ringkasan filsafat ilmu

24
BAB 1 SUMBER FILSAFAT ILMU Filsafat dan ilmu yang dikenal saat ini berasal dari zaman Yunani kuno. Tokoh pertama yang dikenal sebagai bapak filsafat ialah Thales. Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar dan struktur komposisi dari alam semesta. Ia juga berusaha mengembangkan astronomi dan fisika. Karena itu, ia juga dikenal sebagai ahli matematika Yunani pertama dan dikatakan sebagai bapak dari penalaran induktif. Pada tahap berikutnya munculah Pythagoras. Menurut Pythagoras, kearifan yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh Tuhan. Ia hanyalah seorang pecinta kearifan. Dengan demikian, filsafat bagi Pythagoras berarti cinta akan kearifan. Pythagoras juga dikenal sebagai seorang ahli matematika. Tokoh berikutnya adalah Plato. Plato mengembangkan sebuah filsafat yang dinamakan sebagai filsafat spekulatif. Ilmu geometri dikatakan Plato sebagai pengetahuan rasional berdasarkan akal murni menjadi kunci ke arah pengetahuan dan kebenaran filsafati serta bagi pemahaman mengenai sifat dasar dari kenyataan yang terakhir. Pada tahap selanjutnya munculah Aristoteles. Ia adalah murid dari Plato. Selain sebagai filsuf, ia juga adalah seorang ilmuwan yang mempelajari biologi, psikologi, politik, analitika dan dialektika. Analitika dan dialektika dikatakan sebagai

Transcript of ringkasan filsafat ilmu

Page 1: ringkasan filsafat ilmu

BAB 1

SUMBER FILSAFAT ILMU

Filsafat dan ilmu yang dikenal saat ini berasal dari zaman Yunani kuno. Tokoh pertama

yang dikenal sebagai bapak filsafat ialah Thales. Thales mengembangkan filsafat alam

kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar dan struktur komposisi dari alam

semesta. Ia juga berusaha mengembangkan astronomi dan fisika. Karena itu, ia juga dikenal

sebagai ahli matematika Yunani pertama dan dikatakan sebagai bapak dari penalaran induktif.

Pada tahap berikutnya munculah Pythagoras. Menurut Pythagoras, kearifan yang

sesungguhnya hanya dimiliki oleh Tuhan. Ia hanyalah seorang pecinta kearifan. Dengan

demikian, filsafat bagi Pythagoras berarti cinta akan kearifan. Pythagoras juga dikenal sebagai

seorang ahli matematika.

Tokoh berikutnya adalah Plato. Plato mengembangkan sebuah filsafat yang dinamakan

sebagai filsafat spekulatif. Ilmu geometri dikatakan Plato sebagai pengetahuan rasional

berdasarkan akal murni menjadi kunci ke arah pengetahuan dan kebenaran filsafati serta bagi

pemahaman mengenai sifat dasar dari kenyataan yang terakhir.

Pada tahap selanjutnya munculah Aristoteles. Ia adalah murid dari Plato. Selain sebagai

filsuf, ia juga adalah seorang ilmuwan yang mempelajari biologi, psikologi, politik, analitika dan

dialektika. Analitika dan dialektika dikatakan sebagai pengetahuan penalaran. Pengetahuan

penalaran itu ditulis Aristoteles dalam enam naskah (dalam terjemahan inggris): categories, on

interpretation, prior analytics, posterior analytics, topics, sophistical refutations. Pada awal

abad ke-3, Alexander Aphrodisias menamakan pengetahuan yang termuat dalam enam naskan

Aristoteles itu sebagai logika.

Menapaki perkembangan filsafat dan ilmu tadi, maka kita dapat menemukan bahwa

sesungguhnya dari zaman Yunani kuno pengetahuan tidak hanya mencakup dua bidang yaitu

filsafat dan ilmu, tapi empat bidang yaitu filsafat, ilmu, matematika dan logika.

1. Filsafat

Filsafat dimulai oleh Thales sebagai filsafat jagad raya, lalu berkembang ke arah

kosmologi. Pada era Plato berkembang menjadi filsafat spekulatif dan metafisika pada

zaman Aristoteles.

Page 2: ringkasan filsafat ilmu

Memasuki zaman Romawi kuno, filsafat dilihat sebagai ars vitae atau the art of

life (pengetahuan tentang hidup). Da lam abad tengah, filsafat dianggap sebagai the

supreme art (pengetahuan yang tertinggi). Namun, peran dan kedudukannya hanyalah

sebagai pelayan dari teologi. Filsafat dijadikan sarana untuk menetapkan kebenaran-

kebenaran tentang Tuhan yang dapat dicapai olen manusia.

Dalam abad selanjutnya, filsafat berkembang melalui dua jalur yaitu filsafat alam

dan filsafat moral, lalu diperluas menjadi filsafat mental dan moral. Memasuki abad XX

filsafat dalam garis besarnya dibedakan menjadi dua yakni filsafat kritis dan filsafat

spekulatif. Oleh sebagian filsuf, filsafat kritis disebut juga sebagai filsafat analitik,

sedangkan filsafat spekulatif sesungguhnya merupakan sebutan lain dari metafisika.

2. Ilmu

Pada zaman Yunani kuno antara filsafat dan ilmu tidak dapat dibedakan secara

jelas karena seorang ahli filsafat seperti Thales pun mempelajari topik-topik pengetahuan

lain seperti astronomi dan fisika. Pengetahuan tentang fisika bahkan dikatakan sebagai

filsafat alam.

Pada zaman Renaissance sejak abad XIV sampai abad XVI terjadi perkembangan

baru. Banyak tokoh pembaharu seperti Galileo, Francis Bacon, Rene Descartes dan Issac

Newton memperkenalkan metode matematik dan metode eksperimental untuk

mempelajari alam. Dengan adanya metode-metode itu, maka sejak abad XVII filsafat

alam sesungguhnya bukan lagi pengetahuan filsafat tetapi menjadi ilmu alam.

Dalam perkembangan selanjutnya, sektar abad XVIII sampai abad XX banyak

ilmu lain pun mulai memisahkan diri dari filsafat, seperti fisika, biologi, psikologi,

sosiologi, antropologi, ilmu ekonomi, logika formal, linguistik, teori tanda. Pada

pertangahan abad XX muncul pula ilmu-ilmu yang merupakan perpaduan dari berbagai

unsur ilmu seperti ilmu perilaku yang merupakan gabungan dari psikologi, sosiologi dan

antropologi, anatomi sosial manusia yang mamadukan anatomi, ilmu fosil, antropologi

ragawi

Pemisahan diri beragam ilmu dari filsafat dikarenakan perbedaan yang sangat

mencolok antara keduanya. Filsafat kebanyakan masih bercorak spekulatif, sedangkan

ilmu-ilmu modern telah menerapkan metode-metode empiris, eksperimental dan induktif.

Page 3: ringkasan filsafat ilmu

3. Matematika

Matematika sejak awal menjadi pendorong bagi filsafat. Matematika tidak dapat

dipisahkan dari filsafat. Keduanya selalu saling mempengaruhi. Kaitan antara keduanya

menjadi bahan pembicaraan dari ahli-ahli terkenal seperti Stephen Barker dan Galileo.

Filsuf Zeno bahkan menjadi pendorong lahirnya konsep-konsep matematika seperti limit,

seri tak terhingga dan konvergensi. Sedangkan ahli-ahli matematika mengembangkan

logika sebagai bidang filsafat melalui metode aljabar, teknik simbolisme, dan teori

himpunan. Selanjutnya, matematika dan filsafat berkembang terus melalui pemikiran

tokoh-tokoh yang sekaligus merupakan ahli matematika dan filsafat seperti Descartes,

Leibniz, Comte, Whitehead dan Bertrand Russel.

Kaitan antara matematika dan ilmu-ilmu modern pun tak perlu dipersoalkan lagi.

Pada Abad XVII matematika menjadi perintis bagi ilmu alam, contohnya Newton yang

membongkar rahasia alam dengan menggunakan matematika.

4. Logika

Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap asas, aturan, dan

tata cara penalaran yang betul. Walaupun tidak disebutkan sebagai pengetahuan yang

rasional, logika adalah sepenuhnya pengetahuan yang rasional. Tokoh yang memelopori

logika adalah Aristoteles. Logika yang dikembangkan Aristoteles selanjutnya dilengkapi

oleh ahli-ahli logika abad pertengahan yang kemudian dikenal dengan sebutan logika

tradisional.

Pertengahan abad XIX dikembangkan lagi logika yang kemudian tergolong

sebagai logika modern, dengan ahli-ahlinya seperti George Boole, Auguste De Morgan,

dan Gottlob Frege. Memasuki abad XX, logika telah menjadi bidang pengetahuan yang

amat luas yang tidak semata-mata bersifat filsafati, melainkan juga bercorak teknis dan

ilmiah. Logika modern mencakup logika perlambang, logika kewajiban, logika ganda-

nilai, logika intuisionistik, dan berbagai logika tak baku. Berbagai metode yang

dikembangkan logika modern adalah deduksi dan induksi, analisis logis, abstraksi,

analogi, pembagian dan penggolongan logis. Dalam penerapannya, logika dapat

diterapkan dalam penyusunan program komputer, dan pengaturan arus listrik.

Page 4: ringkasan filsafat ilmu

BAB 2

PENGERTIAN FILSAFAT SEPANJANG ZAMAN

1) Pengertian Semula

Filsafat berasal dari kata Yunani “philosophia” yang berari cinta kearifan. Namun,

pengertiannya tidak hanya berarti cinta kearifan tetapi juga berarti kebenaran pertama,

pengetahuan luas, kebajikan intelektual, pertimbangan sehat sampai kepandaian pengrajin

dan kecerdikan dalam memutuskan soal-soal praktis.

2) Filsafat Pythagoras

Pythagoras menganggap dirinya pecinta kearifan, namun kearifan yang

sesungguhnya hanya dimiliki oleh Tuhan.

3) Aliran Filsafat Alam Semesta

Menurut aliran filsafat kosmos filsafat adalah suatu penelaahan terhadap alam

semesta untuk mengetahui asal mulanya, unsur-unsurnya, dan kaidah-kaidahnya.

4) Pendapat Socrates

Menurut Socrates filsafat adalah suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif atau

perenungan terhadap asas-asas dari kehidupan yang adil dan bahagia.

5) Pendapat Plato

Bagi Plato filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan

terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran.

6) Pendapat Aristoteles

Menurut Aristoteles sophia adalah kebajikan intelektual tertinggi, sedangkan

philosopia merupakan suatu kumpulan teratur pengetahuan rasional mengenai sesuatu

objek yang sesuai. Ia juga memberikan dua definisi dari prote philosophia. Pertama,

sebagai ilmu tentang asas-asas pertama. Kedua sebagai suatu ilmu yang menyelidiki

peradaan sebagai peradaan dan ciri-ciri yang tergolong pada objek itu berdasarkan sifat

alaminya sendiri.

Page 5: ringkasan filsafat ilmu

7) Aliran Filsafat Stoicisme

Para filsuf aliran Stoicisme mengartikan filsafat sebagai suatu pencarian terhadap

asas-asas rasional yang mempertalikan alam semesta dan kehidupan manusia dalam suatu

kebulatan tunggal yang logis.

8) Pendapat Marcus Tullius Cicero

Ia mengartikan filsafat sebagai ars vitae (the art of life) yang dapat diartikan

sebagai pengetahuan kehidupan.

9) Konsepsi Abad Pertengahan

Dalam abad pertengahan filsafat dianggap sebagai pelayan dari teologi. Tokoh

terkenal yang menyatukan antara filsafat dan teologi adalah Thomas Aquinas. Menurut

Thomas, kebenaran teologis tidak dapat ditentang oleh suatu kebenaran filsafati yang

dicapai dengan akal manusia, karena kedua macam kebenaran itu berasal dari satu

sumber yaitu Tuhan.

10) Pendapat Francis Bacon

Ia menggunakan metode induksi untuk mencapai kebenaran. Filsafat bagi dia

adalah ibu kandung dari ilmu-ilmu.

11) Pendapat Christian von Wolff

Ia mendefinisikan filsafat sebagai ilmu tentang hal yang mungkin sejauh dapat

ada.

12) Defenisi Georg Wilhelm Friedrich Hegel

Hegel mendefinisikan filsafat sebagai penyelidikan hal-hal dengan pemikiran dan

perenungan.

13) Pendapat Herbert Spencer

Herbert Spencer menerima filsafat sebagai pengetahuan dari generalitas yang

tertinggi derajatnya.

14) Pendapat Henry Sidgwick

Bagi dia, filsafat adalah ilmu tentang ilmu.

15) Pendapat Bertrand Russel

Russel menganggap filsafat sebagai suatu kritik terhadap pengetahuan.

Page 6: ringkasan filsafat ilmu

16) Pendapat Wilhelm Windelband

Wilhelm berpendapat bahwa filsafat adalah pengujian terhadap praanggapan-

praanggapan seseorang.

17) Pendapat J.A Leighton

Ia menegaskan bahwa filsafat mencari suatu kebulatan dan keselarasan

pemahaman yang beralasan tentang sifat alami dan makna dari semua segi pokok

kenyataan.

18) Pendapat Unamuno Y Jugo

Unamuno menyatakan bahwa semua filsafat pada dasarnya adalah ilmu bahasa.

19) Pendapat John Dewey

Ia menganggap filsafat merupakan suatu pengungkapan dari perjuangan-

perjuangan manusia dalam usaha yang terus menerus untuk menyesuaikan kumpulan

tradisi yang lama dengan berbagai kecenderungan ilmiah dan cita-cita politik yang baru.

20) Definisi Alfred North Whitehead

Dalam bukunya Process and Reality ia mendefinisikan filsafat spekulatif sebagai

usaha menyusun sebuah sistem ide-ide umum yang berpautan, logis dan perlu yang

dalam kerangka sistem itu setiap unsur dari pengalaman kita dapat ditafsirkan. Dalam

karya terbarunya ia mendefinisikan filsafat sebagai suatu sikap budi rohani terhadap

ajaran-ajaran yang diterima begitu saja oleh setiap orang tanpa memahami maknanya

yang sesungguhnya.

21) Raymond F Piper dan Paul W Ward

Kedua filsuf ini memberikan definisi filsafat sebagai suatu penafsiran yang kritis

dan tuntas mengenai hal-hal yang nyata dan ideal serta mengenai nasib manusia

sebagaimana terlibat didalamnya.

22) Tokoh Pendiri Aliran Filsafat Empirisme Logis Moritz Schlick

Ia mendefinisikan filsafat sebagai kegiatan mencari arti.

23) Filsuf Penganut Aliran Filsafat Idealisme Objektif William Ernest Hocking

Dalam karangannya, ia mengatakan bahwa filsafat pertama-tama adalah

pemeriksaan terhadap keyakinan-keyakinan yang dengan itu seseorang hidup.

Page 7: ringkasan filsafat ilmu

24) John Macmurray

Ia melukiskan filsafat sebagai suatu usaha untuk memahami perbedaan antara hal

yang nyata dengan yang tak nyata, atau dengan perkataan lain untuk memahami

kenyataan.

25) Federigo Enriques

Filsuf ini memberikan definisi filsafat sebagai suatu kecenderungan dari budi

rohani manusia ke arah kesatuan dan keumuman dalam bidang pengetahuan dan bidang

tujuan.

26) Pendukung Aliran Filsafat Realistik John Wild

Pendukung aliran ini mendefinisikan filsafat sebagai suatu usaha untuk

memahami fakta-fakta paling pokok tentang dunia yang kita diami dan sejauh mungkin

menerangkan fakta-fakta itu.

27) Lewis White Beck

Ia mendefinisikan filsafat sebagai suatu usaha yang gigih untuk memikirkan hal-

hal sampai tuntas.

28) Sejarahwan Filsafat W.T Jones

Sejarahwan ini merumuskan filsafat sebagai pencarian abadi terhadap kebenaran,

suatu pencarian yang tak terhindarkan gagal namun tak pernah terkalahkan; yang terus

menerus menghindari kita namun senantiasa membimbing kita.

29) Tokoh Aliran Filsafat Bahasa sehari-hari George Edward Moore

Bagi dia, filsafat adalah suatu pelukisan umum tentang keseluruhan alam semesta.

30) Penganut Filsafat Thomisme Jacques Maritain

Ia mendefinisikan filsafat sebagai ilmu yang dengan cahaya alamiah dari akal

menelaah sebab-sebab pertama atau asas-asas tertinggi dari semua hal – dengan

perkataan lain ilmu mengenai hal-hal dalam sebab-sebabnya yang pertama sejauh hal itu

tergolong pada tertib alam.

31) Ernest Nagel

Ia merumuskan filsafat sebagai suatu ulasan kritis terhadap keberadaan dan

terhadap tuntutan-tuntutan kita memiliki pengetahuan tentang hal itu.

Page 8: ringkasan filsafat ilmu

32) Stuart Hampshire

Filsuf ini menganggap filsafat sebagai suatu penyelidikan bebas terhadap batas-

batas pengetahuan manusia dan terhadap penggolongan-penggolongan paling umum yang

dapat diterapkan pada pengalaman dan kenyataan.

33) James L. Jarrett

Tokoh ini menegaskan bahwa filsafat adalah terutama kegiatan yang bersifat

menjelaskan tentang berbagai arti perkataan-perkataan, konsep-konsep, kategori-kategori,

dan cita-cita.

34) Peter Winch

Ia mendefinisikan filsafat sebagai suatu penyelidikan terhadap sifat alami dari

pengetahuan manusia tentang kenyataan dan terhadap perbedaan yang dibuat oleh

kemungkinan pengetahuan seperti itu pada kehidupan manusia.

35) Jose Ferrater Mora

Filsuf ini mendefinisikan filsafat sebagai suatu sudut pandangan terhadap semua

sasaran yang mungkin sejauh itu merupakan sasaran-sasaran dari penyelidikan ilmiah,

dari kepercayaan agama, dari kegiatan seni, dari pengalaman bersama, dan seterusnya.

36) Theodore Brameld

Ia merumuskan filsafat sebagai usaha yang gigih dari orang-orang biasa maupun

orang-orang cerdik pandai untuk membuat kehidupan sedapat mungkin dapat dipahami

dan bermakna.

37) Edgar Sheffield Brightman

Filsuf ini mendefinisikan filsafat sebagai pemikiran yang tertuju pada

kekongkretan yang sebesar-sebesarnya atau pemikiran yang berusaha menemukan yang

saling bertalian mengenai segenap pengalaman yang ada.

38) William P. Alston

Tokoh ini menegaskan bahwa para filsuf aliran analitik dewasa ini

mempertahankan filsafat sebagai analisis kritis mengenai konsep-konsep dasar yang

dengan perantaraan itu orang berpikir tentang dunia dan kehidupan manusia.

Page 9: ringkasan filsafat ilmu

39) Hunter Mead

Ia memberikan definisi filsafat sebagai kegiatan yang dengannya orang-orang

berusaha memahami sifat alami dari alam semesta, sifat alami dari mereka sendiri, dan

hubungan-hubungan antara dua bagian yang paling pokok dari pengalaman kita itu.

40) Robert Paul Wolff

Filsuf ini memberi definisi filsafat sebagai perenungan sistematis dari budi rohani

terhadap ukuran-ukuran pemikiran yang benar dan tindakan yang benar yang

dipergunakan dalam semua kegiatannya.

41) Gerald Runkle

Ia secara singkat mengatakan bahwa filsafat adalah sebuah kegiatan pencarian

terhadap pemahaman.

42) Harold H. Titus

Ia merumuskan filsafat sebagai suatu proses perenungan dan pengkritikan

terhadap keyakinan-keyakinan kita yang dianut paling dalam.

Page 10: ringkasan filsafat ilmu

BAB 3

DEFINISI FILSAFAT ILMU DEWASA INI

Berbagai definisi filsafat ilmu dari para filsuf dapat dikutipkan sebagai berikut:

a. Dari Robert Ackerman

Filsafat ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah

dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah

dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-

pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu yang demikian jelas bukan suatu cabang

ilmu yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.

b. Dari Lewis White Beck

Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah serta

mencoba menetapkan nilai dan penntingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.

c. Dari A. Cornelius Benjamin

Cabang pengetahuan fisafati yang merupakan telaah sistematis mengenai sifat

dasar ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan pranggapan-

pranggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang-cabang

pengetahuan intelektual.

d. Dari Michael V. Berry

Penelaahan tentang logika inheren dari teori-teori ilmiah, dan hubungan-

hubungan antara percobaan dan teori yakni tentang metode ilmiah.

e. Dari May Brodbeck

Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan, dan penjelasan mengenai

landasan-landasan ilmu.

f. Dari Peter Caws

Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu

apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat

ilmu melakukan dua hal: membangun teori-teori dan memeriksanya secara kritis.

Page 11: ringkasan filsafat ilmu

g. Dari Alfred Cyril Ewing

Filsafat ilmu biasanya diterapkan pada cabang logika yang membahas dalam

suatu cara yang dikhususkan metode-metode dari ilmu yang berlainan.

h. Dari Antony Flew

Ilmu empiris yang teratur menyajikan hasil yang paling mengesankan dari

rasionalitas manusia dan merupakan salah satu dari calon yang diakui terbaik untuk

pengetahuan.

i. Dari A.R. Lacey

Studi tentang bagaimana ilmu bekerja atau seharusnya bekerja.

j. Dari John Macmurray

Filsafat ilmu bersangkutan dengan pemeriksaan kritis terhadap pandangan-

pandangan umum, prasangka-prasangka alamiah yang terkandung dalam asumsi-

asumsi ilmu atau yang berasal dari keasyikan dengan ilmu; tetapi yang bukan

sendirinya merupakan hasil-hasil penyelidikan dengan metode-metode yang dipakai

oleh ilmu.

k. Dari D.W. Theobald

Filsafat ilmu dalam garis besarnya berkaitan dengan sifat dasar fakta ilmiah atau

berkaitan dengan fakta-fakta mengenai fakta-fakta tentang dunia.

l. Dari Stephen R. Toulmin

Filsafat ilmu mencoba menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses

penyelidikan ilmiah dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesahihannya dari

sudut pandang logika formal, metodologi praktis, dan metafisika.

m.Dari Penulis (Liang Gie)

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan

mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan

segala segi dari kehidupan manusia.

n. Dari Rudolf Carnap

Analisis dan pelukisan tentang ilmu dari berbagai sudut tinjauan, termasuk logika,

metodologi, sosiologi, dan sejarah ilmu.

Page 12: ringkasan filsafat ilmu

Pembagian ilmu sendiri dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan jenis dan ragamnya.

Pembagian ilmu menurut jenisnya dicontohkan oleh pembagian ilmu yang dianut secara luas

oleh universitas-universitas di Amerika Serikat dan pembagian ilmu dalam Undang-undang

perguuan tinggi (UU 1961/1962). Pembagian menurut ragam dicontohkan oleh pembagian ilmu

menurut Karl Pearson, William Calvert, Wilson Gee, Rudolph Carnap, Wilhelm Windelband,

dan Hugo Munsterberg.

Page 13: ringkasan filsafat ilmu

BAB 4

LINGKUPAN FILSAFAT ILMU

a. Peter Angeles

Filsuf ini membagi filsafat ilmu menjadi empat bidang konsentrasi:

1. Telaah mengenai berbagai konsep, pranggapan, metode ilmu, berpikir analisis,

perluasan, dan penyusunannya.

2. Telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu berikut struktur

perlambangnya.

3. Telaah mengenai saling kaitan diantara berbagai ilmu.

4. Telah mengenai akibat-akibat pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yang berkaitan dengan

pencerapan dan pemahaman manusia.

b. Cornelis Benjamin

Ia membagi filsafat ilmu dalam tiga bidang:

1. Telaah mengenai metode ilmu, lambang ilmiah, dan struktur logis dari sistem

perlambang ilmiah.

2. Penjelasan mengenai konsep dasar, praanggapan, dan pangkal pendirian ilmu, berikut

landasan-landasan empiris, rasional, atau pragmatis yang menjadi tempat

tumpuannya.

3. Telaah mengenai saling kait diantara berbagi ilmu dan implikasinya bagi suatu teori

alam semesta.

c. Arthur Danto

Menurut dia, lingkup filsafat ilmu mencakup persoalan-persoalan konsep yang

demikian erat kaitannya dengan ilmu itu sendiri yang pemecahannya memberikan

sumbangan pada ilmu dan persoalan-persoalan umum lainnya yang begitu erat kaitannya

dengan filsafat yang pemacahannya memberikan sumbangan kepada metafisika dan

epistemologi.

d. Edward Madden

Menurut dia, filsafat apapun selalu memperbincangkan tiga hal: probabilitas,

induksi, dan hipotesis.

Page 14: ringkasan filsafat ilmu

e. Ernest Nagel

Menurut dia filsafat ilmu mencakup tiga bidang yaitu:

1. Pola logis yang ditunjukkan oleh penjelasan dalam ilmu.

2. Pembentukan konsep ilmiah.

3. Pembuktian keabsahan kesimpulan ilmiah.

f. P.H. Nidditch

Pembagian bidang-bidang filsafat ilmu menurut dia adalah:

1. Logika ilmu yang berlawanan dengan epistemologi ilmu.

2. Filsafat ilmu alam yang berbeda dengan filsafat ilmu kemanusiaan.

3. Filsafat ilmu yang berlawanan dengan telaah masalah filsafat dari sesuatu ilmu

khusus.

4. Filsafat ilmu yang berlawanan dengan sejarah ilmu.

5. Telaah hubungan antara filsfat ilmu dengan agama.

g. Israel Scheffler

Ia membagi ilmu menjadi tiga bidang:

1. Peranan ilmu dalam masyarakat.

2. Dunia sebagaimana digambarkan oleh ilmu.

3. Landasan-landasan ilmu.

h. J.J.C. Smart

Filsafat ilmu mempunyai dua komponen:

1. Bahasan analitis dan metodologis tentang ilmu.

2. Penggunaan ilmu untuk membantu pemecahan problem-problem filsafat.

i. Marx Wartofsky

Menurut dia, filsafat ilmu meliputi:

1. Perenungan mengenai konsep dasar, struktur formal, dan metodologi ilmu

2. Persoalan-persoalan ontologi dan epistemologi yang khas filsafat dengan memadukan

segi analitis dari logika modern dan model konseptual penyelidikan ilmiah.

Page 15: ringkasan filsafat ilmu

j. John Losee

Jhon Losee seorang filsuf pengamat sejarah menggolongkan filsafat ilmu menjadi

empat konsepsi:

1. Filsafat ilmu yang berusaha menyusun pandangan-pandangan dunia yang sesuai atau

berdasarkan teori-teori ilmiah yang penting.

2. Filsafat ilmu yang berusaha memaparkan pra anggapan dan kecenderungan para

ilmuwan.

3. Filsafat ilmu sebagai suatu cabang pengetahuan yang menganalisis dan menerangkan

konsep dan teori ilmu.

4. Filsafat ilmu sebagai pengetahuan kritis derajat kedua yang menelaah ilmu sebagai

sasarannya.

k. Arthur Pap

Filsafat ilmu dibedakan dalam:

1. Filsafat ilmu seumumnya yang menelaah konsep-konsep dan metode-metode yang

terdapat dalam semua ilmu.

2. Filsafat ilmu-ilmu khusus, misalnya filsafat fisika dan filsafat psikologi.

l. Michael Scriven

Ia membagi filsafat ilmu menjadi dua:

1. Filsafat ilmu substansif.

2. Filsafat ilmu struktural.

Ensiklopedia Britanica edisi kelima belas merinci dengan lengkap ruang lingkup dan

topik persoalan filsafat ilmu sebagai berikut:

1. Sifat dasar dan lingkupan filsafat ilmu dan hubungannya dengan cabang-cabang ilmu

lain.

2. Perkembangan historis dari filsafat ilmu dimulai dari masa purba, abad pertengahan,

abad XVII, abad XVIII, abad XIX sampai perang dunia 1, dan abad XX.

3. Unsur-unsur usaha ilmiah

a. Unsur-unsur empiris, konseptual, dan formal serta tafsiran teoretisnya.

b. Prosedur empiris dari ilmu: pengukuran, perancangan, penggolongan.

c. Struktur formal ilmu.

Page 16: ringkasan filsafat ilmu

d. Perubahan konseptual dan perkembangan ilmu.

4. Gerakan-gerakan pemikiran ilmiah

a. Penemuan ilmiah

b. Pembuktian keabsahan dan pembenaran dari konsep dan teori baru

c. Penyatuan teori-teori dan konsep-konsep dari ilmu-ilmu yang terpisah.

5. Kedudukan filsafat dari teori ilmiah

a. Kedudukan proposisi ilmiah dan konsep dari entitas.

b. Hubungan antara analisis filsafati dan praktek ilmiah.

6. Pentingnya pengetahuan ilmiah bagi bidang-bidang lain dari pengalaman dan soal

manusia.

7. Hubungan antara ilmu dengan pengetahuan humaniora.