Bab II Informasi Alk

26

Click here to load reader

Transcript of Bab II Informasi Alk

Page 1: Bab II Informasi Alk

BAB II

PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

A. Pendahuluan

Pelaporan dan analisis laporan keuangan mendeskripsikan lingkungan

pelaporan keuangan dan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan

termasuk prinsip yang mendasari standar akuntansi, juga mengenai

keuntungan dan kerugian akrual dibandingkan dengan pengukuran arus

kas. Dalam hal ini juga akan dijelaskan pentingnya analisis akuntansi serta

pengenalan teknik-teknik analisis.

B. Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan dalam pelaporan dan analisis laporan keuangan

adalah :

1. Lingkungan pelaporan keuangan

2. Sifat dan tujuan akuntansi keuangan

3. Akrual –Dasar Akuntansi Keuangan

4. Pengantar Analisis Akuntansi Keuangan

C. PEMBAHASAN

a. Lingkungan Pelaporan Keuangan

Informasi dalam laporan keuangan dinilai relative berdasarkan (1)

kebutuhan informasi dari pengguna laporan, dan (2) sumber informasi

alternative, seperti data ekonomi dan industry, laporan analisis, dan

pengungkapan sukarela manajer. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat dan

isi laporan keuangan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum

(GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan dan pelaksanaan, badan

pengatur, sifat industry, dan sumber informasi lain.

Page 2: Bab II Informasi Alk

1. Laporan Keuangan Wajib

Laporan keuangan wajib (statutory financial report) adalah

laporan keuangan- merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan

yang paling penting. 3 kategori laporan keuangan wajib:

a) Laporan Tahunan

Sebenarnya laporan tahunan bukan laporan wajib, namun laporan ini

seringkali digunakan untuk mempublikasikan produk, jasa, dan

pencapaian perusahaan kepada pemegang saham dan pihak lain.

Dokumen wajib yang serupa dengan laporan tahunan adalah Form

10-K, yang harus diserahkan perusahaan public kepada SEC.

Laporan tahunan dibuat secara berkala. Form 10-Q dijadikan

referensi untuk informasi yang tepat waktu. Ketika menganalisis

informasi kuartalan, perlu dipahami dua factor berikut : Musim

(seasonality) dan Penyesuaian akhir tahun (year-end adjustments)

b) Pengumuman Laba (earnings announcement)

Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui

publikasi keuangan seperti The Wall Street Journal. Pengumuman

laba memberikan ringkasan informasi penting mengenai posisi

keuangan dan kinerja perusahaan baik untuk periode kuartalan

maupun tahunan.

c) Laporan wajib lainnya

Selain laporan keuangan, perusahaan harus membuat laporan lain yang

diwajibkan SEC. Beberapa laporan penting merupakan laporan proksi

(proxy statement), yang harus dikirim bersamaan dengan undangan

rapat pemegang saham tahunan; Form 8-K, yang berisi laporan

mengenai kejadian yang tidak biasa seperti perubahan auditor dan

prospectus (prospectus), yang harus menyertai aplikasi dari penawaran

saham.

Page 3: Bab II Informasi Alk

2. Faktor yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib

Komponen utama laporan keuangan (dan berbagai laporan wajib)

adalah informasi akuntansi keuangan. Faktor yang mempengaruhi,

antara lain:

a) Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku umum (GAAP)

Laporan keuangan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi

yang berlaku umum (generally accepted accounting principles-

GAAP), merupakan aturan dan panduan akuntansi keuangan. GAAP

merupakan kumpulan standar, pengumuman,pendapat, interpretasi,

dan panduan taktik. Berbagai pihak profesi dan badan pengatur

seperti Financial Accounting Standards Board (FASB), Securities and

Exchange Commission (SEC), dan American Institute of Certified

Public Accountants (AICPA) terlibat dalam GAAP.

b) Manajer

Pihak yang paling bertanggungjawab atas laporan keuangan yang

wajar dan akurat adalah manajer. Manajer memiliki control utama

atas integritas system akuntansi dan catatan keuangan yang

digunakan untuk membuat laporan keuangan. Penilaian manajer

dilakukan karena standar akuntansi seringkali memungkinkan

manajer untuk memilih diantara alternative metode akuntansi dan

juga karena estimasi diperlukan untuk dapat menghitung angka

akuntansi.

c) Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan

Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan dapat memastikan

keandalan dan integritas laporan keuangan. Beberapa diantaranya

seperti SEC, ditetapkan oleh Undang-Undang. Mekanisme lain,

seperti audit, dilakukan sepanjang waktu. Mekanisme ini sangat

penting untuk menjamin kredibilitas dan keandalan laporan

keuangan.

Page 4: Bab II Informasi Alk

3. Sumber informasi alternative

Beberapa sumber informasi alternative utama, yaitu:

Informasi mengenai ekonomi, industry, dan perusahaan; Investor

menggunakan informasi ekonomi dan industry untuk memperbarui

ramalan perusahaan.

Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure); Pengungkapan

sukarela oleh manajer merupakan sumber informasi yang semakin

penting. Katalisator penting bagi pengungkapan sukarela adalah Safe

Harbor Rules. Aturan ini memberikan proteksi hukum atas kesalahan

manajer yang tidak disengaja dalam memberikan pengungkapan

sukarela.

Perantara informasi (Information intermediaries); Perantara informasi

mencerminkan suatu industry yang terlibat dalam pengumpulan,

pemrosesan, interpretasi, dan pemilahan informasi mengenai prospek

keuangan suatu perusahaan. Industri ini mencakup analis saham,

warta investasi, penasihat investasi, dan para penilai utang (debt

ratings).

Perantara informasi tidak secara langsung terlibat dalam pembuatan

keputusan investasi dan kredit. Mereka melakukan satu atau lebih dari

4 fungsi berikut:

1. Pengumpulan informasi

2. Interpretasi informasi

3. Analisis prospektif

4. Rekomendasi

Page 5: Bab II Informasi Alk

b. Sifat dan Tujuan Akuntansi Keuangan

1. Tujuan Akuntansi Keuangan

a) Pertanggungjawaban (Stewardship)

Konsep pertanggungjawaban telah mendominasi laporan

keuangan selama bertahun-tahun. Stewardship merupakan

konsep masa lalu, yang menggunakan neraca dan laporan

laba-rugi dengan tujuan untuk mengevaluasi sejauh mana

efektivitas manajer sebagai penanggung jawab modal yang

telah diinvestasikan.

b) Informasi untuk pengambilan keputusan

Perubahan dalam akuntansi menjadi perspektif informasi

(information perspective) praktis menekankan informasi yang

relevan untuk keputusan usaha, dan lebih menekankan standar

akuntansi sebagai alat prediksi dan kegunaannya dalam

pengambilan keputusan dibandingkan dengan alat pengukur

tanggung jawab dan kinerja.

c) Kualitas Informasi Akuntansi yang Diinginkan

Relevan (relevance) merupakan kapasitas informasi untuk

mempengaruhi suatu keputusan dan merupakan kualitas

primer pertama atas informasi akuntansi. Informasi dapat

relevan dalam dua cara, yaitu: pertama, informasi dapat

langsung membantu pembuat keputusan memprediksi hasil di

masa depan; kedua, informasi dapat membantu pemakai

menegaskan atau mengubah prediksi.

Andal (reliability) merupakan karakteristik penting dalam

informasi keuangan. Untuk menjadi andal, informasi harus

dapat diverifikasi, disajikan dengan jujur, dan netral.

Dapat dibandingkan (comparability) dan konsisten

merupakan kualitas sekunder atas informasi akuntansi. Dapat

dibandingkan berarti informasi diukur dengan cara yang sama

Page 6: Bab II Informasi Alk

pada berbagai perusahaan. Konsisten berarti metode yang

sama digunakan untuk transaksi yang sama sepanjang waktu.

Baik dapat dibandingkan maupun konsistensi dibutuhkan agar

informasi menjadi relevan dan andal.

2. Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Penting

Kualitas informasi akuntansi yang diinginkan merupakan criteria

konseptual prinsip akuntansi. Hal ini mencakup:

a) Jurnal berpasangan atau jurnal ganda (double entry)

mendasari fungsi pencatatan akuntansi. Hal ini membantu

analis laporan keuangan karena akan membantu rekonstruksi

transaksi usaha. Sistem jurnal berpasangan ini menggunakan

dua catatan atas setiap transaksi usaha.

b) Biaya Historis (Historical Cost) Merupakan nilai paling objektif

dibandingkan nilai lainnya. Hal ini disebabkan karena biaya

historis, dalam banyak hal, tidak mencerminkan nilai terkini.

c) Akuntansi akrual (accrual accounting). Akuntansi modern

menerapkan basis akrual sebagai pengganti basis arus kas

yang lebih tradisional. Berdasarkan akuntansi akrual,

pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban saat terjadi,

tanpa memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas.

d) Pengungkapan penuh (full disclosure principle)

mengharuskan informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan mencerminkan keseimbangan antara penyajian (1)

cukup rinci sehingga informasi dapat mengubah keputusan

(atau relevan) dan (2) cukup ringkas dan sedrhana sehingga

informasi dapat dipahami dan hemat biaya.

e) Materialitas (materiality), menurut FASB merupakan “sejauh

mana kelalaian mencantumkan atau salah saji informasi

akuntansi yang, dengan memperhatikan situasi,

memungkinkan penilaian seseorang yang menggunakan

informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh dengan

kelalaian salah saji tersebut.

Page 7: Bab II Informasi Alk

f) Konservatisme (conservatism) terkait dengan melaporkan

pandangan yang paling tidak optimis saat menghadapi

ketidakpastian pengukuran. Konservatisme mengurangi tingkat

keandalan dan relevansi informasi akuntansi melalui 2 cara,

yaitu (1) konservatisme menyajikan aktiva dan laba terlalu

rendah, (2) konservatisme menyebabkan penundaan

pengakuan kabar baik pada laporan keuangan, namun

secepatnya mengakui kabar buruk

3. Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi

a) Relevansi Informasi akuntansi Keuangan

Keputusan usaha seperti investasi ekuitas dan perpanjangan kredit

membutuhkan berbagai data yang memiliki keandalan dan relevansi

yang berbeda. Data ini mencakup informasi mengenai kondisi

ekonomi dan kecenderungan industry, seperti juga hal yang tak

berwujud seperti integritas dan motivasi manajer. Salah satu elemen

relevansi informasi akuntansi adalah nilai umpan balik untuk

mengubah atau menegaskan prediksi investor.

b) Keterbatasan Informasi Laporan Keuangan

Ramalan, laporan, dan rekomendasi analisis bersama dengan

sumber alternative lain merupakan pesaing utama informasi

akuntansi. Keunggulan dari sumber alternative ini adalah :

1) Tepat waktu. Laporan keuangan dibuat paling sering setiap

kuartal dan biasanya dipublikasi tiga sampai enam pekan

setelah akhir kuartal.

2) Frekuensi. Frekuensi terkait erat dengan tepat waktu. Laporan

keuangan dibuat secara berkala, biasanya tiap kuartal. Namun,

sumber informasi alternative, termasuk laporan analis, disajikan

untuk pasar setiap terdapat kejadian usaha yang membutuhkan

revisi laporan.

Page 8: Bab II Informasi Alk

3) Orientasi ke masa depan. Sumber informasi alternative,

khususnya laporan dan ramalan analis, menggunakan informasi

yang berorientasi ke masa depan.

4. Akrual – Dasar Akuntansi Keuangan

Laporan keuangan utamanya dibuat berdasarkan basis akrual. Standar

akuntansi mengharuskan konsep akrual. Akuntansi akrual menimbulkan

reaksi yang sama kuat dari penentangnya, akuntansi akrual merupakan

kombinasi dari aturan yang rumit dan tidak sempurna yang

menghalangi tujuan laporan keuangan-yaitu menyajikan informasi

mengenai arus kas dan kapasitas untuk menghasilkan kas.

a) Kerangka Akuntansi Akrual

Konsep Akrual

Arus kas merupakan sesuatu yang berwujud dan pasti. Akuntansi

akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai

mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas

perusahaan di masa depan secepat mungkin dengan tingkat

kepastian yang layak. Perbedaan utama akuntansi akrual dan kas

terletak pada perbedaan waktu pengakuan konsekuensi arus kas

atas suatu aktivitas dan kejadian usaha.

Akrual dan Arus Kas. Untuk melihat hubungan antara akrual

dan arus kas, penting untuk mengenali beberapa jenis arus kas.

Arus kas operasi mengacu pada kas yang berasal dari aktivitas

operasi perusahaan. Arus kas bebas mencerminkan dampak

tambahan investasi dan divestasi terhadap aktiva operasional.

Keunggulan arus kas bebas adalah bahwa ia mencerminkan kas

yang dapat dengan bebas digunakan untuk membayar kewajiban

atau untuk pemegang saham. Berdasarkan defenisi, akrual

merupakan jumlah penyesuaian akuntansi yang membuat laba

bersih berbeda dari arus kas bersih.

Page 9: Bab II Informasi Alk

Akuntansi Akrual mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan

Pengaitan.

Perbedaan antara akuntansi akrual dan akuntansi kas merupakan

masalah tepat waktu (timing) dan pengaitan. Masalah tepat waktu

dan pengaitan dengan arus kas disebabkan oleh dua alasan.

Pertama, dalam perekonomian kredit menekankan bahwa

transaksi, lebih sering tidak bersamaan dengan transfer kas

langsung. Transaksi kredit menyebabkan arus kas tidak dapat

ditelusuri pada aktivitas usaha sesuai waktu terjadinya. Kedua,

biaya biasanya terjadi sebelum manfaatnya dapat diakui,

terutama biaya yang terkait dengan investasi pabrik dan

peralatan. Karenanya, mengukur biaya saat terjadi kas tidak

dapat mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja.

b) Proses Akrual – Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Beban:

1) Pengakuan Pendapatan.

Pendapatan diakui saat diperoleh dan saat direalisasi atau

dapat direalisasi. Pendapatan terjadi ketika perusahaan

menyerahkan produk atau jasanya.

2) Pengaitan Beban.

Proses pengaitan ini berbeda untuk 2 jenis beban. Beban yang

berasal dari produksi suatu produk atau jasa disebut biaya

produk (product costs), dan diakui saat produk atau jasa

diserahkan. Seluruh biaya produk disajikan bersamaan pada

biaya penjualan (cost of sales) tetapi akan berada pada akun

persediaan hingga dapat dikaitakan dengan pendapatan. Beban

lainnya, adalah biaya periode (period costs), biasanya dikaitkan

dengan pendapatan periode tertentu.

c) Akrual jangka pendek dan jangka panjang.

Akrual jangka pendek (short – term accruals), mengacu pada

perbedaan waktu yang pendek antara laba dan arus kas. Akrual ini

Page 10: Bab II Informasi Alk

menyebabkan adanya pos modal kerja pada neraca (aktiva lancar

dan kewajiban lancar) serta disebut juga akrual modal kerja

(working capital accrual).

Akrual jangka panjang (long-term accrual) disebabkan oleh

kapitalisasi. Kapitalisasi aktiva merupakan proses penangguhan

biaya yang terjadi pada periode kini karena manfaatnya diharapkan

terjadi pada periode masa depan. Proses ini menimbulkan aktiva

jangka panjang seperti, bangunan, mesi, muhubah (goodwill).

d) Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Akrual

Relevansi Konseptual Akuntansi Akrual. Keunggulan konseptual

akuntansi akrual dibandingkan arus kas adalah karena laporan laba

rugi (dan neraca) berbasis akrual lebih relevan untuk mengukur

kapasitas perusahaan untuk menghasilkan kas saat ini dan pada

masa mendatang.

Relevansi Akrual jangka pendek. Akrual jangka pendek

memperbaiki relevansi akuntansi dengan cara mencatat pendapatan

dan beban saat terjadi. Akrual ini menghasilkan angka laba yang

lebih mencerminkan profitabilitas serta juga membuat aktiva dan

kewajiban lancar menjadi informasi keuangan yang berguna.

Relevansi Akrual jangka panjang. Untuk melihat penggunaan

akrual jangka panjang, ingat bahwa arus kas bebas dihitung dengan

mengurangkan investasi pada aktiva operasi jangka panjang dari

arus kas operasi. Investasi ini menimbulkan masalah pada arus kas

bebas. Pertama, investasi ini biasanya besar dan tidak sering terjadi.

Hal ini mengakibatkan volatilitas pada arus kas bebas. Kedua, arus

kas bebas menganggap pertumbuhan modal sama dengan

penggantian modal. Keunggulan dalam menyajikan informasi relevan

atas kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan, untuk

memprediksi arus kas masa depan, sebagai berikut :

Kinerja keuangan; Pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya

menghasilkan angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas

Page 11: Bab II Informasi Alk

untuk mengevaluasi kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan

memastikan bahwa semua pendapatan yang dihasilkan dalam suatu

periode telah diakui.

Kondisi keuangan; Sistem akuntansi berdasarkan arus kas

menghasilkan neraca yang tidak dapat mencerminkan kondisi

keuangan suatu perusahaan. Akuntansi akrual menghasilkan akun

neraca yang lebih relevan.

Prediksi arus kas masa depan; Arus kas saat ini bukan merupakan

alat prediksi arus kas masa depan yang terbaik. Namun, laba akrual

merupakan prediksi arus kas masa depan yang lebih baik karena 2

alasan: (1) melalui pengakuan pendapatan, yang mencerminkan

konsekuensi arus kas masa depan, (2) akuntansi akrual mengaitkan

arus kas masuk dan keluar dengan lebih baik sepanjang waktu

melalui proses pengaitan.

Relevansi Empiris Akuntansi akrual. Kritik atas akuntansi akrual

menekankan rendahnya keandalan akrual dibandingkan dengan arus

kas yang dianggap lebih andal. Para pendukung akrual menyatakan

bahwa relevansi tambahan akuntansi akrual dapat menjadi

kompensasi rendahnya keandalan tersebut.

Akrual Dapat Menjadi Pedang Bermata Dua

Meskipun akuntansi akrual secara konseptual dan empiris lebih

relevan dibandingkan arus kas, akrual dapat menjadi pedang bermata

dua. Akuntansi akrual mengenalkan penilaian dalam akuntansi dengan

berbagai estimasi dan penyesuaian. Idealnya, adanya penilaian

manajerial dapat meningkatkan relevansi informasi akuntansi. Namun

kenyataannya, tidak sesuai kondisi ideal. Penggunaan penilaian bisa

mengurangi “kualitas dapat dibandingkan” dan “konsistensi” atas

laporan keuangan, yang dapat mengarah pada distorsi akuntansi.

Page 12: Bab II Informasi Alk

e) Implikasi Akuntansi Akrual terhadap Analisis Laporan Keuangan

Telah diketahui bahwa akuntansi akrual lebih unggul dibandingkan

akuntansi kas lama mengukur kinerja dan kondisi keuangan, serta

dalam meramalkan arus kas masa depan. Namun, akuntansi akrual

memiliki kelemahan. Dan dalam hal ini akan dibahas peran akrual

dan arus kas pada analisa laporan keuangan.

f) Mitos dan fakta mengenai Akrual dan Arus Kas

Mitos Akrual dan Arus Kas

Karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa

depan, hanya arus kas kini yang relevan untuk penilaian.

Nilai perusahaan sama dengan nilai diskonto arus kas masa

depan. Semua arus kas memiliki nilai relevan.

Semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal

nilai

Arus kas tidak dapat dimanipulasi

Semua laba dimanipulasi

Tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk

jangka waktu yang panjang.

Aturan akuntansi tidak relevan untuk penilaian.

Fakta akrual dan Arus Kas

Akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas

Arus kas lebih andal akrual

Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi

Nilai perusahaan dapat ditentukan dengan angka akuntansi

akrual.

g) Haruskah kita Mengganti Akrual dengan Arus Kas?

Akuntansi akrual memang tidak sempurna, dan banyak aturan yang

berubah-ubah, kesalahan estimasi, dan adanya manajemen laba

yang mendistorsi akrual. Kita juga mengetahui bahwa akuntansi

akrual lebih baik dari arus kas pada banyak hal – secara konseptual

Page 13: Bab II Informasi Alk

lebih unggul dan dapat digunakan. Sebagai akibatnya, mengabaikan

akrual karena kelemahannya dan hanya terfokus pada arus kas.

Arus kas juga penting untuk analisis. Arus kas merupakan alat

pemeriksa akuntansi akrual yang andal – laba yang secara konsisten

berbeda dengan arus kas biasanya mencerminkan kualitas yang

rendah. Selain itu, analisis sumber dan penggunaan dana (atau arus

kas) penting bagi analisis keuangan yang efektif.

Menurut penelitian analitis, baik akrual maupun arus kas memiliki

tambahan kegunaan. Karenanya laba akrual dan arus kas harus

dipandang sebagai pelengkap bukan pengganti. Penelitian juga

memperlihatkan bahwa kegunaan relative akrual dan arus kas

tergantung dari karakteristik seperti anggota industry, siklus operasi,

dan posisi pada siklus hidup perusahaan.

d. Pengantar Analisis Akuntansi Keuangan

Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi

perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi mencakup

sejumlah pekerjaan yang berbeda, seperti mengevaluasi risiko akuntansi

perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan membuat

penyesuaian yang diperlukan agar laporan keuangan dapat lebih

baikmencerminkan realitas ekonomi dan dapat membantu analisis keuangan.

Analisis akuntansi merupakan persyaratan penting bagi analisis keuangan

yang efektif. Hal ini disebabkan oleh kualitas analisis keuangan, dan

kesimpulan yang dibuat, bergantung pada kualitas informasi akuntansi yang

digunakan, dan bahan mentah dari analisis ini.

1) Kebutuhan akan Analisis akuntansi

Kebutuhan akan analisis akuntansi disebabkan 2 alasan, yaitu; (1)

akuntansi akrual memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan

aktivitas usaha pada waktu yang lebih tepat. (2) laporan keuangan dibuat

untuk berbagai jenis pemakai akan kebutuhan informasi.

Page 14: Bab II Informasi Alk

a) Distorsi Akuntansi.

Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang

dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha

sebenarnya. Distorsi ini timbul dari sifat akuntansi akrual, yang

meliputi :

Standar Akuntansi. Standar akuntansi terkadang

menyebabkan distorsi karena 3 hal; (1) standar akuntansi

merupakan hasil proses politik, (2) beberapa prinsip akuntansi,

(3) konservatisme.

Kesalahan Estimasi. Akuntansi akrual mensyaratkan ramalan

dan estimasi lain mengenai konsekuensi atas arus kas masa

depan. Penggunaan estimasi memperbaiki kemampuan angka

akuntansi untuk mencerminkan transaksi usaha secara tepat

waktu. Namun, estimasi ini menyebabkan kesalahan yang dapat

mendistorsi relevansi angka akuntansi akrual.

Keseimbangan Andal dan Relevan. Standar akuntansi

mempertimbangkan keseimbangan antara andal dan relevan.

Penekanan terhadap keandalan sering kali menunda

pengakuan dampak dari transaksi dan kewajiban tertentu pada

laporan keuangan.

Manajemen Laba. Manajemen laba barangkali merupkana hasil

akuntansi akrual yang paling bermasalah. Manajemen laba

terjadi karena beberapa alasan, meningkatkan kompensasi,

menghindari persyaratan utang, memenuhi ramalan analis, dan

mempengaruhi harga saham. Manajemen laba dapat dilakukan

dengan 2 cara, yaitu: (1) mengubah metode akuntansi, yang

merupakan bentuk manajemen laba yang paling jelas terlihat,

(2) mengubah estimasi dan kebijakan akuntansi yang

menentukan angka akuntansi, suatu bentuk manajemen laba

yang lebih samar.

Page 15: Bab II Informasi Alk

2) Tujuan Analisis

Kebutuhan informasi pemakai berbeda berdasarkan tujuan dan analisis

mereka. Implikasinya adalah penyesuaian akuntansi diperlukan untuk

memenuhi tujuan analis dan kebutuhan pemakai tertentu. Perlunya

penyesuaian ini menyebabkan distorsi informasi akuntansi yang

independen.

a) Analisis Komparatif.

Analisis keuangan seringkali melibatkan perbandingan antar

perusahaan atau antar waktu. Sebelum melakukan perbandingan,

perlu untuk memastikan bahwa informasi antar perusahaan (atau

periode) dibuat dengan menggunakan prinsip yang dapat

dibandingkan.

b) Pengukuran Laba.

Laba memiliki 2 peranan berbeda yang sama penting: (1) untuk

mengukur perubahan bersih atas kekayaan pemegang saham selama

suatu periode, (2) merupakan indikasi kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan, yaitu kekuatan laba (earnings power).

Kedua peran laba ini terkait dengan dua alternative konsep laba. Laba

ekonomi (laba yang dapat didistribusi) adalah arus kas ditambah

dengan nilai pasar aktiva bersih. Laba permanen (kekuatan laba

berkesinambungan – sustainability earnings power) adalah arus

konstan, jika didapat pada waktu yang tak terhingga, yang sama

dengan nilai sekarang arus kas actual di masa depan.

c) Manajemen Laba

Defenisi Manajemen laba “intervensi manajemen dengan sengaja

dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan

pribadi” (Schipper,1989). Sering kali proses ini mencakup

mempercantik laporan keuangan, terutama angka yang paling bawah,

yaitu laba. Manajemen laba dapat berupa “kosmetik”, jika manajer

memanipulasi akrual yang tidak memiliki konsekuensi arus kas.

Page 16: Bab II Informasi Alk

Manajemen laba juga dapat “murni”, jika manajer memilih tindakan

dengan konsekuensi arus kas dengan tujuan mengubah laba.

d) Strategi Manajemen Laba

Terdapat 3 jenis manajemen laba. (1) manajer meningkatkan laba

periode kini, (2) Manajer melakukan “mandi besar” (big bath) melalui

pengurangan laba periode ini, (3) Manajer mengurangi fluktuasi laba

dengan perataan laba (income smoothing). Seringkali manajer

melakukan 1 atau kombinasi dari 3 strategi ini pada waktu yang

berbeda untuk mencapai tujuan manajemen laba jangka panjang.

e) Motivasi Melakukan Manajemen Laba

Motivasi melakukan manajemen laba yaitu meningkatkan kompensasi

manajer yang terkait dengan laba yang dilaporkan, meningkatkan

harga saham, dan usaha mendapatkan subsidi pemerintah. Insentif

utama untuk melakukan manajemen laba yaitu: Insentif perjanjian,

dampak harga saham, insentif lain (perubahan manajemen).

f) Mekanisme Manajemen Laba

Area yang memberikan kesempatan optimal untuk manajemen laba

mencakup pengakuan pendapatan, penilaian persediaan, estimasi

cadangan seperti beban piutang tak tertagih dan pajak tangguhan, dan

beban yang hanya terjadi satu kali seperti restrukturisasi dan

penurunan nilai aktiva. Dua metode utama manajemen laba yaitu:

pemindahan laba yaitu dilakukan dengan mempercepat atau

menunda pengakuan pendapatan atau beban, dan manajemen laba

melalui klasifikasi, yaitu memindahkan beban dibawah garis, atau

melaporkan beban pada pos luar biasa dan tidak berulang sehingga

tidak dianggap penting oleh analis.

g) Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan

Sebelum menentukan apakah suatu perusahaan melakukan

manajemen laba, seorang analis harus memeriksa hal-hal berikut:

Insentif melakukan manajemen laba, reputasi dan masa lalu

Page 17: Bab II Informasi Alk

manajemen, pola yang konsisten, kesempatan melakukan manajemen

laba.

h) Proses Analisis Akuntansi

Proses analisis akuntansi dilakukan melalui 2 bidang yaitu :

Evaluasi Kualitas Laba

Banyak analis mendefenisikan kualitas laba sebagai sejauh

mana perusahaan mengaplikasi konservatisme – perusahaan

dengan kualitas laba tinggi diharapkan memiliki rasio harga

terhadap laba (price-earning ratio) yang lebih tinggi

dibandingkan perusahaan dengan kualitas laba rendah. Defenisi

kualitas laba alternative adalah sehubungan dengan distorsi

akuntansi – perusahaan memiliki laba berkualitas tinggi jika

informasi laporan keuangan mencerminkan aktivitas usaha

secara akurat. Evaluasi kualitas laba mencakup tahapan

sebagai berikut :

(1) Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi penting

(2) Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi

(3) Temukan strategi pelaporan

(4) Identifikasi dan menilai tanda bahaya

Penyesuaian Laporan Keuangan

Pekerjaan terakhir dalam analisis akuntansi adalah membuat

penyesuaian yang layak atas laporan keuangan, terutama

laporan laba rugi dan neraca.

E. Kesimpulan

1. Informasi dalam laporan keuangan dinilai relative berdasarkan (1)

kebutuhan informasi dari pengguna laporan, dan (2) sumber informasi

alternative, seperti data ekonomi dan industry, laporan analisis, dan

pengungkapan sukarela manajer. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat

dan isi laporan keuangan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

Page 18: Bab II Informasi Alk

umum (GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan dan

pelaksanaan, badan pengatur, sifat industry, dan sumber informasi lain.

2. Akuntansi akrual memang tidak sempurna, dan banyak aturan yang

berubah-ubah, kesalahan estimasi, dan adanya manajemen laba yang

mendistorsi akrual. Kita juga mengetahui bahwa akuntansi akrual lebih

baik dari arus kas pada banyak hal – secara konseptual lebih unggul dan

dapat digunakan. Sebagai akibatnya, mengabaikan akrual karena

kelemahannya dan hanya terfokus pada arus kas. Arus kas juga penting

untuk analisis. Arus kas merupakan alat pemeriksa akuntansi akrual yang

andal – laba yang secara konsisten berbeda dengan arus kas biasanya

mencerminkan kualitas yang rendah. Selain itu, analisis sumber dan

penggunaan dana (atau arus kas) penting bagi analisis keuangan yang

efektif.

3. Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka

akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi

mencakup sejumlah pekerjaan yang berbeda, seperti mengevaluasi risiko

akuntansi perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan

membuat penyesuaian yang diperlukan agar laporan keuangan dapat

lebih baikmencerminkan realitas ekonomi dan dapat membantu analisis

keuangan.

4. Analisis akuntansi merupakan persyaratan penting bagi analisis keuangan

yang efektif. Hal ini disebabkan oleh kualitas analisis keuangan, dan

kesimpulan yang dibuat, bergantung pada kualitas informasi akuntansi

yang digunakan, dan bahan mentah dari analisis ini.

5. Kebutuhan informasi pemakai berbeda berdasarkan tujuan dan analisis

mereka. Implikasinya adalah penyesuaian akuntansi diperlukan untuk

memenuhi tujuan analis dan kebutuhan pemakai tertentu. Perlunya

penyesuaian ini menyebabkan distorsi informasi akuntansi yang

independen.

6.

Page 19: Bab II Informasi Alk

DAFTAR PUSTAKA

John J.Wild, K.R. Subramanyam and Robert F. Halsey, 2005, Financial Statement Analysis,

Buku I, Salemba Empat, Jakarta.

Jumingan, 2006, Analisis Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.

Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2009, Analisis Laporan Keuangan (Edisi 4), UPP STIM

YKPN, Yogyakarta.

Sofjan Syafri Harahap, 2008, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.