Rhizopoda

16
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rizopoda adalah binatang bersel satu yang ciri utamanya adalah mempunyai nucleus (inti) dan plasma. Nukleus dari beberapa jenis protozoa hampir seluruhnya terdiri dari kromatin, sedangkan nucleus pada beberapa jenis lainnya terdiri dari membran inti yang berisi cairan nucleus dan kariosom. Nukleus memegang peranan dalam perkembangbiakan. Struktur dan morfologi nukleus dipakai sebagai pedoman untuk membedakan berbagai jenis parasit. Nukleus berfungsi mengatur metabolism dan mempertahankan generasinya. Nukleus juga dapat digunakan untuk membedakan spesies satu dengan lainnya dan untuk mempelajari genetika parasit. Kelas Rizopoda merupakan golongan protozoa yang memiliki pseudopodi sebagai alat motorik. Terdapat empat genus yang penting, yaitu genus Entamoeba dengan spesies Entamoeba histolytica, Entamoeba coli, dan Etamoeba ginggivalis, genus Endolimax dengan spesiesnya Endolimax nana, genus Iodomoeba dengan spesiesnya Iodomoeba butschlii, dan Dientamoeba dengan spesiesnya Dientamoeba fragilis. B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut 1. Apa itu Rhzopoda? 2. Apa-apa sajakah spesies Rizopoda? 3. Bagaimana siklus hidup dan morfologi dari spesies Rizopoda? C. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 1

Transcript of Rhizopoda

Page 1: Rhizopoda

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG Rizopoda adalah binatang bersel satu yang ciri utamanya adalah

mempunyai nucleus (inti) dan plasma. Nukleus dari beberapa jenis

protozoa hampir seluruhnya terdiri dari kromatin, sedangkan nucleus

pada beberapa jenis lainnya terdiri dari membran inti yang berisi cairan

nucleus dan kariosom.

Nukleus memegang peranan dalam perkembangbiakan. Struktur dan

morfologi nukleus dipakai sebagai pedoman untuk membedakan berbagai

jenis parasit. Nukleus berfungsi mengatur metabolism dan

mempertahankan generasinya. Nukleus juga dapat digunakan untuk

membedakan spesies satu dengan lainnya dan untuk mempelajari

genetika parasit.

Kelas Rizopoda merupakan golongan protozoa yang memiliki pseudopodi

sebagai alat motorik. Terdapat empat genus yang penting, yaitu genus

Entamoeba dengan spesies Entamoeba histolytica, Entamoeba coli, dan

Etamoeba ginggivalis, genus Endolimax dengan spesiesnya Endolimax

nana, genus Iodomoeba dengan spesiesnya Iodomoeba butschlii, dan

Dientamoeba dengan spesiesnya Dientamoeba fragilis.

B.RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut1. Apa itu Rhzopoda?2. Apa-apa sajakah spesies Rizopoda?3. Bagaimana siklus hidup dan morfologi dari spesies Rizopoda?

C.TUJUAN PENULISANAdapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut1. Menjelaskan apa itu Rizopoda2. Menjelaskan spesies-spesies Rizopoda3. Menjelaskan siklus hidup dan morfologi spesies Rizopoda

BAB IIPEMBAHASAN

A.PROTOZOOLOGI UMUM

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 1

Page 2: Rhizopoda

Protozoa adalah jasad renik hewani yang terdiri dari satu sel, hidup sendiri-

sendiri atau berkelompok membentuk koloni ( protos = pertama,

zoon=hewan ). Protozoa banyak terdapat di alam antara lain di dalam air

laut, air tawar, tanah dan di dalam tubuh organisme lain.

Pada umumnya protozoa berukuran mikroskopis, meskipun hanya terdiri dari

satu sel dengan satu atau lebih inti, tetapi memiliki susunan, fisiologi dan

tingkah laku yang sangat kompleks. Berhubung dengan kompleksitasnya,

kadang-kadang disebut “aseluler”, untuk membedakan dengan sel-sel

individual yang menyusun tubuh binatang metazoan atau tumbuh-

tumbuhan.

Meskipun beberapa protozoa kadang-kadang mengelompok bersama dalam

satu koloni namun tiap-tiap sel mengelola fungsinya secara sendiri. Hanya

sebagian kecil protozoa yang hidup sebagai parasit pada binatang atau pada

manusia. Beberapa protoza yang hidup bebas di alam mengandung butr

kromatin sehingga beda antara hewan dan tumbuhan menjadi samar.

Rizopoda adalah binatang bersel satu yang ciri utamanya adalah mempunyai

nucleus (inti) dan plasma. Nukleus dari beberapa jenis protozoa hampir

seluruhnya terdiri dari kromatin, sedangkan nucleus pada beberapa jenis

lainnya terdiri dari membran inti yang berisi cairan nucleus dan kariosom.

Nukleus memegang peranan dalam perkembangbiakan. Struktur dan

morfologi nukleus dipakai sebagai pedoman untuk membedakan berbagai

jenis parasit. Nukleus berfungsi mengatur metabolism dan mempertahankan

generasinya. Nukleus juga dapat digunakan untuk membedakan spesies satu

dengan lainnya dan untuk mempelajari genetika parasit.

Sitoplasma terdiri dari ektoplasma (bagian luar) yang bersifat padat dan

mempunyai struktur yang elastis. Ektoplasma berfungsi untuk pergerakan,

mengambil makanan, pernapasan, ekskresi, dan melindungi bagian yang

lebih dalam . Endoplasma (bagian dalam) merupakan bahan yang keruh atau

konsisten seperti sirup dan didalamnya banyak terdapat vakuola, seperti

vakuola kontraktil, vakuola makanan dan sebagainya.

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 2

Page 3: Rhizopoda

Rizopoda memiliki klasifikasi sebagai berikut

Phylum SARCOMASTIGOPHORA, protozoa dengan inti tipe tunggal;

reproduksi seksual, jika ditemukan, terutama syngami; organel untuk

bergerak berupa flagella, pseudopodia atau keduanya.

Subphylum MASTIGHOPHORA, trofozoit ditandai dengan satu atau lebih

flagella; reproduksi aseksual didasarkan pada pembelahan biner longitudinal;

pada beberapa kelompok terdapat reproduksi seksual.

Kelas ZOOMASTIGOPHOREA, tdak ditemukan kloroplas; satu atau banyak

flagella; pada beberapa kelompok berbentuk ameboid dengan atau tanpa

flagella.

Ordo KINETOPLASTIDA, dengan satu atau dua flagella muncul dari suatu

lekukan; ditandai dengan batang paraksial sebagai tambahan pada

aksonem; dengan mitokondria tunggal memperpanjang badan, biasanya

berisi kinetoplas (nukleoid) Fuelgen-positif yang jelas yang berlokasi dekat

dasar flagellum; apparatus Golgi khas pada daerah lekukan flagella tidak

berhubungan dengan flagellum.

Subordo TRYPANOSOMATINA, flagellum tungal, bebas atau melekat pada

badan dengan melalui mebrana undulans ( membrane bergelombang );

kinetoplast kecil dan kompak.

Ordo RETORTAMONADIDA, memiliki 2 atau 4 flagella, satu berbelok berbelok

ke posterior dan berhubungan dengan daerah cytostoma sebelah ventral

dibatasi oleh fibril; tidak memiliki mitokondria dan aparatus Golgi; ditemukan

bentuk kista.

B.PENGERTIAN RHIZOPODARhizopoda termasuk protista mirip hewan. Rhizopoda bergerak dan

menangkap makanannya dengan kaki semu ( pseudopodia ). Tubuh

Rhizopoda bersel tunggal dan bentuk selnya dapat berubah-ubah. Hewan

dari phylum ini hidup bebas di air tawar, air laut, atau tempat berlumpur .

Rhizopoda ada yang bersifat parasit pada manusia dan hewan.

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 3

Page 4: Rhizopoda

Salah satu hewan yang tergolong filum ini adalah Amuba. Amoeba berarti

hewan yang tidak memiliki bentuk tetap. Struktur tubuh Amoeba tersusun

atas plasmalema dan sitoplasma. Contoh lain Rhizopoda adalah Diflugia dan

entamoeba gigivalis. Kerangka tubuh Diflugia dapat mengeluarkan selaput

lender sehingga benda-benda lain dapat melekat. Entamoeba gingivalis

dalam gusi rongga mulut yang akan membususukkan sisa-sisa makanan

yang menempel pada celah gigi, efek dari pembusukan ini dapat merusak

gigi.

Ciri-ciri Rhizopoda

Rhizopoda berkembang biak secara vegetative dengan membelah diri

Kebayakan hidupnya di ar tawar dan di air laut

Makannya diambil secara fagosit

Bentuk selnya umumnya tidak tetap/ameboid

Sitoplasma terdiri dari endoplasma ( organel sel) dan ektoplasma (bagian

yang jernih)

Hewan ini memiliki kaki semu yang berfungsi sebagai alat gerak dan

penangkap mangsa. Kaki semu merupakan penjuluran dari sebagian

protoplasma.

Geraknya disebut gerak ameboid.

Didalam endoplasma, terdapat satu atau lebih inti, vakuola makanan dan

vakuola kontraktil. Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air

tawar.

Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan sedangkan vakuola

kontraktil berfungsi sebagai alat ekskresi

Vakuola kontraktil juga berfungsi memelihara keseimbangan osmosis sel

sehingga mencegah pengembangan di luar batas yang dapat

mengakibatkanrhizopoda pecah.

Pernafasannya dilakukan dengan difusi memakai seluruh permukaan

tubuhnya.

C.SPESIES-SPESIES RHIZOPODA1. GENUS ENTAMOEBA

Protozoa usus yang ditemukan dalam feses bentuknya vegetative dan

bentuk kista. Bentuk vegetative harus diperiksa dalam feses segar karena RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 4

Page 5: Rhizopoda

pergerakan yang khas dapat dilihat jelas. Dalam feses yang sudah tidak

jelas lagi, bentuk vegetative akan mati dan tidak dapat dilihat lagi

pergerakannya. Sedangkan bentuk stadium kista tahan lama dalam feses.

Diagnosis dibuat dengan menemukan bentuk hystolica. Pada feses pasien

disentri ameba terdapat darah dan lender. Entamoeba hystolica harus

dicari dalam bagian feses yang mengandung lender dan darah. Termasuk

dalam golongan Entamoeba adalah Entamoeba histolica, Entamoeba coli,

dan Entamoeba gigivalis.

a. Entamoeba histolyticaEntamoeba hystolica merupakan suatu parasit yang sering ditemukan

dalam usus besar manusia, primate tingkat tinggi tertentu, beberapa

bnatang jinak rumahan dan komensal. Sebagian besar kasusnya

bersifat asimtomatik, kecuali pada manusia atau binatang yang hidup

dalam keadaan tertekan atau dalam keadaan yang tidak alamiah ( mis,

pada primata yang ada di kebu binatag). Manusia merupakan hospes

definitive; kucing, anjing, kera, tikus; marmot merupakan hospes

reservoar parasit ini. Entamoeba hstolica dapat menimbulkan penyakit

disentri ameba. Disamping itu, penyakit disentri juga dapat terjadi

karena bakteri atau basil yang disebut dengan disentri basiler

(shigellosis).

Morfologi dan Siklus Hidup

Entamoeba histolitica memiliki tiga bentuk, yaitu trofozoit, prekista,

dan kista. Bentuk trofozoit merupakan bentuk invasif dan umumnya

terdapat di usus besar ( dalam jaringan atau sub mukosa),

sedangkan kista berada di lumen usus. Entamoeba histolytica dalam

betuk trofozoit mampu bertahan selama 5 jam dalam suhu 370C, 16

jam dalam suhu 250C, 96 jam dalam suhu 50C. Sedangkan bentuk

kista dapat bertahap selama 2 hari dalam suhu 370C, 9 hari dalam

220C, dan 60 hari dalam suhu 00C. Sementara Entamoeba histolytica

bentuk kista akan mampu bertahan selama 5 menit dalam suhu

370C, 7 jam dalam suhu 280C, dan dalam 15-30 menit pada 4 ppm

chlor. Penderita terinfeksi oleh Entamoeba histolytica karena

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 5

Page 6: Rhizopoda

tertular bentuk kista matang berinti empat. Proses reproduksi

Entamoeba histolytica adalah dengan cara:

Eksistasi, kista berinti empat yang masuk ke dalam tubuh

membentuk delapan amubula kemudian menjadi bentuk

trofozoit, proses ini terjadi di sekum/ileum.

Enkistansi, dari bentuk trofozoit menjadi kista

Multiplikasi, terjadinya pembelahan dari trofozoit.

Bentuk trofozoit berukuran antara 15-60 µm dan memiliki

ektoplasma ( ekto ), berwarna jernih dan homogen, berfungsi untuk

pergerakan ( psd= pseudopodi ), menangkap makanan dan

membuang sisa-sisa makanan, sebagai alat pernapasan dan alat

proteksi.

Endoplasma ( endo ) berwarna keruh, di dalamnya banyak terdapat

granula-granula , vakuola (vac), butir-butir kromatin dan eritrosit,

berfungsi mencerna makanan dan menyimpan makanan. Di dalam

nukleus (nu) terdapat nukleolus “endososm” atau “kariosom” (ka)

dan letaknya di tengah-tengah. Halo, merupakan zona jernih yang

mengelilingi kariosom. Selaput inti, merupakan kromatin granula

yang tersusun halus dan rata. Dengan melihat nukleus ini kita

dapat mengidentifikasi genus dan spesies.

Bentuk prekista memiliki ektoplasma yang tidak kelihatan,

pseudopodi pendek yang dibentuk secara perlahan-lahan dan

memiliki bentuk trofozoit yang bulat serta merupakan stadium

peralihan pada inkistatik. Stadium ini dalam keadaan pasif. Pada

bentuk kista, nukleusnya (nu) mempunyai lensa yang terletak di

tepi karena terdesak glikogen vakuola yang besar yang dikelilingi

kromiadil ( cb, cromidial bars ) berbentuk batang. Dinding dibentuk

dari ektoplasma dan berfungsi sebagai alat pelindung. Kista tidak

bergerak dan tidak makan, kista berkembang biak dengan jalan

membelah, mula-mula kista berinti 1, kemudian berinti 2,

selanjutnya berinti 4. Kista tersebut berfungsi infeksius dan

biasanya tidak memiliki glikogen vakuola. Stadium kista merupakan

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 6

Page 7: Rhizopoda

stadium menular dan berperan sebagai penyebar disentri

amebiasis.

Patogenesis

1. Primer. Pada fase ini penderita mengalami amebiasis intestinal.

Organ yang diserangnya terutama bagian sekum dan bagian-

bagian lain yang sangat bergantung pada resistensi hospes,

virulensi dari strain ameba, kondisi lumen usus/dinding usus

( infeksi atau tidaknya dinding usus ), kondisi makanan ( jika

makanan banyak makanan karbohidrat, ameba tersebut menjadi

patogen), dan keadaan flora normal usus.

Interaksi ameba dengan bakteri-bakteri tertentu akan

mengaktifkan sifat ameba sehingga menimbulkan lesi pada usus

yang umumnya sampai mencapai mukosa. Gambaran lesi pada

usus (mukosa) menunjukan nekrosis tanpa reaksi peradangan,

kecuali ada infeksi sekunder.

Pada keadaan lanjut,prosesini dapat sampai ke submukosa dan

dari ameba masuk ke sirkulasi darah,selanjutnya akan timbul

lesi-lesi ekstra-intestinal.Bentuk lesi berupa settle eck

ulcus.Infeksi sekunder biasanya oleh kuman-kuman Clostridium

perfringens,Shigella,dan umumnya berrogosis buruk karena

terjadi gagren usus,dan serng menyebabkan kematian.Pada

ulkus yang dalam (sampai mencapai submukosa),sering terjadi

perdarahan.Ini dapat dilihat pada feses penderta, yang kadang-

kadang ditemukan adanya sel-sel mukosa.Disamping itu,ulkus

yang dalam ini juga dapat menyebabkan perforasi sehingga

prognosisnya menjad buruk.

2. Sekunder.Ini terjadi pada amebiasis ekstra-intestinal.Proses

ekstra- intestinal in dapat terjadi akibat penyebaran parast

secara hematogen.

Organ yang sering terkena adalah hati yang menimbulkan

amebik hepatis dan selanjutnya menimbulkan abses

hepatikum.Abses hepatikum ini dapat tunggal atau multiple dan

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 7

Page 8: Rhizopoda

terjadi pada 85% lobus hati. Selanjutnya dapat terjadi pula

ameba ekspansi karena pecahnya abses hati atau penyebaran

melalui hematogen,ke pleura, paru, kulit. Ulserasi pada sigmoid

dapat dan rectum dapat menyebabkan komplikasi atau ekspansi

ke vagina bagi penderita wanita. Proses amebiasis ekstra-

intestinal dapat terjadi sebagai berikut.

1. Amebiasis hati terjadi karena abses hati terutama pada

posteosuperior lobus kanan,dengan gejala klinis nyeri daerah

hipokondrium kanan,demam disertai ikterus,hepatomegali

(diare dan disentri negatif) jika tidak diobati abses

berkembang ke berbagai arah yang akan menyebabkan

abses organ sekitar.Komplikas pecahnya abses hati kanan

mengakibatkan kelainan kulit,paru,rongga pleura

kanan,diafragma,dan rongga peritoneum.

2. Amebiasis kult terjadi karena abses hati kanan pecah

sehingga mengakibatkan granuloma kutis.

3. Amebiasis paru terjad karena amasuk abses hati kanan

pecah,kemudian masuk ke daerah organ paru,menyebabkan

seputum menjadi berwarnw cokelat merah tua dan dapat

ditemukan trofozoit pada bahan sputum.

4. Amebiasis pleura kanan terjadi karena abses hati kanan pecah

dan menyerang empiema toraks.

5. Diafragma terkena jika abses hati kanan pecah ,kemudian

terjadi abses subfrenik.

6. Rongga peritoneum dapat terkena jika abses hati kanan pecah

dan menyerang bagian rongga pertonium sehingga

menyebabkan peritonitis umum.

7. Amebiasis serebral terjadi karena komplkasi dari abses hati

atau dari paru(kasus jarang).

8. Abses limpa,terjadi karena komplkasi amebiasis hati atau

penularan langsung dari trofozoit kolon.

Jika komplikasi terjadi karena pecahnya abses hati kiri,akan terjadi

kelainan pada daerah lambung,rongga pericardium,kulit,dan rongga

pleura kiri,yang mengakibatkan gejala klinis pada lambung (dapat

terjadi hematemesis),rongga perikardium(perikarditis purulen yang

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 8

Page 9: Rhizopoda

dapat menyebabkan kematian),atau amebiasis organ lain

(amebiasis paru).

Gejala Klinis

Masa akut penderita yang diserang Entamoeba histolytica terjadi

pada masa inkubasi antara 1-4 minggu, yang ditandai dengan

disentri berat,

feses sedikit berdarah, nyeri dan demam, dehidrasi, toksemia,

kelemahan badan Nampak nyata,pemeriksaan jumlah leukosit

berkisar antara 7.000-20.000/mm3 dan ditemukannya bentuk

trofozoit pada feses encer penderita.Gejala klinis yang terjadi

bergantung pada lokasi invasi Entamoeba histolytica ,dan dapat

dikelompokkan sebaga berikut :

1. Amebik diare,merupakan gejala yang terbanyak (50%),dengan

sifat diare yang sering,terutama berisi mukosa dan darah (jumlah

feses hanya sedikit),kadang-kadang dapat terjadi obstipasi.

2. Amebik disentri,defekasi sering,ada demam ,ada tenesmus,feses

terdiri dari sel mukosa dan darah.

3. Amebik apendisitis,prosesnya akut/kronis,tanpa ada

demam,pemberian antibiotik tidak efektif,merupakan kontra-

indikasi untuk operasi.

4. Amebik pada sekum dan kolon asendens,amebik ini

menimbulkan peradangan pada sekum dan kolon asendens.

5. Amebik granuloma,terjadi karena adanya penebalan pada

dinding kolon akibat amebiasis kronis.Biasanya terjadi di sekum

sampai rectum,dan ameba ini harus dibedakan dengan

karsinoma.

6. Amebik abses,merupakan proses ekstra-intestinal (amebic

hepatis) dengan gejala nyeri pada epigastrium kanan,penderita

berjalan membungkuk,ada demam,malaise,kadang-kadang

disertai ikterus.

7. Amebik kulit,menunjukkan gejala kulit tampak

kemerahan,adanya eksresi yang berwarna cokelat kehijauan.Jka

terjadi infeksi sekunder,pemeriksaan secret akan steril.

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 9

Page 10: Rhizopoda

8. Amebiasis vagina,ada fluor albus dan ada ulkus pada labia

mayora,keadaan ini harus dibedakan dengan penyakit lues.

Diagnosis

Pada amebiasis akut,diagnosis laboratoriun dilakukan dengan

memeriksa feses penderita secara makroskopis dan

mikroskopis.Secara makroskopis,feses pada penderita amebiasis

positif nampak berwarna merah tua,berlendir,dan bau

menyengat.Secara mikroskopis ditemukan Entamoeba histolytica

terutama bentuk trofozoit.Pemeriksaan darah menunjukkan

peningkatan jumlah leukosit.

Pada pemeriksaan labolatorium amebiasis kronis(asimtomatik dan

carrier),secara makroskopis feses nampak normal,dan secara

mikroskopis umumnya dijumpai bentuk kista Entamoeba

histolytica.Diagnosis terdapat amebiasis hati dapat dilakukan

dengan melakukan biopsy jaringan atau aspirasi abses dan

pemeriksaan feses.

Pengobatan

Obat untuk mengobati amebiasis,di antaranya adalah:

1. Mentronidazol(Flagyl,Mebazid,Trikacide):dewasa 2X1 gram

selama 3-5 hari atau 3X750 mg selama 5-10 hari;anak 50 mg/kg

BB/hari selama 5-10 hari.

2. Nimorazol (Naxogin):dewasa 2 gram/hari selama 5

hari(amebiasis usus);anak 30-40 mg/kg BB/hari selama 5 hari

(amebiasis usus).Untuk amebasis hati diberikan selama 10 hari.

3. Ornidazol (Tiberal):dewasa 2X1 gram/hari selama 3 hari.Anak :50

mg/kg BB/hari selama 3 hari.

4. Tinidazol(Fasigyn):2 gram (dosis tunggal) selama 2-3 hari.

5. Seknidatol (Flagentyl): dewasa 3X500 mg selama 3 hari

(amebiasis usus).Anak: 25 mg/kg BB selama 3 hari.Untuk

amebiasis hati diberikan selama 5-10 hari.

6. Dehidroemiten dihidroklorda (DH Emetin 30):1-1,5 mg/kg BB/hari

injeksi.

7. Clefamid(Mebinol):3X50 mg selama 10-20 hari.

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 10

Page 11: Rhizopoda

b. Entamoeba coli

Entamoeba coli separti dengan Entamoeba histolytica,mempunyai 3

bentuk stadium,yaitu bentuk trofozoit,prekista,dan bentuk kista.

c. Entamoeba gingivalis

Entamoeba gingvalis berbeda dengan Etamoeba histolytica maupun

Entamoeba coli.Entamoeba ginggivalis ini hanya mempunyai bentuk

stadium trofozoit saja.Entamoeba gingvalis dalam lingkaran hidupnya

mempunyai habitat pada rongga mulut dan sering ditemukan pada gigi

berlubang dan kantong gingival.Sifat yang paling khas yaitu ada

bentuk vakuola makanan didalam sitoplasma dan juga benda-benda

yang mudah dipulas,berupa sisa inti dari sel yang telah rusak.Ameba

ini ditemukan dalam jumlah 10% ada orang-orang dengan mulut yang

sehat,sampa 95% pada orang-orang dengang yang rusak dan gusi

sakit.Karena habitat ameba ini di dalam rongga mulut atau disela-sela

gigi.Untuk keperluan diagnosis labolatorium specimen yang digunakan

adalah kerokan kotoran di sela-sela gigi yang berlubang atau caran

abses gigi.

2. GENUS ENDOLIMAX

Genus yang sering dibicarakan adalah Endolimax nana, dengan cirri-

ciri utama mempunyai ukuran 6-12 mikron dan rata-rata 8 mikron,

endoplasma bergranula, dan nucleus tidak dapat dibedakan. Yang

menentukan diagnosis adalah bentuknya yang kecil dan pseudopinya

kecil seperti knop. Endolimax nana mempunyai 3 bentuk stadium,

yakni stadium trofozoit, prekista dan stadium kista.

3. GENUS IODOMOEBA

Iodomoeba butschlii mempunyai ukuran 6-20 mikron dan rata-rata 10

mikron. Endoplasma bergranula, inti tidak dapat dibedakan.

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 11

Page 12: Rhizopoda

Mempunyai 3 bentuk stadium, yaitu bentuk stadium trofozoit, prekista

dan kista.

4. GENUS DIENTAMOEBA

Dientamoeba fragilis merupakan salah satu spesies dari Dentamoeba.

Dientamoeba fragilis mempunyai ukuran 6-10 mikron dan rata-rata

12 mikron. Elektoplasmanya jernih dan nucleus kelihatan tidak begitu

jelas.

Pseudopi berbentuk segitiga, segi-empat, atau seperti daun dan

sukar dibedakan dengan Entamoeba histolytica, kecuali dengan

pewarnaan iron Hematoksilin.

Sifat Dientamoeba fragilis adalah hidup dalam usus, sampai

sekarang belum diketahui mengenai patogenesisnya. Bentuk

trofozoit mempunyai inti, kadang-kadang 2 inti, tidak mempunyai

bentuk kista atau tidak membentuk kista, bentuk stadium trofozoit

merupakan stadium menular yang infektif, dan satu-satunya tuan

rumah adalah manusia.

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 12

Page 13: Rhizopoda

Rizopoda adalah binatang bersel satu yang ciri utamanya adalah mempunyai

nucleus (inti) dan plasma. Nukleus dari beberapa jenis protozoa hampir

seluruhnya terdiri dari kromatin, sedangkan nucleus pada beberapa jenis

lainnya terdiri dari membran inti yang berisi cairan nucleus dan kariosom.

Kelas Rizopoda merupakan golongan protozoa yang memiliki pseudopodi

sebagai alat motorik. Terdapat empat genus yang penting, yaitu genus

Entamoeba dengan spesies Entamoeba histolytica, Entamoeba coli, dan

Etamoeba ginggivalis, genus Endolimax dengan spesiesnya Endolimax

nana, genus Iodomoeba dengan spesiesnya Iodomoeba butschlii, dan

Dientamoeba dengan spesiesnya Dientamoeba fragilis.

B.SARAN

RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 13