Review Jurnal 1

2
Journal Review Allelopathy, An Alternative Tool to Improve Cropping Systems Hans Kristian A. NIM. 12270/PN, Golongan C2, Kelompok 1 Fenomena alam yang terjadi antartanaman karena suatu senyawa yang dapat menyebabkan pengaruh positif maupun negatif dikenal dengan alelopati. Di dalam alelopati, terdapat biomolekul aktif (senyawa alelokimia) yang berperan dalam komunikasi antarspesies tanaman, antara tanaman dengan organisme pengganggu tanaman, antara tanaman dengan herbivora ataupun antara tanaman dengan mikroorganisme. Dengan adanya riset mengenai alelopati, dunia pertanian diuntungkan dalam hal manajemen gulma maupun pengembangan organisme transgenik. Senyawa alelokimia dapat ditemukan di beberapa bagian tubuh tanaman dengan konsentrasi yang berbeda serta jalur pelepasan ke lingkungan antar spesies yang juga bervariasi. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik, seperti kekeringan, serangan penyakit oleh patogen, dan radiasi cahaya. Selain itu, produksi senyawa alelokimia dan respons tanaman target dikontrol oleh proses molekuler dan seluler yang melibatkan berbagai molekul perantara. Dengan begitu, terjadi interaksi antara tanaman dan organisme sasaran akibat adanya induksi perantaraan sinyal biokhemis. Ketika senyawa alelokimia memasuki sistem kompleks tanaman dengan tanah, perlu memperhatikan juga terjadinya proses kelindan, fisikokimia, ataupun aktivitas mikroba yang dapat menurunkan konsentrasi tanah. Akibatnya, bisa terjadi perubahan tekstur tanah hingga degradasi fisikokimia yang mendetoksifikasi. Lain halnya ketika senyawa alelopati diaplikasikan dalam sistem pertanaman.

description

allelopathic effect

Transcript of Review Jurnal 1

Page 1: Review Jurnal 1

Journal Review

Allelopathy, An Alternative Tool to Improve Cropping Systems

Hans Kristian A.NIM. 12270/PN, Golongan C2, Kelompok 1

Fenomena alam yang terjadi antartanaman karena suatu senyawa yang dapat menyebabkan

pengaruh positif maupun negatif dikenal dengan alelopati. Di dalam alelopati, terdapat biomolekul

aktif (senyawa alelokimia) yang berperan dalam komunikasi antarspesies tanaman, antara tanaman

dengan organisme pengganggu tanaman, antara tanaman dengan herbivora ataupun antara tanaman

dengan mikroorganisme. Dengan adanya riset mengenai alelopati, dunia pertanian diuntungkan

dalam hal manajemen gulma maupun pengembangan organisme transgenik.

Senyawa alelokimia dapat ditemukan di beberapa bagian tubuh tanaman dengan konsentrasi

yang berbeda serta jalur pelepasan ke lingkungan antar spesies yang juga bervariasi. Hal tersebut

dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik, seperti kekeringan, serangan penyakit oleh patogen, dan

radiasi cahaya. Selain itu, produksi senyawa alelokimia dan respons tanaman target dikontrol oleh

proses molekuler dan seluler yang melibatkan berbagai molekul perantara. Dengan begitu, terjadi

interaksi antara tanaman dan organisme sasaran akibat adanya induksi perantaraan sinyal

biokhemis.

Ketika senyawa alelokimia memasuki sistem kompleks tanaman dengan tanah, perlu

memperhatikan juga terjadinya proses kelindan, fisikokimia, ataupun aktivitas mikroba yang dapat

menurunkan konsentrasi tanah. Akibatnya, bisa terjadi perubahan tekstur tanah hingga degradasi

fisikokimia yang mendetoksifikasi. Lain halnya ketika senyawa alelopati diaplikasikan dalam

sistem pertanaman. Hal tersebut dapat berdampak pada kerusakan spesies tanaman lain

(heterotoksisitas) ataupun terhambatnya perkecambahan individu tanaman (autotoksisitas).

Hingga kini, riset penelitian alelopati mencakup spesies tanaman alfalfa, gandum, barley,

padi, sorgum, bunga matahari, kenaf, pohon hutan, dan gulma. Dalam riset tersebut, digunakan

beberapa teknik, yaitu bioassay menggunakan petri dish, uji kompetisi (aditif, subtitutif, sistematik,

dan kerabat dekat), toksisitas residu di dalam tanah, detoksifikasi substrat, eksperimen hidroponik,

perkembangan residu tanaman, metode plant box, dan metode sandwich.

Diharapkan dengan penelitian aktivitas alelopati pada berbagai tanaman budidaya dapat

menjadi cikal bakal pengembangan genetik suatu tanaman. Melalui pengembangan fungsi genetis

dan jalur metabolism, setidaknya dapat membantu mengatasi permasalahan pertanian. Dengan

demikian, berkat bantuan perkembangan bioteknologi molekuler melalui mekanisme pengaturan

senyawa alelopati tersebut, dapat menghasilkan tanaman dengan potensi produksi yang tinggi.

Albuquerque, M.B.D., R.C.D Santos, L.M. Lima, P.D.A.M. Filho, R.J.M.C. Nogueira, C.A.G.D. Câmara, A.D.R. Ramos. 2011. Allelopathy, an alternative tool to improve cropping systems. Agronomy for Sustainable Development 31: 379—395.