RESUME SIM BAB 12 “SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI”

2
NAMA: M. SUBHAN HASBI YUDHA NIM: BCA 112 102 MK: SIM BAB 12 RESUME SIM BAB 12 “SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI” Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System) adalah bentuk sistem informasi paling sederhana, karena fungsinya adalah mencatat data, memroses data, dan menghasilkan informasi baku. SPT berfungsi merekam semua aktiva yang ada di dalam perusahaan dan berbagai kejadian yang ada di dalamnya. Karakteristik SPT sebagai berikut: a. SPT berfungsi mencatat data ke dalam basis data. b. SPT digunakan oleh para pemakai akhir (end-user). c. SPT menyajikan informasi atau laporan yang bersifat baku atau standar. d. SPT diperlukan setiap hari. e. SPT berguna untuk pembuatan keputusan terstruktur. f. SPT memerlukan perangkat input dan output yang sangat bervariasi. Model sistem pemrosesan transaksi sebagai berikut: Tujuan sistem pemrosesan transaksi adalah sebagai berikut: a. Mencatat setiap transaksi yang terjadi di perusahaan. b. Memepercepat proses yang terjadi dalam perusahaan. c. Menyediakan informasi atas kegiatan operasional dengan akurat dan tepat waktu. d. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan. Kegiatan utama SPT, yaitu: mencatat data dan transaksi, memroses data dan menghasilkan informasi baku. Komponen sistem pemrosesan transaksi adalah sebagai berikut: Perangka t Input Program Pengolahan Data Basis Data Perangka t Output Manajemen

description

RESUME SIM BAB 12 “SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI”

Transcript of RESUME SIM BAB 12 “SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI”

NAMA: M. SUBHAN HASBI YUDHANIM: BCA 112 102MK: SIM BAB 12

RESUME SIM BAB 12 SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSISistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System) adalah bentuk sistem informasi paling sederhana, karena fungsinya adalah mencatat data, memroses data, dan menghasilkan informasi baku. SPT berfungsi merekam semua aktiva yang ada di dalam perusahaan dan berbagai kejadian yang ada di dalamnya. Karakteristik SPT sebagai berikut:a. SPT berfungsi mencatat data ke dalam basis data.b. SPT digunakan oleh para pemakai akhir (end-user).c. SPT menyajikan informasi atau laporan yang bersifat baku atau standar.d. SPT diperlukan setiap hari.e. SPT berguna untuk pembuatan keputusan terstruktur.f. SPT memerlukan perangkat input dan output yang sangat bervariasi.

Model sistem pemrosesan transaksi sebagai berikut: Perangkat Output

ManajemenProgram Pengolahan DataPerangkat Input

Basis Data

Tujuan sistem pemrosesan transaksi adalah sebagai berikut:a. Mencatat setiap transaksi yang terjadi di perusahaan.b. Memepercepat proses yang terjadi dalam perusahaan.c. Menyediakan informasi atas kegiatan operasional dengan akurat dan tepat waktu.d. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan.Kegiatan utama SPT, yaitu: mencatat data dan transaksi, memroses data dan menghasilkan informasi baku. Komponen sistem pemrosesan transaksi adalah sebagai berikut:a. ProsedurProsedur adalah serangkain kegiatan yang sudah dibakukan untuk menangani suatu peristiwa atau transaksi.b. Perangkat PemrosesPengertiannya adalah perangkat yang bertugas mencatat dan memroses data jumlah besar menjadi sebuah informasi atau hasil.c. DokumenDokumen adalah media yang digunakan untuk mencatat data dan menghasilkan informasi.

d. Sistem Pengendalian InternalSistem pengendalian internal merupakan berbagai perangkat dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk menjamin agar sistem informasi tetap dapat digunakan dengan baik.e. Basis DataBasis data adalah sekumpulan tabel yang saling berkaitan.Karakteristik data dan informasi yang dihasilkan oleh perusahaan akan sangat menentukan keberhasilan perusahaan. Informasi yang baik akan dapat mendukung kegiatan perusahaan dengan baik. Dengan demikian informasi harus betul-betul disediakan oleh perusahaan dengan baik. Dalam hal ini, informasi menjadi suatu sumber daya yang sama pentingnya dengan sumber daya yang lain seperti dana, aktiva dan summber daya manusia.Bagi manajemen, sistem informasi harus dapat memberi nilai lebih kepada pelanggan dan pemasok, sehingga dapat menciptakan hal-hal berikut ini: Membatasi perushaan lain untuk masuk ke dalam industri tempat perusahaan berada. Menciptakan Switching Cost kepada pelanggan. Menciptakan Switching cost kepada pemasok. Meningkatkan efisiensi di dalam perushaan.