revisi upaya preventif dan promotif HIV AIDS.doc

7
UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF MENURUT LEAVEL DAN CLARK DALAM HIV AIDS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi Dosen : Afrihal Afif, S.ST Oleh Kelompok 2 Semester 3A Desiyanti Mustari (1214315401007) Devia Restu (1214315401008) Dewi Sartika (1214315401009) Eka Miftakhul J (1214315401010) Eli Sulistiowati (1214315401011) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG

description

tugas kespro

Transcript of revisi upaya preventif dan promotif HIV AIDS.doc

Page 1: revisi upaya preventif dan promotif HIV AIDS.doc

UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF MENURUT LEAVEL DAN CLARK

DALAM HIV AIDS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi

Dosen : Afrihal Afif, S.ST

Oleh Kelompok 2 Semester 3A

Desiyanti Mustari (1214315401007)

Devia Restu (1214315401008)

Dewi Sartika (1214315401009)

Eka Miftakhul J (1214315401010)

Eli Sulistiowati (1214315401011)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

2013

Page 2: revisi upaya preventif dan promotif HIV AIDS.doc

Pengertian HIV/ AIDS

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan gejala penyakit

akibat menurunnya system kekebalan tubuh oleh virus yang disebut HIV. AIDS disebabkan

oleh suatu jenis Retrovirus yang disebut Human Deficiency Virus atau disingkat menjadi

HIV.HIV atau Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menyerang system

kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu

jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Tanda dan gejala HIV-AIDS,

1. Gejala Mayor

a. Pada orang dewasa terdiri dari :

Penurunan berat badan lebih dari 10%

Diare kronik lebih dari satu bulan

Demam lebih dari satu bulan ( continue/intermitten)

b. Pada anak terdiri dari :

Penurunan berat badan atau pertumbuhan lambat yang abnormal

Diare kronik lebih dari satu bilan.

Demam lebih dari satu bulan.

2. Gejala Minor

a. Pada orang dewasa terdiri dari:

Batuk lebhg dari satu bulan

Dermatitis pruritus umum.

Herpes zoster rekuren

Kandidiasis orafaring

Limfadenopati umum.

Herpes simplex diseminata kronis nprogresif

b. Pada anak terdiri dari :

Limfadenopati umum

Kandidiasis orofaring

Infeksi umum yang terulang ( otitis. Faringitis,dsb)

Cara Penularan :

Page 3: revisi upaya preventif dan promotif HIV AIDS.doc

Melalui hubungan seksual dengan seorang yang sudah terinfeksi HIV tanpa memakai

kondom.

Melalui transfuse darah atau alat-alat yang telah tercemar HIV.

Melalui ibu yang terinfeksi HIV kepada janin yang dikandungnya atau kepada bayi

yang disusuinya.

Melalui pemakaian jarum suntik yang bergantian

Upaya promotif dan preventif menurut Leavel dan Clark dalam penyakit HIV AIDS,

meliputi :

1. Promosi Kesehatan

Memberikan pendidikan kesehatan tentang HIV AIDS yang meliputi

pengertian HIV AIDS, tanda gejala HIV AIDS, bagaimana cara penularannya

virus HIV dari satu orang ke orang lain. Dengan begitu masyarakat terutama

kalangan remaja jelas dan dapat memahami tentang semua hal tentang HIV

AIDS.

2. Perlindungan Khusus

Penggunanan kondom untuk mencegah penyakit HIV/AIDS

Semua alat yang menembus kulit dan darah (seperti jarum suntik, jarum tattoo,

atau pisau cukur) harus disterilisasi dengan cara yang benar.

Tidak memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit bergantian dengan

orang lain.

Jangan memberikan ASI kepada bayi bila ibu positif mengidap HIV AIDS

Setia dengan pasangan

3. Diagnosa dini dan pengobatan yang cepat dan tepat

Tes reaksi berantai polimerase (PCR) merupakan teknik deteksi berbasis asam

nukleat (DNA dan RNA) yang dapat mendeteksi keberadaan materi genetik

HIV di dalam tubuh manusia. Tes ini sering pula dikenal sebagai tes beban

virus atau tes amplifikasi asam nukleat (HIV NAAT).

PCR DNA biasa merupakan metode kualitatif yang hanya bisa mendeteksi ada

atau tidaknya DNA virus. Sedangkan, untuk deteksi RNA virus dapat

dilakukan dengan metodereal-time PCR yang merupakan metode kuantitatif.

Deteksi asam nukleat ini dapat mendeteksi keberadaan HIV pada 11-16 hari

sejak awal infeksi terjadi. Tes ini biasanya digunakan untuk mendeteksi HIV

Page 4: revisi upaya preventif dan promotif HIV AIDS.doc

pada bayi yang baru lahir, namun jarang digunakan pada individu dewasa

karena biaya tes PCR yang mahal dan tingkat kesulitan mengelola dan

menafsirkan hasil tes ini lebih tinggi bila dibandingkan tes lainnya.

Untuk mendeteksi HIV pada orang dewasa, lebih sering digunakan tes

antibodi HIV yang murah dan akurat. Seseorang yang terinfeksi HIV akan

menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi tersebut. Tes antibodi HIV akan

mendeteksi antibodi yang terbentuk di darah, saliva (liur), dan urin.

Sejak tahun 2002, telah dikembangkan suatu penguji cepat (rapid test) untuk

mendeteksi antibodi HIV dari tetesan darah ataupun sampel liur (saliva)

manusia. Sampel dari tubuh pasien tersebut akan dicampur dengan larutan

tertentu. Kemudian, kepingan alat uji (test strip) dimasukkan dan apabila

menunjukkan hasil positif maka akan muncul dua pita berwarna ungu

kemerahan. Tingkat akurasi dari alat uji ini mencapai 99.6%, namun semua

hasil positif harus dikonfirmasi kembali dengan ELISA. Selain ELISA, tes

antibodi HIV lain yang dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjut adalah

Western blot.

Tes antigen dapat mendeteksi antigen (protein P24) pada HIV yang memicu

respon antibodi. Pada tahap awal infeksi HIV, P24 diproduksi dalam jumlah

tinggi dan dapat ditemukan dalam serum darah. Tes antibodi dan tes antigen

digunakan secara berkesinambungan untuk memberikan hasil deteksi yang

lebih akurat dan lebih awal. Tes ini jarang digunakan sendiri karena

sensitivitasnya yang rendah dan hanya bisa bekerja sebelum antibodi terhadap

HIV terbentuk.

4. Pembatasan Kecacatan

Perawatan untuk menghentikan penyakit, pencegahan komplikasi lebih lanjut, dan

memberikan fasilitas yang terbaik untuk mengatasi cacat dan mencegah kematian

Sementara ini pengobatan untuk AIDS masih bersifat memperpanjang hidup dan

memperbaiki kualitas hidupnya. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat

membasmi HIV. Walaupun demikian, akhir-akhir ini terdapat racikan baru yang dapat

mengurangi kecepatan pertumbuhan HIV dan dianggap potensial untuk mengatasi

AIDS.

Ada beberapa jenis obat yang diperlukan ODHA yaitu :

Obat penghambat HIV berkembang biak atau disebut obat golongan anti

retroviral.

Page 5: revisi upaya preventif dan promotif HIV AIDS.doc

Obat anti jamur

Obat untuk kanker Kaposi

Obat untuk tuberculosis

Obat untuk penyakit Cytomegalovirus yang menyerang retina.

Obat untuk pneumonia.

Obat-obatan untuk penyakit infeksi lainnya.

Obat-obatan untuk mencegah timbulnya atau kambuhnya beberapa penyakit

infeksi.

5. Pemulihan Kesehatan

Kita tahu bahwa HIV AIDS belum ditemukan obatnya, dan HIV AIDS bisa tertular

dengan cara kita berhubungan seksual, memakai jarum bersama, dan lain sebagainya.

Kita dapat memutus rantai virus HIV salah satunya dengan memakai kondom saat

berhubungan, tidak menggunakan jarum suntik bersama. Namun untuk meningkatkan

kualitas hidup ODHA dia harus meminum obat untuk menekan virus HIVdisepanjang

hidupnya. Oleh karena itu kita tidak perlu khawatir tertular bila hanya melakukan

kontak biasa dan tidak perlu menjauhi ODHA dan selalu memberi dukungan dan

semangat kepada ODHA bahwa penyakit tersebut bisa disembuhkan dan berusaha

untuk mencoba sembuh dan memberi semangat bahwa mereka selalu dibutuhkan

dikeluarga dan dimasyarakat.