REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA...

67
REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung) (Skripsi) Oleh : FRENDY KURNIAWAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2019

Transcript of REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA...

Page 1: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

REVITALISASI PASAR TRADISIONAL

(Studi Pada Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung)

(Skripsi)

Oleh :

FRENDY KURNIAWAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2019

Page 2: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

ABSTRACT

TRADITIONAL MARKET REVITALIZATION

(Study In Tani Traditional Market Of Bandarlampung City)

By

FRENDY KURNIAWAN

The Tani Traditional Market of Bandarlampung City was originally created from

an idea by the department of agriculture, who wanted to create a market

specifically for the local agriculture harvest and could be said to be one of the

largest agriculture market in Bandarlampung City. Tani Traditional Market plays

an important role in the people’s economy in Bandarlampung City. But like most

other traditional markets, Tani Traditional Market has many problems such as

dirty, irregular, and uncomfortable. These problems also show that the Tani

Traditional Market has declined in quality.

The purpose of this research is to describe the traditional market revitalization

program in Tani Traditional Market of Bandarlampung City and find out the

factors that inhibit it. The research method used is descriptive research type with

qualitative approach. The location of this research is in Pasar Tapis Berseri

Regional Company of Bandarlampung City and Tani Traditional Market of

Bandarlampung City. Collecting data method used are interview, observation, and

documentation.

The conclusion of this study is this program has been implemented quite well.

This can be seen in the physical intervention stage. The market buildings has been

built to be magnificent, market floor that has been tiled, and permanent roof. At

the stage of economic rehabilitation, it is still not good because after

revitalization, some traders have no increase in income. At the stage of social

engineering / institutional development it has been done well. The market is

cleaner and safer. The implementation of the traditional market revitalization

program has inhibiting factors such as the available market area is not enough to

accommodate all traders. Besides that the size of the road around the market is not

wide enough and does not surround the entire market side.

Keywords: Revitalization, Traditional Market

Page 3: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

ABSTRAK

REVITALISASI PASAR TRADISIONAL

(Studi Pada Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung)

Oleh

FRENDY KURNIAWAN

Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung terbentuk bermula dari gagasan Dinas

Pertanian yang ingin mendirikan pasar khusus untuk hasil pertanian di wilayah

setempat dan saat ini bisa dikatakan sebagai salah satu pasar pertanian terbesar di

Kota Bandarlampung. Pasar Rakyat Tani memainkan peranan penting dalam

perekonomian masyarakat di Kota Bandarlampung. Namun seperti kebanyakan

pasar tradisional lainnya, Pasar Rakyat Tani memiliki banyak masalah seperti

kotor, tidak teratur, dan tidak nyaman. Berbagai masalah tersebut juga

menunjukkan bahwa Pasar Rakyat Tani kualitasnya telah menurun.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan program revitalisasi pasar

tradisional di Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung serta mengetahui faktor-

faktor yang menghambatnya. Metode penelitian yang digunakan adalah tipe

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di

Perusahaan Daerah Pasar Tapis Berseri Kota Bandarlampung dan Pasar Rakyat

Tani Kota Bandarlampung. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data:

observasi, dokumentasi, dan wawancara.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah program ini sudah dilaksanakan dengan

cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik, gedung pasar sudah

dibagun menjadi megah, lantai pasar yang sudah dikeramik, dan atap yang

permanen. Pada tahap rehabilitasi ekonomi masih kurang baik karena setelah

dilakukan revitalisasi, beberapa pedagang tidak mengalami peningkatan

pendapatan. Pada tahapan rekayasa sosial/pengembangan institusional sudah

dilakukakan dengan baik. Pasar sudah lebih bersih dan aman. Pelaksanaan

revitalisasi Pasar Rakyat Tani terdapat faktor yang menghambat seperti luas lahan

pasar yang tersedia tidak cukup untuk menampung semua pedagang. Selain itu

ukuran jalan di sekitar pasar tidak cukup lebar dan tidak mengelilingi seluruh sisi

pasar.

Kata Kunci : Revitalisasi, Pasar Tradisional

Page 4: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

REVITALISASI PASAR TRADISIONAL

(Studi Pada Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung)

Oleh

Frendy Kurniawan

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

SARJANA ADMINISTRASI PUBLIK

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2019

Page 5: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,
Page 6: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,
Page 7: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,
Page 8: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Frendy Kurniawan, terlahir di

keluarga yang sederhana sebagai anak kedua dari

pasangan Almarhum Bapak Tugimin dan Almarhumah Ibu

Nur Betty. Penulis dilahirkan pada tanggal 9 Juni 1993 di

Kabupaten Pringsewu. Pendidikan yang ditempuh oleh

penulis dimulai pada tahun 1999 dari Sekolah Dasar (SD)

di SD Negeri 2 Sinar Mulya kemudian pada tahun 2001 pindah ke SD Negeri 3

Banyumas. Kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama

(SMP) di SMP Negeri 1 Banyumas Kabupaten Pringsewu, yang diselesaikan pada

tahun 2008, dan melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA

Negeri 1 Kabupaten Pringsewu yang diselesaikan pada tahun 2011.

Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi

Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, melalui jalur

SNMPTN. Pada tahun 2013, penulis melaksanakan KKN di Desa Banding,

Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan selama 40 hari. Selama

menimba ilmu di Kampus Hijau penulis tercatat aktif dalam organisasi

kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (HIMAGARA)

dan FSPI.

Page 9: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

MOTTO

Seorang pedagang yang melakukan pendekatan bisnis dengan ide

melayani publik dengan baik tidak perlu takut menghadapi persaingan.

(James Cash Penney)

Di era persaingan global jika pasar tradisional ingin tetap bertahan

maka harus melakukan perubahan dan dikelola dengan semangat

inovasi serta terobosan kreatif untuk menghadapi berbagai tantangan.

(Frendy Kurniawan)

Page 10: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

PERSEMBAHAAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk mereka yang menyayangiku:

Almarhumah Ibu dan Almarhum Bapak Tercinta

Bibi dan Paman Tersayang

Selalu berjuang dalam usaha serta doa yang tulus dan mendukung segala

aktivitasku, semua curahan kasih sayang yang kalian berikan tidak mampu aku

gantikan dengan apapun.

Untuk sepupu-sepupuku, semua saudaraku, teman teman, dosen dan guruku,

serta almamater tercinta yang telah mendukung selama ini hingga penyusunan

karya ini.

Page 11: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

SANWACANA

Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Revitalisasi Pasar Tradisional (Studi pada Pasar Rakyat Tani Kota

Bandarlampung)”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik di Universitas Lampung.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki sehingga penulis membutuhkan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara.

3. Ibu Devi Yulianti, S.A.N., M.A selaku dosen pembimbing utama. Terima

kasih banyak atas saran, masukan, motivasi dan bimbingannya yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Mohon maaf atas

semua kesalahan yang dilakukan penulis selama mengikuti proses bimbingan

skripsi.

Page 12: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

4. Ibu Intan Fitri Meutia, M.A., Ph.D. selaku dosen pembahas. Terima kasih ibu

atas arahan, saran, masukan, waktu, kesabaran yang telah banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. Dedy Hermawan S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik

penulis. Terima kasih untuk saran, motivasi, kesabarannya dan ilmu

bermanfaat yang telah diberikan kepada penulis sehingga memotivasi penulis

untuk menjadi lebih baik dalam mencapai kesuksesan.

6. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Negara, terima kasih atas segala ilmu yang

telah peneliti peroleh selama proses perkuliahan semoga dapat menjadi bekal

yang berharga dalam kehidupan peneliti ke depannya.

7. Pak Azhari dan Pak Jauhari selaku staf Jurusan Ilmu Administrasi Publik

yang selalu membantu dalam hal administratif. Terimakasih atas kesabaran

dan kesediaannya selama ini.

8. Pihak Perusahaan Daerah Pasar Tapis Berseri Kota Bandarlampung maupun

Dinas Perdagangan Kota Bandarlampung yang telah memberikan izin

melakukan penelitian serta meminta data yang dibutuhkan peneliti, terima

kasih atas kerjasamanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Keluargaku tercinta yang selalu mendoakan dan mendukungku. Almarhum

Bapak dan almarhumah Ibu yang tak pernah lelah memberikan doa,

semangat, motivasi dan kerja kerasnya untuk membiayai anaknya agar

menjadi lebih baik. Terima kasih atas didikan yang telah kalian berikan

selama ini.

10. Semua sepupu dan saudaraku, terima kasih atas kasih sayang dan semangat

yang selalu di berikan untukku sehingga bisa mencapai gelar S.AP.

Page 13: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

11. Terima kasih untuk sahabat-sahabatku sewaktu di SD, SMP, maupun SMA

yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Tanpa pendidikan penulis tidak

akan bisa mendapatkan cerita dan ilmu yang menghantarkan penulis sampai

sekarang ini.

12. Saudara terdekat di dunia kampus Angkatan 2011 (Antimapia) Filardis

Akbar, Dede Irawan, Ekky Ananda, Febby Ardiantika P, Pebie Putri,

Aisyiyah Atamimi, Ratu Ratna Juwita, Novia Rosdiani, Ludfiana Dwi

Kosari, Alisa, M. Risky Satria, M. Rosyid, Farrah Mardatila, Dannisa Inna

Putrisia, Renita Kirana, Novilia, Rano Kurniawan, Toto Sudiyanto, Novi

Nurkholis, Sigit Prasetyo, Wahyu Wahedi P, A. Panggo Wahyu P, Suci

Aprodity, Amanda Ramadani, Fitri, Mut Mulyani, Fatma, Miftayuni R, Juzna

Septia, Leli Juwiyah, Kiki Yoa Gunevi, Fredy Anggara, M. Deni Kurniawan,

Devin Yusef, David M, Widiantara, M. Ikhsan, M. Trio Handie, Martina

Bulan, Istiyana, Destriana Risky, Nisa Aprilia, Wulan Agesta, Ninda Agistia,

Farah Anisa, Raras Efriyanti Putri, Andri Misna Aprilia, Cindy Celia

Rakasiwi, Laras Ayuning Putri, Ade, Iid Apriliani, Rinanda Adi Saputra, M.

Zachika Ericko, Rendy Pratama Putra, Nindia Pratiwi, Maria Nori Kristiani,

M. Ibnu, Deo Wiranto, Eka, Seza Karlina, Kartika Wulandari, Astri Korpri

Yanti, Andi Haryono, Ririn Wulandari, Akbar Karomi Putra, Ahmed Adha S,

Octa Cassabela, Okta, Lisa Sagita, Riza, Ria Eridanita Yasa, M. Faizal, Yori

terima kasih atas kebersamaan dan dukungan kalian semua.

Page 14: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

13. Teman-Teman KKN 2013 Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten

Lampung Selatan. Evie, Ester, Fetia, Ely, Bang Bion, Bang Adi, Bang Bur,

Eko Parias, Gilang. Terima kasih atas waktu yang berharga dan semua

bantuanya.

Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan, namun penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat

bagi diri penulis secara pribadi maupun mereka yang telah menyediakan waktu

membacanya.

Bandarlampung, 4 Februari 2019

Penulis

Frendy Kurniawan

Page 15: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11

A. Tinjauan Tentang Pembangunan .................................................... 11

B. Tinjauan Tentang Revitalisasi ........................................................ 13

C. Tinjauan Tentang Pasar .................................................................. 20

1. Pengertian Pasar .................................................................... 20

2. Jenis-Jenis Pasar .................................................................... 20

3. Fungsi Pasar .......................................................................... 22

D. Tinjauan Tentang Revitalisasi Pasar .............................................. 23

E. Kerangka Pikir .............................................................................. 29

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 32

A. Pendekatan Dan Tipe Penelitian .................................................... 32

B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 33

C. Fokus Penelitian ............................................................................. 34

D. Informan Penelitian ........................................................................ 35

E. Sumber Data ................................................................................... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 38

G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 40

H. Teknik Keabsahan Data ................................................................. 42

Page 16: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

ii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung ....................................... 44

1. Deskripsi Wilayah Kota Bandarlampung ................................ 44

2. Visi-Misi Kota Bandarlampung ............................................... 45

a. Visi Kota Bandarlampung .................................................. 45

b. Misi Kota Bandarlampung ................................................. 48

3. Kondisi Perekonomian ............................................................. 49

B. Gambaran Umum Perusahaan Daerah Pasar Tapis Berseri Kota

Bandarlampung .............................................................................. 50

C. Gambaran Umum Dinas Perdagangan Kota Bandarlampung........ 56

D. Gambaran Umum Pasar Rakyat Tani Kota Bandar Lampung ....... 58

E. Hasil dan Pembahasan ................................................................... 60

1. Revitalisasi Pasar Rakyat Tani ................................................. 60

a. Intervensi Fisik ................................................................... 62

b. Rehabilitasi Ekonomi ......................................................... 72

c. Rekayasa Sosial/Pengembangan Institusional ................... 74

2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Revitalisasi Pasar

Rakyat Tani .............................................................................. 78

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 80

B. Saran ............................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja

SelamaSeminggu yang lalu menurut Lapangan Pekerjaan

Utama dan Jenis Kelamin di Kota Bandarlampung, 2015........ 2

Tabel 2 Daftar Informan........................................................................ 36

Tabel 3 Perwujudan Visi ....................................................................... 54

Tabel 4 Penyusunan Penjelasan Visi .................................................... 54

Tabel 5 Perumusan Misi ....................................................................... 54

Page 18: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Kerangka Pikir ...................................................................... 29

Gambar 2. Struktur Organisasi PD Pasar Tapis Berseri Kota

Bandarlampung ..................................................................... 55

Gambar 3. Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Kota

Bandarlampung .................................................................... 57

Gambar 4. Pasar Rakyat Tani ................................................................. 60

Gambar 5. Pembangunan Pasar Rakyat Tani .......................................... 63

Gambar 6. Atap Pasar Rakyat Tani ........................................................ 64

Gambar 7. Lantai Pasar Rakyat Tani ...................................................... 65

Gambar 8. Toilet Pasar Rakyat Tani ....................................................... 67

Gambar 9. Lampu-lampu di Pasar Rakyat Tani ..................................... 68

Gambar 10. Blok Penjual Daging Pasar Rakyat Tani ............................... 71

Gambar 11. Tempat Parkir Pasar Rakyat Tani ......................................... 75

Gambar 12. Jalan di depan Pasar Rakyat Tani ......................................... 79

Page 19: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang dalam mewujudkan kemakmuran serta

mensejahterakan rakyatnya memberikan perhatian pada pembangunan ekonomi.

Perkembangan perekonomian Indonesia bisa dilihat dari maraknya pembangunan

pusat perdagangan. Keberadaan pusat perdagangan merupakan salah satu

indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Menurut

bentuk fisik, pusat perdagangan dibagi menjadi dua yaitu pasar tradisional dan

pusat perbelanjaan modern (Sandharini & Marom, 2016:2).

Pasar tradisional tidak hanya berperan penting dalam mencipatakan lapangan

kerja, juga memberikan kesempatan yang luas bagi para petani sebagai produsen

untuk memperoleh pendapatan dari hasil pertaniannya baik dengan memasarkan

produknya secara langsung di pasar tradisional maupun melalui perantara

pemasok atau agen. Pada akhirnya pasar tradisional memberikan manfaat yang

besar bagi kesejahteraan seluruh stakeholder yang terlibat di dalamnya baik

produsen, pedagang, pemasok, dan pembeli termasuk bagi para pelaku penunjang

seperti tukang parkir. Bagi pemerintah sebagai pengelola juga mendapat manfaat

dari pemasukan retribusi yang akan disalurkan kembali bagi kepentingan

masyarakat luas (Peranginangin, 2018:2).

Page 20: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

2

Pasar tradisional juga mempunyai peran strategis dalam penyerapan tenaga kerja.

Menurut survey tentang jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja

selama seminggu yang lalu menurut lapangan pekerjaan utama dan jenis kelamin

di Kota Bandarlampung yang dilakukan BPS Kota Bandarlampung pada tahun

2015 menunjukkan bahwa sektor ritel mampu menyerap 163.331 tenaga kerja dari

total 407.190 tenaga kerja Kota Bandarlampung. Dengan jumlah tersebut,

penyerapan tenaga kerja di sektor ritel menempati urutan pertama. Data tersebut

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja

Selama Seminggu yang lalu menurut Lapangan Pekerjaan Utama

dan Jenis Kelamin di Kota Bandarlampung, 2015

Lapangan Pekerjaan Jenis Kelamin/Sex

Jumlah Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan

Perikanan/Agriculture, Forestry, Hunting, and

Fisheries

14 812 1 579 16 391

Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 1 009 - 1 009

Industri Pengolahan/Manufacturing Industry 33 527 9 394 42 921

Listrik, Gas, dan Air/Electricity, Gas, and Water 1 733 - 1 733

Bangunan/Construction 42 511 - 42 511

Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan

Hotel/Wholesale Trade, Retail Trade, Restaurants, and

Hotels

89 608 73 723 163 331

Angkutan, Pergudangan, dan

Komunikasi/Transportation, Warehousing, and

Communication

23 765 5 407 29 172

Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan,

Tanah, dan Jasa Perusahaan/Financial, Insurance, Real

Estate, and Business Services

15 799 6 714 22 513

Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan

Perorangan/Community, Social, and Personal Services 49 178 38 431 87 609

Jumlah/Total 271 942 135 248 407 190

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung

(https://bandarlampungkota.bps.go.id/statictable/2017/01/12/133/jumlah-penduduk-

berumur-15-tahun-ke-atas-yang-bekerja-selama-seminggu-yang-lalu-menurut-lapangan-

pekerjaan-utama-dan-jenis-kelamin-di-kota-bandar-lampung-2015.html diakses pada 2

Juni 2018).

Page 21: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

3

Berdasarkan tabel 1 mengenai jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang

bekerja selama seminggu yang lalu menurut lapangan pekerjaan utama dan jenis

kelamin di Kota Bandarlampung, menunjukan bahwa lapangan pekerjaan yang

paling banyak di Kota Bandarlampung adalah di sektor perdagangan besar,

eceran, rumah makan, dan hotel.

Pasar modern keberadaannya telah merambah ke mana-mana, dimana lokasinya

berdekatan dengan pasar tradisional dan komplek pemukiman. Bisnis-bisnis ritel

modern seperti minimarket juga hampir ada di setiap tempat. Perkembangan

tersebut, jika tidak ditata akan dapat mematikan kegiatan usaha para pedagang

pasar tradisional. Di lain pihak, masyarakat masih sangat membutuhkan

keberadaan pasar tradisional, bahkan pasar tradisional juga berfungsi sebagai

tempat para pedagang pengecer. Kesamaan fungsi antara pasar tradisional dan

pasar modern dapat mengakibatkan adanya persaingan diantara keduanya.

Semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin besar pula tuntutan

kebutuhan terhadap pasar baik secara kuantitas maupun kualitas. Demi menarik

pengunjung, pengusaha besar membangun mal dengan berbagai fasilitas lain,

misalnya restoran, tempat bermain anak, tempat santai, hingga bioskop. Selain

mal, ratusan mini market juga terus berkembang di hampir seluruh sudut kota

sampai perdesaan. Menjadi hal yang tidak mengherankan jika eksistensi pasar

tradisional semakin tergusur. Padahal, pasar tradisional itulah yang selama ini

menjadi tumpuan hidup banyak orang, mulai dari petani hasil bumi, pedagang

pengepul, pedagang bakulan, hingga masyarakat pembeli. Menurunya eksistensi

pasar tradisional dapat dilihat hampir merata di seluruh daerah. (sumber:

Page 22: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

4

http://www.lampost.co/berita-selamatkan-pasar-tradisional diakses pada 4 Mei

2018).

Citra pasar tradisional sekarang sudah identik dengan sebuah lokasi perdagangan

yang kotor, tidak aman, sumber kemacetan lalu lintas dan lain-lain. Walau begitu

masih banyak penduduk desa yang setia berbelanja di pasar tradisional. Pasar

tradisional memiliki banyak keunikan di antaranya merupakan tujuan para turis

yang ingin mendapatkan barang khas suatu daerah, makanan tradisional, dan

berbagai barang yang tidak ada di pasar modern. Begitu pula budaya tawar

menawar dalam berbelanja tidak bisa ditemui di pasar modern. Pasar tradisional

juga dibutuhkan penduduk di desa yang memiliki daya beli rendah. Akan tetapi

eksistensi pasar tradisional itu sendiri harus tetap dijaga.

Beragamnya permasalahan isu utama tersebut, kelengkapan fasilitas serta

kebersihan pasar sangat berpengaruh terhadap kenyamanan pengunjung untuk

menjaga eksistensi pasar tradisional. Dinas Perdagangan (Disdag) Lampung

menyatakan sebanyak 540 unit pasar rakyat (tradisional) yang tersebar di wilayah

Provinsi Lampung tidak higienis (sehat). Pasar-pasar rakyat yang dibuka masih

banyak tanpa fasilitas publik sehingg perlu revitalisasi pasar agar menuju higienis.

Pasar rakyat yang ada, sangat menopang perekonomian daerah setempat. Namun

pasar-pasar tersebut masih terlihat kumuh, kotor, dan tidak sehat (sumber:

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/03/31/p6fzpw415-

ratusan-pasar-rakyat-di-lampung-tak-sehat diakses pada 2 Mei 2018).

Page 23: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

5

Pelaksanaan program revitalisasi pasar sangat penting adanya untuk

meningkatkan daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern yang telah

menjamur. Revitalisasi pasar dilakukan agar terdapat peningkatan kualitas baik

fisik maupun non fisik yang menjadikan pasar tradisional lebih baik. Pembenahan

pasar tradisional menjadi tempat belanja yang bercitra positif adalah suatu

tantangan yang cukup berat dan harus diupayakan sebagai rasa tanggung jawab

kepada publik. Pemerintah Kota Bandarlampung sendiri terus berupaya untuk

menjaga eksistensi perekonomian lokal yaitu dengan merevitalisasi pasar

tradisional. Pasar tradisional di Bandarlampung yang menjadi prioritas untuk

direvitalisasi yakni Pasar Rakyat Tani dan Pasar Gudang Lelang, sebab telah

masuk revitalisasi yang termasuk dalam program pemerintah pusat. Selain itu,

kedua pasar tersebut juga akan menjadi percotohan di Provinsi Lampung (sumber:

https://lampung.antaranews.com/berita/289462/pemkot-bandarlampung-

kembangkan-pasar-tradisional diakses pada 2 Mei 2018).

Revitalisasi pasar dilakukan tidak hanya sebatas bangunan dan regulasi

pemerintah. Akan tetapi, semua aspek yang menjadi instrumen pasar tradisional

perlu direvitalisasi. Baik dari segi manajmen, pengembangan pasar dan lain-lain.

Diharapkan setelah dilakukan revitalisasi, pengelolaan sarana perdagangan berupa

pasar rakyat dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik

Indonesia No. 37 Tahun 2017 atau sesuai peraturan terbaru jika terdapat

perubahan. Melihat dari pengalaman di Kota Bandarlampung, manajemen pasar

belum berjalan dengan baik. Contoh paling jelas di Pasar Tugu, Pasar Panjang

dan Pasar Cimeng. Para pedagang enggan menempati kios/los yang sudah

disediakan di dalam pasar. Mereka lebih suka berjualan di halaman pasar karena

Page 24: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

6

sewa kios terlalu tinggi. Selain itu, kondisi bangunan juga tidak terawat. Pola

manajemen pasar yang dilakukan selama ini perlu diperbaiki karena jika tidak,

berapapun besar dana yang dikucurkan pemerintah tidak akan efektif. (sumber:

http://www.lampost.co/berita-selamatkan-pasar-tradisional diakses pada 4 Mei

2018).

Sebagai contoh keberhasilan revitalisasi pasar tradisional, bisa dilihat pada Pasar

Sindu di Sanur. Kenyataannya keterbatasan SDM pengelola pasar dan pedagang

juga menjadi salah satu faktor penghambat pengembangan pasar. Maka Pemkot

Denpasar merintis program sekolah pasar untuk memberikan edukasi kepada

pedagang tentang bagaimana mewujudkan pasar yang ramah, segar dan

terpercaya. Revitalisasi tidak hanya dilakukan dengan merubah pasar secara fisik,

namun juga merubah pola pikir atau mindset para pengelola dan pedagang di

pasar. Sekolah pasar ini juga dibentuk sebagai kesempatan bertukar pikiran serta

menyamakan gagasan inovasi dan kemajuan pasar rakyat ke depan. Dilihat dari

aspek pariwisata, pengembangan dan pengelolaan pasar tradisional mampu

mengintegrasikan sektor pariwisata, budaya dan lingkungan di wilayah perkotaan

dengan baik. Kondisi Pasar Sindu yang bersih dan tertata menjadi daya tarik para

turis di sekitar daerah wisata Sanur untuk berbelaja di pasar tersebut. Ditambah

dengan kenyamanan dalam berkomunikasi, dimana para pedagang rata-rata

mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. (sumber:

http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/10/09/berhasil-lakukan-revitalisasi-pasar

-rakyat-sejumlah-daerah-belajar-ke-kota-denpasar diakses pada 16 Januari

2018).

Page 25: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

7

Keberhasilan revitalisasi pasar tradisional juga dapat dilihat pada Pasar Rakyat

Oro-Oro Dowo Kota Malang. Konsep yang diusung semi modern, ciri khas

belanja di pasar tradisional disertai interaksi tawar-menawar antara pembeli dan

pedagang secara langsung masih ditemui. Menariknya ada nuansa supermarket,

pengunjung disiapakan troli, koneksi wifi gratis,ruang menyusui atau laktasi,

CCTV, klinik kesehatan, pengolahan sampah menjadi pupuk kompos, instalasi

pengelolaan air limbah (IPAL). Sedangkan untuk aspek ruang dagang,

aksesibilitas dan zonasi, pencahayaan, fasilitas umum, sirkulasi udara, sistem

drainase, ketersediaan air bersih, pengelolaan air limbah, pengelolaan sampah,

dan dukungan sarana telekomunikasi sangat tertata. (sumber:

http://www.seputarmalang.com/berita/sensasi-belanja-di-pasar-rakyat-oro-oro-

dowo-pasar-tradisional-nuansa-supermarket/33330 diakses pada 7 Februari

2019).

Program revitalisasi juga dilakukan pada pasar Desa Sumaja Makmur (Tolhas),

Gunung Megang, Muara Enim, Padang yang berhasil menambah suguhan pasar

dengan pasar tematik yang khusus melelang getah karet. Sebelum adanya pasar

tematik, para petani karet kesulitan mengangkut dan menjual hasil panennya.

Mereka terpaksa menjual karet kepada tengkulak dengan harga utang. Kini harga

jual karet di sana relatif stabil, bahkan lebih menjanjikan. Desa Tolhas menjadi

barometer harga karet desa-desa sekitarnya. Selain itu, harga karet terkendali dan

penghasilan petani karet relatif stabil. (sumber:

https://www.jawapos.com/nasional/15/09/2018/revitalisasi-pasar-di-desa diakses

pada 7 Februari 2019).

Page 26: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

8

Ada empat prinsip revitalisasi pasar yang dilakukan. Pertama adalah revitalisasi

fisik, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata

hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang terbuka kawasan.

Kedua adalah revitaliasi manajemen, pasar harus mampu membangun manajemen

pengelolaan pasar yang mengatur secara jelas aspek-aspek seperti: hak dan

kewajiban pedagang, tata cara penempatan, pembiayaan, fasilitas-fasilitas yang

harus tersedia di pasar, standar operasional prosedur pelayanan pasar. Ketiga

adalah revitalisasi ekonomi, perbaikan fisik kawasan yang bersifat jangka pendek,

untuk mengakomodasi kegiatan ekonomi informal dan formal (local economic

development). Prinsip yang terakhir adalah revitalisasi sosial, menciptakan

lingkungan yang menarik dan berdampak positif serta dapat meningkatkan

dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/warga. Hal ini merupakan upaya

perbaikan dan peningkatan sistem interaksi sosial budaya antar pemangku

kepentingan pasar rakyat. (sumber: http://presidenri.go.id/artikel-

terpilih/mensukseskan-program-revitalisasi-pasar-tradisional.html diakses pada

2 Mei 2018).

Pasar tradisional jika bisa dikelola lagi dengan baik dan menarik, maka tidak perlu

ada pertentangan antara pasar tradisional dan pasar modern. Keduanya dapat

berkembang dengan daya tariknya sendiri-sendiri. Mengingat pentingnya peran

pasar tradisional dalam perokonomian masyarakat, berbagai permasalahan seputar

pasar tradisional harus segera diatasi. Peran pemerintah diharapkan dalam

mengatasi permasalaan tersebut sehingga dapat meningkatkan daya saing pasar

tradional dalam kancah perdagangan yang semakin bebas sehingga nasib pelaku

ekonomi yang terlibat dapat diselamatkan (Peranginangin, 2018:6).

Page 27: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

9

Pemerintah Kota Bandarlampung mengembangkan pasar tradisional untuk

membantu meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut. Sedangkan

pengunjung pasar mengeluhkan kondisi Pasar Rakyat Tani sebelum direvitalisasi

karena tidak nyaman, kumuh, dan sering terjadi kemacetan. Beberapa hal yang

diinginkan oleh para pedagang dan pembeli adalah dilakukan pembangunan

gedung pasar agar menjadi bagus. Serta melengkapinya dengan berbagai fasilitas

penunjang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui program revitalisasi pasar

yang dilakukan pemerintah daerah serta hambatan-hambatan yang dihadapinya.

Hasil penelitian ini juga dapat memberikan saran berupa solusi yang dapat

dilakukan oleh pemerintah daerah, pengelola pasar, maupun pedagang untuk

memperbaiki Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung agar keadaan dan citranya

menjadi lebih baik. Eksistensinya dapat terus terjaga dan dapat bersaing dengan

pasar modern seperti tujuan yang diharapkan oleh pemerintah sebelum

revitalisasi.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar

Rakyat Tani Kota Bandarlampung)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana revitalisasi pasar tradisional di Pasar Rakyat Tani Kota

Bandarlampung?

Page 28: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

10

2. Apa saja faktor-faktor yang menghambat program revitalisasi pasar

tradisional di Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini berdasakan permasalahan yang telah

dikemukakan di atas adalah:

1. Untuk mendeskripsikan program revitalisasi pasar tradisional di Pasar

Rakyat Tani Kota Bandarlampung.

2. Mengetahui faktor-faktor penghambat dalam proses revitalisasi pasar

tradisional di Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Akademis, penelitian ini menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

terutama dalam bidang pembangunan dan tata kelola pasar, serta dapat

digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti dan pihak lain yang tertarik

dengan penelitian ini.

2. Secara Praktis, penelitian ini menjadi bahan masukan atau referensi pada

program revitalisasi pasar tradisonal yang telah dilakukan di Pasar Rakyat

Tani Kota Bandarlampung bagi Perusahaan Daerah Pasar Tapis Berseri Kota

Bandarlampung dan pihak terkait.

Page 29: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Pembangunan

Pembangunan adalah suatu proses dinamis untuk mencapai kesejahteraan

masyarakat pada tingkat yang lebih tinggi dan serba sejahtera. Suatu kinerja

pembangunan yang sangat baik, bisa saja mendatangkan suatu masalah sosial baru

yang tidak diharapkan, baik dalam segi ekonomi maupun hukum. Kompleksitas

permasalahanya bertambah besar karena ruang lingkup permasalahanya telah

bertambah luas. Pembangunan tidak terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan

pokok saja, tetapi manusia mempunyai kebutuhan lainya yang sangat banyak

jumlahnya dan sangat luas jenisnya (Adisasmita, 2005:9-10).

Pembangunan ekonomi lokal mencerminkan suatu pergerakan fundamental

peranan pelaku-pelaku pembangunan, demikian pula sebagai aktifitas yang

berkaitan dengan pembangunan ekonomi masyarakat. Secara esensial peranan

pemerintah lokal dan / atau kelompok-kelompok berbasis masyarakat dalam

mengelola sumberdaya berupaya untuk mengembangkan usaha kemitraan baru

dengan pihak swasta, atau dengan pihak lain, untuk menciptakan pekerjaan baru

dan mendorong berkembangnya berbagai kegiatan ekonomi dalam suatu daerah

(wilayah) ekonomi. Ciri atau sifat utama suatu pembangunan yang berorientasi

Page 30: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

12

atau berbasis ekonomi lokal adalah menekankan pada kebijaksanaan

pembangunan pribumi (Adisasmita, 2005:18).

Menurut konsep ekonomi, prasarana dilakukan sebagai pelayanan publik (public

utilities). Prasarana mempunyai peranan ganda dan sekaligus memadukan antara

menunjang pertumbuhan ekonomi dan menunjang pemerataan hasil-hasil

pembangunan dan sekaligus mempunyai dampak positif yaitu meningkatkan

kualitas hidup. Disadari bahwa pembangunan prasarana sangat penting bagi

pertumbuhan dan pemerataan. Namun pemerintah menghadapi permasalahan

dalam hal keterbatasan dana dan keterbatasan kemampuan manajemen.

Keterbatasan ini menuntut peran serta yang lebih luas dari swasta dan masyarakat

dalam pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu diperlukan pembaharuan

dalam pola pembanguna dan pelayanan jasa prasarana yang dituntut menjadi lebih

efektif dan efisien (Adisasmita, 2005:111-112).

Menajemen prasarana dituntut sebagai kegiatan bisnis dan bukan sebagai

birokrasi semata-mata. Dalam hubungan dengan keterbatasan pemerintah

beberapa langkah dapat dilakukan:

1. Desentralisasi dan partisipasi lokal dalam pembangunan dan pemeliharaan

prasarana berskala kecil di tingkat lokal

2. Alokasi anggaran yang lebih mengaacu pada pertimbangan ekonomis

dalam pembangunan prasarana

3. Pola subsidi diarahkan untuk membantu golongan masyarakat miskin

Page 31: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

13

4. Perbaikan dalam teknik perencanaan proyek prasarana yang

mengutamakan aspek pertumbuhan, pemerataan dan kelestarian

lingkungan hidup

Revitalisasi pasar tradisional dapat dilihat dari fungsi pasar sendiri yang salah

satunya sebagai penopang utama perekonomian yang secara langsung

berhubungan dengan tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu

sistem pembangunan pasar atau revitalisasi ini mengacu pada konsep penataan

tata ruang kota, yang semua itu berhubungan dengan upaya pembangunan daerah.

Program perbaikan prasarana lingkungan pasar merupakan tanggung jawab

pemerintah daerah tingkat II. Pemerintah pusat dapat memberikan pembinaan

kepada daerah melalui proyek perintisan atau pemberian dana stimulan kepada

pemerintah daerah. Ruang lingkup perbaikan prasarana lingkungan pasar meliputi

prasarana di sekitar dan di dalam pasar. Prasarana tersebut seperti perbaikan

saluran drainase, saluran air limbah, penyediaan air bersih, perbaikan jalan dan

pemeliharaan semua sarana yang telah dibangun (Adisasmita, 2005:126).

B. Tinjauan Tentang Revitalisasi

Pengertian revitalisasi adalah merubah tempat agar dapat digunakan untuk fungsi

yang lebih sesuai (Piagam Burra). Revitalisasi lebih kepada upaya untuk

mengembalikan atau menghidupkan kembali kawasan yang tidak berfungsi atau

menurun fungsinya agar berfungsi kembali, atau menata dan mengembangkan

kawasan yang berkembang pesat namun kondisinya cenderung tidak terkendali.

Maksud kegiatan penataan dan revitalisasi kawasan adalah untuk meningkatkan

Page 32: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

14

aktivitas dan kenyamanan lingkungan yang dapat berdampak pada peningkatan

kualitas hidup masayarakat, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi lokalnya.

Beberapa jurnal mengenai revitalisasi menyebutkan bahwa revitalisasi adalah

upaya memvitalkan/menghidupkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang

dulunya pernah vital/hidup tetapi mengalami kemunduran. Keberhasilan

revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan lingkungan

yang menarik. Fokus utamanya pada struktur manajemen yang harus dikelola

dengan baik oleh aktor yang berkompeten, serta polanya mengikuti perubahan-

perubahan, sehingga benar jika konsep revitalisasi mengacu pada program

pembangunan. Jurnal lainnya menyebutkan, implementasi program revitalisasi

akan menyebabkan permasalahan lokal kawasan, apabila dalam

pengembangannya kurang mempertimbangkan tata nilai budaya lokal, kebiasaan,

aktivitas rutin dan tradisi masyarakat setempat (Andini, 2011:11-12).

Fokus dari revitalisasi adalah upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan

aktifitas ekonomi kawasan. Dengan adanya aktifitas ekonomi upaya

pemberdayaan, perawatan dan penguatan karakter kawasan dapat berlangsung

dengan baik. Hal ini dapat berarti menghidupkan kembali aktifitas/kegiatan yang

pernah ada atau secara lebih kompleks merestrukturisasi aktifitas ekonomi

kawasan. Secara konseptual, revitalisasi merupakan usaha meningkatkan vitalitas

kawasan kota melalui peningkatan kualitas lingkungan, dengan

mempertimbangkan aspek sosial budaya dan karakteristik kawasan. Ditinjau dari

skala kegiatannya, revitalisasi dapat mencangkup kawasan kota yang luas (makro)

Page 33: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

15

atau dapat pula terjadi pada skala mikro kota misalnya pada skala jalan, koridor,

kelompok bangunan (Martokusumo, 2006:4).

Revitalisasi adalah upaya untuk mendaur-ulang (recycle) dengan tujuan untuk

memberikan vitalitas baru, meningkatkan vitalitas yang ada atau bahkan

menghidupkan kembali vitalitas yang pernah ada, namun telah memudar.

Revitalisasi adalah upaya untuk menghidupkan kembali kawasan mati, yang pada

masa silam pernah hidup, atau mengendalikan, dan mengembangkan kawasan

untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki atau

seharusnya dimiliki oleh sebuah kota baik dari segi sosio-kultural, sosio-ekonomi,

segi fisik alam lingkungan, sehingga diharapkan dapat memberikan peningkatan

kualitas lingkungan kota yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup dari

penghuninya. Perlu diperhatikan beberapa hal diantaranya bahwa pelaksanaan

revitalisasi memerlukan adanya keterlibatan masyarakat yang bukan hanya

sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas perlunya partisipasi

masyarakat. Keterlibatan masyarakat ini terkait erat karena revitalisasi berarti

adanya kegiatan baru dalam suatu kawasan, sehingga keterlibatan tersebut

didukung oleh pemahaman yang mendalam tentang revitalisasi dan konservasi

(sumber: http://www.academia.edu/24103347/Manajemen_Kota_Urban

_Revitalization. diakses pada 2 Juni 2018).

Menurut beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

revitalisasi adalah upaya menghidupkan kembali atau merubah tempat untuk

memberikan vitalitas baru dan dapat digunakan untuk fungsi yang lebih sesuai,

dengan mempertimbangkan aspek sosial budaya dan karakteristik kawasan serta

Page 34: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

16

dalam pelaksanaannya memerlukan adanya keterlibatan masyarakat. Revitalisasi

dapat mencangkup kawasan kota yang luas (makro) atau dapat pula terjadi pada

skala mikro kota misalnya pada skala jalan, koridor atau kelompok bangunan.

Menurut (Martokusumo, 2006:37-38) penetapan kriteria revitalisasi kawasan

dapat dilakukan dengan menelaah penyebab penurunan kinerja kawasan. Dimensi

penurunan kinerja sebuah kawasan kota dapat mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Struktur/fisik: penurunan fisik terjadi karena faktor waktu/usia, cuaca, gempa

bumi, polusi kendaraan ataupun akibat mekanisme perawatan yang buruk.

2. Fungsi: pada umumnya diakibatkan oleh faktor internal dan eksternal

kawasan. Faktor internal disebabkan bangunan karena tidak mampu kagi

mendukung secara teknis/fungsional kebutuhan yang ada, sedangkan eksternal

kawasan mengakibatkan perlunya modifikasi ataupun penambahan terhadap

hal-hal yang berkaitan dengan kinerja bangunan.

3. Aspek legal dan institusi/kelembagaan: keduanya berkaitan secara langsung

dengan dimensi fungsional dan fisik. Artinya secara fungsi, fisik, dan citra

dapat juga disebabkan oleh kebijakan pembangunan yang tidak tepat ataupun

penerapan pemintakan kawasan yang tidak tepat.

4. Citra: umumnya citra bangunan dan lingkungan berkaitan dengan persepsi

publik.

5. Lokasi: degaradasi bangunan dan lingkungan dari segi lokasi umumnya

diakibatkan karena adanya perubahan pola distribusi dan konsumsi barang

serta perubahan sistem aksesibilitas dalam skala luas.

Page 35: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

17

6. Finansial/ekonomi.

Menurut (Martokusumo, 2006:10), sebagai sebuah kegiatan yang sangat

kompleks, revitalisasi terjadi melalui beberapa tahapan dan membutuhkan kurun

waktu tertentu serta meliputi hal-hal berikut :

1. Intervensi fisik

Intervensi fisik mengawali kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan secara

bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan,

tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang terbuka kawasan

(urban realm). Mengingat citra kawasan sangat erat kaitannya dengan kondisi

visual kawasan, khususnya dalam menarik kegiatan dan pengunjung, intervensi

fisik ini perlu dilakukan. Isu lingkungan (environmental sustainability) pun

menjadi penting, sehingga intervensi fisik pun sudah memperhatikan lingkungan.

2. Rehabilitasi ekonomi

Revitalisasi yang diawali dengan proses peremajaan artefak urban harus

mendukung proses rehabilitasi kegiatan ekonomi. Perbaikan fisik kawasan yang

bersifat jangka pendek, diharapkan bisa mengakomodasi kegiatan ekonomi

informal dan formal (local economic development), sehingga mampu memberikan

nilai tambah kawasan kota. Dalam konteks revitalisasi perlu dikembangkan

fungsi-fungsi campuran (mixed use development) yang bisa mendorong terjadinya

aktifitas ekonomi (penyedia lapangan pekerjaan) dan sosial (vitalitas baru).

Page 36: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

18

3. Rekayasa sosial/pengembangan institusional

Keberhasilan revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan

lingkungan yang menarik (interesting), jadi bukan sekedar membuat beautiful

place. Maksudnya, kegiatan tersebut harus berdampak positif serta dapat

meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/warga (public realms).

Sudah menjadi sebuah tuntutan yang logis, bahwa kegiatan perancangan dan

pembangunan kota untuk menciptakan lingkungan sosial yang berjati diri (place

making) dan hal ini pun selanjutnya perlu didukung oleh suatu pengembangan

institusi yang baik.

Revitalisasi dalam salah satu konsepsi dimasukkan menjadi bagian dari

konservasi (pelestarian). Namun konservasi tidak hanya bertujuan untuk

melestarikan suatu tempat atau kawasan bersejarah, tetapi juga sebagai alat untuk

mengembalikan utilitas suatu kawasan. Konservasi merupakan istilah yang

menjadi payung dari semua kegiatan pelestarian. Dalam menjalankan revitalisasi

diperlukan beberapa langkah nyata yang harus dijalankan pada saat bersamaan,

supaya revitalisasi dapat berhasil menurut Budihardjo (Andini, 2011:12-15).

1. Pertama adalah yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan.

Peraturan daerah tentang konservasi bangunan dan lingkungan bersejarah

segera disahkan sebagai patokan hukum yang kuat. Dan dengaan adanya perda

konservasi, keberadaan dan kelestarian bangunan kuno bersejarah dapat lebih

terjamin.

Page 37: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

19

2. Menyusun panduan perencanaan dan perancangan beserta pakar dan konsultan

yang kompeten dalam bidang konservasi pada kawasan bersejarah yang akan

direvitalisasi. Diharapkan agar keunikan, karakter dan kekhasan bangunan

kuno atau kawasan bersejarah dapat terjaga dan ditingkatkan.

3. Kerja sama antara pemerintah dan swasta. Melalui penggalangan dana dan

kemitraan tersebut, dapat diupayakan revitalisasi kawasan lama tidak hanya

berorientasi pada kepentingan budaya atau kesejarahan, tetapi kehidupan

ekonominya juga berkembang.

4. Bertautan dengan upaya pemilikan oleh pemda. Beberapa bangunan kuno

yang bermakna dimiliki oleh pemda, atau paling tidak pemda mempunyai

saham yang cukup besar pada bangunan tersebut, agar tetap memegang peran

yang menentukan masa depan bangunan kuno yang bersangkutan.

5. Menggairahkan iklim investasi di kawasan pusat kota lama. Seandainya sektor

swasta yang berminat menanam modal di kawasan bersejarah,misalnya

dengan mendirikan hotel, restoran, toko cinderamata, kafetaria, dan lain-lain

diberi insentif yang menarik.

6. Keringanan pajak atau tax relief bagi pengusaha atau pemilik bangunan kuno

di kawasan bersejarah yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi,

keringanan pajak itu bisa disertai dengan persyaratan yang mengikat tentang

pelestarian dan pemanfaatan bangunan kunonya.

Page 38: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

20

C. Tinjauan Tentang Pasar

1. Pengertian Pasar

Definisi pasar menurut Sukirno (Alfianita dkk, 2015:2) adalah suatu institusi

yang pada umumnya tidak terwujud dalam fisik yang mempertemukan penjual

dan pembeli suatu barang. Secara umum pasar dibedakan atas pasar tradisional

dan pasar modern. Menurut (Kotler, 2007:12) pasar merupakan suatu tempat fisik

dimana pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Para

ahli ekonomi menggambarkan pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang

melakukan transaksi atas sebuah produk atau kelompok produk tertentu. Menurut

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 37 Tahun 2017: Pasar

Rakyat adalah suatu area tertentu tempat bertemunya pembeli dan penjual, baik

secara langsung maupun tidak langsung, dengan proses jual beli berbagai jenis

barang konsumsi melalui tawar menawar.

Menurut pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pasar

adalah suatu tempat yang digunakan sebagai berkumpulnya atau bertemunya

pembeli dan penjual baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

melakukan transaksi atas sebuah produk atau kelompok produk tertentu.

2. Jenis-Jenis Pasar

Dilihat berdasarkan luas jangkauannya pasar dapat dibedakan menjadi tiga,

(Surya, 2015:28) yaitu:

Page 39: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

21

a. Pasar lokal

Pasar lokal yaitu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari daerah

atau wilayah tertentu saja. Pasar dimana para pembelinya berasal dari daerah atau

wilayah tertentu saja.

b. Pasar nasional

Pasar nasional adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari

berbagai daerah atau wilayah dalam suatu negara. Pasar ini pembeli dan

penjualnya berasal dari berbagai daerah atau wilayah dalam satu negara.

Contohnya, pasar kayu putih di Ambon dan pasar tembakau di Deli.

c. Pasar internasional

Pasar Internasional adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari

berbagai negara. Pasar ini penjual dan pembelinya berdatangan dari berbagai

negara. Misalnya pasar tembakau di Bremen Jerman.

Jenis-jenis pasar menurut fisiknya, (Surya, 2015:28) adalah:

a. Pasar konkret

Pasar konkret (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual

melakukan transaksi secara langsung. Barang yang diperjualbelikan juga tersedia

di pasar. Contohnya, pasar sayuran, buah-buahan, dan pasar tradisional.

Page 40: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

22

b. Pasar abstrak

Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah terjadinya transaksi antara penjual dan

pembeli hanya melalui telepon, internet, dan lain-lain berdasarkan contoh barang.

Contohnya pasar modal.

Berdasarkan hubungannya dengan proses produksi pasar, (Barmawi, 2016:38)

dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Pasar input

Pasar input (faktor produksi) adalah interaksi antara permintaan dan penawaran

terhadap berbagai barang dan jasa yang digunakan sebagai input dalam proses

produksi.

b. Pasar output (pasar produk)

Pasar output atau juga disebut pasar barang adalah pasar yang memperjualbelikan

output hasil produksi (biasanya dalam bentuk barang jadi untuk konsumsi).

3. Fungsi Pasar

Pasar sebagai tempat transaksi jual beli antara penjual (pedagang) dan pembeli

(konsumen) memiliki peran dan fungsi penting dalam kegiatan ekonomi

masyarakat. Adapun fungsi pasar dalam kegiatan ada tiga macam, (Surya,

2015:28) yaitu:

Page 41: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

23

a. Fungsi Distribusi: Dalam kegiatan distribusi, pasar berfungsi mendekatkan

jarak antara konsumen dengan produsen dalam melaksanakan transaksi. Pasar

memiliki fungsi distribusi menyalurkan barang-barang hasil produksi kepada

konsumen.

b. Fungsi Pembentukan Harga: Sebelum terjadi transaksi jual beli terlebih dahulu

dilakukan tawar menawar, sehingga diperoleh kesepakatan harga antara

penjual dan pembeli. Dalam proses tawar menawar itulah keinginan kedua

belah pihak (antara pembeli dan penjual) digabungkan untuk menentukan

kesepakatan harga, atau disebut harga pasar.

c. Fungsi Promosi: Pasar merupakan sarana paling tepat untuk ajang promosi,

karena di pasar banyak dikunjungi para pembeli. Pelaksanaan promosi dapat

dilakukan dengan berbagai cara, misalnya memasang spanduk, membagikan

leaflet atau brosur penawaran.

D. Tinjauan Tentang Revitalisasi Pasar

Menurut Pangestu (Nida, 2014:5) revitalisasi pasar berarti perubahan pasar secara

fisik dan pengelolaanya secara modern yang ditujukan untuk memacu

pertumbuhan pasar dengan menyelaraskan pasar dengan lingkunganya, dan sesuai

dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. Mengacu pada pengertian di atas,

revitalisasi pasar tradisional berarti upaya mensinergiskan sumberdaya yang ada

di pasar tradisional secara komprehensif dan terintegrasi sehingga dapat

meningkatkan daya saing pasar tradisional dengan tetap mempertahankan

kekhasan dan keunggulan yang dimiliki pasar tersebut. Pasar rakyat merupakan

aspek penting dalam sistem perdagangan nasional. Kemendag RI akan terus

Page 42: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

24

mendukung program nasional revitalisasi 5000 unit pasar rakyat sebagai upaya

mengangkat citra dan merawat eksistensi pasar, agar memiliki daya saing dan

mampu bertahan dalam era persaingan bebas. Pasar rakyat mempunyai peran dan

fungsi ganda. Selain sebagai penggerak perekonomian, pasar juga merupakan

wahana interaksi sosial dan budaya masyarakat di daerah. Oleh karena itu,

pembangunan dan peremajaan pasar-pasar rakyat selalu mendapat perhatian lebih

dari Kemendag. Misinya jelas, yakni bagaimana pasar dapat meningkatkan

pendapatan para pedagang pasca revitalisasi. Selain itu, pasar yang telah

direvitalisasi diharapkan mampu berperan sebagai penyangga ketersediaan barang

kebutuhan pokok, sehingga ke depan dapat menjadi barometer stabilisasi harga

pangan di tingkat nasional. Sebagai leading sector program nasional revitalisasi

5000 pasar rakyat (2015-2019), Kemendag terus memperkuat sinergi dan

koordinasi yang intensif dengan pemerintah daerah untuk mempercepat

implementasi program revitalisasi pasar-pasar tersebut. Program revitalisasi pasar

rakyat yang dilakukan pemerintah saat ini diharapkan dapat dijadikan model oleh

para pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan dan pengembangan pasar

rakyat di daerahnya masing-masing (sumber:

http://ditjenpdn.kemendag.go.id/detail/artikel/4/percepatan-revitalisasi-pasar-

rakyat. diakses pada 2 Juni 2018).

Pembangunan/Revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat sebagaimana

dimaksud dalam Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.

37 Tahun 2017 dilakukan melalui:

Page 43: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

25

1. Pembangunan/revitalisasi fisik

Pembangunan/revitalisasi sarana perdagangan berupa pasar rakyat melalui

pembangunan/revitalisasi fisik merupakan upaya perbaikan dan peningkatan

sarana dan prasarana fisik pasar rakyat dengan berpedoman kepada:

a. SNI pasar rakyat atau perubahannya

b. Desain prototipe pasar rakyat

c. Ketentuan mengenai kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan

(K3LH)

d. Kemudahan akses transportasi.

2. Revitalisasi manajemen

Pembangunan/revitalisasi sarana perdagangan berupa pasar rakyat melalui

revitalisasi manajemen merupakan upaya perbaikan manajemen pengelolaan pasar

rakyat dengan berpedoman kepada:

a. SNI pasar rakyat atau perubahannya

b. Upaya peningkatan profesionalisme pengelola pasar rakyat

c. Upaya pemberdayaan pelaku usaha perdagangan

d. Upaya penerapan standar operasional prosedur pengelolaan dan pelayanan

pasar rakyat dan

e. Upaya penerapan ketentuan produk yang diperdagangkan harus bebas dari

bahan berbahaya.

Page 44: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

26

3. Revitalisasi ekonomi

Pembangunan/revitalisasi sarana perdagangan berupa pasar rakyat melalui

revitalisasi ekonomi merupakan upaya perbaikan intermediasi hulu ke hilir pasar

rakyat, melalui:

a. Penerapan ketentuan produk yang diperdagangkan harus bebas dari bahan

berbahaya

b. Peningkatan akses terhadap pasokan barang, khususnya terhadap barang

kebutuhan pokok

c. Peningkatan instrumen stabilisasi harga, khususnya terhadap barang

kebutuhan pokok dan

d. Program membangun konsumen cerdas.

4. Revitalisasi sosial budaya.

Pembangunan/revitalisasi sarana perdagangan berupa pasar rakyat melalui

revitalisasi sosial budaya merupakan upaya perbaikan dan peningkatan sistem

interaksi sosial budaya antar pemangku kepentingan pasar rakyat, melalui:

a. Penyediaan ruang terbuka untuk interaksi sosial

b. Program untuk menjadikan pasar rakyat sebagai etalase produk lokal

c. Pemanfaatan pasar rakyat sebagai tempat pertunjukan budaya dan

d. Pembinaan terhadap pedagang kaki lima.

Page 45: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

27

Pembangunan/revitalisasi sarana perdagangan berupa pasar rakyat harus:

1. Berada di lokasi yang telah ada embrio pasar rakyat

2. Berada di lokasi yang strategis, dan dekat pemukiman penduduk atau pusat

kegiatan ekonomi masyarakat

3. Memiliki akses jalan menuju pasar dan didukung sarana transportasi umum,

serta memperhatikan kondisi sosial ekonomi daerah

4. berpedoman pada SNI pasar rakyat dan

5. Berpedoman pada desain prototipe pasar rakyat dengan gambar tampak

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dan

Peraturan Menteri ini.

Lokasi pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat diprioritaskan atau diutamakan

untuk pasar yang telah berumur lebih dari 25 tahun, pasar yang mengalami

bencana kebakaran, pasca bencana alam, dan konflik sosial, daerah tertinggal,

perbatasan, atau daerah yang minim sarana perdagangannya, serta daerah yang

memiliki potensi perdagangan besar. Mekanisme pembiayaan revitalisasi/

pembangunan pasar rakyat tersebut dilaksanakan melalui beberapa jalur

pendanaan yang bersumber dari APBN dan APBN-P Kementerian Perdagangan

RI. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, maka revitalisasi pasar rakyat

yang dilakukan oleh Kemendag RI bukan hanya dari sisi perbaikan fisik saja,

melainkan juga dari sisi ekonomi, sosial budaya dan manajemen. (sumber:

http://presidenri.go.id/artikel-terpilih/mensukseskan-program-revitalisasi-pasar-

tradisional.html. diakses pada 2 Mei 2018).

Page 46: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

28

Maksud dan tujuan revitalisasi atau pembangunan pasar rakyat adalah:

1. Mendorong agar pasar rakyat lebih modern dan mampu bersaing dengan pusat

perbelanjaan dan toko modern, sehingga dapat meningkatkan omset pedagang

pasar rakyat.

2. Meningkatkan pelayanan dan akses yang lebih baik kepada masyarakat

konsumen, sekaligus menjadikan pasar rakyat sebagai penggerak

perekonomian daerah.

3. Mewujudkan Pasar rakyat yang bermanajemen modern, lebih bersih, sehat,

aman, segar, dan nyaman, sehingga dapat menjadi tujuan tetap belanja

konsumen serta referensi dalam pembangunan pasar-pasar lainnya. Konsep

dan Prinsip Revitalisasi Pasar Rakyat Program revitalisasi pasar rakyat

Kemendag RI bukan hanya menyentuh perbaikan dari sisi perbaikan fisik saja,

melainkan juga dari sisi ekonomi, sosial budaya dan manajemen.

Salah satu cara merevitalisasi yaitu menciptakan pasar tradisional dengan

berbagai fungsi dan kegunaan, seperti tempat bersantai atau tempat rekreasi

bersama dengan keluarga. Revitalisasi pasar tradisional bertujuan meningkatkan

pasar tradisional agar tetap bisa bersaing dengan pasar modern. Menurut

Paskarina dalam (Alfianita dkk, 2015:3) dasar pertimbangan melakukan

kerjasama merevitalisasi pasar tradisional antara lain berubahnya pandangan pasar

dari tempat interaksi ekonomi menjadi ruang publik, yang difokuskan pada upaya

memperbaiki jalur distribusi komoditas yang diperjualbelikan. Fungsi

pembangunan pasar juga diharapkan tidak hanya mencari keuntungan finansial

Page 47: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

29

dan merupakan langkah untuk meningkatkan perekonomian perdagangan kecil

serta perlu melibatkan pengembang untuk dikelola secara kreatif.

E. Kerangka Pikir

Kemakmuran serta mensejahterakan rakyat dapat diwujudkan melalui

pembangunan ekonomi. Salah satunya dengan pembangunan pasar tradisional,

yang keberadaanya sangatlah penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Maka, perlu adanya pembangunan pasar yang memberikan rasa nyaman dengan

fasilitas bangunan modern. Apabila pasar tradisional itu difasilitasi dengan

bangunan yang memberikan rasa nyaman yang didukung dengan fasilitas-fasilitas

yang dibutuhkan baik bagi pedagang ataupun bagi para masyarakat/pembeli,

diharapkan pasar tradisional bisa tetap bertahan dan bersaing dengan pasar-pasar

modern.

Kenyatanya sekarang, di lapangan kerap kali menunjukkan sesuatu hal yang

kurang diinginkan oleh masyarakat. Seperti citra pasar tradisional yang buruk,

SDM yang kurang memadai, tingkat keamanan yang kurang terjamin dll. Hal ini

telah menjadi potret tersendiri yang dialami oleh banyak pasar tradisional salah

satunya Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung. Hal ini terjadi karena bangunan

fisik pasar yang buruk dan pengeloaan pasar yang kurang memperhatikan aspek-

aspek manajemen yang baik dalam mengelola dan menjalankan sebuah pasar

tradisonal.

Page 48: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

30

Revitalisasi pasar dilakukan agar pasar tradisional tetap mampu bersaing dengan

pasar modern yang telah menjamur. Karena banyaknya masyarakat yang

bergantung pada pasar tradisional. Adanya revitalisasi Pasar Rakyat Tani

diharapkan bermanfaat dan memberikan kepuasan saat belanja berupa kondisi

pasar lebih nyaman, bersih, tidak bau, aman, fasilitas-fasilitas bagi konsumen

tersedia seperti tempat parkir yang lebih luas dan lain sebagainya. Sedangkan

bentuk-bentuk biaya yang diharapkan berkurang bagi pembeli seperti akses jalan

menuju pasar tidak lagi macet dan semrawut sehingga waktu yang dikeluarkan

untuk belanja lebih efisien tidak menghabiskan waktu. Pelaksanaan pembangunan

dan pelayanan bagi kesejahteraan masyarakat tentu bukanlah sekedar

pembangunan yang hanya secara fisik. Namun juga dibutuhkan sebuah

pengelolaan yang baik, profesional dan terintergrasi untuk mencapai sebuah pasar

yang nyaman bagi pedagang maupun masyarakat sebagai konsumen/pelanggan.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan program

revitalisasi pasar tradisional di Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung dengan

menggunakan indikator dari Widjaja Martokusumo, yaitu intervensi fisik,

rehabilitasi ekonomi, dan rekayasa sosial/pengembangan institusional. Diharapkan

dengan revitalisasi ini dapat mengangkat citra Pasar Rakyat Tani Kota

Bandarlampung dan menjaga eksistensinya, agar memiliki daya saing dan mampu

bertahan dalam era persaingan bebas. Berdasarkan deskripsi kerangka pikiran

diatas dapat digambarkan dengan gambar seperti dibawah ini:

Page 49: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

31

Gambar 1: Kerangka Pikir

Sumber : Diolah oleh peneliti tahun 2018

Revitalisasi Pasar Tradisional (Pasar

Rakyat Tani Kota Bandarlampung)

Faktor penghambat revitalisasi

Pasar Rakyat Tani Kota

Bandarlampung

Menurut (Martokusumo, 2006:10),

revitalisasi terjadi melalui beberapa

hal-hal berikut:

a. Intervensi fisik

b. Rehabilitasi ekonomi

c. Rekayasa sosial/ pengembangan

institusional

Citra pasar tradisional yang buruk,

pengelolaan yang kurang baik dan

terancamnya eksistensi Pasar Rakyat

Tani Kota Bandarlampung

Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung

memiliki citra yang baik dan dapat terus

menjaga eksistensinya

Page 50: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

deskriptif dan dengan pendekatan kualitatif. Moleong (Barmawi, 2016:43)

berpendapat bahwa deskriptif yaitu menggambarkan sebuah fenomena atau

kejadian dengan apa yang sebenarnya terjadi dan apa adanya. Menurut (Sugiyono,

2012:15), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah ekperimen).

Menurut (Usman, 201:130) penelitian kualitatif deskriptif diuraikan dengan kata-

kata menurut pendapat responden, apa adanya sesuai dengan pertanyaan

penelitiannya, kemudian dianalisis pula dengan kata-kata apa yang

melatarbelakangi responden berperilaku (berpikir, berperasaan, dan bertindak).

Penggunaaan metode penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif pada

penelitian ini diharapkan dapat melihat fenomena-fenomena yang ada, yakni

tentang program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Rakyat Tani Kota

Bandarlampung.

Page 51: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

33

B. Lokasi penelitian

Lokasi Penelitian ini adalah di Kota Bandarlampung, tepatnya di Perusahaan

Daerah Pasar Tapis Berseri dan Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung. Alasan

penulis melakukan penelitian di Kota Bandarlampung ialah atas dasar bahwa Kota

Bandarlampung masih mempunyai banyak pasar tradisional, serta pasar

tradisional tersebut sebagai salah satu pendapan asli daerah Kota Bandarlampung.

Tetapi dalam kenyataannya pasar tradisional di Kota Bandarlampung masih

banyak terdapat permasalahan-permasalahan yang mengakibatkan pasar

tradisional di Kota Bandarlampung mengalami penurun kualitas dan menunjukkan

bahwa beberapa bahkan hampir seluruh pasar tradisional mengalami

permasalahan seperti adanya pedagang kaki lima, pasar yang tidak tertata dan

tidak terawat.

Lokasi penelitian yang dipilih adalah Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung

karena pasar ini terbentuk bermula dari gagasan Dinas Pertanian yang ingin

mendirikan pasar khusus untuk hasil pertanian di wilayah setempat dan saat ini

bisa dikatakan sebagai salahsatu pasar pertanian terbesar di Bandarlampung.

Adapun alasan penulis memilih Perusahaan Daerah Pasar Tapis Berseri Kota

Bandarlampung yaitu dikarenakan pihak tersebut yang memiliki wewenang serta

diberikan tanggung jawab oleh pemerintah Kota Bandarlampung untuk mengelola

Pasar Rakyat Tani Kota Bandarlampung.

Page 52: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

34

C. Fokus Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut fokus, yang berisi pokok

masalah yang masih bersifat umum. Untuk mempertajam penelitian kualitatif

maka perlu menetapkan fokus. Fokus itu merupakan domain tunggal atau

beberapa domain yang terkait dari situasi sosial (Sugiyono, 2012: 285-286).

Penelitian ini difokuskan pada pendekatan revitalisasi menurut (Martokusumo,

2006:10), revitalisasi terjadi melalui beberapa hal-hal berikut:

1. Intervensi fisik

Bagaimana kegiatan fisik revitalisasi yang meliputi perbaikan dan peningkatan

kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, serta peningkatan sarana dan

prasarana fisik dalam program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Tani Kota

Bandarlampung? Indikator yang digunakan yaitu:

a. Pembangunan gedung.

b. Penambahan fasilitas.

c. Penataan ruangan.

2. Rehabilitasi ekonomi

Apakah program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Rakyat Tani Kota

Bandarlampung mendukung proses rehabilitasi kegiatan ekonomi, kemudian bisa

mengakomodasi kegiatan ekonomi informal dan formal (local economic

development), sehingga mampu memberikan nilai tambah kawasan kota

Page 53: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

35

Bandarlampung? Indikator yang digunakan yaitu pemberdayaan pelaku usaha

perdagangan

3. Rekayasa sosial/pengembangan institusional

Apakah program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Tani Kota Bandarlampung

mampu menciptakan lingkungan yang menarik (interesting), bukan sekedar

membuat beautiful place tetapi juga berdampak positif serta dapat meningkatkan

dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/warga (public realms)? Indikator yang

digunakan yaitu:

a. Peningkatan keamanan

b. Perawatan kebersihan

4. Faktor-faktor yang menghambat program revitalisasi pasar tradisional di Pasar

Rakyat Tani Kota Bandarlampung.

D. Informan Penelitian

Peneliti memilih informan menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria

ini harus sesuai dengan topik penelitian. Mereka yang dipilih pun harus dianggap

kredibel untuk menjawab masalah penelitian. Adapun informan dalam penelitian

diperoleh dari kunjungan lapangan ke lokasi penelitian oleh peneliti, yakni di

Dinas Perdagangan Kota Bandarlampung, Perusahaan Daerah Pasar Tapis Berseri

Kota Bandarlampung, dan di Pasar Rakyat Tani yang dipilih secara purposive

sampling, yaitu merupakan metode penetapan informan yang dibutuhkan atau

dengan memilih narasumber yang benar-benar mengetahui tentang permasalahan

yang terjadi di pasar tradisonal tersebut, sehingga mereka akan memberikan

Page 54: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

36

informasi secara tepat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peneliti (Sugiyono,

2012:300).

Informan yang menjadi fokus penulis disini ialah Dinas Perdagangan Kota

Bandarlampung, Perusahaan Daerah Pasar Tapis Berseri, pedagang dan pembeli

di Pasar Rakyat Tani, serta masyarakat di sekitar pasar Tani. Alasan utama penulis

memfokuskan Dinas Perdagangan Kota Bandarlampung sebagai salah satu

informan dikarenakan dinas ini yang memiliki wewenang dan tanggung jawab

atas revitalisasi Pasar Rakyat Tani. Informan selanjutnya adalah Perusahaan

Daerah Pasar Tapis Berseri sebagai pengelola Pasar Rakyat Tani maka dipilih

menjadi salah satu informan. Informan selanjutnya adalah pedagang dan pembeli,

dalam hal ini sebagai informan amat vital perannya dalam proses penelitian ini.

Alasan penulis memilihnya sebagai salah satu informan karena pedagang dan

pembeli merupakan salah satu objek penelitian yang notabene merasakan akibat

revitalisasi Pasar Rakyat Tani. Selanjutnya, ialah masyarakat di sekitar lokasi

Pasar Rakyat Tani, dalam hal ini masyarakat tidak dapat dipungkiri perannya yang

juga merasakan akibat dari revitalisasi, baik positif maupun negatif.

Tabel 2. Daftar Informan

No Nama Jabatan Informan

1 Ibu Yuli Ernitasari, S.H.M.H Bendahara Pengeluaran PD Pasar Tapis Berseri

2 Bapak Nur Ichsan Pelaksana Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan

Kota Bandarlampung

3 Ibu Jaenap Pedagang di Pasar Rakyat Tani 4 Bapak Andi Pedagang di Pasar Rakyat Tani 5 Ibu Kusmiati Pedagang di Pasar Rakyat Tani 6 Bapak Budi Pedagang di Pasar Rakyat Tani

7 Bapak Nasrul Pembeli di Pasar Rakyat Tani

8 Ibu Turi Pembeli di Pasar Rakyat Tani

9 Bapak Muji Masyarakat Sekitar Pasar Rakyat Tani

Sumber: Data diolah oleh Peneliti, 2018

Page 55: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

37

E. Sumber Data

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli

(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang)

secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),

kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Pada penelitian ini, data primer yang

akan peneliti dapatkan adalah berasal dari metode wawancara dan hasil observasi

pada pembangunan dan pengelolaan pasar tradisional di Kota Bandarlampung

khususunya Pasar Rakyat Tani.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. Pada penelitian ini, data sekunder yang akan peneliti dapatkan

adalah data-data yang berasal dari Dinas Perdagangan Kota Bandarlampung

berupa dokumen-dokumen, catatan, laporan historis, dan dokumentasi foto-foto

kegiatan.

Page 56: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

38

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2012: 308). Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dapat

dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan

teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan

observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi

(Sugiyono, 2012: 309).

Berikut ini teknik-teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif.

1. Pengumpulan data dengan observasi

Nasution, 1988 (Sugiyono, 2012: 310) mengemukakan bahwa, observasi

merupakan dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang dihasilkan melalui

observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang

sangat canggih sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron)

maupun benda yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan

jelas. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil

melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber

data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi ini, maka data yang

diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna

dari setiap perilaku yang tampak (Sugiyono, 2012: 310).

Page 57: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

39

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengobservasi bagaimana PD Pasar

merevitalisasi Pasar Rakyat Tani di Kota Bandarlampung dengan cara melihat dan

mengamati proses yang dilakukan PD Pasar dari pelaksanaan program yang

dilakukan dan lain sebagainya.

2. Pengumpulan data dengan wawancara/interview

Esteberg (Sugiyono, 2012: 317) mendefinisikan bahwa wawancara adalah

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

(Sugiyono, 2012: 317).

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2012: 194).

3. Teknik pengumpulan data dengan dokumen

Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang

berbentuk tulisan misalnya sejarah kehidupan, dokumen yang berbentu gambar

seperti foto dan dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni (Sugiyono,

2012: 329). Hasil penelitian dari observasi dan wawancara lebih dipercaya atau

Page 58: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

40

semakin kredibel apabila didukung oleh autobiografi, foto-foto atau karya tulis

akademik dan seni yang telah ada.

Metode ini digunakan untuk pengumpulan data tentang hal-hal yang berhubungan

dengan penelitian seperti: struktur organisasi, gambaran umum PD Pasar Kota

Bandarlampung, letak geografis, tabel atau grafik dan hal-hal yang berkaitan

dengan penelitian. Metode ini digunakan untuk melengkapi data-data yang

diperoleh dari wawancara dan observasi yang disebutkan diatas.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang

telah dikumpulkan kemudian dilakukan penyusunan dan pemecahannya

dijabarkan ke dalam unit-unit, pencarian pola-pola dan penemuan apa yang

penting dan apa yang perlu dipelajari, kemudian membuat keputusan

(kesimpulan) yang mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain, Bogdan

(Sugiyono, 2012:334).

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang

dikembangkan oleh Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, (Sugiyono,

2012:337). Dalam penelitian ini digunakan analisis data yang dilakukan dalam

tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Page 59: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

41

1. Reduksi Data

Dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan pada data primer yaitu hasil

wawancara. Data yang diperoleh dipilah-pilah terlebih dahulu, dirangkum,

difokuskan pada hal-hal penting dan dibuat kategori-kategori yang menjelaskan

mengenai kinerja inspektorat kota dalam upaya pencegahan penyelewengan

keuangan daerah.

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan atau

memaparkan hasil temuan dalam wawancara terhadap informan yang memahami

mengenai kinerja inspektorat kota dan kendala-kendala yang dihadapi dalam

upaya pencegahan penyelewengan keuangan daerah. Penyajian data diwujudkan

dalam bentuk uraian dengan teks naratif, bagan, foto atau gambar dan sejenisnya.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh di

lapangan yang didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

turun ke lapangan. Sehingga kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel. Pada penelitian ini penarikan kesimpulan dilakukan

dengan pengambilan intisari dari rangkaian kategori hasil penelitian berdasarkan

observasi, wawancara dan dokumentasi hasil penelitian.

Page 60: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

42

H. Teknik Keabsahan Data

Uji keabsahan data Sugiyono (Barmawi, 2016: 52-53) penelitian kualitatif

meliputi :

1. Credibility (Derajat Kepercayaan)

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif

antara lain dilakukan dengan triangulasi data, diskusi dengan teman sejawat, dan

kecukupan referensi. Untuk menguji credibility, peneliti melakukan:

a. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

b. Pengecekan Sejawat

Pengecekan sejawat dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau

hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-

rekan sejawat agar hasil penelitian dapat lebih baik.

c. Kecukupan Referensial

Kecukupan Referensial yang dimaksud dengan bahan referensi adalah

pendukung untuk membuktikan data yang telah di temukan oleh peneliti

sebagai contoh data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya

rekaman wawancara, data tentang interaksi manusia didukung oleh foto-

foto. Dakam laporan penelitian sebaiknya data-data yang dikemukakan

perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga

menjadi lebih dapat dipercaya.

Page 61: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

43

2. Transferability (Keteralihan)

Transferability akan tercapai apabila pembaca memperoleh gambaran yang

sedemikian jelas. Oleh sebab itu, peneliti akan menyajikan laporan yang

sedemikian rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya.

3. Dependability (Kebergantungan)

Dependability dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap keseluruhan

proses penelitian. Dalam uji ini dilakukan oleh pembimbing untuk mengaudit

keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.

4. Conformability (Derajat Kepastian)

Uji kepastian dilakukan untuk melihat apakah data hasil laporan bersifat objektif

atau tidak. Objektif berarti faktual dan dapat dipercaya.

Page 62: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan Revitalisasi Pasar Rakyat Tani

Berdasarkan pendekatan revitalisasi menurut teori dari (Martokusumo, 2006:10),

kegiatan revitalisasi yang dilaksanakan di Pasar Rakyat Tani sudah cukup baik.

Hal ini dapat dilihat dari bangunan gedung pasar yang semakin megah, lantai

yang sudah dikeramik, atap permanen, dan fasilitas penunjang juga sudah cukup.

Pedagang sudah dikelompokan sesuai dengan jenis barang dagangannya.

Pelatihan untuk para pedagang sudah dilakukan seperti sekolah pasar dan PHAST

pasar. Pasar Rakyat Tani sudah terlihat bersih dan teratur. Keamanannya juga

sudah cukup baik karena tidak terdapat kasus pencurian yang terjadi.

Namun masih terdapat beberapa kekurangan seperti banyak pedagang yang tidak

mendapatkan tempat untuk berdagang di dalam gedung pasar. Di area pasar tidak

terdapat kotak sampah dan tanaman yang bisa membuat kondisi pasar menjadi

lebih sejuk. Setelah dilakukan revitalisasi masih ada beberapa pedagang yang

tidak mengalami peningkatan pendapatan. Serta pelatihan yang dilakukan untuk

para pedagang yang masih belum optimal. Selain itu para pedagang maupun

pengunjung kurang nyaman dengan kondisi pasar yang masih terasa panas dan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Page 63: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

81

terkadang merasa sedikit terganggu dengan masih adanya pengamen yang

memasuki gedung pasar.

2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Revitalisasi Pasar Rakyat Tani

Faktor yang menjadi penghambat revitalisasi Pasar Rakyat Tani antara lain, lahan

Pasar Rakyat Tani yang kurang luas menyebabkan banyaknya pedagang yang

berjualan di pinggir jalan sekitar Pasar Rakyat Tani. Hambatan lainnya dalam

merevitalisasi Pasar Rakyat Tani yaitu ukuran jalan di sekitar pasar yang masih

kurang lebar dan tidak mengelilingi seluruh sisi pasar. Kondisi jalan yang seperti

itu dapat menyebabkan penumpukan antrian kendaraan, kemacetan, dan dapat

mempersulit penanggulangan bahaya kebakaran.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Gedung Pasar Rakyat Tani pada bagian depan hingga belakang sebaiknya

dibangun 2 lantai untuk menampung seluruh pedagang. Jika hal tersebut tidak

dapat dilakukan, sebaiknya sebagian pedagang dipindahkan ke tempat

berdagang lainnya yang layak dan juga tetap memperhatikan

kesejahteraannya. Selain itu pasar perlu diberi kotak sampah, tanaman-

tanaman, dan bagian dalam gedung dipasang blower agar kondisinya menjadi

lebih sejuk.

Page 64: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

82

2. Pedagang dan pengelola harus terus meningkatkan kompetensinya serta

melakukan berbagai inovasi, misalnya menjadikan pasar sebagai tempat

pertunjukan budaya, melakukan event promosi, dan memaksimalkan

penggunaan teknologi. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan kedatangan

pengunjung pasar sehingga pendapatan pedagang juga meningkat.

3. Petugas keamanan sebaiknya mencegah pengamen dan pengemis yang akan

masuk ke dalam Pasar Rakyat Tani untuk meningkatkan kenyamanan dan

ketertiban pasar.

4. Semua pihak diharapkan merawat dengan baik bangunan maupun fasilitas-

fasilitas penunjang yang ada di Pasar Rakyat Tani.

Page 65: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo, H. 2005. Pembangunan Ekonomi Perkotaan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Adisasmita, Rahardjo, H. 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Alfianita, Ella, Andy Fefta Wijaya dan Siswidiyanto. 2015. Revitalisasi Pasar

Tradisional Dalam Perspektif Good Governance (Studi di Pasar Tumpang

Kabupaten Malang) Jurnal elektronik online Universitas Brawijaya

Volume 3 Nomor 5 Tahun 2015. Dalam

http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view

/861 diakses pada 2 Mei 2018.

Andini, Dita. 2011. Revitalisasi Obyek Wisata Taman Balekambangkota

Surakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Dalam

https://eprints.uns.ac.id/6763/1/Unlock-191151211201104551.pdf diakses

pada 4 Juni 2018.

Barmawi, Ariswan. 2016. Pengelolaan Pasar Tradisional Di Kota Bandar

Lampung Oleh Dinas Pengelolaan Pasar (Studi di Pasar Tradisional

Tugu, Kelurahan Kampung Sawah, Kecamatan Tanjung Karang Timur,

Kota Bandar Lampung). Skripsi. Bandar Lampung : Universitas Lampung.

Ernawati. 2016. Evaluasi Kebijakan Pengelolaan Pasar Tradisional Plaza

Bandar Jaya, Lampung Tengah. Skripsi. Bandar Lampung : Universitas

Lampung.

Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi.

Kedua Belas. Jakarta: Indeks.

Martokusumo, Widjaja. 2006. Revitalisasi dan Rancang Kota: Beberapa Catatan

dan Konsep Penataan Kawasan Kota Berkelanjutan. Jurnal elektronik

Institut Teknologi Bandung Volume 17 Nomor 3 Tahun 2006 dalam

http://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/4244 diakses pada 3

Juni 2018.

Page 66: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

84

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nida, Mufna Mubdiatun. 2014. Evaluasi Kebijakan Revitalisasi Pasar

Tradisional di Kota Surakarta. Jurnal elektronik online Universitas

Diponegoro Volume 10 Nomor 2 Tahun 2014. Dalam

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/17644 diakses

pada 12 Mei 2018.

Peranginangin, Fitri Anggi Br. 2018. Analisis Kebijakan Pengembangan Pasar

Bulu Kota Semarang Berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2013 Tentang

Pengaturan Pasar Tradisional. Skripsi. Semarang: Universitas

Diponegoro. Dalam http://eprints.undip.ac.id/61256/ diakses pada 5 Mei

2018

Sandharini, Maria Palupi dan Aufarul Marom. 2016. Partisipasi Masyarakat

Dalam Revitalisasi Pasar Peterongan Di Kota Semarang. Jurnal

elektronik online Universitas Diponegoro Volume 5 Nomor 3 Tahun 2016.

Dalam https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/view/12489

diakses pada 11 Mei 2018

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surya, Farizal Okta. 2015. Evaluasi Program Pemberdayaan Pasar Sukadana

Lampung Timur (Evaluasi Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur

No 9 Tahun 2013). Skripsi. Bandar Lampung : Universitas Lampung.

Usman, Husaini Dan Purnomo Setiady Akbar. (2011). Metodologi Penelitian

Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen:

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37 Tahun 2017 tentang Pedoman

Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan

Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Tugas,

Fungsi, Dan Tata Kerja Dinas Perdagangan

Sumber lain:

https://bandarlampungkota.bps.go.id/statictable/2017/01/12/133/jumlah-

penduduk-berumur-15-tahun-ke-atas-yang-bekerja-selama-seminggu-

yang-lalu-menurut-lapangan-pekerjaan-utama-dan-jenis-kelamin-di-kota-

bandar-lampung-2015.html diakses pada 2 Juni 2018.

Page 67: REVITALISASI PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Rakyat ...digilib.unila.ac.id/56081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · cukup baik. Hal ini terlihat pada tahap intervensi fisik,

85

http://ditjenpdn.kemendag.go.id/detail/artikel/4/percepatan-revitalisasi-pasar-

rakyat diakses pada 2 Juni 2018.

https://lampung.antaranews.com/berita/289462/pemkot-bandarlampung-

kembangkan-pasar-tradisional diakses pada 2 Mei 2018.

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/03/31/p6fzpw415-

ratusan-pasar-rakyat-di-lampung-tak-sehat diakses pada 2 Mei 2018.

http://presidenri.go.id/artikel-terpilih/mensukseskan-program-revitalisasi-pasar-

tradisional.html diakses pada 2 Mei 2018.

http://www.academia.edu/24103347/Manajemen_Kota_Urban_Revitalization

diakses pada 2 Juni 2018.

https://www.jawapos.com/nasional/15/09/2018/revitalisasi-pasar-di-desa diakses

pada 7 Februari 2019

https://www.jejamo.com/pasar-tani-kemiling-pasar-pertanian-terbesar-di-bandar-

lampung.html diakses pada 2 Mei 2018.

http://www.lampost.co/berita-kemendag-kucurkan-rp14-miliar-renovasi-tiga-

pasar-bandar-lampung diakses pada 24 Mei 2018

http://www.lampost.co/berita-selamatkan-pasar-tradisional diakses pada 4 Mei

2018.

http://www.seputarmalang.com/berita/sensasi-belanja-di-pasar-rakyat-oro-oro-

dowo-pasar-tradisional-nuansa-supermarket/33330 diakses pada 7

Februari 2019).

http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/10/09/berhasil-lakukan-revitalisasi-pasar-

rakyat-sejumlah-daerah-belajar-ke-kota-denpasar diakses pada 16 Januari

2018).