Review Jurnal Temu 7

download Review Jurnal Temu 7

If you can't read please download the document

description

tentang review jurnal etika bisnis dan epistemologi

Transcript of Review Jurnal Temu 7

Nama: Ni Putu Nonik HariasihNim/ No Absen: 1391662017/ 12

REVIEW JURNALAN EPISTEMIC ANALYSIS OF (UN)SUSTAINABLE BUSINESS

LATAR BELAKANG PENELITIANSustainable Development (SD) memiliki banyak aspek banyak yang controversial, serta didefinisikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Maksud dari artikel ini untuk mengidentifikasi teoritis baru dalam analisis situasi semacam ini dengan mengungkapkan sebuah ' episteme ' yang dijelaskan oleh Foucault dalam bukunya The Order of Things (1970). Kemudian epistemological konfrontasi ini telah menurunkan orang-orang yang berbagi pengetahuan dari alam untuk mengubah suara, menahan diri dari sosial. Namun, yang bahkan lebih unik tentang beberapa yang berargumen karena ini merupakan perkembangan yang dapat bertahan lama. Di dalam latar belakang penelitian ini juga menguraikan mengenai pembenaran penggunaan metode analitis foucauldian epistemic, garis besar metode, serta menguraikan sebuah aplikasi metode untuk mempertimbangkan bukti bagi munculnya epistemes baru. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu pertimbangan cara di mana kita dapat mendekati realitas; garis besar sifat perubahan epistemic disediakan oleh Foucault (1970), dan analisis dari kemungkinan munculnya episteme baru.FENOMENA PENELITIANMichel Foucault meneliti pengetahuan Epistemes, di Eropa selama bertahun tahun dan dalam penelitiannya, metode analisis yang digunakan sangat bermanfaat diterapkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari business sustainability dan di luar epistemes modern. Terjadi perdebatan mengenai kebutuhan manusia, aspirasi, dan konsekuensi yang berakibat pada kompleksitas signifikan dalam bentuk dan skala kemajuan teknologi serta pengetahuan kita tentang konsekuensi intervensi didunia. Situasi ini dicontohkan oleh perdebatan perubahan iklim di mana publikasi di media ilmiah di dunia adalah dekat dengan suara bulat yang menyatakan bahwa perubahan itu buatan manusia. Banyak para ilmuwan dari pemerintah Inggris menyatakan bahwa iklim yang luar biasa di dasari atas perubahan iklim dan perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca dari kegiatan manusia ( Metoffice , 2010). Disisi lain, pada web menjelaskan opini public bahwa ini bukan kasus, meskipun pendapat kurang didukung dari validasinya dengan melihat IPCC proyeksi tidak realitas ( global climate change fakta-fakta, 2010 ) pada website menyajikan bukti-bukti yang didasarkan analisis orang itu dibuat perubahan iklim itu tidak terjadi. MASALAH PENELITIANTerdapat empat pertanyaan yang diidentifikasi yaitu: moralitas, specialization, anthropologization, dan mathematicization.KAJIAN PUSTAKAPenelitian ini menggunakan teori The Other of Things (Foucault, 1970). METODOLOGI PENELITIANMetode penelitian yang digunakan adalah Model Konseptual dimana terdapat konstruksi verbal atau visual yang membantu untuk membedakan antara apa yang penting dan apa yang tidak. Sebuah model menawarkan kerangka kerja yang menggambarkan (secara logis) hubungan kausal antara faktor-faktor yang berkaitan. Dalam penelitian ini digunakan interpretasi yang mendasar dari perubahan epistemic. Dengan kata lain, tidak ada dalam suara yang paling berkuasa dari masyarakat berada di luar tantangan, perubahan atau bahkan penghapusan, namun istilah realitas untuk negara seperti, independen dari mereka yang dirasakan dan istilah realitas sosial daru ajaran sosial yang diterima. Peneliti menghargai apa yang menjadi identifikasi sebagai realitas atas argumen yang dipermasalahkan, akan tetapi peneliti meminta penundaan dari penilaian mengenai konsekuensi dari episteme yang baru.HASIL PEBNELITIANPenelitian ini menghasilkan wawasan tentang asal-usul dari fitur yang memunculkan bentuk-bentuk tradisional pembangunan yang tidak berkelanjutan sehingga dapat berguna berasal dari analisis epistemic Foucaults, termasuk kurangnya moralitas, spesialisasi, antropologi dan matematika. Selain itu, metode epistemic foucaults dapat digunakan untuk membantu pengakuan dimulai dengan munculnya episteme dikarenakan berasal dari bagian asing, untuk foucault, ilmiah bidang kekacauan, kompleksitas, dll. Sementara episteme baru tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam hal ini pemerintahan episteme yang lebih modern, seperti menciptakan ketidakseimbangan, munculnya predicaments episteme menghilangkan kemungkinan untuk membantu. Khususnya, respon yang menggabungkan episteme yang membawa kita ke kepada empat pertanyaan modern episteme dan menjawab pertanyaan, kadang-kadang dengan life-centred meningkatkan moralitas dalam pertemuan seperti yang oleh Mathesis.KESIMPULAN Penelitian ini mengintegrasikan metafisik yang sedang berkembang, yaitu pertama dalam kontinum yang direvisi Mathesis mungkin dalam waktu yang baru menjadi episteme. Ini memiliki potensi untuk membantu pelaksanaan SD, kedua mengatasi masalah episteme yang modern dan juga mengintegrasikan sendiri dengan menyediakan solusi baru di antaranya pengangkatan batas disiplin yang kuat merupakan hal penting dalam menangani kompleksitas pembangunan berkelanjutan, dimana multidimensi yang terjadi dilihat ke depan oleh para ilmuwan alam yang menggabungkan kekuatan suara masyarakat yang paling berkuasa.FUTHER RESEARCHDari hasil penelitian ini disebutkan bahwa episteme baru tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam hal ini pemerintahan episteme yang lebih modern, seperti menciptakan ketidakseimbangan, munculnya predicaments episteme menghilangkan kemungkinan untuk membantu. Mungkin peneliti selanjutnya dapat mencari dan mengembangkan mengapa hal tersebut bisa terjadi, serta dapat mengembangkan penerapan epistemic modern pada penyelesaian masalah-masalah yang lainnya.