Ringkasan Fisiologi (Humerus)
-
Upload
tonny-n-firmansyah -
Category
Documents
-
view
13 -
download
1
Transcript of Ringkasan Fisiologi (Humerus)
Fisiologi Tulang
A. Fungsi
• Memberi kekuatan pada kerangka tubuh• Tempat melekatnya otot• Melindungi organ penting• Tempat pembuatan sel darah• Tempat penyimpanan garam mineral.
(Ignatavicius, Donna D, 1993)
B. Vaskularisasi
• Arteri Epiphyseal → masuk pada Epiphysis• Arteri Metaphyseal → masuk pada Metaphysis• Arteri Nutricia →masuk pada Corpus• Cabang-cabang arteri ke Periosteum
C. Innervasi (Humerus)
- Nervus pectoralis medialis dan lateralis - Nervus thoracodorsalis - Nervus axillaris - Nervus subscapularis - Nervus musculocutaneus
D. Sel-sel pada tulang
a. Osteoblast : yang mensintesis dan menjadi perantara mineralisasi osteoid. Osteoblast ditemukan dalam satu lapisan pada permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau silindris pendek yang saling berhubungan melalui tonjolan-tonjolan pendek.
D. Sel-sel pada tulang
b. Osteosit : merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. Mempunyai peranan penting dalam pembentukan matriks tulang dengan cara membantu pemberian nutrisi pada tulang.
D. Sel-sel pada tulang
c. Osteoklas : sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis tulang dan merupakan bagian yang penting. Mampu memperbaiki tulang bersama osteoblast. Osteoklas ini berasal dari deretan sel monosit makrofag.
E. Jaringan Tulang
Secara histologis tulang dibedakan menjadi 2 komponen utama, yaitu :Tulang muda/tulang primerTulang dewasa/tulang sekunder
Tulang muda/tulang primer
Jaringan tulang ini berupa anyaman, sehingga disebut sebagai woven bone. Merupakan komponen muda yang tersusun dari serat kolagen yang tidak teratur pada osteoid. Woven bone terbentuk pada saat osteoblast membentuk osteoid secara cepat.
Tulang dewasa/tulang sekunder
Jenis ini biasa terdapat pada kerangka orang dewasa. Dikenal juga sebagai lamellar bone karena jaringan tulang sekunder terdiri dari ikatan paralel kolagen yang tersusun dalam lembaran-lembaran lamella.
F. Otot Sekitar Humerus
a. Otot- M. Pectoralis major - M. Teres Major- M. Latisimus dorsi - M. Teres Minor- M. Coracobrachialis - M.Deltoideus- M. Subscapularis- M. Supraspinatus- M. Infraspinatus
G. Pertumbuhan Tulang
Perkembangan tulang pada embrio terjadi melalui dua cara, yaitu osteogenesis desmalis dan osteogenesis enchondralis. Keduanya menyebabkan jaringan pendukung kolagen primitive diganti oleh tulang, atau jaringan kartilago yang selanjutnya akan diganti pula menjadi jaringan tulang. Hasil kedua proses osteogenesis tersebut adalah anyaman tulang yang selanjutnya akan mengalami remodeling oleh proses resorpsi dan aposisi untuk membentuk tulang dewasa yang tersusun dari lamella tulang. Kemudian, resorpsi dan deposisi tulang terjadi pada rasio yang jauh lebih kecil untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi karena fungsi dan untuk mempengaruhi homeostasis kalsium. Perkembangan tulang ini diatur oleh hormone pertumbuhan, hormone tyroid, dan hormone sex.