Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

12
Available Online at http://fe.unp.ac.id / Book of Proceedings published by (c) SEMINAR NASIONAL EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI (SNEMA) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG SNEMA-2015 Padang-Indonesia. ISBN: 978-602-17129-5-5 Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal Terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2013) Rinaldi 1) , Charoline Cheisviyanny 2) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang 1,2) Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Telp: 0751-445089 Email : [email protected] 1) , [email protected] 2) Abstract This study aimed to test and provide empirical evidence of the influence of profitability, firm size and fiscal lost compensation on tax avoidance. This study classified as causative research. The population in this study was manufacturing companies listed on Indonesian Stock Exchange in 2010 until 2013. The sample was chosen by purposive sampling method and obtained 74 companies. Data used was secondary data obtained from www.idx.co.id. The analytical method used was multiple regression analysis. Data was analyzed by using panel regresion analysis with E Views 7. The results showed that : 1) profitability has a significant positive effect on tax avoidance. 2) firm size has a significant negative effect on tax avoidance. 3) fiscal lost compensation has no significant effect on tax avoidance. It suggested to future research to add other variables that affect tax avoidance companies such as leverage, ownership structure and audit quality. Keywords: fiscal lost compensation, firm size, profitability, tax avoidance 1. PENDAHULUAN Bagi negara-negara yang ada di dunia terutama negara berkembang, pajak merupakan unsur yang paling penting untuk menopang anggaran penerimaan negara. Oleh karena itu pemerintah negara-negara di dunia menaruh perhatian yang begitu besar terhadap sektor pajak. Namun demikian, usaha untuk mengoptimalkan penerimaan sektor ini bukan tanpa kendala. Salah satu kendala dalam rangka optimalisasi penerimaan pajak adalah adanya penghindaran pajak (tax avoidance), bahkan tidak sedikit perusahaan yang melakukan penghindaran pajak. Pajak bagi perusahaan merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih, dan sudah jadi rahasia umum perusahaan selalu menginginkan pembayaran pajak seminimal mungkin (Hardika, 2007; Kurniasih dan Sari, 2013). Penghindaran pajak merupakan usaha untuk mengurangi hutang pajak yang bersifat legal ( Lawful), oleh karenanya persoalan penghindaran pajak merupakan persoalan yang rumit dan unik. Di satu sisi penghindaran pajak diperbolehkan, tapi di sisi yang lain penghindaran pajak tidak di inginkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tarif pajak efektif atau lebih dikenal dengan Cash Effective Tax Rate (CETR). CETR dapat menilai pembayaran pajak dari laporan arus kas, sehingga kita bisa mengetahui berapa jumlah kas yang sesungguhnya dibayarkan oleh perusahaan. Seperti yang telah dikatakan oleh Dyreng, et. al (2010) CETR baik digunakan unruk menggambarkan kegiatan penghindaran pajak oleh perusahaan karena dengan menggunakan CETR dapat meliahat cash flow untuk pembayaran pajak. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penghindaran pajak tersebut, yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan dan kompensasi rugi fiskal. Pertama, tingkat profitabilitas perusahaan. Profitabilitas merupakan gambaran kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba. Profitabilitas terdiri dari beberapa rasio, salah satunya adalah return on asset (ROA). ROA memiliki keterkaitan dengan laba bersih perusahaan dan pengenaan pajak penghasilan untuk perusahaan (Kurniasih dan Sari, 2013). Menurut Subakti (2012), profitabilitas perusahaan dengan penghindaran pajak akan memiliki hubungan yang positif dan apabila perusahaan ingin

Transcript of Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Page 1: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Available Online at http://fe.unp.ac.id/

Book of Proceedings published by (c)

SEMINAR NASIONAL EKONOMI MANAJEMEN DAN

AKUNTANSI (SNEMA) FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

SNEMA-2015

Padang-Indonesia.

ISBN: 978-602-17129-5-5

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi

Rugi Fiskal Terhadap Tax Avoidance

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

BEI Tahun 2010-2013)

Rinaldi 1)

, Charoline Cheisviyanny2)

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang1,2)

Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang

Telp: 0751-445089 Email : [email protected]), [email protected])

Abstract

This study aimed to test and provide empirical evidence of the influence of profitability, firm size and fiscal lost

compensation on tax avoidance. This study classified as causative research. The population in this study was manufacturing

companies listed on Indonesian Stock Exchange in 2010 until 2013. The sample was chosen by purposive sampling method

and obtained 74 companies. Data used was secondary data obtained from www.idx.co.id. The analytical method used was

multiple regression analysis. Data was analyzed by using panel regresion analysis with E Views 7. The results showed that :

1) profitability has a significant positive effect on tax avoidance. 2) firm size has a significant negative effect on tax

avoidance. 3) fiscal lost compensation has no significant effect on tax avoidance. It suggested to future research to add

other variables that affect tax avoidance companies such as leverage, ownership structure and audit quality.

Keywords: fiscal lost compensation, firm size, profitability, tax avoidance

1. PENDAHULUAN

Bagi negara-negara yang ada di dunia terutama negara berkembang, pajak merupakan unsur yang

paling penting untuk menopang anggaran penerimaan negara. Oleh karena itu pemerintah negara-negara di

dunia menaruh perhatian yang begitu besar terhadap sektor pajak. Namun demikian, usaha untuk

mengoptimalkan penerimaan sektor ini bukan tanpa kendala. Salah satu kendala dalam rangka optimalisasi

penerimaan pajak adalah adanya penghindaran pajak (tax avoidance), bahkan tidak sedikit perusahaan yang

melakukan penghindaran pajak. Pajak bagi perusahaan merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih,

dan sudah jadi rahasia umum perusahaan selalu menginginkan pembayaran pajak seminimal mungkin (Hardika,

2007; Kurniasih dan Sari, 2013).

Penghindaran pajak merupakan usaha untuk mengurangi hutang pajak yang bersifat legal (Lawful),

oleh karenanya persoalan penghindaran pajak merupakan persoalan yang rumit dan unik. Di satu sisi

penghindaran pajak diperbolehkan, tapi di sisi yang lain penghindaran pajak tidak di inginkan. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan tarif pajak efektif atau lebih dikenal dengan Cash Effective Tax Rate (CETR). CETR

dapat menilai pembayaran pajak dari laporan arus kas, sehingga kita bisa mengetahui berapa jumlah kas yang

sesungguhnya dibayarkan oleh perusahaan. Seperti yang telah dikatakan oleh Dyreng, et. al (2010) CETR baik

digunakan unruk menggambarkan kegiatan penghindaran pajak oleh perusahaan karena dengan menggunakan

CETR dapat meliahat cash flow untuk pembayaran pajak.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penghindaran pajak tersebut, yaitu profitabilitas, ukuran

perusahaan dan kompensasi rugi fiskal. Pertama, tingkat profitabilitas perusahaan. Profitabilitas merupakan

gambaran kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba. Profitabilitas terdiri dari beberapa rasio, salah

satunya adalah return on asset (ROA). ROA memiliki keterkaitan dengan laba bersih perusahaan dan pengenaan

pajak penghasilan untuk perusahaan (Kurniasih dan Sari, 2013). Menurut Subakti (2012), profitabilitas

perusahaan dengan penghindaran pajak akan memiliki hubungan yang positif dan apabila perusahaan ingin

Page 2: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

473

melakukan penghindaran pajak maka harus efisien dari segi beban sehingga tidak perlu membayar pajak dalam

jumlah besar.

Faktor berikutnya yang mempengaruhi penghindaran pajak adalah ukuran sebuah perusahaan.

Perusahaan besar akan menjadi sorotan pemerintah, sehingga akan menimbulkan kecenderungan bagi para

manajer perusahaan untuk berlaku agresif atau patuh (Kurniasih dan Sari, 2013). Semakin besar ukuran

perusahaan, maka perusahaan akan lebih mempertimbangkan risiko dalam hal mengelola beban pajaknya.

Selain profitabilitas dan ukuran perusahaan, kompensasi rugi fiskal juga merupakan faktor yang

berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Kompensasi rugi fiskal merupakan proses peralihan kerugian dari

satu periode ke periode lainnya yang menunjukkan perusahaan yang sedang merugi tidak akan dibebani pajak.

Kurniasih dan Sari (2013) mengatakan kompensasi rugi fiskal memiliki nilai negatif terhadap tax avoidance,

karena kerugian tersebut dapat mengurangi beban pajak pada tahun berikutnya. Perusahaan yang telah merugi

dalam satu periode akuntansi diberikan keringanan untuk membayar pajaknya. Kerugian tersebut dapat

dikompensasikan selama lima tahun ke depan dan laba perusahaan akan digunakan untuk mengurangi jumlah

kompensasi kerugian tersebut. Akibatnya, selama lima tahun tersebut, perusahaan akan terhindar dari beban

pajak, karena laba kena pajak akan digunakan untuk mengurangi jumlah kompensasi kerugian sehingga

perusahaan tidak perlu lagi melakukan penghindaran pajak.

Fenomena penghindaran pajak yang terjadi di Indonesia adalah dimuat di berita online

(http://www.merdeka.com) pada tanggal 27 Agustus 2013. Mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo

sebelum melepas jabatannya mengatakan, ada ribuan perusahaan multinasional yang tidak menjalankan

kewajibannya kepada negara. Agus Marto menyebut hampir 4.000 perusahaan tidak membayar pajaknya selama

tujuh tahun. Di Indonesia, peningkatan pembayaran royalti ke perusahaan induk (parent company) berpotensi

mengurangi PPh badan yang harus dibayar perusahaan.

Terkait penghindaran pajak, di Amerika paling tidak terdapat seperempat dari jumlah perusahaan telah

melakukan penghindaran pajak (tax avoidance/ unacceptable tax avoidance) yakni dengan membayar pajak

rata-rata 20% padahal pajak yang harusnya dibayarkan perusahaan mendekati 30% (Dyreng, 2010; Budiman,

2012). Penelitian yang dilakukan Kurniasih dan Sari (2013) tentang Tax Avoidance menemukan bahwa ROA,

ukuran perusahaan, dan kompensasi rugi fiskal berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance, sedangkan

leverage dan corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan tax avoidance.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Subakti (2012) dengan variabel ukuran perusahaan, leverage,

intensitas modal, intensitas persediaan, reformasi perpajakan, return On Asset, dan market To book ratio

terhadap tax avoidance. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 52 perusahaan yang termasuk

dalam industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 - 2010. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan intensitas persediaan berpengaruh secara negatif dan signifikan.

Namun, leverage tidak terbukti berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan dan kompensasi

rugi fiskal memengaruhi tax avoidance perusahaan manufaktur di BEI. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi teori berupa bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan

kompensasi rugi fiskal secara simultan dan parsial terhadap tax avoidance. Selain itu, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan tambahan informasi, wawasan dan referensi di lingkungan akademis serta

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Sedangkan kontribusi praktik dari penelitian ini diharapkan

dapat memberikan masukan-masukan dan sumbangan pemikiran mengenai tax avoidance bagi perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI serta dapat menjadi referensi dalam tindakan pengambilan keputusan bagi

pemilik perusahaan, manajer, regulator dan investor.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun periode laporan keuangan

dari tahun 2010 - 2013 pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, selain itu proksi penghindaran

pajak dalam penelitian ini menggunakan Cash Effective Tax Rate (CETR). Penelitian ini fokus pada tiga

variabel independen yang memiliki pengaruh terhadap tax avoidance yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan dan

kompensasi rugi fiskal.

Berdasarkan latar belakang di atas dan beberapa penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi

Fiskal terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 -

2013”.

2. TELAAH LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Teori keagenan (Agency Theory)

Pandangan agency theory melihat penyebab munculnya potensi konflik yang mempengaruhi kualitas

informasi laporan keuangan karena adanya pemisahan antara pihak principal dan agent. Teori keagenan

merupakan hubungan kerjasama antara principal (pemilik perusahaan) dan agent (manajemen perusahaan),

Page 3: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal...

474

dimana principal mendelegasi-kan wewenang kepada agent untuk mengelola perusahaan dan mengambil

keputusan (Jensen dan Meckling, 1976)

Menurut Sutedi (2012) agency theory menekankan pentingnya pemilik perusahaan (pemegang saham)

menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga profesional (disebut agent) yang lebih mengerti

dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Sedangkan menurut Anthony dan Govindarajan (1995) konsep agency

theory adalah hubungan atau

Terjadinya persinggungan antara kepentingan agent dan principal dalam hal mencapai kinerja baik

perusahaan. Principal menginginkan agent untuk mengambil keputusan terbaik sehingga kinerja perusahaan

maksimal namun agent cenderung mengambil keputusan yang menjauhi resiko sehingga kinerjanya akan dinilai

baik oleh principal dan menghindarkan dirinya dari pergantian.

2.2 Tax Avoidance

Menurut Mardiasmo (2009), penghindaran pajak (tax avoidance) adalah suatu usaha meringankan

beban pajak dengan tidak melanggar undang-undang yang ada. Senada dengan Mardiasmo (2009), menurut

Utami (2013) tax avoidance adalah suatu skema transaksi yang ditujukan untuk meminimalkan beban pajak

dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan (loophole) ketentuan perpajakan suatu negara sehingga ahli pajak

menyatakan legal karena tidak melanggar peraturan perpajakan.

Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah hambatan-hambatan yang terjadi dalam

pemungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnya penerimaan kas negara. Tax Avoidance selalu

diartikan sebagai kegiatan yang legal (Bambang, 2009).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tarif pajak efektif atau lebih dikenal dengan Cash Effective

Tax Rate (CETR). CETR dapat menilai pembayaran pajak dari laporan arus kas, sehingga kita bisa mengetahui

berapa jumlah kas yang sesungguhnya dibayarkan oleh perusahaan. Seperti yang telah dikatakan oleh Dyreng,

et. al (2010) CETR baik digunakan unruk menggambarkan kegiatan penghindaran pajak oleh perusahaan karena

dengan menggunakan CETR dapat meliahat cash flow untuk pembayaran pajak.

2.3 Profitabilitas

Menurut Kusumawati (2005), profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Menurut Kasmir

(2008), Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh

laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.

Penelitian ini menggunakan ROA untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan, karena ROA

menunjukkan efektifitas perusahaan dalam mengelola aktiva baik modal sendiri maupun dari modal pinjaman,

investor akan melihat seberapa efektif perusahaan dalam mengelola aset. ROA juga mampu mengukur

kemampuan perusahaan manghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang. Semakin tinggi ROA, semakin tinggi keuntungan perusahaan sehingga semakin baik

pengelolaan aset perusahaan.

2.4 Ukuran Perusahaan

Secara umum ukuran perusahaan (organization size) dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar

atau kecilnya suatu objek. Menurut Machfoedz (1994) dalam Suwito dan Herawati (2005) menyatakan bahwa

ukuran perusahaan dalah suatu skala yang dapat mengklasifikasikan perusahaan menjadi perusahaan besar dan

kecil menurut berbagai cara seperti total aset atau total aset perusahaan, nilai pasar saham, rata-rata tingkat

penjualan, dan jumlah penjualan. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2006) ukuran perusahaan adalah

skala besar kecilnya perusahaan yang dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai cara antara lain dengan

ukuran pendapatan, total aset, dan total ekuitas.

Perusahaan yang memiliki total aset besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut relatif lebih stabil

dan mampu menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki total aset sedikit atau

rendah. Tahap kedewasaan perusahaan ditentukan berdasarkan total aset, semakin besar total aset menunjukkan

bahwa perusahaan memiliki prospek baik dalam jangka waktu yang relatif panjang. Hal ini juga

menggambarkan bahwa perusahaan lebih stabil dan lebih mampu dalam menghasilkan laba dibanding

perusahaan dengan total aset yang kecil (Indriani, 2005; Rachmawati dan Triatmoko, 2007).

Ukuran perusahaan merupakan suatu pengklasifikasian sebuah perusahaan berdasarkan jumlah aset

yang dimilikinya. Aset dinilai memiliki tingkat kestabilan yang cukup berkesinambungan (Kurniasih dan Sari,

2013). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan proksi log total aset.

Page 4: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

475

2.5 Kompensasi Rugi Fiskal

Proses membawa kerugian dalam satu tahun pajak ke tahun-tahun pajak berikutnya dinamakan dengan

kompensasi kerugian (carrying loss). Kompensasi kerugian dalam Pajak Penghasilan diatur pada Undang-

Undang No.36 Tahun 2008 tetang Pajak Penghasilan diatur sebagai berikut :

a. Kompensasi kerugian fiskal timbul apabila untuk tahun pajak sebelumnya terdapat kerugian fiskal (SPT

Tahunan dilaporkan Nihil/Lebih Bayar tetapi ada kerugian) .

b. Kerugian Fiskal timbul apabila penghasilan bruto yang dikurangi oleh pengurangan yang diperbolehkan

mengalami kerugian,

c. Kerugian Fiskal tersebut dikompensasikan dengan penghasilan neto fiskal atau laba neto fiskal dimulai tahun

pajak berikutnya sesudah tahun didapatnya kerugian tersebut berturut-turut sampai dengan 5 (lima) tahun.

d. Ketentuan jangka waktu pengakuan kompensasi kerugian fiskal berlaku untuk tahun pajak mulai tahun 2009,

untuk tahun pajak sebelumnya berlaku ketentuan Undang-undang no.17 Tahun 2000 tentang Pajak

Penghasilan.

Kompensasi rugi fiskal, dapat diukur dengan menggunakan variabel dummy, yang akan diberikan nilai

1 jika terdapat kompensasi rugi fiskal pada awal tahun t (Sari & Martani, 2010).

2.6 Pengaruh Profitabilitas terhadap Tax Avoidance

Profitabilitas adalah suatu indikator kinerja manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan. Menurut Kusumawati (2005), profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi

perusahaan.

Menurut Surbakti (2012), profitabilitas perusahaan dengan penghindaran pajak akan memiliki

hubungan yang positif dan apabila perusahaan ingin melakukan penghindaran pajak maka harus semakin efisien

dari segi beban sehingga tidak perlu membayar pajak dalam jumlah besar. Perusahaan yang memiliki

profitabilitas tinggi memiliki kesempatan untuk memposisikan diri dalam tax planning yang mengurangi jumlah

beban kewajiban perpajakan (Chen et al., 2010). Apabila rasio profitabilitas tinggi, berarti menujukkan adanya

efisiensi yang dilakukan oleh pihak manejemen. Laba yang meningkat mengakibatkan profitabilitas perusahaan

juga meningkat, sehingga jumlah pajak yang harus dibayarkan juga meningkat. Atau dapat dikatakan ada

kemungkinan upaya dari perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak.

2.7 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Tax Avoidance

Machfoedz (1994) dalam Suwito dan Herawati (2005) menyatakan bahwa ukuran perusahaan adalah

suatu skala yang dapat mengklasifikasikan perusahaan menjadi perusahaan besar dan kecil menurut berbagai

cara seperti total aset atau total aset perusahaan, nilai pasar saham, rata-rata tingkat penjualan, dan jumlah

penjualan.

Ukuran perusahaan menunjukkan kestabilan dan kemampuan perusahaan untuk melakukan aktivitas

ekonominya. Perusahaan yang besar tentu memiliki banyak sumber daya manusia yang ahli dalam pengelolaan

beban pajaknya jika di bandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan berskala kecil tidak dapat optimal

dalam mengelola beban pajaknya dikarenakan kekurangan ahli dalam perpajakan (Nicodeme, 2007; Darmadi,

2013). Banyaknya sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan berskala besar maka akan semakin besar biaya

pajak yang dapat dikelola oleh perusahaan.

Aktivitas tax avoidance yang dilakukan oleh manajemen suatu perusahaan dalam upaya semata-mata

untuk meminimalisasi kewajiban pajak perusahaan (Khurana dan Moser, 2009). Tax avoidance merupakan

suatu strategi pajak yang agresif yang dilakukan oleh perusahaan dalam memimalkan beban pajak, sehingga

kegiatan ini memunculkan resiko bagi perusahaan antara lain denda dan buruknya reputasi perusahaan

dimatapublik. Perusahaan besar akan menjadi sorotan pemerintah, sehingga menimbulkan kecenderungan bagi

para manajer perusahaan untuk berlaku agresif atau patuh (Kurniasih dan Sari, 2013). Semakin besar ukuran

perusahaan, maka perusahaan akan lebih mempertimbangkan risiko dalam hal mengelola beban pajaknya.

2.8 Pengaruh Kompensasi Rugi Fiskal terhadap Tax Avoidance

Proses membawa kerugian dalam satu tahun pajak ke tahun-tahun pajak berikutnya ini dinamakan

dengan kompensasi kerugian (carrying loss). Kurniasih dan Sari (2013) mengatakan kompensasi rugi fiskal

berpengaruh negatif terhadap tax avoidance, karena kerugian tersebut dapat mengurangi beban pajak pada tahun

berikutnya. Perusahaan yang telah merugi dalam satu periode akuntansi diberikan keringanan untuk membayar

pajaknya. Kerugian tersebut dapat dikompensasikan selama lima tahun ke depan dan laba perusahaan akan

digunakan untuk mengurangi jumlah kompensasi kerugian tersebut.

Akibatnya, selama lima tahun tersebut, perusahaan akan terhindar dari beban pajak, karena laba kena

pajak akan digunakan untuk mengurangi jumlah kompensasi kerugian perusahaan. Sehingga pajak yang harus

dibayarkan dapat diminimalkan karena angka laba terutang menjadi kecil dan perusahaan tidak perlu lagi

melakukan tindakan tax avoidance.

Page 5: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal...

476

Berdasarkan teori dan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hipotesis 1 : Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap Tax Avoidance.

Hipotesis 2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap Tax Avoidance.

Hipotesis 3 : Kompensasi Rugi Fiskal berpengaruh signifikan negatif terhadap Tax Avoidance.

Berdasarkan hipotesis diatas, maka kerangka konseptual dari penelitian ini dapat digambarkan:

Gambar 1. Kerangka Konseptual

3. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang telah

terdaftar di BEI. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 135 perusahaan. Sedangkan sampel penelitian

ditentukan dengan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling dengan pertimbangan

sebagai berikut :

a. Terdaftar sebagai perusahaan manufaktur di BEI dan melaporkan laporan keuangannya dari tahun 2010

sampai 2013.

b. Perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan dalam mata uang kurs rupiah.

c. Perusahan-perusahaan yang terdaftar dan tidak mengalami delisting selama periode pengamatan.

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah 74 perusahaan dapat dilihat pada lampiran.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik observasi

dokumentasi dengan melihat laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, dan laporan tahunan perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa (BEI) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Data

diperoleh dari situs resmi perusahaan dan situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

3.2 Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (dependent variabel) yaitu variabel dimana faktor keberadaannya dipengaruhi oleh

variabel bebas. Model estimasi pengukuran Tax avoidance dalam penelitian ini menggunakan model Cash

Effective Tax Rate (CETR) yang diharapkan mampu mengidentifikasi keagresifan perencanaan pajak

perusahaan yang dilakukan menggunakan perbedaan tetap maupun perbedaan temporer (Chen et al., 2010)

dengan rumus sebagai berikut:

Variabel Bebas (X)

a. Profitabilitas

Profitabilitas dapat di ukur dengan menggunakan rasio return on assest (ROA). ROA adalah

perbandingan antara laba bersih dengan total aset pada akhir periode, yang digunakan sebagai indikator

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

b. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan. Nilai aset dipakai sebagai

ukuran perusahaan karena perusahaan yang besar selalu diidentikkan dengan nilai aset yang besar pula, sehingga

dapat mempengaruhi suatu keputusan terhadap perusahaan dikarenakan perusahaan bernilai miliyaran rupiah.

Profitabilitas

Ukuran Perusahaan

Kompensasi Rugi Fiskal

Tax Avoidance

Page 6: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

477

Maka hal ini dapat disederhanakan dengan mentrasformasikannya ke dalam logaritma natural dari total aset

(Benardi dkk,. 2008).

Ukuran Perusahaan =

c. Kompensasi Rugi Fiskal (RFIS)

Kompensasi rugi fiskal dapat diukur menggunakan variabel dummy, yang akan diberikan nilai 1 jika

terdapat kompensasi rugi fiskal pada awal tahun t (Sari dan Martani, 2010).

3.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variable dengan dua

atau lebih independent variable. Data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan menggunakan Eviews7.

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan model regresi linear berganda

dengan persamaan sebagai berikut:

CETR= α0+ β1PROFT + β2SIZE + β3RFIS + e

Keterangan :

CETR = Cash Effective Tax Rate

PROFT = Profitabilitas

SIZE = Ukuran Perusahaan

RFIS = Kompensasi Rugi Fiskal α = Konstanta Persamaan Regresi

β1, 2, 3,4 = Koefisien Regresi

ε = Error term

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel uji t, seperti yang tergambar pada lampiran hasil olahan data statistik, maka dapat

dilihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (X1) berpengaruh signifikan positif terhadap

Tax Avoidance (Y). Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai bahwa Profitabilitas memiliki nilai

koefisien bernilai positif sebesar 0.054301, nilai t-statistik sebesar 4.515648 > 1,968011,dan nilai

probabilitas 0.00 < 0.05. Artinya Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap Tax Avoidance pada

Perusahaan Manufaktur yang list di BEI tahun 2010 - 2013. Dengan demikian hipotesis pertama (H1)

diterima. b. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah Pengaruh Ukuran Perusahaan (X2) signifikan negatif terhadap

Tax Avoidance (Y). Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Ukuran Perusahaan memiliki nilai koefisien

bernilai Negatif sebesar 0,032234, nilai t-statistik sebesar 6.872126 > 1,968011,dan nilai probabilitas 0.00

< 0.05. Artinya Ukuran Perusahaan berpengaruh Signifikan Negatif terhadap Tax Avoidance pada

perusahaan manufaktur yang list di BEI periode 2010-2013. Dengan demikian hipotesis kedua (H2)

diterima. c. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah Kompensasi Rugi Fiskalberpengaruh signifikan negatif

terhadap Tax Avoidance. Dari table di atas dapat dilihat bahwa memiliki nilai koefisien bernilai negatif

sebesar 0.008581, nilai t-statistik sebesar 1.281345 < 1,968011, dan nilai probabilitas 0.2014 > 0.05.

Artinya Kompensasi Rugi Fiskalberpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Tax Avoidance pada

perusahaan manufaktur yang list di BEI periode 2010-2013. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3)

ditolak.

4.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Tax Avoidance

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program eviews7, dapat

diketahui bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan dan mempunyai arah yang positif terhadap tax

avoidance. Dapat dilihat bahwa nilai bahwa profitabilitas memiliki nilai koefisien bernilai positif sebesar

0.054301, nilai t-statistik sebesar 4.515648 > 1,968011,dan nilai probabilitas 0.00 < 0.05. Artinya profitabilitas

berpengaruh signifikan positif terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang list di BEI tahun 2010

- 2013.

Hasil ini sesuai dengan hipotesis peneliti dan memiliki arah yang sama yaitu positif, sehingga hipotesis

yang telah dirumuskan sama dengan hasil penelitian bahwa H1 diterima. Penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Kurniasih (2013) yang menemukan bahwa profitabiltas perusahaan yang diukur dengan

ROA, berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak perusahaan manufaktur periode 2007-2010.

Page 7: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal...

478

Kurniasih menyatakan hasil yang signifikan dipengaruhi oleh tingkat profitabilitas perusahaan yang cenderung

stabil dan cukup baik.

4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Tax Avoidance

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program eviews7, dapat

diketahui bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan mempunyai arah yang negatif terhadap tax

avoidance. Dapat dilihat bahwa ukuran perusahaan memiliki nilai koefisien bernilai Negatif sebesar 0.032234,

nilai t-statistik sebesar 6.872126 > 1.968011,dan nilai probabilitas 0.00 < 0.05.

Hasil ini sesuai dengan hipotesis peneliti dan memiliki arah yang sama yaitu negatif, sehingga hipotesis

yang telah dirumuskan sama dengan hasil penelitian bahwa H2 diterima. Penelitian ini mendukung penelitian

Indriani (2005 dalam Rachmawati dan Triatmoko, 2007), yang menyatakan perusahaan dengan ukuran besar

akan lebih stabil dan lebih mampu dalam menghasilkan laba dan membayar kewajibannya dibanding perusahaan

dengan total aktiva yang kecil.

4.3 Pengaruh Kompensasi Rugi Fiskal Terhadap Tax Avoidance

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program eviews7, dapat

diketahui bahwa kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Dapat dilihat

bahwa memiliki nilai koefisien bernilai negatif sebesar 0.008581, nilai t-statistik sebesar 1.281345 < 1,968011,

dan nilai probabilitas 0.2014 > 0.05. Hasil penelitian ini tidak dapat mendukung hipotesa yang menyatakan

kompensasi rugi fiskal berpengaruh signifikan negatif terhadap tax avoidance.

Hasil ini berbeda dari penelitian Kurniasih, (2013) mengatakan kompensasi rugi fiskal memiliki nilai

positif terhadap Tax Avoidance, karena kerugian tersebut dapat mengurangi beban pajak pada tahun berikutnya.

Perusahaan yang merugi pada periode sebelumnya dapat meminimalkan beban pajak pada periode berikutnya.

Kerugian yang ditanggung perusahaan dapat dikompensasikan kepada laba yang diterima selama 5 tahun

berikutnya, sehingga pajak yang harus dibayarkan dapat diminimalkan karena angka laba terutang menjadi

kecil.

Penelitian ini mendukung pendapat Chen et al. (2010 dalam Gusti, 2014) yang menyatakan bahwa

kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh singnifikan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih baik serta perusahaan yang memiliki nilai kompensasi rugi

fiskal yang lebih sedikit, terlihat memiliki nilai Cash Effective Tax Rates (CETR) yang lebih tinggi.

Perusahaan yang mengalami rugi diasumsikan tidak melakukan penghindaran pajak karena

kerugiannya dapat dikompensasikan sehingga tidak perlu melakukan penghindaran pajak yang dapat beresiko

terhadap reputasi perusahaan tersebut dan akan menjadi sorotan pemeritah.

Data membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam tahun penelitian,

banyak yang tidak mendapatkan kompensasi kerugian jika di bandingkan dengan yang mendapatkan

kompensasi. Hal inilah yang menyebabkan kompensasi rugi fiskal tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap tax avoidance. Apabila sebagian dari perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini

mendapatkan kompensasi, ada kemungkinan kompensasi rugi fiskal memiliki pengaruh terhadap tax avoidance.

Hal lain yang menyebabkan kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh terhadap tax avoidance adalah

pengukuran kompensasi rugi fiskal yang sangat terbatas hanya dengan menggunakan dummy.

5. SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pengujian hipotesis yang diajukan sebelumnya dapat

disimpulkan bahwa:

a. Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap Tax Avoidance pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI.

b. Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap Tax Avoidance pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI.

c. Kompensasi Rugi Fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI.

Meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa, namun

masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang masih perlu direvisi bagi peneliti selanjutnya

antara lain:

a. Masih adanya sejumlah variabel lain yang belum digunakan dan memiliki kontribusi yang besar dalam

mempengaruhi yang terjadi didalam sebuah perusahaan.

b. Dalam penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel sehingga hasil penelitian

tidak dapat di generalisasikan pada jenis perusahaan lain, seperti perbankan, transportasi, atau

telekomunikasi.

c. Dalam penelitian ini hanya dilakukan selama 4 tahun, maka untuk melihat tingkat erornya masih rendah.

Page 8: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

479

Dari kesimpulan dan keterbatasan yang telah diuraikan diatas, maka dalam kesempatan ini penulis

mencoba untuk memberikan saran-saran sebagai berikut:

a. Penelitian selanjutnya diharapkan memasukkan variabel-variabel lain yang erat kaitannya dengan

penghindaran pajak, seperti leverage, struktur kepemilikan dan komite audit.

b. Untuk penelitian selanjutnya dapat memilih model terbaik selain di dalam penelitian.

c. Bagi investor, sebaiknya menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki tingkat tax avoidance yang

rendah

REFERENSI

Achmad, K. Subekti., dan I. Atmini, S. 2007. Investigasi Motivasi dan Strategi Manajemen Laba pada Perusahaan Publik di

Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

Agoes dan Trisnawati, Mardiah. 2007. Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal serta Pajak Tangguhan terhadap

Presistensi Laba. Jurnal Akuntansi dan Ekonomi. Vol 12, No. 13 (132 : 15).

Anderson, R., dan Reeb, D. 2003. Founding Family Ownership and Firm Performance : Evidence from the S&P 500.

Journal of Finance 58, 1301-1328.

Ayuningtyas, Noorina. 2012. Pengaruh Faktor Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Pelatihan terhadap Pengetahuan Aparatur

Pajak Tentang Tax Avoidance. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya, Malang.

Bambang. 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, dan Reformasi Perpajakan Terhadap Tarif

Pajak Efektif. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Departemen Akuntansi, Depok.

Benardi, dkk. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela dan Implikasinya Terhadap Asimetri

Informasi. Metode Penelitian Kuantitatif, Bidang Kajian: Akuntansi Keuangan dan Pasar Modal. Skripsi, Universitas

Brawijaya.

Bovi, Maurizio. 2005. Book-Tax Gap, An Income Horse Race. Working Paper No. 61, Desember 2005.

Brigham, F.E and Houston, F.J. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi10. Jakarta: Salemba Empat.

Budiman. 2012. Detecting Earnings Management The Accounting Review. Vol 70, 193-225.

Chen, K, P., and Chu, C. Y. C. 2010. International Control vs External Manipulation: A model of Financial Ekonomic.

Darmadi, Iqbal Nul Hakim. 2013. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Pajak dengan Indikator Tarif Pajak

efektif. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Derashid, C., and Zhang, H. 2003. Effective tax rates and the industrial policy hypothesis: evidence from Malaysia. Journal

of International Accounting, Auditing and Taxation, pp : 45-62.

Desai, M. A., and Dharmapala, D. 2006. Corporate Tax Avoidance and High-Powered Incentives. Journal of Financial

Economics, 79, 145-179.

Dyreng, S. Hanlon, M., dan Maydew, E. 2010. The effects of executives on corporate tax avoidance. The Accounting

Review. Vol. 85 No. 4. pp 1163-1189.

Gujarati, Damodar N. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Hanlon, M., dan Heitzman, S. 2010. A review of tax research. Journal of Accounting and Economic 50, 127-128

Hardika, Nyoman Sentosa. 2007. Perencanaan Pajak: sebagai Strategi Penghematan Pajak. Jurnal Bisnis dan

Kewirausahaan. Volume 3 No. 2. 103-112.

Hotman T Pohan. 2009. Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusi, Rasio Tobin q, Akrual Pilihan, Tarif Efektif Pajak, Dan

Biaya Pajak Ditunda Terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Publik.

Jensen, M., and W. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency, and Ownership Structure. Journal

of Financial Economics. Vol.3. October.

Page 9: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal...

480

Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Khurana, I. K. dan W. J. Moser. 2009. Institutional Ownership and Tax Aggressiveness (www.ssrn.com)

Kurniasih, T. dan Sari, Maria M. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan

Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, 18, 58 - 66.

Lestari, Maharani Ika dan Sugiharto, Toto. 2007. Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhinya. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). 21-22 Agustus, Vol.2.

Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Lim, YD. (2011). Tax avoidance, cost of debt and shareholder activism: Evidence from Korea. Journal of Banking &

Finance 35, 456–470.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Martani, D. dan A. E. Persada. 2010. PengaruhBook Tax Gap terhadap Presistensi Laba. http://staff.ui.ac.id

Meiza, Randi. 2015. Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance dan Deferred Tax Expense Terhadap Tax

Avoidance. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Merks, Paulus. 2007. Categorizing International Tax Planning. Fundamentals of International Tax Planning. IBFD. 66-69.

Nuralifmida, Ayu Anissa. 2012. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Skrips, Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret, Jakarta.

Pahala Siahaan, Marihot. 2010. Hukum Pajak Elementer Konsep Dasar Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Perdirjen Republik Indonesia No. Per-43/Pj/2010 Tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam

Transaksi Antara Wajib Pajak dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

Rachmawati, Andri., dan Triatmoko, Hanung. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai

Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. Makassar.

Richardson, G., Lanis, R. 2007. Determinants of variability in corporate effective tax rates and tax reform: Evidence from

Australia. Journal of Accounting and Public Policy, 26 (2007) 689-704.

Sari, Dewi Kartika., Martani, Dwi. 2010. Karakteristik Kepemilikan Perusahaan, Corporate Governance dan Tindakan Pajak

Agresif. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Sari, Gusti Maya. 2014. Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Kompensasi Rugi Fiskal dan Struktur

Kepemilikan Terhadap Tax Avoidance. Skripsi, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Padang.

Siahaan, Hinsa. 2004. Teori Optimalisasi Struktur Modal dan Aplikasinya di dalam Memaksimumkan Nilai Perusahaan.

Jurnal Keuangan dan Moneter. Volume 7 No.1.

Suandi, Erly. 2011. Hukum Pajak, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Suandy, Erly. 2008. Perencanaan Pajak Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Subramanyam, K.R., dkk. 2005. Analisis laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S - 14/Pj.7/2003. Tentang “Program Optimalisasi Penerimaan Pajak Tahun 2003

Direktur Jenderal Pajak”.

Surbakti, Theresa Adelina. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran

Pajak di Perusahaan Manufaktur. Skripsi Universitas Indonesia.

Sutedi, Adrian. 2012. Good Corporate Governance. Jakarta: Paragonatama Jaya.

Suwito, Edy., dan Herawaty, Arleen. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba

yang Dilakukan Oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.

Undang No.36 Tahun 2008 tetang Pajak Penghasilan

Page 10: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

481

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 Pasal tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Utami, Nurindah Wahyu. 2013. Pengaruh Struktur Corporate Governance, Size,Profitabilitas Perusahaan terhadap Tax

Avoidance. Skripsi UNS

Waluyo. 2010. Perpajakan Indonesia Edisi 7. Jakarta : Salemba Empat.

Watts, R., and Zimmerman, J. 1986. Towards a Positive Theory of Accounting. New Jersey: Prentice-Hall.

Wing, Wahyu winarno. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Unit penerbit dan percetakan: Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

www. Bappenas.co.id.

www. idx. co.id

Xynas, Lidia. 2011. Tax Planning, Avoidance and Evasion in Australia 1970-2010: The Regulatory Responses and Taxpayer

Compliance, Revenue Law Journal, 20-1.

APENDIX

Daftar Perusahaan Sampel

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 ADES Akasha Wira International Tbk.

2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

3 ALKA Alakasa Industrindo Tbk.

4 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk.

5 APLI Asiaplast Industries Tbk.

6 ARGO Argo Pantes Tbk.

7 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk.

8 ASII Astra International Tbk.

9 AUTO Astra Auto Part Tbk.

10 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

11 BRNA Berlina Tbk.

12 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk.

13 BUDI Budi Acid Jaya Tbk.

14 CEKA Cahaya Kalbar Tbk.

15 DLTA Delta Djakarta Tbk.

16 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

17 DVLA DaryaVaria Laboratoria Tbk.

18 EKAD Ekadharma Internationa Tbk.

19 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk.

20 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk.

21 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk

22 GGRM Gudang Garam Tbk.

23 GJTL Gajah Tunggal Tbk.

24 HDTX Panasia Indosyntec Tbk

25 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

26 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur

27 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk.

28 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk.

29 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk.

30 INAF Indofarma (Persero) Tbk.

31 INAI Indal Aluminium Industry Tbk.

32 INCI Intan Wijaya Internasional Tbk.

33 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

34 INDS Indospring Tbk.

35 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

36 JECC Jembo Cable Company Tbk.

37 JKSW Jakarta Kyoie Steel Works Tbk.

38 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Page 11: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal...

482

Hasil Olahan Data

Descriptive Statistic

CETR PROFT SIZE RFIS

Mean 0.206671 0.080635 12.12848 0.162162

Median 0.237010 0.065650 12.01595 0.000000

Maximum 0.944270 0.416200 14.33040 1.000000

Minimum 0.000000 -0.190700 10.89320 0.000000

Std. Dev. 0.164712 0.097546 0.685572 0.369224

Skewness 1.335254 1.003387 0.760458 1.833089

Kurtosis 7.302757 5.063569 3.264670 4.360215

Jarque-Bera 316.2925 102.1873 29.39320 188.5896

Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 61.17459 23.86810 3590.030 48.00000

Sum Sq. Dev. 8.003396 2.806972 138.6526 40.21622

Observations 296 296 296 296

Sumber :Olahan data Eviews7 2015

Hasil Uji F (Simultan)

Sumber :Olahan Data Eviews7 2015

39 KAEF Kimia Farma Tbk.

40 KBLI KMI Wire and Cable Tbk.

41 KBLM Kabelindo Murni Tbk.

42 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk.

43 KIAS Keramika Indonesia Asosiasi Tbk.

44 KLBF Kalbe Farma Tbk.

45 LION Lion Metal Works Tbk.

46 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk

47 LMSH Lionmesh Prima Tbk.

48 MAIN Malindo Feedmill Tbk.

49 MERK Merck Tbk.

50 MLIA Mulia Industrindo Tbk.

51 MRAT Mustika Ratu Tbk.

52 MYOR Mayora Indah Tbk.

53 NIPS Nippress Tbk.

54 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk.

55 PRAS Prima Alloy Stell Universal Tbk.

56 PYFA Pyridam Farma Tbk.

57 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.

58 SCCO Supreme Cable Manufacturing &Commerce Tbk.

59 SCPI Schering Plough Indonesia Tbk.

60 SIPD Sierad Produce Tbk

61 SMCB Holcim Indonesia Tbk.

62 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

63 SPMA Suparma Tbk.

64 SRSN Indo Acitama Tbk.

65 STTP Siantar Top Tbk.

66 TCID Mandom Indonesia Tbk.

67 TIRT Tirta Mahakam Resource Tbk.

68 TOTO SuryaToto Indonesia Tbk.

69 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk.

70 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

71 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk.

72 UNVR Unilever IndonesIA Tbk.

73 VOKS Voksel Electric Tbk.

74 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk.

F-statistic 8.472590

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 12: Rinaldi, Charoline Cheisviyanny (hal 472-483)

Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny

483

Hasil Uji t (hipotesis)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.178510 0.056525 3.158082 0.0018

PROFT 0.054301 0.012025 4.515648 0.0000

SIZE -0.032234 0.004691 -6.872126 0.0000

RFIS -0.008581 0.006697 -1.281345 0.2014