Ringk alk hak (7)

4
Bab 7 HAKIM – HAKIM I. Nama Kitab Kitab ini diberi nama Hakim-hakim, adalah karena di dalamnya dicatat mengenai banyak hakim- hakim yang dibangkitkan oleh Allah untuk mengatur umat-Nya dan menyelamatkan mereka untuk dilepaskan dari tangan musuh. II. Hakim-hakim 1.Sejak kematian Yosua sampai dengan Salomo menjadi raja, jangka waktu ini disebut sebagai zaman hakim-hakim. Dalam jangka waktu ini, karena umat Israel tidak dapat mengusir tujuh suku yang ada di tanah Kanaan, maka sebagai hasilnya, mereka semakin menjauhi Allah, mengikuti tradisi orang kafir, menikah dengan orang kafir, dan menyembah allah lain. Karena itu Allah berdasarkan peringatan yang sering diucapkan-Nya, maka menyerahkan mereka ke tangan bangsa kafir. Tetapi jika mereka bertobat, maka Allah mendengarkan doa mereka, menyelamatkan mereka melalui hakim- hakim. Secara keseluruhan rumus khas dalam kitab ini adalah: meninggalkan Allah—bertobat— diselamatkan—meninggalkan Allah. Siklus ini setidaknya terulang sebanyak tujuh kali. 2.Hakim-hakim yang dibahas dalam kitab ini ada 13 orang, yaitu Otniel (Hak. 3:9), Ehud (3:15), Samgar (3:31), Debora (4:4), Barak (4:6), Gideon (6:11), Tola (10:1), Yair (10:3), Yefta (12:7), Ebzan (12:8), Elon (12:11), Abdan (12:13) dan Simson (15:20). Abimelekh bukanlah hakim yang dibangkitkan oleh Allah, dia adalah seorang jahat yang merebut takhta. Selain yang disebutkan di atas, di zaman hakim- hakim masih ada hakim-hakim yang lain, hanya tidak disebutkan di dalam kitab ini, contohnya adalah Eli (1 Sam. 4:18), Samuel (7:13), Yoel dan Abia (8:2). III. Penulis Tidak jelas siapa penulis kitab ini. Tetapi dalam beberapa pasal terakhir di kitab ini mengatakan, pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel (Hak. 17:6, 18:1, 19:1, 21:25), karena itu dapat dipastikan bahwa kitab ini ditulis setelah bangsa Israel memiliki raja, kemungkinan ditulis oleh Samuel yaitu seorang hakim dan nabi yang terakhir. Banyak penerjemah Alkitab juga memiliki pandangan yang sama. IV. Waktu dan Tempat 1.Rentang waktu yang tercakup dalam isi kitab ini kira-kira 305 tahun, dari tahun 1425 SM sampai dengan tahun 1120 SM. Rentang waktu dalam zaman hakim-hakim adalah 450 tahun, seperti yang dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 13 ayat 20 selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel. 2.Seluruh perkara terjadi di tanah Kanaan. V. Karakteristik 1.Kitab ini adalah satu kitab sejarah yang sangat pahit, mencatat tentang setelah bangsa Israel mendapatkan tanah Kanaan sebagai warisan, tidak terhitung sudah berapa kali berdosa kepada Allah dan menjadi negeri jajahan. Kitab Bilangan adalah satu kitab yang penuh kepahitan, membahas tentang umat Israel karena dosa, mereka menjadi mengembara selama 40 tahun; tetapi kitab ini adalah satu kitab yang lebih pahit lagi, membahas tentang kegagalan mereka, tidak hanya 40 tahun, bahkan sepuluh kali lipat dari 40 tahun. 2.Kitab ini juga adalah satu kitab sejarah yang penuh dengan kegelapan, mencatat tentang umat Israel yang memberontak terhadap Allah, menyembah berhala, perang saudara, persaingan dan perebutan antar suku, setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri (Hak. 17:6, 21:25), perzinahan, percabulan, pembunuhan yang kejam...dan macam-macam perbuatan jahat yang lain. Dapat dikatakan, zaman ini adalah satu bagian yang paling gelap dalam sejarah bangsa Israel.

Transcript of Ringk alk hak (7)

Page 1: Ringk alk hak (7)

Bab 7HAKIM – HAKIM

I. Nama Kitab

Kitab ini diberi nama Hakim-hakim, adalah karena di dalamnya dicatat mengenai banyak hakim-hakim yang dibangkitkan oleh Allah untuk mengatur umat-Nya dan menyelamatkan mereka untuk dilepaskan dari tangan musuh.

II. Hakim-hakim

1.Sejak kematian Yosua sampai dengan Salomo menjadi raja, jangka waktu ini disebut sebagai zaman hakim-hakim. Dalam jangka waktu ini, karena umat Israel tidak dapat mengusir tujuh suku yang ada di tanah Kanaan, maka sebagai hasilnya, mereka semakin menjauhi Allah, mengikuti tradisi orang kafir, menikah dengan orang kafir, dan menyembah allah lain. Karena itu Allah berdasarkan peringatan yang sering diucapkan-Nya, maka menyerahkan mereka ke tangan bangsa kafir. Tetapi jika mereka bertobat, maka Allah mendengarkan doa mereka, menyelamatkan mereka melalui hakim-hakim. Secara keseluruhan rumus khas dalam kitab ini adalah: meninggalkan Allah—bertobat—diselamatkan—meninggalkan Allah. Siklus ini setidaknya terulang sebanyak tujuh kali.

2.Hakim-hakim yang dibahas dalam kitab ini ada 13 orang, yaitu Otniel (Hak. 3:9), Ehud (3:15), Samgar (3:31), Debora (4:4), Barak (4:6), Gideon (6:11), Tola (10:1), Yair (10:3), Yefta (12:7), Ebzan (12:8), Elon (12:11), Abdan (12:13) dan Simson (15:20). Abimelekh bukanlah hakim yang dibangkitkan oleh Allah, dia adalah seorang jahat yang merebut takhta. Selain yang disebutkan di atas, di zaman hakim-hakim masih ada hakim-hakim yang lain, hanya tidak disebutkan di dalam kitab ini, contohnya adalah Eli (1 Sam. 4:18), Samuel (7:13), Yoel dan Abia (8:2).

III. Penulis

Tidak jelas siapa penulis kitab ini. Tetapi dalam beberapa pasal terakhir di kitab ini mengatakan, pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel (Hak. 17:6, 18:1, 19:1, 21:25), karena itu dapat dipastikan bahwa kitab ini ditulis setelah bangsa Israel memiliki raja, kemungkinan ditulis oleh Samuel yaitu seorang hakim dan nabi yang terakhir. Banyak penerjemah Alkitab juga memiliki pandangan yang sama.

IV. Waktu dan Tempat

1.Rentang waktu yang tercakup dalam isi kitab ini kira-kira 305 tahun, dari tahun 1425 SM sampai dengan tahun 1120 SM. Rentang waktu dalam zaman hakim-hakim adalah 450 tahun, seperti yang dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 13 ayat 20 selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel.

2.Seluruh perkara terjadi di tanah Kanaan.

V. Karakteristik

1.Kitab ini adalah satu kitab sejarah yang sangat pahit, mencatat tentang setelah bangsa Israel mendapatkan tanah Kanaan sebagai warisan, tidak terhitung sudah berapa kali berdosa kepada Allah dan menjadi negeri jajahan. Kitab Bilangan adalah satu kitab yang penuh kepahitan, membahas tentang umat Israel karena dosa, mereka menjadi mengembara selama 40 tahun; tetapi kitab ini adalah satu kitab yang lebih pahit lagi, membahas tentang kegagalan mereka, tidak hanya 40 tahun, bahkan sepuluh kali lipat dari 40 tahun.

2.Kitab ini juga adalah satu kitab sejarah yang penuh dengan kegelapan, mencatat tentang umat Israel yang memberontak terhadap Allah, menyembah berhala, perang saudara, persaingan dan perebutan antar suku, setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri (Hak. 17:6, 21:25), perzinahan, percabulan, pembunuhan yang kejam...dan macam-macam perbuatan jahat yang lain. Dapat dikatakan, zaman ini adalah satu bagian yang paling gelap dalam sejarah bangsa Israel.

Page 2: Ringk alk hak (7)

VI. Beberapa Poin yang Perlu Diperhatikan

1.Kitab ini memiliki beberapa perkara yang khas, yaitu:(1) Pengisahannya memiliki dua awal (1:1; 2:6).(2) Perumpamaan yang paling tua dan terkenal (9:8-15).(3) Satu nyanyian peperangan yang paling megah dan perkasa (pasal 5).(4) Satu-satunya hakim wanita dalam Alkitab (pasal 4).(5) Imam pertama yang menyembah berhala (18:30).

2.Urutan dalam isi kitab ini, bukanlah diatur berdasarkan urutan waktu. Jika berdasarkan urutan waktu, seharusnya 2:6-9 terlebih dahulu barulah pasal 1, lalu 2:1-5, 10-13, kemudian adalah pasal 17 sampai dengan pasal 21, dan terakhir adalah 2:14 sampai dengan pasal 16. Tetapi kitab ini ditulis berdasarkan urutan: (1) umat Israel percaya dan bersandar pada Allah, (2) umat Israel meninggalkan Allah, (3) akibat yang diterima oleh umat Israel.

3.Hakim-hakim yang dibangkitkan oleh Allah, ada yang paling muda (6:5), ada yang perempuan (4:4)... tetapi saat Roh TUHAN menguasai mereka (3:10; 6:34; 11:29; 13:25; 14:6,9; 15:14), maka mereka pun dapat menang atas musuh yang kuat, menjadi penyelamat bangsa Israel. Ini adalah bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.(Zak. 4:6).

4.Isi dari kitab Hakim-hakim berhubungan dengan gereja pada hari ini. Jika gereja tidak membiarkan Kristus menjadi Raja, maka setiap kaum beriman pun akan berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri. Jika gereja menjauhi Allah dan menyembah berhala, jika gereja terbagi-bagi menjadi banyak jenis, dengan agama yang menggantikan keesaan... hasilnya pasti sama dengan umat Israel pada waktu itu.

5.Sebenarnya yang mengikuti Gideon sebanyak 32,000 orang, tetapi karena hanya takut dan gentar, ada 22,000 orang yang mundur (Hak. 7:3), lalu karena kendor dan tidak berjaga-jaga, maka ada 9,700 orang yang mundur (7:7). Mungkin juga ada kaum beriman yang tidak dapat memenuhi standar Tuhan, lalu mundur.

6.Kekalahan Simson setiap kali terjadi setelah kemenangan dan keberhasilannya yang besar. Sejak kecil dia sebenarnya adalah seorang nazir, tetapi larangan orang nazir, satu per satu dilanggar olehnya—harus meninggalkan adat istiadat dan kembali kepada TUHAN, tetapi dia malah mendekati perempuan sundal; tidak boleh minum anggur yang encer maupun yang kental, tidak boleh minum cuka anggur, tetapi dia malah pergi ke kebun anggur; tidak boleh mencukur rambut, tetapi dia malah memberitahukan orang lain mengenai rahasia rambut panjangnya; tidak boleh mendekat pada mayat, tetapi dia malah mengambil madu di depan mayat singa. Dia memang berani berperang melawan musuh, tetapi dia sangat lemah dalam menanggulangi dirinya sendiri. Akhir hidupnya benar-benar sangat kasihan!

Namun, di zaman yang penuh pemberontakan dan tidak percaya ini, dia sangat setia kepada Allah, karena itu dia dapat dimasukkan ke dalam kesaksian orang-orang yang beriman (Ibr. 11:32).

7.Para pemula pembaca Alkitab sangat mempertanyakan perkara Yefta yang mempersembahkan anak perempuannya sebagai korban bakaran (Hak. 11:29-40). Seorang perempuan muda yang begitu mengasihi dan beribadah kepada Allah, bagaimana dapat dibiarkan dibakar hidup-hidup untuk persembahan? Jika kita membaca bagian atas dan bawah dengan teliti dan berulang-ulang, ditambah membaca referensi ayat-ayat Alkitab yang berhubungan, kita dapat menemukan bahwa fakta dari perkara ini adalah sebagai berikut:(1) Nazar dari Yefta adalah: maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku pada

waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran. Maksudnya adalah: jika Allah menyerahkan musuh ke tangannya, dan membiarkan dia kembali dengan selamat, apapun itu—termasuk keluarga, budak, lembu, kambing dan sebagainya—yang keluar dari pintu rumahnya, maka harus dikembalikan kepada TUHAN, atau dia akan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran. Nazarnya mencakup dua bagian yang dapat saling menggantikan, satu bagian yaitu dikembalikan kepada TUHAN, satu bagian lagi yaitu dipersembahkan sebagai kurban bakaran.

Page 3: Ringk alk hak (7)

Terjemahan lama menerjemahkan sebagai aku juga akan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran. Kata juga bahasa aslinya adalah vau, dapat diterjemahkan menjadi dan, atau, jika tidak atau frase lainnya yang sejenis. Yefta membayar nazarnya itu adalah berdasarkan bagian pertama dari nazarnya, yaitu dia mengembalikan anak perempuannya kepada TUHAN, dan tidak membakarnya menjadi kurban bakaran.

(2) Membakar manusia sebagai kurban persembahan adalah hal yang dibenci oleh Allah, juga dilarang oleh Allah (Im. 18:21, 20:2-5; Ul. 12:31, 18:10). Allah menginginkan Abraham mempersembahkan anaknya sebagai kurban bakaran, adalah untuk menguji Abraham apakah Abraham masih mau mentaati permintaan Allah yang tidak masuk di akal dan yang bertentangan dengan sifat-Nya sendiri. Ternyata Abraham masih taat, saat dia akan mempersembahkan Ishak sebagai kurban bakaran, Allah segera melarangnya.

(3) Yefta adalah orang mengerti kitab Taurat, juga adalah orang yang memiliki Roh Allah (Hak. 11:15-27, 29), juga dimasukkan ke dalam kesaksian orang-orang yang beriman (Ibr. 11:32), karena itu dia tidak mungkin melakukan dosa yang demikian besar dengan membunuh anak perempuannya untuk dipersembahkan sebagai kurban bakaran. Jika dia benar-benar akan mempersembahkan anak perempuannya sebagai kurban bakaran, maka Allah tidak mungkin tinggal diam dan tidak melarangnya.

(4) Ketika Yefta melihat anak perempuannya, hatinya hancur luluh dan merasa susah, bukan karena harus mempersembahkan dia sebagai kurban bakaran, melainkan karena dia ‘adalah anaknya yang tunggal; selain dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan’ (Hak. 11:34). Jika dia mempersembahkan anaknya sebagai ‘perawan’ kepada TUHAN, maka dia akan menjadi orang yang tidak memiliki keturunan sama sekali.

(5) Yefta tidak mungkin mempersembahkan anak perempuannya sebagai kurban bakaran, karena kurban untuk kurban bakaran haruslah yang jantan (Im. 1:3, 10; Kej. 22:13); pada waktu yang bersamaan pula tidak ada satu mezbah dan tidak ada satu imam yang dapat memperbolehkan dia untuk melakukan hal ini.

(6) Kitab Hakim-hakim pasal 11 ayat 39 juga dengan khusus membicarakan bagaimana Yefta melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu, yaitu membiarkan anak perempuannya tidak pernah kenal laki-laki.

VII. Berita

1.Kitab ini membicarakan tentang kecenderungan manusia untuk memberontak dan meninggalkan Allah, seperti umat Israel diselamatkan oleh kekuatan Allah untuk keluar dari Mesir, juga mendapat pimpinan yang ajaib untuk memasuki tanah Kanaan, tetapi mereka masih memberontak dan meninggalkan Allah.

2.Kitab ini juga membicarakan tentang keadilbenaran Allah, di mana dosa yang ada harus diganti.3.Kitab ini juga membicarakan tentang kasih karunia Allah, serta tentang Allah yang dapat diandalkan

dan dipercaya. Hanya butuh umat Israel bertobat dengan segenap hati, berseru kepada Allah, maka Allah pun dapat mendengar doa mereka, menyelamatkan mereka untuk lepas dari tangan musuh, bahkan tujuh kali memberontak, tujuh kali diperbudak, tujuh kali bertobat dan tujuh kali diselamatkan.

VIII.Kata Kunci dan Ayat Kunci

1.Kata kunci: ‘menyelamatkan’ (2:18).2.Ayat kunci:

(1) Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri (21:25).

(2) Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN. Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan

Page 4: Ringk alk hak (7)

perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu. (2:12-16).

IX. Pembagian

Kitab ini dapat dibagi menjadi tiga bagian: prakata, sejarah kejatuhan, tambahan.

1. Prakata—Percaya dan Bersandar Allah(pasal 1 ~ pasal 2:5)

Umat Israel mulai membaik, menengadah kepada Allah, percaya dan bersandar pada Allah, tetapi amat disayangkan tidak seterusnya demikian.1. Bertanya kepada Allah (1:1-2).2. Yehuda mulai merebut bagian yang telah diundikan kepadanya (1:3-4).3. Penawanan Adoni-Bezek (1:5-7).4. Banyak kemenangan yang tidak lengkap (1:8-36).5. Kemarahan dan peringatan Allah di Bokhim (2:1-5).

2. Sejarah Kejatuhan—Meninggalkan Allah(pasal 2:6 ~ pasal 16)

Umat Israel mulai jatuh dan meninggalkan Allah. Pasal 2 ayat 6 sampai 13 adalah ikhtisar sejarah kejatuhan umat Israel. Seluruhnya ada tujuh kali pemberontakan dan tujuh kali diperbudak. Saat mereka bertobat dan berseru kepada Allah, Allah pun membangkitkan hakim-hakim untuk menyelamatkan mereka. Seluruh proses terdapat dalam tabel di bawah ini:

Pemberontakan Ayat Alkitab Penakhluk Waktu Penyelamat & HakimPertama 3:1-11 Raja Aram-Mesopotamia

(Kusyan-Risyataim)8 tahun Otniel

Kedua 3:12-31 Raja Moab (Eglon), dan orang Filistin

18 tahun Ehud, Samgar

Ketiga pasal 4 ~ 5 Raja Kanaan (Yabin) 20 tahun Debora, BalakKeempat pasal 6 ~ 8:13 Orang Midian 7 tahun GideonKelima 8:33 ~ 10:5 Perang saudara, saling

membunuhTola, Yair

Keenam 10:6 ~ pasal 12 Bani Amon, orang Filistin 18 tahun Yefta, Ebzan, Elon, Abdon

Ketujuh Pasal 13 ~ 16 Orang Filistin 40 tahun Simson

3. Tambahan (pasal 17 ~ 21)

1. Kebobrokan dalam keagamaan (pasal 17 ~ 18).2. Kebobrokan dalam moral (pasal 19).3. Kekacauan antar suku (pasal 20 ~ 21).