Risiko Dan Manajemennya

12
Risiko dan Manajemennya (Risk & The Risk Management) Setelah diketahui Persyaratan Manajemen Risiko Badan Usaha Milik Negara, timbul pertanyaan ”bagaimana memenuhi dan melaksanakannya?”. Untuk itu perlu dipahami lebih dulu apa itu risiko dan manajemen risiko kemudian memahami langkah-langkah penerapannya. Terdapat beberapa beberapa standar manajemen risiko dengan definisi mengenai risk atau risiko dan manajemen risiko masing-masing. Beberapa standar itu antara lain : 1. COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission), suatu himpunan dari beberapa organisasi profesi di negara AS, al. American Accounting Association, American Institute of Certified Public Accountants, Financial Executives International, Institute of Management Accountants, The Institute of Internal Auditors. 2. ISO 31000 Risk management Principles and guidelines 1. COSO Enterprise Risk Management COSO pada tahun 2004 menerbitkan Enterprise risk management Integrated Framework, dengan beberapa pengertian antara lain sebagai berikut : Events Risks and Opportunities (Kejadian Risiko dan Peluang) Events can have negative impact, positive impact, or both. Events with a negative impact represent risks, which can prevent value creation or erode existing value. Events with positive impact may offset negative impacts or represent opportunities. Opportunities are the possibility that an event will occur and positively affect the achievement of objectives, supporting value creation or preservation. Management channels opportunities back to its strategy or objective- setting processes, formulating plans to seize the opportunities. Suatu kejadian bisa mempunyai dampak negatif, dampak positif atau keduanya. Kejadian dengan dampak negatif dinamakan risiko, yang dapat mencegah kreasi nilai atau mengurangi nilai yang ada. Kejadian dengan dampak positif dapat mengurangi dampak negatif atau dinamakan peluang. Peluang adalah kemungkinan kejadian yang akan menjadikan pencapaian tujuan atau yang berakibat posistif untuk pencapaian tujuan, yang mendukung kreasi nilai atau pemeliharaan nilai. Manajemen mengaitkan peluang-peluang dengan strategi atau proses penetapan tujuan dan menformulasikan rencana-rencana sesuai dengan peluang-peluang itu. Enterprise Risk Management Defined (Manajemen Risiko Perusahaan didefinisikan sebagai) : Enterprise risk management deals with risks and opportunities affecting value creation or preservation, defined as follows: Enterprise risk management is a process, effected by an entity’s board of directors, management and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.

description

Manajemen Resiko

Transcript of Risiko Dan Manajemennya

Page 1: Risiko Dan Manajemennya

Risiko dan Manajemennya (Risk & The Risk Management)

Setelah diketahui Persyaratan Manajemen Risiko Badan Usaha Milik Negara, timbul

pertanyaan ”bagaimana memenuhi dan melaksanakannya?”. Untuk itu perlu dipahami lebih dulu

apa itu risiko dan manajemen risiko kemudian memahami langkah-langkah penerapannya.

Terdapat beberapa beberapa standar manajemen risiko dengan definisi mengenai risk atau risiko

dan manajemen risiko masing-masing.

Beberapa standar itu antara lain :

1. COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission), suatu

himpunan dari beberapa organisasi profesi di negara AS, al. American Accounting

Association, American Institute of Certified Public Accountants, Financial Executives

International, Institute of Management Accountants, The Institute of Internal Auditors.

2. ISO 31000 – Risk management — Principles and guidelines

1. COSO Enterprise Risk Management

COSO pada tahun 2004 menerbitkan Enterprise risk management – Integrated Framework,

dengan beberapa pengertian antara lain sebagai berikut :

Events – Risks and Opportunities (Kejadian – Risiko dan Peluang)

Events can have negative impact, positive impact, or both. Events with a negative impact

represent risks, which can prevent value creation or erode existing value. Events with positive

impact may offset negative impacts or represent opportunities. Opportunities are the possibility

that an event will occur and positively affect the achievement of objectives, supporting value

creation or preservation. Management channels opportunities back to its strategy or objective-

setting processes, formulating plans to seize the opportunities.

Suatu kejadian bisa mempunyai dampak negatif, dampak positif atau keduanya.Kejadian

dengan dampak negatif dinamakan risiko, yang dapat mencegah kreasi nilai atau mengurangi

nilai yang ada. Kejadian dengan dampak positif dapat mengurangi dampak negatif atau

dinamakan peluang. Peluang adalah kemungkinan kejadian yang akan menjadikan pencapaian

tujuan atau yang berakibat posistif untuk pencapaian tujuan, yang mendukung kreasi nilai atau

pemeliharaan nilai. Manajemen mengaitkan peluang-peluang dengan strategi atau proses

penetapan tujuan dan menformulasikan rencana-rencana sesuai dengan peluang-peluang itu.

Enterprise Risk Management Defined (Manajemen Risiko Perusahaan didefinisikan sebagai) :

Enterprise risk management deals with risks and opportunities affecting value creation or

preservation, defined as follows:

Enterprise risk management is a process, effected by an entity’s board of directors, management

and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identify

potential events that may affect the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to

provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.

Page 2: Risiko Dan Manajemennya

Manajemen Risiko Perusahaan adalah berhubungan dengan risiko-risiko dan peluang-peluang

yang mempengaruhi kresi nilai atau pemelihataannya, yang didefinsikan sebagai berikut :

Manajemen Risiko Perusahaan adalah suatu proses, yang dijalankan oleh dewan

komisaris/pengawas, manajemen (dewan direksi) dan personel yang lain, yang diterapkan dalam

penetapan strategi dan diterapkan n di seluruh perusahaan, yang dirancang untuk

mengidentifikasi potensi kejadian-kejadian yang bisa mempengaruhi perusahaan dan mengelola

risiko-risiko itu di dalam selera risiko perusahaan, untuk menjamin secara rasional pencapaian

tujuan-tujuan perusahaan.

Komponen Enterprise Risk Management (ERM) COSO :

Komponen digambarkan sebagai sebuah kubus, yang mempunyai tiga permukaan yang tampak.

Ketiga permukaan itu adalah :

Permukaan dari sisi kanan adalah komponen entitas perusahaan yaitu :

Entity-Level (Level Perusahaan).

Division (Divisi).

Business Unit (Unit Bisnis).

Subsidiary (Anak Perusahaan).

Permukaan dari sisi atas adalah komponen tujuan Manajemen risiko perusahaan yaitu :

Strategic (Strategis).

Operation (Operasi).

Reporting (Pelaporan).

Compliance (Kepatuhan).

Permukaan dari sisi depan adalah komponen proses Manajemen risiko perusahaan yaitu :

Internal Environment (Kondisi Lingkungan Internal).

Page 3: Risiko Dan Manajemennya

Objective Setting (Penetapan Tujuan).

Event Identification (Identifikasi Kejadian).

Risk Assessment (Asesmen Risiko).

Risk Response (Penanggapan Risiko).

Control Activities (Aktifitas Pengendalian).

Information & Communication (Informasi & komunikasi)

Monitoring (Pemantauan).

2. ISO 31000:2009 – Risk management — Principles and guidelines

ISO 31000:2009, Risk management – Principles and guidelines, berisi prinsip-prinsip,

framework dan proses untuk mengelola risiko. Standar ini dapat digunakan oleh setiap

organisasi (bagaimanapun besarnya, apapun aktifitasnya atau sektornya). Penerapan ISO 31000

dapat membantu organisasi menaikkan kemungkinan pencapaian tujuan, memperbaiki

identifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman. Penerapan ISO 31000 dapat membantu

organisasi serta secara efektif mengalokasikan & menggunakan sumber daya untuk perlakuan

risiko.

ISO 31000 tidak digunakan untuk tujuan sertifikasi, artinya tidak/belum ada sertifikat ISO 31000

untuk suatu organisasi, tetapi ISO 31000 bisa digunakan untuk program audit/asesmen

manajemen risiko. Organisasi yang menerapkan standar ini dapat membandingkan praktek

manajemen risikonya dengan organisasi lain (bencmarking). Organisasi yang menerapkan

standar ini dapat terbantu mewujudkan manajemen yang efektif dan bertata-kelola lebih baik

(GCG/Good Corporate Governance).

(Ref.http://www.iso.org/iso/home/standards/iso31000.htm).

Definisi risiko dan manajemen risiko menurut ISO 31000:2009.

Risiko adalah dampak dari ketidakpastian terhadap pencapaian obyektif. Dampak

menurut ISO 31000 adalah deviasi dari apa yang diharapkan, bisa bersifat positif dan/atau

negatif.

Manajemen risiko adalah aktivitas-aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan

mengendalikan sebuah organisasi yang berkaitan dengan risiko.

Manajemen risiko di dalam suatu organisasi digambarkan sebagai suatu skema/diagram kaitan

antara prinsip-prinsip, kerangka kerja, dan proses-proses manajemen risiko.

Page 4: Risiko Dan Manajemennya

Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko ISO 31000:2009

Supaya manajemen risiko dapat efektif dilaksanakan, maka organisasi di semua tingkatan harus

memenuhi prinsip-prinsip, yaitu :

1. Manajemen risiko menciptakan dan melindungi nilai yang berkontribusi untuk

pencapaian obyektif dan perbaikan organisasi.

2. Manajemen risiko merupakan bagian yang terintegrasi dengan keseluruhan proses

dalam organisasi dan menjadi bagian dari tanggung jawab manajemen.

3. Manajemen risiko merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan melalui

peranannya dalam memberikan pilihan kepada pengambil keputusan.

4. Manajemen risiko secara eksplisit memperhitungkan ketidakpastian dan sifat ketidak

pastian itu, serta berusaha mengurangi ketidakpastian dalam setiap aktivitasnya dalam

memastikan pencapaian obyektif organisasi.

5. Manajemen risiko adalah suatu yang sistematis, terstruktur, dan tepat waktu agar

dapat berkontribusi secara efisien dan secara konsisten menghasilkan sesuatu yang dapat

diperbandingkan dan diandalkan

6. Manajemen risiko berdasarkan ketersediaan informasi yang terbaik seperti data

historis, pengalaman, umpan balik pemangku kepentingan, observasi, perkiraan ke depan

(forecasts) dan pertimbangan para ahli sehingga. Tetapi para pengambil keputusan masih

Page 5: Risiko Dan Manajemennya

dapat melihat dan mempertimbangkan keterbatasan data atau pemodelan yang digunakan

atau adanya kemungkinan divergensi pendapat diantara para ahli.

7. Manajemen risiko memerlukan penyesuaian sesuai dengan konteks eksternal dan

internal organisasi dan profil risiko organisasi itu.

8. Manajemen risiko memperhitungkan faktor manusia dan budayanya yang

merupakan kemampuan, persepsi dan kemauan individu eksternal maupun internal dari

suatu organisasi yang dapat mendukung atau merongrong pencapaian obyektifnya.

9. Manajemen risiko adalah transparan dan inklusif melibatkan semua pemangku

kepentingan terutama pengambil keputusan dalam menentukan kriteria risiko.

10. Manajemen risiko adalah dinamis, iteratif, dan responsif terhadap

perubahan, eksternal dan internal.

11. Manajemen risiko memfasilitasi perbaikan berkelanjutan organisasi yang diukur dari

tingkat kematangan manajemen risikonya.

Framework (Pola kerja ) Manajemen Risiko ISO 31000:2009

Framework Manajemen Risiko ISO 31000:2009 dalam klausul 4 (lihat gambar di bawah) terdiri

atas :

Mandat (pemberian wewenang) dan komitmen (amanah) di klausul 4.2.

1. Rancangan Pola kerja untuk mengelola risiko di klausul 4.3.

2. Penerapan manajemen risiko di klausul 4.4.

3. Pemantauan dan review terhadap framework di klausul 4.5.

4. Perbaikan framework berkelanjutan di klausul 4.2.

Framework Manajemen Risiko ISO 31000:2009 menggunakan PDCA atau Plan Do Check

Action, untuk perbaikan berkelanjutan (continual improvement) sebagai basis framework dan

proses manajemen risiko. PDCA ini digambarkan secara jelas pada gambar di bawah.

Page 6: Risiko Dan Manajemennya

Plan – mendefinisikan dan analisis suatu masalah serta mengidentifikasi akar masalahnya.

Mengkomunikasikan dan melatih.

Rencana komunikasi dan pelaporan.

Strategi training.

Jaringan manajemen risiko.

Do – melaksanakan solusi, membuat rencana kerja secara terinci dan menarapkannya secara

sistematis.

Yang masuk dalam Do ini antara lain :

· Mengelola dan mengalokaskan

Komite manajemen risiko komisaris/dewan pengawas.

Komite manajemen risiko eksekutif /direksi.

Manajer manajemen risiko.

RM Champions.

Risiko, pengendaliannya, ownernya.

Penyedia asuransi/penjaminannya.

Check – Memeriksa hasil kerja dibandingkan dengan rencananya dan mengidentifikasi

penyimpangannya serta masalah-masalahnya.

Yang masuk dalam Check ini antara lain :

Page 7: Risiko Dan Manajemennya

· Mengukur dan mengkaji.

Mengendalikan asuransi/penjaminannya.

Kemajuan rencana manajemen risiko.

Pelaporan taka kelola.

Benchmarking / study banding.

Kriteria unjuk kerja.

Act – Menstandarisasi solusi. Mengkaji ulang dan mendefinisikan masalah-masalah yang akan

datang.

Yang masuk dalam Act ini antara lain :

· Komitmen dan Mandat dari atasan kepada bawahannya, mulai dari pemegang saham,

Komisaris, Direksi, sampai dengan karyawan level terendah dalam masalah manajemen

risiko.

Pernyataan kebijakan manajemen risiko.

Rencana manajemen risiko.

Rencana Asuransi.

Standar-standar manajemen risiko.

Prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja.

Secara lebih detail klausul 4 dengan PDCA nya digambarkan dengan gambar berikut ini :

Page 8: Risiko Dan Manajemennya

Proses Manajemen Risiko ISO 31000:2009

Proses Manajemen Risiko ISO 31000:2009 digambarkan kembali secara lebih detail

sebagaimana gambar di bawah ini.

Page 9: Risiko Dan Manajemennya

Proses pertama adalah Establishing The Context (Menetapkan Konteks). Dalam proses

manajemen risiko langkah awal yang sangat penting adalah Establishing The Context .

Menetapkan konteks ini meliputi penetapan tujuan, strategi, ruang lingkup dan parameter-

parameter lain yang berhubungan dengan proses pengelolaan risiko suatu organisasi. Penetapan

konteks ini menunjukkan hubungan antara masalah atau hal yang akan dikelola risikonya dengan

lingkungan organisasi (eksternal & internal), proses manajemen risiko dan ukuran atau kriteria

risiko yang dijadikan standar. Dalam penetapan konteks ini ditetapkan pula sumber daya,

struktur organisasi (tanggung jawab dan wewenang) yang diperlukan dalam pengeloaan risiko.

Dalam dokumen rencana risk manajemen (Risk Management Plan), penetapan konteks ini dapat

dijadikan bab Latar Belakang Masalah, bab struktur organisasi pengeloaan risiko dan bab

Kriteria Risiko.

Kriteria risiko atau Risk Criteria adalah ukuran standar seberapa besar dampak atau konsekwensi

yang mungkin akan terjadi dan seberapa besar kemungkinan atau frekeunsi atau likelihood risiko

akan terjadi. Gambar di bawah semoga dapat dijadikan contoh kriteria risiko itu.

Page 10: Risiko Dan Manajemennya

Dalam tulisan yang lain insya Alloh akan kami uraiakan kriteria risiko ini.

Proses kedua adalah Risk Identification atau identifikasi risiko, yaitu melakukan identifikasi

risiko-risiko yang dapat terjadi di masa yang akan datang (yaitu : risiko apa, kapan, di mana,

bagaimana, mengapa suatu risiko bisa terjadi). Identifikasi ini termasuk pengidentifikasian

poses-proses/tugas-tugas/aktifitas-aktifitas kritikal atau kunci, pengenalan area-area risiko dan

katagorinya.

Page 11: Risiko Dan Manajemennya

Proses ketiga adalah Risk Analysis atau analisis risiko-risiko, yaitu proses menentukan berapa

besar dampak (impact atau consequences) dan kemungkinan (frequency atau likelihood) risiko-

risiko yang akan terjadi, serta menghitung berapa besar level risikonya dengan mengalikan

antara besar dampak dan besar kemungkinan (Risk = Consequences x Likelihood).

Proses keempat adalah Risk Evaluation atau membandingkan risiko-risiko yang sudah dihitung

diatas dengan Kriteria Risiko yang sudah distandarkan (menempatkan posisi risiko-risiko pada

gambar kriteria risiko), apakah risiko-risiko itu acceptable/dapat diterima,

menjadi issue/diwaspadai, atauunacceptable/tidak diterima, serta memprioritaskan mitigasi atau

penangannya. Lihat gambar di bawah ini, risiko nomor 1 dan 5 terletak di daerah warna merah

Unacceptable Risk dan menjadi prioritas untuk dilakukan penanganan atau mitigasinya.

Proses kelima adalah Risk Treatment atau mitigasi risiko-risiko. Mitigasi risiko-risiko harus

direncanakan sebaik-baiknya dan dipertimbangkan semua alternatif solusinya, sebelum

dilaksanakan mitigasinya, agar mendapatkan hasil yang diharapkan ecara efektif dan efisien.

Beberapa alternatif bisa dipertimbangkan untuk digunakan, seperti :

membagi risiko,

mengurangi likeliihood dan/atau mengurangi konsekwensi,

menghindari risiko atau membatalkan aktifitas yg berisiko tinggi,

menerima risiko.

Proses keenam adalah Monitor & Review (Pemantauan & Pengkajian Ulang). Pemantauan &

Pengkajian Ulang dilaksanakan terhadap seluruh proses manajemen risiko termasuk konteksnya

(lingkungan, proses, organisasi, strategi, stakeholder dsb.). Catatan-catatan hasil Pemantauan &

Pengkajian Ulang disimpan sebagai bukti dan laporna bahwa aktifitas itu telah dilaksanakan dan

sebagai masukan bagi Risk Management Framework yang telah disiapkan sebelumnya.

Selama melaksanakan ke enam proses manajemen risiko itu Communication &

Consultation (komunikasi dan konsultasi) selalu dilaksanakan kepada semua stakeholder, secara

kontinyu dan iterative.

Page 12: Risiko Dan Manajemennya

Skema lain yang menambah kejelasan mengenai langkah-langkah penerapan proses manajemen

risiko ISO 31000:2009 dapat dilihat pada gambar di bawah.