RINTIHAN KALBU -...
Transcript of RINTIHAN KALBU -...
ANTOLOGI PUISI RINTIHAN KALBU
KARYA: SITI ROHMAH
SMP NEGERI 53 BANDUNG
BANDUNG 2018
II
KATA PENGANTAR
Teriring rasa syukur yang mendalam atas karunia yang Allah berikan, atas ilham yang
Allah kirimkan sebagai kekuatan dan inspirasi penulis untuk bisa menyelesaikan buku ini.
Roda kehidupan terus berputar, ada saatnya tertawa bahagia, suka cita penuh kedamaian
dan ada kalanya menangis pilu, kabut duka menyelimuti kegundahan serta keresahan. Semua
kisah perjalanan hidup itu tertuang dalam Antologi Puisi Rintihan Kalbu, sebagai ungkapan
goresan hati, dalam menerima ujian dan cobaan dari yang Maha Kuasa.
Tersusunnya Antologi Puisi ini tentu bukan dari usaha penulis seorang. Dukungan moral
dan material dari beberapa pihak sangatlah membantu. Untuk itu, penulis ucapkan terima
kasih kepada kepala sekolah, keluarga, sahabat, rekan-rekan dan pihak-pihak lainnya
sehingga Antologi Puisi ini dapat terwujud sebagai sebuah hasil karya.
Dengan tersusunnya Antologi Puisi ini, penulis berharap ada guna dan manfaatnya,
sebagai sebuah hikmah yang dapat dipetik untuk pembaca. Selain itu, semoga menjadi
insfirasi positif serta ketauladanan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kedamaian
dan kebahagiaan dunia akhirat dalam RidhoNya.
Buku Antologi Puisi ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat diperlukan agar buku ini bisa lebih baik nantinya.
Bandung, September 2018
Siti Rohmah
III
SAMBUTAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG
Assalamu‟alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah
kepada junjunan kita semua, Nabi Muhammmad SAW, beserta para sahabat dan umatnya
sekalian.
Atas nama pribadi dan Lembaga, saya menyambut baik terbitnya kumpulan buku
artikel, puisi, novel, cerpen, dan reviewhasil karya guru dan siswa penulis Kota Bandung.
Buku-buku ini adalah buah karya peserta workshop peningkatan kompetensi literasi guru
dalam menulis buku sebagai implementasi GLS di sekolah jenjang SMP yang
diselengggarakan dari tanggal 14 – 16 Agustus 2018 di Garden Permata Hotel.
Terbitnya kumpulan buku ini menunjukkan salah satu keberhasilan Impementasi
Gerakan Literasi Sekolah di sekolah Kota Bandung. Semoga bisa dibarengi dengan
inovasi lainnya dalam bidang literasi guna menumbuhkan karakter literat pada peserta
didik.
Kumpulan buku ini merupakan kumpulan ide, penglaman, pemahaman dan bukti
kepedulian guru dan siswa terhadap isu Pendidikan, sosial, budaya bahkan teknologi
yang berkembang di masyarakat. Sehingga Gerakan Guru Bandung Menulis bisa menjadi
bagian solutif terhadap pemecahan permasalahan yang ada di Kota Bandung menurut
kaca mata guru dan siswa.
Selamat untuk para guru dan siswa penulis Kota Bandung, bersama kita wujudkan
Bandung sebagai program literasi yang inovatif dengan berpartisipasi aktif dalam
mendukung Gerakan Guru Bandung Menulis Tahun 2018 serta mensukseskan Program
bandung Lautan Buku Tahun 2020.
Mari membaca, segeralah menulis jadilah teladan bagi peserta didik dalam
mewujudkan pribadi yang literat. Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk pembaca,
serta dapat memperkaya khasanah pustaka di Indonesia, khususnya di Kota Bandung.
Wassalamualaikum, Wr.WB
Bandung, Oktober 2018
Dr. H. Elih Sudiapermana, M.Pd
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung
IV
SAMBUTAN
KETUA POKJA GELIATS KOTA BANDUNG
Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading. Bagaimana
dengan kita? Kita mati meninggalkan apa? Itu adalah ungkapan yang sering kita dengar.
Ungkapan itu bukanhanya sekedar ungkapan tapi perlu kita renungkan dan kita kaji. Apa
yang dapat kita tinggalkan setelah kita tidak ada. Sebagai orang yang berilmu tentu saja kita
akan meninggalkan sebuah karya yang dapat dijadikan kenangan bahwa kita itu ada dengan
hasil karyanya.
Karya apa yang dapat dijadikan kenangan? Tentu saja diantaranya yaitu tulisan. Karya
abadi yang tidak akan habis oleh masa dan hilang dengan waktu. Tulisan itu sebagai bukti
bahwa kita pernah berkarya. Tulisan yang kita tuangkan akan jadi bahan bacaan yang sangat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Bacaan yang bermakna dan bermanfaaat yang dihasilkan oleh para guru Kota Bandung
berupa buku. Buku itulah yang membuktikan kita sudah meninggalkan karya yang dapat
dijadikan kebanggaan terutama di tingkat sekolah.
Tulisan hasil karya para penulis kota Bandung baik siswa dan Guru menjadi bukti bahwa
guru dan siswa Kota Bandung hebat dan kreatif. Hasil tulisan dan buku ini adalah hasil nyata
dari Gerakan Guru Bandung Menulis (GBM). Selamat saya ucapkan bagi guru dan siswa
yang telah menghasilkan buku hasil karyanya. Alhamdulillah saya selaku Ketua Geliats
sangat bangga dengan hasil karya yang berupa buku ini.
Mari hidupkan literasi Kota Bandung dengan karya-karya guru. “Kita mati meninggalkan
karya/buku”. Insya Alloh …
Bandung, Oktober 2018
Hj. Elia Suganda, M.Pd
Ketua Pokja Literasi GELIATS Kota Bandung
V
SAMBUTAN KETUA FORUM
GERAKAN GURU BANDUNG MENULIS
Menurut buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Pertama, literasi
adalah kemampuan mengakses, memahami, memahami dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis,
dan/atau berbicara. Kegiatan menulis dalam empat ranah keterampilan berbahasa bisa disebut
sebagai puncak kemampuan berbahasa.
Di sisi lain, ada peran penting untuk menginventarisasi sarana sekolah untuk gerakan
literasi, salah satunya untuk pengadaan buku. Buku-buku yang dibutuhkan adalah yang
berkaitan denga kebutuhan siswa dan pengembangan diri siswa. Untuk menyikapi hal
tersebut P3TK Dinas Pendidikan Kota Bandung memprakarsai sebuah kegiatan workshop
peningkatan kompetensi literasi guru dalam menulis buku sebagai implementasi Gerakan
Literasi Sekolah Tingkat SMP se-Kota Bandung. Kegiatan ini melibatka guru-guru penggiat
literasi sekolah. Para guru mendapatkan pelatihan bagaimana menulis buku dan menciptakan
bahan bacaan bermutu yang digawangi narasumber dari Tim Majalah Pendidikan Jawa Barat
GUNEMAN dan Pokja Literasi Kota Bandung GELIATS.
Dalam kegiatan ini pula dibentuk Forum Komunitas Guru Penulis Bandung yang akan
menjadi motor penggerak literasi di sekolah di Kota Bandung. Kami akan melakukan
sosiaisasi GLS dan Program Bandung Menulis Buku secara serentak dan akan bermuara pada
Program Bandung Lautan Buku Tahun 2020.
Selepas kegiatn workshop, para guru penggerak literasi ini mengupulkan tulisan berupa
puisi, cerpen, dan artikel. Tulisan-tulisan tersebut dikumpulkan dan diceta kmenjadi buku.
Selain menulis buku kumpulan karya peserta workshop dan buku tunggal pribadi, para guru
ini juga menjadi penggerak menulis di sekolah masing-masing. Alhamdulillah virus menulis
yang kami tularkan mendatangkan hasil. Secara bertahap terkumpul hasil karya guru dan
siswa dari masing-masing sekolah untuk diterbitkan.
Buku yang Anda baca kali ini adalah salah satu hasil dari Program Bandung Menulis
Buku. Semoga karya tulis yag menjadi puncak kegiatan literasi ini dapat menjadi pemicu
meningkatnya kualitas literasi di Kota Bandung dan menjadi jawaban bagi kebutuhan bahan
bacaan bermutu untuk kegiatan literasi di Kota Bandung maupun di daerah lain di Indonesia.
Aamiin.
Bandung, Oktober 2018
Ketua Komunitas Guru Penulis Bandung
IDHAM HAMDAN
VI
TESTIMONI
Rintihan hati seorag wanita kala sedih, galau, kecewa, cinta, kasih, marah, suka dan duka
tercurah dalam goresan pena Antologi Puisi karya Siti Rohmah, S.Pd.
Antologi Puisi Rintihan Kalbu meluncur sesuai kata hati diungkapkan dengan lembut dan
menyentuh dengan Diksi dan Gaya Bahasa yang menjadi ciri tersendiri penulis.
Waktu luang yang tidak bisa diulang, dapat menghasilkan karya nyata yang luarbiasa,
bahkan sesuatu yang menyakitkan dan menusuk hati tidak membuat lemah apalagi frustasi,
tetapi bangkit dan berdiri kuat serta kokoh menunjukkan jati diri.
Selamat sudah dapat menaklukkan diri sendiri, terus berkarya. Sukses pasti ditangan.
Hj. Ida Suyanti, S.Pd. M.M.Pd.
Kepala Sekolah SMPN 53 Bandung
VII
Antologi Puisi Rintihan Kalbu karya Siti Rohmah, S.Pd, dapat disimpulkan dari segi
penggunaan bahasa, menggunakan kata kata yang sangat menyentuh hati, dan benar-benar
terbawa larut pada suasana puisi yang digambarkan oleh penulis.
Penulis seorang yang tangguh dan memiliki cara pandang yang positip, tidak mudah
menyerah dan putus asa. Selalu yakin terhadap kekuasaan dan takdir Allah.
Penghayatan dari isi Antologi Puisi tersebut benar benar nyata dapat dijadikan inspirasi
bagi pembaca.
Ir. Mulyati
Guru IPS SMPN 53 Bandung
VIII
Antologi Puisi Rintihan Kalbu karya Siti Rohmah, S.Pd, tentang kisah perjalanan hidup
yang dituangkan melalui goresan hatinya ketika sedih, resah dan bahagia. Semua yang
dialami diterima sebagai ujian dan cobaan dari Allah Swt. Cobaan dan ujian menjadikannya
tidak mudah menyerah dan tidak pernah menyalahkan keadaan.
Isi puisinya sangat mengena dihati. Pembaca seolah olah terbawa pada kisah nyata
penulis. Selain iu, yang lebih menonjol dari Antologi Puisi Rintihan Kalbu ini
menekankannya pada hidup adalah belajar. Penulis memiliki satu keyakinan hidup yaitu
dengan keagungan doa. Sehingga roda kehidupan itu selalu dalam keridoanNya.
Rochaeni, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia
SMP N 53 Bandung
IX
Antologi Puisi Rintihan Kalbu karya Siti Rohmah, S.Pd menceritakan tentang kegalauan
dan kekhawatiran seseorang atas sesuatu masalah yang dihadapi, dan tidak bisa diutarakan
langsung, karena terganjal oleh situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, dan pada
akhirnya tertuanglah segala keresahan dan kegelisahan itu dengan ungkapan yang begitu
menyentuh kalbu.
Lewat situasi puisi Rintihan Kalbu, diharapkan akan mengurangi sedikit beban pikiran
dan perasaan yang selama ini bergejolak di dalam dada. Dengan segala kepasrahan dan do‟a
yang senantiasa dipanjatkan kepada Yang Maha Kuasa, dan pada akhirnya yakinlah bahwa
dibalik semua kegundahan yang teramat berat dirasa, akan indah pada waktunya.
Terimakasih Yaa Rabb atas segala nikmat yang telah Engkau berikan lewat kebahagiaan,
kesedihan dan ujian yang telah memberikan banyak pembelajaran sehingga hambaMu yang
lemah dan hina ini bisa menjadi manusia yang bisa bermanfaat
untuk kepentingan banyak umat.
Sri Kusniawati, S.Pd
Guru IPA SMPN 53 Bandung
X
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………… II
Sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung……………………….. III
Sambutan Ketua Pokja Literasi GELIATS ………………………………… IV
Sambutan Ketua Forum Gerakan Guru Bandung Menulis……………………V
Testimoni Ibu Kepala Sekolah SMPN 53 Bandung ...................................... VI
Testimoni Ir. Mulyati ........................................................................................ VII
Testimoni Rochaeni S.Pd ................................................................................. VIII
Testimoni Sri Kusniawati, S.Pd ..................................................................................IX
Daftar Isi ................................................................................................................... X
Rintihan Kalbu ............................................................................................................. 1
Haru Yang Membiru .................................................................................................... 2
Dua Kalbu Berpadu ..................................................................................................... 3
Senandung Kidung Rindu .............................................................................................. 4
Hati Yang Luka ............................................................................................................... 5
Irama Hidupku ............................................................................................................ 6
Risau ............................................................................................................................ 7
Peri Kecilku................................................................................................................. 8
Anugrah Terindah ...................................................................................................... 9
Sendu.......................................................................................................................... 10
Senyummu Adalah Lukaku .................................................................................. 11
Minggu Kelabu ......................................................................................................... 12
Selembut Kasih Ibu .................................................................................................. 13
Goresan Luka ............................................................................................................ 14
Ketegaran Jiwa ......................................................................................................... 15
Dia Yang Terpilih..................................................................................................... 16
Bisik Rindu ............................................................................................................. 17
Cinta Suci .................................................................................................................. 18
Kurindu Hadirmu Ibu .............................................................................................. 19
Do‟a Dan Anugerah ................................................................................................. 20
Dilema ......................................................................................................................... 21
Harapan ...................................................................................................................... 22
Sabar Dan Pasrah ..................................................................................................... 23
Do‟a Untuk Ibunda ................................................................................................... 24
Selalu Bersama ......................................................................................................... 25
Dibalik Sebuah Rencana ......................................................................................... 26
Hikmah Terindah ...................................................................................................... 27
Manisnya Keberkahan ............................................................................................. 28
Cinta ........................................................................................................................... 29
Tetap Tangguh .......................................................................................................... 30
Menjelang Senja ....................................................................................................... 31
Titik Tertentu Dihidupku ............................................................................................ 32
Janji ............................................................................................................................ 34
Kasih .......................................................................................................................... 35
Bagai Daun Berguguran .......................................................................................... 36
Harapan Pasti ............................................................................................................ 37
Istana Mimpi ............................................................................................................. 38
Nyanyian Kegalauan ................................................................................................ 39
Selimut Kedukaan .................................................................................................... 40
Hijrah ......................................................................................................................... 41
Sisa Kepedihan ......................................................................................................... 42
Kabut Kesedihan ...................................................................................................... 43
Melepas Duka ......................................................................................................... 44
Selimut Bahagia........................................................................................................ 45
Asa Dan Harapan ..................................................................................................... 46
Hanya Mimpi ............................................................................................................ 47
Berbagi Kasih ........................................................................................................... 48
Taubat ........................................................................................................................ 49
Potret Diri .................................................................................................................. 50
Cahaya Kedamaian .................................................................................................. 51
Menanti Pujaan Jiwa ................................................................................................ 52
Kisah Rinduku .......................................................................................................... 53
Makna Kedamaian ................................................................................................... 54
Nyanyian Surgawi .................................................................................................... 55
Sebuah Catatan ......................................................................................................... 56
Doa Tulus Untuk Ayah Ibu ..................................................................................... 57
Berjuang Untuk Lebih Baik .................................................................................... 58
Amarahmu ................................................................................................................. 59
Titisan Luka .............................................................................................................. 60
Keabadian Cinta Sejati ............................................................................................ 61
Lembaran Baru ......................................................................................................... 62
Suram Tak Terjamah ............................................................................................... 63
Lukisan Langit Pagi ................................................................................................. 64
Pelabuhan Abadi ....................................................................................................... 65
Lidah tak Bertulang ..................................................................................................... 66
Seputih Kapas ........................................................................................................... 67
Hanya Sedetik ........................................................................................................... 68
Nasehat Diri .............................................................................................................. 69
Tongkat Ketulusan ................................................................................................... 70
Saat Berganti Pelangi ............................................................................................... 71
Menanti Secercah Harapan ..................................................................................... 72
Tangisku Dalam Diam ............................................................................................. 73
Sahabat Yang Kurindukan ...................................................................................... 74
Hanya Menauai Duka .............................................................................................. 75
Gundah ....................................................................................................................... 76
Cermin Hati ............................................................................................................... 77
Jenuh .......................................................................................................................... 78
Goresan Tak Bermakna ........................................................................................... 79
Setitik Cahaya ........................................................................................................... 80
Kedamaian Hati .......................................................................................................... 81
Ungkapan Rasa ......................................................................................................... 82
XII
Rintihan Kalbu
Karya: Siti Rohmah
Senja telah beranjak keperaduannya
Lembayung berayun lembut berseri
Dalam helaan nafas dan do‟anya
Terpanjat harapan jauh di sanubari
Segenggam asa telah dipanjatkan
Seiring rintihan kalbu
Wahai sang pemilik kemudahan
Yakini ada waktu yang selalu
Denting suara malam
Hening… tiada sua
Bayang lembaran kelam
Menghantui benak dan hatinya
Pergi jauh… dan jauh
Jangan lagi tersentuh
Luka dan peluh
Cerminan jiwanya yang kini rapuh
Ujungberung Bandung, 15 Agustus 2018
1
Haru Yang Membiru
Karya: Siti Rohmah
Pesona merona menghiasi wajah nan ayu
Getar kenangan itu menari hangat penuh rindu
Senyum kecil terukir manis menggoda
Dawai asmara melantunkan melodi manja
Indahnya cinta
Ada haru yang membiru
Di relung kalbu
Dalam desah rindu berpadu
Dalam hasrat membara
Melambungkan segenap rasa
Kasih …
Tangan halus merangkul jiwa
Erat menggenggam sukma
Seakan terbang ke nirwana
Menggapai angan dan cinta
Dalam ridhoNya
Ujungberung Bandung, 15 Agustus 2018
2
Dua Kalbu Berpadu
Karya: Siti Rohmah
Sepenggal kisah berawal di sini
Sudut kota yang menjadi saksi
Suara deru yang menyeru tiada henti
Membawa sebongkah hati
Walau tak pasti akan berarti
Sepasang mata menatap
Ada rasa yang tak terucap
Seolah tak beratap
Seolah tak mampu menetap
Tak mengerti, tapi ini terjadi penuh harap
Inilah kuasaMu
Inilah takdirMu
Inilah anugerahMu
Dalam satu waktu
Dua kalbu telah berpadu
Ujungberung Bandung, 16 Agustus 2018
3
Senandung Kidung Rindu
Karya: Siti Rohmah
Senandung kidung rindu
Senada indahnya symponi merdu
Getar-getar asmara menyentuh kalbu
Untaian kata terangkai mesra
Bisik-bisik lirih penuh gelora
Inikah cinta…?
Andai saja kini…
Pulau bahagia itu dapat terlampaui
Menyatukan dua sanubari
Yang selalu kukuh menemani
Menerpa menerjang buih tinggi
Untuk menggapai impian yang tak bertepi
Ujungberung Bandung, 16 Agustus 2018
4
Hati Yang Luka
Karya: Siti Rohmah
Tak pernah terbersit sedikitpun di angannya
Tak pernah terbayangkan sedetikpun di benaknya
Kata-kata yang terlontarkan dari mulutnya
Menghujam ulu hatinya
Bagai di sayat sembilu, bagai di tusuk pedang
Sakit, perih, pedih sungguh meradang
Tak kuasa membendung kepiluannya
Tak kuasa menendang jauh kegetirannya
Kini jiwanya meronta
Hatinya teramat luka
Begitu dalam …
Seakan penuh dendam
Tak mampu menahan airmata kesedihannya
Tak mampu menyembunyikan isak tangisnya
Seisi kalbunya telah terkoyak mengering
Hancur…berkeping
Entah kapan duka ini berlalu
Hanya bisa mengadu
Hanya sang waktu
Yang menawarkan sejuta madu
Ujungberung Bandung, 17 Agustus 2018
5
Irama Hidupku
Karya: Siti Rohmah
Irama kehidupanku kadang tak seindah syair lagu
Gelak tawa canda ceria, dan tangis pilu
Silih berganti, mewarnai, menghiasi duniaku
Menyusuri setiap jalan dan alur kisahku
Hari-hariku kadang tak semulus jalan tak berbatu
Kadang lurus, kadang berliku
Saat diri terasa rapuh
Saat diri hampir jatuh
Ada tangan menyambutku
Membenamkanku dalam pelukanmu
Kaukah dewa penolongku?
Kaukah pangeran pembelaku?
Yaaa Robb…dalam sujudku
Ku bersimpuh penuh haru
Kuagungkan kuasaMu
Hingga tak ada lagi ragu
Ujungberung Bandung, 17 Agustus 2018
6
Risau
Karya: Siti Rohmah
Saat kuberada dipersimpangan arah penuh ragu
Saat kuterjebak dalam kebimbangan yang semu
Kau hadir menenangkan kerisauanku
Kau yakinkan diriku dengan tatapanmu
Ku tahu situasi ini begitu berat
Ku tahu kita akan melewati hari-hari asing yang pekat
Namun, walau semua itu tak terucap, tak mampu terungkapkan
Aku harus tetap memilih satu keputusan
Aku harus memperjuangkan harapan dan impianku
Agar berarti kehadiranku
Dan disini mungkin bukan tempatku
Untuk selalu berada didekatmu
Sahabat…
Penuh harap ku haturkan do‟aku
Penuh maaf kusampaikan keputusanku
Walau kita tak bisa saling bertemu dan menguatkan ilmu
Tapi yakinlah
Bukan berarti kita terpisahkan jauh
Suatu saat kita pasti akan bertukar kisah
Sukses selalu sahabat setiaku yang amanah
Ujungberung Bandung, 18 Agustus 2018
7
Peri Kecilku
Karya: Siti Rohmah
Lengking tangis menghiasi bibirmu yang mungil
Seakan menembus belahan bumi dan seisi dunia memanggil
Hadirmu adalah anugerah terhebat
Dalam balutan bahagia dan haru, ku peluk erat
Kaulah peri kecilku
Kau bagai intan berkilau
Ku dekap tubuhmu di dadaku
Kehangatanmu mengalir kuat didarahku
Namun, saat hati ragu
Kau seakan tahu
Kau terdiam seolah menyimpan pilu
Seketika…isakmu menyadarkanku
Ku tatap cantiknya raut wajahmu
Ku belai lembut rambutmu
Dan … kubisikkan halus di kupingmu
Kaulah bidadari kecilku
Yaa Allah …Yaa Robbana
Ku bersimpuh mohonkan ampunan
Dari semua kekhilafanku yang tak bermakna
Dari segala dosa diri dan kealfaan
Ujungberung Bandung, 18 Agustus 2018
8
Anugerah Terindah
karya: Siti Rohmah
Sekian lama kumenanti
Dalam bakti diri
Dengan segenap jiwa raga
Hadirmu selalu kudamba
Bahagiaku tak bisa kuungkapkan
Saat semua impianku menjadi kenyataan
Tiada terlukiskan
Tak bisa terukirkan
Inilah anugerah terindah dihidupku
Inilah bukti keagungan do‟aku
Puji syukur kehadiratMu
Atas segala karuniaMu
Ku harus selalu tetap amanah di jalanMu
Ujungberung Bandung, 19 Agustus 2018
9
Sendu
Karya: Siti Rohmah
Gurat sendu terpancar dirautnya
Sembab merah di matanya menahan lara
Degup amarah mendesak rongga dada
Jatuh berderai butir-butir kristal airmata
Ingin dia berontak
Melawan semua rasa sesak
Menumpahkan semua belenggu
Melemparkan jauh-jauh derita semu
Ujungberung Bandung, 19 Agustus 2018
10
Senyummu Adalah Lukaku
Karya: Siti Rohmah
Semua apa yang kulakukan
Selalu tak sejalan di langkahmu
Semua apa yang kukatakan
Selalu salah di matamu
Dimanakah hati nuranimu?
Sadarkah dirimu?
Ada hati yang tersakiti
Ada kalbu yang terlukai
Sekarang kau bisa tersenyum puas
Sekarang kau bisa tertawa lepas
Tapi…suatu saat nanti
Kau akan tahu bila disakiti
Kau akan merasakan
Kau akan menanggung beban
Seperti semua yang kualami
Hingga kau sadari
Ujugberung Bandung, 20 Agustus 2018
11
Minggu Kelabu
Karya: Siti Rohmah
Pagi yang dingin, mendung menggantung
Semilir angin mendesah gelisah penuh bimbang
Seolah sebuah tanda dan isyarat
Ada sejumput duka mendekat
Burung- burung terpaku di dahan
Seolah enggan terbang ke awan
Perlahan …
Gerimis sedih menutupi dedaunan
Bagai halilintar yang menggelegar
Bagai terjaga dari nyenyaknya tidur
Tak percaya … tapi inilah yang kudengar
Kabar Minggu ini memang benar
Ternyata …ini bukan mimpi
Saudaraku yang ku kasihi
Tlah pergi …
Menghadap Illahi
Tiada yang dapat menolak kuasaNya
Tiada yang dapat mundur dari takdirNya
Ku ilkhlaskan dengan iringan do‟aku
Semoga surga Allah bersamamu
Ujungberung Bandung, 20 Agustus 2018
12
Selembut Kasih Ibu
Karya: Siti Rohmah
Terbaring lunglai tiada daya
Tatapan hampa tiada ceria
Senyum tipis tertahan lemah
Genggamanmu lembut penuh kasih
Tanpa suara kau pandangi kami
Seolah ingin menembus dinding hati
Linangan airmatamu di sudut pipi
Seolah tanda kau takkan bersama lagi
Ibu…
Masih terbayang belaian tanganmu
Masih terasa hangat kecupan di dahiku
Setumpuk sesal ku kini tiada arti
Belum sempat ku berbakti
Ku bermunajat memohon doa
Ampuni ibuku dari segala dosa
Terimalah semua amal ibadahnya
Dan ada di tempat yang paling mulia
Ujungberung Bandung, 21 Agustus 2018
13
Goresan Luka
Karya: Siti Rohmah
Alunan lembut suara musik itu
Seakan menorehkan goresan luka baru
Yang lama terpendam disamudera biru
Membeku…
Syair lagu itu tak lagi terdengar indah
Seolah bait-bait puisi sedih…
Mencabik dalam jiwanya yang lelah
Sungguh menyayat hati nan lemah
Hanya rintihan kalbu
Hanya jeritan pilu
Hanya impian kelabu
Yang selalu membelenggu
Dibenamkan kepalanya
Tak ingin dia mengingat lara
Ataupun kisah pedih dirinya
Tak perduli luka itu masih menganga
Ujungberung Bandung, 21 Agustus 2018
14
Ketegaran Jiwa
Karya: Siti Rohmah
Dengan pena ditangan
Begitu lincah jemarinya menggoreskan
Luapan hati duka yang tertumpahkan
Gejolak jiwa yang memuncak tak terelakkan
Satu demi satu lembaran itu disimaknya
Walau kini tatapannya
Mulai nanar berkaca-kaca
Terhalang airmatanya
Walau isak tangisnya tak terbendung
Walau sesak kecewa selalu mengepung
Dalam sedu sedannya yang masih terdengar
Dia mencoba untuk sabar dan tegar
Seolah ingin menghapus semua kenangan kelam
Menenggelamkannyan di lautan terdalam
Mengabaikan suara-suara rintihan kalbunya
Untuk menjemput sejuta bahagia
Ujungberung Bandung, 22 Agustus 2018
15
Dia Yang Terpilih
Karya: Siti Rohmah
Tak terhitung waktu kita berjalan
Mengarungi biduk kehidupan
Tak jarang gelombang ujian dan cobaan
Menerjang karang karang kesabaran
Membawa butiran pasir keikhlasan
Hingga menepi di daratan tawakkal dan ketaqwaan
Yaa …Robb
Engkau pilih dia pendampingku
Engkau tunjuk dia pelindungku
Untuk melangkah menyusuri lembah dan bukit berliku
Kuatkan kami
Kukuhkan kami
Jangan pisahkan kami
Pertemukan kami Yaa Illahi
Satukan kami nanti
Di JannahMu yang abadi
Ujungberung Bandung, 22 Agustus 2018
16
Bisik Rindu
Karya: Siti Rohmah
Pelangi itu ada di matamu
Setiap kedipanmu
Indah mempesona
Meluruhkan rasa
Membuatku terjaga
Sahabat…
Mengenangmu tiada batas
Memanggilmu tiada lepas
Terkenang selalu candamu
Terbayang selalu genggamanmu
Saat ku harus pergi jauh darimu
Meninggalkan semua kisah di Cibiru
Dengarlah bisik rinduku
Dengarlah rintihan kalbuku
Ada sukmamu di jiwaku
Ada setiamu di relungku
Kan ku simpan selalu
Semoga waktu menuntunku untuk bertemu
Di suasana bahagia dan haru
Ujungberung Bandung, 23 Agustus 2018
17
Cinta Suci
Karya: Siti Rohmah
Jika sebuah kesetiaan teruji
Jika sebuah janji teringkari
Ada nurani yang tertutupi
Oleh keangkuhan diri
Sesal dan putus asa kini tiada arti
Ratap dan harapan tak lagi berbagi
Mungkinkah hati ini dapat di raih lagi?
Mungkinkah kecewa berganti berseri?
Tiada guna terus merenung
Tiada guna terus mematung
Yang ada kini hanya sorot mata kosong
Langkah yang gontai
Menapaki lorong-lorong sepi
Menanti jawaban pasti
Esok masih ada cinta suci kembali
Panghegar Bandung, 23 Oktober 2018
18
Ku Rindu Hadirmu Ibu
Karya: Siti Rohmah
Waktu berlalu begitu singkat
Pagi berganti malam nan pekat
Walaupun kian larut
Tapi tetap saja kantuk tak menjemput
Mata sayup menatap kalut
Pada dinding dan langit-langit
Ada bayangan yang tiba-tiba mengelebat
Ada yang memanggilku dengan lembut
Suara itu …semakin dekat
Perlahan tubuhku beranjak bangkit
Samar- samar bayang itu lenyap
Hilang tak berbekas dalam sekejap
Ibu …
Mengapa cepat berlalu?
Belum sempat ku peluk hangat tubuhmu
Ku rindu hadirmu setiap waktu
Walau hanya dalam mimpi-mimpiku
Sindangrasa Ciamis, 24 Agustus 2018
19
Do’a Dan Anugerah
Karya: Siti Rohmah
Suara riuh bergemuruh memuncak di dada
Pekik gembira penuh riang dan suka cita
Itulah gambaran hatinya
Segala impian telah terkabulkan
Segala nikmat telah di dapatkan
Dalam sujudnya …selalu bersyukur
Anugerah ini telah lama di nanti
Siang malam berdo‟a tak pernah terhenti
Satu tekad di hatinya untuk mengabdi
Menjadi sosok dan pribadi yang berarti
Terimakasih pada yang Maha Kuasa
KaruniaNya tiada tara
Rintihan kalbu telah terjawab nyata
Semoga berkah dan bermakna
Di sepanjang hayatnya
Ujungberung Bandung, 24 Agustus 2018
20
Dilema
Karya: Siti Rohmah
Sungguh sebuah dilema
Dua sisi yang saling sengketa
Bagai tersudutkan
Tak mau ada yang terkalahkan
Jangan tuntut untuk sempurna
Jangan pinta untuk menerima
Keberadaan yang hanya fatamorgana
Keputusan itu sungguh berat
Belum tentu juga yang terhebat
Buka sejenak pikiran sehat
Lihatlah dunia sekeliling tersesatkan
Ada jiwa-jiwa yang tertekan
Seperti senyum tapi itu tangisan
Hati yang terpenjara
Kebahagiaan yang terusik merana
Do‟a suci memecah kesunyian
Kalbu yang merintih dalam kesepian
Ujungberung Bandung, 25 Agustus 2018
21
Harapan
Karya: Siti Rohmah
Terik siang ini begitu menyengat
Garang menghadang
Angin berhembus kencang
Meninggalkan debu- debu hitam yang melekat
Daun-daun kering meringis
Bunga-bunga tertunduk lemas
Menanti hujan walau gerimis
Mendamba kesejukan yang manis
Tangan-tangan menengadah
Mengharap menghiba
Memohon hidayah
Suasana tak nyaman ini cepat enyah
Hingga…
Kembali semuanya berseri
Bermekaran menghiasi
Indahnya dunia
Ujungberung Bandung, 25 Agustus 2018
22
Sabar Dan Pasrah
Karya: Siti Rohmah
Terkadang diri merasa tak sabar
Saat ujian datang menghantar
Entah itu sakit, kesengsaraan, di cemooh, dinistakan
Atau bahkan kehilangan
Jangan terburu-buru mengeluh
Jangan tergesa-gesa menggugat
Jangan menyalahkan sang Pencipta
Astagfirulloh …
Andai selalu bersabar
Tidak putus asa dan menyerah
Maka … semua kepayahan itu
Akan Alloh gantikan dengan kenikmatan
Yang jauh…jauuuh lebih besar
Mari bersabar pada setiap keadaan
Mari bersyukur pada setiap kesempatan
Karena Alloh tidak akan pernah
Menyia-nyiakan hambaNya yang pasrah
Bersabarlah, derita hati hari ini
Adalah kekuatan bagi masa depan yang lebih besar
Ujungberung Bandung, 26 Agustus 2018
23
Do’a Untuk Ibunda
Karya: Siti Rohmah
Bukan berjalan tapi diperjalankan
Yang tercatat pasti terjadi
Jika Yang Maha Cinta memberi sedikit
Kesedihan, kerisauan, dan gundah gulana
Itu adalah nikmat
Teruslah hembuskan suara-suara positif
Di telinga dan jiwa
Berhentilah berkeluh kesah
Enyahkan resah gelisah
Jangan pernah mendakwa
Walau cuman setitik rasa sedih
Dari berjuta anugerahNya
Itulah sebagian nasehatmu Ibunda
Kini…
Kubersimpuh dihadapanMu
Memohon …
Berikan kesembuhan pada orang terkasih
Duhai Yang Maha Baik
Yang Maha mendengar segala do‟a
Ujungberung Bandung, 27 Agustus 2018
24
Selalu Bersama
Karya: Siti Rohmah
Betapa hati ini
Merindu tak terperi
Akan sosok yang sangat di sayang
Dialah penenang kala bimbang
Betapa rasa ini menggebu
Saat bersandar diatas bahu itu
Saat memilih menggenggam dan menggandeng tangan
Ketika duduk dan berjalan
Saat berbicara dan berjalanpun selalu berada
Dalam penjagaan untuk selalu bersama
Sungguh, pikiranku tak henti berasa
Betapa bahagianya jika nanti kita bersua
Dengannya di surga
Tuntun dan bimbinglah kami
Agar selalu di jalan Illahi
Jadikanlah setiap detik yang kami punya
Sebagai amal kebaikan diakhirat kelak bahagia
Ujungberung Bandung, 28 Agustus 2018
25
Dibalik Sebuah Rencana
Karya: Siti Rohmah
Hari ini sungguh luar biasa
Orang pintar bisa gagal, orang hebat bisa jatuh
Tetapi orang yang rendah hati
Sabar dalam segala hal
Akan selalu mendapat jalan
Untuk menempatkan diri dengan seimbang
Karena kokoh pijakannya
Yakinlah, bahwa setiap hal yang terjadi
Yang Maha Kuasa telah melimpahkan yang terbaik untuk hidup ini
Terkadang mungkin berpikir bahwa segala sesuatu
Tidak berjalan sesuai dengan harapan
Tapi sering kali juga lupa bahwa telah diatur
Segalanya dengan benar
Dan memiliki rencana yang lebih baik
Jika setiap harapan selalu berjalan sesuai rencana
Maka tidak akan pernah belajar
Bahwa kecewa itu sebenarnya menguatkan
Tidak ada yang buruk dari yang ditinggalkan
Karena itu artinya telah dijauhkan dari yang tidak baik
Ujungberung Bandung, 28 Agustus 2018
26
Hikmah Terindah
Karya: Siti Rohmah
Kegagalan itu terus menghantui pikiran
Sekalipun itu mustahil untuk diabaikan
Namun tetap berupaya, mencari jalan keluar
Karena Allah suka hambaNya yang mau berikhtiar
Tidak ada harga atas waktu
Tapi, waktu sangat berharga
Temukan hal sederhana dalam kehidupan
Teguhkan kemampuan untuk menerbitkan keinginan
Pantang menyerah untuk meraih keberhasilan
Selalu bersyukur untuk mencapai kebahagiaan
Milikilah cara untuk bahagia yang hakiki
Berharap pertolongan hanya pada Illahi Robbi
Percayalah, yakinlah, serta berserah diri
Ada hikmah terindah yang siap menanti
Ujungberung Bandung, 29 Agustus 2018
27
Manisnya Keberkahan
Karya: Siti Rohmah
Saat langkah mulai goyah
Tubuh mulai payah
Untuk meniti jalan Allah
Berjuang melewati ujian demi ujian
Bergelut dengan kesulitan
Berteman pahitnya kesabaran
Masa lalu membelenggu masa depan
Jauh dari segala harapan
Mencoba membuka hati
Untuk menerima peluang
Janganlah batasi diri
Satu peluang tentulah terbuang
Semangatlah menjemput rizki
Keberanian kunci memulai
Strategi kunci kemenangan
Menjemput manisnya keberhasilan
Ujungberung Bandung, 29 Agustus 2018
28
Cinta
Karya: Siti Rohmah
Bukankah cinta begitu sederhana?
Hanya butuh aku dan kamu
Tak perlu waktu lama dan berliku
Membuat rindu di ujung waktu
Karena cinta begitu sederhana,
Seperti embun terhadap mentari
Seperti mawar terhadap duri
Tetaplah menjadi cinta
Seperti rasa ini yang selalu ada
Seperti aku dan kamu selamanya
Ujungberung Bandung, 29 Agustus 2018
29
Tetap Tangguh
Karya: Siti Rohmah
Sosok baik dan penyabar
Selalu tersenyum dan tetap tegar
Tetap kuat penuh semangat
Selalu tawakkal
Adalah idamannya
Walau diterpa banyak masalah
Tak usah perdulikan luka hatinya
Jangan menangis apalagi kecewa
Jangan katakan tak sanggup dan menyerah
Yakinlah …
Semuanya akan baik-baik saja
Seisi dunia telah bercerita
Karena ketangguhannya…
Ujungberung Bandung, 30 Agustus 2018
30
Menjelang Senja
Karya: Siti Rohmah
Ibarat kata…
Kala sore merangkak senja
Surya temaram
Menjemput malam
Lamunanku tersentak
Sadar diriku membuat terhenyak
Apa lagi yang mau dicari untuk dunia ini?
Apa yang akan di bawa sebagai bekal nanti?
Bertemu kembali dengan pagi
Tentulah menjadi harapan diri
Selagi masih ada sisa waktu
Jangan sia-siakan…dan berlalu
Perbanyaklah ibadah
Dekatlah diri pada sang Pencipta
Janganlah bersikap angkuh
Dengan segala kemilau dunia
Ujungberung Bandung, 30 Agustus 2018
31
Titik Tertentu Di Hidupku
Karya: Siti Rohmah
Kehadiran mu menghadiahkan airmata
Tapi kucoba untuk tetap bersabar
Kau usik kehidupanku hingga terluka
Tapi ku didik diri ini untuk tetap kuat dan tegar
Pertemuan itu membuat hati tersenyum
Rasa syukur bergaung agung, erat menggenggam
Tapi … ketika hinaan dan cemoohan menghujam
Hanya sabar, ridha, pasrah, iklhas dan diam
Mungkin ini titik tertentu dalam hidupku
Tak usah memikirkannya lagi
Tidak harus memunculkan diri untuk dikasihani
Hanya berserah diri pada Illahi
Yakinkan diri, cara inilah yang terindah
Yang dipilih Allah agar menjadi mulia pribadiku
Ujungberung Bandung, 31 Agustus 2018
32
Janji
Karya: Siti Rohmah
Janji mungkin tak ternilai bagi yang mengucapkan
Tapi selalu terngiang di hati yang mendengarkan
Janganlah berjanji jika hanya sekedar kata
Hanya merangkai harapan tak bermakna
Jadilah seperti angin yang selalu setia
Tak perlu terlihat namun mampu merubuhkan
Selalu ada untuk memberikan manfaat
Tak harus jadi yang terhebat
Selalu ada kata untuk berdoa memohon ridhoNya
Selalu ada harapan untuk meraih kebahagiaan
Selalu ada jalan untuk mencapai ketenangan
Jangan pernah berputus asa
Ikhlaslah menerima … sebagai aturan dan kehendakNya
Jangan mulai hari ini denagn keraguan
Jangan katakan mungkin bisa melakukannya
Karena itu membuat semuanya terlihat berat dan mustahil
Tapi katakanlah…
Bisa melakukannya dengan izin Allah
Hingga hari-hari penuh dengan keberkahan.
Ujungberung Bandung, 31 Agustus 2018
33
Hidup Itu Belajar
Karya: Siti Rohmah
Belajar bersyukur walau tak cukup
Belajar iklhas meski tak rela
Belajar taat meski berat
Belajar memahami meski tak sehati
Belajar sabar meski terbebani
Belajar setia walau tergoda
Belajar memberi walau tak seperapa
Belajar mengasihi meski disakiti
Belajar tenang meski gelisah
Belajar percaya walau susah
Belajarlah terus dari kehidupan
Sampai Allah menyempurnakan
Ujungberung Bandung, 1 September 2018
34
Kasih
Karya: Siti Rohmah
Seakan tak pernah bosan memandang wajah itu
Seakan selalu ada getar getar yang berdegup memburu
Tak sedetikpun ingin menjauh
Tak sejengkalpun ingin berpisah
Selalu dan selamanya bersatu utuh
Kasih…
Bahagia bergelora merasuk sukma
Mengisi sendi-sendi aura asmara
Hadirkan cinta yang merona
Hantarkan impian mesra menggoda
Kasih…
Terpancarkan ketulusan hasrat berpadu
Melembutkan pijar-pijar kalbu
Meremas jari jemari rindu
Merangkum balutan kisah terkasih
Merenda hari-hari indah
Senantiasa bersamamu…
Ujungberung Bandung, 1 September 2018
35
Bagai Daun Kering Berguguran
Karya: Siti Rohmah
Bagai berjalan di malam kelam
Terhuyung, jatuh terkulai
Tertatih bangkit walau lunglai
Kesal dan benci menghimpit
Kecewa dan amarah tertahankan
Sedih dan luka terkuburkan
Bibir kelu membeku diam
Bagai daun kering berguguran
Melayang, jatuh pasrah
Penyesalan dan airmata tertumpahkan
Sungguh…
Kebahagiaan yang terenggut
Keharmonisan yang terampas
Tergantikan pilu dalam keputusasaan
Tergadaikan rintihan dan jeritan lara
Entah sampai kapan…
Ujungberung Bandung, 2 September 2018
36
Harapan Pasti
Karya: Siti Rohmah
Semilir angin malam berbisik
Rintihan kalbu lirih mengusik
Ketika rembulan beranjak
Ketika lantunan doa-doa suci
Berharaplah, karena harapan itu selalu ada pasti
Sehitam apapun sejarah hidup
Selagi ada dan tetap masih punya masa
Jangan menyerah atau putus asa meredup
Ikhtiar dan semangat tentu perlu
Gantungkan pada Allah yang satu
Untuk berubah dan mencari keampunanNya
Ujungberung Bandung, 2 September 2018
37
Istana Mimpi
Karya: Siti Rohmah
Kemilau mentari pagi
Iringi langkah-langkah kaki
Menyusuri jalan sempit berduri
Melintasi istana mimpi
Qalam Illahi berkumandang
Lantunan doa-doa khusu
Menembus ruas-ruas jantung
Sungguh …agung kuasaMu
Air wudhu memercik muka
Memancarkan cahaya terang
Menguatkan satu keyakinan
Menjawab keraguan
Hanya ada satu cinta di dada
Ujungberung Bandung, 3 September 2018
38
Nyanyian Kegalauan
Karya: Siti Rohmah
Ketika cahaya itu meredup
Ketika sinar mentari itu sirna
Ketika bumi menjadi gelap gulita
Kusantunkan sejuta asa
Yang telah lama terbelenggu
Terbungkus rapi dalam lubuk hati
Disaat kebimbangan hati
Kuhanya bisa terdiam dalam keramaian
Suara-suara tawa pun tak lagi indah terdengar
Hanya nyanyian kegalauan yang singgah
Merapuhkan hati dan jiwa
Ujungberung Bandung, 3 September 2018
39
Selimut Kedukaan
Karya: Siti Rohmah
Malam kian larut
Namun, mata ini enggan terpejam
Hanya hati yang terus berbicara
Membawa lamunan yang kian hanyut
Serpihan keping-keping kisah masa lalu
Menari bagaikan tarian usang
Menyeret untuk kembali merenung
Ach … kenapa harus terbayang
Pada semua cerita kelabu itu?
Burung hantu bersahutan
Seolah tanda ikut dalam kekalutan
Kenangan pilu itu begitu hambar berhamburan
Dalam balutan selimut kedukaan
Ujungberung Bandung, 4 September 2018
40
Hijrah
Karya: Siti Rohmah
Kuterjaga saat subuh menjelang
Suara adzan menyentuh berkumandang
Kusibakkan tirai terkembang
Kusambut pagi ceria penuh harapan
Iringan doa-doa kupanjatkan
Di atas sejadah ini, tersadarkan diri
Usia telah beranjak senja kini
Tak pantas hanya meratapi diri
Menyimpan kisah ratapan hati
Yang hanya menjadi semakin membenci
Rangkaian kata-kata kugoreskan
Kuukir semua kenangan
Sebagai hiasan kehidupan
Mengubur dalam-dalam kejelekan
Menyongsong ikhlas kebajikan
Kutinggalkan pikiran lemah
Tak usah lagi ada rintihan kalbu
Kupasrah, kuyakin pada Illahi
Hijrah, menjadikan kehidupanku
Terarah dalam langkahku
Ujungberung Bandung, 5 September 2018
41
Sisa Kepedihan
Karya: Siti Rohmah
Seperti sirnanya mimpi direnggut embun pagi
Meski mentari cerah menyapa
Namun, tak urung kesedihan juga kurasa
Dan airmata mewakili gerimis pagi ini
Lalu senyum itu pergi jauh
Jauh entah kemana
Sedang mentari merangkak semakin tinggi
Tak perduli lagi dengan mimpiku
Atau dengan sisa kepedihan ini
Aku pernah kalah
Aku pernah tersalah
Dan ini bukan permainan
Walau aku pernah dipermainkan
Namun aku tak pernah menanam
Kebencian
Ujungberung Bandung, 5 September 2018
42
Kabut Kesedihan
Karya: Siti Rohmah
Tak kurasakan lelah yang mendera
Tak kuperdulikan lagi batas mimpi dan lamunan
Kepada bintang kuberitakan,
Tentang resahku pada sebuah harapan
Yang terlalu berat untuk diwujudkan
Sampai pada raguku,
Ini angan ataukah ilusi
Tak kunjung usai berkelana setiap hari
Lara, acap menderita hati,
Menembus puncak
Dan jalan yang menanjak
Menggenggam asa,
Keluh, kesah tak akan ada
Ku lalui lembah kepedihan dengan senyum
Yang penuh luka
Ku tinggalkan kesunyian, dan kehampaan
Yang selalu menyelimuti kabut kesedihan
Yang diwarnai kedukaan
Ku raih dan tak kan kulepas lagi
Harapan hidup dalam kebahagiaan
Ujungberung Bandung, 6 September 2018
43
Melepas Duka
Karya: Siti Rohmah
Gema kegundahan kian bertalu
Gemercik air melantunkan irama nan merdu
Berhembus angin membelai lembut
Gemerisik suara daun menghibur
Membangkitkan menggugah kalbu
Meliuk menari rumput nan ayu
Melambai perlahan seolah mengajak
Melepas duka menjemput cinta
Merayu bernyanyi kerinduan
Menyongsong esok akan kebahagiaan
Ujungberung Bandung, 6 September 2018
44
Selimut Bahagia
Karya: Siti Rohmah
Gelap malam penuh kesunyian
Lamunan jauh menerawang awan
Membukakan pintu-pintu mimpi
Menyibakkan tirai-tirai kegalauan jiwa
Bias keremangan memudarkan kasih
Memutar hati menguak tabir ilusi
Memendarkan beribu warni cahaya
Membayang menjauh dari arah cita
Bisik angin merengek ikut meresah
Menggugah hati kala gelisah
Air hujan menetes berduka
Membasah bumi ikut bersedih
Mentari telah di penghujung senja
Melepas hari dalam sebuah kisah
Tentang angan pilu yang melingkupi
Sejak itu, langit membiru
Menandai kembali cinta dan cita
Dalam selimut bahagia selamanya
Ujungberung Bandung, 7 September 2018
45
Asa Dan Harapan
Karya: Siti Rohmah
Sekuat apapun godaan yang dihadapi
Seberat apapun cobaan yang dialami
Sebesar apapun kegagalan yag dirasakan
Janganlah pernah berhenti berharap
Dari pertolonganNya
Janganlah pernah kehilangan asa
Karena asa adalah harapan
Karena harapan adalah masa depan
Harapan adalah sumber kekuatan
Teruslah berdo‟a dan berusaha
Karena do‟a adalah pintu kebaikan
Semoga Allah selalu memberikan
Kemudahan dan kebahagiaan
Ujungberung Bandung, 7 September 2018
46
Hanya Mimpi
Karya: Siti Rohmah
Aku terbayang manisnya senyumanmu
Seakan hanya aku yang menikmatinya
Namun aku hanya bisa merindu
Akankah cintaku terdampar di suatu pulau
Terbawa hanyut bersama gelombang kasmaran
Dan berlabuh di pantai asmara
Tapi kusangat yakin disana kita memadu kasih
Bercerita tentanag hari esok
Kubiarkan semilir angin membelai tubuhku
Hingga aku tertidur dalam sandaran pelukmu
Namun mengapa suara ombak membangunkanku
Saat mimpiku menerawang angkasa
Menjelajahi ruang-ruang khayalan
`Ujungberung Bandung, 7 September 2018
47
Berbagi Kasih
Karya: Siti Rohmah
Kulihat daun meliuk
Di saat kejora mulai menghilang
Pagi datang begitu cepat
Juwita malam menjadi penantian
Indahnya pagi di pantai pengharapan
Bagai suatu makna keceriaaan
Saat ombak menuju ke tengah
Pasti ia akan kembali lagi
Membawa buih putih arti kehidupan
Meratakan hamparan pasir yang berserakan
Di tengah laut dari kejauhan
Perahu kecil terlihat menepi
Membawa seribu makna
Ketika terkatung di tengah samudera
Masihkah berfikir tentang cinta?
Semuanya seakan sirna
Kini saatnya berbagi kasih
Dengan permata hati
Yang selalu menanti
Ujungberung Bandung, 8 September 2018
48
Taubat
Karya: Siti Rohmah
Merah merona bola api di atas cakrawala
Tanda terbitnya sang surya di ufuk pagi
Suara burung bernyanyi riang
Bergerak kian kemari
Menggugurkan sejuta embun
Dari kerindangan daun
Semua itu bukti Agung nya ciptaan Maha Pencipta
Walau tangisku tak berarti
Biarlah ku merenungi semuanya
Kucari pintu insyafku
Kuyakin dan tak kuragukan
Akan semua ampunan-Mu
Ku bersujud dan bersimpuh di rumahMu
Memohon taubat dan hapuskan dosa-dosaku
Ujungberung Bandung, 8 September 2018
49
Potret Diri
Karya: Siti Rohmah
Masa demi masa berlalu sudah
Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan segala kekhilafan
Sambutlah dengan memperbanyak ibadah
Untuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi disisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing
Menunjukkan jalan lurus
Dan nanti memasukkan dalam surgaNya
Ujungberung Bandung, 8 September 2018
50
Cahaya Kedamaian
Karya: Siti Rohmah
Pagi yang indah kujelang kembali
Menghempaskan mimpi
Meraih bergantinya hari
Di ufuk timur tersirat cahaya kedamaian
Membangkitkan semangat
Menghangatkan perasaan
Hembusan angin menemaniku berjalan
Mengiringi langkah berpadu dalam kepastian
Gemerisik dedaunan bagai irama kehidupan
Selalu setia menyanyikan lagu kemenangan
Dalam menggapai makna cita dan cinta
Dalam mewujudkan makna hidup yang sesungguhnya
Biarkan pergantian hari terus berjalan
Karena setiap saat akan selalu kujelang
Bahagia dalam anugerahMu
Ujungberung Bandung, 8 September 2018
51
Menanti Pujaan Jiwa
Karya: Siti Rohmah
Embun di pucuk daun tertunduk malu
Menahan rindu
Insan yang tiada sangup menahan
Gejolak asmara
Kan selalu menanti pujaan jiwa
Sejumput janji yang terjalin usang
Termakan oleh waktu
Kandas terkikis oleh jarak
Akankah semua ini dapat terlewati
Rasa rindu kian membelenggu
Ujungberung Bandung, 8 September 2018
52
Kisah Rinduku
Karya: Siti Rohmah
Dikala aku merindu
Ingin kutulis sejuta rindu
Ingin rasanya aku berkisah untukmu
Tentang semua rintihan kalbu
Saat ini seolah sangat sulit mencari
Dermaga yang berairkan tinta emas
Dan pena antik untuk mengukirnya
Aku takut terdampar di pulau sana
Yang penuh dengan ketidakpastian
Ujungberung Bandung, 9 September 2018
53
Makna Kedamaian
Karya: Siti Rohmah
Kala malam semakin larut
Aku terpaku di dalam kesunyian
Terdiam menatap ilusi kesendirian
Diriku seakan terbiarkan dalam kehampaan
Kebekuan jiwa menjelma
Kedinginan nurani selalu menemani
Merindu tentang kehangatan
Aku bermimpi tentang keindahan
Saat tirai kegalauan mulai tersibak
Fatamorgana menjauh dari realita
Hingga tersingkaplah dunia yang cerah
Makna kedamaian yang hakiki
Ujungberung Bandung, 9 September 2018
54
Nyanyian Surgawi
Karya: Siti Rohmah
Seindah nyanyian surgawi
Seharum bunga di taman insani
Bahagia ini berawal dari mimpi-mimpi sedih
Yang hanya dilangit saja singgah
Perlahan ku dekap kehangatan dalam keheningan malam
Ku rebahkan jiwa raga pada sudut kesunyian
Kutemukan keberanian
Melangkah dengan kepercayaan
Meninggalkan tempat yang sepi
Melangkah menuju keramaian
Memulai dengan percaya diri
Ku yakin semua akan indah
Ku yakin akan kedamaian
Bahagia abadi …
Selamanya dalam surgaMu
Ujungberung Bandung, 9 September 2018
55
Sebuah Catatan
Karya: Siti Rohmah
Semula ini hanya sebuah catatan
Dari perjalanan sebuah kehidupan
Berumah tangga yang indah yang pernah terjadi
Yang tak kuasa hanya dipendam
Tanpa dituangkan dalam goresan pena
Dan diabadikan dalam sebuah lagu
Untuk pelajaran hidup dari kenangan terindah
Khusnul khotimah adalah satu tujuan utama
Yang dibangun dengan keikhlasan dan kesabaran
Memang berat dan tidak mudah
Melakukan tugas tanpa pamrih tanpa meminta
Apalagi menuntut
Cobaan dan tekanan diterima dengan nyaman
Kasih sayang tanpa ada perbedaan
Bukan hanya seorang istri dan seorang ibu
Tapi juga belahan jiwa dan anugerah Allah bagi kita
Jadikan pengabdiannya sebagai inspirasi dan motivasi
Dialah manusia terhebat
Yang bisa mengendalikan diri saat dikuasai amarah
Yang selalu bersyukur untuk semua kekurangan
Ujungberung Bandung, 9 September 2018
56
Do’a Tulus Untuk Ayah Ibu
Karya: Siti Rohmah
Ya Allah, ampunilah kedua ibu bapak ku
Terimalah amalan baik mereka
Dan tingkatkanlah pahala dan rahmat untuk mereka
Ya Allah, setiap titik susu ibu yang mengalir
Dalam diri ku
Engkau gantikan dengan kebajikan
Yang boleh membawanya
Kepada surgaMu Ya Allah
Ya Allah, setiap titik keringat yang mengalir pada tubuh ayahku
Dalam mencari rezeki untuk keluarga
Engkau gantikanlah dengan keampunan
Yang membawanya kepada surgaMu ya Allah
Aamiin Yaa Robbal „Alamiin
Ujungberung bandung, 10 September 2018
57
Berjuang Untuk Lebih Baik
Karya: Siti Rohmah
Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi
Untuk dicapai
Yang ada hanya niat yang terlalu rendah
Untuk melangkah
Jadi…
Jangan mau hanya menerima
Dan pasrah atas peristiwa yang tidak diinginkan
Yang sudah terjadi…
Jangan hanya mau mengikhlaskan apa yang tidak bisa diubah
Tetapi…
Berikan apa yang masih bisa diperbaiki
Kamu orang hebat
Teruslah berjuang menjadi lebih baik lagi
Ujungberung Bandung, 10 September 2018
58
Amarahmu
Karya: Siti Rohmah
Setiap kali kau marah, sebagian hidupmu hilang
Setiap satu menit kau marah, kebahagiaanmu akan lenyap
Setiap kali kau marah, kebahagiaanmu pergi
Amarah membuatmu stress terus menerus
Amarahmu membuat dirimu sakit
Amarahmu menghisap kebahagiaanmu
Ujungberung Bandung, 10 September 2018
59
Titisan Luka
Karya: Siti Rohmah
Tersenyumlah,
Andainya senyummu itu
Bisa menopengi kedukaan
Karena kau akan lebih menderita
Melihatkan wajahmu sengsara
Tertawalah,
Andainya tawa itu tahu
Mampu mengusir kecewa
Karena titisan luka pasti mengalir
Tanpa hati yang menggenggam gembira
Ujungberung Bandung, 11 September 2018
60
Keabadian Cinta Sejati
Karya: Siti Rohmah
Terjerat dalam kebingungan
Waktu yang merenggut manisnya kehidupan
Mengikis sisa keharmonisan
Terlukis pada akhir goresan
Jika kau beri aku satu harapan
Pasti kuberi sejuta pancaran
Keabadian cinta sejati
Ujungberung Bandung, 11 September 2018
61
Lembaran Baru
Karya: Siti Rohmah
Malam ini begitu menerawang
Bagikan gelap tak kunjung terang
Manakala hati sedang gundah gulana
Yang dilalui hanya resah membahana
Malam berganti pagi
Mulai dengan lembaran baru
Untuk tujuan yang pasti
Akan sebuah harapan yang indah
Naluri yang kita inginkan
Untuk sebuah ilusi
Yang terjadi kelak dalam cinta bahagia
Ujungberung Bandung, 11 September 2018
62
Suram Tak Terjamah
Karya: Siti Rohmah
Gelap yang kelam
Lepas sejenak
Melayang menjadi mimpi
Kibasan angin merasuk
Menusuk setiap rongga kehidupan
Terlupa sudah memori palsu
Hanya terlewat takkan abadi
Kelam berubah
Muram kalah
Suram tak terjamah
Imajinasi jadi pasti
Terukir di pelipis mata
Hilang dalam sekejap
Ujungberung Bandung, 12 September 2018
63
Lukisan Langit Pagi
Karya: Siti Rohmah
Lukisan-lukisan menghiasi langit pagi
Menambah kedamaian hati
Membuat kekaguman mata
Awan hitam yang menyelimuti
Kini berubah menjadi awan biru keindahan
Menjadi langit menakjubkan
Angin bertiup lirih
Menikmati panorama pagi hari
Merasakan sejuknya alam yang damai
Begitu indahnya lukisan pagi
Sang Pencipta abadi
Ujungberung Bandung, 12 September 2018
64
Pelabuhan Abadi
Karya: Siti Rohmah
Andai waktu bisa terulang kembali
Ke masa-masa indah dulu
Saat kita bahagia
Sarat penuh mesra
Berdua telah kita lewati
Arungi bahtera menuju samudera
Kayuh sampan suka duka
Bersamamu
Kutemui arti cinta sesungguhnya
Kudapati makna setia
Bersamamu
Saling mengisi hati
Saling menguatkan jiwa
Hingga kita sampai di pelabuhan abadi
Ujungberung Bandung, 13 September 2018
65
Lidah Tak Bertulang
Karya: SitiRohmah
Rabu yang kelabu
Membawa sebuah kisah pilu
Kata-kata yang menusuk kalbu
Masih jelas terngiang
Bagai ditabuh keras genderang
Benar kata pepatah orang
Lidah tak bertulang
Didera pukulan
Mungkin masih bisa diobati dan dilupakan
Tapi…
Bila kata-kata menyakitkan
Rasanya sulit disembuhkan
Apalagi menghapusnya
Semuanya akan terus membekas dihati
Beribu maaf kau mohonkan
Beribu khilaf kau ungkapkan
Dan telah berjabatan tangan
Namun…
Sanggupkah aku melenyapkan dari dasar hati?
Ku hanya bisa berdiam diri
Astagfirulloh…
Ujungberung Bandung, 13 September 2018
66
Seputih Kapas
Karya: Siti Rohmah
Kubuka kembali buku kenangan itu
Mengingatkankan kisah kita dulu
Saat pertama bertemu
Ada senyum terkulum…tersipu malu
Sosokmu sangat sederhana
Kau selalu apa adanya
Pantang mengobral kata-kata
Apalagi menggombal
Tapi…
Justru itulah yang ku suka darimu
Selalu menyembunyikan pribadimu
Yang romantis dan kata-kata manis merayu
Cintamu seputih kapas
Hatimu tulus
Janganlah ternodai
Kurasakan itu hingga kini
Unungberung Bandung, 13 September 2018
67
Hanya Sedetik
Karya: Siti Rohmah
Rasanya baru sedetik berlalu
Tawa riang dalam bahagia
Masih terasa keceriaan itu
Tergambar jelas dirautnya
Namun itu tak lama dinikmatinya
Selalu saja berubah
Bagai kilat berganti nestapa
Saat dituangkan goresan hatinya
Kalbunya meraung, menjerit menahan pedih
Menelan sakit didadanya
Dicobanya untuk tetap tersenyum
Kuatkan dirinya agar tetap kokoh
Menggapai hari-harinya
Yang masih ingin dia genggam dalam bahagia
Ujungberung Bandung, 14 September 2018
68
Nasehat Diri
Karya: Siti Rohmah
Saat kita lihat orang pintar punya jabatan
Orang yang berhasil dalam hidupnya
Orang yang kaya raya
Janganlah merasa iri hati
Jangan merasa rendah diri
Tidak perlu cemburu pada rezeki orang lain
Kita tidak tahu apa yang telah diambil dari dirinya
Kita tidak perlu juga sedihkan cobaan yang kita terima
Kita tidak tahu apa yang diberikan kepada kita
Perhatikanlah apa yang dia lakukan dengan kepintarannya
Dengan jabatannya, dengan kekayaannya…
Irilah, cemburulah …
Dengan orang yang dengan kelebihannya itu
Menjadikan semakin dekat dengan Allah
Semakin banyak berbuat baik,
Semakin bijaksana dalam hidup
Subhanallah…
Ujungberung Bandung, 14 September 2018
69
Tongkat Ketulusan
Karya: Siti Rohmah
Tertulis keinginan pada secangkir harapan
Peluh deras mengalir tak dihiraukan
Diantara hamparan sawah dan ladang
Berusaha tegar tatap kenyataan dengan tenang
Kuatkan keyakinan
Bersama arungi waktu dan tujuan
Patahkan keraguan dan keegoisan
Jangan berhenti menerobos halang rintang
Melewati batu penghalang
Jurang dan lembah penderitaan
Di puncak gunung cobaan dan ujian
Dan …
Yakinlah berbekal tongkat ketulusan dan keikhlasan
Capailah Menara kebahagiaan yang hakiki
Ujungberung Bandung, 15 September 2018
70
Saat Berganti Pelangi
Karya: Siti Rohmah
Sedahsyat apapun hujan badai menghantam
Pasti akan ada saat berganti dengan pelangi
Ucapan ini tercipta dari keterhimpitan yang begitu sakit
Dari keterdesakkan yang sangat menyesak
Suara-suara rintih menggema perih
Di tiang-tiang harapan akhir dari kesusahan
Semakin berat melawan
Semakin sering diri bersimbah kebuntuan
Bertumpu di pusaran do‟a dan kekuatan
Bahwa hidup selalu memilih banyak persimpangan
Saat ombak-ombak menggunung dan tergulung
Tangan-tangan tetap terulur menampung bait-bait derita
Mendekap tumpukan kisah dari berjuta baris cerita
Seperti tegak ditepian
Adalah takdir berkubang di kesanggupan menanggung beban
Yang enggan sirna pada ingatan terakhir
Ujian hidup dari yang Maha Kuasa
Ujungberung Bandung, 15 September 2018
71
Menanti Secercah Harapan
Karya: Siti Rohmah
Malam tlah berganti pagi
Begitu hangatnya kemilau mentari
Menerobos di atap kaca kamarku
Betapa agung kuasaMu
Hari ini kurasakan kehampaan
Kuterpaku diantara sunyi dan senyap
Entah mengapa selalu ada kegetiran
Diantara hingar bingarnya kehidupan
Hingga aku merasa lelah
Untuk melepaskan dan meninggalkan semuaya
Kapankah kesunyian dan kehampaan ini pergi?
Adakah secercah harapan?
Menyelimuti diri dan merasuk ke hati?
Adakah?
Dimana harus ku mencari?
Ujungberung Bandung, 16 September 2018
72
Tangisku Dalam Diam
Karya: Siti Rohmah
Kubaringkan tubuhku di kamar ini
Mataku sesaat terpejam
Indah kesunyian dalam mimpi
Seribu bahasa ku terdiam
Diam menyimpan dalam perih
Namun dalam hati aku teriak
Teriak tiada henti
Menangis dalam kepedihan
Kesunyian yang selalu menemani
Dan selalu menghampiri
Aku merintih, tapi tak lagi diperdulikan
Aku menangis, tapi tak lagi diperhatikan
Bahkan teriakan yang hampir memutuskan pita suaraku
Tak ada lagi yang menghiraukan
Disepanjang malamku
Kutarik ikatan rasa
Sampai terlepas jauh
Dan tinggalkan bekas luka perih
Untuk pembelajaran tempaan pribadiku
Dengan penuh percaya diri
Ujungberung Bandung, 16 September 2018
73
Sahabat Yang Kurindukan
Karya: Siti Rohmah
Canda dan tawa bersama
Bagai melepas dahaga
Oleh suasana gembira
Ditemani indahnya cerita
Bersama halusnya jiwa
Kenangan manis bersama rindu
Seiring datangnya waktu
Sahabat…
Tegurlah, jika aku mulai angkuh
Tegurlah, jika aku mulai salah
Tegurlah, jika aku ragu melangkah
Karena kaulah, yang memberi arti dan hikmah
Karena kaulah,
Sahabatku hari ini, esok dan selamanya
Ujungberung Bandung, 17 September 2018
74
Hanya Menuai Duka
Karya: Siti Rohmah
Perlahan kaki ini kulangkahkan
Menyisir batu-batu tajam
Sesekali debu kotor jalanan
Menerpa kulit pucat wajah hitam
Hangat matahari membakar kesusahan diri
Kuingin berdiri tegar menatap sinar mentari
Dalam keterbatasan dan ketidakberdayaan
Kuingin bicara lewat hembusan lembut angin
Namun, aku terhempas dalam gelombang bimbang
Mengapa tak kau dengar rintihan kalbu?
Saat hati menjerit pilu
Mengapa tak kau dengar teriakan hatiku?
Saat hati tercabik-cabik kian perih
Kini…
Jiwa lelah dalam sebuah kekosongan
Bibir tak mampu mengukir kata
Semua hanya menuai duka
Ujungberung Bandung, 17 September 2018
75
Gundah
Karya: Siti Rohmah
Jika hati terasa gundah
Berbaringlah dalam kesunyian
Jika hati tak lagi cerah
Pejamkan dan tidurlah
Bawa dirimu terbang dan melayang
Dalam indah dunia mimpi
Jika hatimu tlah riang
Buka mata dan bangkitlah dari mimpi
Karena ada orang-orang tekasih menantimu
Ujungberung Bandug, 18 September 2018
76
Cermin Hati
Karya: Siti Rohmah
Ku coba berdiri di depan cermin hati
Ku jernihkan larutan pikiran
Ku renungkan dan kuteliti detik-detik yang mengusik
Apa yang harus kususun dan kutata
Aku mau belajar kepada siapa saja
Yang mau mengajariku tentang dunia, tentang hidup
Tentang apa saja yang dapat membuat damai hati
Agar bisa menghibur diri tatkala sepi
Yaa Allah…
Hatiku lelah,
Ragaku gundah,
Jiwa ku pasrah,
Atas segala apa yang terkisah
Ku tarik nafas, dalam resah pilu
Terbias kenangan-kenangan silam
Hadir membayang
Menembus batas angan
Selintas hadir sebuah harapan baru
Harapan yang mampu menghidupkan kembali
Iman, damai dan cinta dengan kuasaMu
Aku berlindung kepadaMu dari hati yang tidak mementu
Ujungberung Bandung, 20 September 2018
77
Jenuh
Karya: Siti Rohmah
Hanya diam yang aku punya
Hanya diam dalam gelisah
Terdiam membisu tanpa suara
Dan tak bisa berbuat apa-apa
Jenuh, bagaikan dalam sangkar
Hidup terikat tak ada celah
Ingin ku berlari dari kejenuhan hidup ini
Tapi… isakan hati tak bisa ditutupi
Merasakan heningnyan kehampaan
Di tengah kesedihanku
Aku ingin lari…
Sendiri…
Ujungberung Bandung, 21 September 2018
78
Goresan Tak Bermakna
Karya: Siti Rohmah
Di pagi ini, dingin menusuk tulang-tulangku
Ku coba menulis di buku usangku
Goreskan semua rasa dan asa
Harapan sebuah kedamaian
Harapkan sebuah kebahagiaan
Tapi tak kunjung kutemukan
Kubaca tulisan ini hanya goresan tak bermakna
Kosong yang membuat hati tersesak perih
Aku yang selalu merasa kosong
Tak mampu mengungkap rasa
Selalu diam menghadapi semua
Duniaku begitu gelap
Tiada terang menyinari
Kuingin meneguk segelas air kesejukan
Kuingin melihat pelangi menari
Agar bintangku kembali bersinar
Memaknai arti kehidupan fana ini
Ujungberung Bandung, 22 September 2018
79
Setitik Cahaya
Karya: Siti Rohmah
Seuntai do‟a mengantarku menuju alam mimpi
Sisipan kata yang terasa nyata
Untuk buah hatiku
Hati yang tak pernah enggan jauh
Bagiku kehadiranmu melebihi apapun
Harta yang tiada ternilai harganya
Mustika keluarga kecilku
Pusaka cinta kasih rumahku
Waktu telah membawa kisahmu
Terbang ke angkasa tinggi
Pada dunia yang tercipta
Gapai harapan dan citamu
Di langit biru menunggu karsamu
Temukan bintang penerang asamu
Raih setitik cahaya suksesmu
Genggam cahaya itu untuk dunia dan akhiratmu
Ujungberung Bandung, 23 September 2018
80
Kedamaian Hati
Karya: Siti Rohmah
Hangat mentari membakar semangat jiwa
Mencairkan kebekuan dalam ruang kehampaan
Menggapai sebuah puncak kedamaian hati
Hingga tak pernah sejenak ungkapan bahagia terhenti
Tanpa keraguan bagai karang menjulang
Melangkah tanpa angan semu membayang
Meniti jembatan sempit menuju lorong kebahagiaan
Menebarkan sejuta kata pada bingkai hati
Sang fajar tetap setia
Pancarkan kemilau sinarnya
Untuk…
Menyambut satu sisi kehidupan
Pada jalan kedamaian
Ujungberung Bandung, 25 September 2018
81
Ungkapan Rasa
Karya: Siti Rohmah
Kata demi kata ditulisnya
Ungkapan rasa dihatinya
Rasa yang pelik dan rumit
Inilah rintihan kalbu
Mengobati setiap luka dengan do‟a
Mengobati perpisahan dengan senyum
Jangan tahan langkahnya
Itulah yang terbaik dalam keyakinannya
Jangan sia-siakan kesempatan indah itu
Jangan biarkan mimpi dalam sunyi
Berpijarlah wahai harapan, bagai sinar mentari
Jadilah diri sejati, bagai bidadari
Begitu indah menawan hati
Terus mewangi
Percayalah pada keajaiban
Bersujud dan berdo‟a telah dipersembahkan
Hingga akhirnya Yang Maha Kuasa
Menjemputnya kembali kehadiratNya
Ujungberung Bandung, 26 September 2018
TENTANG PENULIS
Siti Rohmah, S.Pd, lahir di Ciamis pada 4 Oktober 1969. Ia adalah
putra bungsu dari pasangan H. Bachrudin (Alm) dan Hj. Erah
Huraerah (Alm).
Riwayat Pendidikannya adalah mulai dari SDN Galuh III Ciamis
lulus tahun 1981, SMPN 2 Ciamis lulus tahun 1984, SMEAN Ciamis jurusan Tata Buku lulus
tahun 1987, sementara Pendidikan Diploma II Bahasa Inggris ditempuhnya di IKIP Jakarta
lulus tahun 1990. Kemudian melanjutkan ke jenjang S1 Pendidikan Bahasa Inggris di
UNINUS Bandung dan lulus tahun 2007. Setelah 8 tahun mengabdi sebagai tenaga honorer,
akhirnya pada tahun 2006 penulis diangkat menjadi PNS.
Penulis menetap di Jln. Panutan IV No: 10 – 12 Panghegar Permai RT.07 RW 09 Kel.
Cipadung Kulon Kec.Panyileukan Bandung 40614. Dari pernikahannya dengan Maman
Yuliana telah dianugerahi 2 orang putera, yaitu Shadam Hussaeni Handi Pratama, M.Pd dan
Inten Mutiara Rancia Nurdewi.
Kecintaannya pada menulis puisi diawalinya ketika disekolah ada tugas membuat puisi
dan mengarang. Hobi tersebut berlanjut sampai sekarang. Disela -sela kesibukannya, semua
kisah dari perjalanan hidupnya dicurahkan melalui goresan dan ungkapan hatinya.
Antologi Puisi Rintihan Kalbu ini adalah sebuah karya penulis yang pertama, berisikan
kisah-kisah yang dialami baik suka maupun duka, penuh denagn ujian dan cobaan. Namun,
semuanya dijadikan sebagai sebuah pembelajaran agar senantiasa ikhlas, sabar, tawakkal
diiringi do‟a dan keyakinan, bahwa kita selalu diingatkan untuk mendekatkan diri kepada
Yang Maha Kuasa untuk berada dalam ridhoNya. Intinya, Antologi Puisi Rintihan Kalbu ini
sangat tepat dibaca oleh semua kalangan, karena di dalamnya menyuguhkan diksi yang sarat
makna tentang kehidupan.
Kini, sebagai seorang pendidik di SMPN 53 Bandung, penulis ikut berpartisipasi pada
kegiatan Gerakan Literasi Sekolah dan Geliats Kota Bandung.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan penulisan selanjutnya.