Review Jurnal PAIK.docx

4
REVIEW The Value Relevance of Fixed Asset Revaluation Gyung Paik Brigham Young University, Provo, Utah, USA Baru-baru ini Securities and Exchange Communities (SEC) Amerika Serikat mengusulkan agar seluruh perusahaan di Amerika Serikat wajib melaporkan laporan keuangannya berdasarkan IFRS yang diterbitkan tahun 2014. Dalam jurnalnya yang berjudul The Value Relevance of Fixed Asset Revaluation, Gyung Paik menginvestigasi efek pengadopsian IFRS untuk revaluasi aset tetap dengan menguji hubungan antara cadangan revaluasi dengan harga saham. Paik mengambil sampel sebanyak 15 negara dengan 30 perusahaan yang memiliki data cadangan revaluasi yang valid untuk tahun 2005. Terdapat beberapa perbedaan antara US GAAP dan IFRS dalam pengukuran aset tetap. Pada US GAAP, ketika nilai pasar aset tetap meningkat diatas nilai buku pada tanggal pelaporan, tidak perlu dilakukan penyesuaian erhadap laporan keuangan. Namun, dalam IFRS, kenaikan nilai nilai pasar yang melebihi nilai buku akan diakui dan di kreditkan terhadap cadangan revaluasi pada Laporan Perubahan Modal. Penelitian Terdahulu Terhadap Cadangan Revaluasi

Transcript of Review Jurnal PAIK.docx

Page 1: Review Jurnal PAIK.docx

REVIEW

The Value Relevance of Fixed Asset Revaluation

Gyung Paik

Brigham Young University, Provo, Utah, USA

Baru-baru ini Securities and Exchange Communities (SEC) Amerika Serikat

mengusulkan agar seluruh perusahaan di Amerika Serikat wajib melaporkan laporan

keuangannya berdasarkan IFRS yang diterbitkan tahun 2014. Dalam jurnalnya yang berjudul The

Value Relevance of Fixed Asset Revaluation, Gyung Paik menginvestigasi efek pengadopsian

IFRS untuk revaluasi aset tetap dengan menguji hubungan antara cadangan revaluasi dengan

harga saham. Paik mengambil sampel sebanyak 15 negara dengan 30 perusahaan yang memiliki

data cadangan revaluasi yang valid untuk tahun 2005.

Terdapat beberapa perbedaan antara US GAAP dan IFRS dalam pengukuran aset tetap.

Pada US GAAP, ketika nilai pasar aset tetap meningkat diatas nilai buku pada tanggal pelaporan,

tidak perlu dilakukan penyesuaian erhadap laporan keuangan. Namun, dalam IFRS, kenaikan

nilai nilai pasar yang melebihi nilai buku akan diakui dan di kreditkan terhadap cadangan

revaluasi pada Laporan Perubahan Modal.

Penelitian Terdahulu Terhadap Cadangan Revaluasi

Stock Price Relevance

Easton, Eddy, and Harris (1993): perubahan pada cadangan revaluasi aset secara statistic

menjelaskan return harga saham terhadap traditional earnings and variable perubahan

earnings, dan bahwa cadangan revaluasi memiliki explanatory power yang signifikan

terhadap price-tobook ratio.

Barth and Clinch (1998): aset yang dinilai ulang adalah nilai yang relevan terhadap harga

saham, dan nilai yang dinilai ulang berkorelasi dengan profitabilitas perusahaan di masa

depan.

Page 2: Review Jurnal PAIK.docx

Bernard (1993): tes berbasis pasar hanya menyediakan bukti tidak langsung tentang

hubungan antara cadangan revaluasi dan kinerja operasi masa depan.

Aboody, Barth, dan Kasznik (1999): revaluasi aset secara signifikan dan positif

berhubungan dengan perubahan kinerja di masa mendatang, diukur dengan laba operasi

dan arus kas dari operasi.

Jaggi dan Tsui (2001): hubungan positif yang signifikan antara revaluasi dan pendapatan

operasi masa depan, menandakan kegunaan dan relevansi nilai pasar wajar dari aset

kepada pengguna laporan keuangan.

Cotter dan Zimmer (1999): kecenderungan untuk merevaluasi aktiva tetap terkait dengan

tingkat kepastian manajemen bahwa peningkatan nilai akan direalisasikan pada arus kas

masa depan.

Firm Characteristics and Asset Revaluation

Brown, Izan, dan Loh (1992): perusahaan menilai aset jangka panjang yang besar dalam

ukuran, memiliki leverage yang tinggi, dan dekat dengan pelanggaran perjanjian utang.

Cotter dan Zimmer (1995) dan Whittred dan Chan (1992): insentif manajemen untuk

penilaian kembali aset berhubungan erat dengan arus kas dari operasi yang menurun dan

berhubungan dengan permintaan dari kreditur untuk pinjaman agunan.

Missonier-Piera (2007): revaluasi aset meningkatkan kelayakan kredit perusahaan yang

mengandalkan pembiayaan utang dan memiliki efek dalam meningkatkan kapasitas

pinjaman perusahaan.

Dalam penelitiannya, Paik mengelompokan sampel penelitiannya menjadi dua grup dengan

kriteria sistem hokum yang berlaku, yaitu common law dan code law. Common law mengacu

pada sistem hukum di mana keputusan pengadilan didasarkan pada keputusan kasus serupa

sebelumnya. Code law, di sisi lain, mengacu pada sistem hukum yang didasarkan pada undang-

undang yang diberlakukan oleh legislatif. Paik menemukan bahwa negara-negara yang tunduk

pada sistem hukum Common Law memiliki cadangan revaluasi aset tetap yang relevan dengan

nilai perusahaan, dan negara-negara yang tunduk pada sistem hukum Code Law memiliki

cadangan revaluasi aset tetap yang tidak relevan dengan nilai perusahaan.

Berdasarkan temuan penelitian ini, beberapa prediksi dapat diambil terkait relevansi nilai

cadangan revaluasi bagi perusahaan-perusahaan AS setelah mereka diminta untuk mengadopsi

Page 3: Review Jurnal PAIK.docx

IFRS dan, dengan demikian, diminta untuk melaporkan aktiva tetap berdasarkan nilai pasar

wajar. AS dikenal memiliki sistem hukum common law. Oleh karena itu, setelah adopsi IAS 16,

perusahaan di AS cadangan revaluasi akan lebih mungkin menjadi nilai yang relevan dengan

harga saham.

SILVIA MOLAS ERLINDA NABUT

1306408630