RIWAYAT HIDUP · PDF file · 2017-10-18(Pengenalan Program Studi), LKMM, ... vitro...

16
v RIWAYAT HIDUP Dwi Putri Nurmalasari dilahirkan di Jember, Jawa Timur pada 16 Maret 1994. Penulis merupakan putri kedua dari dua bersaudara pasangan Nurhadi dan Niya Fatiha. Penulis mulai menempuh pendidikan di SDN Kepatihan 3 Jember tahun 2000 dan lulus pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP 8 Jember tahun 2006 dan lulus tahun 2009. Tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan ke SMAN 4 Jember dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 Penulis diterima di perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN dan tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. Selama tercatat sebagai mahasiswa di FTP Unud, penulis aktif dalam kepanitiaan di beberapa kegiatan kemahasiswaan di FTP Unud antara lain: PPS (Pengenalan Program Studi), LKMM, Kunjungan Ilmiah Mahasiswa, Bhakti Ilmiah Sosial Mahasiswa, HUT BK dan lain sebagainya.

Transcript of RIWAYAT HIDUP · PDF file · 2017-10-18(Pengenalan Program Studi), LKMM, ... vitro...

v

RIWAYAT HIDUP

Dwi Putri Nurmalasari dilahirkan di Jember, Jawa Timur pada 16 Maret

1994. Penulis merupakan putri kedua dari dua bersaudara pasangan Nurhadi dan

Niya Fatiha.

Penulis mulai menempuh pendidikan di SDN Kepatihan 3 Jember tahun

2000 dan lulus pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP 8

Jember tahun 2006 dan lulus tahun 2009. Tahun 2009 penulis melanjutkan

pendidikan ke SMAN 4 Jember dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012

Penulis diterima di perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN dan tercatat sebagai

mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.

Selama tercatat sebagai mahasiswa di FTP Unud, penulis aktif dalam

kepanitiaan di beberapa kegiatan kemahasiswaan di FTP Unud antara lain: PPS

(Pengenalan Program Studi), LKMM, Kunjungan Ilmiah Mahasiswa, Bhakti

Ilmiah Sosial Mahasiswa, HUT BK dan lain sebagainya.

vi

Dwi Putri Nurmalasari. 1211205013. 2017. Kemampuan Bubuk Ekstrak

Daun Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr.) dalam Menstimulasi

Pertumbuhan Lactobacillus casei subsp. rhamnosus. Dibawah bimbingan

Prof. Ir. Nyoman Semadi Antara, MP., Ph.D. dan Dr. Ir. Lutfi Suhendra,

MP.

ABSTRAK

Serat pangan dengan fermentabilitas yang sangat baik dapat dikategorikan

sebagai prebiotik, salah satunya adalah cincau hijau. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui konsentrasi bubuk ekstrak daun cincau hijau dalam menstimulasi

pertumbuhan Bakteri Asam Laktat (Lactobacillus casei subsp rhamnosus). Percobaan in

vitro dilakukan di laboratorium dengan perlakuan konsentrasi bubuk ekstrak daun cincau

hijau dan glukosa sebagai kontrol. Media yang digunakan adalah media Yeast-pepton

ditambah dengan 1% glukosa, 0% bubuk ekstrak daun cincau hijau, 0,1% bubuk ekstrak

daun cincau hijau, 0,2% bubuk ekstrak daun cincau hijau, 0,3% bubuk ekstrak daun

cincau hijau, 0,4% bubuk ekstrak daun cincau hijau, dan 0,5% bubuk ekstrak daun cincau

hijau. Fermentasi dilakukan pada suhu 37oC dengan waktu fermentasi sesuai hasil

pengamatan pertumbuhan Lactobacillus casei subsp rhamnosus. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak bubuk daun cincau hijau 0,2% adalah nilai BAL

terbaik, karena pada konsentrasi di atas 0,2% media mulai mengalami pengentalan.

Proses pengentalan media yang terjadi menghambat pertumbuhan bakteri asam laktat,

sehingga pertumbuhannya mulai menurun.

Kata kunci: Lactobacillus casei subsp. rhamnosus, cincau hijau, prebiotik.

vii

Dwi Putri Nurmalasari. 1211205013. 2017. Abilities of Green Grass Jelly

Leaf Extract (Premna oblongifolia Merr.) in Stimulating the Growth of

Lactobacillus casei subsp. rhamnosus. by Prof. Ir. Nyoman Semadi Antara,

MP., Ph.D. and Dr. Ir. Lutfi Suhendra, MP.

ABSTRACT

Dietary fiber with excellent fermentability can be categorized as prebiotics, one

of which was green grass jelly. The objective of this research was to know the

concentration of green grass leaf extract powder in stimulating the growth of Lactic Acid

Bacteria (Lactobacillus casei subsp. rhamnosus). In vitro experiments were performed in

a laboratory with a concentration treatment of green grass leaf powder, and glucose as a

control. The medium used was yeast-peptone medium added with 1% glucose, 0% green

grass leaf extract powder, 0.1% green grass leaf extract powder, 0.2% green grass leaf

extract powder, 0.3% green grass leaf extract powder, 0.4% green grass leaf extract

powder, and 0.5% green grass leaf extract powder. Fermentation was carried out at 37oC

with fermentation time of 9 hours. The experimental results showed that the concentration

of green grass leaf powder extract of 0.2% was giving the best total BAL value, because

at concentrations above 0.2% the media began to have viscosity, The process of coating

the media that occurs inhibits the growth of lactic acid bacteria, so that the growth begins

to decline.

Keywords: Lactobacillus casei subsp. rhamnosus, green grass jelly, prebiotic.

viii

RINGKASAN

Kemajuan pengetahuan tentang pangan dan kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan telah meningkatkan minat masyarakat terhadap pangan

fungsional. Pangan fungsional adalah makanan atau bahan pangan yang dapat

memberikan manfaat tambahan di samping fungsi gizi dasar makanan

tersebut. Salah satu pangan fungsional yang berkembang pesat adalah pangan

probiotik (Zubaidah et al., 2014). Istilah probiotik berasal dari bahasa Yunani

yang berarti untuk hidup, istilah ini digunakan pertama kali oleh Lilley dan

Stillwell pada tahun 1965 yang diartikan sebagai substansi yang dihasilkan

oleh satu mikrobia yang dapat menstimulasi pertumbuhan mikroba lain,

sehingga probiotik dapat dikatakan suplemen makanan berupa mikroba hidup

yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh inang (Fuler and Gibson, 1998), untuk

viabilitas mikroba ini, diperlukan prebiotik.

Prebiotik adalah bahan makanan yang tidak dapat dicerna dan tidak

diserap pada saluran pencernaan bagian atas. Prebiotik memberikan pengaruh

menguntungkan bagi kesehatan karena dapat menstimulasi pertumbuhan dan

aktivitas bakteri menguntungkan di usus besar, sehingga dapat meningkatkan

kesehatan tubuh (Zainuddin et al., 2008). Prebiotik umumnya tidak dapat

dicerna, biasanya dalam bentuk oligosakarida dan dietary fiber, misalnya

inulin, galacto-oligosaccharide, fructo-oligosaccharide, isomalto-

oligosaccharide, lactofructo-oligosaccharide, dan lactulose (Gibson and

Roberfroid, 1995).

Serat makanan (dietary fiber) merupakan bahan tanaman yang tidak

dapat dicerna oleh enzim. Serat dengan berbagai tipe yang berbeda-beda dan

jumlah yang berlainan terdapat dalam segala struktur tanaman. Serat tersebut

berada didalam dinding sel dan di dalam sel-sel akar, daun, batang, biji, serta

buah (Beck, 2000). Serat pangan ini membentuk struktur dinding sel tanaman

yang sebagian besar mengandung tiga macam polisakarida yaitu selulosa,

pektin, dan hemisellulosa (Moehji, 2002). Serat pangan dengan

fermentabilitas yang sangat baik dapat dikategorikan sebagai prebiotik, salah

satunya adalah cincau hijau. Kandungan utama cincau hijau adalah pektin,

ix

maka ekstrak cincau hijau dapat dianggap sebagai sebagai sumber serat

pangan yang baik.

Komponen pembentuk gel utama pada cincau hijau adalah senyawa

polisakarida jenis pektin yang bermetoksi rendah dengan kandungan pektin

maksimal 7% (Artha, 2001). Pektin merupakan serat larut air, serat pektin

bersifat viskus (viscousfiber) (Wu et al., 2003), yang dapat difermentasi oleh

mikroflora usus (Gallaher, 2000), sehingga diduga bahwa semakin besar

kadar pektin dalam gel cincau maka proses fermentasi oleh mikroflora dalam

usus besar akan semakin baik.

Bakteri asam laktat termasuk dalam bakteri Gram positif, tidak

berspora, berbentuk bulat maupun batang, dan menghasilkan asam laktat

sebagai mayoritas produk akhir selama memfermentasi karbohidrat

(Axelsson, 1998). Bakteri asam laktat terbagi menjadi delapan genus antara

lain Lactobacillus, Streptococcus, Lactococcus, Pediococcus, Enterococcus,

Leuconostoc, Bifidobacterium dan Corinobacterium. Lactobacillus casei

merupakan salah satu bakteri probiotik yang biasa terdapat pada produk susu

fermentasi. Lactobacillus casei merupakan salah satu jenis bakteri

menguntungkan di dalam mikroflora usus dan banyak digunakan sebagai

probiotik. Studi-studi klinis membuktikan bahwa kehadiran Lactobacillus dan

Bifidobacterium di dalam usus dapat menghambat bakteri patogen,

meningkatkan imunitas tubuh, dan antikarsinogen (Macfarlane and

Cumming, 1999; Sullivan and Nord, 2002).

Penelitian ini mempelajari kemampuan konsentrasi ekstrak daun

cincau hijau yang terbaik untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri asam

laktat. Konsentrasi ekstrak daun cincau hijau yang diuji dan digunakan untuk

pertumbuhan bakteri asam laktat yaitu 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4% dan 0,5%

ekstrak daun cincau hijau. Penelitian ini menggunakan 1% glukosa untuk

dijadikan kontrol positif yang bertujuan untuk pembanding pada hasil yang di

dapat dari konsentrasi bubuk ekstrak daun cincau hijau.

Penentuan total bakteri asam laktat ditentukan dengan metode

permukaan (Fardiaz, 1992). Penentuan derajat keasaman (pH) dilakukan

dengan menggunakan pH meter (AOAC, 1995). Penentuan total asam

x

dilakukan dilakukan dengan menghitung kadar asam setara asam laktat

(Astuti, 2015).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 1% glukosa

memiliki total bakteri asam laktat paling tinggi dibandingkan dengan

konsentrasi ekstrak daun cincau hijau, namun pada konsentrasi penambahan

ekstrak daun cincau hijau yang terbaik yaitu pada konsentrasi 0,2% ekstrak

daun cincau hijau. Hasil menunjukkan bahwa pada penambahan konsentrasi

0,2% bubuk ekstrak daun cincau hijau menghasilkan pertumbuhan bakteri

asam laktat yang terbaik dari penambahan konsentrasi bubuk ekstrak daun

cincau hijau lainnya. Hal ini disebabkan pada konsentrasi diatas 0,2% media

mulai mengalami kekentalan.

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah

SWT, atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Kemampuan Bubuk Ekstrak Daun Cincau Hijau (Premna

oblongifolia Merr.) dalam Menstimulasi Pertumbuhan Lactobacillus casei

subsp. rhamnosus” dengan baik. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian

dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknologi

Pertanian di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis atas dukungan,

bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Ir. Nyoman Semadi Antara, MP., Ph.D sebagai pembimbing I, dan Dr.

Ir. Lutfi Suhendra, MP. sebagai pembimbing II yang telah banyak membantu,

membimbing, dan mengarahkan selama pelaksanaan penelitian dan

penyusunan skripsi.

2. Dr. Ir. Dewa Gede Mayun Permana, MS. selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Udayana.

3. Ir. Amna Hartiati, MP selaku Ketua Jurusan Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.

4. Segenap staf dosen dan pegawai Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Udayana.

5. Segenap teknisi laboratorium Bioindustri, Analisis Pangan dan Mikrobiologi

Pangan khususnya (Kak Wisma, Kak Mang Eka, Kak Suarta, Pak Surya) atas

bimbingan, kemudahan dan petunjuknya selama penelitian hingga penyusunan

skripsi ini selesai.

6. Mama, Papa, vivi, mas bagus dan mbak lily yang telah sabar menunggu gelar

STP ini dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi,

dukungan dan doa kepada penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi.

7. Karina Novita Dewi, Friska Ekagia Ginting, Yasinta Eda Sapu, Luh Gede Sari

Dewi yang telah banyak memberi bantuan dan semangat hingga penyusunan

skripsi ini.

xii

8. Rachmad Satria Bimantara yang tidak bosan memberi motivasi dan

mengingatkan kepada penulis untuk rajin menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman – teman satu naungan Adi, Mayun, Anton, Yoga, Gusti, Gung Teguh,

Friska yang berjuang bersama dan saling memotivasi meski lulus tidak

bersama - sama.

10. Teman – teman seluruh angkatan 2012 terima kasih atas segala bantuannya

dalam perkuliahan, membuat tugas, praktikum dan penelitian hingga akhir

skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT membalas semua budi baik

ini dengan balasan yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan segala bentuk

kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa

mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Bukit Jimbaran, September 2017

Penulis

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ...................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. v

ABSTRAK .............................................................................................................. vi

ABSTRACT ............................................................................................................. vii

RINGKASAN ........................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3

1.3 Hipotesis ................................................................................................. 3

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prebiotik ................................................................................................ 4

2.2 Cincau Hijau .......................................................................................... 5

2.3 Pektin .................................................................................................... 7

2.4 Bakteri Asam Laktat .............................................................................. 8

2.5 Mikroflora Saluran Pencernaan ............................................................. 9

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 11

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ..................................................................... 11

3.3 Rancangan Percobaan ............................................................................ 12

3.4 Prosedur Percobaan ............................................................................... 12

xiv

3.4.1 Pembuatan bubuk daun cincau ..................................................... 12

3.4.2 Ekstraksi daun cincau ................................................................... 14

3.4.3 Penentuan waktu pertumbuhan L. casei subsp. rhamnosus ......... 14

3.4.4 Fermentasi BAL ............................................................................ 16

3.4.5 Pengujian Viskositas ..................................................................... 17

3.5 Variabel yang Diamati .......................................................................... 17

3.5.1 Total Bakteri Asam Laktat .......................................................... 17

3.5.2 Penentuan Derajat Keasaman (pH)................................................ 17

3.5.3 Total Asam Laktat ........................................................................ 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pertumbuhan L. casei subsp. rhamnosus ............................................. 19

4.2 Total Bakteri Asam Laktat, Nilai pH, dan Total Asam Laktat ............ 20

4.3 Stimulasi Pertumbuhan L. casei subsp. rhamnosus ............................. 22

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 24

5.2 Saran ...................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 25

LAMPIRAN ............................................................................................................ 29

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Cincau hijau (Premna oblongifolia Merr) ...................................................... 6

2. Struktur kimia asam α-galakturonat (Hariyati, 2006) ..................................... 7

3. Diagram alir pembuatan bubuk ....................................................................... 13

4. Diagram alir ekstraksi daun cincau (Murdianto et al., 2005) ......................... 15

5. Kurva pertumbuhan Lactobacillus casei subsp. rhamnosus pada konsentrasi

0,25% bubuk ekstrak daun cincau hijau ......................................................... 19

6. Total Lactobacillus casei subsp. rhamnosus setelah di tumbuhkan selama 9

jam pada media yang di substitusi cincau hijau dan viskositas awal media .... 22

xvi

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Kandungan gizi cincau hijau per 100 gram bahan .......................................... 6

2. Total BAL pada media yang ditambahkan bubuk ekstrak daun cincau hijau

dan keasaman media setelah di inkubasi selama 9 jam ................................. 20

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Data analisis total BAL (Lactobacillus casei subsp. rhamnosus) .................. 30

2. Data analisis derajat keasaman (pH) .............................................................. 31

3. Data analisis total asam laktat ....................................................................... 32

4. Pembuatan bubuk ekstrak daun cincau hijau ................................................. 33

5. Penentuan pola pertumbuhan Lactobacillus casei subsp. rhamnosus pada

media Edc-YP 0,25 ....................................................................................... 35

6. Pembuatan media MRS agar .......................................................................... 36

7. Fermentasi bubuk ekstrak daun cincau hijau ................................................. 37

8. Penentuan total bakteri asam laktat ............................................................... 38

9. Hasil total BAL, nilai pH, dan total asam laktat ............................................ 39

1

I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kemajuan pengetahuan tentang pangan dan kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan telah meningkatkan minat masyarakat terhadap pangan

fungsional. Pangan fungsional adalah makanan atau bahan pangan yang dapat

memberikan manfaat tambahan di samping fungsi gizi dasar makanan

tersebut. Salah satu pangan fungsional yang berkembang pesat adalah pangan

probiotik (Zubaidah et al., 2014). Istilah probiotik berasal dari bahasa Yunani

yang berarti untuk hidup, istilah ini digunakan pertama kali oleh Lilley dan

Stillwell pada tahun 1965 yang diartikan sebagai substansi yang dihasilkan

oleh satu mikrobia yang dapat menstimulasi pertumbuhan mikroba lain,

sehingga probiotik dapat dikatakan suplemen makanan berupa mikroba hidup

yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh inang (Fuler and Gibson, 1998), untuk

viabilitas mikroba ini maka diperlukan prebiotik.

Prebiotik adalah bahan makanan yang tidak dapat dicerna dan tidak

diserap pada saluran pencernaan bagian atas. Prebiotik memberikan pengaruh

menguntungkan bagi kesehatan karena dapat menstimulasi pertumbuhan dan

aktivitas bakteri menguntungkan di usus besar, sehingga dapat meningkatkan

kesehatan tubuh (Zainuddin et al., 2008). Prebiotik umumnya tidak dapat

dicerna, biasanya dalam bentuk oligosakarida dan dietary fiber, misalnya

inulin, galacto-oligosaccharide, fructo-oligosaccharide, isomalto-

oligosaccharide, lactofructo-oligosaccharide, dan lactulose (Gibson and

Roberfroid, 1995). Serat makanan (dietary fiber) merupakan bahan tanaman

yang tidak dapat dicerna oleh enzim dalam pencernaan manusia. Serat dengan

berbagai tipe yang berbeda-beda dan jumlah yang berlainan terdapat dalam

segala struktur tanaman. Serat tersebut berada didalam dinding sel dan di

dalam sel-sel akar, daun, batang, biji, serta buah (Beck, 2000). Serat pangan

ini membentuk struktur dinding sel tanaman yang sebagian besar

mengandung tiga macam polisakarida yaitu selulosa, pektin, dan

hemiselulosa (Moehji, 2002). Serat pangan dengan fermentabilitas yang

sangat baik dapat dikategorikan sebagai prebiotik, salah stunya adalah cincau

2

hijau, karena kandungan utamanya adalah pektin, maka ekstrak cincau hijau

dapat dianggap sebagai sebagai sumber serat pangan yang baik.

Komponen pembentuk gel utama pada cincau hijau adalah senyawa

polisakarida jenis pektin yang bermetoksi rendah dengan kandungan pektin

maksimal 7% (Artha, 2001). Pektin merupakan serat larut air, serat pektin

bersifat viskus (viscousfiber) (Wu et al., 2003), yang dapat difermentasi oleh

mikroflora usus (Gallaher, 2000), sehingga diduga bahwa semakin besar kadar

pektin dalam gel cincau maka proses fermentasi oleh mikroflora dalam usus

besar akan semakin baik.

Bakteri asam laktat termasuk dalam bakteri Gram positif, tidak berspora,

berbentuk bulat maupun batang, dan menghasilkan asam laktat sebagai mayoritas

produk akhir selama memfermentasi karbohidrat (Axelsson, 1998). Bakteri asam

laktat terbagi menjadi delapan genus antara lain Lactobacillus, Streptococcus,

Lactococcus, Pediococcus, Enterococcus, Leuconostoc, Bifidobacterium dan

Corinobacterium. Lactobacillus casei merupakan salah satu bakteri probiotik

yang biasa terdapat pada produk susu fermentasi. Lactobacilluscasei merupakan

salah satu jenis bakteri menguntungkan di dalam mikroflora usus dan banyak

digunakan sebagai probiotik. Studi-studi klinis membuktikan bahwa kehadiran

Lactobacillus dan Bifidobacterium di dalam usus dapat menghambat bakteri

patogen, meningkatkan imunitas tubuh, dan antikarsinogen (Macfarlane and

Cumming, 1999; Sullivan and Nord, 2002).

Penelitian tentang pengaruh ekstrak daun cincau hijau terhadap pertumbuhan

dan aktivitas Lactobacillus casei masih sedikit dilakukan, sementara serat pangan

yang tinggi pada cincau hijau diharapkan berfungsi sebagai prebiotik yang akan

mendukung pertumbuhan bagi BAL khususnya pada Lactobacillus casei.

Percobaan pendahuluan menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun cincau

hijau pada konsentrasi ≥ 0,6% memperlihatkan proses pembentukan gel,

sehingga konsentrasi ekstrak daun cincau hijau (Edc) yang digunakan dalam

penelitian ini ≤ 0,6%.

3

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh

cincau hijau dengan konsentrasi tertentu yang dapat menstimulasi pertumbuhan

dan aktivitas Lactobacillus casei, yang hasilnya diharapkan menjadi bahan acuan

dan sebagai studi awal untuk pemanfaatan cincau hijau sebagai bahan prebiotik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah bubuk ekstrak daun cincau hijau dapat menstimulasi pertumbuhan

Lactobacillus casei subsp. rhamnosus ?

2. Apakah konsentrasi bubuk ekstrak daun cincau hijau tertentu dapat

menstimulasi pertumbuhan Lactobacillus casei subsp. rhamnosus terbaik ?

1.3 HIPOTESIS

1. Bubuk ekstrak daun cincau hijau dapat menstimulasi pertumbuhan

Lactobacillus casei subsp. rhamnosus.

2. Konsentrasi bubuk ekstrak daun cincau hijau tertentu dapat menstimulasi

pertumbuhan Lactobacillus casei subsp. rhamnosus terbaik.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk ekstrak daun cincau hijau

pada pertumbuhan Lactobacillus casei subsp. rhamnosus.

2. Untuk mengetahui konsentrasi bubuk ekstrak daun cincau hijau yang terbaik

dalam menstimulasi pertumbuhan Lactobacillus casei subsp. rhamnosus.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini bagi institusi adalah untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta informasi mengenai pengaruh dan manfaat

bubuk ekstrak daun cincau hijau pada pertumbuhan Lactobacillus casei subsp.

rhamnosus.