Ringkasan Perawatan Gigi Sulung

6
Perawatan Gigi Sulung Pulp Capping Pulpotomi Pulpektomi Direct Indirect Vital Devital Non vital (AM) Vital Devital Non vital Definisi Pemberian bahan medikamen pd dentin yg terinfeksi di atas pulpa pd kavitas yg dlm, dimana pulpa blm terbuka Pemberian bahan medikamen pd daerah pulpa yg terbuka u/ mrangsang terbentuknya barrier / dentin reparatif yaitu dentin barrier / calcific barrier. Tindakan pengambilan jaringan pulpa bag. koronal yg mengalami infl dgn melakukan anestesi, kemudian mberikan medikamen di atas pulpa yg diamputasi agar pulpa bag. radikular tetap vital Pengambilan jar. pulpa yg tdpt dlm kmr pulpa yg sblmnya di devitalisasi, kemudian dgan pemberian pasta anti septik, jar. dlm sal. akar ditinggalkan dlm keadaan aseptik Amputasi pulpa bag mahkota dr gigi non vital & memberikan medikamen /pasta antiseptik u/ mengawetkan dan tetap dalam keadaan aseptik. Pengambilan seluruh jaringan dalam ruang pulpa dan saluran akar secara vital. Pengambilan seluruh jar pulpa dlm ruang pulpa&sal akar yg lbh dahulu dimatikan dgn bahan devitalisasi pulpa. gigi sulung dgn diagnosis gangren pulpa atau nekrose pulpa. Indikasi 1) Karies yg dlm, dimana lapisan dentin di atas pulpa sdh sedemikian tipis 2) Tanpa adanya gejala inflamasi. 1) Pulpa vital terbuka kecil seujung jarum krn kesalahan waktu preparasi kavitas/ ekskavasi jar. dentin lunak. 2) Terbukanya pulpa kecil dgn diameter kurang dr 1 mm. 3) U/ gigi tetap muda pembentukan akar dan apeks belum sempurna 1) Tdk ada tanda2 gejala radang pulpa dlm kamar pulpa. 2) Terbukanya pulpa saat ekskavasi pd prosedur pulp capping yg kurang hati2, faktor mekanis slm preparasi kavitas/trauma gigi dgn terbukanya pulpa. 3) Gigi msh dpt dipertahankan & min. didukung lbh dr 2/3 panjang akar gigi. 4) Sakit spontan&terus meneru (-) 5) Kelainan patologis pulpa klinis atau Ro (-). 1) Pulpa vital yg terbuka krn karies atau trauma. 2) Pasien yg tdk dpt dilakukan anestesi. 3) Pasien yg pdarahan yg abnormal misalnya hemofili. 4) Kesulitan dlm menyingkirkan semua jar pulpa pd perawatan pulpektomi terutama pd gigi posterior. 5) Pd waktu perawatan pulpotomi vital,1X kunjungan sukar dilakukan krn (-)nya waktu dan pasien tidak kooperatif. 1) Gigi non vital akibat karies atau trauma. 2) Gigi yg telah mengalami resorpsi lbh dri1/3 akar ttp msh diperlukan sbgi space maintainer. 3) Gigi sulung patologik karena abses akut, sblmnya abses harus dirawat dahulu. 1)gig i yg mengalami trauma dgn kondisi patologis. 2) m2, sebelum erupsi M tetap pd umur 6 tahun. 3) kondisi patologis dengan resorpsi akar yang lebih dari 2/3 pada gigi posterior sulung yang telah mengalami pulpitis atau dapat juga pada gigi anterior sulung pada pasien yang tidak tahan terhadap anestesi. 1) Mahkota gigi msh dapat direstorasi 2) Gigi tdk goyang dan periodontal normal. 3) Belum terlihat adanya fistel. 4) Ro-foto : resorpsi akar tdk lbh dr 1/3 apikal, tdk ada granuloma. 5) Kondisi pasien baik. 6) Keadaan sosial ekonomi pasien baik. Kontra Indikasi 1) Adanya rasa sakit spontan. 2) Adanya tanda2 kondisi patologi klinis maupun radiografis = Indirect 1) Sakit spontan. 2)iperkusi maupun palpasi (+). 3) Ada mobiliti yang patologik 1)Kerusakan gigi yg besar shng restorasi mungkin dilakukan. 2) Infeksi periapikal, apeks masih terbuka. 3) Adanya kelainan patologis pulpa 1) Gigi ≠ dpt direstorasi lagi. 2) Kondisi kesehatan pasien jelek, mengidap penyakit kronis sprti diabetes, TBC dll

description

pedodonsia

Transcript of Ringkasan Perawatan Gigi Sulung

Page 1: Ringkasan Perawatan Gigi Sulung

Perawatan Gigi Sulung

Pulp Capping Pulpotomi Pulpektomi Direct Indirect Vital Devital Non vital (AM) Vital Devital Non vital

Definisi Pemberian bahan medikamen pd dentin yg terinfeksi di atas pulpa pd kavitas yg dlm, dimana pulpa blm terbuka

Pemberian bahan medikamen pd daerah pulpa yg terbuka u/ mrangsang terbentuknya barrier / dentin reparatif yaitu dentin barrier / calcific barrier.

Tindakan pengambilan jaringan pulpa bag. koronal yg mengalami infl dgn melakukan anestesi, kemudian mberikan medikamen di atas pulpa yg diamputasi agar pulpa bag. radikular tetap vital

Pengambilan jar. pulpayg tdpt dlm kmr pulpa yg sblmnya di devitalisasi, kemudiandgan pemberian pasta anti septik, jar. dlm sal. akar ditinggalkandlm keadaan aseptik

Amputasi pulpa bag mahkota dr gigi non vital & memberikan medikamen /pasta antiseptik u/ mengawetkan dan tetap dalam keadaanaseptik.

Pengambilan seluruh jaringan dalam ruang pulpa dan saluran akar secara vital.

Pengambilan seluruh jar pulpa dlm ruang pulpa&sal akar yg lbh dahulu dimatikan dgn bahan devitalisasi pulpa.

gigi sulung dgn diagnosis gangren pulpa atau nekrose pulpa.

Indikasi 1) Karies yg dlm, dimana lapisan dentin di atas pulpa sdh sedemikian tipis2) Tanpa adanya gejala inflamasi.

1) Pulpa vital terbuka kecil seujung jarum krn kesalahan waktupreparasi kavitas/ ekskavasi jar. dentin lunak.2) Terbukanya pulpa kecil dgn diameter kurang dr 1 mm.3) U/ gigi tetap muda pembentukan akar dan apeks belum sempurna

1) Tdk ada tanda2 gejala radang pulpa dlm kamar pulpa.2) Terbukanya pulpa saat ekskavasi pd prosedur pulp capping yg kurang hati2, faktor mekanis slm preparasi kavitas/trauma gigi dgn terbukanya pulpa.3) Gigi msh dpt dipertahankan & min. didukung lbh dr 2/3 panjang akar gigi.4) Sakit spontan&terus meneru (-)5) Kelainan patologis

pulpa klinis atau Ro (-).

1) Pulpa vital yg terbuka krn karies atau trauma.2) Pasien yg tdk dpt dilakukan anestesi.3) Pasien yg pdarahan yg abnormal misalnya hemofili.4) Kesulitan dlm menyingkirkan semua jar pulpa pd perawatanpulpektomi terutama pd gigi posterior.5) Pd waktu perawatan pulpotomi vital,1X kunjungan sukar dilakukan krn (-)nya waktu dan pasien tidak kooperatif.

1) Gigi non vital akibat karies atau trauma.2) Gigi yg telah mengalami resorpsi lbh dri1/3 akar ttp msh diperlukan sbgi space maintainer.3) Gigi sulung patologik karena abses akut, sblmnya abses harus dirawat dahulu.

1)gig i yg mengalami trauma dgn kondisi patologis.2) m2, sebelum erupsi M tetap pd umur 6 tahun.3) kondisi patologis dengan resorpsi akar yang lebih dari2/3

pada gigi posterior sulung yang telah mengalami pulpitisatau dapat juga pada gigi anterior sulung pada pasien yang tidak tahan terhadapanestesi.

1) Mahkota gigi msh dapat direstorasi 2) Gigi tdk goyang dan periodontal normal.3) Belum terlihat adanya fistel.4) Ro-foto : resorpsi akar tdk lbh dr 1/3 apikal, tdk ada granuloma.5) Kondisi pasien baik.6) Keadaan sosial ekonomi pasien baik.

Kontra Indikasi

1) Adanya rasa sakit spontan.2) Adanya tanda2 kondisi patologi klinis maupun radiografis

= Indirect

1) Sakit spontan.2)iperkusi maupun palpasi (+).3) Ada mobiliti yang patologik

1)Kerusakan gigi yg besar shng restorasi ≠ mungkin dilakukan.2) Infeksi periapikal, apeks masih terbuka.3) Adanya kelainan patologis pulpa scr klinis ataupun Ro

1) Gigi ≠ dpt direstorasi lagi.2) Kondisi kesehatan pasien jelek, mengidap penyakit kronis sprti diabetes, TBC dll3) Tdpt pembengkokan ujung akar dgn granuloma (kista) yg sukar dibersihkan.

Teknik 1) Rö foto 2) Isolasi daerah kerja.3) Gunakan bur fisur u/ membuka daerah karies.4) irigasi dgn aquadest steril.5) Keringkan kavitas stlh dibersihkan.6) TempatkanCa(OH)2 di atas selapis tipis dentin yg tinggal (tersisa 1 mm). Tutup dgn semen fosfat sebagai basis tumpatan7) Lakukan restorasi tetap

1) Rontgen foto2) Isolasi daerah kerja.3) Perdarahan yg tjd akibat perforasi dihentikan.4) Irigasi kavitas dgn aquadest, kemudian keringkan kavitas.5) Letakkan bahan Ca(OH)2 pd daerah pulpa yg terbuka danbiarkan sampai kering.6) Kemudian beri semen fosfat & tambalan sementara.7) Setelah 6 minggu, bila reaksi pulpa terhadap panas dan dingin normal dpt

1) Ro-foto.2) Anestesi lokal& isolasi daerah kerja.3) jar lunak & jar. karies disingkirkan, 4) Pembukaan atap pulpa dgn bur fisur kemudian amputasi jar. pulpa dlm kamar pulpa.5) irigasi dgn aquadest u/ membersihkan Sisa2 dentin.6) Kontrol perdarahan dgn CP kecil yangdibasahi larutan salin atau aquadest, letakkan CP selama 3 – 5 menit.7) CP diambil dgn hati2.8) CP steril yg sdh dibasahi formokresol diletakkan pd orifis sal. Akar, tutup 5 menit. 9) Setelah 5 menit, pada

Kunjungan pertama1) Ro-foto, isolasi daerah kerja.2) Karies disingkirkan, pasta devital para formaldehid dgn CPdiletakkan di atas pulpa.3) Tutup dgn tambalan sementara.4) Pemberikan analagesik jika timbul rasa sakit.Kunjungan 2 (7-10 hari)1) keluhan, rasa sakit/ pembengkakan mobility (-)2) Gigi diisolasi.3) Tambalan sementara dibuka, CP dan pasta disingkirkan.4) Buka atap pulpa, singkirkan jar yg nekrotik dlm kavum pulpa.5) Tutup bag yg diamputasi dgn campuran ZnOE pasta

Kunjungan pertama1) Ro-foto daerah kerja.2) Buka atap pulpa / ruang pulpa3) Singkirkan isi ruang pulpa dengan ekskavator atau bur bulat 4) Bersihkan dari debris dengan aquadest kemudian keringkan dengan kapas.5) Formokresol atau CHKM diletakkan dgn CP ke dlm ruang pulpa kemudian ditambal sementaraKunjungan 2 (stlh 2-10 hari)1) Sakit atau tanda2 infeksi (-)2) Buka tumpatan sementara, bersihkan kavitas dan keringkan.

1) Ro-foto.2) Anestesi lokal dan isolasi daerah kerja.3) Preparasi kavitas dan buang jar pulpa pd kamar pulpa dan karies.5) Evaluasi perdarahan.6) Jar pulpa diangkat dgn file no. 15- 35. 7) Irigasi saluran dgn H2O2 3%. Keringkan dgn CP dan PP.8) Apabila perdarahan terkontrol & sal akar sdh kering maka diisi dgn ZnOE . 9) Gunakan plugger

Kunjungan pertama :1) Ro-foto dan isolasi daerah kerja.2) Karies diangkat dgn ekskavitas atau bur.3) Letakkan para formaldehid sbg bahan devitalisasi kemudian ditambal sementara.Kunjungan 2 (stlh 7-10 hari) :1) Tambal sementara dibuka kemudian instrumen sal akar dgn file.2) Irigasi dengan H2O2 3% keringkan dengan kapas.3) Beri bahan obat antibakteri formokresol/CHKM & ditambal sementara.Kunjungan 3 (stlh 2-

Kunjungan pertama :1) Ro-foto dan isolasi daerah kerja.2) Buka atap pulpa, kemudian jar pulpa diangkat dengan file 3) Irigasi sal. akar dgn H2O2 3% , keringkan.4) Obat anti bakteri diletakkan pd kamar pulpa formokresol atau CHKM & diberi tambal

sementara.Kunjungan kedua (stlh 2-10 hari ) :1) Buka tambal sementara.2) Jika sal akar sdh kering dpt diisi dgn ZnO dan eugenol formokresol (1:1) atau ZnO dan formokresol.

Page 2: Ringkasan Perawatan Gigi Sulung

dilakukan restorasi tetap.

kamar pulpa akn terlihat warnacoklat tua/kehitam2an akibat proses fiksasi oleh formokresol.10 Letakkan campuran berupa pasta dari ZnOE & formokresol dgn rasio 1:1 di atasnya tempatkan tambalan tetap

atau ZnOE / formokresol dgn rasio 1:1.6) Tutup ruang pulpa dgn semen kemudian restorasi.

3) Letakkan pasta dari ZnO dgn formokresol & eugenol (1:1) dalam kamarpulpa, tekan agar pasta dapat sejauh mungkin masuk dalam saluran akar.Tempatkan restorasi tetap

dan berikan tekanan secara konstan untukmemadatkan semen ZnOE.11) Ro foto u/ memastikan bhw sal akar sdh terisi dgn ZnOE. 12) Pasien dtng lg dlm 1-2 minggu untuk mengevaluasikeberhasilan perawatan.

10 hari) :1) Buka tambalan sementara jika tidak ada tanda – tanda dapat dilakukanpengisian saluran akar dengan salah satu bahan sebagai berikut :ZnO dan formokresol eugenol (1:1) atau ZnO formokresol, atau pasta ZnOE.

3) tambal tetap

(sumber: pedodnsia terapan)

Page 3: Ringkasan Perawatan Gigi Sulung

Pilihan perawatan ( sumber : Cameron)

Tanda Klinis Symptom Status Pulpa Pilihan Perawatan

Gigi sulung Gigi permanen muda

Karies tanpa pulpa terbuka Tidak ada sakit spontan Sehat atau pulpitis reversibel Restorasi gigi Restorasi gigi

Karies dengan kemungkinan pulpa terbuka Tidak ada sakit spontan Sehat atau pulpitis reversibel Indirect pulp capping Indirect pulp capping

Karies dengan kemungkinan pulpa terbuka Sakit saat ada rangsangan Pulpitis reversibel Pulpotomi

Karies dengan kemungkinan pulpa terbuka Dekat eksfoliasi Pertimbangan untuk ekstraksi -

Iatrogenik/tidak ada karies terbuka/ pulpa

terbuka (pin point)

Tidak ada sakit spontan Sehat Pulpotomi Direct Pulp capping

Karies terbuka Riwayat sakit minimal

Tidak ada mobility

Tidak ada patologis secara radiografis

Pulpitis reversibel Pulpotomi Pulpotomi dan apeksogenesis

Karies terbuka Sakit spontan

Pembengkakan

Mobility

Pulpitis ireversibel Pulpektomi Pulpektomi dan apeksifikasi atau

ektraksi

Karies terbuka Draining sinus

Pembengkakan

Mobility

Patologis secara radiografis (interradikular atau

periapikal, resorpsi akar)

Nekrosis pulpa Pulpektomi Pulpektomi dan apeksifikasi atau

ektraksi

Karies menyeluruh Karies sampai furkasi

Resoprsi akar luas

Gigi tidak bisa direstorasi lagi

Patologi periapikal meluas

Nekrosis pulpa Ekstraksi Ekstraksi

Page 4: Ringkasan Perawatan Gigi Sulung

Indikasi Kontra Indikasi Keuntungan KerugianLepasan 1) Gigi sandaran tidak dapat

mendukung SM cekat2) Erupsi gigi tetap msh lama → foto

Ro3) Benih gigi tetap pengganti tidak ada4) Kehilangan gigi sulung anterior5) Bila ada tanda2 penyempitan

ruangan

1) Gigi tetap sudah hampir erupsi2) Ruangan tdk menyempit

meskipun ada kehilangan gigi sulung

3) Ruangan yg ditinggalkan berlebih dibandingkan mesiodistal gigi penggantinya.

4) Bila pemakaian SM diduga akan menghambat pertumbuhan rahang

5) Anak yg menderita kelainan mental

1) Mudah dibersihkan (alat & gigi)2) Dapat mempertahankan atau

memelihara tinggi gigitan3) Dapat digunakan bersama2 dgn

preventif orthodonti4) Lebih estetik5) Tidak menganggu fungsi

pengunyahan6) Merangsang erupsi gigi tetap7) Kontrol karies lebih mudah8) Mudah dibuat dan waktu kerja

lebih singkat

1) Mudah hilang/patah2) Memungkinkan pasien

tidak memakai alatnya3) Dapat menghambat

pertumbuhan ke lateral dan anterior

Cekat 1) Bila m sulung tanggal sebelum waktunya

2) Bila ruangan menunjukkan tanda2 penyempitan

3) Bila tidak diperlukan perawatan orthodonti

4) Bila mempertahankan ruangan akan memperingan perawatan selanjutnya

1) Bila gigi tetap sudah hampir erupsi

2) Bila ruangan tdk akan menyempit3) Bila benih gigi tetap tidak ada4) Ruangan yg ditinggalkan berlebih

dibandingkan mesiodistal gigi penggantinya.

5) Bila pemakaian SM diduga akan menghambat pertumbuhan rahang

1) Tidak mudah rusak/patah2) Tdk dpt dilepas sendiri oleh pasien3) Tdk menghambat pertumbuhan

tulang ke lateal4) Tidak merangsang jaringan lunak

1) Tdk dapat dipakai bersamaan dgn alat orthodonti

2) Kontrol karies lebih sulit3) Waktu kerja lebih

panjang4) Pembuatannya lebih

sukar