Review Komunikasi Politik

18
Tiga generasi komunikasi politik: - Generasi pertama: retorika politik, hampir seluruh pesan komunikasi diarahkan oleh kemampuan seni berbicara - Generasi kedua: ditandai dengan dominannya media massa yang belakangan kerap disebut sebagi media mainstream. - Generasi ketiga: ditandai dengan berkembangnya new media. Hal ini seiring dengan menguatnya social media seperti situs jejaring social dan weblog interaktif. Komunkasi politik dapat dipahami sebagai upaya pembentukan kesepakatan (aktifitas) Politik dalam kajian komunikasi dipahami sebagai pesan bercirikan politik untuk memengaruhi pihak lain dalm pencapain tujuan yang direncanakan. Aktifitas bercirikan politik tidka melulu berhubungan dengan kenegaraan tapi upaya untuk memengaruhi orang lain agar mau ikut dengan kita. Politik adalah aktifitas (sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang bermaksud untuk memengaruhi jalan mengubah untuk mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.

Transcript of Review Komunikasi Politik

Page 1: Review Komunikasi Politik

Tiga generasi komunikasi politik:

- Generasi pertama: retorika politik, hampir seluruh pesan komunikasi

diarahkan oleh kemampuan seni berbicara

- Generasi kedua: ditandai dengan dominannya media massa yang

belakangan kerap disebut sebagi media mainstream.

- Generasi ketiga: ditandai dengan berkembangnya new media. Hal ini

seiring dengan menguatnya social media seperti situs jejaring social dan

weblog interaktif.

Komunkasi politik dapat dipahami sebagai upaya pembentukan kesepakatan

(aktifitas)

Politik dalam kajian komunikasi dipahami sebagai pesan bercirikan politik

untuk memengaruhi pihak lain dalm pencapain tujuan yang direncanakan.

Aktifitas bercirikan politik tidka melulu berhubungan dengan kenegaraan tapi

upaya untuk memengaruhi orang lain agar mau ikut dengan kita.

Politik adalah aktifitas (sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang

bermaksud untuk memengaruhi jalan mengubah untuk mempertahankan suatu

bentuk susunan masyarakat.

Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu system politik atau

negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari system itu dan

melaksanakan tujuan-tujuan itu.

Suprastruktur politik: eksekutif (presiden dan para mentrinya), yudikatif

(hokum), legislative (pengesahan danpembuat UU)

Infrastruktur politik: partai politik, interst group, kelompok penekan, media

komunikasi, tokoh politik.

Politisi lompat pagar : politisi-politisi yang pindah partai untuk keuntungan

jabatannya, misalnya saat dia ingin mencalonkan sebagai gubernur apabila dari

partai sebelumnya tidak mendukung dia menang maka dia akan mencari partai

yang masanya lebih banya untuk memperoleh kemengan.

Page 2: Review Komunikasi Politik

Konsep-konsep yang terhubung dengna komunikasi politik: negara, kekuasaan,

pengambilan keputusan, kebujakan umum, pembagaian dan alokasi

Agregasi politik: penggabungan kepentingan politik

- Fusi: penggabungan kekuatan politik melebur jadi wadah baru, contohnya

: Golkar, PDI, PKB

- Koalisi: tidak melebuh kewadah baru tapi terikat dengan kontrak politik

- Aliansi: tidak terikat kontrak politik tapi disatukan oleh momentum untuk

menyatukan tujuan bersama.

- Konfederasi: dideklarasikan sebelulm pemilu, tujuannya untuk

terakomodasinya kepentingan politik kecil dalam politik besar.

Party Id: identifikasi kepartaian, untuk mengidentifikasinya ada dua yaitu

keberlanjutan dan konsisten. Sejauh mana masyarakat merasa konsisten

memiliki keberlanjutan terhadap partai politik.

Budaya Politik: sikap orientasi yang khas warga negara terhadap system politik.

Proses pelembagaan sikap, ada satu hal yang terinstitusionalisasikan, atau

terlembagakan contohnya membedakan politik arab dengan politik barat

Model budaya politi:

- Otoriter : kekuassan hanya terpusat pada satu orang saja

- Demokratis preindustrial: budaya ini hanya sdikit sekali partisipan yang

terutama dari profesianal pelajar, usahawan, dan tuan rumah.

- Masyarakat demokratis industrial: cukup banyak aktifis dalam budaya

politik ini.

System pemerintahan

Demokrasi: Sistem pemerintahan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat

Autokrasi: kekuasaan tidak melalui pemilu tapi melalui distribusi langsung

contohnya revolusi, junta militer contohnya Myanmar

Teokrasi: kekuasaan yang sumbernya kitab suci dari satu agama tertentu

Page 3: Review Komunikasi Politik

Monarki: kekuassan dipegang oleh raja/ratu/sultan

- Monarki Absolut: raja/ratu.sultan berkuasa penuh

- Monarki Konstitusional: raja/ratu/sultan/ dibatasi hanya sebagai symbol

sedangkan pemerintahan dijalankan oleh perdana mentri

Revolusi akan berjalan dengan lancer jika ada lima hal yaitu:

1. Adanya musuh bersama

2. Adanya faksi-faksi dimiliter (apabila hubungan antara militer retak)

3. Adanya figure pemersatu (contoh pada tahun 1988 ada tokoh ciganjur,

mega, prabowo, gusdur)

4. Adanya dukungan internasional.

5. Adanya masifikasi isu (media menggelorakan revolusi).

Cirri-ciri partai modern:

Meminimalisir kekuatan referen. Referent Power adalah meminimalisir rujkan

ini artinya jangan menunjuk pada satu prang saja sebagai kekuatan partai dan

sebagi citra partai partai harus beerani membuat gebrakan agar tidak tergantung

pada figure dalam politik contoh megawati dalam memimpin PDIP jika tidak

dipimpin Mega maka banyak yang berasumsi kalau PDIP akan kehilangan

ruhnya. Kesadaran diskursif kesadaran ketika membuat wacana, kesadaran

praktis kesadaran ketika melakukan wacana itu.

Reflesivitas kemampuan untuk menentukan alas an-alasan pilihan

prilakunya, dimana partai harus melihat kedepan, partai tidak terjebak dalam

gejala-gejala groupthink. Dan menjadi partai yang dinamis.

Partai harus dibangun melalui tahapan kaderisasi, seringkali partai mencabut

orang-orang ynag tak berkompeten dalam bidang politik tanpa dikaderisasi

terlabih dahulu untuk duduk dijabatan penting partai atau pemerintahan, seperti

artis dan tokoh masyarakat.

Terakhir untuk menjadi partai modern adalah harus mau menjalankan fungsi

paratai yang salah satu fungsipartai adalah menjadi saluran agregasi politik,

pengendalian konflik, dan control.

Page 4: Review Komunikasi Politik

Komunikator politik orang atau lembaga yang memounyai pesan politik

Tipenya ada tiga yaitu politisi, aktivis, dan profesianal

Politisi wakil orang yang mewakili tapi tidak melalui kaderisasi

Politisi Ideolog menjadi kader ideology dan represenatif nilai-nilai normative

yang diusung oleh individu/kelompok politik.

Aktifis juru bicara tidak lahir dari kelompok elit, masyarakat biasa yang

tidak popular tapi karena sangat perhatian terhadap isu-isu tertentu misalnya

ICW, dan tidak mencita-citakan jabatan pada pemerintah biasanya dilakukan

oleh kelompok penekan.

Aktivis pemuka pendapat public figure atau sudah menjadi kelompok elite,

misalnya NU, Muhammadiyah. Keputusan mereka sangat memengaruhi

keputusan orang lain dan meneruskan kepentingan politk.

Professional Promotor orang atau agen yang dibayar untuk menaikkan citra

dan nilai jual kandidat, antara lain: PR politik, lembaga survey, Political

Marketing Agency, Publisist

Professional Jurnalis jurnalis yang menyampaikan isu politik. Sifatnya

imparsial (tidak memihak) dan fokusnya pada data/fakta politik.

Faktor-faktor pembentukan identitas bersama

1. Primordial ikatan kekerabatan dan kesaan suku bangsa

2. Sacral kesamaan agama yang dipeluk

3. Tokoh tterkait public figure

4. Sejarah persepsi yang sama tentang asal-usul nenek moyang

5. Bhineka tunggal ika prinsip bersatu dalam perbedaan

6. Perkembangan ekonomi ini yang melahirkan spesialisasi pekerjaan

yang beraneka sesuai dengan kebudayaan masyarakat contohnya Uni

Eropa yang mengeluarkan mata uang Euro

7. Kelembagaan kesatuan organisasi contohnya ASEAN, OKI

Indikator Political Performance

Page 5: Review Komunikasi Politik

1. Legitimasi pemerintah seberapa legitimet kah pemerintahan, artinya

klaim pemerintahan untuk patuh pada peraturan hokum didasarkan pada

aturan hokum yang didasarkan pada penekanan bahwa apa yang

dilakukan merupakan kehendak rakyatnya.

2. Pengaturan pengorganisasian perundangan adanya satu skema yang

memungkinkan public terlibat dalam hiring/sharing dalam kegiatan

politik.

3. Partisipasi dalam pemilu

4. Kerahasiaan independent apakah pemilunya rahasia/independent atau

manipulasi suara

5. Hak-hak dasar terkait dengan kebebasan berserikat dan lain-lain.

Kekuassan politik

Influence kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar mengubah sikap

dan prilakunya secra sukarela bersumber dari fisik (charisma), sumber

emosional (garis keturunan, kekayaan)

Persuasion kemapuan meyakinkan orang lain dengan argumentasi untuk

melakukan sesuatu.

Fungsi partai politik

- Sosialisasi politik

- Recruitment politik

- Partisipasi politik

- Pemandangan kepentingan

- Komunikasi politik

- Pengendalian konflik

- Control politik

Saluran komunikasi politik

- Wawancara berbicara secara langsung contohnya retorika

Page 6: Review Komunikasi Politik

- Struktur social tradisional tokoh-tokoh yang punya kemampuan

memengaruhi orang lain

- Struktur input orang atau kellompok yang memberikan saran politik

kepada suprastuktur

- Struktur output

- Media massa

Khalayak politik

- General public masyarakat secara umum, masyarakat yang menerima

berita secara sepintas saja

- Attentive public lapisan masyarakat yang mnaruh minat pada

perkembangan politik tetapi belum sepenuhnya. Terlibat lapisan dalam

politik masyarakat yang perhatian.

Peranannya:

Sebagai saluran komunikasi antar probadi dalam pesan yang timbale

balik antara pemimpin politik dengan public umum.

Menyertai para pemimpin politik sebagai pembawa konsesnsus politik.

Membentuk pemilih bayangan dalam periode antara masa pemilih.

- Kelompok elite khalayak politik yang karena posisinua didalam

masyarakat menjadi public figure (pemimpin ormas). Khalayak ini

intensif memengaruhi khalayak luas.

Opini public konstruksi personal berupa pengamatan dan interpretasi yang

mleahirkan subjektivitas individu bertautan dengan subjektivitas orang lain

yang melahirkan intersubjektivitas yang kemudian melahirkan consensus-

konsesnsus lalu melahirkan kontruksi social.

Opini yang tercerai berai yang lambat laun akan dikonstruksi menjadi opini

public.

Konstruksi opini konstruksi personal, konstruksi social, konstruksi politik

Page 7: Review Komunikasi Politik

Konstruksi personal: berupa pengamatan dan interpretasi secara sendiri-sendiri

dan subjektif

Konstruksi social: terdiri dari opini kelompok (opini pribadi kemudian diangkat

kedalam opini kelompokI, opini rakyat ( opini yang terestimasi melalui

pemilihan umum ), opini massa (opini yang berserakan kemudian membentuk

konsesnsus-konsesnsus).

Konstruksi politik: opini dalam konstruksi social digabungkan kemudian jadilah

opini public.

Public relation politik kegiatan yang dilakukan secara sadar, sistematis,

terorganisasai, berkesinambungan untuk memperoleh pengaruh pemahaman

bersama dan kesepakatan dalam prilaku politik dalam perorangan atau

kelompok dalam suprastruktur ataupu infrastruktur.

Public internal orang dalam partai

Public external masyarakat luas diluaar partai.

Public disini bukan dengan general public tapi dengan orang-orang penting

dalam masyarakat.

Orang-orang kunci atau key audience disini merupakan struktur social

tradisional seperti ketua adat, agamawan dll.

Pendekatan dalam kajian PR politik yaitu:

1. Relasi politik dengan public pendekatan ini focus pada identifikasi,

pencarian, dan pengaturan hubungan dengan key audience

2. Paradigm Politik Grunigian mengembangkan mutual benefit atau

keuntungan bersama dengan persyaratan utama harus ada two way

symmetrical communication.

3. Hype Politik bisa dikatakan pendekatan ini adalah bagaimana

membuat media gaduh dengan pemberitaannya, PR ini mengambil

pendekatan publisitas

4. Persuasi politik PR ini mengankat sebuah pendekatan pluralis dimana

hubungan power tidaklah sama. Ada yang bilang pendekatan ini sebagai

Page 8: Review Komunikasi Politik

weak propaganda dalam menunjukkan kepentingan untuk memengaruhi

pihak lain. Contohnya partai yang tidak lolos verifikasi akan

mengangkatnya udah sebagi suatu masalah.

5. Manajeman hubungan public melobi kebijakan-kebijakan pemerintah,

pendekatan ini memaksimalkan ide, kontak dimana individu-individu,

aktifis organisasi menjadi bagian dari kebijakan komunitas.

6. Manajemen reputasi politik menekankan pada manajeman lintas

hubungangan (menggunakan saluran apa saja untuk membentuk reputasi

positif). Pendekatan ini menggunakan pendekatan persuasis.

7. Hubungan public politik menjadi fokusnya adalah working public

(menekankan kerja-kerja politik pada public

8. Pembangunan komunitas politik fokusnya upaya menciptakan dan

mengatur rasa memiliki komunitas.

Retorika politik seni berbicara kepada khalayyak politik dalam upaya

memengaruhi khalayak tersebut agar mau mengikuti sesuai denag apa yang

diinginkan oleh komunikator politik.

Retorika Aristotelian:

1. Retorika deliberiatif retorika ini mengangkat masalah sehari-hari dan

dibawa kemasa depan yang sebenarnya merupakan sebuah solusi ubntuk

masa depan.

2. Retorika forensic menekankan pada masa lalu atau sangat terbiasa

mencari data-data dimasa lalu sebagai alat memalingkan perhatian orang

lain dan jadi alat bukti hari ini.

3. Demonstrative bisa memuji atau menghina orang lain

Tipe retorika:

1. Impromp to disampaikan secara spontan biasanya mengungkapkan

gagasan-gagasan

2. Manuscript retorika menggunakan skrip atau naskah.

3. Memowriter menggunakan metode hafalan.

Page 9: Review Komunikasi Politik

4. Extempore memaparkan konsep-konsep dengan ponter-ponter yang

sudah dibuat sebelumnya.

Macam-macam retorika politik :

1. Noble selves menganggap dirinya paling benar, menganggap dirinya

paling hebat dan sulit dikrtitik.

2. Rhetoricaly reflector tipe retorika yang tidak mempunyai pendirian

tetap, hanya menjadi cerminan orang lain, biasanya tipe retorika seperti

ini lebih banyak mengutip orang lain.

3. Rhetorically sensitive tipe retorika ini menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

Factor-faktor yang dalam pemilihan retoris

1. Faktoe structural dipengaruhi oleh factor-faktor yang sangat structural

seperti konteks budaya dan pengetahuan.

2. Factor konteks lebih karena pertimbangan situasional. Ada disaat

seseorang harus merubah sesuai denagn situasi.

Communication amprehention keadaan dimana orang enggan

berkomunikasi, dalam general konteks ( disegala konteks) dan special

konteks ( tidak nyaman dan tidak pasti).

3. Factor personal dipengaruhi oleh factor watak yang dimiliki pribadi,

contohnya sesuatu yang mapan dan structural seperti orang jawa halus

dan kasar.

5 hal yang harus diperhatikan dalam retotika :

1. Invensio penemuan input melakukan pengayaan memory.

2. Disposisio

3. Elupucitio

4. Memorial penghafalan

5. Prononcio pengucapan

Equivocal communication komunikasi yang sengaja dimuat ngambang

dan tidak jelas.

Page 10: Review Komunikasi Politik

Negoisasi politik

To be negotiation merundingkan

Bentuk pertemuan antar dua pihak dimana ada proses tawar

menawar/interaksi untuk member atau menerima untuk kesepakatan

bersama.

Manfaatnya :

Tercapainya jalinan kerja sama

Factor penghambatnya

- Hambatan emosional khawatir, gugup, tak sabar, dan lain-lain

- Hambatan fisik kesenjangan bahasa, suara, ribut.

- Kesenjangan budaya

- Salah berasumsi

- Tak mampu jadi pendengar yang baik

Kolaborasi kerja yang sederajat atau sama menekankan win win

Dominasi menang kalah

Akomodasi kalah-menang, pihak kalah melakukan komunikasi yang

menang untuk menghindari konsekuensi yang besar.

Kompromi kalah-kalah ( dipakai saat emergency )

Best Alternative to Negoitated agreement (BATNA) alternative yang baik

yang bisa didorong kepada propagandis, paling tidak menyiapkan 3 opsi,

harus ada konpensasi jika ada hal yang perlu dirundingkan (pencapaian

tuntutan harus banyak).

Reservation place titik terendah yang bisa ditolelir

Zone of possible agreement suatu zona atau wilayah yang memungkinkan

terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi.

Cara mengatasi Deadlock

Mediasipenyelesaian penyelisihan hak yang ditangani oleh seorang atau

lebih

Page 11: Review Komunikasi Politik

Konsiliasi penyelesaian penyelisihan kepentingan yang ditangani oleh

seorang atau lebih konsiliat yang netral biasanya diterapkan oleh institusi

formal. Konsiliator wajib memberikan anjuran tertulis kepada keduabelah

pihak dan keputusan akhir ditetapkan untuk kedua belah pihak yang bertikai.

Arbitrase penyelesaian perselisihan kepentingan melalui kesepakatan

tertulis dari pihak-pihak yang berselisih untuk menyerahkan penyelesaian

perselisihan kepada arbiter yang putusannya menguntungkan pihak lain yang

bersifat final (keputusan final ada di arbiter dan kedua belah pihak harus

menerima).

Publisitas Politik.

1. Pure publisitas publisitas yang memanfaatkan peristiwa biasa,

kejadian sehari-hari secara alami.

2. Paid publicity membeli rubric di media massa contoh menyewa spotm

running teks, talkshow. Menimbulkan sleeper effect yaitu timbulnya

perhatian yang telambat.

Metode persuasi :

- icing device pada emmosional device

- pay of idea memberi hadiah (iming-iming)

- fear eroucenter menakut-nakuti

3. free ride publicity menunggangi pihak ketiga

Tie in publicity jalannya menggunakan suatu peristiwa penting, atau

peristiwa yang menggemparkan atau hal-hal tengah popular dikalangan rakyat.