Riki 3 memformulasi hipotesis

7

Click here to load reader

description

Metodologi Penelitian

Transcript of Riki 3 memformulasi hipotesis

Page 1: Riki 3 memformulasi hipotesis

• MEMFORMULASI HIPOTESIS

• Format Hipotesis

Ingat! Hipotesis dikendalikan oleh pertanyaan penelitian.

Format hipotesis terdapat dalam tiga bentuk (berlaku untuk semua penelitian):

1) Suatu PERTANYAAN: “Apakah suhu mempengaruhi fermentasi?”

2) Suatu PERNYATAAN kondisional: “Suhu mempengaruhi fermentasi”

3) Suatu PERNYATAAN jika-maka: “jika kecepatan fermentasi dipengaruhi oleh suhu, maka meningkatnya suhu akan meningkatkan produksi gas”, karena ...

• Format Hipotesis

• CONTOH-CONTOH untuk penelitian2 sumber-daya pesisir:

1) PERTANYAAN:

– Apakah over-fishing menyebabkan penurunan stok ikan terbang di Laut Sawu?

2) PERNYATAAN KONDISIONAL:

– Over-fishing mempengaruhi stok ikan terbang di Laut Sawu.

3) PERNYATAAN “JIKA-MAKA”:

– Jika over-fishing menyebabkan penurunan jumlah ikan terbang, maka pengurangan jumlah kapal purse seine akan meningkatkan stok ikan terbang.

• Format Hipotesis

• Format hipotesis berupa “PERNYATAAN JIKA-MAKA” dianggap sebagai bentuk formal perumusan hipotesis:

– Menampakkan pengaruh bahwa manipulasi salah satu variabel (variabel bebas) akan berpengaruh pada variabel lainnya (variabel tak bebas);

– Hipotesis penelitian yang ideal harus memuat prediksi. Ini tampak pada format hipotesis ini.

– JIKA kondisi terpenuhi, MAKA hasil yang diprediksi akan terjadi.

• PERSYARATAN HIPOTESIS

• INGAT!

Page 2: Riki 3 memformulasi hipotesis

• Hipotesis harus dapat diuji (testable) dan juga harus dapat dibuktikan salah (falsifiable).

• Uji statistik umumnya akan mengungkap trend (kecenderungan), tetapi jarang memberikan jawaban tegas tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil penelitian.

• Meskipun secara logis over-fishing akan mempengaruhi stok ikan, tetapi hal ini bukan satu-satunya kebenaran, sehingga peneliti harus memperhitungkan hasil lain:

– Faktor lingkungan dan polusi juga dapat mempengaruhi stok perikanan di suatu perairan.

• PERSYARATAN HIPOTESIS

• Suatu hipotesis harus dapat diuji dengan mempertimbangkan pengetahuan dan teknik yang tersedia saat ini. Peneliti harus realistik.

• Jika peneliti tidak memiliki budget yang sangat besar, tidak ada gunanya menyusun suatu hipotesis yang kompleks.

• Hipotesis yang tersusun harus dapat diverifikasi dengan cara-cara statistik dan analitis yang tersedia.

• Suatu hipotesis tidak pernah dibuktikan; hanya dapat diterima atau ditolak.

• Penelitian memperlihatkan bahwa bukti-bukti yang dikumpulkan mendukung suatu hipotesis, dan penelitian berikutnya harus dibangun atas dasar tersebut.

• Langkah-Langkah menulis Hipotesis

1) Identifikasi masalahnya apa. Jika gagal mengidentifikasi masalah, maka sulit menuliskan hipotesis.

2) Buat terkaan yang masuk akal (educated guess) tentang arah hubungan atau perbedaan yang akan terjadi.

3) Identifikasi variabel-variabel utama.

• Langkah-Langkah menulis Hipotesis

• PROSES TIGA TAHAP:

• Hipotesis umum menyatakan masalah yang ada.

• Hipotesis direksional memperbaiki hipotesis umum dengan menyatakan arah hubungan atau perbedaan.

• Hipotesis terukur membuat hipotesis mengarah ke hal lebih spesifik, yaitu variabel utama dan hubungan variabel satu sama lain.

Page 3: Riki 3 memformulasi hipotesis

• Hipotesis berdasarkan Observasi

• Contoh-Contoh

• Seorang manajer usaha budidaya ikan memperhatikan bahwa ikan terserang parasit kutu lebih sering pada musim kemarau, yaitu saat ketinggian air dalam kolam menyusut.

• Hasil pencarian informasi mendapatkan bahwa kandungan oksigen yang rendah membuat ikan menjadi lebih rentan terhadap serangan parasit.

• Contoh-Contoh

• Hipotesis umum:

– Ketinggian air mempengaruhi jumlah kutu yang menyerang ikan mas.

• Hipotesis direksional:

– Ikan mas akan terserang lebih banyak kutu ketika ketinggian air menurun.

• Hipotesis terukur:

– Jika ketinggian air menurun sehingga kandungan oksigen berkurang, maka ikan mas akan terserang parasit lebih banyak.

• Data yang akan dikumpulkan adalah kandungan oksigen dan jumlah parasit per ikan.

• Contoh-Contoh

• Kasus: seorang dosen memperhatikan bahwa mahasiswi pada Jurusan Perikanan kelihatannya mendapatkan nilai ujian lebih tinggi daripada mahasiswa pada ilmu-ilmu perikanan yang menggunakan matematika atau statistika.

• Hipotesis umum

• “Mahasiswa dan mahasiswi berbeda nilai ujiannya pada ilmu-ilmu yang mengandung matematika”

• Contoh-Contoh

• Hipotesis direksional:

– “Mahasiswi memperoleh nilai ujian yang lebih tinggi daripada mahasiswa pada ilmu-ilmu yang mengandung matematika”

• Hipotesis terukur:

– “Mahasiswi akan memperoleh nilai yang lebih tinggi dalam matakuliah rancangan percobaan” atau

Page 4: Riki 3 memformulasi hipotesis

– “Jika mahasiswa dan mahasiswi diuji dalam matakuliah Rancangan Percobaan, maka mahasiswi akan memperoleh nilai yang lebih tiggi”

• Hipotesis berdasarkan Pendekatan Kepustakaan

• Memformulasi Hipotesis:Model Induktif

• Model Inductif: penjelasan bertolak dari kasus-kasus spesifik ke prinsip yang lebih umum;

• Contoh: Kita mengamati banyak kasus untuk suatu kejadian. [Kita memperhatikan bahwa larva berbagai jenis ikan terdapat di sekitar pantai pada peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau]. Lalu, kita bertanya..” apakah ada suatu penyebab yang sama yang membuat hal ini terjadi?”

• Memformulasi Hipotesis:Model Deduktif

• Deduksi: Penjelasan yang bertolak dari prinsip yang umum untuk membuat prediksi tentang suatu kejadian spesifik.

• Contoh: di tambak, anak ikan bandeng yang berukuran sama, cenderung berada dalam satu kelompok. Kita ingin tahu apakah kejadian seperti ini juga berlaku untuk ikan-ikan jenis lainnya.

• Hipotesis Induktif

• Contoh:

• FAKTA-FAKTA yang BERTENTANGAN:

1) Pakan formulasi yang berprotein tinggi (lebih dari 30%) akan menghasilkan kecepatan pertumbuhan 50% lebih baik dibandingkan yang berprotein rendah.

2) Ikan yang diberi pakan berprotein tinggi menghasilkan sisa metabolisme yang mengandung amoniak yang tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan;

• Hipotesis Induktif

• Kedua fakta bertentangan:

• Protein mampu meningkatkan pertumbuhan, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan melalui penurunan kualitas air.

• Logika yang terbentuk:

• “Tentu ada suatu level protein yang mampu meningkatkan pertumbuhan, tetapi tidak terlalu merusak kualitas air”

Page 5: Riki 3 memformulasi hipotesis

• Hipotesis Induktif

• Hipotesisnya:

• Jika konsentrasi pakan ditingkatkan hingga 30%, maka pertumbuhan ikan dapat meningkat dan konsentrasi amoniak dalam batas toleransi ikan.

• Hipotesis Induktif

• Contoh:

Fakta-Fakta:

1) tepung darah mengandung protein tinggi;

2) ikan yang diberi pakan yang mengandung tepung darah terhambat pertumbuhannya;

3) Perlakukan pemanasan atau asam dapat merusak ikatan kimiawi darah sehingga tepung darah lebih mudah dicerna.

• Hipotesis Induktif

• Berdasarkan fakta tersebut:

• Logika yang terbentuk “mungkin sebaiknya tepung darah dipanaskan atau diberi asam terlebih dahulu sebelum digunakan, sehingga tepung darah dapat lebih dicerna oleh ikan”.

• Hipotesis:

• Jika ikan diberi pakan yang mengandung tepung darah yang sebelumnya telah mengalami perlakuan, maka pertumbuhannya akan meningkat.

• Hipotesis Deduktif

• Contoh:

• Jika kandungan protein pakan dianggap sebagai penentu kecepatan pertumbuhan, maka kita dapat membuat deduksi bahwa “jika kita memberikan ikan pakan dari bahan yang berbeda, maka pakan dengan kandungan protein yang tertinggi akan menghasilkan pertumbuhan yang tercepat”.

• Hipotesis, Teori, & Hukum

• Suatu hipotesis yang terus mendapatkan dukungan dengan bertambahnya data akan berkembang menjadi teori.

• Teori adalah”suatu kesatuan konsep atau prinsip yang ditujukan untuk menerangkan fenomena tertentu” (Leedy and Ormrod, 2001).

Page 6: Riki 3 memformulasi hipotesis

• Sebagaimana hipotesis, teori juga merupakan penjelasan yang bersifat sementara untuk suatu fenomena.

• Terbuka untuk menerima data yang baru; apakah data baru akan menolak atau menerima teori tsb.

• Hipotesis, Teori, & Hukum

• Contoh: teori relativitas Einstein, teori evolusi Darwin, dsb

• Suatu teori yang terus mengalami validasi oleh data yang baru akan berkembang menjadi hukum (law)

• Contoh: Hukum gravitasi Newton