Resume Teknik Pengambilan Sampel

5
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan suatu prosedur yang harus ditempuh oleh peneliti, agar sebagian “individu” atau “item” anggota dari populasi yang diteliti, benar-benar representatif atau dapat mewakili populasinya. A. Pengertian Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). B. Teknik Pengambilan Data Berdasar Banyaknya Objek yang Diteliti a. Sensus Sensus merupakan cara pengumpulan data terhadap seluruh anggota populasi. b. Sampling Sampling merupakan cara pengumpulan data terhadap sebagian anggota populasi. Hasilnya bersifat general akan berlaku pada tingkat populasi C. Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian Observasi a.Teknik tidak acak (non-random sampling) Teknik non-random adalah teknik pengambilan sampel yang tidak mendasarkan pada prinsip peluang. 1. Pengambilan sampel menurut kuota (quota sampling) Pengambilan sampel menurut kuota (quota sampling) atau teknik pengambilan sampel secara aksidental (accidental sampling) merupakan prosedur untuk memperoleh sampel dari populasi asal sudah memenuhi jumlah tertentu yang kita inginkan. Nama : YUSTINA BANGUN RESTU W NIM : 13304244002 Kelas : Pendidikan Biologi C

Transcript of Resume Teknik Pengambilan Sampel

Page 1: Resume Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan suatu prosedur yang harus ditempuh oleh peneliti, agar sebagian “individu” atau “item” anggota dari populasi yang diteliti, benar-benar representatif atau dapat mewakili populasinya.

A. Pengertian Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).

B. Teknik Pengambilan Data Berdasar Banyaknya Objek yang Diteliti

a. SensusSensus merupakan cara pengumpulan data terhadap seluruh anggota populasi.

b. SamplingSampling merupakan cara pengumpulan data terhadap sebagian anggota populasi. Hasilnya bersifat general akan berlaku pada tingkat populasi

C. Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian Observasi

a. Teknik tidak acak (non-random sampling)Teknik non-random adalah teknik pengambilan sampel yang tidak mendasarkan pada prinsip peluang.1. Pengambilan sampel menurut kuota (quota sampling)

Pengambilan sampel menurut kuota (quota sampling) atau teknik pengambilansampel secara aksidental (accidental sampling) merupakan prosedur untuk memperoleh sampel dari populasi asal sudah memenuhi jumlah tertentu yang kita inginkan. Data yang diperoleh dari sampel yang dicuplik hanya dapat diolah dengan analisis statistika deskriptif. Hal tersebut disebabkan oleh karena sampel yang diteliti belum sepenuhnya representatif mewakili populasi. Jadi, lebih menjurus kepada studi kasus.

2. Pengambilan sampel dengan pertimbangan (purposive sampling)Pengambilan sampel dengan pertimbangan atau purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu setelahmengetahui karakteristik populasinya.Data yang diperoleh dari sampel yang dicuplik hanya dapat diolah dengan analisis statistika deskriptif. Hal tersebut disebabkan oleh karena sampel yang diteliti belum sepenuhnya representatif mewakili populasi.

Nama : YUSTINA BANGUN RESTU W

NIM : 13304244002

Kelas : Pendidikan Biologi C

Page 2: Resume Teknik Pengambilan Sampel

b. Pengambilan sampel secara acak (random sampling)Pengambilan sampel secara acak (random sampling) atau teknik probability sampling mendasarkan diri pada prinsip peluang. Agar setiap individu anggota populasi berkesempatan untuk terpilih menjadi sampel dilakukan pengacakan atau perandoman yang dilakukan dengan cara diundi.1. Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling)

Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling) diterapkan jika populasi penelitian benar-benar homogen. Untuk keperluan tersebut, peneliti harus menyiapkan kerangka sampling/kerangka pencuplikan (sampling frame), yang tidak lain berupa populasi yang akan diambil sampelnya. Agar dapat menentukan kerangka sampling/kerangka pencuplikan, peneliti harus memiliki informasi berapa jumlah “individu” yang menjadi anggota populasinya. Dengan demikian, populasinya benar-benar terbatas atau berhingga jumlahnya.

2. Pengambilan sampel sistematik (systematic sampling)Pengambilan sampel sistematik (systematic sampling) dapat dilakukan jika populasinya juga benar-benar homogen. Dalam hal ini, pengundian hanya dilakukan untuk memilih nomor sampel yang pertama. Jika nomor sampel pertamanya sudah terpilih maka pengambilan nomor sampel kedua dan seterusnya didasarkan pada selang nomor yang konstan. Besarnya selang nomor k untuk pengambilan n sampel dari populasi berukuran N adalah sebesar N/n. Jadi, dari pengambilan sampel sebanyak 286 ekor dari 1000 ekor sapi, besarnya k = 1000/286 = 3.

3. Pengambilan Sampel Acak Berlapis (Stratified Random Sampling)Pengambilan sampel acak berlapis (stratified random sampling atau disingkat stratified sampling) dilakukan jika kita sudah mengetahui populasi tidak homogen. Oleh karena tidak homogen, populasi yang akan diteliti dikelompok-kelompokkan menjadi beberapa kelompok (strata) sehingga terjadi homogenitas pada masing-masing kelompok.

4. Pengambilan sampel acak gugus (cluster sampling)Pengambilan sampel acak gugus atau pengambilan sampel acak gerombol (cluster sampling) dilakukan jika populasi berada dalam suatu satuan tertentu yang terdiri dari gugus-gugus (cluster). Oleh karena unit sampelnya berupa satuan gugus maka seluruh individu yang terdapat dalam suatu gugus akan menjadi sampelpenelitian jika gugus yang bersangkutan terundi sebagai sampel.

C. Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian Eksperimen Populasi di dalam penelitian eksperimen biologi boleh dikata hampir semuanya berupa populasi tak terbatas atau populasi tak berhingga (infinite population). Eksperimen biologi umumnya menghindarkan diri untuk dilaksanakan pada tingkat populasi. Jadi hampir tidak ada penelitian eksperimen yang bersifat sensus.1. Completely randomized design (rancangan acak lengkap)

Jika seluruh faktor lain yang menjadi variabel penekan/pengganggu/eksternal juga dapat dikendalikan sehingga benar-benar homogen.

Page 3: Resume Teknik Pengambilan Sampel

2. Randomized completely block design (rancangan acak berblok/rancangan acak kelompok)Jika perlakuan diberikan pada tiap kelompok dan seluruh faktor lainnya yang mempengaruhi jalannya eksperimen harus dapat dikendalikan sehomogen mungkin menjadi variabel kendali.

3. Design Latin Square Bloking dapat dilakukan dalam 2 arah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur sedemikian rupa sehingga setiap perlakuan muncul hanya sekali dalam tiap kolom dan baris. Desain ini mmeberikan kepada kita error kolom dan error baris, yang tidak dapat diperoleh dari desain-desain sebelumnya.

4. Desain LatticeDesain lattice adalah desain blok yang tidak komplit. Desain ini digunakan jika jumlah perlakuan terlalu besar, sehingga tidak efisien lagi dikerjakan dengan desain lainnya.

D. Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian EksposfaktoCara menelitinya dapat dipisahkan dengan cara retrospective cohort studies atau dengan cara historical cohort studies, dapat pula dengan cara membandingkan dua kelompok yang berbeda. Dalam hal ini, membandingkan antara kelompok yang terekshibisi dan yang tidak terkena ekshibisi oleh suatu peristiwa tertentu. Cara kedua ini disebut dengan istilah case-control studies atau case-reference group. Case group adalah kelompok yang terekshibit (terpapar oleh keadaan tertentu yang berbeda) dan control group atau reference group adalah kelompok yang tidak terekshibit. Pada retrospective cohort studies hanya ada satu variabel bebas dan banyak variabel tergayut yang diteliti. Sebaliknya, pada case-control studies, umumnya ada banyak variabel bebas dengan hanya satu variabel tergayut yang diteliti.