Ringkasan Bab VIII Analisa Dan Evaluasi Hidromekanikal

5
PT. Indra Karya (Persero) Wilayah - I Jawa Timur Jasa Inspeksi Besar Bendungan PLTA Laporan Ringkas Untuk PT. PJB Unit Pembangkitan Cirata BAB VIII ANALISIS DAN EVALUASI PERALATAN HIDROMEKANIKAL 8.1. Umum Peralatan Hidromekanikal di Bendungan PLTA Cirata dipasang di bangunan spillway, bangunan pengambilan, bangunan buri, bottom outlet dan fasilitas bantu. Secara garis besar Peralatan Hidromekanikal di Bendungan PLTA Cirata terdiri dari : Pintu & Stoplog Spillway, Saringan Sampah Pengambilan, Stoplog Pintu Pengambilan, Pintu Pengambilan (Maintenance & Service Gates), Steel Penstock, Tailrace Gates, Fasilitas Bottom Outlet (Hemispherical slide gate, Maintenance Gate tipe High Pressure slide Gate, Service Valve tipe Fixed Cone Valve), Crane Barge (untuk menyimpan & mengoperasikan : Stoplog Pintu Intake, Hemispherical slide gate) dan Emergency Disesel Engine Generator (EDG) sebagai power suplai dalam kondisi darurat. 8.2. Kondisi Fisik Secara umum kondisi fisik/visual peralatan hidromekanikal dan elektrikal cukup baik. Mengingat situasi dan kondisi lapangan dan adanya kebijakan manajemen dari PJB tidak diperkenankan mengeluarkan air waduk bukan untuk keperluan pembangkitan, kecuali elevasi air waduk telah mencapai > 220,00 maka uji coba operasi tidak dilakukan. Untuk dapat memberikan gambaran kondisi fisik/visual peralatan hidromekanikal pada waktu Inspeksi besar tahun 2006 dan tahun 2010 dapat dilihat pada komparasi terlampir. 8.3. Uji Operasi & Pemeliharaan Peralatan Hidromekanikal Untuk mengoperasikan peralatan Hidromekanikal PJB Unit Cirata telah menerbitkan SOP (Standard Operation Procedure) terakhir direvisi bulan Nopember 2009. Untuk mengupayakan agar peralatan siap dioperasikan PJB telah melaksanakan VIII - 1

description

Inspeksi Besar Bendungan

Transcript of Ringkasan Bab VIII Analisa Dan Evaluasi Hidromekanikal

Page 1: Ringkasan Bab VIII Analisa Dan Evaluasi Hidromekanikal

PT. Indra Karya (Persero)Wilayah - I Jawa Timur

Jasa Inspeksi Besar Bendungan PLTA Laporan RingkasUntuk PT. PJB Unit Pembangkitan Cirata

BAB VIII

ANALISIS DAN EVALUASI

PERALATAN HIDROMEKANIKAL

8.1. Umum

Peralatan Hidromekanikal di Bendungan PLTA Cirata dipasang di bangunan spillway, bangunan pengambilan, bangunan buri, bottom outlet dan fasilitas bantu.

Secara garis besar Peralatan Hidromekanikal di Bendungan PLTA Cirata terdiri dari : Pintu & Stoplog Spillway, Saringan Sampah Pengambilan, Stoplog Pintu Pengambilan, Pintu Pengambilan (Maintenance & Service Gates), Steel Penstock, Tailrace Gates, Fasilitas Bottom Outlet (Hemispherical slide gate, Maintenance Gate tipe High Pressure slide Gate, Service Valve tipe Fixed Cone Valve), Crane Barge (untuk menyimpan & mengoperasikan : Stoplog Pintu Intake, Hemispherical slide gate) dan Emergency Disesel Engine Generator (EDG) sebagai power suplai dalam kondisi darurat.

8.2. Kondisi Fisik

Secara umum kondisi fisik/visual peralatan hidromekanikal dan elektrikal cukup baik. Mengingat situasi dan kondisi lapangan dan adanya kebijakan manajemen dari PJB tidak diperkenankan mengeluarkan air waduk bukan untuk keperluan pembangkitan, kecuali elevasi air waduk telah mencapai > 220,00 maka uji coba operasi tidak dilakukan. Untuk dapat memberikan gambaran kondisi fisik/visual peralatan hidromekanikal pada waktu Inspeksi besar tahun 2006 dan tahun 2010 dapat dilihat pada komparasi terlampir.

8.3. Uji Operasi & Pemeliharaan Peralatan Hidromekanikal

Untuk mengoperasikan peralatan Hidromekanikal PJB Unit Cirata telah menerbitkan SOP (Standard Operation Procedure) terakhir direvisi bulan Nopember 2009. Untuk mengupayakan agar peralatan siap dioperasikan PJB telah melaksanakan pemeliharaan peralatan hidromekanikal menurut petunjuk dari pabrik pembuat dan dijadwalkan dalam satu tahun.

Dengan memperhatikan pada kebijakan pimpinan PJB tidak diperkenankan membuang air waduk, maka pengoperasian/uji operasi simulasi test dilakukan dengan PM check secara berkala (bulanan, tiga bulanan dan tahunan) sesuai dengan petunjuk pabrikan pembuat.

Untuk menjamin agar Spillway gates dan Intake gates dapat dioperasikan telah disediakan Emergency Diesel Generator (EDG) berkapasitas 200 KVA yang ditempatkan di gedung Dam Control Center (DCC), pada saat-saat jaringan 20 KV tidak berfungsi/ada masalah. PJB telah melakukan pemeliharaan EDG dengan melakukan pemanasan mesin diesel penggerak Genset secara rutin satu (1) kali setiap minggu, hal ini kiranya sudah cukup memadai.

VIII - 1

Page 2: Ringkasan Bab VIII Analisa Dan Evaluasi Hidromekanikal

PT. Indra Karya (Persero)Wilayah - I Jawa Timur

Jasa Inspeksi Besar Bendungan PLTA Laporan RingkasUntuk PT. PJB Unit Pembangkitan Cirata

Konsultan menggunakan data dari hasil PM Check & simulasi test operasi peralatan hidromakanikal Bendungan PLTA Cirata, yang telah dilakukan sendiri oleh Tim Pemeliharaan PJB Unit Pembangkitan Cirata, sebelum tim Konsultan melakukan inspeksi lapangan.

8.4. Kesimpulan

(1) Bendungan PLTA Cirata didesain untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), bukan sebagai pengendali banjir, sehigga air sebagai bahan baku pembangkit listrik sangat dijaga agar jumlahnya, sehingga dapat menghasilkan tenaga listrik yang optimal. Sebagai dampaknya peralatan hidromekanik dan elektrik sebagai alat pengatur pengaliran air jarang sekali dioperasikan.

(2) Spiilway gates berkenaan dengan pola operasi untuk keamanan bendungan dan sesuai dengan kebijakan manajemen PJB, diijinkan untuk dibuka pada elevasi air waduk ≥ 220,00 m dan uji operasi secara simulasi test (very short stroke opening).

(3) Intake gates & tailrace gates P.M check dilakukan pada saat ada shutdown unit pembangkit terkait untuk inspeksi, pemeliharaan atau perbaikan.

(4) Bottom outlet facilities yang didesain untuk mensuplai air untuk dihilir bendungan pada saat semua unit pembangkit tidak berfungsi. Sejak dipasang selama kurun waktu ± 3 windu baru sekali difungsikan yaitu pada saat pertama kali impounding, uji operasi empat (4) kali (tahun 1988, tahun 1995, 2006 dan 2010).Maintenance gate valve (HPG) diposisikan menutup penuh, dan pada saat uji operasi 10 Agustus 2010 ada kendala pada hydraulic control systemnya, sehingga uji operasi akan dilaksanakan setelah dilakukan perbaikan.Service valve (FCV) kondisi baik-berfungsi dioperasikan untuk membuang air yang berada dalam cavity.

(5) Tim pemeliharaan PJB Unit Pembangkitan Cirata telah melakukan P.M check untuk seluruh peralatan hidromekanikal secara berkala sesuai dengan jadwal, serta situasi dan kondisi lokasi dimana peralatan dipasang, diperiksa fungsinya, diuji test operasi secara simulasi dengan beban pada lintas sangat pendek (very short stroke).

(6) Emergency Diesel Engine Generator telah dilakukan uji operasi/pemanasan mesin secara rutin satu kali perminggu (weekly) dirasa sudah cukup mamadai.

(7) Kondisi fisik/visual check dan hasil uji operasi/test simulasi, secara umum semua peralatan hidromekanik & eletrik berfungsi/baik, kecuali High Pressure Slide gate belum bisa dilakukan uji operasi dan hemisprerical bulkhead gate karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan untuk dilakukan uji coba operasi.

VIII - 2

Page 3: Ringkasan Bab VIII Analisa Dan Evaluasi Hidromekanikal

PT. Indra Karya (Persero)Wilayah - I Jawa Timur

Jasa Inspeksi Besar Bendungan PLTA Laporan RingkasUntuk PT. PJB Unit Pembangkitan Cirata

8.5. Saran-saran

(1) Untuk menjaga agar peralatan hidromekanik dan elektrik dalam kondisi siap operasi/tidak terjadi gagal fungsi, kiranya perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Mengingat spillway gates adalah salah satu fasilitas yang didesain untuk keamanan bendungan, perlu dilakukan uji operasi dengan beban pada short stroke ± 10 % atau setidaknya cracked open satu (1) kali dalam setahun.

b. Sejauh kondisi lapangan memungkinkan agar pintu spillway diuji operasi/ditest dengan lintas penuh tanpa beban (dry test) bila perlu dengan memasang stoplogs.

c. Uji operasi maintenance gate valve (HPG) bottom outlet dibuka sampai pembukaan penuh (fully open), dilakukan minimal 1x setiap tahunnya.

d. Bila kondisi lapangan memungkinkan uji operasi service valve (Fixed Cone Valve) dengan beban dilakukan setidaknya satu kali dalam lima tahun, yaitu pada elevasi air waduk maksimum 205,00 m atau pada elevasi minimum EL.170,00 m.

(2) Untuk memudahkan pengecekan perawatan/perbaikan peralatan disarankan untuk dibuat buku riwayat alat (history book). Kartu maintenance alat yang merupakan salah satu data buku riwayat alat (history book), agar dibuat dan dipasang kembali pada tempat alat terkait.

(3) Supaya Stoplogs dan lifting beam berfungsi dengan baik saat diperlukan, agar bagian/parts yang sudah mulai korosif diperbaiki seperlunya.

(4) Mengingat kondisi di lokasi tailrace mengandung gas sulphur yang merusak permukaan metal, disarankan supaya bagian-bagian yang sudah mulai korosif secepatnya dilakukan perbaikan/pengecatan ulang.

(5) Walaupun peralatan bantu pada barge crane sangat jarang dioperasikan, agar parts yang rusak diperbaiki/diganti (misalnya motor penggerak mooring winch yang terbakar).

(6) Untuk menghindari kesalahan operasi peralatan, agar SOP selalu diupdate/diperbaharui (direview) dan dipasang dilokasi dekat peralatan terkait.

(7) Bila dianggap perlu agar disusun buku petunjuk operasi dan pemeliharaan (O & M manual) yang telah disesuaikan dengan kondisi setempat dan berbahasa Indonesia, sehingga akan lebih mudah dipahami oleh para operator/ mekanik dalam menjalankan tugas-tugasnya.

VIII - 3