Rhizopoda
-
Upload
waode-jumriani-sittieka -
Category
Documents
-
view
182 -
download
14
Transcript of Rhizopoda
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG Rizopoda adalah binatang bersel satu yang ciri utamanya adalah
mempunyai nucleus (inti) dan plasma. Nukleus dari beberapa jenis
protozoa hampir seluruhnya terdiri dari kromatin, sedangkan nucleus
pada beberapa jenis lainnya terdiri dari membran inti yang berisi cairan
nucleus dan kariosom.
Nukleus memegang peranan dalam perkembangbiakan. Struktur dan
morfologi nukleus dipakai sebagai pedoman untuk membedakan berbagai
jenis parasit. Nukleus berfungsi mengatur metabolism dan
mempertahankan generasinya. Nukleus juga dapat digunakan untuk
membedakan spesies satu dengan lainnya dan untuk mempelajari
genetika parasit.
Kelas Rizopoda merupakan golongan protozoa yang memiliki pseudopodi
sebagai alat motorik. Terdapat empat genus yang penting, yaitu genus
Entamoeba dengan spesies Entamoeba histolytica, Entamoeba coli, dan
Etamoeba ginggivalis, genus Endolimax dengan spesiesnya Endolimax
nana, genus Iodomoeba dengan spesiesnya Iodomoeba butschlii, dan
Dientamoeba dengan spesiesnya Dientamoeba fragilis.
B.RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut1. Apa itu Rhzopoda?2. Apa-apa sajakah spesies Rizopoda?3. Bagaimana siklus hidup dan morfologi dari spesies Rizopoda?
C.TUJUAN PENULISANAdapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut1. Menjelaskan apa itu Rizopoda2. Menjelaskan spesies-spesies Rizopoda3. Menjelaskan siklus hidup dan morfologi spesies Rizopoda
BAB IIPEMBAHASAN
A.PROTOZOOLOGI UMUM
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 1
Protozoa adalah jasad renik hewani yang terdiri dari satu sel, hidup sendiri-
sendiri atau berkelompok membentuk koloni ( protos = pertama,
zoon=hewan ). Protozoa banyak terdapat di alam antara lain di dalam air
laut, air tawar, tanah dan di dalam tubuh organisme lain.
Pada umumnya protozoa berukuran mikroskopis, meskipun hanya terdiri dari
satu sel dengan satu atau lebih inti, tetapi memiliki susunan, fisiologi dan
tingkah laku yang sangat kompleks. Berhubung dengan kompleksitasnya,
kadang-kadang disebut “aseluler”, untuk membedakan dengan sel-sel
individual yang menyusun tubuh binatang metazoan atau tumbuh-
tumbuhan.
Meskipun beberapa protozoa kadang-kadang mengelompok bersama dalam
satu koloni namun tiap-tiap sel mengelola fungsinya secara sendiri. Hanya
sebagian kecil protozoa yang hidup sebagai parasit pada binatang atau pada
manusia. Beberapa protoza yang hidup bebas di alam mengandung butr
kromatin sehingga beda antara hewan dan tumbuhan menjadi samar.
Rizopoda adalah binatang bersel satu yang ciri utamanya adalah mempunyai
nucleus (inti) dan plasma. Nukleus dari beberapa jenis protozoa hampir
seluruhnya terdiri dari kromatin, sedangkan nucleus pada beberapa jenis
lainnya terdiri dari membran inti yang berisi cairan nucleus dan kariosom.
Nukleus memegang peranan dalam perkembangbiakan. Struktur dan
morfologi nukleus dipakai sebagai pedoman untuk membedakan berbagai
jenis parasit. Nukleus berfungsi mengatur metabolism dan mempertahankan
generasinya. Nukleus juga dapat digunakan untuk membedakan spesies satu
dengan lainnya dan untuk mempelajari genetika parasit.
Sitoplasma terdiri dari ektoplasma (bagian luar) yang bersifat padat dan
mempunyai struktur yang elastis. Ektoplasma berfungsi untuk pergerakan,
mengambil makanan, pernapasan, ekskresi, dan melindungi bagian yang
lebih dalam . Endoplasma (bagian dalam) merupakan bahan yang keruh atau
konsisten seperti sirup dan didalamnya banyak terdapat vakuola, seperti
vakuola kontraktil, vakuola makanan dan sebagainya.
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 2
Rizopoda memiliki klasifikasi sebagai berikut
Phylum SARCOMASTIGOPHORA, protozoa dengan inti tipe tunggal;
reproduksi seksual, jika ditemukan, terutama syngami; organel untuk
bergerak berupa flagella, pseudopodia atau keduanya.
Subphylum MASTIGHOPHORA, trofozoit ditandai dengan satu atau lebih
flagella; reproduksi aseksual didasarkan pada pembelahan biner longitudinal;
pada beberapa kelompok terdapat reproduksi seksual.
Kelas ZOOMASTIGOPHOREA, tdak ditemukan kloroplas; satu atau banyak
flagella; pada beberapa kelompok berbentuk ameboid dengan atau tanpa
flagella.
Ordo KINETOPLASTIDA, dengan satu atau dua flagella muncul dari suatu
lekukan; ditandai dengan batang paraksial sebagai tambahan pada
aksonem; dengan mitokondria tunggal memperpanjang badan, biasanya
berisi kinetoplas (nukleoid) Fuelgen-positif yang jelas yang berlokasi dekat
dasar flagellum; apparatus Golgi khas pada daerah lekukan flagella tidak
berhubungan dengan flagellum.
Subordo TRYPANOSOMATINA, flagellum tungal, bebas atau melekat pada
badan dengan melalui mebrana undulans ( membrane bergelombang );
kinetoplast kecil dan kompak.
Ordo RETORTAMONADIDA, memiliki 2 atau 4 flagella, satu berbelok berbelok
ke posterior dan berhubungan dengan daerah cytostoma sebelah ventral
dibatasi oleh fibril; tidak memiliki mitokondria dan aparatus Golgi; ditemukan
bentuk kista.
B.PENGERTIAN RHIZOPODARhizopoda termasuk protista mirip hewan. Rhizopoda bergerak dan
menangkap makanannya dengan kaki semu ( pseudopodia ). Tubuh
Rhizopoda bersel tunggal dan bentuk selnya dapat berubah-ubah. Hewan
dari phylum ini hidup bebas di air tawar, air laut, atau tempat berlumpur .
Rhizopoda ada yang bersifat parasit pada manusia dan hewan.
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 3
Salah satu hewan yang tergolong filum ini adalah Amuba. Amoeba berarti
hewan yang tidak memiliki bentuk tetap. Struktur tubuh Amoeba tersusun
atas plasmalema dan sitoplasma. Contoh lain Rhizopoda adalah Diflugia dan
entamoeba gigivalis. Kerangka tubuh Diflugia dapat mengeluarkan selaput
lender sehingga benda-benda lain dapat melekat. Entamoeba gingivalis
dalam gusi rongga mulut yang akan membususukkan sisa-sisa makanan
yang menempel pada celah gigi, efek dari pembusukan ini dapat merusak
gigi.
Ciri-ciri Rhizopoda
Rhizopoda berkembang biak secara vegetative dengan membelah diri
Kebayakan hidupnya di ar tawar dan di air laut
Makannya diambil secara fagosit
Bentuk selnya umumnya tidak tetap/ameboid
Sitoplasma terdiri dari endoplasma ( organel sel) dan ektoplasma (bagian
yang jernih)
Hewan ini memiliki kaki semu yang berfungsi sebagai alat gerak dan
penangkap mangsa. Kaki semu merupakan penjuluran dari sebagian
protoplasma.
Geraknya disebut gerak ameboid.
Didalam endoplasma, terdapat satu atau lebih inti, vakuola makanan dan
vakuola kontraktil. Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air
tawar.
Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan sedangkan vakuola
kontraktil berfungsi sebagai alat ekskresi
Vakuola kontraktil juga berfungsi memelihara keseimbangan osmosis sel
sehingga mencegah pengembangan di luar batas yang dapat
mengakibatkanrhizopoda pecah.
Pernafasannya dilakukan dengan difusi memakai seluruh permukaan
tubuhnya.
C.SPESIES-SPESIES RHIZOPODA1. GENUS ENTAMOEBA
Protozoa usus yang ditemukan dalam feses bentuknya vegetative dan
bentuk kista. Bentuk vegetative harus diperiksa dalam feses segar karena RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 4
pergerakan yang khas dapat dilihat jelas. Dalam feses yang sudah tidak
jelas lagi, bentuk vegetative akan mati dan tidak dapat dilihat lagi
pergerakannya. Sedangkan bentuk stadium kista tahan lama dalam feses.
Diagnosis dibuat dengan menemukan bentuk hystolica. Pada feses pasien
disentri ameba terdapat darah dan lender. Entamoeba hystolica harus
dicari dalam bagian feses yang mengandung lender dan darah. Termasuk
dalam golongan Entamoeba adalah Entamoeba histolica, Entamoeba coli,
dan Entamoeba gigivalis.
a. Entamoeba histolyticaEntamoeba hystolica merupakan suatu parasit yang sering ditemukan
dalam usus besar manusia, primate tingkat tinggi tertentu, beberapa
bnatang jinak rumahan dan komensal. Sebagian besar kasusnya
bersifat asimtomatik, kecuali pada manusia atau binatang yang hidup
dalam keadaan tertekan atau dalam keadaan yang tidak alamiah ( mis,
pada primata yang ada di kebu binatag). Manusia merupakan hospes
definitive; kucing, anjing, kera, tikus; marmot merupakan hospes
reservoar parasit ini. Entamoeba hstolica dapat menimbulkan penyakit
disentri ameba. Disamping itu, penyakit disentri juga dapat terjadi
karena bakteri atau basil yang disebut dengan disentri basiler
(shigellosis).
Morfologi dan Siklus Hidup
Entamoeba histolitica memiliki tiga bentuk, yaitu trofozoit, prekista,
dan kista. Bentuk trofozoit merupakan bentuk invasif dan umumnya
terdapat di usus besar ( dalam jaringan atau sub mukosa),
sedangkan kista berada di lumen usus. Entamoeba histolytica dalam
betuk trofozoit mampu bertahan selama 5 jam dalam suhu 370C, 16
jam dalam suhu 250C, 96 jam dalam suhu 50C. Sedangkan bentuk
kista dapat bertahap selama 2 hari dalam suhu 370C, 9 hari dalam
220C, dan 60 hari dalam suhu 00C. Sementara Entamoeba histolytica
bentuk kista akan mampu bertahan selama 5 menit dalam suhu
370C, 7 jam dalam suhu 280C, dan dalam 15-30 menit pada 4 ppm
chlor. Penderita terinfeksi oleh Entamoeba histolytica karena
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 5
tertular bentuk kista matang berinti empat. Proses reproduksi
Entamoeba histolytica adalah dengan cara:
Eksistasi, kista berinti empat yang masuk ke dalam tubuh
membentuk delapan amubula kemudian menjadi bentuk
trofozoit, proses ini terjadi di sekum/ileum.
Enkistansi, dari bentuk trofozoit menjadi kista
Multiplikasi, terjadinya pembelahan dari trofozoit.
Bentuk trofozoit berukuran antara 15-60 µm dan memiliki
ektoplasma ( ekto ), berwarna jernih dan homogen, berfungsi untuk
pergerakan ( psd= pseudopodi ), menangkap makanan dan
membuang sisa-sisa makanan, sebagai alat pernapasan dan alat
proteksi.
Endoplasma ( endo ) berwarna keruh, di dalamnya banyak terdapat
granula-granula , vakuola (vac), butir-butir kromatin dan eritrosit,
berfungsi mencerna makanan dan menyimpan makanan. Di dalam
nukleus (nu) terdapat nukleolus “endososm” atau “kariosom” (ka)
dan letaknya di tengah-tengah. Halo, merupakan zona jernih yang
mengelilingi kariosom. Selaput inti, merupakan kromatin granula
yang tersusun halus dan rata. Dengan melihat nukleus ini kita
dapat mengidentifikasi genus dan spesies.
Bentuk prekista memiliki ektoplasma yang tidak kelihatan,
pseudopodi pendek yang dibentuk secara perlahan-lahan dan
memiliki bentuk trofozoit yang bulat serta merupakan stadium
peralihan pada inkistatik. Stadium ini dalam keadaan pasif. Pada
bentuk kista, nukleusnya (nu) mempunyai lensa yang terletak di
tepi karena terdesak glikogen vakuola yang besar yang dikelilingi
kromiadil ( cb, cromidial bars ) berbentuk batang. Dinding dibentuk
dari ektoplasma dan berfungsi sebagai alat pelindung. Kista tidak
bergerak dan tidak makan, kista berkembang biak dengan jalan
membelah, mula-mula kista berinti 1, kemudian berinti 2,
selanjutnya berinti 4. Kista tersebut berfungsi infeksius dan
biasanya tidak memiliki glikogen vakuola. Stadium kista merupakan
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 6
stadium menular dan berperan sebagai penyebar disentri
amebiasis.
Patogenesis
1. Primer. Pada fase ini penderita mengalami amebiasis intestinal.
Organ yang diserangnya terutama bagian sekum dan bagian-
bagian lain yang sangat bergantung pada resistensi hospes,
virulensi dari strain ameba, kondisi lumen usus/dinding usus
( infeksi atau tidaknya dinding usus ), kondisi makanan ( jika
makanan banyak makanan karbohidrat, ameba tersebut menjadi
patogen), dan keadaan flora normal usus.
Interaksi ameba dengan bakteri-bakteri tertentu akan
mengaktifkan sifat ameba sehingga menimbulkan lesi pada usus
yang umumnya sampai mencapai mukosa. Gambaran lesi pada
usus (mukosa) menunjukan nekrosis tanpa reaksi peradangan,
kecuali ada infeksi sekunder.
Pada keadaan lanjut,prosesini dapat sampai ke submukosa dan
dari ameba masuk ke sirkulasi darah,selanjutnya akan timbul
lesi-lesi ekstra-intestinal.Bentuk lesi berupa settle eck
ulcus.Infeksi sekunder biasanya oleh kuman-kuman Clostridium
perfringens,Shigella,dan umumnya berrogosis buruk karena
terjadi gagren usus,dan serng menyebabkan kematian.Pada
ulkus yang dalam (sampai mencapai submukosa),sering terjadi
perdarahan.Ini dapat dilihat pada feses penderta, yang kadang-
kadang ditemukan adanya sel-sel mukosa.Disamping itu,ulkus
yang dalam ini juga dapat menyebabkan perforasi sehingga
prognosisnya menjad buruk.
2. Sekunder.Ini terjadi pada amebiasis ekstra-intestinal.Proses
ekstra- intestinal in dapat terjadi akibat penyebaran parast
secara hematogen.
Organ yang sering terkena adalah hati yang menimbulkan
amebik hepatis dan selanjutnya menimbulkan abses
hepatikum.Abses hepatikum ini dapat tunggal atau multiple dan
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 7
terjadi pada 85% lobus hati. Selanjutnya dapat terjadi pula
ameba ekspansi karena pecahnya abses hati atau penyebaran
melalui hematogen,ke pleura, paru, kulit. Ulserasi pada sigmoid
dapat dan rectum dapat menyebabkan komplikasi atau ekspansi
ke vagina bagi penderita wanita. Proses amebiasis ekstra-
intestinal dapat terjadi sebagai berikut.
1. Amebiasis hati terjadi karena abses hati terutama pada
posteosuperior lobus kanan,dengan gejala klinis nyeri daerah
hipokondrium kanan,demam disertai ikterus,hepatomegali
(diare dan disentri negatif) jika tidak diobati abses
berkembang ke berbagai arah yang akan menyebabkan
abses organ sekitar.Komplikas pecahnya abses hati kanan
mengakibatkan kelainan kulit,paru,rongga pleura
kanan,diafragma,dan rongga peritoneum.
2. Amebiasis kult terjadi karena abses hati kanan pecah
sehingga mengakibatkan granuloma kutis.
3. Amebiasis paru terjad karena amasuk abses hati kanan
pecah,kemudian masuk ke daerah organ paru,menyebabkan
seputum menjadi berwarnw cokelat merah tua dan dapat
ditemukan trofozoit pada bahan sputum.
4. Amebiasis pleura kanan terjadi karena abses hati kanan pecah
dan menyerang empiema toraks.
5. Diafragma terkena jika abses hati kanan pecah ,kemudian
terjadi abses subfrenik.
6. Rongga peritoneum dapat terkena jika abses hati kanan pecah
dan menyerang bagian rongga pertonium sehingga
menyebabkan peritonitis umum.
7. Amebiasis serebral terjadi karena komplkasi dari abses hati
atau dari paru(kasus jarang).
8. Abses limpa,terjadi karena komplkasi amebiasis hati atau
penularan langsung dari trofozoit kolon.
Jika komplikasi terjadi karena pecahnya abses hati kiri,akan terjadi
kelainan pada daerah lambung,rongga pericardium,kulit,dan rongga
pleura kiri,yang mengakibatkan gejala klinis pada lambung (dapat
terjadi hematemesis),rongga perikardium(perikarditis purulen yang
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 8
dapat menyebabkan kematian),atau amebiasis organ lain
(amebiasis paru).
Gejala Klinis
Masa akut penderita yang diserang Entamoeba histolytica terjadi
pada masa inkubasi antara 1-4 minggu, yang ditandai dengan
disentri berat,
feses sedikit berdarah, nyeri dan demam, dehidrasi, toksemia,
kelemahan badan Nampak nyata,pemeriksaan jumlah leukosit
berkisar antara 7.000-20.000/mm3 dan ditemukannya bentuk
trofozoit pada feses encer penderita.Gejala klinis yang terjadi
bergantung pada lokasi invasi Entamoeba histolytica ,dan dapat
dikelompokkan sebaga berikut :
1. Amebik diare,merupakan gejala yang terbanyak (50%),dengan
sifat diare yang sering,terutama berisi mukosa dan darah (jumlah
feses hanya sedikit),kadang-kadang dapat terjadi obstipasi.
2. Amebik disentri,defekasi sering,ada demam ,ada tenesmus,feses
terdiri dari sel mukosa dan darah.
3. Amebik apendisitis,prosesnya akut/kronis,tanpa ada
demam,pemberian antibiotik tidak efektif,merupakan kontra-
indikasi untuk operasi.
4. Amebik pada sekum dan kolon asendens,amebik ini
menimbulkan peradangan pada sekum dan kolon asendens.
5. Amebik granuloma,terjadi karena adanya penebalan pada
dinding kolon akibat amebiasis kronis.Biasanya terjadi di sekum
sampai rectum,dan ameba ini harus dibedakan dengan
karsinoma.
6. Amebik abses,merupakan proses ekstra-intestinal (amebic
hepatis) dengan gejala nyeri pada epigastrium kanan,penderita
berjalan membungkuk,ada demam,malaise,kadang-kadang
disertai ikterus.
7. Amebik kulit,menunjukkan gejala kulit tampak
kemerahan,adanya eksresi yang berwarna cokelat kehijauan.Jka
terjadi infeksi sekunder,pemeriksaan secret akan steril.
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 9
8. Amebiasis vagina,ada fluor albus dan ada ulkus pada labia
mayora,keadaan ini harus dibedakan dengan penyakit lues.
Diagnosis
Pada amebiasis akut,diagnosis laboratoriun dilakukan dengan
memeriksa feses penderita secara makroskopis dan
mikroskopis.Secara makroskopis,feses pada penderita amebiasis
positif nampak berwarna merah tua,berlendir,dan bau
menyengat.Secara mikroskopis ditemukan Entamoeba histolytica
terutama bentuk trofozoit.Pemeriksaan darah menunjukkan
peningkatan jumlah leukosit.
Pada pemeriksaan labolatorium amebiasis kronis(asimtomatik dan
carrier),secara makroskopis feses nampak normal,dan secara
mikroskopis umumnya dijumpai bentuk kista Entamoeba
histolytica.Diagnosis terdapat amebiasis hati dapat dilakukan
dengan melakukan biopsy jaringan atau aspirasi abses dan
pemeriksaan feses.
Pengobatan
Obat untuk mengobati amebiasis,di antaranya adalah:
1. Mentronidazol(Flagyl,Mebazid,Trikacide):dewasa 2X1 gram
selama 3-5 hari atau 3X750 mg selama 5-10 hari;anak 50 mg/kg
BB/hari selama 5-10 hari.
2. Nimorazol (Naxogin):dewasa 2 gram/hari selama 5
hari(amebiasis usus);anak 30-40 mg/kg BB/hari selama 5 hari
(amebiasis usus).Untuk amebasis hati diberikan selama 10 hari.
3. Ornidazol (Tiberal):dewasa 2X1 gram/hari selama 3 hari.Anak :50
mg/kg BB/hari selama 3 hari.
4. Tinidazol(Fasigyn):2 gram (dosis tunggal) selama 2-3 hari.
5. Seknidatol (Flagentyl): dewasa 3X500 mg selama 3 hari
(amebiasis usus).Anak: 25 mg/kg BB selama 3 hari.Untuk
amebiasis hati diberikan selama 5-10 hari.
6. Dehidroemiten dihidroklorda (DH Emetin 30):1-1,5 mg/kg BB/hari
injeksi.
7. Clefamid(Mebinol):3X50 mg selama 10-20 hari.
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 10
b. Entamoeba coli
Entamoeba coli separti dengan Entamoeba histolytica,mempunyai 3
bentuk stadium,yaitu bentuk trofozoit,prekista,dan bentuk kista.
c. Entamoeba gingivalis
Entamoeba gingvalis berbeda dengan Etamoeba histolytica maupun
Entamoeba coli.Entamoeba ginggivalis ini hanya mempunyai bentuk
stadium trofozoit saja.Entamoeba gingvalis dalam lingkaran hidupnya
mempunyai habitat pada rongga mulut dan sering ditemukan pada gigi
berlubang dan kantong gingival.Sifat yang paling khas yaitu ada
bentuk vakuola makanan didalam sitoplasma dan juga benda-benda
yang mudah dipulas,berupa sisa inti dari sel yang telah rusak.Ameba
ini ditemukan dalam jumlah 10% ada orang-orang dengan mulut yang
sehat,sampa 95% pada orang-orang dengang yang rusak dan gusi
sakit.Karena habitat ameba ini di dalam rongga mulut atau disela-sela
gigi.Untuk keperluan diagnosis labolatorium specimen yang digunakan
adalah kerokan kotoran di sela-sela gigi yang berlubang atau caran
abses gigi.
2. GENUS ENDOLIMAX
Genus yang sering dibicarakan adalah Endolimax nana, dengan cirri-
ciri utama mempunyai ukuran 6-12 mikron dan rata-rata 8 mikron,
endoplasma bergranula, dan nucleus tidak dapat dibedakan. Yang
menentukan diagnosis adalah bentuknya yang kecil dan pseudopinya
kecil seperti knop. Endolimax nana mempunyai 3 bentuk stadium,
yakni stadium trofozoit, prekista dan stadium kista.
3. GENUS IODOMOEBA
Iodomoeba butschlii mempunyai ukuran 6-20 mikron dan rata-rata 10
mikron. Endoplasma bergranula, inti tidak dapat dibedakan.
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 11
Mempunyai 3 bentuk stadium, yaitu bentuk stadium trofozoit, prekista
dan kista.
4. GENUS DIENTAMOEBA
Dientamoeba fragilis merupakan salah satu spesies dari Dentamoeba.
Dientamoeba fragilis mempunyai ukuran 6-10 mikron dan rata-rata
12 mikron. Elektoplasmanya jernih dan nucleus kelihatan tidak begitu
jelas.
Pseudopi berbentuk segitiga, segi-empat, atau seperti daun dan
sukar dibedakan dengan Entamoeba histolytica, kecuali dengan
pewarnaan iron Hematoksilin.
Sifat Dientamoeba fragilis adalah hidup dalam usus, sampai
sekarang belum diketahui mengenai patogenesisnya. Bentuk
trofozoit mempunyai inti, kadang-kadang 2 inti, tidak mempunyai
bentuk kista atau tidak membentuk kista, bentuk stadium trofozoit
merupakan stadium menular yang infektif, dan satu-satunya tuan
rumah adalah manusia.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 12
Rizopoda adalah binatang bersel satu yang ciri utamanya adalah mempunyai
nucleus (inti) dan plasma. Nukleus dari beberapa jenis protozoa hampir
seluruhnya terdiri dari kromatin, sedangkan nucleus pada beberapa jenis
lainnya terdiri dari membran inti yang berisi cairan nucleus dan kariosom.
Kelas Rizopoda merupakan golongan protozoa yang memiliki pseudopodi
sebagai alat motorik. Terdapat empat genus yang penting, yaitu genus
Entamoeba dengan spesies Entamoeba histolytica, Entamoeba coli, dan
Etamoeba ginggivalis, genus Endolimax dengan spesiesnya Endolimax
nana, genus Iodomoeba dengan spesiesnya Iodomoeba butschlii, dan
Dientamoeba dengan spesiesnya Dientamoeba fragilis.
B.SARAN
RIZOPODA kelompok 2 kelas E5 Keperawatan | 13