Return Dan Risiko Dalam Investasi

3
Return dan Risiko Dalam Investasi Illona Wahyudi – 121110023 Return dan Risiko dalam Investasi Investasi Investasi merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa datang. Investasi juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk penanaman dana atau modal untuk menghasilkan kekayaan, yang akan dapat memberikan keuntungan tingkat pengembalian (return) baik pada masa sekarang atau dan di masa depan. Return Harapan keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Dalam konteks investasi, harapan keuntungan tersebut sering disebut sebagai return. Menurut Eduardus Tandelilin (2001:47) mengemukakan bahwa: “Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.” Dengan kata lain return adalah keuntungan yang diperoleh investor dari dana yang ditanamkan pada suatu investasi. Tujuan para investor berinvestasi adalah tidak lain dan tidak bukan untuk memaksimalkan return. Return terdiri dari dua komponen utama, yaitu : Yield, adalah komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Apabila kita berinvestasi pada sebuah obligasi atau mendepositokan uang di bank, maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi atau bunga deposito yang diterima. Apabila kita berinvestasi dalam saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita peroleh. Capital gain/loss, adalah komponen kedua dari return yang merupakan kenaikan/penurunan harga suatu surat berharga, yang bisa memberikan keuntungan/kerugian bagi investor. Risiko

Transcript of Return Dan Risiko Dalam Investasi

Return dan Risiko Dalam InvestasiIllona Wahyudi 121110023

Return dan Risiko dalam InvestasiInvestasiInvestasi merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa datang. Investasi juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk penanaman dana atau modal untuk menghasilkan kekayaan, yang akan dapat memberikan keuntungan tingkat pengembalian (return) baik pada masa sekarang atau dan di masa depan.

ReturnHarapan keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Dalam konteks investasi, harapan keuntungan tersebut sering disebut sebagai return. Menurut Eduardus Tandelilin (2001:47) mengemukakan bahwa: Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Dengan kata lain return adalah keuntungan yang diperoleh investor dari dana yang ditanamkan pada suatu investasi. Tujuan para investor berinvestasi adalah tidak lain dan tidak bukan untuk memaksimalkan return. Return terdiri dari dua komponen utama, yaitu : Yield, adalah komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Apabila kita berinvestasi pada sebuah obligasi atau mendepositokan uang di bank, maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi atau bunga deposito yang diterima. Apabila kita berinvestasi dalam saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita peroleh. Capital gain/loss, adalah komponen kedua dari return yang merupakan kenaikan/penurunan harga suatu surat berharga, yang bisa memberikan keuntungan/kerugian bagi investor.

RisikoSelain memperhitungkan return, investor juga perlu mempertimbangkan tingkat risiko suatu investasi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi. Risiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan atau probabilitas tidak tercapainya tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return). Ada beberapa sumber risiko yang biasanya mempengaruhi risiko investasi, antara lain : Risiko suku bunga, adalah variabilitas dalam return sekuritas dari perubahan tingkat suku bunga. Risiko pasar, adalah variabilitas return dari hasil fluktuasi dalam keseluruhan pasar, yaitu pasar saham agregat. Risiko inflasi, adalah faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah risiko daya beli atau berkurangnya kemampuan membeli investasi. Risiko bisnis, adalah risiko yang ada ketika melakukan suatu usaha/bisnis dalam industri khusus. Risiko finansial, adalah risiko ini berhubungan dengan penggunaan hutang oleh perusahaan. Risiko likuiditas, adalah risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder dalam perdagangan sekuritas. Risiko nilai tukar, adalah variabilitas return yang disebabkan oleh fluktuasi mata uang.

PortofolioPortofolio diartikan sebagai serangkaian investasi sekuritas yang diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik individu maupun entitas. Mengurangi risiko tanpa mengurangi return adalah tujuan investor dalam berinvestasi. Maka dari itu untuk menurunkan risiko, investor perlu melakukan diversifikasi. Diversifikasi disini menunjukkan bahwa investor perlu membentuk portofolio penanaman dana sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan. Diversifikasi dilakukan dengan cara mengkombinasi atau dengan menambah investasi (asset/aktiva/sekuritas) yang memiliki korelasi negatif atau positif rendah sehingga variabilitas dari pengembalian atau risiko dapat dikurangi.

Model Portofolio CAPM (Capital Asset Pricing Model) dan APT (Arbitrage Pricing Theory)CAPM (Capital Asset Pricing Model)CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang diharapkan, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas. Capital Asset Pricing Model (CAPM) mencoba untuk menjelaskan hubungan antara risk dan return. Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Persamaan CAPM :

Keterangan :Ri = Return saham iRf = Risk Freei = beta saham i (indikator risiko sistematis)Rm = Return Market

adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham biasa dengan seluruh tren dalam pasar saham. Bila > 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih tinggi daripada pasar. Bila < 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih rendah daripada indek pasar secara umum (general market index). Bila nilai = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna dengan kinerja seluruh pasar seperti yang diukur indek pasar (market index).

APT (Arbitrage Pricing Theory)

APT menggambarkan hubungan antara risiko dan return, tetapi dengan menggunakan asumsi dan prosedur yang berbeda. APT menggunakan pemikiran yang menyatakan bahwa dua kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa dijual dengan harga yang berbeda ( hukum satu harga). APT mengasumsikan bahwa tingkat keuntungan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada didalam perekonomian dan industri. Persamaan APT :

Keterangan :Ri = Return saham ii = Alpha saham ii = beta saham iRm = Return pasarei = random error