Resume+kesimpulan tugas study keislaman II kelas A.doc

download Resume+kesimpulan tugas study keislaman II kelas A.doc

of 12

Transcript of Resume+kesimpulan tugas study keislaman II kelas A.doc

Fitri Nurani : 11508001

Kesimpulan dari makalah Prespektif Positif terhadap Khilafiyah dalam Islam.

1. Persoalan paling krusial yang sering dilupakan orang banyak, adalah bahwa fiqih selalu dihasilkan dari upaya intelektual manusia yang sungguh-sungguh (ijtihad) yang tidak lepas dari kehampaan ruang dan waktu dengan berbagai problematika dan logikanya sendiri. Fakta-fakta historis sosiologis ini menyimpan makna-makna dan substansi-substansinya sendiri. Oleh karena itu produk dari pikiran tersebut (fiqih) yang dihasilkan pada zaman tertentu bahkan oleh fuqaha tertentu tidak dapat ditarik ke ruang dan waktu yang lain yang secara substantif telah berbeda. Hal ini juga berarti menghukumi persoalan-persoalan yang dihadapi pada masa kini tidak selalu dapat diberlakukan hukum yang telah berlaku pada masa lampau. Kerancauan dan kekeliruan besar akan terjadi apabila kita memaksakan berlakunya keputusan pikiran untuk seluruh ruang dan waktu yang sekali lagi telah berbeda atau berubah secara substansial. Fiqih merupakan karya emas para ulama pada zamanya dalam rangka menjawab persoalan yang muncul. Sehingga produl fiqih ini tidak terlepas dari setting historis seorang mujtahid. Maka wajar jika terjadi perbedaan pendapat walau dalam satu masalah bahkan dalil yang dijadikan dasar sama.

2. Sifat dan karakteristik penetapan hukum Islam adalah sempurna, universal, elastis dan dinamis, sistematis, taabbudi dan taaqquli.

3. Jika ada hasil ijtihad yang berbeda para ulama harus saling menghargai dan bukan saling mengutuk bahkan mengecam. Karena dengan adanya perbedaan pendapat ini agar terjadi keseimbangan untuk kesinambungan hidup dan kehidupan di dunia dan jagad raya ini. Perbedaan pendapat ini sudah ada sejak zaman sahabat. Tinggal kita mau pakai pendapat siapa yang paling sesuai dengan kondisi dan situasi sehingga hukum itu tidak menyulitkan. Tujuan diundanganya sebuah hukum adalah untuk kemaslahatan ummat.

4. Nilai yang terkandung dalam perbedaan pendapat dalam Islam adalah nilai antropologi, etika, historis, mistis dan kasih sayang.

Abdul Majid Asyari 11508002

Sunthi Mardiyah

11508003

NILAI THAHARAH DALAM ISLAMIslam mengajarkan kebersihan kepada manusia dari mulai berwudhu, mandi, dan istinjak. Masing-masing memiliki nilai kesehatan, jadi tidak hanya perintah Allah dan ajaran Rasul yang bersifat doktriner namun mengandung nilai ilmiah atau scientific yang logis dan empiris yaitu terbukti kebenarannya. Dalam makalah dijelaskan tentang perintah wudhu, perintah mandi, perinah istinjak yang ada dalam Alquran maupun sunnah Nabi Muhammad SAW tyang kita yakini kebenarannya sebagai perintahNya, yang mengandung nilai religi. Dalam makalah dijelaskan berbagai manfaat wudhu, mandi, istinjak dari segi kesehatan. Berbagai penelitian telah membuktikan kekuatan wudhu seperti dapat melancarkan peredaran darah, mengeluarkan racun dari membsuh bagian-bagiann yang terbuka denagn wudhu. Kesehatan hidung dari orang berwudhu dan tidak, maka banyak kuman dalam seseorang yang tidak berwudhu. Wudhu menjadi suatu metode uuntuk mendeteksi penyakit. Sentuhan air bersih dengan tubuh membuat badan terasa segar dan menurut penelitian di Inggris bahwa mandi dengan air dingin peredaran darahnya akan membaik. Beristinjak dengan air dapat melindungi manusia dari penyakit seperti typus dan kolera. Bahkan di suatu kota di Inggris tidak memperbolehkan menggunakan tissue WC namun harus dengan air, dimaksudkan agar tidak menyebarnya penyakit tersebut. Hanya dalam beberapa hari wabah typus itu menghilang dari kota. Hal di atas menunjukkan Islam selalu memperhatikan hal dalam kehidupan manusia dan hal tersebut selalu mempunyai manfaat dari segi empiric dan scientific dalam kehidupan manusi, bukan hanya doktrinasi semata.

SIMPULAN NILAI THAHARAH DALAM ISLAM

Oleh : Ahmad Triyono (11508031)

Rindawati (11508032)

Berdasarkan paparan makalah yang penulis uraikan di atas, maka dapat kami ambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Thaharah adalah ibadah yang wajib hukumnya dilakukan oleh setiap muslim agar terhindar dari hadats dan najis. Perintah thaharah atau bersuci disyariatkan oleh Allah swt, hal ini sesuai dengan Firman-Nya yang terdapat dalam surah Al Baqarah ayat 222 dan surah An maidah ayat 6.

2. Thaharah atau bersuci dalam pandangan Islam dibagi menjadi dua macam, yaitu secara lahir dan secara batin (najis dan hadast)3. Mensucikan diri secara batin adalah dengan bertaubat kepada Allah dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Mensucikan diri secara lahir adalah dengan berwudu untuk hadats kecil dan mandi untuk bersuci dari hadats besar, serta dengan menghilangkan kotoran atau najis yang ada pada badan, pakaian, dan tempat untuk beribadah.

4. Alat bersuci adalah air yang terdiri dari air mutlak, air mustamal, dan air mutanajis, serta dengan menggunakan debu yang suci untuk bersuci dari najis mughaladlah.

5. Thaharah atau bersuci yang disyariatkan dalam agama Islam ternyata memiliki nilai-nilai yang positif dalam berbagai aspek bagi orang yang melaksanakannya, yaitu:

a. Aspek theologis atau aspek religius

b. Aspek kesehatan atau medis

c. Aspek psikologis atau kejiwaan

d. Aspek sosial

e. Aspek ekonomi

Ulfah Masruroh11508005

Ranindya C.K.

11508006

NILAI SHALAT FARDHU DALAM ISLAMShalat mempunyai manfaat serta nilai yang terkandung didalamnya. Asal makna shalat itu sendiri adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiiri dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan.

Nilai yang terkandung didalam shalat diantaranya meliputi:

1. Nilai Religuisitas

2. Nilai Adaptasi dan Fleksibel

3. Nilai Sosial

4. Nilai Kehidupan

5. Nilai Perubahan

6. Nilai Kebersihan

7. Nilai Kesehatan

8. Nilai Historis

9. Nilai Ekonomi

10. Nilai Politik

11. Nilai Estetika

UMU AZIZAH11508034

MARWIYAH11508033

KESIMPULAN

NILAI NILAI DALAM SHOLAT

Shalat adalah beberapa ucapan, perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam yang dengannya kita beribadah kepada allah menurut syarat syarat yang telah ditentukan.

Sholat itu mempunyai rukun rukun yang harus dipenuhi ketika seseorang mengerjakan sholat. Apabila salah satunya ditinggalkan tidak sah sholatnya. Keutamaan sholat :

1. Mengingatkan kita kepada Allah.

2. Menghidupkan rasa takut kepadaNya.

3. Menghidupkan rasa tunduk kepadaNya.

4. Menumbuhkan dalam jiwa kebesaran dan ketinggian Allah SWT.

5. Mengesakan dan kebesaranNya.

6. Mendidik dan melatih kita untuk menjadi orang yang tenang.

7. Dapat menghadapi segala kesusahan dalam hati yang tetap tenang.

8. Menjadikan penghalang untuk mengerjakan kemungkaran dan keburukan.

Hikmah sholat adalah mampu menghadirkan nilai nilai yang sangat diharapkan bagi manusia untuk mencapai makna hidup yang sejati. Membersihkan diri menyucikannya, membiasakan manusia untuk bermunajat kepada allah dan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Sholat merupakan media komunikasi vertical antara manusia dengan Allah SWT, dimana sholat merupakan salah satu model komunikasi vertical non liguistik.

Joni Octami Saputra11508007

Nurul Hidayah

11508008

NILAI SHALAT JUMAT DALAM ISLAMShalat jumat mempunyai beberapa nilai yang terkandung di dalamnya, di antaranya adalah nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik. Nilai ekstrinsik yang terkandung di dalamnya adalah melaksanakan perintah Allah yang telah tertera dalam surat al-Jumah ayat 9. Sedangkan nilai intrinsik yang terkandung, antara lain nilai sosial, kasih sayang, kesehatan, historis, estetika atau keindahan, religus, kedisiplinan dan nilai edukatif. Nilai-nilai intrinsik tersebut dilihat berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada dalam shalat jumat.

Nilai Intrinsik tersebut diatas yaitu:

1. Nilai sosial: simbol persatuan sesame umat Islam dengan berkumpulnya bersama, beribadah secara bersama-sama.

2. Nilai Kasih Sayang: ketika melaksanakan ibadah sholat jumat tidak ada perbedaan antara sesama manusia, baik yang miskin dengan yang kaya, tua dengan muda, pintar dengan bodoh dan lain-lainnya.

3. Nilai Kesehatan: Sebelum melaksanakan sholat jumat disunnah mandi, potong kuku, memakai wangi-wangian sehingga secara tidak langsung dapat menjaga kesehatan dan mencegah penyakit karena pola hidup yang tidak bersih.

4. Nilai Historis: hari jumat banyak peristiwa penting yang terjadi, misal: pada hari jumat nabi adam diciptakan, nabi adam dimasukkan dan dikeluarkan dari surga, hari kiamat, hari raya mingguan atau hari mulya umat muslim.

5. Nilai Estetika: disunnahkan memakai pakaian yang baik ketika sholat jumat.

6. Nilai Religius: Sunnah sholat jumat memperbanyak baca doa dan sholawat nabi, membaca al Quran dan zikir dan ada nasihat dari khotib pada khutbah.

7. Nilai kedisiplinan: ada ketentuan harus ada 40 orang atau lebih untuk melaksanakan sholat jumat.harus dilaksanakan masuk waktu dzuhur dan setelah 2 khutbah jumat. Ada Urutan rukun dalam khutbah yang tidak boleh dibalik atau ditinggalkan.

8. Nilai Edukatif: terdapat ajakan bertaqwa pada khutbah, nasehat yang mendidik dari khotib.

9. Nilai toleransi: ada toleransi tidak wajib melaksanakan sholat jumat jika ada halangan tertentu, misal: sakit, hujan, musyafir, orang yang dikejar-kejar bayar hutang, dll.

10. Nilai Ekonomi: sunah memakai wangi-wangian dan pakaian yang baik akan meningkatkan kegiatan ekonomi.Aliyah Fatmawati 11508036

Ika Mulyaningsih 11508037

KESIMPULAN

Shalat Jum'at adalah ibadah shalat yang dikerjakan di hari jum'at dua rakaat secara berjamaah dan dilaksanakan setelah khutbah. Shalat Jum'at memiliki hukum wajib 'ain bagi laki-laki / pria dewasa beragama Islam, merdeka dan menetap di dalam negeri atau tempat tertentu. Jadi bagi para wanita / perempuan, anak-anak, orang sakit dan budak, shalat jumat tidaklah wajib hukumnya.

Bahwa shalat Jumat terdapat banyak hikmah yang terkandung berupa nilai-nilai positif yakni:

1. Nilai sosial

Dapat menjalin silaturahmi dimana ketika melaksanakan shalat jumat kita bertemu dengan orang banyak.

Dalam sholat jumat juga tertanam nilai-nilai persatuan umat. Tertanam di dalamnya nilai-nilai sosial bermasyarakat.

Dalam shalat jumat menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antar sesama manusia. Semua sama antara yang miskin, kaya, tua, muda, pintar, bodoh, dan lain sebagainya.

2. Nilai kesehatan

Ketika kita disunahkan mandi, memotong kuku, menghilangkan bulu yang telah panjang termasuk mengandung nilai kesehatan karena dapat membuat tubuh bersih dan terhindar dari berbagai penyakit.

Dari setiap gerakan shalat jumat yang dilakukan terdapat nilai kesehatan dari gerakan takbiratul ihram sampai salam. Misalnya salah satu gerakan dari Takbiratul Ihram : Berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Manfaat gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan menambah kekuatan otot lengan.

3. Nilai Religius

Ketika dikumpulkannya umat muslim di masjid untuk melaksanakan shalat jumat guna kembali mengingat Allah, mengenal tauhid-syirik, ibadah-muamalah, halal-haram, sunnah-bidah, dan ilmu-ilmu yang menyempurnakan peribadatan seorang hamba kepada Rabb-nya.

Selain itu nilai religius yang terkandung ketika seorang datang kemasjid untuk melaksanakan shalat jumat datang di waktu pertama maka seseorang tersebut mendapatkan pahala seperti berkurban seekor unta. Yang datang di waktu yang kedua, maka ia seperti berkurban seekor sapi. Yang datang di waktu yang ketiga, ia seperti berkurban seekor kambing gibas. Yang datang di waktu yang keempat, ia seperti berkurban seekor ayam. Dan yang datang di waktu yang kelima, maka ia seperti berkurban sebutir telur.

Sri Kurniawati11508010

Atik Laila11508011

NILAI ZAKAT DALAM ISLAMSeorang yang mengeluarkan zakat akan senantiasa terhindar dari sifat bakhil dan kikir. Zakat diwajibkan bagi setiap muslim sebagaimana wajibnya pelaksanaan zakat tetapi, zakat lebih ringan dilaksanakan dibandingkan dengan sholat yang dikerjakan setiap hari.

Berdasarkan uraian ten1tang nilai zakat, maka zakat menjadikan sewseorang agar senantiasa memiliki sifat suka memberi dan selalu memanfaatkan harta dengan sebaik-baiknya. Menggunakan harta tersebut dijalan Allah dan selalu belajar untuk ikhlas menyisihkan sebagian hartanya yang digunakan untuk zakat dan dengan tujuan agar harta kekayaannya senantiasa suci dan selalu mendapatkan rido dari Allah SWT.

Jadi nilai zakat dalam Islam adalah hukumnya wajibbagi setiap muslim, karena harta atau kekeyaan yang kita miliki semuanya bersumber dari Allah dan semua akan kembali kepadaNya, maka kita wajib bersyukur dengan menunaikan zakat yang telah ditentukan.

Aulia Dezi Nur Rahma NIM 11508038

Indah Fitriany NIM 11508039

KESIMPULAN NILAI ZAKAT

Zakat merupakan syariat agama yang harus dilaksanakan bagi setiap Muslim. Dalam menunaikan zakat ada beberapa ketentuan yang berlaku diantaranya kekayaan yang harus dizakati, orang yang berhak menerima zakat, kapan zakat harus dikeluarkan.

Zakat mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi pemberi, penerima dan bagi kehidupan masyarakat pada umumnya. Pengaruh bagi pemberi diantaranya: mensucikan jiwa dari sifat kikir, mendidik berinfak dan memberi, berakhlak dengan akhlak Allah, merupakan manifestasi syukur atas nikmat Allah, mengobati hati dari cinta dunia, mengembangkan kekayaan batin, menarik rasa simpati dan cinta, mensucikan harta dari bercampurnya dengan hak orang lain, mengembangkan dan memberkahkan harta.

Pengaruh bagi penerima, diantaranya: zakat akan membebaskan si penerima dari kebutuhan, dan menghilangkan sifat dengki dan benci. Sedangkan pengaruh bagi kehidupan sosial kemasyarakatan adalah zakat adalah satu bagian dari aturan jaminan sosial dalam Islam, dari segi ekonomi adalah merangsang si pemilik harta kepada amal perbuatan untuk mengganti apa yang telah diambil dari mereka, Zakat dan tegaknya jiwa umat.

Zakat juga memiliki nilai-nilai yang sangat penting yang terkandung di dalamnya, diantaranya: nilai religius, nilai kasih sayang, nilai ekonomi, nilai politik dan nilai sosial.

Arif Rahman Hakim11508012

Mashuri Adi Nugroho11508014

UNDANG-UNDANG ZAKATDisahkannya Undang-Undang (UU) Pengelolaan Zakat di Indonesia pantas disyukuri. UU ini banyak memberikan implikasi positif perzakatan. UU Pengelolaan Zakat secara yuridis menetapkan adanya proses pengesahan dua lembaga pengelola zakat yakni lembaga yang dibentuk pemerintah Badan Amil Zakat dan lembaga yang dibentuk masyarakat yang dikukuhkan pemerintah yang disebut Lembaga Amil Zakat.UTNAWATI MONICA11 5080 40

ULY ULYA11 5080 61

UNDANG-UNDANG ZAKAT DI INDONESIA

Zakat yaitu ibadah dalam bidang harta yang mengandung hikmah dan manfaat yang demikian besar dan mulia, baik yang berkaitan dengan muzakki, mustahik, harta yang dikeluarkan zakatnya, maupun bagi masyarakat keseluruhan. Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dengan Keputusan Mentri Agama (KMA) No. 581 tahun 1999 tentang pelaksanaan Undang-undang No.38 tahun 1999 Keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat dan Urusan Haji Nomor D/tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.

Dalam pembahasan makalah yaitu BAB III UU RI Nomor 38 tahun 1999 pasal 6, 7, 8, 9, dan 10 tentang pengelolaan Zakat. BAB II Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 pasal 4 dan 5 tentang Asas dan Tujuan. Undang-undang RI Nomor 38 tahun 1999 BAB III pasal 6, 7, 8, 9, dan 10 tentang Organisasi Pengelolaan Zakat. BAB IV UU RI Nomor 38 tahun 1999 pasal 11, 12, 13, 14, dan 15 tentang Pengumpulan Zakat. BAB V UU RI Nomor 38 tahun 1999 pasal 16 dan 17 tentang Pendayagunaan Zakat. BAB VI UU RI Nomor 38 tahun 1999 pasal 18, 19, dan 20 tentang Pengawasan. Dan BAB VII UU RI Nomor 38 tahun 1999 pasal 21 tentang Sanksi.

Undang-undang tersebut mendorong upaya pembentukan lembaga pengelola zakat yang amanah, kuat dan dipercaya oleh masyarakat. Pengelolaan zakat oleh negara amat penting untuk optimalisasi dan efektifitas dalam penghimpunan dan penyaluran zakat. Dengan adanya pengelolaan zakat oleh negara sebagai upaya untuk memberdayakan perekonomian masyarakat, mampu meningkatkan kesejahteraan kelompok ekonomi lemah.

Siti astuti

11508015

Daud Eko Saputra11508016

Nilai Dalam Ibadah Puasa

Secara garis besar nilai puasa dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai rohani

Bertujuan untuk melatih disiplin rohani agar dapat mengekang dan mengontrol hawa nafsu, supaya manusia siap menghadapi penderitaan dan cobaan serta menjauhkan diri dari segala sesuatu yang terlarang dan memperbanyak kegiatan, amal sholeh, kemanusiaan dan kasih sayang.

2. Nilai jasmani/kesehatan

Puasa merupakan sustu proses mengistirahatkan perut dengan segala perlengkapannya, sebagai terapi, untuk menambah atau memulihkan kesehatan.

3. Nilai pendidikan

Sebagai latihan dan pembiasaan, membentuk pendidikan akhlak,melatih kedisiplinan, mewujudkan pendidikan kesatuan umat.

4. Nilai budaya

Puasa sebagai tradisi keagamaan yang memiliki makna universal dapat menjadi energi positif bagi seluruh umat manusia tanpa dibatasi oleh budaya, gender, bahasa, teologis maupun politis.

5. Nilai sosial

Melatih diri untuk meminimalisasi sikap bakhil dan individualisme sehingga mau berbagi dengan orang lain, mengingatkan seseorang kepada sebagian saudaranya yang merasakan lapar dan dahaga sepanjang waktu, dapat memahami dirinya sendiri, kelemahan dan kebutuhan dirinya di dunia maupun kebutuhan terhadap Rabb-nya, mengingat akan nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya.

TADZKIROH

11508041

KESIMPULAN

NILAI NILAI PUASA

Dalam puasa mempunyai nilai-nilai positif dan bermanfaat bagi orang yang menjalankan baik dari segi diri sendiri, sosial, kesehatan, ilmiah, psikologi dan tingkat kecerdasan pada orang yang berpuasa. Dengan demikian puasa yang dikerjakan sesuai dengan ajaran Islam, akan mendatangkan keuntungan ganda, antara lain: ketenangan jiwa, menghilangkan kekusutan pikiran, serta menghilangkan ketergantungan jasmani dan rohani terhadap kebutuhan lahiriah saja.

RESUME MAKALAH METODE HISAB DAN RUKYAT DALAM ISLAMRukyatadalah aktivitas mengamati penampakanhilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinyaijtimak (konjungsi). Hilal hanya tampak setelah matahari terbenam (maghrib). Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah.

Hilal tidak selamanya dapat terlihat. Jika selang waktu antara ijtimak dengan terbenamnya matahari terlalu pendek, maka hilal mustahil terlihat, karena iluminasi cahaya bulan masih terlalu suram dibandingkan dengan cahaya langit sekitarnya. Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.

Posisi matahari menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu salat. Sementara posisi bulan diperkirakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender Hijriyah. Salah satu hasil hisab adalah penentuan kapanijtimakterjadi, yaitu saat matahari, bulan, dan bumi berada dalam posisi sebidang atau disebut pula konjungsi geosentris. Konjungsi geosentris terjadi pada saatmataharidanbulanberada di posisi bujur langit yang sama jika diamati dari bumi. Ijtimak terjadi 29,531 hari sekali, atau disebut pula satu periode sinodik.

Perbedaan pendapat tentang penggunaan metode rukyat dan hisab dalam penetapan awal bulan lebih disebabkan perbedaan dalam menafsirkan hadis dan ayat-ayat al-Quran. Perbedaan hasil penetapan awal bulan dengan metode rukyat dan hisab juga terjadi karena adanya perbedaan di kalangan ahli rukyat dan ahli hisab sendiri. Perbedaan patokan dan kriteria yang menjadi pedoman pelaksanaan metode rukyat dan hisab.

1. Perbedaan di kalangan ahli rukyat para ahli rukyat belum sepakat tentang mathla., yaitu sejauh mana berlakunya hasil rukyat suatu tempat.2. Perbedaaan di kalangan ahli hisab yaitu perbedaan sistem referensi hisab yang digunakan di Indonesia. Ada 3 kelompok yaitu hisab taqriby, hisab tahqiqy dan hisab kontemporer. Perbedaan cara penghitungan tersebut bisa menyebabkan perbedaan hasil yang menyebabkan berbedanya hari pertama bulan hijriyah.Metode rukyat mengandung nilai kepatuhan dalam mengikuti metode Rasulullah saw dalam menjalankan ibadah. Nilai ini memang hendaknya selalu kita pelihara dalam menjalankan agama Islam secara baik dan benar.

Metode Hisab mengandung nilai perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah sangat maju. Keinginan manusia untuk selalu mencari ilmu dan mengembangkan pengetahuan seperti yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Sebagai Umat Islam kita selayaknya berlaku arif dalam menyikapi adanya perbedaan hasil penentuan awal bulan yang terjadi. Sebagai warga negara yang baik kita seyogyanya mengikuti keputusan pemerintah. Namun apabila ada pendapat yang berbeda maka kita harus saling menghormati dan tidak menganggapnya sebagai masalah yang besar karena itu adalah keyakinan. PERBEDAAN=

WUJUDUL HILAL=0,.....= senin=

RUKYATUL HILAL= Harus melihat dengan mata kepala= 0, 2= selasa, Mendung= genapkan

Nazdiroh Nur Chayati 11508019

Maqooshidul Falaasifah 11508020

NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM HAJI

Simpulan

Al-hajju adalah menyengaja, menuju maksudnya adalah bepergian untuk beribadat di Mekah, melakukan thawaf, sai, dan wukuf di Arafah serta melaksanakan semua ketentuan-ketentuan haji karena hendak memenuhi perintah Allah dan mengharapkan keridhaan-Nya.

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Hukumnya wajib bagi setiap muslim yang mampu. Dalam rangkaian ritual ibadah hajit erdapat beberapa nilai. Ada dua macam nilai yang terkandung dalam ibadah haji, yaitu nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai intrinsik terbagi menjadi nilai tauhid dan nilai akidah, sedangkan nilai ekstrintiknya yaitu nilai sosial, nilai persatuan dan kesatuan, nilai kesederhanaan, nilai moral, nilai kesadaran moral, nilai historis, nilai pendidikan, dan nilai budaya.

Adapun contoh nilai-nilai yang terkandung dalam nilai intrinsik adalah supaya kita dapat mendekatkan diri kepada Allah.Sedangkan nilai-nilai yang terkandung dalam nilai-nilai ektrinsik yaitu contoh pada nilai kesehatan ; thawaf bisa menyehatkan jiwa dan raga, zamzam sebagai air penawar penyakit (pengobatan) dan, wukuf di arafah melatih ketenangan dan kesabaran, nilai sosial ; agar lebih memperhatikan sesama manusia, nilai persatuan dan kesatuan; meningkatkan ukhuwah Islamiyah antara umat Islam sedunia, nilai kesederhanaan; Allah tidaklah melihat kepada bentuk dan wajah manusia akan tetapi yang dilihat adalah hati dan ketaqwaan. Nilai moral; menjadi orang yang berani mati dalam rangka memperjuangkan ajaran Nabi Muhammad SAW, nilai kesadaran moral; ada pembalasan dari Allah jika kita tak ada kesadaran moral, bahkan hal terkecil sekalipun yang kita lakukan, nilai ekonomi; agar umat manusia menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka. Nilai budaya; agar sepulangnya dari melaksanakan ibadah haji, transformasi prilaku dan budaya menjadi ke arah yang lebih baik dan berkualitas dari yang sebelumnya ini merupakan asset yang abstrak yang dapat merubah tatanan kehidupan kearah yang sejahtera baik untuk membangun diri seutuhnya , orang lain dan lingkungannya.

MUHAMMAD ANSORI 11508045FISKA ERMA FANITA 12508025

HAJI

Haji adalah termasuk rukun Islam yang ke lima tetapi di lain sisi memiliki aspek yang sangat dominan yang meliputi aspek social politik,ekonomi,etika,kejiwaan,ibadah,selain itu dalam ibadah haji terdapat pengakuan akan keesaan Allah SWT.kebesaran dan keagungan,dan kesaksian akan kebesaran Nabi Muhammad SAW,Demikian pula terdapat pengorbanan harta benda yang dibarengi dengan ketabahan menghadapi kesulitan-kesulitan jasmani akibat perjalanan dan keberadaan disatu tempat yang berbeda dengan kebiasaan dan kemudahan kemudahan yang biasa di peroleh ditempat tinggal masing-masing . hendaknya janganlah aspek materil tersebut dijadikan pegangan atau dianggap sebagai tujuan akhir dari ketetapan norma hukum-hukum syara hendaknya seorang muslim menetapkan ibadah haji dalam posisi yang melebihi tingkat materil tersebu.

Dengan demikian ibadah haji sehingga pada ahirnya seorang muslim benar-benar dapat menghayati bahwa dia adalah hamba Allah yang telah menyerahkan dirinya serta bersedia melakukan apa saja yang diperintahkannya . hikmah ibadah haji dan umroh tidak hanya dirasakan bagi pelaksanakan tetapi bagi semua orang,masyarakat dan Negara.

Dayyina Isthofani11508021

Dwi Prihatiningsih11508023

NILAI-NILAI PERNIKAHAN DALAM ISLAMKESIMPULAN

Pernikahan adalah suatu peristiwa yang fitroh tarbiyah dan sarana paling agung dalam memelihara kontinuitas keturunan dan memperkuat hubungan antar sesama manusia yang menjadi sebab terjaminya ketenangan cinta, dan kasih sayang.

Hikmah dan tujuan nikah : Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi, untuk membentengi akhlak yang luhur, untuk menegakkan rumah tangga yang Islami, untuk meningkatkan ibadah kepada Allah taala, untuk memperoleh keturunan yang sholeh-sholekhah.

Hukum-hukum pernikahan : Wajib, jika seseorang sudah mampu secara financial dan juga sangat berisiko jatuh kedalam perzinaan (siap lahir batin). Sunah jika, mampu financial tetapi tidak takut jatuh ke perzinaan ( masih mampu menahan nafsu). Kharam jika, tidak mampu member nafkah dan tidak mampu member kebutuhan batin. Makruh jika, Seseorang tidak punya penghasilan sama sekali dan tidak sempurna kemampuan untuk member kebutuhan batin. Mubah jika, Orang yang berada pada posisi tengah-tengah antara hal-hal yang mendorong wajibnya nikah dengan hal-hal yang mencegah untuk nikah.

Nilai-nilai yang tekandung dalam pernikahan Islam : Nilai religious, Meningkatkan ibadah kepada Allah, membentengi akhlah yang luhur, menegakkan rumah tangga yang Islami, memperoleh keturunan yang sholeh-sholikhah. Nilai kasih sayang menikah harus dengan rasa cinta dan kasih sayang. Nilai ekonomi Wjib bagi orang yang mampu menikah memerlukan biaya. Nilai kesehatan menyalurkan hasrat biologisnya memelihara gen manusia menjaga alat reproduksi, Nilai sosial memperbanyak keturunan

Dwi Haryati11508025

Sartini

11508027

NIKAH SIRRI

Nikah siri adalah nikah rahasia yang dilakukan karena alasan- alasan tertentu, atau pernikahan tanpa adanya wali, atau pernikahan yang sah secara agama tapi tidak dicatatkan pada lembaga pencatatan Negara. Hukum nikah siri dapat dilihat dari perspektif Islam dan dari hukum UU Negara. Nikah siri mempunyai dampak negative yang lebih banyak dari pada dampak positif yang diterima bagi pelaku dan anak turunnya. Seperti yang dapat dilihat pada contoh kasus nikah siri yang ada pada lingkungan sekitar kita, sehingga secara ilmiah cum doktriner kita akan tahu nilai nikah siri itu baik atau tidak kita lakukan.

Dini Rialistya11508048

Titik Indriani11508048

NIKAH SIRRI PERSPEKTIF HUKUM DAN PENDIDIKANKESIMPULAN

Bahwa dengan mencatatkan perkawinan itu mengandung manfaat dan kemaslahatan, kebaikan yang besar dalam kehidupan masyarakat. Sebaliknya apabila perkawinan tidak diatur secara jelas melalui peraturan perundangan dan tidak dicatatkan akan digunakan oleh pihak-pihak yang melakukan perkawinan hanya untuk kepentingan pribadi dan merugikan pihak lain terutama istri dan anak-anak. Penetapan hukum atas dasar kemaslahatan merupakan salah satu prinsip dalam penetapan hukum Islam.mNikah sirri juga tidak sah menurut hukum positif , karena tidak melaksanakan ketentuan hukum munakahat yang baku dan benar, dan tidak pula diadakan pencatatan nikahnya oleh PPN.

Dengan Dokumen resmi yang dikeluarkan oleh negara ketika pernikahan dicatatkan pada lembaga pencatatan sipil, tentunya seseorang telah memiliki sebuah dokumen resmi yang bisa dijadikan sebagai alat bukti (bayyinah) di hadapan majelis peradilan, ketika ada sengketa yang berkaitan dengan pernikahan, maupun sengketa yang lahir akibat pernikahan, seperti waris, hak asuh anak, perceraian, nafkah, dan lain sebagainya.

Sesuai dengan kaidah hukum Islam : Al-Khuruj minal khilaf mustahabbun, yakni Menghindari perbedaan pendapat itu dianjurkan, maka ummat Islam Indonesia hendaknya dalam melakukan perkawinan, mematuhi ketentuan hukum munakahat yang baku dan benar serta melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam bidang hukum perkawinan.

Ramidi

11508028

Hanafi Rustam11508030

AJARAN WAKAF DI INDONESIA

Wakaf merupakan salah satu ibadah yang menduduki pahala yang amat penting. Hal ini didasarkan pada pahala wakaf yang terus mengalir meski orang yang berwakaf telah meninggal.

Sedangkan mengenai pemanfaatan benda wakaf biasanya digunakan untuk tempat umum. Benda itu berupa tanah dan biasanya digunakan untuk mendirikan masjid, sekolah, yayasan, rumah sakit dan mushola.

Wakaf bertujuan untuk memberikan manfaat atau faedah harta yang diwakafkan kepada orang yang berhak dan dipergunakan sesuai ajaran syariah Islam. Hal ini sesuai dengan fungsi wakaf yang disebutkan pasal 5 UU No. 41 Th. 2004 yang menyatakan wakaf berfungsi untuk mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.

Faizatul Fitriyah11508059WAKAF UANG DALAM PERSEPSI HUKUM ISLAMPada dasarnya menurut perspektif hukum Islam, wakaf tunai/wakaf uang diperbolehkan. Pada wakaf uang, uang pokoknya akan diinvestasikan terus menerus sehingga umat memiliki dana yang selalu ada dan insya Allah bertambah terus seiring bertambahnya jumlah wakif yang bermal. Baru kemudian keuntungan investasi dari uang pokok itulah yang akan digunakan untuk mendanai kebutuhan masyarakat yang membutuhkan.

Disusun: Nur Akhmad (115 08 053)

Asih Wardani (115 08 056)

Simpulan Makalah Wakaf Tunai

Wakaf tunai adalah wakaf yang diberikan oleh muwakif (orang yang member wakaf) dalam bentuk uang tunai yang diberikan kepada lembaga pegelola wakaf (nadzir) untuk dikembangkan dan kemaslahatan dari barang yang diwakafkan itu untuk kemaslahatan umat sementara pokok wakaf tunai yang diberikan tidak boleh habis sampai kapanpun. Wakaf Tunai di Indonesia telah dilaksanakan dan dikelola dengan baik dengan adanya lembaga khusus yang mengelola wakaf tunai yang dikeluarkan oleh umat Islam di Negara ini.

Wakaf tunai selain salah satu bentuk ajaran Islam juga mengandung banyak nilai-nilai positif bagi kehidupan. Sebagai salah satu ajaran Islam, wakaf tunai mengandung nilai religius. Barang siapa yang melaksanakannya maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah . Perintah terkait wakaf tunai tertulis di dalam Al quran Surat Ali Imron ayat 92 Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Juga terdapat dalam ayat lain yakni Al Baqarah 261-262. Perintah wakaf juga telah disampaikan oleh Rasulullah dalam hadis-hadis beliau. Perintah Wakaf juga mengandung nilai ekonomis yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat bahkan Negara. Nilai sosial dan kasih sayang juga terkandung dalam pelaksanaan wakaf tunai. Orang yang mengeluarkan wakaf tunai maka secara tidak langsung telah menunjukkan jiwa kepedulian terhadap sesame, suka berbagi, tidak egois hanay mementingkan kebutuhan pribadinya saja. Bahkan lebih dari itu, wakaf tunai ternyata mengandung nilai politik. Hal ini mungkin karena pelaksanaan wakaf tunai mampu mengstabilkan ekonomi yang tentu juga akan mengstabilkan iklim politik sebuah negara.

Disusun oleh :

1. Eni Susanti

(11509013)

2. Saadatul Mutamimah(11509026)

PGMI KELAS A SEMESTER V

HUKUM HALAL HARAM BARANG DAN JASA DALAM ISLAM Hukum halal haram barang dan jasa dalam Islam. memiliki nilai-nilai yang terkandung dalamnya seperti nilai politik, nilai ekonomi, nilai kesehatan ,nilai estetika, nilai kasih sayang, nilai social, nilai religius dan nilai historis yang telah dibahas dalam bab ini terkandung dalam Al-Quran Surat Al-baqarah 275

275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Semoga kesimpulan ini bermanfaat dan dapat membantu kita sebagai mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam memahami nilai hukum halal haram barang dan jasa dalam Islam.aamiiin

Terimakasih kepada bapak Dr.H.Muh.Saerozi yang telah membimbing dan mengamalkan ilmunya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik, semoga amal dan ilmu beliau bermanfaat dan dapat diterima oleh Allah SWT. Sebagai amal sholeh, Amin ya RobbalAalamin

Aulia Fitria 11508044

Nilai Halal Haram dalam Barang dan Jasa

Pada dasarnya hala adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh allah, sedangkan haram adalah segala sesuatu yang tidak di perbolehkan oleh allah. Prinsip dari halal dan harom sebagai berikut :

1. Segala sesuatu pada asalnya mubah

2. Menghalalkan dan mengharamkan adalah hak allah semata

3. Mengharamkan yang haram dan menghalalkan yang haram sama dengan syirik

4. Mengharamkan yang halal akan mengakibatkan timbulny keburukan dan bahayanya

5. Yang halal tidak memerlukan yang haram

Misal : allah mengharamkan riba, tetapi allah juga menggantinya dengan perniagaan

6. Sesuatu yang membawa kepada yang haram adalah haram

7. Bersiasat terhadap hal haram adalah haram

8. Niat yang baik tidak menghalalkan yang haram

9. Menjauhkan diri dari syubhat, karena takut terjatuh dalam haram.

AWALINA MAULIDA

11 5080 57

SAYIDATUL TOYIBAH

11 5080 58

PGMI-BKESIMPULANNILAI NILAI HUKUM JUAL BELI

Jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang lain dengan cara tertentu yang telah disepakati (akad).

Hukum dalam jual beli :

1. Mubah (halal)

Dasarnya yaitu surat Al Baqarah 275. Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Dengan jual beli diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan. Menimbulkan dampak positif dalam bermasyarakat ataupun makhluk individu.

2. Wajib

Jual beli menjadi wajib karena kebutuhan pokok manusia bisa terpenuhi dengan cara jual beli. Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam surat al maidah ayat 2 dijelaskan bahwa allah memerintahkan untuk tolong menolong dalam hal kebajikan dan jual beli termasuk tolong menolong dalam hal kebaikan.

3. Sunnah

Jual beli kepada kepada saudara, kepada orang yang memerlukan barang tersebut. Jual beli dilakukan karena atas dasar kemanusiaan karena barang tersebut dibutuhkan oleh orang lain.

4. Haram

Dasarnya yaitu dari sabda rasullah SAW. Rasullah bersabda sesungguhnya allah telah mengharamkan jual beli arak, bangkai, babi dan berhala. jual beli yang haram dapat menimbulkan dampak yang buruk baik dari segi kesehatan, agama, ataupun dalam hidup bermasyarakatan.

5. Tidak sah

Jual beli tidak sah karena kurang rukun atau syarat. Jika kurang rukun atau syaratnya maka ada salah satu pihak yang dirugikan.

6. Sah tetapi terlarang

Sebenarnya jual beli tersebut sah tetapi karena terdapat sebab tertentu sehingga menjadi dilarang. Misalnya menyakiti penjual atau pembeli, menyempitkan gerakan pasar, merusak ketentraman umum.

Pratiwi Pancawati 11508017

Inna Imroatun11508018