Revolusi Mental 09

5
Membangun Karakter Bangsa. Tonggak Pembaruan Hidup Masa Depan -Kajian Sejarah, Pendidikan, Psikologi dan Kebudayaan- Percaturan pembangunan karakter bangsa (nation and character building) yang teiah dicanangkan oleh founding fathers sejak awal kemerdekaan sebagai buah revolusi tidak akan pernah kehilangan momentum untuk dipikirkan ulang dan dirumuskan kembali. Hal tersebut semakin mendesak diangkat kembali saat mempertimbangkan konstelasi pergaulan bangsa-bangsa di dunia yang mengalami dinamika perubahan yang sedemikian mencolok. Baik ditempatkan dalam relasi negara-negara utara – selatan, G-20, prospek Pasifik Rim, kemajuan negara-negara Asia, maupun perubahan aktual di jazirah Arab. Dinamika perubahan dan perkembangan yang terus berlangsung di berbagai wilayah tersebut menjadi kondisi yang mau tidak mau perlu dicermati dan terus ditanggapi. Tinjauan atas pembentukan dan pembangunan karakter bangsa dapat ditempatkan di dalam berbagai perspektif. Mulai dari sisi kesejarahan, kebudayaan, pendidikan, psikologi dan berbagai perspektif lain. Tidak dapat dipungkiri dalam sejarahnya bahwa kesadaran berbangsa di Asia telah mulai muncul dan berkembang pada awal abad yang lalu meliputi beberapa wilayah Asia seperti India dan Indonesia. Tokoh-tokohnya yang hadir dalam sejarah dari berbagai wilayah tersebut Nehru, dan Sukarno dan sejumlah tokoh lainnya merupakan orang-orang sejaman yang mempelopori dan menggerakkan kesadaran kebangsaan tersebut. Sekaligus, masing- masing merumuskannya di dalam konteks dan lingkup budaya di mana pergumulan pembentukan bangsa berlangsung.

Transcript of Revolusi Mental 09

Page 1: Revolusi Mental 09

Membangun Karakter Bangsa.Tonggak Pembaruan Hidup Masa Depan

-Kajian Sejarah, Pendidikan, Psikologi dan Kebudayaan-

Percaturan pembangunan karakter bangsa (nation and character building) yang teiah dicanangkan oleh founding fathers sejak awal kemerdekaan sebagai buah revolusi tidak akan pernah kehilangan momentum untuk dipikirkan ulang dan dirumuskan kembali. Hal tersebut semakin mendesak diangkat kembali saat mempertimbangkan konstelasi pergaulan bangsa-bangsa di dunia yang mengalami dinamika perubahan yang sedemikian mencolok. Baik ditempatkan dalam relasi negara-negara utara – selatan, G-20, prospek Pasifik Rim, kemajuan negara-negara Asia, maupun perubahan aktual di jazirah Arab. Dinamika perubahan dan perkembangan yang terus berlangsung di berbagai wilayah tersebut menjadi kondisi yang mau tidak mau perlu dicermati dan terus ditanggapi.

Tinjauan atas pembentukan dan pembangunan karakter bangsa dapat ditempatkan di dalam berbagai perspektif. Mulai dari sisi kesejarahan, kebudayaan, pendidikan, psikologi dan berbagai perspektif lain. Tidak dapat dipungkiri dalam sejarahnya bahwa kesadaran berbangsa di Asia telah mulai muncul dan berkembang pada awal abad yang lalu meliputi beberapa wilayah Asia seperti India dan Indonesia. Tokoh-tokohnya yang hadir dalam sejarah dari berbagai wilayah tersebut Nehru, dan Sukarno dan sejumlah tokoh lainnya merupakan orang-orang sejaman yang mempelopori dan menggerakkan kesadaran kebangsaan tersebut. Sekaligus, masing-masing merumuskannya di dalam konteks dan lingkup budaya di mana pergumulan pembentukan bangsa berlangsung.

Berbagai lembaga pendidikan yang bermunculan pada wilayah tersebut dengan tokoh-tokohnya menjadi institusi yang menggerakkan dan menjelmakan bagaimana pembangunan karakter bangsa dilaksanakan dalam program yang berjenjang dan berkelanjutan. Ki Hajar Dewantara yang mempelopori pendidikan di Indonesia, bahkan juga bekerjasama dengan Santiniketan yang dipelopori Rabindranath Tagore dari India. Mereka adalah para pelopor yang responsif terhadap perkembangan jamannya.

Saat ini, dinamika dan perkembangan bangsa dipacu oleh kemajuan dan perubahan teknologi dan komunikasi yang menjadi salah satu faktor penentu yang mempengaruhi karakter bangsa. Hal ini juga tidak dapat dilepaskan dalam perbincangan tersebut. Oleh karenanya menjadi sangat relevan untuk mendiskusikan dan mengembangkan konsep pembangunan karakter bangsa ditempatkan di dalam ragam perspektif tersebut.

Page 2: Revolusi Mental 09

Berangkat dari beberapa pokok singkat di atas, Universitas Sanata Dharma yang telah berkiprah sejak tahun 1955 dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui bidang pendidikan, merasa perlu ambil bagian untuk melibatkan diri dalam memikirkan ulang dan mengembangkan konsep pembangunan karakter bangsa. Sebagai institusi akademik, pembahasan tema tersebut diwujudkan di dalam sebuah seminar.

A. Tema Seminar:“Membangun Karakter Bangsa. Tonggak Pembaruan Hidup Masa Depan”

-Kajian Sejarah, Pendidikan, Psikologi dan Kebudayaan-

Tujuan seminar dimaksudkan untuk menghasilkan pokok-pokok gagasan yang diolah dari berbagai perspektif sejarah, pendidikan, psikologi dan kebudayaan. Pokok-pokok gagasan yang dihasilkan dalam seminar akan disumbangkan kepada para penyelenggara pemerintahan negara RI untuk menjadi landasan bagi penyusunan program kerja bagi penyelenggaraan negara di masa depan.

B. Para Pembicara Sejalan dengan beberapa pokok pertimbangan di atas, seminar akan menghadirkan

pada pembicara sesuai dengan bidang keahlian masing-masing, meliputi1. Kajian Bidang Sejarah : Dr. H. Purwanta (USD)2. Kajian Bidang Pendidikan : G. Ari Nugrahanto, S.S., BST, M.A. (USD)3. Kajian Bidang Psikologi : Dr. Risa Permana Deli (Pusat Kajian

Representasi Sosial, Jakarta) 4. Kajian Bidang Budaya : Dr. E. Subangun (Yogyakarta)

Moderator; Dr. G Budi Subanar.

C. Waktu dan tempat Seminar akan diselenggarakan pada,Hari/ Tgl : Jum’at, 4 Juli 2014Jam : 09.00 – 12.00 WIBTempat : Kampus I Universitas Sanata Dharma Jl. Affandi, Mrican Yogyakarta

D. Peserta SeminarSeminar tersebut ditujukan kepada para tenaga pengajar Perguruan Tinggi dari

berbagai latar belakang bidang keahlian. Pihak lain yang diundang adalah perwakilan mahasiswa dan perwakilan masyarakat umum yang berminat.

E. Anggaran dan susunan Panitia Penyelenggara (terlampir).

Page 3: Revolusi Mental 09

Demikian rencana kegiatan ini kami buat. Semoga usaha ini dapat menjadi perwujudan keterlibatan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di masa depan. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Yogyakarta, 28 Juni 2014

Hormat kami,

Dr. Anton Haryono. M.Hum

Ketua LPPM USD