Reumatoid arthritis.docx

6
Reumatoid arthritis Definisi - Reumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang mengakibatkan peradangan dari lapisan selaput sendi (sinovium) menyebabkan nyeri, kekakuan, pembengkakan serta keterbatasan gerak. - Terdapat lesi ekstra artikular, seperti di kulit, jantung, paru-paru dan hepar. Biasanya menyerang sendi kecil seperti tangan, kaki, dan pergelangan tangan secara simetris. Efek sistemiknya seperti vaskulitis dan visceral nodul. Etiologi Penyebab pasti reumatoid arthritis tidak diketahui. Biasanya merupakan kombinasi dari faktor genetic, lingkungan, hormonal dan faktor system reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi seperti bakteri, mikoplasma dan virus. Penyebab utama kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa teori yang dikemukakan mengenai penyebab artritis reumatoid, yaitu : 1. Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non- hemolitikus 2. Endokrin 3. Autoimun 4. Metabolik

Transcript of Reumatoid arthritis.docx

Page 1: Reumatoid arthritis.docx

Reumatoid arthritis

Definisi

- Reumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang mengakibatkan peradangan dari

lapisan selaput sendi (sinovium) menyebabkan nyeri, kekakuan, pembengkakan

serta keterbatasan gerak.

- Terdapat lesi ekstra artikular, seperti di kulit, jantung, paru-paru dan hepar. Biasanya

menyerang sendi kecil seperti tangan, kaki, dan pergelangan tangan secara simetris.

Efek sistemiknya seperti vaskulitis dan visceral nodul.

Etiologi

Penyebab pasti reumatoid arthritis tidak diketahui. Biasanya merupakan kombinasi

dari faktor genetic, lingkungan, hormonal dan faktor system reproduksi. Namun faktor

pencetus terbesar adalah faktor infeksi seperti bakteri, mikoplasma dan virus.

Penyebab utama kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa teori yang dikemukakan

mengenai penyebab artritis reumatoid, yaitu :

1. Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non-hemolitikus

2. Endokrin

3. Autoimun

4. Metabolik

5. Faktor genetik serta faktor pemicu lainnya.

Pada saat ini, artritis reumatoid diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi.

Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; faktor infeksi mungkin disebabkan oleh

karena virus dan organisme mikoplasma atau grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe

II kolagen dari tulang rawan sendi penderit

Tabel: Agen Infeksi yang Diduga sebagai Penyebab Artritis Reumatoid

Agen Infeksi Mekanisme patogenik

Mycoplasma Infeksi sinovial langsung, superantigen

Parvovirud B19 Infeksi sinovial langsung

Retrovirus Infeksi sinovial langsung

Page 2: Reumatoid arthritis.docx

Enteric bacteria Kemiripan molekul

Mycobacteria Kemiripan molekul

Epstein-Barr Virus Kemiripan molekul

Bacterial cell walls Aktifasi makrofag

Gejala dan tanda

Jika ditinjau dari stadium penyakit, terdapat tiga stadium yaitu :

1. Stadium sinovitis

Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai hiperemi,

edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak maupun istirahat, bengkak dan

kekakuan.

2. Stadium destruksi

Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada

jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon.

3. Stadium deformitas

Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan

gangguan fungsi secara menetap.

Diagnosa

Membedakan RA Dari Arthritis Dengan Inflamasi LainnyaKemungkinan RA Diagnosis pembeda Anjuran ciri-ciri Diagnosis

alternatif Kekakuan pada

pagi hari > 30 menit

Kristal arthropathy Mucosal ulcer, fotosensitif, psoriasis, ruam pada kulit

Raynaud’s

Pembengkakan atau nyeri sendi pada 3 atau lebih sendi

Psoriatic arthritis Lupus

Raynaud’s Inflamasi okular-

iritis/uveitis Urethritis

Keterlibatan simetris dari tangan dan kaki (khususnya metacarpophalang

Reaktif arthritis Spondyloathropaties Polyarticular sepsis

Inflammatory bowel disease

Infeksius diare Nephritis Isolated distal

Page 3: Reumatoid arthritis.docx

eal, metatarsophalangeal)

interphalangeal joint inflammation

Durasi 4 minggu atau lebih

Source : www. BCGuidelines.ca (BCGuidelines.ca : Rheumathoids Arthritis : Diagnosis, Manajemen and

Monitoring, 2012)

Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk pemeriksaan RA. Pemeriksaan tersebut

antara lain :

a. Rheumatoid Arthritic Factor (RF) adalah pemeriksaan penyaring untuk mendeteksi

adanya antibodi golongan IgM , IgG atau IgA yang terdapat dalam serum pada

penderita rheumatoid arthritis.

b. Test ACPA dikenal juga sebagai tes antibody anti-cyclic citrullinated peptide (anti-

CCP) yang merupakan enzyme-linked immunosorbent assay dimana tes ini untuk

melihat kehadiran antibodi yang mengenali antigen tertentu yang mengandung

citrulline. Citrulline merupakan non-standar asam amino yang dibuat dengan

modifikasi enzimatik arginin (proses yang dikenal sebagai citrullination).

c. X-RAY

X-ray sendi mungkin normal atau hanya menunjukkan pembengkakan jaringan lunak

pada awal penyakit. Sebagai penyakit berlangsung, X-ray dapat memperlihatkan erosi

tulang khas rheumatoid arthritis pada sendi. Sendi X-ray dapat membantu dalam

memantau perkembangan penyakit dan kerusakan sendi dari waktu ke waktu.

Scanning tulang, prosedurnya menggunakan sedikit zat radioaktif, juga dapat

digunakan untuk menunjukkan sendi yang meradang. Pemindaian MRI juga dapat

digunakan untuk menunjukkan kerusakan sendi.

d. Laju Endap Darah (Erythrocyte Sedimentation Rate)

Laju endap darah adalah uji yang umumnya digunakan untuk penilaian aktivitas

penyakit. Tes ini untuk memastikan keparahan inflamasi dan digunakan untuk

memonitor pekembangan pengobatan RA.

Tatalaksana

1. Non-farmakologi (lifestyle)

Terapi non-farmakologi RA, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Berhenti merokok

b. Melakukan operasi penggantian sendi

Page 4: Reumatoid arthritis.docx

c. Memelihara aktivitas fisik

d. Melakukan diet sehat

e. Menjaga berat badan agar tetap ideal

Intervensi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Melakukan olahraga teratur

b. Melakukan terapi okupasi

c. Hidroterapi

d. Memberikan edukasi kepada pasien

Istirahat merupakan hal yang dibutuhkan untuk terapi non-farmakologi. Istirahat

menjadi pengobatan dalam mengurangi sakit. okupasi dan terapi fisik dapat dilakukan

pasien dengan olahraga ringan atau menjaga mobilitas (pergerakkan). Mengurangi berat

badan dapat membantu mengurangi radang pada sendi.

2. Terapi farmakologi

a. NSAIDs atau golongan kortikosteroid digunakan untuk mengurangi gejala-gejala

rematik jika dibutuhkan. NSAID jarang digunakan sebagai monoterapi untuk

rheumatoid arthritis karena NSAIDs tidak menyembuhkan penyakit melainkan

hanya sebagai tambahan bagi obat golongan DMARDs. Kortikosteroid dapat

digunakan untuk mengontrol gejala RA sebelum memulai penggunaan DMARDs.

b. Glukokortikoid

Pada awal inflamasi arthritis, steroid dapat diberikan sebagai dosis tunggal, baik

secara intramuskuler atau intra-arterikuler untuk menginduksi berkurangnya

inflamasi. Prednison pada dosis rendah dapat digunakan untuk meredakan gejala

jangka pendek dan tanda-tanda penyakit dari RA.

c. DMARDs menjadi first-line terapi untuk RA. Untuk terapi dengan DMARD harus

dimulai pada 3 bulan pertama setelah simptomnya muncul. Pengobatan dini

dengan menggunakan DMARD dapat mengurangi resiko kematian. Pasien yang

menderita RA, resiko kematiannya lebih tinggi dibanding dengan orang-orang

yang tidak terkena RA. Obat-obatan DMARDs yang bisa digunakan adalah

Methotrexate, Leflunomid, Hydroxychloroquine, Sulfasalazine, dan Minocycline.