REVIEW RANCANGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) · usaha kecil menengah dan perdagangan tentang...

21
REVIEW RANCANGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016-2021 DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BADUNG 2019

Transcript of REVIEW RANCANGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) · usaha kecil menengah dan perdagangan tentang...

REVIEW RANCANGAN INDIKATOR

KINERJA UTAMA ( IKU )

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BADUNG

TAHUN 2016-2021

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BADUNG

2019

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas berkat

dan rahmat-Nya kami dapat menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Koperasi, Usaha

Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung Tahun 2016-2021. IKU ini berisi

gambaran pengukuran kinerja yang akan dilaksanakan dan ditargetkan oleh Dinas Koperasi,

Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung mengacu pada kebijakan

Pemerintah Daerah yang telah tertuang pada RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Badung

Dalam pemilihan dan penyajian IKU ini telah diupayakan agar memenuhi syarat SMART

sehingga para pihak yang memiliki hak dan kewenangan untuk menilai kinerja instansi Dinas

Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung dapat memperoleh

informasi yang dibutuhkan serta melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan peraturan

yang ada.

Kami menyadari dengan keterbatasan kemampuan Tim penyusunan IKU, dalam hal ini

menghasilkan IKU yang masih jauh dari sempurna sehingga diperlukan bimbingan dan saran-

saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi penyempurnaan IKU Dinas Koperasi,

Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung Tahun 2016-2021. Harapan kami

walaupun IKU ini masih jauh dari kesempurnaan, kiranya dapat digunakan sebagai dasar dalam

menilai kinerja yang dilaksanakan serta sebagai bahan perbaikan terhadap kelemahan maupun

kegagalan yang telah dilakukan.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta membantu

dalam menyelesaikan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Koperasi, Usaha Kecil

Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung Tahun 2016-2021 ini.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil

Menengah dan Perdagangan

Kabupaten Badung

Drs. I Ketut Karpiana, MM

Pembina Utama Muda

Nip. 19591231 198303 1 584

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .............................................................................................................. i

Daftar Isi ......................................................................................................................... ii

SK IKU Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten

Badung .................................................................................................

iii

BAB I Pendahuluan ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Maksud dan Tujuan...................................................................................... 4

C. Landasan Hukum ........................................................................................ 4

BAB II Pengertian Indikator Kinerja ....................................................................... 6

A. Definisi IKU ................................................................................................ 6

B. Syarat dan Kriteria IKU .............................................................................. 8

BAB III Gambaran Umum .......................................................................................... 9

A. Visi dan Misi........................................................................................... 9

B. Tujuan dan Sasaran .................................................................................. 10

B. Strategi dan Kebijakan ............................................................................. 11

BAB IV Penetapan Indikator Kinerja Utama ............................................................ 12

BAB V Penutup ........................................................................................................... 13

Lampiran – Lampiran :

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, DAN

PERDAGANGAN

GEDUNG UNIT 10 ( LANTAI 1,2 )

PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA MANDALA

JALAN RAYA SEMPIDI MENGWI – BADUNG BALI TELP (0361) 9009333 FAX ( 0361 ) 9009316

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN

PERDAGANGAN KABUPATEN BADUNG

NOMOR: …. TAHUN 2019

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI,

USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PADA DINAS

KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN

KABUPATEN BADUNG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN

PERDAGANGAN KABUPATEN BADUNG

Menimbang : a.

b.

bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

Per/09/M.PAN/5/2007, tentang Pedoman Umum Penetapan

Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah,

perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) pada Dinas

Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten

Badung;

bahwa sehubungan huruf a maka perlu ditetapkan dengan

keputusan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan

Perdagangan Kabupaten Badung;

Mengingat : 1.

2.

3.

Undang - Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa

Tenggara Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

1649 );

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan

peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik

Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234 );

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah ( Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,

TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan

( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663;

6.

Peraturan pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang tata cara

penyusunan Rencana Pembangunan Nasional ( Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664;

7.

8.

9.

10.

11.

Peraturan Perintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817;

Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Penyusunan

Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan

Indikator Kinerja Utama;

Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU :

KEDUA :

Lampiran Keputusan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah

dan Perdagangan Kabupaten Badung Nomor…. Tentang Penetapan

Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Dinas Koperasi, Usaha Kecil

Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Mangupura

pada tanggal Pebruari 2019

KEPALA DINAS KOPERASI,

USAHA KECIL MENENGAH, DAN

PERDAGANGAN KABUPATEN

BADUNG,

DRS.I KETUT KARPIANA, MM

PEMBINA UTAMA MUDA

NIP. 19591231 198303 1 584

Keputusan ini disampaikan kepada :

1. Bupati Badung sebagai Laporan.

2. Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Setda Kabupaten Badung.

3. Kepala Bappeda Kabupaten Badung

4. Inspektur Kabupaten Badung

5. Arsip.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kerangka mewujudkan Pemerintahan good governance dan

clean goverment, kebijakan umum pemerintah dalam melaksanakan sistem

pembangunan menitikberatkan pemerintahan yang berorientasi pada hasil

(result oriented government). Orientasi pada input yang selama ini dijalankan,

hendak ditinggalkan. Pernerintahan yang berorientasi pada hasil akan fokus

pada pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat, berupa upaya untuk

menghasilkan output dan outcome yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakatyang pada akhirnya diharapkan dapat penyelesaikan permasalahan

pembangunan dan isu-isu strategis. Output merupakan hasil langsung dari

proses input dari program-program atau kegiatan yang dijalankan pemerintah

dan dapat berwujud barang, dan jasa pelayanan kepada masyarakat, sedang

outcome adalah berfungsinya barang dan jasa tersebut sehingga memberikan

manfaat bagi masyarakat. Output dan outcome inilah yang selayaknya

dipandang sebagai kinerja, bukan kemampuan menyerap anggaran seperti

persepsi yang ada selama ini. Namun demikian uang tetap merupakan faktor

penting untuk mencapai kinerja berupa output maupun outcome. Money

follows function, bukan sebaliknya, karena itu prinsip dasar manajemen

berbasis kinerja adalah no performance, no money.

Sehubungan dengan itu maka sistem akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah yang telah dibangun dalam rangka upaya mewujudkan result

oriented government, perlu terus dikembangkan dan informasi kinerjanya

diintegrasikan ke dalam sistem penganggaran dan pelaporan sesuai dengan

amanat UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 1

Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta berbagai peraturan

perundangan di bawahnya. Dengan demikian, ke depan anggaran negara baik

pusat maupun daerah menjadi anggaran berbasis kinerja, yaitu anggaran yang

dihitung dan disusun berdasarkan

2

perencanaan kinerja, atau dengan kata lain dihitung dan disusun berdasarkan

kebutuhan untuk menghasilkan output dan outcome yang diinginkan

masyarakat. Dengan anggaran berbasis kinerja ini akan dapat dilakukan

penelusuran alokasi anggaran ke kinerja yang direncanakan, dan pada setiap

akhir tahun anggaran juga dapat dilakukan penelusuran realisasi anggaran

dengan capaian kinerjanya. Hal ini akan rnemudahkan evaluasi untuk

mengetahui cost efficency dan cost effectiveness anggaran instansi

bersangkutan, sekaligus memudahkan pencegahan dan deteksi kebocoran

anggaran.

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka

penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia adalah telah dikeluarkan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nornor:

PER1091M.PAN1512007, Tanggal 31 Mei 2007, tentang Pedoman Umum

Penetapan lndikator Kinerja Utama di Lingkungan lnstansi Pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara,

lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) adalah ukuran

keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Setiap lnstansi

Pemerintah wajib menetapkan lndikator Kinerja Utama (Key Performance

Indicators) secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis untuk masing-

masing tingkatan (level) secara berjenjang.

lndikator Kinerja Utama (IKU) Perangkat Daerah harus selaras antar

tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan hasil

(outcorne). lndikator Kinerja Utama (1KU) pada tingkat Kementerian

Negara/Departemen/LPND/Pemprov/Pemkab/Pemkot sekurang-kurangnya

adalah indikator hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan

fungsinya masing-masing. IKU pada unit kerja setingkat Eselon I adalah

indikator hasil (outcome) dan atau keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi

dari keluaran (output) unit kerja dibawahnya, sedangkan IKU pada unit

organisasi setingkat Eselon II/Satuan Kerja/Unit kerja mandiri sekurang-

kurangnya adalah indikator keluaran (output).

3

Dengan ditetapkannya lndikator Kinerja Utama (Key Performance

Indicators) secara formal dalam suatu lembaga pemerintah, diharapkan akan

diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam

menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran

keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang

digunakan untuk perbaikkan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Perlunya ditetapkan indikator-indikator kinerja adalah agar terdapat proses

yang wajar yang digunakan baik oleh para pelaksana dan pimpinan dalam

mengelola usaha-usaha organisasi/instansi agar mencapai hasil atau berkinerja

tinggi. Logika pentingnya indikator kinerja ini dapat dijelaskan mulai dari

pentingnya pengukuran kinerja sampai pada hal-hal yang rinci dalam

mengelola organisasi secara umum agar berjalan efektif & efisien.

Hal ini dapat dimulai dari pentingnya kita mengukur dan mengetahui

kinerja dan hasil, jika tidak bisa menjelaskan maka kita tidak bisa mengetahui

kinerja dan hasil kita sendiri. Jika kita tidak dapat mengukur apakah kegiatan

dan program kita berhasil atau kinerja kita bagus, maka kita tidak memahami

kegiatan atau program kita sendiri. Jika kita tidak paham/mengerti, maka kita

tidak bisa mengendalikannya. Jika kita tidak bisa mengendalikannya, maka kita

tidak bisa memperbaikinya. Lebih lanjut, jika kita tidak dapat

mendemonstrasikan hasil dan kinerja kita, kita tidak dapat berkomunikasi

dengan para stakeholders kita secara baik, kita tidak dapat menjelaskan nilai

yang dapat diciptakan dari uang rakyat yang dibelanjakan.

Bertitik tolak dari uraian di atas maka Dinas Koperasi, Usaha Kecil

Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung sebagai salah satu perangkat

kerja Pemerintah Kabupaten Badung menyusun Indikator Kinerja Utama

(IKU) seperti dimaksud tersebut.

4

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Indikator Kinerja Utama dimaksudkan sebagai ukuran yang dapat

menggambarkan tingkat capaian suatu sasaran atau kegiatan. Selain itu pula

IKU berfungsi sebagai alat ukur yang dapat menunjukkan apakah sasaran

atau kegiatan telah berhasil dicapai atau tidak

2. Tujuan

Dengan tersusunnya Indikator Kinerja Utama, diharapkan akan

diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam

menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran

keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi

yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas

kinerja.

Begitu pula perlunya ditetapkan indikator-indikator kinerja adalah agar

terdapat proses yang wajar yang digunakan baik oleh para pelaksana dan

pimpinan dalam mengelola usaha-usaha organisasi instansi agar mencapai

hasil atau berkinerja tinggi

C. Landasan Hukum

Landasan Hukum Penyusunan Indikator Kinerja Utama adalah sebagai

berikut:

1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),

sebagaimana telah diubah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5

2. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003

tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja

Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja

Utama;

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas

laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

6

BAB II

PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA

A. Definisi IKU

Kebiasaan selama ini, kita menganggap sudah berkinerja apabila telah

menghabiskan dana yang disediakan, melaksanakan kegiatan dan

menghasilkan produk. Namun sesungguhnya pengertian berkinerja yang

dimaksud, yaitu perkembangan manajemen sektor publik saat ini adalah

adanya tuntutan kepada penyelenggara negara untuk mempertanggung-

jawabkan pengelolaan keuangan untuk sesuatu yang bermanfaat bagi

masyarakat. Manfaat kepada masyarakat inilah yang disebut output, dan

outcome seperti ini yang disebut sebagai kinerja.

lndikator kinerja mengandung dua pengertian, 'indikator' dan 'kinerja'.

lndikator adalah variabel yang rnembantu kita dalam mengukur perubahan-

perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO,

1981), Kinerja adalah unjuk kerja dan prestasi kerja atau hasil kerja yang

diwujudkan dalam melakukan suatu kegiatan atau program atau rnencapai

tujuan dan sasaran tertentu. lndikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan

kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan

sasaran yang telah ditetapkan. lndikator kinerja memberikan penjelasan, baik

secara kuantitatif maupun secara kualitatif, mengenai apa yang diukur untuk

menentukan apakah tujuan sudah tercapai.

Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan

dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat

tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex-ante), tahap pelaksanaan,

maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex-post). Selain itu,

indikator kinerja digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja hari demi hari

organisasi unit kerja yang bersangkutan menunjukkan kemajuan dalam

rangka menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan

strategis.

7

Dengan demikian, tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita untuk menilai

kinerja (keberhasilan atau ketidak berhasilan) kebijakan/program/kegiatan

dan pada akhirnya sulit juga untuk menilai kinerja instansi unit kerja

pelaksananya.

Membuat "Rencana Kinerja" berarti membuat rencana mengenai

outcome yang akan dihasilkan oleh organisasi. Rencana yang hanya berfokus

mengenai penggunaan input, pemilihan kegiatan, dan output yang akan

dibuat, baru merupakan "rencana kerja". lnstansi pemerintah belum disebut

berkinerja sebelum dapat menunjukkan keberhasilan pencapaian outcome-

nya. Namun demikian, outcome mungkin baru bisa dicapai setelah beberapa

tahun kemudian. Sehingga instansi pemerintah mungkin baru benar-benar

bisa menunjukkan keberhasilan kinerjanya setelah beberapa tahun kemudian.

Untuk hal seperti ini, instansi pemerintah harus mampu menunjukkan

hubungan antara output-output dan aktivitas yang telah dikerjakan setiap

tahunnya dengan kinerja yang baru akan diperoleh di masa yang akan datang.

Kapan kinerja tersebut dapat dicapai juga sudah harus direncanakan sejak

awal. Apabila hal tersebut telah dipenuhi, instansi pemerintah tersebut telah

dapat menyatakan output dan kegiatan tahunannya sebagai kinerja sementara

dalam rangka mencapai kinerja sesungguhnya beberapa tahun kemudian.

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih

meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi

pemerintah perlu menetapkan lndikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu

pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan

apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

Kinerja utama dari instansi adalah hal utama apa yang akan diwujudkan oleh

instansi yang bersangkutan, atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah

dibentuk, yang menjadi core areal bussiness dan tertuang dalam tugas dan

fungsi serta kewenangan utama instansi pemerintah.

8

Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran

strategis instansi pemerintah, sehingga IKU (Key Performance Indicator)

adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis

instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran

keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

Dengan demikian definisi Indikator kinerja adalah alat ukur atau media

yang digunakan dalam mengukur kinerja. Sedangkan yang dimaksud dengan

utama adalah unsur yang paling prioritas.

B. Syarat dan Kriteria IKU

Syarat-syarat yang berlaku untuk semua indikator kinerja tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Relevan, indikator kinerja harus berhubungan dengan apa yang diukur dan

secara objektif dapat digunakan untuk pengambilan keputusan atau

kesimpulan tentang pencapaian apa yang diukur.

2. Penting/menjadi prioritas dan harus berguna untuk menunjukkan

keberhasilan, kemajuan, atau pencapaian (accomplishment);

3. Efektif dan layak; data/informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja

yang bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya

yang layak.

lndikator kinerja yang baik dan cukup memadai, setidak-tidaknya

memenuhi kriteria yang terdiri dari:

a. Spesifik, jelas dan fokus (Spesific)

b. Dapat dikuantifikasi dan diukur secara obyektif (Measurable)

c. Menggambarkan sesuatu yang diukur dan tersedia data mengenai target

dan realisasinya (Achievable)

d. Relevan, selaras dengan sasaran kegiatan yang diukur (Relevant)

e. Dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah ditetapkan (Timebound)

9

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. VISI

Rencana Strategik Perangkat Daerah merupakan penjabaran dari pada

Misi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang tertuang

dalam RPJM Semesta Berencana yang menjadi dokumen dan komitmen

Pemerintah Kabupaten Badung dalam kurun waktu 5 (Lima) tahun ke depan.

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan. Adapun Visi Pemerintah Kabupaten Badung

MEMANTAPKAN ARAH PEMBANGUNAN BADUNG

BERLANDASKAN TRI HITA KARANA MENUJU MASYARAKAT

MAJU, DAMAI DAN SEJAHTERA. Untuk mencapai Visi harus

menetapkan Misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya

yang akan dilakukan atau dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Pemerintah

Kabupaten Badung dalam periode 5 (Lima) tahun menetapkan 9 ( Sembilan )

Misi didukung oleh 17 (Tujuh Belas) program unggulan yang nantinya

dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategik Perangkat

Daerah yang merupakan lembaga/instansi teknis dalam rangka mendukung

keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Pemerintah yang telah ditetapkan

untuk bisa memberikan solusi dan jawaban terhadap berbagai permasalahan

pembangunan dan isu-isu strategis yang terus berkembang sesuai dengan

perubahan situasi kebijakan Pemerintah.

C. MISI

Bertolak pada Visi, Misi, Sasaran dan Program yang tertuang dalam

RPJM SEMESTA BERENCANA KABUPATEN BADUNG 2016-2021,

Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung

mendukung MIsi ke 4 (empat) yaitu Meningkatkan Kualitas Pendidikan,

Kesehatan dan Keluarga berencana (KB) dalam Pengelolaan Kependudukan

bertanggung jawab Misi ke 5 (Lima) yaitu Memperkuat Usaha Mikro Kecil

10

dan Menengah (UMKM) Sebagai Pilar Ekonomi Kerakyatan dengan

program unggulan Memperkuat Usaha Mikro Kecil Menengah dan Ekonomi

Kreatif Berbasis Kerakyatan dan Mendorong Penguatan Peran Dunia Usaha

dalam Penanggulangan Kemiskinan, serta mendukung Misi ke * (delapan)

yaitu Memperkuat daya saing daerah Melalui Peningkatan Mutu Sumber

Daya manusia dan Infrastrktur Wilayah.

Berdasarkan hal tersebut di atas Dinas Koperasi, Usaha Kecil

Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung menetapkan Tujuan, Sasaran,

Program dan kegiatan prioritas untuk mendukung keberhasilan Visi, Misi dan

Progran Pemerintah Kabupaten Badung.

C. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Koperasi, Usaha Kecil

Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung

1. Tujuan

Untuk mendukung terwujudnya Visi, Misi dan Program Pemerintah

maka Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten

Badung menetapkan tujuan adalah sebagai berikut :

a. Tujuan 1 : Terwujudnya Kontribusi Sektor UMKM Terhadap PDRB.

b. Tujuan 2 : Terwujudnya Peningkatan Perdagangan di Kabupaten Badung.

c. Tujuan 3 : Terwujudnya tatakelola Pemerintah yang Good Government.

2. Sasaran Jangka Menengah

a. Sasaran dari Tujuan 1 :

1. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas UMKM.

2. Meningkatnya Koperasi Aktif dan Sehat.

b. Sasaran dari Tujuan 2 :

1. Meningkatnya Kontribusi Sektor Perdagangan di Kabupaten

Badung

11

c. sasaran dari tujuan 3.

1. Meningkatnya disiplin pegawai

2. Meningkatnya implementasi Akuntabilitas Kinerja Perangkat

Daerah

3. Meningkatnya tata kelola keuangan yang efektif dan efisien

C. Strategi dan Kebijakan

Strategi dan kebijakan yang digunakan untuk mewujudkan misi Dinas

Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung seperti

berikut :

NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

1. Meningkatnya Kuantitas

dan kualitas UMKM

Pemberdayaan, dan

Peningkatan daya

saing UMKM.

Peningkatan Kualitas

SDM UMKM yang

kreatif dan berdaya

saing.

2. Meningkatnya Koperasi

Aktif dan Sehat

Pemberdayaan dan

Peningkatan daya

saing koperasi

Peningkatan

kuantitas, kualitas

SDM dan manajemen

pengelolaan koperasi

3. Meningkatnya

Kontribusi Sektor

Perdagangan di

Kabupaten Badung

Perberdayaan dan

Penguatan Sektor

Perdagangan

Peningkatan UMKM

yang Kreatif dan

Berdaya Saing

4. Meningkatnya disiplin

pegawai

Pemberdayaan dan

peingkatan SDM

Aparatur

Meningkatnya tata

kelola administrasi

perkantoran

5. Meningkatnya

implementasi

Akuntabilitas Kinerja

Perangkat Daerah

6 Meningkatnya tata

kelola keuangan yang

efektif dan efisien

12

BAB IV

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Guna menjamin tercapainya tujuan dan sasaran dari Visi dan Misi yang

telah dijabarkan dalam program prioritas pembangunan Kabupaten Badung lima

tahun mendatang, ditetapkan indikator kinerja utama. Indikator kinerja ini

merupakan kunci dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja daerah

termasuk di masing-masing Perangkat daerah (PD). Dalam hal ini, indikator

kinerja tersebut digunakan untuk mengetahui apakah kemajuan pelaksanaan

pekerjaan yang telah dilakukan bila dibandingkan terhadap hasil perencanaan

yang hendak dicapai dapat terpenuhi.

Indikator Kinerja Utama ini disusun untuk memperoleh gambaran

mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan

dalam mewujudkan sasaran, tujuan, organisasi yang tertuang dalam perumusan

perencanaan strategis suatu organisasi. Indikator kinerja utama ini disusun

berdasarkan atas ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan

tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dalam program

prioritas.

13

BAB V

PENUTUP

Sebagaimana telah ditetapkan pada Tujuan , sasaran, Program dan

kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten

Badung maka sinergi sumber daya manusia yang berkualitas dalam hal ini adalah

sumber daya manusia yang terdiri personalia Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil

Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung merupakan motor penggerak

terlaksananya program, kegiatan dan masyarakat Kabupaten Badung sebagai

obyek dan subyek sasaran dalam rangka Mewujudkan Koperasi,UMKM dan

Perdagangan yang mandiri, tangguh dan maju menuju masyarakat Adil dan

Sejahtera

Dalam mewujudkan Tujuan tersebut telah diimplementasikan kedalam

sejumlah sasaran namun mengingat persaingan semakin ketat di bidang Koperasi,

Usaha Kecil Menengahi dan Perdagangan, maka perlu mendapat perhatian dan

penanganan secara berkelanjutan.

Demikian sajian informasi dalam bentuk Laporan Indikator Kinerja

Utama Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten

Badung, yang diharapkan dapat memberikan gambaran informasi kepada para

stakeholder, sehingga dengan demikian diharapkan dapat memberikan

feedback/umpan balik yang akuntabel, dari umpan balik tersebut Dinas Koperasi,

Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung akan dapat

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara efektif, efisien serta responsif

terhadap permasalahan melalui pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang ada di

Kabupaten Badung

1. UNIT ORGANISASI/PD Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung

2. Tugas Membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Daerah di bidang

Perkoperasian , UKM dan Perdagangan

3. Fungsi a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya

b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya

c. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya

d. Pelaklsanaan pembinaan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya

e. Pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya

f. Pelaksanaan Fungsi lain yang diberikan olek Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

1. Terwujudnya Persentase kontribusi Nilai produk sektor UMKM dibagi 1. Meningkatnya kualitas dan 1. Persentase Pertumbuhan Jumlah UKM baru tahun ini - jumlah Diskop. UKM

kontribusi sektor sektor UMKM terhadap total nilai PDRB x 100% kuantitas UMKM UMKM baru UKM tahun lalu di bagi jumlah UKM dan Perdagangan

UMKM terhadap PDRB baru tahun lalu x 100%

PDRB

2. Persentase usaha mikro Jumlah usaha mikro tahun ini - jumlah Diskop. UKM

menjadi kecil usaha mikro tahun lalu dibagi jumlah dan Perdagangan

usaha mikro tahun lalu x 100%

3. Persentase usaha kecil Jumlah usaha kecil tahun ini - jumlah Diskop. UKM

menjadi Menengah usaha kecil tahun lalu dibagi jumlah dan Perdagangan

usaha kecil tahun lalu x 100%

3. meningkatrnya koperasi 1. Persentase Koperasi Jumlah koperasi yang aktif tahun ini Diskop. UKM

aktif dan sehat aktif dibagi jumlah koperasi tahun yang dan Perdagangan

bersangkutan x 100%

2. Persentase Koperasi Jumlah koperasi sehat dibagi jumlah Diskop. UKM

sehat koperasi aktif Badung x 100% dan Perdagangan

2. Terwujudnya Nilai Ekspor UMKM Nilai Ekspor Provinsi Bali dikurangi Meningkatnya kontribusi sektor 1. Persentase Pengasaan Jumlah Ekspor Kabupaten Badung

Peningkatan Kabupaten Badung nilai Ekspor Kab/Kota Perdagangan di Kabupaten Pangsa Pasar dibagi ekspor Bapi x 100%

Perdagangan di Badung

Kabupaten Badung 2. Persentase UTTP yang Jumlah UTTP yang di Tera di bagi Diskop. UKM

di Tera jumlah seluruh UTTP di Kabupaten dan Perdagangan

Badung x 100%

No.

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016-2021

Tujuan Indikator Tujuan Formula Sasaran Indikator Kinerja Sasaran FormulaBagian Penanggung

Jawab

No. Tujuan Indikator Tujuan Formula Sasaran Indikator Kinerja Sasaran FormulaBagian Penanggung

Jawab

2. Terwujudnya tata Persentase realisasi Realisasi Belanja Langsung + Meningkatkan disiplin pegawai Persentase kahadiran pegawai Jumlah pegawai yang hadir tepat waktu Diskop. UKM

kelola pemerintahan Belanja langsung dan Belanja Tidak Langsung dibagi di bagi jumlah seluruh pegawai x 100% dan Perdagangan

yang good Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung + Belanja Tidak

goverment Langsung x 100% Meningkatnya implementasi Predikat AKIP Hasil Evaluasi AKIP Tahun ke N Diskop. UKM

Akuntabilitas kinerja perangkat dan Perdagangan

Daerah

Meningkatnya tata kelola Persentase realisasi belanja Jumlah Realisasi BL + BTL di bagi Diskop. UKM

keuangan yang efektif langsung dan tidak jumlah total anggaran x 100% dan Perdagangan

dan Efisien langsung

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah

dan Perdagangan Kabupaten Badung

Drs. I Ketut Karpiana, MM

Pembina Utama Muda

NIP. 19591231 198303 1 584