Rizka Safitri T3 TSungaiA
-
Upload
rizkasafitri -
Category
Documents
-
view
64 -
download
2
Transcript of Rizka Safitri T3 TSungaiA
![Page 1: Rizka Safitri T3 TSungaiA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082703/5571f85049795991698d25b2/html5/thumbnails/1.jpg)
Rekayasa Sungai 2010
TREATMENT KUALITAS AIR SUNGAI
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar
danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran.
Air permukaan yang ada seperti sungai dan situ banyak dimanfaatkan untuk keperluan
manusia seperti tempat penampungan air, alat transportasi, mengairi sawah dan keperluan
peternakan, keperluan industri, perumahan, sebagai daerah tangkapan air, pengendali banjir,
ketersediaan air, irigasi, tempat memelihara ikan dan juga sebagai tempat rekreasi. Sebagai
tempat penampungan air maka sungai dan situ mempunyai kapasitas tertentu dan ini dapat
berubah karena aktivitas alami maupun antropogenik. Sebagai contoh pencemaran sungai dan
situ dapat berasal dari :
(1) tingginya kandungan sedimen yang berasal dari erosi, kegiatan pertanian,
penambangan, konstruksi, pembukaan lahan dan aktivitas lainnya;
(2) limbah organik dari manusia, hewan dan tanaman
(3) kecepatan pertambahan senyawa kimia yang berasal dari aktivitas industri yang
membuang limbahnya ke perairan.
Ketiga hal tersebut merupakan dampak dari meningkatnya populasi manusia,
kemiskinan dan industrialisasi. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna, hasil
guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumberdaya air yang pada akhirnya
akan menurunkan kekayaan sumberdaya alam. Untuk menjaga kualitas air agar tetap pada
kondisi alamiahnya, perlu dilakukan pengelolaan dan pengendalian pencemaran air secara
bijaksana.
Beberapa pencemaran di sungai tentunya diakibatkan oleh kehidupan disekitarnya
baik pada sungai itu sendiri maupun perilaku manusia sebagai pengguna. Pengaruh dominan
1 Rizka Safitri (0707112273)
![Page 2: Rizka Safitri T3 TSungaiA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082703/5571f85049795991698d25b2/html5/thumbnails/2.jpg)
Rekayasa Sungai 2010
terjadinya pencemaran yang sangat terlihat adalah kerusakan yang diakibatkan oleh manusia
dalam kuantitas tergantung dari pola kehidupannya. Setiap pinggiran sungai yang padat
dengan pemukiman, dipastikan akan terlihat saluran-saluran buangan yang menuju ke badan
sungai. Sehingga apabila dikumulatifkan dari beberapa cerobong buangan maka akan
menjadikan buangan yang cukup tinggi. Akibat buangan dari aktifitas rumah tangga bahkan
limbah yang datang dari daerah industry menyebabkan terganggunya ekosistem sungai.
Pencemaran di sungai telah sangat berat, oleh karena itu perlu dilakukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi beban pencemar atau meningkatkan kualitas air. Dalam
mengurangi pencemaran di sungai ini dapat dilakukan treatment dengan memperhatikan
perlakuan di darat dan di sungai itu sendiri.
1. Perlakuan di Darat
Pembuangan air limbah baik yang bersumber dari kegiatan domestik (rumah tangga)
maupun industri ke badan air dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apabila kualitas air
limbah tidak memenuhi baku mutu limbah. Sebagai contoh, mari kita lihat Kota Jakarta.
Jakarta merupakan sebuah ibukota yang amat padat sehingga letak septic tank, cubluk
(balong), dan pembuangan sampah berdekatan dengan sumber air tanah. Terdapat sebuah
penelitian yang mengemukakan bahwa 285 sampel dari 636 titik sampel sumber air tanah
telah tercemar oleh bakteri coli. Secara kimiawi, 75% dari sumber tersebut tidak memenuhi
baku mutu air minum yang parameternya dinilai dari unsur nitrat, nitrit, besi, dan mangan.
Dalam kegiatan industri, air limbah akan mengandung zat-zat/kontaminan yang
dihasilkan dari sisa bahan baku, sisa pelarut atau bahan aditif, produk terbuang atau gagal,
pencucian dan pembilasan peralatan, blowdownbeberapa peralatan seperti kettle boiler dan
sistem air pendingin, serta sanitary wastes. Agar dapat memenuhi baku mutu, industri harus
menerapkan prinsip pengendalian limbah secara cermat dan terpadu baik di dalam proses
produksi (in-pipe pollution prevention) dan setelah proses produksi (end-pipe pollution
prevention). Pengendalian dalam proses produksi bertujuan untuk meminimalkan volume
limbah yang ditimbulkan, juga konsentrasi dan toksisitas kontaminannya. Sedangkan
pengendalian setelah proses produksi dimaksudkan untuk menurunkan kadar bahan pencemar
sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi baku mutu yang sudah ditetapkan.
Namun walaupun begitu, masalah air limbah tidak sesederhana yang dibayangkan
karena pengolahan air limbah memerlukan biaya investasi yang besar dan biaya operasi yang
tidak sedikit. Untuk itu, pengolahan air limbah harus dilakukan dengan cermat, dimulai dari
2 Rizka Safitri (0707112273)
![Page 3: Rizka Safitri T3 TSungaiA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082703/5571f85049795991698d25b2/html5/thumbnails/3.jpg)
Rekayasa Sungai 2010
perencanaan yang teliti, pelaksanaan pembangunan fasilitas instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) atau unit pengolahan limbah (UPL) yang benar, serta pengoperasian yang cermat.
Dalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat beberapa parameter kualitas yang
digunakan. Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter
organik, karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik. Parameter organik merupakan ukuran
jumlah zat organik yang terdapat dalam limbah. Parameter ini terdiri dari total organic
carbon(TOC), chemical oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD),
minyak dan lemak (O&G), dan total petrolum hydrocarbons (TPH). Karakteristik fisik dalam
air limbah dapat dilihat dari parameter total suspended solids (TSS), pH, temperatur, warna,
bau, dan potensial reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah dapat berupa
senyawa organik atau inorganik.
Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan
pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan
senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam.
Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:
1. Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk
menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa
proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit
removal, equalization and storage, serta oil separation.
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang
sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang
berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama
ialah neutralization, chemical addition and coagulation, flotation,sedimentation,
dan filtration.
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari
air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan
pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated
sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon,stabilization basin, rotating
biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.
4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
3 Rizka Safitri (0707112273)
![Page 4: Rizka Safitri T3 TSungaiA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082703/5571f85049795991698d25b2/html5/thumbnails/4.jpg)
Rekayasa Sungai 2010
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga
ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion
exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation.
5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya
kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure
filtration, vacuum filtration,centrifugation, lagooning or drying bed, incineration,
atau landfill.
Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan karakteristik
kontaminan dalam air limbah dengan menggunakan indikator parameter yang sudah
ditampilkan di tabel di atas. Setelah kontaminan dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan
secara detail mengenai aspek ekonomi, aspek teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan
peoperasian. Pada akhirnya, teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang tepat guna sesuai
dengan karakteristik limbah yang akan diolah. Setelah pertimbangan-pertimbangan detail,
perlu juga dilakukan studi kelayakan atau bahkan percobaan skala laboratorium yang
bertujuan untuk:
1. Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang sesuai
dengan karakteristik limbah yang akan diolah.
2. Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk menentukan
efisiensi pengolahan yang diharapkan.
3. Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk penerapan skala
sebenarnya.
2. Perlakuan di Sungai
Banyak yang tidak menyadari bahwa kebanyakan sungai mengalir hanya di
permukaan. Dengan nol aliran di bawah dan aliran maksimum di permukaan. Pada
permukaan sungai banyak terdapat oksigen, sedangkan air di dasar sungai biasanya
mendekati nol mg / l oksigen. membantu dalam perbaikan sungai dan memulihkan
kualitas air, sistem inversi diperlukan untuk membawa air sungai dari bawah ke
permukaan.
Ada suatu pengembangan proses pengolahan air untuk perbaikan sungai untuk
membawa air sungai di dasar sungai ke permukaan sehingga seluruh sungai beroksigen
oleh dari mulai permukaan sampai ke dasar sungai, gas beracun Bottom juga kemudian
4 Rizka Safitri (0707112273)
![Page 5: Rizka Safitri T3 TSungaiA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082703/5571f85049795991698d25b2/html5/thumbnails/5.jpg)
Rekayasa Sungai 2010
dinetralisir dan bau busuk cepat hilang. Sistem ini disenut dengan nama aerasi yang
sangat khusus, dan proses pengolahan air terus menerus Laminar Flow Inversi dan
Oksigenasi. Hal ini mengakibatkan system aerasi banyak dimanfaatkan untuk perbaikan
sungai termasuk memulihkan kualitas air.
Pertama, inversi dan oksigenasi memungkinkan bakteri menguntungkan, serangga
dan ikan untuk berkembang di bagian bawah. Dalam proses tersebut, menguntungkan
bakteri memakan bahan organik dan sedimen organik dibiodegradasi menjadi karbon
dioksida (dimana -FLO Proses CLEAN dan melemahkan sistem aerasi ke atmosfer) dan
air.
Kedua, inversi dan oksigenasi akan mengurangi bakteri penyebab
penyakit. Banyak patogen anaerob yang ketat dan memerlukan kaldu nutrisi untuk
kelangsungan hidup dan hampir semua patogen dibunuh oleh sinar ultraviolet, yang
dipancarkan sinar matahari. Bakteri aerobik juga memakan bakteri patogen. Oleh karena
itu, sebagai hasil yang sangat oxygenating badan air, menciptakan lingkungan dimana
bakteri aerobik berkembang, mengurangi media nutrisi, meningkatkan pH dan
mengekspos sinar matahari bakteri patogen, patogen ini melemah atau dibunuh.
Cara lain untuk mengurangi beban pencemar adalah dengan menerapkan sistem
lahan basah buatan untuk mengurangi beban pencemar yang akan masuk ke sungai. Di
dalam penelitian ini akan diuji kemampuan lahan basah buatan dalam mengurangi beban
pencemar organik di dalam air sungai seperti senyawa karbon, senyawa nitrogen dan
fosfor. Selain itu akan dievaluasi efisiensi keseluruhan dari sistem ini.
Solusi lainnya atas masalah dalam menjaga kualitas air sungai ini adalah dengan
pemanfaatan fly ash, yaitu dengan mengabsorpsi limbah sebelum dibuang ke perairan.
Solusi ini ditemukan oleh Siswi SD Islam Sunan Kalijaga Surakarta, Farah Tisya
Chairunnisa. Fly ash atau debu terbang adalah hasil sampingan dari pembakaran batu
bara. Jika tidak dimanfaatkan, fly ash dapat mengotori udara, bahkan dapat terbakar
sendiri jika terkumpul dalam jumlah besar. Namun, fly ash sebenarnya bisa dimanfaatkan
untuk menyerap polutan dan logam berat yang mencemari air sungai.
5 Rizka Safitri (0707112273)
![Page 6: Rizka Safitri T3 TSungaiA](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082703/5571f85049795991698d25b2/html5/thumbnails/6.jpg)
Rekayasa Sungai 2010
Sumber: http://www.limnologi.lipi.go.id/limnologi/p2limnologi/index.php?
option=com_content&view=article&id=262%3Ateknologi-perbaikan-kualitas-air-kolong-
asamamd&catid=39%3Akerjasama&Itemid=62&lang=en [Accessed 6 Oktober 2010].
http://7pilar.weebly.com/water-treatment.html [Accessed 6 Oktober 2010].
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6500/1/08E00470.pdf [Accessed 6 Oktober
2010].
http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/sunarti.pdf [Accessed 7 Oktober 2010].
http://kwalabekala.usu.ac.id/instalasi-air-limbah.html [Accessed 7 Oktober 2010].
http://majarimagazine.com/2008/01/teknologi-pengolahan-air-limbah/ [Accessed 7 Oktober
2010].
http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/03_KUALITAS%20AIR%20SUNGAI%20DAN
%20SITU%20DI%20DKI%20JAKARTA_Diana.pdf [Accessed 7 Oktober 2010].
http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Publications/files/leaflet/LE0040-06.PDF
[Accessed 7 Oktober 2010].
http://www.sith.itb.ac.id/bahankuliah/pdf/kualitas%20sungai%20pusair.pdf [Accessed 7
Oktober 2010].
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://www.clean-
flo.com/systems/river-restoration/ [Accessed 7 Oktober 2010].
http://opac.geotek.lipi.go.id/index.php?id=1194&p=show_detail [Accessed 7 Oktober 2010].
http://file.upi.edu/Direktori/E%20-%20FPTK/JUR.%20PEND.TEKNIK%20SIPIL/
196409101991011%20-%20SUKADI/02-Penelitian/04-Pencemaran%20Sungai.pdf
[Accessed 7 Oktober 2010].
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air [Accessed 7 Oktober 2010].
http://rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf [Accessed 7 Oktober 2010].
http://kampus.okezone.com/read/2010/06/25/373/346638/373/hebat-siswa-sd-beri-solusi-
pencemaran-sungai [Accessed 7 Oktober 2010].
6 Rizka Safitri (0707112273)