Retinol vs Retinyl Palmitate Untuk Perawatan Kulit - CDK 245

1
284 BERITA TERKINI CDK-215/ vol. 41 no. 4, th. 2014 Retinol vs Retinyl Palmitate untuk Perawatan Kulit T erdapat banyak faktor yang dapat merusak kulit, seperti penuaan, paparan sinar matahari, polusi, dan rokok, yang semuanya dapat membuat seseorang tampak lebih tua atau juga dapat memicu timbulnya jerawat. Aplikasi vitamin A topikal merupakan salah satu cara untuk memperlambat penuaan kulit. Vitamin A topikal tersedia dalam sediaan krim, gel, dan medicated pad, serta terdapat beberapa jenis vitamin A, seperti retinol dan retinyl palmitate. Kedua jenis tersebut sering dimasukkan ke dalam produk perawatan kulit, tetapi mempunyai perbedaan dalam hal efikasi. Retinyl merupakan suatu ester dari retinol, dan retinyl palmitate merupakan suatu ester yang dibentuk dari hasil reaksi retinol dan palmitic acid. Vitamin A tidak memberikan efek langsung pada kulit, tetapi bekerja melalui metabolit aktifnya (derivat biokimia) yang disebut retinoic acid, atau dengan kata lain, untuk memfasilitasi penggunaan berbagai jenis vitamin A topikal, tubuh harus mengubahnya menjadi retinoic acid. Retinyl palmitate harus dipecah terlebih dahulu menajdi retinol, yang selanjutnya menjadi retinaldehyde, dan akhirnya diubah menjadi retinoic acid. Hal ini berarti bahwa retinol secara kimiawi lebih kuat dibanding retinyl palmitate. Lebih banyak jumlah retinyl palmitate dibanding retinol yang diperlukan untuk meningkatkan kadar retinoic acid dan memberikan efek yang berarti secara klinis.Konversi berbagai jenis vitamin A menjadi retinoic acid bervariasi antar individu, produk dengan konsentrasi yang sama dapat memberikan manfaat yang nyata pada beberapa orang, tetapi sedikit atau tidak terlihat pada orang lainnya.Sediaan yang mengandung retinoic acid topikal sebenarnya tersedia di pasaran, tetapi sering menyebabkan iritasi kulit dan efek samping lainnya, sehingga membatasi penggunaannya, khususnya pada individu sensitif. Efektivitas Retinol vs Retinyl Palmitate Retinol digunakan dalam bentuk sediaan perawatan kulit untuk mempercepat peremajaan sel kulit. Krim anti-aging yang mengandung retinol dapat menyebabkan berkurangnya kerutan dan garis-garis halus kulit, meningkatkan produksi kolagen, melembutkan tekstur kulit, meningkatkan ketebalan kulit, mengurangi jerawat, mengurangi noda hitam pada kulit, dan memperkecil pori-pori kulit. Retinol mempunyai efek eksfoliasi yang bermanfaat menanggulangi jerawat yang terkait dengan akumulasi sel kulit mati. Retinol juga membantu kulit tampak muda karena retinol membantu mempercepat pertumbuhan serat kolagen. Retinyl palmitate merupakan bentuk pendahulu retinol, dan tidak memberikan hasil yang sama. Sebagai pengganti, retinyl palmitate dapat efisien memicu produksi serat kolagen kulit, yang membantu kulit tampak muda, tetapi di lain pihak, retinyl palmitate tidak memberikan efek eksfoliasi yang sebanding dengan retinol. Retinyl palmitate sekitar 20% kurang poten dibanding retinol. Namun retinyl palmitate kurang mengiritasi dibanding retinol. Jika kulit sangat responsif, retinyl palmitate dapat menjadi alternatif yang lebih baik. Di lain pihak, tergantung pada konsentrasi/kekuatan produk. Jika konsentrasi retinyl palmitate ditingkatkan, dapat menjadi sepoten retinol. Keamanan Retinol dan Retinyl Palmitate Retinol dapat memberikan efek samping pengelupasan kulit, kemerahan kulit, dan kekeringan kulit. Beberapa individu khususnya sensitif terhadap retinol dan seharusnya tidak meneruskan penggunaannya jika mengalami efek samping serius. Karena retinol dapat diekskresikan ke dalam ASI, tidak dianjurkan untuk menggunakan retinol jika hamil atau menyusui. Retinyl palmitate berbeda dalam hal keamanan dengan retinol. Website Environmental Working Group menyatakan bahwa retinyl palmitate dapat menstimulasi perkembangan tumor pada tikus. Namun, para peneliti seperti Richard Glogou, profesor klinis dari bagian dermatologi University of California, San Fransisco, meragukan apakah hasil tersebut dapat diduplikasikan pada manusia. Meskipun produk perawatan kulit yang mengandung retinol memberikan hasil yang layak untuk diperhatikan, namun retinol juga lebih mungkin memicu timbulnya gatal, dan biasanya lebih mahal dibanding produk yang mengandung retinyl palmitate. (EKM) REFERENSI: 1. Rosette. Retinol versus retinyl palmitate-compare and contrast the two [Internet]. 2011 [cited 2013 June 19]. Available from: http://retinolacentre.com/retinol-versus-retinyl-palmitate- compare-contrast-two/ 2. Retinol vs retinyl palmitate. [Internet]. 2011 [cited 2013 May 20]. Available from: http://www.livestrong.com/article/460659-retinol-vs-retinyl-palmitate/ 3. Agadoni L. Retinol vs retinyl palmitate [Internet]. 2013 [cited 2013 May 20]. Available from: http://www.ehow.com/about_5562201_retinol-vs-retinyl-palmitate. html 4. Skin benefits of retinol and retinyl palmitate [Internet]. 2013 [cited 2013 June 19]. Available from: http://www.smartskincare.com/treatments/topical/ retinol.html

description

retinol

Transcript of Retinol vs Retinyl Palmitate Untuk Perawatan Kulit - CDK 245

  • 284

    BERITA TERKINI

    CDK-215/ vol. 41 no. 4, th. 2014

    Retinol vs Retinyl Palmitate untuk Perawatan Kulit

    Terdapat banyak faktor yang dapat merusak kulit, seperti penuaan, paparan sinar matahari, polusi, dan rokok, yang semuanya dapat membuat seseorang tampak lebih tua atau juga dapat memicu timbulnya jerawat.

    Aplikasi vitamin A topikal merupakan salah satu cara untuk memperlambat penuaan kulit. Vitamin A topikal tersedia dalam sediaan krim, gel, dan medicated pad, serta terdapat beberapa jenis vitamin A, seperti retinol dan retinyl palmitate. Kedua jenis tersebut sering dimasukkan ke dalam produk perawatan kulit, tetapi mempunyai perbedaan dalam hal efi kasi. Retinyl merupakan suatu ester dari retinol, dan retinyl palmitate merupakan suatu ester yang dibentuk dari hasil reaksi retinol dan palmitic acid. Vitamin A tidak memberikan efek langsung pada kulit, tetapi bekerja melalui metabolit aktifnya (derivat biokimia) yang disebut retinoic acid, atau dengan kata lain, untuk memfasilitasi penggunaan berbagai jenis vitamin A topikal, tubuh harus mengubahnya menjadi retinoic acid.

    Retinyl palmitate harus dipecah terlebih dahulu menajdi retinol, yang selanjutnya menjadi retinaldehyde, dan akhirnya diubah menjadi retinoic acid. Hal ini berarti bahwa retinol secara kimiawi lebih kuat dibanding retinyl palmitate.

    Lebih banyak jumlah retinyl palmitate dibanding retinol yang diperlukan untuk meningkatkan kadar retinoic acid dan memberikan efek yang berarti secara klinis.Konversi berbagai jenis vitamin A menjadi retinoic acid bervariasi antar individu, produk dengan konsentrasi yang sama dapat memberikan manfaat yang nyata pada beberapa orang, tetapi sedikit atau tidak terlihat pada orang lainnya.Sediaan yang mengandung retinoic acid topikal sebenarnya tersedia di pasaran, tetapi sering menyebabkan iritasi kulit dan efek samping lainnya, sehingga membatasi penggunaannya, khususnya pada individu sensitif.

    Efektivitas Retinol vs Retinyl PalmitateRetinol digunakan dalam bentuk sediaan perawatan kulit untuk mempercepat peremajaan sel kulit. Krim anti-aging yang mengandung retinol dapat menyebabkan berkurangnya kerutan dan garis-garis halus kulit, meningkatkan produksi kolagen, melembutkan tekstur kulit, meningkatkan ketebalan kulit, mengurangi jerawat, mengurangi noda hitam pada kulit, dan memperkecil pori-pori kulit. Retinol mempunyai efek eksfoliasi yang bermanfaat menanggulangi jerawat yang terkait dengan akumulasi sel kulit mati. Retinol juga membantu kulit tampak muda karena retinol membantu mempercepat pertumbuhan serat kolagen.

    Retinyl palmitate merupakan bentuk pendahulu retinol, dan tidak memberikan hasil yang sama. Sebagai pengganti, retinyl palmitate dapat efi sien memicu produksi serat kolagen kulit, yang membantu kulit tampak muda, tetapi di lain pihak, retinyl palmitate tidak memberikan efek eksfoliasi yang sebanding dengan retinol.

    Retinyl palmitate sekitar 20% kurang poten dibanding retinol. Namun retinyl palmitate kurang mengiritasi dibanding retinol. Jika kulit sangat responsif, retinyl palmitate dapat menjadi alternatif yang lebih baik. Di lain pihak, tergantung pada konsentrasi/kekuatan produk. Jika konsentrasi retinyl palmitate ditingkatkan, dapat menjadi sepoten retinol.

    Keamanan Retinol dan Retinyl PalmitateRetinol dapat memberikan efek samping pengelupasan kulit, kemerahan kulit, dan kekeringan kulit. Beberapa individu khususnya sensitif terhadap retinol dan seharusnya tidak meneruskan penggunaannya jika mengalami efek samping serius. Karena retinol dapat diekskresikan ke dalam ASI, tidak dianjurkan untuk menggunakan retinol jika hamil atau menyusui.

    Retinyl palmitate berbeda dalam hal keamanan dengan retinol. Website Environmental Working Group menyatakan bahwa retinyl palmitate dapat menstimulasi perkembangan tumor pada tikus. Namun, para peneliti seperti Richard Glogou, profesor klinis dari bagian dermatologi University of California, San Fransisco, meragukan apakah hasil tersebut dapat diduplikasikan pada manusia.

    Meskipun produk perawatan kulit yang mengandung retinol memberikan hasil yang layak untuk diperhatikan, namun retinol juga lebih mungkin memicu timbulnya gatal, dan biasanya lebih mahal dibanding produk yang mengandung retinyl palmitate. (EKM)

    REFERENSI:

    1. Rosette. Retinol versus retinyl palmitate-compare and contrast the two [Internet]. 2011 [cited 2013 June 19]. Available from: http://retinolacentre.com/retinol-versus-retinyl-palmitate-

    compare-contrast-two/

    2. Retinol vs retinyl palmitate. [Internet]. 2011 [cited 2013 May 20]. Available from: http://www.livestrong.com/article/460659-retinol-vs-retinyl-palmitate/

    3. Agadoni L. Retinol vs retinyl palmitate [Internet]. 2013 [cited 2013 May 20]. Available from: http://www.ehow.com/about_5562201_retinol-vs-retinyl-palmitate. html

    4. Skin benefi ts of retinol and retinyl palmitate [Internet]. 2013 [cited 2013 June 19]. Available from: http://www.smartskincare.com/treatments/topical/ retinol.html