Review Standarisasi

13
TUGAS MATA KULIAH STANDARISASI PENGELOLAAN & TEKNOLOGI SDA Dosen Mata Kuliah : Jadfan Sidqi Fidari, ST., MT. Disusunoleh : ANZILIRROHMAH LITSANIYAH 135060400111017 KELAS C UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK

description

Review Standarisasi

Transcript of Review Standarisasi

Page 1: Review Standarisasi

TUGAS MATA KULIAH

STANDARISASI PENGELOLAAN & TEKNOLOGI SDA

Dosen Mata Kuliah : Jadfan Sidqi Fidari, ST., MT.

Disusunoleh :

ANZILIRROHMAH LITSANIYAH

135060400111017

KELAS C

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENGAIRAN

MALANG

2016

Page 2: Review Standarisasi

I. STANDARISASIa. Pengertian standarisasi

Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara

dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan

memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan

masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang

sebesarbesarnya. Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan

dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan

semua pihak yang berkepentingan.

b. Tujuan standardisasi.

1. Kesesuaian untuk penggunaan tertentu 

2. Mampu tukar

3. Pengendalian keanekaragaman

4. Kompatibilitas 

5. Meningkatkan pemberdayaan sumber daya

6. Komunikasi dan pemahaman yang lebih baik

7. Menjaga keamanan, keselamatan dan kesehatan

8. Pelestarian lingkungan

9. Menjamin kepentingan konsumen dan masyarakat

10. Mengurangi hambatan perdagangan.

c. Manfaat standardisasi.

Sesuai definisi, standardisasi bertujuan untuk mencapai ekonomi keseluruhan

secara maksimum dan memberikan manfaat bagi berbagai sektor masyarakat. Manfaat

standardisasi secara umum adalah untuk:

1. Memperlancar transaksi arus barang dan jasa dalam perdagangan domestic

maupun internasional. Selain itu berguna untuk menghilangkan hambatan teknis

dalam perdagangan melalui harmonisasi standar;

2. Membantu mempercepat desiminasi sistem manajemen, teknologi dan inovasi;

3. Meningkatkan daya saing bisnis dengan fokus terhadap mutu, keamanan,

keselamatan, kesehatan dan pelestarian lingkungan;

4. Memfasilitasi penilaian dan pembuktian kesesuaian dan;

5. Optimasi infrastruktur standardisasi.

Page 3: Review Standarisasi

d. Jenis Standarisasi

Standarisasi Teknik: proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi

standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan semua pihak

yang berkepentingan dalam bidang teknik.

Contoh standarisasi teknik:

1. SNI (Standar Nasional Indonesia)

SNI adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia.SNI

dirumuskan oleh Panitia Teknis  dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi

Nasional.

2. MS (Malaysian Standard) 

3. JIS (Japan Industrial Standard)

Standar Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang digunakan untuk

kegiatan industri di Jepang. Proses standarisasi dikoordinasikan

oleh Jepang Komite Standar Industri dan dipublikasikan melalui

Asosiasi Standar Jepang.

4. DIN (Deutsches Industrie Norm) 

Deutsches Institut für Normung (DIN), dalam bahasa Inggris, (the German

Institute for Standardization) adalah organisasi nasional Jerman untuk

standardisasi dan anggota ISO negara itu . DIN adalah Asosiasi Jerman yang

sudah Terdaftar dan berkantor pusat di Berlin . Saat ini ada sekitar tiga puluh

ribu Standar DIN , meliputi hampir setiap bidang teknologi .

5. ASTM (American Standard Testing a Material)

Merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan

standardisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM

Internasional yang berpusat di Amerika Serikat. ASTM merupakan singkatan

dari American Society for Testing and Material, dibentuk pertama kali pada

tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan

baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah.

6. ASME (American Society of Mechanical Engineers)

7. ANSI (the American National Standards Institute)

Standarisasi Manajemen: merupakan standar pengelolaan suatu perusahaan agar

perusahaan tersebut mengalami perubahan peningkatan mutu. Pengendalian

manajemen yang tepat akan memberikan dampak positif bagi perusahaan tersebut.

Page 4: Review Standarisasi

Standarisasi manajemen dalam suatu perusahaan tersebut juga berperan untuk

menghindari kehancuran suatu perusahaan.

Contoh standarisasi manajemen yaitu :

1. ISO 9000

2. ISO 14000

3. Standar Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

4. OHSAS 18000

Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen

kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi

mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan pekerjanya. dalam

perusahaan harus memiliki standar OHSAS 18000, hal ini penting bagi

keselamatan kerja di perusahaan sehingga akan menghasilkan produksi yang

berjalan lancar dan berdampak baik bagi karyawan untuk mencegah atau

memperkecil tingkat kecelakaan.

II. STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)

a. Sejarah SNI

Badan Standardisasi Nasional merupakan Lembaga pemerintah non- kementerian

Indonesia dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi

di negara Indonesia. Badan ini menggantikan fungsi dari Dewan Standardisasi

Nasional (DSN). Dalam melaksanakan tugasnya Badan Standardisasi Nasional

berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi

Nasional. Badan ini menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang digunakan

sebagai standar teknis di Indonesia. Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Standardisasi

Nasional di bidang akreditasi dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).

KAN      mempunyai      tugas   menetapkan akreditasi dan memberikan pertimbangan

serta saran kepada BSN dalam menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi.

Sedangkan pelaksanaan tugas dan fungsi BSN di bidang Standar Nasional untuk

Satuan Ukuran dilakukan oleh Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran

(KSNSU). KSNSU mempunyai tugas memberikan pertimbangan dan saran kepada

BSN mengenai standar  nasional untuk satuan ukuran.

SNI adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI

dirumuskan oleh Panitia Teknis  dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional.

Page 5: Review Standarisasi

Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI

dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu: 

1. Openess    (keterbukaan):    Terbuka    bagi    agar    semua    stakeholder yang

berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI;

2. Transparency (transparansi): Transparan agar semua stakeholder yang

berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap

pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat dengan

mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan pengembangan SNI;

3. Consensus and impartiality (konsensus dan tidak memihak): Tidak memihak dan

konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya  dan

diperlakukan secara adil;

4. Effectiveness and relevance: Efektif dan relevan agar dapat memfasilitasi

perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. Coherence: Koheren dengan pengembangan standar internasional agar

perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global

dan memperlancar perdagangan internasional; dan

6. Development dimension (berdimensi pembangunan): Berdimensi pembangunan

agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam

meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

Sasaran utama dalam pelaksanaan standardisasi, adalah meningkatnya

ketersediaan Standar Nasional Indonesia  (SNI) yang mampu memenuhi kebutuhan

industri dan pekerjaan instalasi guna mendorong daya saing produk dan jasa dalam

negeri, secara umum SNI mempunyai manfaat, sebagai berikut:

Dari sisi produsen : terdapat kejelasan target kualitas produk yang harus

dihasilkan sehingga terjadi persaingan yang  lebih adil;

Dari sisi konsumen : dapat mengetahui kualitas produk yang ditawarkan sehingga

dapat melakukan evaluasi baik terhadap kualitas maupun harga;

Dari sisi Pemerintah : dapat melindungi produk dalam negeri dari produk-produk

luar yang murah tapi tidak terjamin kualitas maupun keamanannya, dan

meningkatkan keunggulan kompetitif produk dalam negeri di pasaran

internasional.

Page 6: Review Standarisasi

b. Tujuan Penerapan SNI

Di dalam Peraturan Pemerintah RI No.102 Tahun 2000 tentang Standarnisasi

Nasional pada butir a dan b menjelaskan bahwa tujuan penerapan SNI adalah :

a. bahwa dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas, daya guna produksi,

mutu barang, jasa, proses, sistem dan atau personel, yang dimaksudkan untuk

meningkatkan daya saing, perlindungan konsumen, peluusaha, tenaga kerja dan

masyarakat khususnya di bidang keselamatan, keamanan, kesehatan dan

lingkungan hidup, maka efektifitas pengaturan dibidang standardisasi perlu lebih

ditingkatkan;

b. bahwa Indonesia telah ikut serta dalam persetujuan pembentukan Organisasi

Perdagangan Dunia (World Trade Organization) yang di dalamnya mengatur pula

masalah standardisasi berlanjut dengan kewajiban untuk menyesuaikan peraturan

perundang-undangan nsasional di bidang standardisasi.

Pada prinsipnya tujuan dari standardisasi nasional adalah: Peraturan Pemerintah

RI No. 102 Tahun 2000 berisi tentang Standardisasi Nasional Pasal 3

1. Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja dan

masyarakat lainnya baik untuk keselamatan, keamanan, kesehatan maupun

kelestarian fungsi lingkungan hidup.

2. Membantu kelancaran perdagangan.

3. Mewujudkan persaingan usaha yang sehat dalam perdagangan.

c. Ruang Lingkup SNI

Di dalam Peraturan Pemerintah RI No. 102 Tahun 2000 berisi tentang

Standardisasi Nasional Pasal 2 mengenai ruang lingkup dari  Standardisasi nasional

adalah mencakup semua kegiatan yang berkaitan dengan:

1. Metroligi teknik

Yang dimaksud metrologi teknik adalah metrologi yang mengelola satuan- satuan

ukuran, metode-metode pengukuran dan alat-alat ukur, yang menyangkut

persyaratan teknik dan pengembangan standar nasional untuk satuan ukuran dan

alat ukur sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

membeikan kepastian dan kebenaran dalam pengukuran.

Page 7: Review Standarisasi

2. Mutu

Yang dimaksud dengan mutu adalah keseluruhan karakteristik dari maujud yang

mendukung kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau

tersirat.

3. Standar

Yang dimaksud dengan standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang

dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan  konsensus

semua pihak yang terkait dengam memperhatikan syarat-syarat keselamatan,

keamanan, kesehatan lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan

datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.

4. Pengujian

Pengujian adalah kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan satu atau

lebih sifat atau karakteristik dari suatu produk bahan,  peralatan, organisme,

fenomena fisik, proses atau jasa, sesuai dengan prosedur yangtelah ditetapkan.

d. Sistem Penerapan SNI

Penerapan SNI bagi semua bentuk kegiatan dan produk berlaku di seluruh

wilayah RI dan bersifat sukarela.Dalam hal berkaitan dengan keselamatan, keamanan,

kesehatan, pelestarian fungsi lingkungan hidup dan/atau pertimbangan ekonomi dapat

diberlakukan wajib oleh instansi teknis yang terkait. Mengenai tata cara pemberlakuan

SNI wajib diatur dengan Keputusan Pimpinan Instansi Teknis. Penerapan SNI

dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah RI No. 102 Tahun 2000 Tentang Standarnisasi

Nasional pada Bab VI Pasal 12 s/d 21.

Beberapa point yang berkaitan dengan penerapan SNI adalah :

Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau mengedarkan barang/jasa yang

tidak memenuhi SNI wajib;

Pelaku usaha yang sudah memperoleh sertifikat produk atau tanda SNI dilarang

memproduksi dan mengedarkan barang/jasa yang tidak memenuhi SNI.

SNI dikenakan sama, baik untuk produksi dalam negeri maupun impor;

Barang/jasa impor yang SNI-nya diberlakukan wajib harus dilengkapi sertifikat :

- diterbitkan lembaga sertifikasi atau laboratorium yang diakreditasi KAN;

- atau lembaga atau laboratorium negara pengekspor yang diakui KAN;

- pengakuan oleh KAN didasarkan pada perjanjian bilateral atau multilateral.

Page 8: Review Standarisasi

Bila Barang/jasa impor tidak dilengkapi sertifikat, pimpinan instansi teknis dapat

menunjuk lembaga sertifikasi/laboratorium baik diluar negeri/dalam negeri yang

telah diakreditasi KAN untuk melakukan sertifikasi;

Pemberlakuan SNI wajib dinotifikasikan oleh BSN ke WTO 2 bulan sebelum

diberlakukan secara efektif;

BSN menjawab pertanyaan dari luar negeri setelah mendapat masukan dari

instansi teknis;

Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberlakuan SNI diatur dengan keputusan

pimpinan instansi teknis yang berwenang.

e. Pengawasan dan SanksiDi dalam Peraturan Pemerintah RI No. 102 Tahun 2000 Tentang Standarnisasi

Nasional menjelaskan tentang pengawasan dan sanksi terhadap pelanggaran SNI Pada

Pasal 23 dan Pasal 24. Adapun bentuk pelanggaran terhadap SNI yang tercantum pada

Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 Tentang Standarnisasi Nasional Pasal

18 adalah sebagai berikut :

1. Pelaku usaha dilarang memproduksi dan atau mengedarkan barang atau jasa,yang

tidak memenuhi dan atau tidak sesuai dengan Stanar Nasional Indonesiayang

telah diberlakukan secara wajib.

2. Pelaku usaha, yang barang dan atau jasanya telah memperoleh sertifikat produkdan

atau tanda Standar Nasional Indonesia dari lembaga sertifikasi produk,dilarang

memproduksi dan mengedarkan barang dan atau jasa yang tidakmemenuhi

Standar Nasional Indonesia.

III. Organisasi Standar Internasional (ISO)

ISO adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi

nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu

organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri

sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan

standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu

perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama

secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan

pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang

kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.

Page 9: Review Standarisasi

Standardisasi internasional dibentuk untuk berbagai teknologi yang mencakup

berbagai bidang, antara lain bidang informasi dan telekomunikasi, tekstil,

pengemasan, distribusi barang, pembangkit energi dan pemanfaatannya, pembuatan

kapal, perbankan dan jasa keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini akan terus

berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada masa-masa

yang akan datang.

Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal sebagai

berikut :

• Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia

• Penetrasi teknologi antar sektor

• Sistem komunikasi di seluruh dunia

• Standar global untuk pengembangan teknologi

• Pembangunan di negara-negara berkembang