baik.

Diatas semua kosen dan jendela dipasang balok beton (balok latei) 12/20

Semua kosen aluminium agar terletak pada permukaan tembok yang rata yang sudah diaci secara halus sebelum pemasangan kosen. Bagian aluminium yang melekat, tertanam di beton,tembok, pasangan lainnya, agar dibor kedalam tembok, sehingga kosen melekat kuat pada tembok dan tidak mudah bergerak/geser, sesuai dengan gambar secukupnya. Waktu pemasangan, kosen-kosen diperkuat dengan balok-balok dikerja-kan dengan bandul timah.

Kosen pintu yang melekat dipasang memakai ukuran sesuai gambar.

Selesai pemasangan kosen, harus mendapat persetujuan direksi / pengawas lapangan.

c.Pembuatan daun pintu, jendela dan bouvenlight :

Dilaksanakan sesuai gambar dan type yang bersangkutan.

Jumlah dan pemasangan sesuai dengan gambar.

Daun pintu, jendela, bouvenlight tidak boleh cacat dan dipasang (distel) benar-benar tegak lurus, tidak macet. Dipasang pada kosen dengan alat penggantung (engsel) ukuran 14 cm sebanyak 3 bh dan untuk jendela dan bouvenlight ukuran 11 cm sebanyak 2 bh.

Tebal rangka daun pintu 4,50 cm, jendela dan bouvenlight 4 cm.

Antara daun dengan kosen harus mempunyai kelonggaran yang cukup sehingga tidak macet.

Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan kosen aluminium tersebut menjadi bengkok, atau kelihatan ada cacat-cacat lainnya, maka pekerjaan yang cacat harus dibongkar dan diganti. Pekerjaan-pekerjaan lain yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus dibetulkan atas biaya kontraktor.

Selesai pemasangan daun pintu, harus mendapat persetujuan Direksi / pengawas lapangan3.9. Pekerjaan atap3.9.1 Lingkup Pekerjaan

a.Pekerjaan struktur atap meliputi kuda-kuda, bracing, gording meng-

gunakan profil baja ringan.

b.Usuk menggunakan dan reng menggunakan profil baja ringan

c.Penutup atap menggunakan genteng metal, jenis stone chips finish-

ed.3.9.2.Untuk mendapatkan jaminan akan kwalitas besi yang diminta, maka harus disertai Sertifikat dari pabrik dan dari Laboratorium. Baik pada saat mendatangkan secara periodik minimal 2 contoh Uji tarik ( Strees-Strain) untuk setiap 20 ton besi.

3.9.3.Bahan-bahan tersebut harus dalam keadaan baru dan tanpa cacat.3.9.4.Penyimpangan bahan sebelum terpasang, harus ditempat yang terlindung dan berada di atas tanah kering.

3.10 Pekerjaan Kaca

3.10.1. Material

Material yang harus dipakai dalam produksi pabrik sesuai dengan ketentuan spesifikasi bahan diatas, kaca mempunyai tebal 5 mm dan untuk kaca tempered 12 mm seperti yang ditentukan oleh Petunjuk Direksi. Bahan-bahan untuk menambah kecuali celah antara kaca-kaca dengan rangka kayu halus yang bermutu tinggi dari supplier yang disetujui. Bahan-bahan tersebut diterima dalam keadaan baik dan tidak mengeras pada tempatnya.

3.10.2.Pemasangan Kaca Pada Rangka Kayu

Celah-celah kayu yang akan digunakan untuk pemasangan harus dibersihkan, dipaku dan dicat satu lapis dengan minyak cat sebelum pemasangan kaca. Kaca dipotong sedikit lebih dari ukuran sebenarnya dan dijepit dengan lis kayu pada tempat yang benar memakai sekrup yang sesuai ukurannya. Celah antara kayu dengan kaca harus ditutup kembali dengan memakai dempul atau bahan yang sesuai untuk maksud tertentu.

3.10.3.Pemasangan kaca pada rangka Logam

Kaca harus dipotong sesuai dengan yang dikehendaki panjangnya dengan mengurangi ukuran bersih 1 mm pada keempat sisinya kemudian baru disisipkan dan dipasang pada rangka.

3.11.Pekerjaan Pengecatan

3.11.1. Material, Ketentuan Umum

Semua jenis material harus dari merk yang baik sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi bahan diatas yang disetujui oleh Direksi.

Semua cat penggunaannya harus sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh pabrik pembuatnya dengan tenaga ahli yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Isi daripada cat yang akan dipakai dikeluarkan dan ditempatkan pada tempat tertentu serta diaduk sam-pai rata betul baik mengenai warna serta kekentalannya sebelum dipa-kai serta pada selang waktu tertentu pada saat dipakai.

3.11.2. Ketentuan Khusus

Untuk pekerjaan kayu, cat yang digunakan dari jenis synthetic resin. Untuk pekerjaan besi sebagai dasar digunakan dari jenis red oxide baru. Sedang untuk finishing digunakan dari jenis synthetic resin dan yang khusus diperuntukkan bagi jenis pekerjaan besi, untuk pekerjaan-pekerjaan besi pada reservoir-reservoir air hot deep galvanishing, cat-cat yang dipergunakan untuk tembok baik untuk sebelah luar atau dalam dari jenis emulsion paint yang terdiri dari alkyd resin.

3.11.3.Daftar Bahan

Penyedia barang/jasa melaksanakan sesuai dengan kontrak yaitu dua bulan sebelum pekerjaan pengecatan dimulai mengajukan kepada Direksi Pekerjaan semua material yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecatan dan dikoreksi, semua material tersebut harus disetujui oleh Direksi.

3.11.4.Pemilihan Warna

Semua warna ditentukan bersama-sama antara Direksi dengan Penyedia barang/jasa dari contoh-contoh yang diberikan supplier.

3.11.5.Persiapan

Sebelum pengecatan dimulai, permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dari kotoran dan debu. Semua permukaan yang akan dicat harus sudah dihaluskan terlebih dahulu dengan peralatan serta cara yang lazim dipergunakan.

Persiapan kerja untuk kayu retak celah lubang harus diperbaiki dengan cara memotong, menambal, atau dengan cara lain yang disetujui. Lubang-lubang kecil harus diperbaiki dengan dicat atau tempat untuk menutupnya. Untuk lubang yang lebih besar harus ditutup dulu dengan kayu yang keras, dipotong dan diratakan dengan permukaan di sekitarnya sampai halus.

Setelah pekerjaan pembersihan dari baja dilaksanakan, semua permukaannya harus dicat dua lapis dari jenis red oxide dengan tebal 30-35 mikron.

Persiapan dari pekerjaan pengecatan tembok adalah harus benar-benar kering dan pengecatan tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari Direksi. Semua cacat-cacat harus diperbaiki seperti pada bagian yang menonjol harus diratakan sedangkan bagian yang retak ataupun berlubang harus ditutup dengan plester dari jenis yang sesuai. Pecah yang harus diperbaiki dengan memotong sekeliling bagian yang pecah tersebut dan kemudian memboboknya sampai cacat tersebut tidak menampakkan bekas.

3.12. Pekerjaan Kayu

3.12.1. Persiapan

Sebelum pekerjaan kayu dimulai maka Penyedia barang/jasa harus mempersiapkan rencana kerja, material, serta peralatan yang lengkap untuk pekerjaan kayu tersebut, sehingga pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya.

3.12.2.Acuan Normatif

Semua pekerjaan konstruksi kayu yang belum tercakup dalam peraturan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam :

a. Peraturan umum Bahan Bangunan di Indonesia NI-3.

b.Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5.

3.12.3.Mutu Kayu

Kalau tidak ditentukan lain, maka semua kayu yang digunakan untuk penyangga harus kayu dengan mutu A sesuai dengan PPKI. Semua kayu harus bebas dari getah-getah, cacat-cacat kayu seperti mata kayu, retak-retak, bengkok, dan sebagainya dan harus sudah mengalami proses pengeringan udara mininum 3 bulan.

3.12.4.Macam-macam kayu

Macam kayu yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditentukan.

3.12.5.Penyimpanan kayu

Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu ditumpuk agar tidak menyentuh tanah pada tempat-tempat yang disetujui Direksi.

Kayu bundar disusun sedemikian rupa sehingga setiap batang mempunyai jarak tidak kurang dari 7,5 cm dari batang yang berdampingan.

Papan-papan disusun seperti batang bundar atau disusun tegak lurus terhadap lapisan di bawahnya atau dipisahkan dengan tumpukan pada jarak tertentu untuk mencegah perubahan dari bentuk kayu.

Kayu pada setiap lapisan harus dipisahkan dari kayu-kayu berdampingan dengan jarak horizontal 2,5 cm.

Semua kayu yang disusun di tempat pekerjaan harus selalu dilindungi dengan baik dan bila kayu-kayu itu menjadi rusak atau tidak sesuai untuk digunakan, maka kayu itu akan ditolak dan harus diganti oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya.

3.12.6.Ukuran-ukuran

Ukuran-ukuran kayu harus sesuai dengan yang disyaratkan, kecuali penyimpangan-penyimpangan sedikit akibat penggergajian di perke-bunan. Ukuran-ukuran yang menyimpang harus disesuaikan seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana.

3.12.7.Permukaaan kayu yang terbuka

Semua kayu yang pada penyelesaian akhir dibiarkan permukaannya terbuka,misalnya pada pekerjaan meubelair, pintu, jendela dan sebagainya, permukaan harus dikerjakan kembali jika tidak ditentukan lain dalam spesifikasi ini. Semua kayu pada pekerjaan konstruksi kayu harus dibiarkan kasar dari penggergajian jika tidak ditentukan bahwa harus dikerjakan lagi.

3.12.8.Penyusutan kayu

Persiapan, penyambungan, dan pemasangan dari pekerjaan kayu harus sedemikian rupa sehingga penyusutan pada bagian-bagian tertentu atau arah-arah tertentu harus tidak mempengaruhi kekuatan dan bentuk terakhir dari pekerjaan dan tidak merusak bahan-bahan secara terus menerus.

3.12.9.Pabrikasi

Penyedia barang/jasa harus menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan bagi persiapan pekerjaan pabrikasi juga termasuk penyedian semua plat-plat penyambung,sekrup-sekrup, paku, dan lain sebagainya, sehingga pekerjaan dapat dilakukan sebaik-baiknya sesuai dengan gambar rencana. Penyedia barang/jasa harus menyiapkan pula segala keperluan untuk pemasangan seperti perancah-perancah dan lain sebagainya, untuk mendukung dan memasang konstruksi tersebut pada empat yang sesuai dengan gambar rencana.

3.12.10. Pengawetan dan pengecetan kayu

Direksi dapat memerintahkan menggunakan bahan-bahan untuk mengawetkan kayu jika dipandang perlu, yang dapat berupa minyak pengawet kayu ataupun penggunaan ter. Semua sambungan pada ujung-ujung kayu perlu mendapat perhatian khusus dan pada penyelesaian pekerjaan, minyak pengawet kayu harus dituangkan pada sambungan-sambungan.

Semua bagian-bagian yang diminyaki harus diselesaikan dahulu sebelum mulai pekerjaan pengecetan dan tidak ada satu bagianpun yang diminyaki selama atau segera setelah hujan atau selama permukaan kayu masih basah. Diperlukan sekurang-kurangnya 48 jam berselang setiap penggunaan minyak pada bagian yang sama.

Jika digunakan ter untuk mengawetkan kayu maka bagian kayu tersebut harus kering dulu sebelum dipasang. Untuk bagian-bagian yang nantinya tidak tertutup oleh lapisan tanah dan sebagainya bisa dilaksanakan pengeteran setelah bangunan terpasang.

Setelah pengolahan bagian-bagian kayu dengan minyak-minyak pengawet kayu maka dapat dilapisi dengan satu lapisan menie atau bahan lain yang telah disetujui. Setelah lapisan menie maka harus diplamur dan setelah digosok dengan amplas dilapisi dengan tiga lapis cat yang disetujui mutunya. Semua sambungan dan bagian lain yang tidak dapat dicapai setelah pemasangan kayu konstruksi, harus terlebih dahulu diberi menie 2 kali sebelum pemasangan.

Tidak diperkenankan mencat selama permukaan kayu terpengaruh oleh air hujan atau selama permukaan kayu atau besi masih basah.

Setelah sekurang-kurangnya 24 jam baru lapisan cat yang berikut dapat diberikan dan setiap lapisan cat harus kering betul sebelum yang berikutnya diberikan.

3.12.11.Natural Finishing

Kayu dengan natural finising harus rata, halus dan digosok dengan amril sehingga tidak ada cacat yang dapat merusak sifat asli dari kayu tersebut. Pada akhrinya lapisan terakhir diberikan untuk menutupi permukaannya. Semua bahan yang dipakai harus dengan persetujuan dengan Direksi.

3.13. Pekerjaan Perpipaan/Plumbing

3.13.1. Umum

Penyedia jasa harus melaksanakan semua pekerjaan seperti yang terlihat pada gambar rencana untuk memasang :

a. Sistem pipa distribusi air bersih untuk gedung tersebut

b. Sistem pembuangan air kotor

c. Pelengkap

Penyedia jasa harus bertanggung jawab penuh tentang penyediaan dan pemasangan seluruh sistem sampai pada pengetesan sehingga semua sistem bekerja sesuai dengan rencana.

3.13.2.Pipa-pipa PVC

Semua pipa yang terlindung dapat dipakai pipa-pipa PVC dari jenis yang telah ditentukan dalam spesifikasi bahan diatas dan disetujui oleh direksi / pengawas lapangan.

3.13.3. Material-material Pelengkap

Material-material pelengkap seperti westafel dsb, harus disesuaikan dengan gambar. Kalau tidak ditentukan lain oleh Direksi, semua perlengkapan tersebut harus dari jenis dan merek yang disetujui. Semua unit perlengkapan tersebut harus dipasang pada tempatnya dengan sambungan yang kaku dan kuat dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang ahli.

3.13.4.Penyesuaian dengan Peraturan yang ada

Semua cara pemasangan peralatan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Acuan Normatif atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Atau kalau tidak ada harus dibuat oleh tenaga ahli yang berpengalaman dibawah pengawasan seorang insinyur.

3.13.5.Klem dan Pendukung

Pipa yang tidak ditanam harus dipasang dengan klem dengan jarak tidak lebih dari 2,5 m untuk yang berdiameter lebih besar 100 mm dan 2 m untuk yang berdiameter 80 mm dan lebih kecil.

3.13.6. Pemasangan

Semua pekerjaan perpipaan harus dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan seperti tersebut dibawah ini :

a. Pipa-pipa air harus dipasang bebas dari kantong-kantong udara dan

lurus-lurus

b.Seluruh panjang pipa utuh harus dipakai kecuali jika panjang yang

terpasang lebih pendek daripada panjang pipa.

c. Pipa yang ditempatkan di atas tanah sedapat mungkin harus didukung

secara merata dan material yang langsung berhubungan dengan

pipa harus bersih atau bebas dari batu besar atau bahan-bahan yang

merusak pipa.

d.Pipa dan sambungannya harus dilaksanakan secara seksama untuk

menjamin lancarnya aliran air terutama sekali pada saluran pembu-

angan air kotor dan juga untuk memudahkan pengontrolan dari

sistem.

e. Ujung-ujung pipa yang terbuka kadang-kadang harus ditutup selama

jangka waktu pelaksanaan untuk menghindarkan kotoran atau

lumpur yang akan masuk kedalam pipa.

f. Test yang akan menguji apakah seluruh sistem telah dapat bekerja

dengan baik harus dilaksanakan sebelum penyelesaian pekerjaan

akhir.

3.13.7. Test Pelayanan Sistem Air Bersih

Semua pipa pelayanan dan pipa utama harus ditest dengan tekanan hidrolis 8 kg/cm atau dua kali tekanan yang nantinya akan bekerja. Air harus diberikan pada sistem tersebut dengan pompa tekan dan diberi-kan secara terus menerus selama 1 jam. Tidak boleh ada pipa-pipa potongan ataupun peralatan/pelengkap lain yang ditutup atau ditimbun kembali tanpa ada persetujuan dari Direksi. Sesudah selesai-nya pemasangan dan sebelum sistem tersebut dipakai maka untuk me- matikan kuman-kuman diberi chlor yang ditentukan oleh Direksi. Semua biaya pengetesan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia jasa3.14. Pekerjaan Instalasi Listrik

3.14.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan instalasi listrik meliputi penyediaan material, peralatan serta tenaga untuk keperluan pemasangannya

3.14..2 Ketentuan dan Standar

Ketentuan dalam spesifikasi ini hanya bersifat umum sedangkan kalau diperlukan akan dibuat secara khusus pada buku ini, semua pemasangan dari instalasi listrik harus memenuhi syarat sebagai berikut;

a. Ketentuan dari perusahaan Listrik Negara

b.Standar-standar lain yang bisa digunakan dan dapat dipertanggung jawabkan.

3.14.3 Kabel Kabel

a. Umum

Semua tipe kabel, kemampuannya serta ukurannya harus sesuai dengan yang diperuntukan, penyimpangan harus memenuhi standar-standar yang ada. b. Sambungan Kabel

Penyedia barang/jasa harus menggunakan tenaga yang terampil/ahli dan jika perlu tenaga spesialis yang khusus yang didatangkan untuk keperluan tersebut.

Penyedia barang/jasa harus minta persetujuan dulu untuk memakai tenaga-tenaga tersebut. Jika sambungan dengan solder yang dipakai, maka harus dengan panas minimal 185Celcius yang dipakai untuk menghasilkan hubungan yang baik. Semua hubungan tersebut kemudian dilindungi dengan memberikan isolasi-isolasi yang sesuai dengan keperluan tersebut.

3.14..4 Ujung-ujung Kabel

Sesudah dipotong, ujung-ujung kabel sebaiknya dijaga dengan cara tertentu agar air jangan sampai masuk sampai sambungan yang permanen selesai dibuat.

3.14..5 Kabel-Kabel di dalam Tanah

Kabel-kabel yang ditanam langsung harus dipasang dengan kedalaman minimal 60 cm lapisan sebelah atas. Semua kabel harus diletakan sedapat mungkin pada lapisan yang sama. Sebelum kabel-kabel diletakan, bagian bawah dari parit harus diratakan dan ditutup dengan lapisan pasir padat dengan tebal 7,5 cm kemudian ditutup dengan tebal lapisan yang sama setelah kabel-kabel diletakan.

3.14.6.Panel Listrik

a. Jumlah dan jenis komponen panel listrik sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar

b. Tebal pelat yang digunakan minimum 1,0 mm

c. Bentuk panel listrik untuk panel utama dan panel tenaga, sebaiknya berdiri sendiri dan untuk panel penerangan tebenam di dalam tembok, kecuali dinyatakan lain dalam gambar.

d. Seluruh terminal untuk penyambungan ke luar harus ada di sisi sebelah atas panel kecuali stop kontak lantai.

e. Terminal kabel masuk disesuaikan dengan kabel masuk

f. Kabel masuk dilengkapi dengan cable plug yang besarnya disesuaikan dengan ukuran kabel.

PENUTUPHal-hal yang belum tercantum didalam dokumen lelang akan dilaksanakan menurut kelaziman, normalisasi dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan akan diatur dalam suatu amandemen atau Berita Acara Penjelasan atau Surat Perjanjian/Kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini. Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

Konsultan Perencana

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA

CV. BANGUN CIPTA Surakarta

ARIS WIBOWO, ST.

DJOKO TRISNO UTOMO NIP. 19770908 199903 1 002

Direktur

RKS TEKNISPEKERJAAN :

PEMBANGUNAN BANGSAL NARKOBA

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

TAHUN ANGGARAN 2013

PAGE RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS