RESUSITASI NEONATUS 3

download RESUSITASI NEONATUS 3

of 42

Transcript of RESUSITASI NEONATUS 3

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    1/42

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    2/42

    1BAB I

    Perubahan Fisiologis pada Janin

    Transisi fetus ke neonatus melibatkan perubahan fisiologis yang kompleks.

    Keterlambatan dalam proses adaptasi ini menyebabkan peningkatan morbiditas

    dan mortalitas neonatus secara signifikan. Oleh karena itu penting bagi seluruh

    pihak yang terlibat dalam proses kelahiran untuk mengerti proses adaptasi

    fisiologis neonatus, sehingga dapat mempersiapkan alat alat yang diperlukan

    dalam resusitasi, menilai risiko dan memprediksikan tindakan yang perlu diambil,

    serta melakukan tindakan resusitasi. 1

    Sirkulasi Janin dalam Kandungan

    sumber : Professor Pat's ursing Pages !!!. faculty.lagcc.cuny.edu"pdillon"#etal$irc"

    http://www.faculty.lagcc.cuny.edu/pdillon/FetalCirc/http://www.faculty.lagcc.cuny.edu/pdillon/FetalCirc/
  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    3/42

    %

    Paru&paru anin dalam kandungan belum berfungsi dan pembuluh darah paru&paru

    dalam keadaan konstriksi, sehingga anin tidak bernafas. Oleh karena itu

    seluruh pertukaran gas dan metabolit diambil alih oleh plasenta. (da ) struktur

    kardio*askuler unik dari anin yang penting untuk mempertahankan sirkulasi

    paralel yang dimiliki oleh anin, yaitu duktus *enosus, foramen o*ale dan

    duktus arteriosus.

    +arah yang kaya oksigen dari plasenta mengalir melalui *ena umbilical

    dan terbagi % bagian, yaitu - darah masuk ke hati dan mengalami sirkulasi

    hepatik, sementara sisanya mele!ati duktus *enosus dan memasuki *ena ca*a

    inferior dan bergabung dengan darah yang miskin oksigen dari tubuh bagian

    ba!ah anin. Kombinasi aliran darah ini akan memasuki antung mele!ati

    atrium kanan, dan sebagian besar langsung mengalir ke atrium kiri melalui

    foramen o*ale. /ebagian kecil darah yang tersisa akan bergabung dengan

    darah *ena ca*a superior yang berasal dari tubuh anin bagian atas , yang

    miskin akan oksigen, dan mele!ati katup trikuspid menuu *entrikel kanan.

    +ari *entrikel kanan, darah dipompa menuu paru melalui arteri

    pulmonalis. Karena pembuluh darah paru mengalami konstriksi, maka hanya

    1- darah yang memasuki paru&paru, sisanya mele!ati duktus arteriosus

    menuu aorta desenden dan bagian ba!ah tubuh anin. /etelah itu darah

    kembali ke plasenta melalui dua arteri umbilikal. /ementara itu darah yang

    berada di atrium kiri mele!ati katup mitral menuu *entrikel kiri dan

    dipompakan ke aorta ascenden, dan menuu bagian atas tubuh anin.

    Adaptasi Sistem Kardiovaskuler0endahnya resistensi pembuluh darah sistemik dan peranan dari foramen

    o*ale dan duktus arteriosus akan menyebabkan aliran right to left shuntpada

    sistem sirkulasi anin. Penutupan tali pusat menyebabkan peningkatan

    resistensi pembuluh darah sistemik dan penutupan foramen o*ale pada menit

    pertama dari kehidupan. Karena tekanan yang besar dari sistemik, maka teradi

    pembalikan aliran darah dalam duktus arteriosus (left to right shunt).amun

    karena duktus arteriosus baru menutup beberapa hari atau minggu setelah

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    4/42

    kelahiran, dapat teradi right to left shuntkembali

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    5/42

    )dalam sistem sirkulasi terutama pada saat resistansi pembuluh darah paru melebihi

    tekanan sistolik sistemik, seperti pada keadaan meconium aspiration syndrome

    ((/). 1

    Adaptasi Paru-paru!"

    /elama dalam kandungan, paru&paru anin terisi cairan dan tidak berfungsi dalam

    pertukaran gas seperti pada neonatus. 2alaupun ada konstriksi dari pembuluh

    darah paru akibat keadaan hipoksemia relatif, peranan duktus arteriosus tetap

    menamin kecukupan oksigen anin.

    Pada saat lahir, teradi adaptasi paru& paru untuk menamin pertukaran gas

    yang efektif, antara lain mengeliminasi cairan yang ada dalam paru anin,

    memproduksi surfaktan dan menstimulasi pusat pernafasan. Tekanan pada

    dinding dada saat anin mele!ati alan lahir berperan sedikit dalam eliminasi

    cairan paru anin. Sodium channelsdi sel epitel al*eoli memegang peranan

    utama dalam mengeliminasi cairan dalam paru dan mekanisme ini diatur oleh

    perubahan&perubahan yang teradi pada minggu minggu terakhir kehamilan

    serta perubahan hormon menelang kelahiran. Penyerapan sodium melalui

    sodium channels menciptakan gradien osmotik yang memungkinkan

    penyerapan air dalam paru sehingga udara dapat masuk dan mengisi rongga

    paru. /urfaktan mengurangi ketegangan permukaan al*eoli sehingga paru

    dapat berkembang dan mencegah al*eoli kolaps. Kematangan dari al*eoli

    dan aringan kapiler bersamaan dengan produksi surfaktan yang mencukupi

    akan menamin pertukaran gas yang efektif.

    Proses nafas spontan dimulai dari stimulasi inisial pada pusat pernafasan.

    Hypercapnia, asidosis respiratorik, hypoxiaserta rangsangan suhu dan taktil

    dipercaya sebagai kunci utama yang mengaktifkan pusat pernafasan. 1

    Adaptasi metabolisme

    +alam uterus, anin mendapat suplai glukosa sepenuhnya dari plasenta

    dan sekitar umur )3 minggu teradi peningkatan cadangan glukosa yang

    signifikan. Ketika saat kelahiran semakin dekat, teradi kenaikan kadar

    adrenalin, noradrenalin, glukagon dan penurunan kadar insulin yang

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    6/42

    memungkinkan mobilisasi dari glukagon.

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    7/42

    4$adangan ini menurun cepat ika tingkat kebutuhan yang tinggi tidak diimbangi

    dengan suplai glukosa yang adekuat, sehingga menyebabkan keadaan

    hipoglikemia pada bayi. 1

    Adaptasi Suhu

    Pengaturan suhu intrauterin merupakan suatu proses pasif yang tidak

    membutuhkan pengeluaran energi anin, karena ditransfer oleh ibu melalui

    plasenta dan uterus. amun saat lahir, neonatus harus beradaptasi dengan

    suhu lebih rendah dan keadaan basah dengan menciptakan panas sendiri.

    /elain itu, kulit yang tipis, rasio luas permukaan tubuh tubuh dengan berat

    yang tinggi, insulin yang terbatas dan cadangan metabolik yang rendah serta

    ketidakmampuan untuk menggigil menyebabkan suhu tubuh bayi turun

    drastis sesaat setelah lahir.

    /alah satu proses adaptasi fisiologis penting yang akan menentukan

    kesuksesan neonatus untuk bertahan hidup dalam lingkungan di luar uterus

    adalah kemampuan utuk menciptakan panas melalui non shivering

    thermogenesis (/T), yang dimulai sesaat setelah lahir. /T merupakan

    proses yang tergantung pada oksigen berdasarkan protein tak terkonyugasi

    yang ada pada aringan lemak coklat 5brown adipose tissue), yang akan

    memicu uncoupling ATpada mitokondria saat oksidasi asam lemak.

    Oleh karena itu, pada bayi yang baru lahir, keadaan hipoksia akan menyebabkan

    kegagalan produksi panas yang menyebabkan hipotermia. Keadaan ini akan

    menyebabkan kenaikan proses metabolik dalam tubuh dan meningkatkan

    kebutuhan oksigen dan konsumsi energi. /elain itu, keadaan hipoksia memicu

    pergeseran metabolisme dari aerob ke anaerob yang dapat menyebabkan

    asidosis metabolik. 6ebih lanut, keadaan ini dapat menimbulkan hipertens

    pulmonal menetap dan menyebabkan sirkulasi neonatus bergeser seperti

    sirkulasi anin dalam uterus sehingga memperburuk hipoksia. Oleh karena itu,

    mencegah kehilangan panas pada bayi yang baru lahir merupakan hal *ital

    dalam resusitasi neonatus, terutama pada neonatus yang mengalami gangguan

    pernafasan. 1

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    8/42

    Bab II

    Penilaian #isiko

    (ntisipasi untuk kebutuhan resusitasi dapat ditentukan dengan melakukan penilaian yang

    seksama mengenai risiko. +engan menge*aluasi faktor risiko ibu dan anin

    terhadap peristi!a intrapartum dan postpartum, kebutuhan untuk resusitasi dapat

    dikenali pada lebih dari setengah neonatus. (da beberapa metode yang digunakan

    untuk menge*aluasi keadaan anin selama periode intrapartum. Tuuan utama dari

    metode ini adalah untuk mendeteksi hipoksia&iskemia pada anin, yang dapat

    mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada neonatus. +engan

    demikian, informasi yang dikumpulkan dari penilaian intrapartum dapat

    digunakan untuk menentukan kebutuhan yang mungkin diperlukan untuk

    resusitasi.%

    1.Pemantauan $en%ut Jantung Janin

    (da dua metode yang biasa digunakan untuk mendeteksi lau antung anin

    intrapartum, yaitu: !ontinuous "lectronic #etal heart rate $onitoring ("#$)dan

    %ntermittent Auscultation (%A).

    "lectronic #etal heart rate $onitoring ("#$),merekam perubahan relatif

    lau antung anin terhadap kontraksi uterus, telah menggantikan 7( di

    kebanyakan institusi dan dipertimbangkan sebagai metode utama dalam

    menge*aluasi keadaan anin.

    Tuuan utama dari 8# adalah untuk mengidentifikasi anin dengan hypoxic

    acidemia. 8# terdiri dari komponen akselerasi dan *ariabilitas lau antung anin.

    9ika teradi penurunan *ariabilitas dan deselerasi lau antung anin adalah indikasi

    teradinya fetal distress. 8# mempunyai keakuratan - dalam meramalkan

    nilai (pgar menit ke . 5 Tabel 1;.

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    9/42

    3sumber : http:""!!!.fetalmonitorstrips.com"learn

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    10/42

    >sumber : https:""!!!.beaumonthospitals.com"files"health&library"images"em

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    11/42

    ?Table '

    Biophysical Profile Tests dan Kriteria

    Biophysical Profile Test(riteria)0 p#in jika kriteria tidak

    terpenuhi*

    (ereaktifan denyut antung ' p#in jika rea kti+ergerakan nafas anin ' p#in jika 1 epis#de naas ritmik

    atau lebih selama dari '0 detik

    dalam peri#de 0 menit-

    Tonus anin ' p#in jika ada 1 atau lebih

    epis#de ekstensi ekstremitas atau

    spinal dan kembali ke p#sisi leksi-

    .#lume cairan amnion ' p#in jika ada 1 kantung cairan

    dengan ukuran lebih dari ' cm

    pada axis ertical-

    Pergerakan seluruh tubuh

    Ultrasound*

    5Fetal ' p#in untuk ' atau lebih tubuh

    ang terpisah atau pergerakan

    tangan selama 0 menit-

    dapted r#m2 &anning 3- 3etal bi#phsical pr#i le- UpTo Date 14-- &a , '005-

    4. Fetal Pulse Oximetry

    #etal pulse oximetry adalah metode lain yang sekarang ini digunakan untuk

    menilai anin intrapartum. (da tiga sistem yang telah dikembangkan dan

    digunakan secara komersial. Aaitu /ensor '& Scientific, onin $edical System

    dan ellcor Sensor. (latalat ini digunakan untuk mendeteksi saturasi oksigen

    anin. 9ika /pO%anin @)-, menandakan saturasi oksigen anin baik dan tidak

    teradi asidosis. Tapi ika /pO%B)-, menandakan saturasi oksigen anin tidak

    baik dan mungkin teradi asidosis. +an ika /pO% B)- menetap lebih dari

    1-menit, hal ini mungkin memprediksikan pC kulit kepala kurang dari >.% dan

    memperlukan resusitasi intrauterin atau mempercepat kelahiran.

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    12/42

    5. Fetal Doppler ltrasound Study

    #etal oppler *ltrasound Studyadalah suatu metoda untuk menge*aluasi keadaan

    anin yang sering digunakan bersama dengan Biophysical Profile Score. #etal

    oppler Study menggunakan indeks denyut nadi dan bentuk gelombang percepatan

    arus sebagai parameter diagnostik dan untuk menilai prognosis adaptasi anin. (da

    beberapa enis +oppler yang digunakan untuk menge*aluasi ibu, anin dan

    sirkulasi plasenta.

    Pertama, +oppler (. Dterina. /ering digunakan pada trimester kedua untuk

    menilai efek sirkulasi ibu pada anin. 7nformasi yang didapat bermanfaat dalam

    memprediksikan adanya pre&eclampsia dan keterlambatan pertumbuhan anin di

    dalam kandungan. Kedua, +oppler (. Dmbilikalis. enilai efek defisiensi

    plasenta di berbagai sistem organ pada anin, dan ika ditemukan adanya defisiensi

    plasenta akan menyebabkan keterlambatan pertumbuhan anin dalam kandungan.

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    13/42

    1-Bab III

    *ek Anestesi pada 'eonatus selama Persalinan

    /elama proses persalinan dan kelahiran, keadaan anin dapat dipengaruhi

    obatobat analgesia dan anestesi yang digunakan, sehingga pemilihan obat&obatan

    ini harus benar&benar diperhatikan. %,)

    7. &ransmisi obat melalui plasenta

    Obat yang digunakan selama proses persalinan dan kelahiran dapat mempengaruhi

    anin melalui sirkulasi uteroplasental. Obat&obatan anestesi lokal dan golongan

    narkotik mudah menembus sirkulasi uteroplasental.

    77. Analgesia

    a. +pioid

    Obat&obatan golongan opioid intra*ena mudah ditransmisikan melalui sirkulasi

    uteroplasenta dan dapat menyebabkan depresi nafas. Eolongan morfin dapat

    menyebabkan depresi nafas yang berat pada anin.

    b. Antagonis opioid

    alo=one dapat digunakan untuk mengembalikan depresi nafas pada anin yang

    diakibatkan penggunaan opioid.

    c. Sedati* atau trans,uilier

    Farbiturat dapat mele!ati plasenta dengan cepat, mengakibatkan somnolen dan

    hipo*entilasi yang dapat berlangsung selama beberapa hari.

    Pemberian diaGepam pada dosis besar dapat menyebabkan hipotonia, lethargy,

    poor feeding, dan gangguan termoregulasi, yang dapat bertahan selama beberapa

    hari. Ketamin dalam dosis @1mg"kg dapat menyebabkan depresi pada neonatus.

    amun, dosis ketamin yang biasanya digunakan pada proses persalinan sebesar

    -.1&-.% mg"kg merupakan batas yang aman.

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    14/42

    11d. Anestesi untuk operasi

    a. Anestesi spinal

    (bnormalitas pada neonatus sangat arang teradi dibandingkan dengan anestesi umum.

    +osis obat pada maternal dan fetal sangat rendah sehingga arang mengakibatkan

    abnormalitas.

    b. Anestesi epidural

    Teradi transmisi dari obat anestesi, akan tetapi efek obat hanya dapat dideteksi dari

    pemeriksaan fungsi luhur.

    c. Anestesi umum

    H &hiopental5 4mg"kg; digunakan untuk induksi pada anestesi umum. ilai

    (PE(0 tidak dipengaruhi thiopental dengan dosis 4mg"kg"dosis

    H Ketamin 51mg"kg; digunakan dalam induksi anestesi. 8fek setelah

    pemberian ketamin lebih baik daripada penggunaan thiopental.

    H Pelemas ototmele!ati sirkulasi uteroplasental dalam umlah yang kecil

    sehingga hanya mengakibatkan efek minimal pada neonatus.

    H 'itrous +idemele!ati plasenta dengan cepat. Pada pemberian konsentrasi yang

    tinggi dapat mengakibatkan nilai (PE(0 yang rendah. Pemberian dengan

    konsentrasi sampai dengan - masih merupakan batas yang aman, akan

    tetapi neonatus membutuhkan suplementasi oksigen setelah kelahiran.

    H /at anestesi halogen ( io*lurane! en*lurane! sevo*lurane! des*lurane! dan

    halothane) pada penggunaan dengan konsentrasi yang rendah, arang

    mengakibatkan anestesia pada neonatus. Pada penggunaan dengan

    konsentrasi yang tinggi dapat menurunkan kontraktilitas uterus sehingga

    setelah proses kelahiran, konsentrasinya harus diturunkan untuk

    mengurangi risiko teradinya atonia uteri.

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    15/42

    1%Bab I0

    1A'KA2-1A'KA2 #S3SI&ASI '+'A&3S

    eonatus aterm yang cairan ketubannya ernih dan bersih dari mekonium,

    langsung bernafas, menangis, dan tonus ototnya baik memerlukan pera!atan rutin,

    seperti mengeringkan, menghangatkan, dan membersihkan alan nafas dengan

    balon penghisap atau kateter penghisap. /ebaliknya, neonatus yang tidak

    memenuhi kriteria di atas memerlukan langkah&langkah resusitasi. ilai (pgar

    dapat digunakan untuk menentukan perlu tidaknya resusitasi.

    6angkah&langkah resusitasi neonatus antara lain:

    1. /tabilisasi

    2. Ientilasi

    3. Kompresi dada

    4. Penggunakan medikasi

    /etiap langkah memerlukan !aktu )- detik untuk menuu ke langkah berikutnya. Dntuk

    menuu ke langkah berikutnya diperlukan penilaian terhadap respirasi, detakantung, dan kulit bayi. $ontohnya, apnea dan gasping merupakan indikasi

    bantuan *entilasi. Peningkatan atau penurunan detak antung dapat menunukkan

    kondisi perbaikan atau perburukan. /ianosis sentral, penurunan cardiac output,

    hipotermia, asidosis, atau hipo*olemia merupakan indikasi dari resusitasi lebih lanut.%,>

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    16/42

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    17/42

    1)

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    18/42

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    19/42

    "Sumber 4 567 4 6558 Ameri9an 2eart Asso9iation (A2A) uidelines *or :ardiopulmonar%

    and 'eonatal Patients4 'eonatal #esus9itation uidelines

    #esus9itation (:P#) and mergen9% :ardiovas9ular :are (::) o* Pediatri9 . 7llinois: (merican

    (cademy of Pediatrics . %--3.

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    20/42

    11angkah A;al #esusitasi

    6angkah a!al untuk memulai resusitasi meliputi mengurangi pengeluaran

    panas, memposisikan kepala pada sniffing positionuntuk membuka alan nafas,

    membersihkan alan nafas, dan memberikan rangsangan.

    1. ,1-

    2.

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    21/42

    sniffing position

    source :http:""!!!.cgmh.org.t!"intr"intr"c3>--"%-teaching"eonatal%-0esuscitation

    %-/upplies%-and%-8Juipment.html""

    9ika terdapat mekonium tetapi bayinya bugar, yang ditandai dengan lau

    nadi lebih dari 1-- kali per menit, usaha nafas dan tonus otot yang baik, lakukan

    suction pada mulut dan hidung dengan bulb syringe 5 balon penghisap ; atau

    +ateter penghisapbesar ika diperlukan.,>

    Pneumonia aspirasi yang berat merupakan hasil dari aspirasi mekonium

    saat proses persalinan atau saat dilakukan resusitasi. Oleh karena itu, ika bayi

    menunukan usaha nafas yang buruk, tonus otot yang melemah, dan lau nadi

    kurang dari 1-- kali per menit, perlu dilakukan suction langsung pada trachea dan

    harus dilakukan secepatnya setelah lahir. Cal ini dapat dilakukan dengan

    laringoskopi langsung dan memasukan kateter penghisap ukuran 1% #rench 5#;

    atau 14 # untuk membersihkan mulut dan faring posterior, dilanutkan dengan

    memasukkan endotracheal tube, kemudian dilakukan suction. 6angkah ini diulangi

    hingga keberadaan mekonium sangat minimal.,3,>

    13/ource :http:""!!!.firstaidmonster.com"popup1%%

    http://www.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/N%20teaching/Neonatal%20Resuscitation%20Supplieshttp://www.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/N%20teaching/Neonatal%20Resuscitation%20Supplieshttp://www.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/N%20teaching/Neonatal%20Resuscitation%20Supplieshttp://www.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/N%20teaching/Neonatal%20Resuscitation%20Supplieshttp://www.firstaidmonster.com/popup_image.php/pID/7122http://www.firstaidmonster.com/popup_image.php/pID/7122http://www.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/N%20teaching/Neonatal%20Resuscitation%20Supplieshttp://www.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/N%20teaching/Neonatal%20Resuscitation%20Supplieshttp://www.firstaidmonster.com/popup_image.php/pID/7122
  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    22/42

    1>sumber:

    http:""healthprofessions.missouri.edu"cpd"0T"$0$8"nrpinfo.php

    /umber : http:""ournal.medscape.com"content"1"--"4)">1"4)>1-1"4)>1-1

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    23/42

    pernapasan

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    24/42

    1?

    yang cepat maka peride selanutnya disebut apnu primer. 0angsangan seperti

    mengeringkan atau menepuk telapak kaki akan menimbulkan pernapasan.>

    2alaupun demikian bila kekurangan oksigen terus berlangsung, bayi akan

    melakukan beberapa usaha bernapas megap megap dan kemudian masuk ke

    dalam periode apnu sekunder. /elama masa apnu sekunder, rangsangan saa tidak

    akan menimbulkan kembali usaha pernapasan bayi baru lahir. Fantuan pernapasan

    dengan *entilasi tekanan positif harus diberikan untuk mengatasi masalah akibat

    kekurangan oksigen. #rekuensi antung akan mulai menurun pada saat bayi

    mengalami apnu primer , tekanan darah akan tetap bertahan sampai dimulainya

    apnu sekunder.>

    sumber : http:""!!!.fac.org.ar"sc*c"lla*e"epi"niermeye"nierf).gif

    ". valuasi Perna*asan! 1a>u 'adi! dan ?arna Kulit

    6angkah terakhir dari langkah a!al resusitasi yaitu e*aluasi pernafasan, lau nadi

    dan !arna kulit. Pergerakan dada harus baik dan tidak ada megap megap

    (gasping ). asping menunukkan adanya usaha nafas yang tidak efektif dan

    memerlukan *entilasi tekanan positif. /elain itu, lau nadi harus lebih dari 1-- kali

    per menit, yang diukur dengan cara melakukan palpasi tekanan nadi di daerah

    dasar umbilikus,atau dengan auskultasi dinding dada sebelah kiri. 9ika lau nadi

    kurang dari 1-- kali per menit, segera lakukan *entilasi tekanan positif.

    http://www.fac.org.ar/scvc/llave/epi/niermeye/nierf3.gifhttp://www.fac.org.ar/scvc/llave/epi/niermeye/nierf3.gif
  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    25/42

    1sumber : http:""healthprofessions.missouri.edu"cpd"0T"$0$8"nrpinfo.php

    Penilaian !arna kulit dapat dilakukan dengan memperhatikan bibir dan batang

    tubuh bayi untuk menilai ada tidaknya sianosis sentral. /ianosis sentral

    menandakan teradinya hipoksemia, sehingga perlu diberikan oksigen tambahan.

    9ika masih teradi sianosis setelah diberikan oksigen tambahan, *entilasi tekanan

    positif perlu dilakukan, bahkan dengan lau nadi lebih dari 1-- kali per menit. 9ika

    sianosis sentral masih teradi dengan *entilasi tekanan positif yang adekuat, perlu

    dipikirkan adanya penyakit antung ba!aan atau adanya hipertensi pulmoner yang

    persisten.

    P'I1AIA' $A' P'A&A1AKSA'AA' JA1A'

    'AFAS %Penilaian Jalan 'a*as

    /eperti yang sudah disebutkan, penilaian dan penatalaksanaan dari alan

    nafas dapat dilakukan dengan cara pembersihan alan nafas, memposisikan bayi

    padasniffing positionuntuk membuka alan nafas. /elain itu, dapat pula dilakukan

    e*aluasi terhadap lau nadi dan !arna kulit bayi. 8*aluasi ini harus dilakukan

    dengan baik karena bila ada salah satu tanda *ital yang abnormal, akan segera

    membaik ika diberikan *entilasi. 9adi, di dalam resusitasi neonatus, pemberian

    *entilasi yang adekuat merupakan langkah yang paling penting dan paling efektif.

    Pemberian +ksigen

    Pemberian oksigen diperlukan apabila neonatus dapat bernafas, lau nadi

    lebih dari 1-- kali per menit, tetapi masih teradi sianosis sentral. Oksigen aliran

    http://healthprofessions.missouri.edu/cpd/RT/CRCE/nrpinfo.phphttp://healthprofessions.missouri.edu/cpd/RT/CRCE/nrpinfo.php
  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    26/42

    bebas oksigen

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    27/42

    %-diberikan dengan cara dialirkan ke hidung bayi secara pasif, dapat diberikan

    menggunakan sungkup, T-piece resuscitator, atau selang oksigen 5oxygen tubing;

    sesuai dengan cara yang diperlukan. Dntuk memastikan neonatus mendapatkan

    oksigen dengan konsetrasi tinggi, sungkup harus diletakkan menempel pada

    !aah, agar menciptakan tekanan yang setara dengan !ontinuous ositive Airway

    ressure (!A)atauositive "nd "xpiratory ressure (""). 9ika menggunakan

    selang oksigen, posisi tangan harus dibentuk seperti mangkok di uung selang dan

    diletakkan di depan !aah bayi. Oksigen tidak boleh diberikan lebih dari 1- liter

    per menit 56P; untuk !aktu yang lama. Oksigen cukup diberikan dengan aliran

    6P dalam resusitasi. %,11,1%

    /tandar oksigen yang digunakan dalam resusitasi neonatus yaitu oksigen 1--.

    Terdapat penelitian yang meneliti penggunaan udara ruangan 5oksigen %1 ; dan

    oksigen 1-- untuk resusitasi neonatus. +isebutkan bah!a penggunaan oksigen

    1-- dapat merugikan selama masa post asfiksia, hal ini berdasarkan teori :

    1. Pada obser*asi in *itro , produksi oksigen radikal saat reoksigenasi hipoksia

    bergantung pada konsentrasi oksigen

    %. peningkatan konsentrasi hipo=antine di plasma selama hipoksia mencapai

    le*el lebih tinggi pada saat resusitasi. Karena hipo=antine terakumulasi pada

    neonatus yang asfiksia , maka dapat kita artikan bah!a limitasi oksigen pada

    masa post asfiksi secara potensial dapat mengurangi luka akibat akumulasi dari

    oksigen radikal.

    ). /elain itu hiperoksia memperlambat aliran darah pada bayi aterm

    maupun preterm dan pemberian oksigen 1-- saat persalinan dapat

    menyebabkan penurunan aliran darah angka panang pada bayi preterm.

    Pada penelitian tersebut didapatkan bah!a mortalitas neonatus lebih rendah pada

    penggunaan oksigen %1 daripada oksigen 1-- 5 ,? dan , ; dan pada neonatus

    preterm uga berlaku hal yang sama yaitu mortalitas pada penggunaan oksigen %1

    lebih rendah daripada oksigen 1-- 5 %1 dan ) ;. Cal ini menunukkan

    resusitasi menggunakan oksigen %1 5 udara ruangan; tampaknya potensial sebagai

    strategi untuk menurunkan mortalitas neonatus bahkan pada neonatus preterm. 7ni

    dapat berimplikasi terhadap aturan di negara berkembang yang masih mencari

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    28/42

    cara lebih murah namun dapat menurunkan angka kematian pada neonatus

    maupun bayi. 11, 1%

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    29/42

    %1Penggunaan oksigen memiliki efek samping seperti dapat merusak paru&paru dan

    aringan, terutama pada bayi prematur. Cal ini menyebabkan

    direkomendasikannya penggunaan oksigen dengan konsentrasi kurang dari 1--,

    yang dapat diperoleh dengan menggunakan oxygen blenderyang dapat mencampur

    oksigen dan udara untuk menghasilkan konsentrasi udara yang diinginkan. Pada

    bayi yang menderita penyakit antung ba!aan, penggunaan oksigen 1-- dapat

    mengganggu perfusi aringan. /ecara umum, saturasi oksigen harus diaga antara

    ?&, dimana >-&?- didapatkan pada menit a!al kehidupan. >,1-

    Pemberian oksigen tambahan uga diberikan pada bayi yang memerlukan

    *entilasi tekanan positif. 7ndikasi dari *entilasi tekanan positif dengan oksigen

    tambahan antara lain:

    1. Fayi yang apnea

    2. 6au nadi kurang dari 1-- kali per menit setelah )- detik

    ). Teradi sianosis sentral setelah diberikan oksigen tambahan

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    30/42

    %%sumber :http:""!!!.nda.o=.ac.uk"!fsa"html"u-4"u-4b

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    31/42

    %)Alat-alat 0entilasi >

    Ientilasi pada neonatus dapat menggunakan beberapa macam alat seperti:

    1.

    Self-inflating bags

    2. #low-inflating bag

    1. T-piece resuscitator

    3. aryngeal mas+ airways

    4. "ndotracheal tube

    Self-inflating bagsmerupakan alat yang paling banyak dipakai dalam *entilasi manual.

    (lat ini memiliki katup pengaman yang menaga tekanan inflasi sebesar ) cm

    C%O. amun katup pengaman ini kurang efektif bila digunakan terlalu kuat.

    ositive "nd-"xpiratory ressure ("") dapat diberikan apabila katup ""

    disambungkan. Tetapiself-inflating bagstidak dapat menggunakan !A./elain itu,

    self-inflating bags tidak dapat digunakan untuk mengalirkan oksigen aliran bebas

    5free -flow oxygen;.

    /umber : http:""!!!.nGdl.org"gsdl"collect"!ho"archi*es"C(/C-1>3.dir"p-,.gif

    #low-inflating bagsatau balon tidak mengembang sendiri dapat mengembang apabila ada

    sumber gas. (lat ini tidak memiliki katup pengaman, namun dengan alat ini dapat

    dilakukan "" atau !A karena adanya katup yang dapat mengatur aliran

    udara. /elain itu, dengan alat ini dapat dialirkan oksigen aliran bebas dan lebih

    baik dalam resusitasi neonatus.

    http://www.nzdl.org/gsdl/collect/who/archives/HASH0176.dir/p05.gifhttp://www.nzdl.org/gsdl/collect/who/archives/HASH0176.dir/p05.gif
  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    32/42

    %4

    T -piece resuscitatormerupakan alat yang dapat mengatur aliran udara serta uga dapat

    membatasi tekanan yang diberikan. Tekanan inflasi yang diinginkan dan !aktu inspirasi

    lebih stabil dengan alat ini dibandingkan dengan self-inflating bags dan flow-

    inflating bags. /elain itu, dengan alat ini dapat dilakukan "" dan dapat

    mengalirkan oksigen aliran bebas.

    aryngeal mas+ airway ($A)merupakan alat yang dapat digunakan apabila

    penggunaan sungkup sudah tidak efektif. Dkuran yang biasa digunakan yaitu 1.

    /umber :http:""!!!.hospitalmanagement.net"contractor

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    33/42

    %peningkatan dari lau nadi dan tidak ada pengeluaran $O%, posisi dari endotracheal tube

    harus diperiksa dengan laringoskop. >,

    Dkuran 8T Ferat 5gram; Dsia gestasi 5minggu;

    %, B1--- B%?),- 1---&%--- %?&)4

    ), %---&)--- )4&)?

    ),&4,- @)--- @ )?

    Kompresi $ada5

    Kompresi dada harus dilakukan apabila lau nadi kurang dari 3- kali per menit

    !alaupun sudah dilakukan *entilasi secara adekuat dengan pemberian oksigen

    tambahan selama )- detik. Kompresi dada harus dilukan dengan kecepatan - kali

    per menit dengan perbandingan kompresi dengan *entilasi ):1 5-:)-;. Kompresi

    dilakukan di ba!ah sela iga ketiga dengan kedalaman sepertiga dari diameter

    anterior dan posterior. (da % cara yang dapat digunakan, yaitu dengan metode %

    ari 5/ finger method; dan metode ibu ari 5thumb method;.

    etode ibu ari lebih direkomendasikan karena tidak cepat lelah dan dapat

    mengatur kedalaman tekanan dengan baik. /elain itu, menurut beberapa penelitian,

    metode tangan melingkari dada menghasilkan tekanan sistolik, diastolik, mean

    arterial pressure, dan perfusi aringan yang lebih baik daripada metode % ari. etode

    % ari digunakan apabila dibutuhkan akses ke umbilikus untuk memasang

    umbilical catheter.

    /etelah dilakukan kompresi dada selama )- detik, lakukan penilaian

    kembali terhadap lau nadi, lau pernafasan, dan !arna kulit. Kompresi dada

    harus dilakukan sampai lau nadi lebih dari atau sama dengan 3- kali per

    menit secara spontan.

    Penghentian #esusitasi 5

    +i dalam persalinan, ada kondisi dimana tidak dilakukan resusitasi, antara lain

    bayi dengan masa gestasi kurang dari %) minggu, bayi dengan berat lahir kurang

    dari 4-- gram, anencephaly, dan bayi yang dipastikan menderita trisomi 1) dan

    1?. /edangkan penghentian resusitasi dapat dilakukan apabila tidak teradi

    sirkulasi spontan dalam !aktu 1 menit.

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    34/42

    %3

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    35/42

    %>Bab 0

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    36/42

    %?KSI

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    37/42

    ). Kompresi dada

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    38/42

    %4. Penggunakan medikasi

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    39/42

    oksigen tambahan selama )- detik. etode ibu ari lebih direkomendasikan

    karena tidak cepat lelah dan

    )-dapat mengatur kedalaman tekanan dengan baik. Kompresi dada harus dilakukan sampai

    lau nadi lebih dari atau sama dengan 3- kali per menit secara spontan.

    Penghentian resusitasi dapat dilakukan apabila tidak teradi sirkulasi spontan

    dalam !aktu 1 menit.

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    40/42

    )1$AF&A# P3S&AKA

    1. Fehrman 0ichard, Kliegman 0oberts, 9enson Cal. elson Te=tbook of

    Pediatric. 1>th ed. Pennsyl*ania : (n 7mprint of 8lse*ier/cience. %--4

    %. Kaye + (lan, pickney 6, Call . /tan, Faluch 0.(mir, #rost

    8liGabeth, 0amadhyani Dsha. Dpdate On eonatal 0esuscitation

    Lserial onlineM. %--. a*ailable from D06 :

    http:""staff.aub.edu.lb"N!ebmea"%-

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    41/42

  • 8/13/2019 RESUSITASI NEONATUS 3

    42/42

    )%6. +6 *lo; 4 #am>i S ! Saugstad +$ . 3se o* 55 +%gen or #oom Air in

    'eonatal #esus9itation. Illinois4 Ameri9an A9adem% o* Pediatri9s .

    6558.

    =. 564 Barber :A. ! ?%9ko**