Ringkasan Uts

6
Dian Wahyuni 2013110025 Critical Review Critical Review Artikel Analisis Tingkat Efisiensi Konsumsi Energi di Indonesia Menggunakan Pendekatan Metode IESD I. Pendahuluan Energi merupakan sektor utama yang dibutuhkan sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seluruh kegiatan ekonomi sangat bergantung pada sektor energi, tidak heran jika seluruh negara melakukan berbagai usaha untuk mengupayakan efisiensi penggunaan energi. Tingkat konsumsi energi di Indonesia masih bisa dikatakan boros; perhitungan berdasar data konsumsi energi dan PDB Indonesia pada kurun waktu 2000-2008 menunjukkan bahwa energi di Indonesia masih banyak digunakan untuk kegiatan yang tidak produktif. Oleh karena itu, Nuryanti dan Hendinie (2010) melalukan penelitian mengenai tingkat efisiensi dalam konsumsi energi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan metode EISD ( Energy Indicators for Sustainable Development). Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai critical review dari artikel yang ditulis oleh Nuryanti dan Herdinie (2010). Critical review ini akan melakukan analisis kritis terhadap isi artikel, struktur penulisan, dan perbandingan dengan artikel lain yang sama sama meneliti mengenai efisiensi energi. II. Ringkasan

Transcript of Ringkasan Uts

Dian Wahyuni 2013110025Critical Review

Critical Review Artikel Analisis Tingkat Efisiensi Konsumsi Energi di Indonesia Menggunakan Pendekatan Metode IESD

I. PendahuluanEnergi merupakan sektor utama yang dibutuhkan sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seluruh kegiatan ekonomi sangat bergantung pada sektor energi, tidak heran jika seluruh negara melakukan berbagai usaha untuk mengupayakan efisiensi penggunaan energi. Tingkat konsumsi energi di Indonesia masih bisa dikatakan boros; perhitungan berdasar data konsumsi energi dan PDB Indonesia pada kurun waktu 2000-2008 menunjukkan bahwa energi di Indonesia masih banyak digunakan untuk kegiatan yang tidak produktif. Oleh karena itu, Nuryanti dan Hendinie (2010) melalukan penelitian mengenai tingkat efisiensi dalam konsumsi energi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan metode EISD ( Energy Indicators for Sustainable Development).Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai critical review dari artikel yang ditulis oleh Nuryanti dan Herdinie (2010). Critical review ini akan melakukan analisis kritis terhadap isi artikel, struktur penulisan, dan perbandingan dengan artikel lain yang sama sama meneliti mengenai efisiensi energi.

II. Ringkasan Indonesia masih termasuk salah satu negara pengonsumsi ekonomi yang dikategorikan boros. Dalam kurun waktu 2000-2008 hasil perhitungan berdasar data konsumsi energi dan PDB Indonesia menunjukkan bahwa rata rata intensitas energi di Indonesia masih sangat tinggi jika dibandingkan negara negara lain. Setiap permasalahan energi di dunia selalu terkait erat dengan dimensi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Fenomena tersebut mendorong Nuryanti dan Herdinie (2010) untuk melalukan penelitian mengenai indikator tingkat efisisensi dalam konsumsi energi di Indonesia dengan menganalisis keterkaitan antara tingkat efisisensi dalam konsumsi energi dengan aspek ekonomi, sosial maupun lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan metode EISD yang diperkenalkan oleh Bagian Studi Ekonomi dan Perencanaan, Departemen Energi Nuklir IAEA. Metode ini akan merumuskan indikator indikator yang mencerminkan tingkat efisiensi dalam ekonomi di Indonesia. Dari seluruh indikator yang didapat selanjutnya akan diberikan alternatif solusi terhadap permasalahan efisisensi dalam konsumsi energi.Hasil dari penelitian Nuryanti dan Herdinie (2010) menunjukkan bahwa setiap dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan memiliki indikator indikator yang mencerminkan tingkat efisiensi dalam konsumsi energi di Indonesia. Dimensi ekonomi memiliki indikator yang mencerminkan tingkat efisiensi energi dikarenakan belum adanya alternatif energi, manajemen transportasi yang belum aman, dan keberadaan infrastruktur sektor industri yang tidak andal. Rumah tangga kaya yang cenderung memiliki tingkat daya beli tinggi dan tidak adanya budaya hemat mendorong terciptanya indikator dimensi sosial yang mencerminkan efisiensi energi. Sedangkan dimensi lingkungan memiliki indikator yang mencerminkan efisiensi energi dikarenakan tingginya konsumsi energi pada sektor transportasi. Dari masalah masalah energi yang disebabkan oleh dimensi ekonomi, sosial dan ekonomi diberikan beberapa alternatif solusi seperti penghapusan subsidi energi dan pemberlakuan program DSM (Demand Side Management) III. Analisis Kritis

Metode yang digunakan di dalam penelitian ini bisa dipercaya kebenaran hasilnya. Metode IESD ini dikembangkan oleh Departemen Energi Nuklir IAEA yang merupakan badan khusus PBB untuk penelitian pengembangan energi di dunia sehingga metode ini pasti sudah diuji dan layak dipakai untuk penelitian mengenai energi. Metode IESD ini juga tidak hanya menjawab bagaimana tingkat efisiensi energi di Indonesia dan apa saja indikator penyebabnya, namun diberikan juga beberapa alternatif solusi atas permasalahan efisiensi dalam konsumsi energi. . Artikel sudah ditulis dengan baik dan terorganisir, tata cara penulisannya sudah memenuhi standar penulisan artikel pendidikan.. Pembaca bisa lebih mudah mengerti isi dari artikel karena urutan penyusunannya yang jelas dan mudah dimengerti. Artikel Husain (2010) tidak tersusun secara mengurut dari pembukaan, metode penelitian, dan hasil penelitian. Artikel Herdinie (2010) yang terstruktur memudahkan pembaca untuk menemukan metode penelitian yang digunakan, research questions dan kesimpulan dari penelitian jika dibandingkan dengan Husain (2010). Argumen yang dijabarkan sudah baik dan bisa dipercaya. Banyak bukti bukti pendukung yang dituliskan Herdinie (2010) untuk mendukung argumen yang dikemukakannya. Penggunaan metode penelitiaan EISD juga mendukung argumen yang dikemukakan oleh penulis. Selain terdapat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menguatkan argument penulis, Herdinie (2010) juga menjelaskan dengan detail indikator-indikator dari setiap dimensi baik ekonomi, sosial maupun lingkungan yang memengaruhi tingkat efisiensi energi di Indonesia. Analisis teori yang diberikan oleh Nuryanti dan Herdinie (2010) sudah dijelaskan dengan baik dan dapat mendukung hipotesis dari penelitian. Dari setiap dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan dijelaskan secara teoritis faktor apa saja yang bisa menggerakan ketiga dimensi tersebut sehingga dapat mencerminkan tingkat efisiensi energi di Indonesia secara teoritis. Penjelasan teori yang dilakukan juga sangat mudah dimengerti karena disertakan bukti konkret dalam kehidupan sehari hari di Indonesia. Herdinie (2010) juga menyertakan data data aktual berbentuk tabel yang mendukung penjelasan teorinyaKesimpulan yang dikemukakan sudah baik. Kesimpulan yang didapat didasarkan pada bukti berupa hasil penelitian dari metode IESD. Bukti bukti empiris yang diberikan oleh penulis juga memperkuat kesimpulan yang dikemukakannya. Terdapat sedikit kekurangan dari kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Herdinie (2010) yaitu tidak dicantumkannya kesimpulan penelitian mengenai intensitas energi yang pernah dilakukan peneliti lain sehingga pembaca tidak bisa membandingkan kesimpulan hasil penelitannya dengan kesimpulan penelitian yang sudah pernah dilakukan. Data yang digunakan dalam penelitian ini kurang akurat. Data yang didapat dari Badan Pusat Statistik ini patut dipertanyakan kebenaran dan keakuratannya mengingat BPS bukan merupakan badan yang khusus menangani bidang energi di Indonesia. Husain (2010) dalam penelitiannya menggunakan data dari IAEA yang merupakan badan khusus pengembangan di dalam bidang energi. Data yang dimiliki oleh Husain (2010) dapat dikatakan lebih akurat dibandingkan data Nuryanti dan Hedinie (2010) karena didapat dari sumber yang lebih meyakinkan. Tidak disebutkannya penelitian penelitian sebelumnya yang pernah meneliti tentang efisiensi energi membuat bukti pendukung asumsi dari penulis menjadi tidak begitu kuat. Padahal banyak penelitian yang sependapat dengan asumsi Herdinie (2010) bahwa indikator tingkat efisiensi energi di suatu negara dicerminkan oleh dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Salah satunya Husain (2010) yang melakukan penelitian mengenai hubungan tingkat efisiensi energi dengan dimensi lingkungan di Pakistan. Meskipun keberadaan tabel yang berisi data intensitas energi mendukung asumsi penulis namun tidak adanya literature review membuat asumsi penulis menjadi kurang kuat. IV. Kesimpulan Artikel yang ditulis oleh Herdinie (2010) secara keseluruhan sudah baik. Tata cara penulisan yang dilakukan terorganisir. Metode penelitian yang dilakukan juga bisa dijamin kebenarannya karena dikembangkan oleh badan professional di bidang energi. Asumsi yang dikemukakan peneliti bisa dipercaya karena terdapat banyak data yang mendukung kebenarannya. Peneliti juga bisa menjelaskan analisis teori mengenai hasil dari penelitian yang didapatkannya dengan sangat jelas dan mudah dimengerti. Terdapat beberapa hal yang seharusnya penulis perhatikan dalam penulisan artikelnya. Data yang digunakan dalam penelitian seharusnya berupa data yang didapat dari badan yang khusus menangani masalah energi, sehingga ketepatan datanya bisa lebih terjamin dan hasil penelitian akan lebih terjamin keakuratannya. Literature review juga tidak disertakan di dalam artikel Herdinie (2010); untuk menguatkan asumsi dan kesimpulan hasil penelitian penulis seharusnya menyertakan hasil penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh peneliti lain dengan topik yang sama mengenai tingkat efisiensi energi.

DAFTAR PUSTAKA [1]. Nuryanti, & Herdini, S. S. (2010). Analisis Tingkat Efisiensi Konsumsi Energi di Indonesia Menggunakan Pendekatan Metode EISD Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir, 3, 479-489.[2]. Husain, T. (2010). Pakistans Energy sector Issues: Energy Efficiency and Energy Environmental Links The Lahore Journal of Economics, 15, 33-59