Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

22
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Apabila perencanaan telah selesai dilaksanakan, hal selanjutnya yang perlu dilakukan ialah melaksanakan fungsi pengorganisasian (organizing). Jika ditinjau dari sudut administrasi, peranan fungsi pengorganisasian ini tampak cukup penting. Karena apabila fungsi pengorganisasian telah berhasil dilaksanakan maka berarti berbagai hal yang tercantum dalam suatu rencana (plan), telah mendapatkan pengaturan, sehingga siap untuk dilaksanakan. Hal-hal yang memerlukan pengaturan dalam dalam suatu rencana banyak macamnya. Secara umum disebutkan, makin kompleks rencana yang dimiliki, makin kompleks pula hal-hal yang memerlukan pengaturan tersebut. Mengingat pentingnya fungsi pengorganisasian, maka telah merupakan kewajiban bagi semua pihak yang bergerak dalam administrasi kesehatan untuk memiliki pemahaman yang lengkap tentang fungsi pengorganisasian. Perlunya pemahaman tersebut makin bertambah penting jika kebetulan bermaksud menyelenggarakan program kesehatan masyarakat. Mudah dipahami karena pekerjaan pengorganisasian pada program kesehatan masyarakat, 1

Transcript of Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

Page 1: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Apabila perencanaan telah selesai dilaksanakan, hal selanjutnya yang perlu

dilakukan ialah melaksanakan fungsi pengorganisasian (organizing). Jika ditinjau

dari sudut administrasi, peranan fungsi pengorganisasian ini tampak cukup

penting. Karena apabila fungsi pengorganisasian telah berhasil dilaksanakan maka

berarti berbagai hal yang tercantum dalam suatu rencana (plan), telah

mendapatkan pengaturan, sehingga siap untuk dilaksanakan. Hal-hal yang

memerlukan pengaturan dalam dalam suatu rencana banyak macamnya. Secara

umum disebutkan, makin kompleks rencana yang dimiliki, makin kompleks pula

hal-hal yang memerlukan pengaturan tersebut.

Mengingat pentingnya fungsi pengorganisasian, maka telah merupakan

kewajiban bagi semua pihak yang bergerak dalam administrasi kesehatan untuk

memiliki pemahaman yang lengkap tentang fungsi pengorganisasian. Perlunya

pemahaman tersebut makin bertambah penting jika kebetulan bermaksud

menyelenggarakan program kesehatan masyarakat. Mudah dipahami karena

pekerjaan pengorganisasian pada program kesehatan masyarakat, menyangkut

bidang yang amat luas sekali. Pengorganisasian yang harus dilakukan tidak hanya

terbatas pada hal-hal yang tercantum dalam rencana saja, tetapi juga hal-hal yang

terdapat dalam masyarakat secara keseluruhan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah pengorganisasian program pelayanan kesehatan ?

2. Bagaimanakah perencanaan, koordinator, pelaksanaan uraian tugas, dan

pengawasan pada program pelayanan kesehatan masyarakat ?

1

Page 2: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN

1. Pengorganisaasian adalah pengelompokan berbagai kegiatan yang diperlukan

untuk melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang

telah ditetapkan dapat dicapai dengan memuaskan.

2. Pengorganisasian adalah pengaturan sejumlah personil yang dimiliki untuk

memungkinkan tercapainya suatu tujuan yang telah disepakati dengan jalan

mengalokasikan masing-masing fungsi dan tanggungjawabnya.

3. Pengorganisasian adalah pengkoordinasian secara rasional berbagai kegiatan

dari sejumlah orang tertentu untuk mencapai tujuan bersama, melalui

pengaturan pembagian kerja dan fungsi menurut penjenjangannya secara

bertanggung jawab.

Jika diperhatikan beberapa batasan pengorganisasian ini, tampak dalam pengertian

pengorganisasian terdapat beberapa unsur pokok yang perlu dipahami. Unsur-unsur

pokok yang dimaksud jika disederhanakan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu:

1. Hal yang diorganisasikan

Sebenarnya hal-hal yang perlu diorganisasikan dari suatu rencana banyak

macamnya. Disesuaikan dengan pengertian pengorganisasian sebagaimana

dikemukakan diatas yang terpenting diantaranya hanya dua macam saja

yakni:

a. Kegiatan

Pengorganisasian kegiatan yang dimaksudkan disini ialah pengaturan

berbagai kegiatan yang ada dalam rencana sedemikian rupa sehingga

terbentuk satu kesatuan yang terpadu, yang secara keseluruhan diarahkan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Tenaga pelaksana

2

Page 3: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

Pengorganisasian tenaga pelaksana yang dimaksudkan disini mencakup

pengaturan struktur organisasi, susunan personalia serta hak dan

wewenang dari setiap tenaga pelaksana, sedemikian rupa sehingga setiap

kegiatan ada penanggung jawabnya.

2. Proses pengorganisasian

Karena di dalam pengertian pengorganisasian terkandung kegiatan

pengaturan maka pekerjaan pengorganisasian pada dasarnya merupakan suatu

proses(process). Proses yang dimaksudkan disini adalah yang menyangkut

pelaksanaan langkah-langkah yang harus dilakukan sedemikian rupa sehingga

semua kegiatan yang akan dilaksanakan sarta tenagaga pelaksana yang

dibutuhkan, mendapatkan pengaturan yang sebaik-baiknya, serta setiap

kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut memiliki penanggungjawab

pelaksanaannya.

3. Hasil pengorganisasian

Hasil dari pekerjaan pengorganisasian adalah terbentuklah suatu wadah

(entity), yang pada dasarnya merupakan panduan antara kegiatan yang akan

dilaksanakan serta tenaga pelaksana yang dibutuhkan untuk melaksanakan

kegiatan tersebut. Wadah yang terbentuk ini dikenal dengan nama organisasi

(organization).

Tergantung dari rencana yang dimiliki, maka hal yang diorganisasikan serta

hasil dari pekerjaan pengorganisasian dapat sangat bervariasi. Tetapi tidak

demikian halnya dengan proses. Karena program apapun yang dihadapi,

proses yang ditempuh pada pengorganisasian tetap sama. Dari uraian ini

menjadi jelaslah , jika membicarakan unsur-unsur pengorganisasian, yang

terpenting adalah unsur proses pengorganisasian. Apabila proses

pengorganisasian tersebut dapat dipahami dengan baik, dapatlah diharapkan

terlaksananya pekerjaan pengorganisasian dengan baik.

B. MANFAAT PENGORGANISASIAN

Melalui fungsi pengorganisasian akan dapat diketahui :

3

Page 4: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

1. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok

2. Hubungan organisatoris antar orang-orang di dalam organisasi tersebut

melalui kegiatan yang dilakukannya

3. Pendelegasian wewenang

4. Pemanfaatan wewenang

C. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN

Ada enam langkah atau aspek penting dalam fungsi pengorganisasian :

1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang dalam

fungsi perencanaan.

2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk

mencapai tujuan. Dari sini akan ada pembagian tugas

(departementasi,bidang-bidang,seksi-seksi dsb)

3. Menggolongkan kegiatan-kegiatan pokok ke dalam satuan-satuan kegiatan

yang praktis(elemen kegiatan). Pembagian tugas staf harus mencerminkan

apa yang harus dikerjakan oleh staf.

4. Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan

menyediakan fasilitas yang diperlukan. Pengaturan ruang kerja adalah salah

satu contohnya.

5. Penugasan personil yang cakap (memilih staf yang dipandang mampu

melaksanakan tugas)

6. Mendelegasikan wewenang

D. PENGORGANISASIAN SEBAGAI SUATU WADAH

Sekalipun yang terpenting pada pengorganisasian adalah proses, namun untuk

dapat melakukan pekerjaan pengorganisasian dengan baik, perlulah dipahami

terlebih dahulu hasil dari pekerjaan pengorganisasian, yakni yang dikenal dengan

nama wadah atau organisasi tersebut. Untuk ini banyak batasan yang dikenal.

Beberapa diantaranya yang terpenting adalah:

4

Page 5: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

1. Organisasi adalah persekutuan antara dua orang atau lebih yang bersepakat

untuk secara bersama-sama mencapai tujuan yang dimiliki.

2. Organisasi adalah suatu sistem yang mengatur kerjasama antara dua orang

atau lebih, sedemikian rupa sehingga segala kegiatan dapat diarahkan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sebagai suatu persekutuan dan ataupun sistem, tidaklah sulit dipahami bahwa

didalam organisasi terdapat berbagai bagian, komponen atau subsistem yang satu

sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi. Bagian, komponen atau

subsistem ini disebut dengan nama satuan organisasi. Agar tujuan yang tercantum

dalam rencana dapat dicapai dengan memuaskan maka berbagai satuan organisasi

ini perlu mendapatkan pengaturan yang sebaik-baiknya. Pengaturan yang seperti

ini melahirkan konsep struktur(structure) organisasi yakni menunjuk pada bagian

atau pola hubungan antara satu satuan organisasi dengan satusatuan organisasi

lainnya.

Karena adanya konsep struktur ini, tidak mengherankan jika kemudian

banyak pihak berpendapat bahwa pengertian organisasi hanyalah yang menunjuk

pada bagan atau pola hubungan dari sekelompok fungsi dan wewenang saja. Jika

diketahui bahwa sifat yang dimiliki oleh setiap fungsi dan wewenang pada

dasarnya adalah dinamis. Karena adanya sifat yang dinamis ini, suatu organisasi

akan mendapat nilai yang baik apabila organisasi tersebut dapat selalu

menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan. Dengan perkataan lain,

konsep sistem dalam organisasi, bukanlah sistem yang tertutup, melainkan sistem

yang terbuka (open system).

Lebih lanjut karena pada waktu melakukan pengelompokkan fungsi dan

wewenang harus disusun menurut dan untuk setiap satuan organisasi yang ada

dalam organisasi, maka disebutkan bahwa suatu organisasi (organization) tidaklah

sama dengan organisme (organismis). Pada organisasi, setiap satuan organisasi

memiliki fungsi dan wewenang masing-masing. Sedangkan pada organisme,

5

Page 6: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

fungsi dan wewenang tersebut hanya dimiliki oleh seluruh organisme secara

keseluruhan.

E. PRINSIP POKOK ORGANISASI

Untuk dapat melakukan pekerjaan pengorganisasian dengan baik perlu pula

dipahami berbagai prinsip pokok yang terdapat dalam organisasi. Prinsip pokok

yang dimaksud banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang penting ialah:

1. Mempunyai pendukung

2. Mempunyai tujuan

3. Mempunyai kegiatan

4. Mempunyai pembagian tugas

5. Mempunyai perangkat organisasi

6. Mempunyai pembagian dan pendelegasian wewenang

7. Mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arah

F. PENGORGANISASIAN SEBAGAI SUATU PROSES

Terlepas dari macamnya, untuk dapat membentuk suatu organisasi ada proses

tertentu yang harus ditempuh. Proses yang dimaksud terdiri dari berbagai langkah

yang jika disederhanakan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Memahami tujuan

Langkah pertama yang harus dilakukan pada pekerjaan pengorganisasian ialah

memahami tujuan yang ingin dicapai dan didirikannya organisasi tersebut.

Uraikanlah tujuan tersebut sehingga jelas tolak ukurnya.

2. Memahami kegiatan

Langkah kedua yang harus dilakukan ialah memahami berbagai kegiatan yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Kegiatan yang dimaksud disini tentu

yang bersifat pokok saja. Lakukanlah pembahasan yang sebaik-baiknya,

sehingga setiap kegiatan jelas arah dan sasarannya.

3. Mengelompokkan kegiatan

6

Page 7: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

Kegiatan yang akan dilaksanakan banyak macamnya. Oleh karena itu perlu

lebih disederhanakan. Untuk ini dilakukanlah pengelompokkan kegiatan.

Dalam melakukan pengelompokan kegiaitan ini ada beberapa prinsip pokok

yang harus ditempuh yakni :

a. Jenis kegiatan

Jenis kegiatan yang dikelompokkan harus sama dalam arti tidak

bertentangan antara satu dengan yang lainnya

b. Jumlah kegiatan

Jumlah kegiatan yang dikelompokkan jangan terlalu banyak, karena akan

memberatkan pelaksanaannya, tetapi juga jangan terlalu sedikit, karena

tidak efisien serta karena ada kemungkinan tergabungnya kegiatan yang

sebenarnya berbeda sehingga dapat menyulitkan organisasi.

4. Mengubah kelompok kegiatan ke dalam bentuk jabatan

Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah mengubah kelompok kegiatan

tersebut dalam bentuk jabatan (position classification). Untuk ini dilakukan

beberapa kegiatan sebagai berikut :

a. Analisis tugas

Mula-mula lakukanlah analisis tugas (job analysis). Tujuannya ialah untuk

memperjelas tugas setiap kelompok kegiatan. Susun berbagai tugas

tersebut menurut kelompok dan urutannya.

b. Uraian tugas

Setelah analisa tugas selesai, lanjutkan dengan melakukan uraian tugas

(job description). Tujuannya ialah lebih menjelaskan tugas-tugas yang

telah disusun. Jadi pada uraian tugas ini, setiap tugas telah dilengkapi

dengan berbagai keterangan yang dibutuhkan.

c. Penilaian tugas

Setelah uraian tugas selesai dilakukan, lanjutkan dengan penilaian tugas

(job evaluation). Tujuannya ialah mengkaji ulang setiap tugas yang telah

diperinci tersebut apakah ada yang berlebihan dan ataupun masih kurang.

Lakukanlah penyempurnaan seperlunya. Apabila tugas-tugas tersebut telah

jelas, ubahlah dalam bentuk jabatan.

7

Page 8: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

5. Melakukan pengelompokkan jabatan

Jabatan yang dihasilkan dari pekerjaan klasifikasi dapat terlalu berlebihan dan

beraneka ragam. Mudah dipahami bahwa keadaan yang seperti ini tidak akan

menguntungkan. Untuk itu sebagai langkah selanjutnya dilakukan

pengelompokkan jabatan (position grouping).

6. Mengubah kelompok jabatan ke dalam bentuk satuan organisasi

Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah mengubah kelompok jabatan

tersebut ke dalam bentuk satuan organisasi. Cara membentuk satuan organisasi

banyak macamnya. Beberapa diantaranya yang penting ialah :

a. Atas dasar kesamaan fungsi dari jabatan

b. Atas dasar kesamaan proses atau cara kerja dari jabatan

Contoh pembentukan satuan organisasi berdasarkan kesamaan proses atau

cara kerja ialah bagian pencegahan penyakit, perawatan penderita

rehabilitasi penderita dan lain sebagainya yang seperti ini.

c. Atas dasar kesamaan hasil (produksi) dari jabatan

Satuan organisasi dapat pula dibentuk berdasarkan kesamaan hasil

(produksi). Misalnya bagian produksi obat, bagian produksi bahan

makanan, bagian produksi bahan publikasi dan lain sebagainya yang

seperti ini.

d. Atas dasar kesamaan kelompok masyarakat yang memanfaatkan

Contoh pembentukan satuan organisasi berdasarkan kesamaan kelompok

masyarakat yang memanfaatkan hasil ialah bagian KIA, bagian KB,

bagian UKS dan lain sebagainya yang seperti ini.

e. Atas dasar kesamaan lokasi jabatan

Satuan organisasi dapat pula dibentuk atas dasar kesamaan lokasi dimana

kegiatan tersebut dilakukan. Misalnya kelompok bagian pelayanan

didalam gedung, diluar gedung, di desa, dikota, dan lain sebagainya yang

seperti ini.

f. Kombinasi dari berbagai cara diatas

Satuan organisasi dapat pula dibentuk dengan menggabungkan beberapa

cara diatas.

8

Page 9: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

7. Membentuk struktur organisasi

Apabila satuan organisasi telah berhasil dirumuskan, lanjutkan dengan

menyusun berbagai satuan organisasi tersebut dalam bentuk bagan. Bagan

yang seperti ini dikenal dengan nama struktur organisasi.

Pada waktu membentuk struktur organisasi, perhatikanlah hirarkinya,

pembagian tugas dan wewenang masing-masing serta kemampuan

pengawasan yang dimiliki (span of control). Sesuai dengan fitrahnya,

kemampuan pengawasan seseorang selalu bersifat terbatas. Dengan perkataan

lain, jumlah satuan organisasi yang akan diawasi jangan terlalu banyak, tetapi

juga jangan terlalu sedikit. Secara umum disebutkan untuk tingkat pimpinan,

jumlah satuan organisasi yang dapat diawasi paling banyak 4. Sedangkan

untuk tingkat pelaksana, jumlah yang diawasi berkisar antara 8 sampai 12.

Sebab, seperti yang dikemukakan oleh V.A. Graicunas, makin banyak jumlah

subordinat yang diawasi, makin kompleks sifat komunikasi, sehingga

pekerjaan administrasi lebih sulit.

G. PENGEMBANGAN ORGANISASI

Pengembangan organisasi adalah upaya pihak manajer untuk

mengembangkan stafnya (pengembangan daya dari sumber manusia/staf) dengan

harapan untuk lebih meningkatkan kapasitas organisasi yang dpimpinnya untuk

memecahkan masalah. Pengembangan organisasi dapat dilakukan melalui

pengefektifan gaya kepemimpinan manajer, hubungan yang harmonis antara

pimpinan dengan stafnya, meningkatkan kepuasan kerja staf dan semangat

kelompok, kejelasan penyusunan tujuan, dan perbaikan system pencatatan dan

pelaporan.

Hal yang paling pokok dalam fungsi pengorganisasian adalah pembagian

tugas. Jika pembagian tugas sudah dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan

kemampuan staf, maka staf akan menjadi suatu kelompok kerja yang kompak.

Melalui pembagian tugas yang jelas dan spesifik, kelompok kerja (working team)

akan mempunyai spesialis tugas yang lebih terarah. Dengan spesialisasi tugas, staf

akan berusaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya untuk

9

Page 10: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

melaksanakan tugasnya mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Tugas-

tugas kelompok kerja juga harus didukung dengan dana dan sumber daya lainnya

yang mencukupi.

Pengembangan suatu organisasi adalah suatu kegiatan yang perlu dilakuakan

secara terus menerus sehingga akan mampu mendinamisir proses manajemen

karena kegiatan pengembangan ini akan mempunyai dampak untuk lebih memacu

fungsi manajemen lainnya secara berkelanjutan.

10

Page 11: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

BAB III

PEMBAHASAN

PENGORGANISASI PROGRAM LAYANAN KESEHATAN

Pengorganisasian dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat dilihat

dari segi perencanaan, koordinator, pelaksanaan uraian tugas, dan pengawasan.

Pengorganisasi program layanan kesehatan yang ada perlu mendapat dukungan dari

dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Beberapa indicator yang digunakan untuk menilai keterlibatan masyarakat

dalam rumah sakit dan puskesmas.

Indikator kegiatan partisipasi masyarakat

Beberapa indicator kegiatan partisipasi masyarakat antara lain :

- Adanya anggota masyarakat yang menjadi anggota kepengurusan rumah

sakit/puskesmas.

- Adanya akses masyarakat kepada manajemen rumah sakit/puskesmas

- Tersedianya penampungan keluhan masyarakat, kotak saran, pertemuan

berkala wakil masyarakat dengan rumah sakit/puskesmas

- Sumbangan dana masyarakat masyarakat kepada rumah sakit/puskesmas

- Tenaga sukarela masyarakt bekerja di rumah sakit.puskesmas

Indikator kegiatan koordinasi lintas-sektor

Beberapa indicator yang dapat digunakan untuk menilai koordinasi lintas sector

dalam system kesehatan kabupaten/kota, antara lain :

- Berapa banyak program layanan kesehatan primer yang menjadi komponen

integral dari rencana pembangunan local dan kegiatan pembangunan

masyarakaT

- Adanya wakil-wakil sektor terkait kesehatan yang menjadi anggota

kepengurusan rumah sakit/puskesmas

11

Page 12: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

- Dibakukan tatacara lintas sector

- Jumlah kegiatan koordinasi ad-hok dalam system kesehatan kabupaten/kota.

Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi

kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam

melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat

dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang

harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang

bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus

diambil.

Pengorganisasian yang dapat dilakukan dalam perencanaan program kesehatan ialah:

Bagaimana bentuk tindakan pemberantasan panyakit tidak menular yang akan

dilakukan dan siapa yang akan melakukannya?

Mengordinir petugas kesehatan yang akan melakukan tahapan pemberantasan

penyakit tidak menular dimasyarakat.

Untuk menjawab point pertama diatas maka tindakan pengorganisasian perencanaan

program kesehatan itu berupa pelaksanaan tugas-tugas oleh bidang-bidang

pemberantasan kesehatan tidak menular yang telah dibentuk sebelumnya oleh

pemerintah terkait yang kemudian akan dilaksanakan oleh bidang-bidang tersebut

misalnya Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

terdiri dari:

1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Seksi Pencegahan dan

Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan

pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan

pencegahan dan pemberantasan penyakit.

12

Page 13: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

2. Seksi Pengamatan Penyakit dan Imunisasi Seksi Pengamatan Penyakit dan

Imunisasi mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan

koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan Pengamatan Penyakit

dan Imunisasi.

3. Seksi Penyehatan Lingkungan Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai

tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan

dan pengendalian kegiatan penyehatan lingkungan.

Dari ketiga contoh diatas merupakan bentuk pengorganisasian dari pernecanaan

program kesehatan dalam rangka pemberantasan penyakit tidak menular.

Kemudian poin kedua ialah cara untuk mengordinir petugas pemberantasan

kesehatan dimasyarakat oleh petugas kesehatan ialah dengan memberdayakan semua

potensi yang ada baik itu dari lingkup kesehatan sendiri maupun dari masyarakat

sendiri.

13

Page 14: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan & Saran

1. Pengorganisasian dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat

mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan urian tugas, pengawasan dan

penambahan tugas rangkap non profesi kesehatan.

2. Cakupan pelaksanaan program kesehatan masyarakat pada umumnya baik,

namun ada beberapa program kesehatan lainnya yang masih rendah.

14

Page 15: Revisi Pengorganisasian Program Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta :Binarupa Aksara.

Departemen Kesehatan RI. 2004. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.

Jakarta.

Muninjaya. 2004. Manajemen Kesehatan.Jakarta : EGC

Pohan, Imbalo S. 2006 .Jaminan Mutu Layanan Kesehatan : Dasar-dasar

Pengertian & Penerapan. Jakarta : EGC.

Salim, Ridwan.2010. Perencanaan Program Kesehatan Melalui Fungsi

Manajemen ( Poace ). http://ingo1.wordpress.com/2010/05/29/perencanaan-

program-kesehatan-melalui-fungsi-manajemen-poace/. Diakses tanggal 1

November 2010:19.35 WITA.

15