KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

54
KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF MULYASA Skripsi Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.) Oleh: Asma Khairul Bariyah NIM. 14311319 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA 2018 M/ 1439 H

Transcript of KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

Page 1: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM

PERSPEKTIF MULYASA

Skripsi Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Islam (S. Pd.)

Oleh:

Asma Khairul Bariyah

NIM. 14311319

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

2018 M/ 1439 H

Page 2: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM

PERSPEKTIF MULYASA

Skripsi Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Islam (S. Pd.)

Oleh:

Asma Khairul Bariyah

NIM. 14311319

Pembimbing:

Dr. Ulinnuha Khusnan, Lc. MA.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

2018 M/ 1439 H

Page 3: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Konsep Revolusi Mental Guru dalam Perspektif

Mulyasa” yang disusun oleh Asma Khairul Bariyah dengan Nomor Induk

Mahasiswa: 14311319 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang

Munaqasyah.

Jakarta, 12 Juli 2018

Pembimbing,

Dr. M. Ulinnuha Khusnan, Lc. MA.

Page 4: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Konsep Revolusi Mental Guru dalam Perspektif

Mulyasa”, oleh Asma Khairul Bariyah dengan NIM 14311319 telah

diajukan pada sidang muaqasyah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an

(IIQ) Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2018. Skirpsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Jakarta, 1 Novemer 2018

Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag.

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag. Yuyun Siti Zaenab, S. Pd. I.

Penguji I Penguji II

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag. Dr. Esi Hairani, M. Pd.

Pembimbing

Dr. M. Ulinnuha Khusnan, Lc. MA.

Page 5: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Asma Khairul Bariyah

NIM : 14311319

Tempat/Tgl Lahir : Bogor, 06 September 1995

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Konsep Revolusi Mental

Guru dalam Perspektif Mulyasa” adalah benar-benar asli karya saya

kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan sumbernya. Kesalahan dan

kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 12 Juli 2018

Penulis,

Asma Khairul Bariyah

NIM. 14311319

Page 6: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

iv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah menyalinan dengan penggantian huruf dari abjad

yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi

Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

th : ط a : أ

zh : ظ b : ب

„ : ع t : ت

gh : غ ts : ث

f : ؼ j : ج

q : ؽ h : ح

k : ؾ kh : خ

l : ؿ d : د

m : ـ dz : ذ

n : ف r : ر

w : ك z : ز

h : ق s : س

‘ : ء sy : ش

y : ي sh : ص

dh : ض

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap

Fathah : a آ : â ... ي : ai

Page 7: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

v

Kasrah : i ي: î ... ك : au

Dhammah : u ك: û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (اؿ) qamariyah. Kata sandang

yang diikuti oleh alif lam qamariyahditransliterasikan sesuai dengan

bunyi. Contoh:

al-Madinah : المدينة al-Baqarah :البقرة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (اؿ) syamsiyah.

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (اؿ) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan

sesuai dengan bunyinya. Contoh:

as-Sayidah :السيدة ar-Rajul :الرجل

ad-Dârimi :الدارسي asy-Syams :السمس

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan

lambang ( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan

huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.

Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tenagh

kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang

diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:

أمنا بالله : Âmannâ Billah أمن السفهاء: Âmana as-Dufahaâ‟u

Page 8: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

vi

الذين إف : inna al-Ladzîna كالرك ع: wa ar-Rukka‟i

d. Ta Marbûthah (ة)

Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti

oleh kata sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi

huruf “h”. Contoh:

الأفئدة : Al-Af‟idah الامعة الإسلمي ة : Al-Jâmiah al-Islâmiyyah

Sedangkan Ta Marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan

(di-washal) dengan kata benda (isim), maka sialih aksarakan menjadi

huruf “t”.

Contoh:

karâmatul al-auliyā :كرامة الأكليآء ni„matullāh :نعمة الله

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huru kapital,

akan tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti

penulisan awal, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan

lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih

aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan

ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri dan yang diawali dengan

kata sandang maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri,

bukan kata sandangnya. Contoh: „Âlî Hasan al-Âridh, al-„Âsqallânî,

al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur`an

dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-

Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.

Page 9: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

vii

MOTTO

“Sungguh, orang-orang yang beriman danmengerjakan kebajikanm

kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan kasih sayang (dalam

hati mereka).” (QS. Maryam [19]: 96)

الر اح وف يػرح ه م الر حن ارح وا من ف الأرض يػرحك م من ف الس ماء “Orang–orang yang penyayang itu akan disayang oleh dzat yang

Maha Penyayang. Hendaklah kalian sayangi orang yang berada di bumi,

maka kalian akan disayangi oleh Dzat yang di atas langit.”(Sunan

Tirmidzi no. 1924dan Sunan Abu Dawud no. 4290, dan Musnad Ahmad no.

6458)

Page 10: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

viii

KATA PENGANTAR

بسم الله الر حن الر حيم Sebagai ucapan rasa syukur, alhamdulillâh penulis panjatkan kepada

Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, khususnya

berupa kekuatan, kesabaran dan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam penulis tujukan kepada baginda Rasulullah SAW. yang

telah menjadi suri tauladan dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia

ini. Demikian pula kepada keluarga dan para sahabatnya.

Penulis menyadari sekalu, bahwa proses penyelesaian skripsi ini telah

melibatkan banyak pihak, sekaligus nmendapatkan sumbangan dari mereka,

baik yang bersifat materi, fikiran, fasilitas, motivasi dan lain sebagainya

yang rasanya sulit diungkapkan satu persatu. Tanpa mengurangi arti

penghargaan dan rasa terima kasih kepada semua pihak, berikut ini secara

khusus penulis menyampaikan rasa terima kasih yang seluas-luasnya kepada

yang terhormat:

1. Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA., selaku Rektor Institut

Ilmu Al-Qur`an Jakarta.

2. Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag., selaku Dekan Fakultas

Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan

pada program Sarjana (S. 1) IIQ Jakarta dengan berbagai fasilitasnya.

3. Dr. Ulinnuha Khusnan, MA., selaku pembimbing yang telah banyak

memberikan kritik dan arahan kepada penulis dan selalu memberikan

motivasi agar cepat selesai dalam mengusun skripsi.

Page 11: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

ix

4. Ibu Dr. Esi Hairani, M. Pd., selaku Kepala Program Pendidikan

Fakultas Tarbiyah yang selalu memberikan nasihat selama

perkuliahan.

5. Bapak dan Ibu dosen pengajar di Program Sarjana Institut Ilmu Al-

Qur`an (IIQ) Jakarta khususnya yang telah memberikan berbagai

ilmu pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama menjalani

masa perkuliahan.

6. Seluruh instruktur tahfidz yang telah sabar mengajari saya dalam

keadaan benar-benar tidak bisa membaca Al-Qur`an sampai bisa

mengaji dan menghafal Al-Qur`an..

7. Seluruh staf bagian Tata Usaha Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-

Qur`an (IIQ) Jakarta yang telah memberikan banyak informasi terkait

perkuliahan dan pengurusan penyelesaian skripsi serta kemudahan

pengurusan administrasi kepada penulis.

8. Orang tua penulis ibunda Hj. Kokom Komariah dan ayahanda H.

Jawawi Usup yang tidak pernah lelah memberikan perhatian,

dukungan yang sangat besar baik moril maupun materil dan yang

paling utama adalah do‟a yang tiada henti.

9. Saudara-saudara penulis (A Icat, Ka Kesit, Yaya dan Dede aikal)

yang tidak pernah bosan dalam memberikan dukungan, semangat dan

bantuan baik moril maupun materil kepada penulis.

10. Keluarga besar Yayasan Pondok Yatim Afwaja yang selalu

mendoakan disetiap langkah aktivitas selama masa perkuliahan.

11. Keluarga besar PMII Kebayoran Lama (IPTIQ-IIQ) terutama KOPRI

(Korps PMII Puteri) dan Keluarga Mahasiswa Betawi (KMB PTIQ-

IIQ) yang telah menemani berjuang sampai kepada tahap ini.

Page 12: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

x

12. Sahabat pejuang skripsi wali songo (9 mahasiswa bimbingan Dr. H.

M. Ulinnuha Khusnan Lc, MA.) yang selalu merangkul dan saling

menyemangati.

13. Staf kampus satpam dan cleaning service terutama Bang Udin yang

selalu memberikan semangat dan menularkan energi positif.

14. Nurul Fadilah (Mpo Noe) alumni IIQ Jakarta tahun 2017 yang selalu

cerewet mengingatkan tahfidz yang harus segera diselesaikan.

15. Dreamer of being Superman (Abang Ihsan Wildan) Sekretaris PP

KMB 2018 yang selalu menjadi pahlawan kesiangan terbaik, selalu

membangun semangat dan mendukung di setiap langkah aktivitas dan

kegiatan.

Penulis menyadari bahwa meskipun ini merupakan hasil kerja keras

dan upaya maksimal, namun sebagai manusia biasa tentu masih banyak

ditemukan kelemahan dan kekurangan dalam skripsi ini, sekaligus membuka

peluang bagi pembaca untuk mengkritik dan mengoreksi kelemahan dan

kekurangan tersebut, terutama bagi mereka yang menekuni bidang

pendidikan Al-Qur`an. Akhirnya hanya kepada Allah SWT. penulis berserah

diri dan menggantungkan seluruh harapan. Semoga usaha penulis dan peran

serta semua pihak yang terkait yang penulis tidak dapat sebutkan satu-

persatu namanya dalam skripsi ini, semoga bernilai ibadah dan mendapat

pahala serta ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Jakarta, 12 Juli 2018

Penulis,

Asma Khairul Bariyah

NIM. 14311319

Page 13: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

xi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii

PERNYATAAN PENULIS .................................................................. iii

PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................... iv

MOTTO ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

DAFTAR ISI.......................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................. xiv

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 6

C. Perumusan Masalah ............................................................. 7

D. Tujuan Penelitian ................................................................. 8

E. Manfaat Penelitian ............................................................... 8

F. Tinjaun Pustaka .................................................................... 9

G. Metodologi Penelitian .......................................................... 18

H. Tehnik dan Sistematika Penulisan ....................................... 20

BAB II KAJIAN TEORI

A. Mengetahui Konsep Revolusi Mental dalam Pendidikan ..... 22

1. Pengertian Revolusi ......................................................... 22

2. Pengertian Mental ........................................................... 22

3. Pengertian Revolusi Mental ............................................ 23

4. Revolusi Mental dalam Pendidikan ................................. 25

5. Manfaat dan Tujuan Revolusi Mental dalam Pendidikan 27

B. Guru Sebagai Objek revolusi mental dalam Pendidikan ...... 30

1. Pengertian Guru ........................................................ 30

Page 14: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

xii

2. Kriteria Guru ............................................................. 34

C. Sifat Negatif Guru ................................................................. 44

BAB III BIOGRAFI PENULIS, PROFIL BUKU DAN

IDENTIFIKASI AYAT REVOLUSI MENTAL

A. Biografi Mulyasa ............................................................... 50

B. Profil Buku ........................................................................ 51

C. Identifikasi Ayat-ayat tentang Revolusi Mental ................ 55

BAB IV JENIS PENYAKIT MENTAL GURU DAN

PENGOBATANNYA

A. Penyakit Mental Pendidik Menurut Mulyasa .................... 68

1. Virus EBOLA (Enggan Belajar Otaknya Lamban) ..... 68

2. TBC (Tidak Bisa Computer) ....................................... 69

3. Kurap (Kurang Aplikatif) ............................................ 70

4. Kudis (Kurang Disiplin) .............................................. 71

5. Asma (Asal Masuk) .................................................... 71

6. Hipertensi (Hiruk Persoalkan Tentang Sertifikasi) ..... 72

7. Mual (Mutu Ujian Amat Lemah) ................................. 73

8. Asam Urat ( Asal Selesai Mengajar, Meteri Usang

Kurang Akurat) ............................................................ 73

9. Kram (Kurang Terampil) ............................................. 74

10. Gatal (Galau Tanpa Alasan) ........................................ 74

11. Tipus (Tidak Punya Selera) ........................................ 75

12. Koreng (Kurang Objektif, Ribet, Enggan Bertanggung

Jawab) .......................................................................... 75

13. Virus SMS ( Susah Melihat Orang Lain Senang) ........ 76

14. Lesu (Lemah Sumber) ................................................. 76

15. Liper (Lemah Ilmu Pengetahuan, Empati Rendah) ..... 76

16. Kuman (Kurang Manfaat) ........................................... 77

Page 15: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

xiii

17. Diabetes (Dihadapan Anak Bekerja Tidak Serius) ...... 77

B. Solusi dan Pengobatan Penyakit Mental Guru ................. 78

1. Solusi Menurut Mulyasa ............................................. 79

2. Solusi Menurut Pandangan Al-Qur`an ........................ 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 108

B. Saran .................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 111

Page 16: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

xiv

ABSTRAK

Asma Khairul Bariyah (NIM: 14311319). Skripsi dengan judul “Konsep

Revolusi Mental Guru Perspektif Mulyasa dan Al-Qur`an”, dianjurkan

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd),

Fakultas Tarbiyah, Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta (IIQ) Jakarta.

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pada kenyataanya bangsa

Indonesia mengalami dekadensi mental. Penurunan mental ini sangat

membuat resah masyarakat. Terutama orang tua yang berharap anaknya akan

baik dalam didikan di sekolah justru malah dibuat semakin resah dengan

penurunan mental yang juga sedang merasuki para guru. Kesalahan guru

yang paling utama adalah belum atau tidak bisa memberikan bekal dasar

yang optimal kepada peserta didik, hal ini disebabkan karena rendahnya

aspek keilmuan dan aspek akhlak seorang guru. Rendahnya asek itulah yang

bisa ditularkan kepada peserta didik. Akibat dari rendahnya aspek tersebut

membuat guru banyak memiliki penyakit mental. Untuk itu, penelitian ini

mengangkat tema revolusi mental dalam rangka merubah secara besar-

besaran kondisi mental guru dari yang tidak baik menjadi baik. Revolusi

mental yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah revolusi mental yang

digagas oleh Mulyasa penulis buku Revolusi Mental dalam Pendidikan. Di

dalam bukunya, Mulyasa menyebutkan penyakit-penyakit mental guru yang

membuat peneliti merasa tertarik untuk membahas solusi dalam merevolusi

penyakit mental guru tersebut. Solusi dari penyakit-penyakit mental guru

peneliti kutip dari beberapa solusi yang ditawarkan Mulyasa dan solusi

menurut pandangan Al-Qur`an. Peneliti berharap bahwa dengan solusi yang

ditawarkan bisa diterapkan dalam menghadapi dekadensi mental guru

dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif yang menggunakan metode Library Research (riset

kepustakaan), dengan teknik analisis metode deskriptif analitis. Hasil dari

penlitian menunjukkan bahwa segala penyakit mental yang disebutkan dalam

buku Mulyasa memiliki obatnya. Solusi yang ditawarkan oleh Mulyasa

diperkuat oleh ayat-ayat yang menunjang solusinya. Selain itu ada pendapat

penulis mengenai beberapa mental yang harus dimiliki seorang guru sebagai

obat dari penyakit mental guru. Kemudian revolusi mental ini benar-benar

diperlukan dalam menghadapi dekadensi mental para guru. Dan

menyadarkan kembali bahwa menjadi seorang guru harus sadar akan tugas

dan fungsinya.

Kata Kunci: Konsep revolusi mental, guru sebagai objek pendidikan,

penyakit guru dan solusinya.

Page 17: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Mahmud Yunus, pendidikan adalah satu usaha yang

dengan sengaja diambil untuk mempengaruhi serta menunjang anak yang

mempunyai tujuan untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan, jasmani

serta akhlak hingga perlahan-lahan dapat mengantarkan anak pada tujuan

serta cita-citanya yang tertinggi.1 Pendidikan adalah pilar yang sangat

menentukan bagi kemajuan suatu bangsa. Tanpa pendidikan yang

memadai suatu bangsa sulit berkembang dan bahkan akan terus terpuruk

dalam perkembangan global maupun internasional.2

Pendidikan bukan saja merupakan pemindahan ilmu

pengetahuan (transfer of knowladge), tetapi juga sekaligus sebagai alih

nilai (transfer of value). Artinya di samping proses transfer pengetahuan,

juga mentransfer nilai-nilai moral dan kebaikan. Nilai-nilai moral dan

kebaikan yang berkenaan dengan proses perkembangan dan

pembentukan kepribadian atau karakter masyarakat menjadi masyarakat

yang baik dan bermoral sehingga tercapainya tujuan dari pendidikan

nasional.

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan

primer atau mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa

1 Totok Prio Huson, Makalah Upaya Peningkatan Retorika, Tendensi, dan

Kompetensi Bakat dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pendidikan dengan Aksentuasi

Program Pedagogi Sejak Duduk di Sekolah Dasar, (Magelang: Universitas Muhammadiyah

Magelang, 2016), h. 5.

2 Zanwir dan Widyaiswara, Potret Pendidikan Indonesia Masa Lalu, Kini dan Hari

Esok,

http://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=577:drs

zanwirspd&catid=41:top-headlines, diaksespada tanggal 11 Maret 2018, pukul 17.00 WIB.

Page 18: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

2

pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup

berkembang dengan cita-cita untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut

konsep pandangan hidupnya. Dalam pengertian sederhana dan umum,

makna pendidikan adalah usaha sadar manusia untuk menumbuhkan dan

mengambangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun

rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan

agama.

Pada era globalisasi sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa

semakin majunya informasi dan teknologi. Sehingga menyebabkan

banyak perubahan dalam segala bidang. Dalam bidang pendidikan yang

dipandang secara filosofis dipandang sebagai alat atau wadah untuk

mencerdaskan dan membentuk watak manusia agar lebih baik

(humanisasi), sekarang sudah bergeser. Demikian terjadi salah satunya

dikarenakan kurang siapnya pendidikan untuk mengikuti perkembangan

zaman yang begitu cepat.

Pendidikan seyogyanya yang menjadi gerbang untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada kenyataanya potret pendidikan di

Indonesia saat ini mengalami penurunan seperti yang dikatakan Anies

Baswedan (mantan Menteri Pendidikan dan Budaya) “Berita buruknya,

75 persen sekolah Indonesia memiliki standar minimal pendidikan tidak

layak,” kata Anies, dalam pidato pada tanggal 1 Desember 2014 di

hadapan Kepala Dinas se-Indonesia Kantor Kemendikbud Jakarta.3

Penurunan tersebut diantaranya meliputi beberapa aspek yaitu:

nilai rata-rata guru yang belum maksimal, kinerja rendah, mutu

pendidikan, persoalan kekerasan serta minat baca yang rendah. Menurut

Anis Baswedan, terdapat tiga komponen utama pendidikan abad 21 untuk

3 Abdurrahman, Pendidikan Pesantren dalam Membangun Revolusi Mental,

http://pwansorjabar.org/pendidikan-pesantren-dalam-membangun-revolusi-mental/, diakses

pada tanggal 11 Maret 2018, pukul 18.19 WIB.

Page 19: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

3

jenjang di masa depan: pertama karakter moral (iman, takwa, jujur dan

rendah hati) dan karakter kinerja (kerja keras tangguh dan ulet), kedua

kompetensi akademik (kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif), ketiga

literasi (membaca, budaya, teknologi).

Apa yang diungkapkan Anies Baswedan di atas, menunjukan

perlunya revolusi mental dalam pendidikan, terutama untuk

menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan berdaya asing, selain

itu bukan masa depan menjadi apa, tetapi di masa mendatang akan

membuat apa. Era globalisasi yang penuh masalah dan tantangan seperti

sekarang ini, menuntut pendidikan untuk dipimpin dan di bina oleh para

ahli pendidikan yang profesional. Dengan demikian, ahli pendidikan

yang profesional harus memahami, dan memiliki ilmu pendidikan

sebagai dasar profesi pendidikan.

Hal yang patut mendapat perhatian di sini, bahwa obyek ilmu

pendidikan adalah peserta didik yang sekaligus sebagai subjeknya.

Peserta didik adalah makhluk hidup yang khas, dengan karakteristik yang

unik, yang memiliki kepribadian sendiri dengan berbagai potensi diri

yang harus dikembangkan melalui proses pendidikan. Proses pendidikan

sangat jauh berbeda dengan proses produksi di lingkungan dunia industri,

karena proses pendidikan merupakan interaksi edukatif antara peserta

didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah

yang lebih baik dan positif. Sesuai dengan firman Allah SWT.:

....

“Sesungguhnya Allah tidak merubah apa yang ada pada sebuah

kaum hingga mereka mengubah apapun yang ada di diri mereka.” (Qs.

Ar-Ra’d [13]: 11)

Page 20: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

4

Allah menegaskan bahwa perubahan dimulai dari makhluk itu

sendiri, begitu pula dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang merupakan

sarana merubah karakteristik manusia menjadi lebih baik justru harus

mempersiapkan dengan baik bagaimana menjadi sarana yang benar-

benar dapat mewujudkan peserta didik menjadi manusia yang

berakhlakul karimah. Dengan demikian, ilmu pendidikan merupakan

ilmu yang nyata dan real berkenaan dengan realita subyek yang semakin

mandiri. Oleh karena itu, guru sebagai pelaksanan pembelajaran di kelas

yang sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan harus dijadikan

sasaran pertama dan utama revolusi mental di sekolah.4

Adapun latar belakang revolusi mental dalam pendidikan

dikarenakan perlunya penguatan karakter bagi peserta didik melalui

pemulihan pendidikan karakter di sekolah untuk mempersiapkan peserta

didik dalam menghadapi tantangan perkembangan era globalisasi.

Diperlukannya optimalisasi peran sekolah agar pemulihan pendidikan

karakter bagi peserta didik di sekolah lebih efektif. Peserta didik perlu

dibekali nilai-nilai agama atau moralitas yang tinggi agar peserta didik

tidak menjadi korban arus globalisasi.5

Revolusi mental juga diperlukan karena tantangan abad 21 dan

menyiapkan generasi emas 2045, yang menandai 100 tahun hari ulang

tahun kemerdekaan republik Indonesia adalah membangun manusia yang

produktif, kreatif, inovatif, berkarakter dan berkeahlian sesuai minat dan

kemampuan individu. Pendidikan harus membebaskan, membuka pintu

bagi peserta didik dalam mewujudkan cita-citanya sesuai dengan minat

4 E. Mulyasa, Revolusi Mental Dalam Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015), h. 4.

5 Ahmad Yusuf Sobri, Penyemaian Nilai Karakter Melalui Program Penguatan

Pendidikan Karakter di Sekolah, http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/Ahmad-

Yusuf-Sobri.pdf, diakses pada tanggal 11 Maret 2018, pukul 17.28 WIB.

Page 21: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

5

dan bakatnya masing-masing secara optimal, sehingga bisa menjadi

pribadi mandiri yang siap saling berkomunikasi dan berkolaborasi,

bersaing dan bersanding, bakhan bertanding. Untuk kepentingan tersebut,

diperlukan revolusi mental di sekolah sebagai jawaban konkret dan

operasional terhadap berbagai masalah pendidikan, baik masalah internal

maupun eksternal. Lantas apa, siapa dan bagaimana revolusi mental

disekolah itu?6

Revolusi mental dalam bidang pendidikan, perlu diawali dengan

mengembalikan peran guru dan sekolah sebagai fasilitator pendidikan

dan pembelajaran. Hal ini penting, karena kualitas sekolah sangat

bergantung pada kualitas guru dan lingkungannya. Oleh karena itu,

revolusi mental di sekolah harus menyentuh persoalan bagaimana

membangun manusia yang berkualitas dan berkarakter secara kaffah,

sehingga pendidikan tidak hanya menjadi ajang pengembangan

intelektual saja, tetapi mebangun karakter manusianya, jiwa dan

qolbunya. Untuk itu, sekolah terutama guru harus menjadi fasilitator

untuk meyiapkan dan menciptakan manusia yang kaffah, berintelektual

sekaligus berakhlakul karimah, dan yang paling penting dari semuanya

itu, mereka kelak dapat memberikan manfaat bagi kepentingan umat.7

Seperti hadis Nabi SAW.: “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling

bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni.

Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Melalui penelitian ini, penulis tertarik untuk mencari lebih dalam

mengenai konsep revolusi mental seperti apa yang diterapkan dalam

pendidikan sebagai sebagai upaya membentuk karakter siswa. Terutama

6 E. Mulyasa, Revolusi Mental Dalam Pendidikan, h. 5.

7 E. Mulyasa, Revolusi Mental Dalam Pendidikan, h. 19.

Page 22: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

6

merevolusi mental pendidik yang menjadi pemeran utama dalam proses

pendidikan.

Penulis membaca bahwa, Prof, Dr. H. E. Mulyasa, M. Pd

menulis buku tentang Revolusi Mental dalam Pendidikan. Dalam

bukunya terdapat penyakit-penyakit mental guru yang harus

disembuhkan. Dengan demikian penulis tertarik untuk menuangkan

konsep sebagai solusi dari penyakit-penyakit yang ada dalam buku

tersebut. Konsep yang dimaksud adalah solusi yang Allah tawarkan

dalam kitabnya yaitu Al-Qur´an dan juga pemikiran Mulyasa atas

penyakit tersebut.

Berkaitan dengan latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul, “Konsep Revolusi Mental

Guru Perspektif Mulyasa dan Al-Qur΄an.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh penulis,

dapat ditemukan beberapa masalah, diantaranya:

1. Semakin canggihnya teknologi sehingga mengharuskan pendidik

lebih gesit dalam mengejar ketertinggalannya dalam bidang teknologi

dan informasi dan sehingga dapat mengatasi kekhawatiran terhadap

perkembangan peserta didik.

2. Pendidik kurang mampu memfiltrasi pengaruh foreign culture dari

perkembangan zaman terhadap mental dan moral serta akhlak peserta

didik.

3. Kurangnya penerapan aspek atau nilai-nilai afektif (budi pekerti) atau

akhlak.

Page 23: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

7

4. Dibutuhkannya sebuah sistem yang dapat memenuhi tuntutan

pendidikan di masa sekarang, mampu menanamkan kebiasaan hidup

mandiri, terampil, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas.

5. Pendidik belum atau tidak bisa memberikan bekal dasar yang optimal

kepada peserta didik, baik dalam sikap spiritual, sikap sosial,

pengetahuan, maupun keterampilan.

6. Penurunan sikap mental, penurunan produktivitas dan kreativitas

pendidik, serta keterlambatan dalam mengikuti perkembangan

IPTEK.

7. Banyaknya penyimpangan guru di sekolah, sehingga tidak sesuai

dengan tugas dan fungsinya yang tidak lain untuk memberikan bekal

dasar kepada peserta didik.

8. Diperlukannya penguatan karakter bagi peserta didik melalui

restorasi pendidikan karakter di sekolah untuk mempersiapkan

peserta didik dalam menghadapi tantangan perkembangan era

globalisasi.

9. Pendidik harus memiliki bekal agama yang kuat karena peserta didik

perlu dibekali nilai-nilai agama atau moralitas yang tinggi agar

peserta didik tidak menjadi korban arus informasi global.

10. Kurangnya benteng atau akidah dalam diri sehingga tidak bisa

melakukan filtrasi terhadap perbuatan baik dan buruk.

11. Diperlukannya konsep revolusi mental untuk membangun karakter

pendidik yang lebih baik.

12. Banyaknya penyakit mental pendidik yang dapat menghambat

tercapainya tujuan pendidikan, sehingga harus direvolusi.

Page 24: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

8

C. Pembatasan Masalah

Dari hasil identifikasi masalah di atas, agar tulisan ini lebih

terfokus dan terarah, maka penulis membatasi masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini, yaitu tentang bagaimana konsep revolusi

mental yang harus diimplementasikan sebagai solusi penyembuhan

penyakit mental guru menurut Mulyasa dan Al-Qur´an.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis akan

merumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimanakah konsep revolusi mental dalam pendidikan?

2. Apa saja jenis penyakit mental guru menurut Mulyasa?

3. Bagaimana solusi terhadap penyakit mental guru menurut Mulyasa?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka

yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

konsep revolusi mental sebagai solusi terhadap penyakit mental guru

dalam perspektif Mulyasa.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian menunjukkan pada pentingnya penelitian

yang dilakukan, baik untuk pengembangan ilmu dan referensi penelitian

lebih lanjut. Dengan kata lain, manfaat penelitian berisi uraian yang

menunjukkan bahwa masalah yang dipilih memang layak untuk diteliti.

Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara teoritis

maupun praktis bagi penulis dan pembaca, yakni:

1. Manfaat Teoritis

Page 25: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

9

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran,

khususnya bagi semua profesi guru sebagai bahan bacaan dalam

meningkatkan kompetensi profesional guru.

b. Hasil penelitian ini secara teoritis dapat digunakan sebagai salah

satu acuan dalam menerapkan konsep revolusi mental dalam

mengobati penyakit-penyakit mental guru.

2. Manfaat Praktis

a. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dalam memecahkan masalah yang berkaitan

dengan peran konsep revolusi mental dalam mewujudkan guru

yang dapat diteladani.

b. Untuk menambah pengetahuan yang berguna bagi penulis saat

terjun di masyarakat agar dapat mengaplikasikan ilmu yang

penulis dapat.

c. Dapat menjadi solusi bagi masalah yang selama ini dialami oleh

tenaga kependidikan. Sehingga revolusi mental meningkatkan

kualitas dalam pendidikan.

G. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah kajian literatur yang relevan dengan

pokok bahasan penelitian yang akan dilakukan, atau bahkan memberikan

inspirasi dan mendasari dilakukannya penelitian.8 Dalam berbagai

literatur yang penulis telah baca, adapun bahan-bahan bacaan yang

berkaitan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan bahan telaah penulis,

antara lain:

8Huzaemah T. Yanggo, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi,

(Jakarta: IIQ Press, 2011), h. 13

Page 26: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

10

1. Skripsi yang ditulis oleh Nanda Nursyah Alam berjudul “Nilai-nilai

Revolusi Mental dan Implikasinya terhadap Pembentukan

Kepribadian Siswa (Studi Analilsis Materi Buku Pendidkan Agama

Islam Kurikulum 2013)” tahun 2017, Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Sunan Kalijaga.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai

bagaimana implikasi revolusi mental terhadap pembentukan

kepribadian siswa (studi analisis materi Pendidkan Agama Islam

Kurkulum 2013).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep

revolusi mental dan nilai-nilai revolusi mental serta implikasinya

terhadap pembentukan kepribadian siswa.

Penelitian ini merpakan jenis penelitian kepustakaan dengan

sumber data primer buku siswa pelajaran Pendidkan Agama Islam

dan Budi Pekerti Kelas X, XI, dan XII SMA Kurikulum 2013.

Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

psikologi pendidikan karena mengkaji masalah dengan mempelajari

kondisi kejiwaan dan tingkah laku siswa sebagai individu, anggota

kelompok dan lingkungan sekitar (sekolah, keluarga dan masyarakat)

dalam proses belajar mengajar. Analisis data dilakukan dengan

menggunakan teknik analisis konten.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Konsep revolusi

mental yaitu, perombakan kejiwaan seorang manusia dari yang keras

kepala, suka berdusta, mencuri, intoleran, menyeleweng, menyiksa

orang lain yang lainnya menjadi manusia lebih baik. (2) Kandungan

nilai revolusi mental dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti Kelas X yaitu percaya diri dan teguh pendirian, nilai sosial,

Page 27: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

11

nilai kejujuran, nilai religius (spiritual), nilai kesabaran (kontrol diri),

positive thingking, nilai persaudaraan. Adapun nilai revolusi mental

dalam Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI

yaitu nilai religius (spiritual), nilai saling menghormati, nilai

kejujuran, nilai kepatuhan, nilai keteladanan, nilai kerja keras, nilai

toleransi dan nilai anti kekerasan. Sedangkan adapun nilai revolusi

mental dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas

XI yaitu nilai religius (spiritual), nilai kerja keras, nilai optimisme,

nilai saling menghargai. (3) Implikasinya terhadap pembentukan

kepribadian siswa yaitu mengarahkan dan membimbing siswa

menjaadi taat beribadah, mengidenifikasi dan memahami tindakan-

tindakan negatif di masyarakat, melakukan praktik-praktik kegiatan

dan pengembangan diri, mengadakan kegiatan sosial masyarakat,

membuat pengayaan dan refleksi proses pembelajaran, dan

menerapkan kejujuran dalam setiap latihan dan ujian.9

Adapun persamaan peneliti dengan skripsi diatas adalah

sama-sama meneliti tentang revolusi mental dalam proses

pendidikan. Sedangkan perbedaannya adalah, peneliti pada skripsi di

atas meneliti bagaimana buku PAI berperan dalam merevolusi

mental, sedangkan peneliti akan meneliti tentang bagaimana revolusi

mental teerhdap pendidik yang memiliki penyakit-penyakit mental

sebagaimana tertuang dalam buku Revolusi Mental dalam Pendidikan

karya Mulyasa.

2. Skripsi yang ditulis oleh Emir Rasyid Fajrian berjudul “Islam

Nusantara Sebagai Pondasi Pendidikan Revolusi Mental (Dalam

9Nanda Nursyah Alam, “Nilai-nilai Revolusi Mental dan Implikasinya terhadap

Pembentukan Kepribadian Siswa (Studi Analilsis Materi Buku Pendidkan Agama Islam

Kurikulum 2013)”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2017

Page 28: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

12

Perspektif KH. A. Mustofa Bisri)” tahun 2016, Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguran Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai

bagaimana Islam Nusantara sebagai pondasi pendidikan revolusi

mental (dalam perspektif KH. A. Mustofa Bisri).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konsep

Islam Nusantara dan penddikan revolusi mental, dan

mendeskripsikan pemikiran mendasar dari KH. A. Mustofa Bisri.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tokoh. Penulis

menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan

analisis wacana. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah berbagai dokumen tertulis yang berisi pemikiran KH. A

Mustofa Bisri tentang Islam Nusantara dan pendidikan revolusi

mental. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan

penelusuran dan kajian dokumentasi serta wawancara. Sedangkan

untuk teknik analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis

wacana dengan model yang dikembangkan oleh A. Van Djik yang

terdiri dari struktur makro, superstruktur dan struktur mikro.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran KH. A.

Mustofa Bisri tentang Islam Nusantara dan pendidikan revolusi

mental antara lain dalam memaknai Islam Nusantara adalah Islam

yang khas ala Indonesia yang merupakan gabungan nilai Islam

teologis dengan nilai-nilai tradisi lokal, budaya dan adat istiadat di

Nusantara. Karakter Islam Nusantara menunjukan adanya kearifan

lokal di Nusantara yang tidak melanggar ajaran Islam, namun justru

menyinergikan ajaran Islam dengan adat istiadat lokal yang banyak

tersebar di wilayah Nusantara. Revolusi mental diperlukan untuk

Page 29: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

13

menggeser kembali pandangan ke arah yang benar, sehingga

langkah-langkah yang ditempuh pun menjadi benar.10

Adapun persamaan peneliti dengan skripsi diatas adalah

sama-sama meneliti tentang bagaimana revolusi mental harus

diimplementasikan. Perbedaannya, skripsi diatas membahas

bagaimana Islam Nusantara sebagai pondasi revolusi mental,

sedangkan peneliti akan meneliti tentang implementasi dalam praktek

pendidikan. Tertutama bagaimana pendidik yang seharusnya menjadi

peran utama dalam proses pendidikan itu sendiri.

3. Skipsi yang ditulis oleh Ibnu Khibban Al Ilyas berjudul “Revolusi

Mental Berbasis Al-qur`an dan Implikasinya Terhadap Guru

Pendidikan Agama Islam (telaah karya-karya M. Quraish Shihab)”,

tahun 2016, Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pada

kenyataannya bangsa Indonesia mengalami dekadensi mental,

dekadensi mental inilah yang sedang merasuki para guru terutama

guru pendidikan agama Islam di Indoenesia. Kesalahan guru yang

paling utama adalah belum atau tidak bisa memberikan bekal dasar

yang optimal kepada peserta didik, hal ini disebabkan karena

rendahnya aspek keilmuan dan aspek akhlak seorang guru.

Rendahnya dua aspek itulah yang nantinya tidak akan bisa ditularkan

kepada peserta didik secara optimal. Untuk itu penelitian ini

mengangkat tema revolusi mental dalam rangka merubah secara

besar-besaran kondisi mental manusia dari yang tidak baik menuju

kepada yang baik. Revolusi mental yang ditawarkan dalam penelitian

10

Emir Rasyid Fajrian berjudul “Islam Nusantara Sebagai Pondasi Pendidikan

Revolusi Mental (Dalam Perspektif KH. A. Mustofa Bisri)”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguran Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, 2016

Page 30: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

14

ini adalah revolusi mental yang digagas oleh M. Quraish Shihab

melalui karya-karyanya. Ayat Al-Qur´an yang dijadikan sebagai

acuan untuk menjalankan revolusi mental adalah QS. Ar-Ra’du ayat

11 dan QS. Al-Anfal ayat 53. Dari dua ayat inilah M. Quraish Shihab

mengeluarkan gagasannya tentang istilah mentalitas manusia dan

bagaimana merevolusi mental manusia tersebut.tentunya peneliti

mengetahui hal tersebut dengan menelaah karya-karya M. Quraish

Shihab, karena itu penelitian ini diharapkan dapat menggali

pengetahuan kita tentang revolusi mental berbasis Al-Qur´an dan

mengimplikasikannya terhadap guru pendidikan agama Islam.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang

menggunakan pendekatan tematik. Pengumpulan datanya

menggunakan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan

teknik analisis isi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam Al-Qur´an

istilah memiliki persamaan makna dengan kata mental. Istilah

tersebut adalah nafs, nafs inilah ang bisa melahirkan perbuatan postif

atau perbuatan negatif. Revolusi mental adalah bagaimana

memelihara nafs agar ketertarikan untuk melakukan perbuatan postif

lebih besar daripada melakukan perbuatan negatif. Maka dari itu,

perlu ada perhatian yang sangat bear untuk menjaga kesucian nafs.

Ada beberapa syarat untuk memelihara nafs dalam konteks

perubahan atau revolusi mental: 1). Meneguhkan nilai-niai. 2).

Memiliki iradah atau tekad yang kuat, 3). Memiliki kemampuan, baik

kemampuan fisik maupun non fisik. Dalam konteks revolusi mental

guru pendidikan agama Islam, ada beberapa ayat Al-Qur´an yang

dijadikan sebagai acuan sekaligus berimplikasi terhadap perilaku

Page 31: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

15

guru pendidikan agama Islam. Implikasi tersebut mencangkup aspek

keilmuan dan aspek akhlak seorang guru pendidikan agama Islam.

Adapun persamaan peneliti dengan skripsi diatas adalah

sama-sama meneliti tentang revolusi mental dalam pendidikan dan

sama-sama membahas tentang penyakit mental yang disebutkan

dalam buku Mulyasa. Sedangkan perbedaannya, peneliti akan

membuat perbedaan pada solusi yang ditawarkan penulis dalam

menangani penyakit mental guru.

4. Tesis yang ditulis oleh Muhammad Ihwan berjudul “Peran Guru PAI

dalam Revolusi Mental Siswa dalam Perspektif Islam di SMP 1

Yogyakarta” tahun 2015, Program Studi Pendidikan Agama Islam,

UIN Sunan Kalijaga.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai

bagaimana peran guru PAI dalam merevolusi mental siswa dalam

perspektif agama Islam di SMPN 1 Yogyakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

peran guru PAI dalam merevolusi mental siswa dalam perspektif

agama Islam di SMPN 1 Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat

deskriptif kualitatif. Teknik dalam penentuan subyek penelitian yang

penulis gunakan adalah sampling (purposive sampling). Adapun

metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, atau

catatan lapangan, dan dokumentasi seangkan analilis datanya

menggunakan desktiptif analitik, dan pada akhirnya kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam membentuk

karakter siswa di SMPN 1 Yogyakarta menggunakan pendekatan

komprehensif. Strategi revolusi mental menggunakan pendekatan

moral reasoning (penalaran moral) yaitu pembelajaran yang

Page 32: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

16

ditempuh dengan tahapan pengetahuan moral, perasaan moral, dan

tindakan moral melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam

SMPN 1 Yogyakarta melakukan beberapa startegi yaitu: Pertama

mengajarkan dan memberikan pemahaman tentang kebaikan,

keadilan kedua guru sebagai suritauladan sekaligus sebagai pengasuh

dan pembimbing ketiga menentukan prioritas karakter, keempat

praksi prioritas refleksi yaitu pendalaman untuk melihat sejauh mana

keberhasilan dan kegagalan pendidikan karakter peran revolusi

mental guru. Adapun dampak dari revolusi mental pendidikan

tersebut terhadap karakter siswa memiliki dampak yang cukup baik,

dari segi pengetahuan, perasaan dan tindakan yang mencerminkan

karakter baik dalam kesehariannya. Adapun nilai-nilai karakter yang

dimiliki yakni religius, tanggung jawab, jujur, kreatif, demokrasi,

disiplin, mandiri, toleransi, kerja keras, cinta kebersihan/ peduli

lingkungan, sopan santun, dan sederhana. SMPN 1 Yogyakarta dalam

pembentukan karakter adalah sesuai antara karakter yang di

tanamkan dengan indikator keberhasilan karakter dari gejala atau

fakta hasil observasi, bentuk keteladanan pembiasaan pengetahuan

keterlibatan orang tua dan masyarkat kunci keberhasilan penanaman

karakter. Adapun faktor pendukung dan penghambat keberhasilan

penanaman karakter peserta didik yang dianalisis menggunakan

analisis SWOT berdasarkan kondisi internal dan eksternal SMPN 1

Yogyakarta.11

Adapun persamaan peneliti dengan skripsi diatas adalah

sama-sama meneliti tentang revolusi mental dalam pendidikan.

Sedangkan perbedaannya, peneliti akan meneliti tentang konsep

11

Muhammad Ihwan, “Peran Guru PAI dalam Revolusi Mental Siswa dalam

Perspektif Islam di SMP 1 Yogyakarta”, Tesis, Program Studi Pendidikan Agama Islam,

UIN Sunan Kalijaga, 2015

Page 33: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

17

revolusi mental ruang lingkup guru. Revolusi mental yang dibahas

penulis merupakan solusi dari penyakit-penyakit guru yang terdapat

pada pendidik khususnya penyakit yang tertuang dalam buku

Mulyasa yang berjudul Revolusi Mental dalam Pendidikan.

5. Skripsi yang ditulis oleh Adi Nugroho berjudul “Konsep Revolusi

Mental Tan Malaka” tahun 2014, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Malang.

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah mengenai

bagaimana kondisi masyarakat pribumi Hindia Belanda, bagimana

konsep revolusi mental menurut Tan Malaka, bagaimana relevansi

konsep revolusi mental Tan Malaka bagi pergerakan nasional.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisi

mental masyarakat pribumi Hindia Belanda, untuk mendeskripsikan

konsep revolusi mental menurut Tan Malaka dan untuk

mendeskripsikan relevansi konsep revolusi mental Tan Malaka bagi

pergerakan nasional.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

sejarah. Metode ini meliputi, pemilihan topik yang didasarkan pada

perjuangan Tan Malaka dalam mengubah mental masyarakat pribumi

Hindia Belanda yang masih berpikiran magis religious menuju

pemikiran yang logis melalui sarana pendidikan dan pemikirannya,

heuristik, yaitu proses mencari dan mengumpulkan sumber data

penelitian, kritik sumber interprestasi yaitu penafsiran terhadap

sumber-sumber pustaka yang telah dikritik dan yang terakhir adalah

historiografi yang memiliki arti penulisan sejarah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh-tokoh pergerakan

nasional menggunakan pemikiran Tan Malaka dalam

memperjuangkan merebut kemerdekaan. Para tokoh tersebut meliputi

Page 34: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

18

Soekarno yang telah membaca “Naar de Republiek” atau dalam

terjemahan Bahasa Indonesia menjadi “Menuju Republik”,

menginspirasi beliau untuk menulis “Indonesia Menggugat”. W.R.

Soepratman sang pencipta lagu Indonesia Raya mengilhami bagian

akhir dari Massa Achtie yaitu kata “tanah tumpah darahku” diambil

dari bab XII yang bertajuk “Khayalan Seorang Revolusioner”. Inti

dari pemikiran revolusi mental Tan Malaka ini adalah didasari oleh

gagasan atau ide untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari pola

pemikiran yang masih terkurung dalam belenggu magis religius.

Revolusi mental mencakup tiga aspek kehidupan, yaitu logika

mistika, feodalisme, dan pendidikan. Tan Malaka mendefinisikan

magis religius sebagai logika mistika, yaitu pemikiran yang

menjadikan tahayul sebagai penyebab terjadinya suatu peristiwa.

Feodalisme merupakan salah satu penghambat masyarakat Indonesia

agar berpikir logis. Pendidikan merupakan sarana untuk menuju pola

pikir yang lebih modern dan terbebas dari logika mistik.12

Adapun persamaan peneliti dengan skripsi di atas adalah

sama-sama meneliti tentang revolusi mental dan mecari solusi atas

penyakit mental. Perbedaannya skripsi tersebut lebih terfokus pada

revolusi mental dalam konsep Tan Malaka untuk mengubah

masyarakat agar lepas dari pemikiran yang magis religius. Sedangkan

peneliti akan membahas bagaimana konsep revolusi mental dalam

bidang pendidikan. Peneliti berusaha mencari solusi bagaimana

merevolusi mental guru dari penyakit-penyakit mental yang tertuang

dalam buku Mulyasa dengan judul Revolusi mental dalam

Pendidikan.

12

Adi Nugroho berjudul,“Konsep Revolusi Mental Tan Malaka”, Skripsi, Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang, 2014

Page 35: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

19

H. Metode Penelitian

Metode penelitian diartikan sebagai salah satu cara yang harus

ditempuh untuk mencaai tujuan dengan menggunakan alat-alat tertentu,

sedangkan penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan,

mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan, usaha dimana

dilakukan menggunakan metode-metode tertentu.

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan

pelaksanaan penelitian yang didasari oeh asumsi-asumsi asar,

pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu

dihadapi.13

Metode penelitian ialah cara kerja meneliti, mengkaji, dan

menganalisis objek sasaran penelitian untuk mencari hasil atau

kesimpulan tertentu.14

1. Jenis Penelitian

Penulisan skripsi ini akan dilakukan dengan metode kualitatif.

Alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para

peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan

memhami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadang kala

merupakan suatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.15

Dengan demikian penulis akan secara mendalam menganalisis terkait

judul, agar dapat ditemukan titik terang dari permasalahan.

Metode yang digunakan penulis adalah metode Library

Research (riset kepustakaan/studi kepustakaan), untuk mendapatkan

13

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset, 2015) h. 52

14Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma,

2005), h. 43

15Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia,

2005), cet ke-2, h. 20.

Page 36: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

20

teori-teori yang mendukung tema dalam penulisana ini yang

diperoleh dari berbagai literatur.16

Library research (studi kepustakan) ialah segala usaha yang

dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan

dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi

itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,

karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,

ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia dan sumber-sumber

tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.

Studi kepustkaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat

dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah

dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan

studi kepustakan. Selain itu seorang penelitian dapat memperoleh

informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada

kaitannya dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakan peneliti

dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang

relevan dengan penelitiannya.

Adapun untuk teknik analisis, penulis menggunakan metode

deskriptif analitis. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang, sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau

dalam ingatan responden.

16

Soerjo Nomor Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UIP, 1986), cet.

Ke-III, h. 12.

Page 37: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

21

2. Sumber Data

Data yang terkumpul dalam penelitian selanjutnya

dianalisis dengan menggunakan teknik content analisis.17

Dalam riset

kepustakaan, pasti membutuhkan data primer dan data sekunder yang

akan digunakan sebagai bahan penelitian. Adapun data primer yang

dugunakan penulis adalah buku revolusi mental dalam pendidikan

karya Mulyasa. Sedangkan data sekunder, diambil dari buku-buku

yang menunjang judul penelitian di atas, jurnal, skripsi dan tesis serta

literatur yang terkait dengan judul.

Penulis akan berusaha semaksimal mungkin untuk

mengumpulakn bahan-bahan yang relevan serta mendukung

pembahsan skripsi ini. Data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka

berupa buku, literatur, dokumen-dokumen resmi, Al-Qur´an dan

hadis yang berhubungan dengan objek masalah.

I. Teknik dan Sistematika Penulisan

Teknik penulisan laporan dalam penelitian ini akan merujuk

pada buku yang disusun oleh Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo. MA, et

al. yang diterbitkan oleh LPPI Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta,

tahun 2017.

Sistematika penulisan adalah penjelasan tentang bagian-bagian

yang akan ditulis di dalam penelitian secara sistematis. Bagian ini berisi

logika struktur bab yang berisi nama judul bab dan sub bab.18

BAB I: Pendahuluan, bab ini memuat latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

17

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, h. 221-222

18Huzaemah T. Yanggo, et al, Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi,

(Tangerang: LPPI IIQ Jakarta, 2017), h. 7.

Page 38: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

22

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian,

sistematika penulisan.

BAB II: Kajian Teori,bab ini meliputi: Pertama, tentang konsep

revolusi mental dalam pendidikan, antara lain pengertian revolusi,

pengertian mental, pengertian revolusi mental dalam pendidikan, tujuan

dan manfaat revolusi mental dalam pendidikan. Kedua, tentang guru

sebagai objek revolusi mental dalam pendidikan, meliputi pengertian

guru, kriteria guru seharusnya dan sifat negatif guru.

BAB III: Sekilas tentag biografi penulis, profil buku revolusi

mental dalam pendidikan dan ayat tentang revolusi mental. Bab ini berisi

uraian yang menjelaskan secara rinci bagaimana biografi penulis buku,

latar belakang penulisan buku, karya lain yang pernah dibuat oleh penulis

buku dan metode penulisan buku serta identifikasi ayat tentang revolusi

mental.

BAB IV: Hasil Penelitian, bab ini berisi penyakit mental guru,

meliputi penyakit mental yang harus disembuhkan. Dan menguraikan

hasil analisis yakni solusi untuk penyakit mental pendidik menurut

penulis dalam perspektif Al-Qur´an atas penyakit mental pendidik yang

telah dipaparkan dalam buku Revolusi mental dalam pendidikan karya

Mulysa.

BAB V: Penutup, bab ini menguraikan kesimpulan yang

meliputi: kesimpulan dan saran.

Page 39: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

1

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah peneliti kemukakan tentang konsep

revolusi mental guru dalam perspektif Mulyasa dan Al-Qur`an, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan:

Konsep revolusi mental dalam pendidikan dimulai dari tenaga

kependidikan itu sendiri. Terutama sebagai pemeran utama dalam

pendidikan adalah guru. Guru berperan aktif dalam revolusi mental

dalam pendidikan. Tetapi sangat disayangkan bahwa masih banyak guru

yang belum menjadi guru seutuhnya. Banyak guru yang bermasalah

dalam dirinya baik dalam sikap dan perbuatannya akibat penyakit mental

dalam dirinya.

Menurut E. Mulyasa penyakit mental guru yang dimaksud antara

lain: Virus EBOLA (engga belajar otaknya lamban), TBC (tidak bisa

computer), Kurap (kurang aplikatif), Kudis (kurang disiplin), Asma (asal

masuk), Hipertensi (hiruk persoalkan tentang sertifikasi), Mual (mutu

ujian amat lemah), Asam Urat (asal selesai mengajar, materi usang

kurang akurat), Kram (kurang terampil), Gatal (galau tanpa alasan),

Tipus (tidak punya selera), Koreng (kurang objektif, ribet, enggan

bertanggug jawab), Virus SMS (susah melihat orang lain senang), Lesu

(lemah sumber), Liper (lemah ilmu pengetahuan, empati rendah), Kuman

(kurang manfaat), dan Diabetes (dihapdan anak bekerja tidak serius).

Itulah penyakit mental guru yang masih banyak dimiliki oleh guru di

Indonesia.

Dalam mengatasi penyakit mental guru tersebut penulis

menuliskan beberapa treatment atau solusi menurut Mulyasa dan Al-

Page 40: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

2

Qur`an. Menurut Mulyasa mental obat yang dibutuhkan oleh guru yang

pertama adalah be a smilling teacher kemudian penulis mencantumkan

ayat yang berhubungan dengan senyum terbaik yaitu An-Naml ayat 19.

Kedua revolusi mental melawan setan Bung Karno yang maksudnya

adalah sadar bahwa tugas guru yang sesungguhnya adalah

menyampaikan ilmunya bukan hanya sibuk memikirkan dirinya sendiri

apalagi hanya karena sertifikasi. Ditegaskan oleh Allah dalam QS. Ar-

Rahmaan ayat 2-4. Meniatkan kerja sebagai ibadah sebagai obat dari

penyakit penyakit diabetes (di hadapan anak bekerja tidak serius), gatal

(galau tanpa alasan), tipus (tidak punya selera) sebagaimana firman Allah

SWT. Adz-Dzariyah ayat 56. Disiplin dan adil ayat yang digunakan

adalah Surat Fushilat ayat 9-12, Surat Luqman ayat 32 dan An-Nahl ayat

90 sebagai solusi penyakit kudis (kurang disiplin) pada guru. Be a

professional teacher terdapat dalam surat Al-Israa ayat 84. Be An

Inovatife Teacher sebagai obat dari penyakit asam urat (asal masuk

materi kurang akurat), kram (kurang trampil), kurap (kurang aplikatif)

dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 284. Be Affection Teacher obat

dari empati rendah virus sms (sudah melihat orang lain senang) terdapat

pada surat An-Nisa ayat 8. Be A Usefull Teacher sebagai treatment dari

penyakit kuman (kurang manfaat) pada guru ayat yang menjelaskan yaitu

surat Al-Israa ayat 7. Serasi antara perbuatan dan perkataan diejalaskan

dalam surat Ash-Shaff ayat 2-3 dan Al-Baqarah ayat 44. Haus akan ilmu

sebagai solusi dari penyakit ebola (enggan belajar otaknya lamban), lesu

(lemah sumber) dan liper (lemah ilmu pengetahuan) dijelaskan pada surat

Al-Mujadilah ayat 11. Dan yang terakhir adalah belajar pada ahlinya

sebagai solusi dalam mengatasi penyakit tidak bisa komputer dan

dijelaskan oleh Allah SWT. dalam surat An-Nahl ayat 43 dan Al-Anbiya

Page 41: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

3

ayat 7. Itulah penyakit dan solusi terhadap penyakit mental guru dalam

perspektif Mulyasa dan Al-Qur`an.

B. Saran

Adapun saran-saran yang perlu penulis kemukakan yaitu:

Dengan banyak kekurangan penulis menyarankan bahwa konsep

revolusi mental dalam pendidikan harus benar-benar diaplikasikan. Tidak

hanya banyak membahas teori tetapi haruslah dipraktikan dalam sehari-

hari. Percuma apabila begitu banyak teori tapi tidak dipraktikan dalam

kehidupan nyata. Dan sebagai seorang guru yang menjadi pemeran utama

dalam peroses pendidikan harus memulai untuk merubah semua penyakit

mental yang diderita dengan mulai memperbaiki diri, evaluasi apa yang

kurang selama menjadi guru.

Bukan hanya mengevaluasi tetapi juga memulai bagaimana

menjadi guru yang baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan

menjadi guru profesional dalam lingkungan pendidikan dan juga di

hadapan Allah SWT. Dengan menerapkan onsep revolusi mental guru ini

diharapkan banyak guru yang sadar bahwa tugasnya bukan hanya sebagai

batu loncatan atau pengisi waktu luang, tetapi sadar akan tugas dan peran

guru itu sendiri.

Page 42: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

4

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Pendidikan Pesantren dalam Membangun Revolusi Mental,

http://pwansorjabar.org/pendidikan-pesantren-dalam-membangun-

revolusi-mental/, diakses pada tanggal 11 Maret 2018, pukul 18.19

WIB.

Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan: Tafsir Al-ayat Al-tarbawiy.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Afendi, Arief Hidayat. Al-Islam Studi Al-Qur`an: Kajian Tafsir Tarbawi.

Yogyakarta: Deepublish. 2016.

Alam, Nanda Nursyah. “Nilai-nilai Revolusi Mental dan Implikasinya

terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa (Studi Analilsis Materi

Buku Pendidkan Agama Islam Kurikulum 2013)”. Skripsi. Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan. UIN Sunan Kalijaga. 2017

Al-Mahali, Jalaluddin & Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain Jilid I: Surah

An-Nisaa. ter. dari Tafsir Jalalain oleh Najib Junaidi. Surabaya: PT.

Elba Mandiri Fitrah Sejahrtera. 2015.

Al-Maududi, Abul A’la. Khalifah dan Kerajaan. ter. dari Muhammad al-

Baqir. Bandung: Mizan. 1993. Cet. ke-6

Alwi, Haddad. Uswatun Hasanah. Jakarta: PT. Mizan Publika. 2009.

Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Yogyakarta: Rineka Cipta. 2002.

Asmani, Jamal Ma’mur. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif.

Jogjakarta: Diva Press. 2010.

B, Hurlock E. Perkembangan Anak Jilid I. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

1978.

Bagian Program dan Pelaporan Itjen, “Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi

Mental”, https://www.kemenkopmk.go.id/artikel/sosialisasi-gerakan-

nasional-revolusi-mental-0 diakses tanggal 2 Juli 2018 pukul 23.58.

Danmiarti, Rahma. “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pendukung

Tumbuh Kembang Wawasan Kebangsaan Pada Mata Pelajaran

PPKN Di SMP Negeri 7 Palembang”. dalam Jurnal Manajemen.

Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan. 2017

Endraswara,Suwardi. Revolusi Mental dalam Budaya Jawa. Yogyakarta:

Narasi, 2015.

Fajrian, Emir Rasyid. “Islam Nusantara Sebagai Pondasi Pendidikan

Revolusi Mental (Dalam Perspektif KH. A. Mustofa Bisri)”. Skripsi.

Page 43: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

5

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguran Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Purwokerto. 2016

Goleman, D. Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT. Graedia Pustaka Utama.

1996.

Haryatmoko, “Revolusi Mental di Ranah Politik: Orientasi Pelayan Publik

dan Pola Baru Seleksi Pejabat Publik”. dalam Semiarto Aji Purwanto

(ed). Revolusi Mental

Hasbullah, Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

2006.

Hie, Bayu Prawira. Revolusi Sistem Pendidikan Nasional. Jakrata: Gramedia

Pustaka Utama.2014.

Huson, Totok Prio. Makalah Upaya Peningkatan Retorika, Tendensi, dan

Kompetensi Bakat dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pendidikan

dengan Aksentuasi Program Pedagogi Sejak Duduk di Sekolah

Dasar. Magelang: Universitas Muhammadiyah Magelang, 2016.

Ihwan, Muhammad. “Peran Guru PAI dalam Revolusi Mental Siswa dalam

Perspektif Islam di SMP 1 Yogyakarta”. Tesis. Program Studi

Pendidikan Agama Islam. UIN Sunan Kalijaga. 2015

Imron, Elok Tsurroya. “Analisis Komparansi Konsep Belajar dan

Pembelajaran Menurut Al-Ghazali dan Al-Zharnuji”. Skripsi,

Fakultas Tarbiyah Universitas Negeri Malang. 2008.

Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.2008.

Jaya, Hermawan Karta dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing.

Bandung: Mizan, 2006. h. 132

Kaelan. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta:

Paradigma. 2005. h. 43

Koentjaraningrat. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit

Djambatan. 2007.

Koesoema, Doni. Strategi Pendidikan Karakter, Revolusi Mental dalam

Lembaga Pendidikan. Yogyakarta: PT Kanisius. 2015.

Kritiawan, Muhammad. “Telaah Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter

Dalam Pembentukkan Sumber Daya Manusia Indonesia Yang Pandai

Dan Berakhlak Mulia”. dalam Jurnal Ta’dib. 2015.

M. Darwis Hude, Jurnal Pendidikan Agama Islam: Mengemas Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam yang Bermakna. Jakarta: Institut Ilmu Al-

Qur`an. 2014.

Page 44: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

6

M. Quraish Syihab, Al-Qur´an dan Revolusi Mental (Acara Muara Hati),

diakses di https://www.youtube.com/watch?v=WhuBNOe9acQ pada 1

Juli 2018 pukul 22.00 WIB

Marimba, Ahmad. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-

Maarif. 1989.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2011.

Mujib, Abdul. Ilmu Pendidikan Islam. Semarang: Prenada Kencana. 2006.

Mulyasa, E. Revolusi Mental dalam Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 2015.

Nata, Abudin. Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid.

Jakarta: Raja Grafindo. 2001.

Nawawi, Hadari. Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press. 1993.

Nugroho, Adi. “Konsep Revolusi Mental Tan Malaka”. Skripsi. Fakultas

Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. 2014

Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. 1991. Cet. XII

Prasetyo, Sigit Aris Bung Karno dan Revolusi Mental. Tangerang

Selatan: Imania. 2017

Putra, Heddy Shri Ahimsa. “Strategi Kebudayaan untuk Revolusi Mental di

Indonesia”. dalam Semiarto Aji Purwanto (ed.). Revolusi Mental

Rahmawati, Reni. Kepemimpinan Non-Muslim Menurut Al-Qur´an. Jakarta:

Institut Ilmu Al-Qur´an. 2014), h. 138

Ridlo, Saiful dan Andin Irsadi. “Pengembangan Nilai Karakter Konservasi

Berbasis Pembelajaran”, dalam Jurnal Penelitian Pendidikan, 2012

Roza, Ahmad. “Internalisasi Revolusi Mental”. dalam Tarbawiyah. Vol. 13

No. 2 Edisi Juli-Desember 2016.

Saifuddin. Revolusi Mental dalam Perspektif Al-Qur´an. dalam Maghza Vol.

1, No. 2, Juli-Desember 2016.

Semiun,Yustinus. Kesehatan Mental. Yogyakarta: Kanisius. 2006.

Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-

Qur´an. Jakarta: Lentera Hati. 2002. vol. 7.

Page 45: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

7

Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Qur´an: Tafsir Tematik atas Pelbagai

Persoalan Umat. Bandung: Mizan. 2007.

Sobri, Ahmad Yusuf. Penyemaian Nilai Karakter Melalui Program

Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah,

http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/Ahmad-Yusuf-

Sobri.pdf, diakses pada tanggal 11 Maret 2018, pukul 17.28 WIB.

Soekanto, Soerjo Nomor. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UIP. 1986.

Cet. Ke-III

Subana dan Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka

Setia. 2005. Cet ke-2

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset. 2015.

Sumodiningrat, Gunawan. Revolusi Mental: Pembentukan Karakter Bangsa

Indonesia. Yogyakarta: Media Presindo. 2015.

Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Dari Konsepsi Sampai

Implementasi, Jakarta: Grafindo Persada. 2002.

Supelli, Karlina. “Mengartikan Revolusi Mental”.

https://ahmadsamantho.wordpress.com/2014/07/04/mengartikanrevol

usi-mental/, diakses tanggal 14 April 2016.

Suprapto, B. Revolusi Mental Dimulai dari Pendidikan,

http://www2.jawapos.com/baca/artikel/6669/Revolusi-Mental-

Dimulai-dari-Pendidikan/ diakses tanggal 27 Mei 2018 pukul

21.05WIB.

Susiarja, A. Pendidikan Dalam Tantangan Zaman. Yogyakarta: Kanisius PT.

2014.

Syalhub, Asy. Fuad Abdul Aziz. “Begini Harusnya Menjadi Guru”. terj. dari

Al-Muallim al-Awwal (Qudwah Likulli Mu’allim wa Mu’allimah)

oleh Jamaluddin. Jakarta: Darul HAQ. 2016. Cet ke X.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja

Rosda Karya. 1994.

Tanzeh, Ahmad. Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras. 2011.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008

Page 46: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

8

Wicaksono,Andri. “Mencari Karakter Pendidik yang Ideal Bagi Indonesia

(Dalam Cerita Dan Realita Dari Masa Ke Masa)”. dalam Lentera:

Jurnal Ilmiah Kependidikan STKIP PGRI Bandar Lampung. Vol. 1

2017.

Yanggo, Huzaemah T, et al. Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan

Skripsi. Tangerang: LPPI IIQ Jakarta. 2017.

Zakaria, Hamry Gusman. 5 Pilar Revolusi Mental. Jakarta: PT. Alex Media

Komputindo. 2017.

Zanwir dan Widyaiswara, Potret Pendidikan Indonesia Masa Lalu, Kini dan

Hari Esok,

http://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&vie

w=article&id=577:drszanwirspd&catid=41:top-headlines,

diaksespada tanggal 11 Maret 2018, pukul 17.00 WIB.

Page 47: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

1

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah peneliti kemukakan tentang konsep

revolusi mental guru dalam perspektif Mulyasa dan Al-Qur`an, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan:

Konsep revolusi mental dalam pendidikan dimulai dari tenaga

kependidikan itu sendiri. Terutama sebagai pemeran utama dalam

pendidikan adalah guru. Guru berperan aktif dalam revolusi mental

dalam pendidikan. Tetapi sangat disayangkan bahwa masih banyak guru

yang belum menjadi guru seutuhnya. Banyak guru yang bermasalah

dalam dirinya baik dalam sikap dan perbuatannya akibat penyakit mental

dalam dirinya.

Menurut E. Mulyasa penyakit mental guru yang dimaksud antara

lain: Virus EBOLA (engga belajar otaknya lamban), TBC (tidak bisa

computer), Kurap (kurang aplikatif), Kudis (kurang disiplin), Asma (asal

masuk), Hipertensi (hiruk persoalkan tentang sertifikasi), Mual (mutu

ujian amat lemah), Asam Urat (asal selesai mengajar, materi usang

kurang akurat), Kram (kurang terampil), Gatal (galau tanpa alasan),

Tipus (tidak punya selera), Koreng (kurang objektif, ribet, enggan

bertanggug jawab), Virus SMS (susah melihat orang lain senang), Lesu

(lemah sumber), Liper (lemah ilmu pengetahuan, empati rendah), Kuman

(kurang manfaat), dan Diabetes (dihapdan anak bekerja tidak serius).

Itulah penyakit mental guru yang masih banyak dimiliki oleh guru di

Indonesia.

Dalam mengatasi penyakit mental guru tersebut penulis

menuliskan beberapa treatment atau solusi menurut Mulyasa dan Al-

Page 48: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

2

Qur`an. Menurut Mulyasa mental obat yang dibutuhkan oleh guru yang

pertama adalah be a smilling teacher kemudian penulis mencantumkan

ayat yang berhubungan dengan senyum terbaik yaitu An-Naml ayat 19.

Kedua revolusi mental melawan setan Bung Karno yang maksudnya

adalah sadar bahwa tugas guru yang sesungguhnya adalah

menyampaikan ilmunya bukan hanya sibuk memikirkan dirinya sendiri

apalagi hanya karena sertifikasi. Ditegaskan oleh Allah dalam QS. Ar-

Rahmaan ayat 2-4. Meniatkan kerja sebagai ibadah sebagai obat dari

penyakit penyakit diabetes (di hadapan anak bekerja tidak serius), gatal

(galau tanpa alasan), tipus (tidak punya selera) sebagaimana firman Allah

SWT. Adz-Dzariyah ayat 56. Disiplin dan adil ayat yang digunakan

adalah Surat Fushilat ayat 9-12, Surat Luqman ayat 32 dan An-Nahl ayat

90 sebagai solusi penyakit kudis (kurang disiplin) pada guru. Be a

professional teacher terdapat dalam surat Al-Israa ayat 84. Be An

Inovatife Teacher sebagai obat dari penyakit asam urat (asal masuk

materi kurang akurat), kram (kurang trampil), kurap (kurang aplikatif)

dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 284. Be Affection Teacher obat

dari empati rendah virus sms (sudah melihat orang lain senang) terdapat

pada surat An-Nisa ayat 8. Be A Usefull Teacher sebagai treatment dari

penyakit kuman (kurang manfaat) pada guru ayat yang menjelaskan yaitu

surat Al-Israa ayat 7. Serasi antara perbuatan dan perkataan diejalaskan

dalam surat Ash-Shaff ayat 2-3 dan Al-Baqarah ayat 44. Haus akan ilmu

sebagai solusi dari penyakit ebola (enggan belajar otaknya lamban), lesu

(lemah sumber) dan liper (lemah ilmu pengetahuan) dijelaskan pada surat

Al-Mujadilah ayat 11. Dan yang terakhir adalah belajar pada ahlinya

sebagai solusi dalam mengatasi penyakit tidak bisa komputer dan

dijelaskan oleh Allah SWT. dalam surat An-Nahl ayat 43 dan Al-Anbiya

Page 49: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

3

ayat 7. Itulah penyakit dan solusi terhadap penyakit mental guru dalam

perspektif Mulyasa dan Al-Qur`an.

B. Saran

Adapun saran-saran yang perlu penulis kemukakan yaitu:

Dengan banyak kekurangan penulis menyarankan bahwa konsep

revolusi mental dalam pendidikan harus benar-benar diaplikasikan. Tidak

hanya banyak membahas teori tetapi haruslah dipraktikan dalam sehari-

hari. Percuma apabila begitu banyak teori tapi tidak dipraktikan dalam

kehidupan nyata. Dan sebagai seorang guru yang menjadi pemeran utama

dalam peroses pendidikan harus memulai untuk merubah semua penyakit

mental yang diderita dengan mulai memperbaiki diri, evaluasi apa yang

kurang selama menjadi guru.

Bukan hanya mengevaluasi tetapi juga memulai bagaimana

menjadi guru yang baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan

menjadi guru profesional dalam lingkungan pendidikan dan juga di

hadapan Allah SWT. Dengan menerapkan onsep revolusi mental guru ini

diharapkan banyak guru yang sadar bahwa tugasnya bukan hanya sebagai

batu loncatan atau pengisi waktu luang, tetapi sadar akan tugas dan peran

guru itu sendiri.

Page 50: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

4

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Pendidikan Pesantren dalam Membangun Revolusi Mental,

http://pwansorjabar.org/pendidikan-pesantren-dalam-membangun-

revolusi-mental/, diakses pada tanggal 11 Maret 2018, pukul 18.19

WIB.

Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan: Tafsir Al-ayat Al-tarbawiy.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Afendi, Arief Hidayat. Al-Islam Studi Al-Qur`an: Kajian Tafsir Tarbawi.

Yogyakarta: Deepublish. 2016.

Alam, Nanda Nursyah. “Nilai-nilai Revolusi Mental dan Implikasinya

terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa (Studi Analilsis Materi

Buku Pendidkan Agama Islam Kurikulum 2013)”. Skripsi. Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan. UIN Sunan Kalijaga. 2017

Al-Mahali, Jalaluddin & Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain Jilid I: Surah

An-Nisaa. ter. dari Tafsir Jalalain oleh Najib Junaidi. Surabaya: PT.

Elba Mandiri Fitrah Sejahrtera. 2015.

Al-Maududi, Abul A’la. Khalifah dan Kerajaan. ter. dari Muhammad al-

Baqir. Bandung: Mizan. 1993. Cet. ke-6

Alwi, Haddad. Uswatun Hasanah. Jakarta: PT. Mizan Publika. 2009.

Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Yogyakarta: Rineka Cipta. 2002.

Asmani, Jamal Ma’mur. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif.

Jogjakarta: Diva Press. 2010.

B, Hurlock E. Perkembangan Anak Jilid I. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

1978.

Bagian Program dan Pelaporan Itjen, “Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi

Mental”, https://www.kemenkopmk.go.id/artikel/sosialisasi-gerakan-

nasional-revolusi-mental-0 diakses tanggal 2 Juli 2018 pukul 23.58.

Danmiarti, Rahma. “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pendukung

Tumbuh Kembang Wawasan Kebangsaan Pada Mata Pelajaran

PPKN Di SMP Negeri 7 Palembang”. dalam Jurnal Manajemen.

Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan. 2017

Endraswara,Suwardi. Revolusi Mental dalam Budaya Jawa. Yogyakarta:

Narasi, 2015.

Fajrian, Emir Rasyid. “Islam Nusantara Sebagai Pondasi Pendidikan

Revolusi Mental (Dalam Perspektif KH. A. Mustofa Bisri)”. Skripsi.

Page 51: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

5

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguran Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Purwokerto. 2016

Goleman, D. Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT. Graedia Pustaka Utama.

1996.

Haryatmoko, “Revolusi Mental di Ranah Politik: Orientasi Pelayan Publik

dan Pola Baru Seleksi Pejabat Publik”. dalam Semiarto Aji Purwanto

(ed). Revolusi Mental

Hasbullah, Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

2006.

Hie, Bayu Prawira. Revolusi Sistem Pendidikan Nasional. Jakrata: Gramedia

Pustaka Utama.2014.

Huson, Totok Prio. Makalah Upaya Peningkatan Retorika, Tendensi, dan

Kompetensi Bakat dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pendidikan

dengan Aksentuasi Program Pedagogi Sejak Duduk di Sekolah

Dasar. Magelang: Universitas Muhammadiyah Magelang, 2016.

Ihwan, Muhammad. “Peran Guru PAI dalam Revolusi Mental Siswa dalam

Perspektif Islam di SMP 1 Yogyakarta”. Tesis. Program Studi

Pendidikan Agama Islam. UIN Sunan Kalijaga. 2015

Imron, Elok Tsurroya. “Analisis Komparansi Konsep Belajar dan

Pembelajaran Menurut Al-Ghazali dan Al-Zharnuji”. Skripsi,

Fakultas Tarbiyah Universitas Negeri Malang. 2008.

Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.2008.

Jaya, Hermawan Karta dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing.

Bandung: Mizan, 2006. h. 132

Kaelan. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta:

Paradigma. 2005. h. 43

Koentjaraningrat. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit

Djambatan. 2007.

Koesoema, Doni. Strategi Pendidikan Karakter, Revolusi Mental dalam

Lembaga Pendidikan. Yogyakarta: PT Kanisius. 2015.

Kritiawan, Muhammad. “Telaah Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter

Dalam Pembentukkan Sumber Daya Manusia Indonesia Yang Pandai

Dan Berakhlak Mulia”. dalam Jurnal Ta’dib. 2015.

M. Darwis Hude, Jurnal Pendidikan Agama Islam: Mengemas Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam yang Bermakna. Jakarta: Institut Ilmu Al-

Qur`an. 2014.

Page 52: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

6

M. Quraish Syihab, Al-Qur´an dan Revolusi Mental (Acara Muara Hati),

diakses di https://www.youtube.com/watch?v=WhuBNOe9acQ pada 1

Juli 2018 pukul 22.00 WIB

Marimba, Ahmad. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-

Maarif. 1989.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2011.

Mujib, Abdul. Ilmu Pendidikan Islam. Semarang: Prenada Kencana. 2006.

Mulyasa, E. Revolusi Mental dalam Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 2015.

Nata, Abudin. Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid.

Jakarta: Raja Grafindo. 2001.

Nawawi, Hadari. Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press. 1993.

Nugroho, Adi. “Konsep Revolusi Mental Tan Malaka”. Skripsi. Fakultas

Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. 2014

Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. 1991. Cet. XII

Prasetyo, Sigit Aris Bung Karno dan Revolusi Mental. Tangerang

Selatan: Imania. 2017

Putra, Heddy Shri Ahimsa. “Strategi Kebudayaan untuk Revolusi Mental di

Indonesia”. dalam Semiarto Aji Purwanto (ed.). Revolusi Mental

Rahmawati, Reni. Kepemimpinan Non-Muslim Menurut Al-Qur´an. Jakarta:

Institut Ilmu Al-Qur´an. 2014), h. 138

Ridlo, Saiful dan Andin Irsadi. “Pengembangan Nilai Karakter Konservasi

Berbasis Pembelajaran”, dalam Jurnal Penelitian Pendidikan, 2012

Roza, Ahmad. “Internalisasi Revolusi Mental”. dalam Tarbawiyah. Vol. 13

No. 2 Edisi Juli-Desember 2016.

Saifuddin. Revolusi Mental dalam Perspektif Al-Qur´an. dalam Maghza Vol.

1, No. 2, Juli-Desember 2016.

Semiun,Yustinus. Kesehatan Mental. Yogyakarta: Kanisius. 2006.

Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-

Qur´an. Jakarta: Lentera Hati. 2002. vol. 7.

Page 53: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

7

Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Qur´an: Tafsir Tematik atas Pelbagai

Persoalan Umat. Bandung: Mizan. 2007.

Sobri, Ahmad Yusuf. Penyemaian Nilai Karakter Melalui Program

Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah,

http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/Ahmad-Yusuf-

Sobri.pdf, diakses pada tanggal 11 Maret 2018, pukul 17.28 WIB.

Soekanto, Soerjo Nomor. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UIP. 1986.

Cet. Ke-III

Subana dan Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka

Setia. 2005. Cet ke-2

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset. 2015.

Sumodiningrat, Gunawan. Revolusi Mental: Pembentukan Karakter Bangsa

Indonesia. Yogyakarta: Media Presindo. 2015.

Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Dari Konsepsi Sampai

Implementasi, Jakarta: Grafindo Persada. 2002.

Supelli, Karlina. “Mengartikan Revolusi Mental”.

https://ahmadsamantho.wordpress.com/2014/07/04/mengartikanrevol

usi-mental/, diakses tanggal 14 April 2016.

Suprapto, B. Revolusi Mental Dimulai dari Pendidikan,

http://www2.jawapos.com/baca/artikel/6669/Revolusi-Mental-

Dimulai-dari-Pendidikan/ diakses tanggal 27 Mei 2018 pukul

21.05WIB.

Susiarja, A. Pendidikan Dalam Tantangan Zaman. Yogyakarta: Kanisius PT.

2014.

Syalhub, Asy. Fuad Abdul Aziz. “Begini Harusnya Menjadi Guru”. terj. dari

Al-Muallim al-Awwal (Qudwah Likulli Mu’allim wa Mu’allimah)

oleh Jamaluddin. Jakarta: Darul HAQ. 2016. Cet ke X.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja

Rosda Karya. 1994.

Tanzeh, Ahmad. Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras. 2011.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008

Page 54: KONSEP REVOLUSI MENTAL GURU DALAM PERSPEKTIF …

8

Wicaksono,Andri. “Mencari Karakter Pendidik yang Ideal Bagi Indonesia

(Dalam Cerita Dan Realita Dari Masa Ke Masa)”. dalam Lentera:

Jurnal Ilmiah Kependidikan STKIP PGRI Bandar Lampung. Vol. 1

2017.

Yanggo, Huzaemah T, et al. Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan

Skripsi. Tangerang: LPPI IIQ Jakarta. 2017.

Zakaria, Hamry Gusman. 5 Pilar Revolusi Mental. Jakarta: PT. Alex Media

Komputindo. 2017.

Zanwir dan Widyaiswara, Potret Pendidikan Indonesia Masa Lalu, Kini dan

Hari Esok,

http://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&vie

w=article&id=577:drszanwirspd&catid=41:top-headlines,

diaksespada tanggal 11 Maret 2018, pukul 17.00 WIB.