Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

56
Tugas Resume Pengantar Manajemen Bab III S.d. Bab VII DOSEN : DJAUHAR EDI, SE. M.Si DISUSUN OLEH : NAMA : MIFTAHUDDIN NIM : 2013002009 PRODI : S1 EKONOMI ISLAM

description

Pengantar Manajemen Hani T. Handoko

Transcript of Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Page 1: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Tugas Resume Pengantar Manajemen

Bab III S.d. Bab VII

DOSEN : DJAUHAR EDI, SE. M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA : MIFTAHUDDIN

NIM : 2013002009

PRODI : S1 EKONOMI ISLAM

STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

Page 2: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Bab III Perkembangan Teori Manajemen

A. Teori Manajemen Klasik

Perkembangan awal teori manajemen

Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen Ilmiah, yang

akan dibahas disini, yaitu Robert Owen dan Charles Babbage.

1. Robert Owen (1771 - 1858).

Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik

pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur

manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja,

seperti pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anak di bawah umur

yang bekerja, membangun perumahan yang lebih baik bagi karyawan dan

mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah. Dia

mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akan

menaikan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling

menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital machines”. Disamping itu

Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang juga memungkinkan

peningkatan produktivitas.

2. Charles Babbage (1792 - 1871).

Charles Babbage, seorang professor matematika dari Inggris, mencurahkan

banyak waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien.

Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.

Setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan setiap

operasi pabrik. Sebagai kontribusinya yang lain, Babbage menciptakan alat

penghitung (calculator) mekanis pertama, mengembangkan program-program

permainan bagi komputer, menganjurkan kerjasama yang saling menguntungkan

antara kepentingan karyawan dan pemilik pabrik, serta merencanakan skema

pembagian keuntungan.

Page 3: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

B. Teori Manajemen Ilmiah

Aliran manajemen Ilmiah (scientific management) ditandai kontribusi-kontribusi

dari Frederick W. Taylor, Frank dan Lillian Gilbreth, Henry L. Gantt, dan

Harrington Emerson, yang akan diuraikan satu-satu.

1. Frederick W. Taylor (1856 – 1915).

Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor

sekitar tahun 1900-an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai “bapak

manajemen Ilmiah”.

Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan

ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk

mencapai efisiensi. Empat prinsip dasar tersebut adalah :

1. Pengembangan metoda-metoda ilmiah dalam manajemen.

2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung

jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.

3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.

4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

2. Frank dan Lillian Gilberth (1868 – 1924 dan 1878 – 1972).

Kontributor utama kedua dalam aliran manajemen ilmiah adalah pasangan suami

isteri Frank Bunker Gilberth dan Lillian Gilberth. Frank Gilberth, seorang pelopor

pengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemen

yang diilhami Taylor. Sedangkan Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspek

manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia. Dia

mengemukakan gagasannya dalam bukunya yang berjudul The Psychology of

Management. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir :

membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup.

Page 4: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

3. Henry L. Gantt (1861 – 1919).

Seperti Taylor, Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan:

1) kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen

2) seleksi ilmiah tenaga kerja

3) sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas

4) penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.

Kontribusinya yang terbesar adalah penggunaan metoda grafik, yang dikenal

sebagai “bagan Gantt”, untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi.

4. Harrington Emerson (1853 – 1931).

Emerson mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal, yang

secara ringkas adalah sebagai berikut :

1. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.

2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal.

3. Adanya staf yang cakap.

4. Disiplin.

5. Balas jasa yang adil.

6. Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat, dan ajeg sistem informasi dan

akuntansi.

7. Pemberian perintah, perencanaan dan pengurutan kerja.

8. Adanya standar-standar dan skedul-skedul metoda dan waktu setiap kegiatan.

9. Kondisi yang distandarisasi.

10. Operasi yang distandarisasi.

11. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.

12. Balas jasa efisiensi – rencana insentif.

Page 5: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

C. Aliran Hubungan Manusiawi

Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau neoklasik) muncul karena

ketidak puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya

menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba

melengkapi teori organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi.

1. Hugo Munsterberg (1863 – 1916).

Sebagai pencetus psikologi industri, Hugo Munsterberg sering disebut sebagai

bapak psikologi industri. Dia mengemukakan bahwa untuk mencapai peningkatan

produktivitas dapat dilakukan dengan tiga cara:

1. penemuan Best Possible Person

2. penciptaan best possible work

3. penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan.

2. Elton Mayo (1880 – 1949).

mengadakan suatu percobaan untuk menemukan bahwa kelompok kerja informal

– lingkungan social karyawan – juga mempunyai pengaruh besar pada

produktivitas, kemudian konsep mahluk sosial – dimotivasi oleh kebutuhan sosial,

keinginan akan hubungan timbal balik dalam pekerjaan, dan lebih responsif

terhadap dorongan kelompok kerja pengawasan manajemen – telah menggantikan

konsep mahluk rasional yang dimotivasi oleh kebutuhan- kebutuhan phisik

manusia.

D. Sumbangan dan Keterbatasan Manajemen Ilmiah

Sumbangan manajemen ilmiah telah di akui dan dapat kontribusi yang cukup baik

bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja. Peningkatan produktivitas

telah sangat di dukung dengan sistem pembagian kerja sesuai bagian-bagian dari

suatu proses pekerjaan, adanya spesialisasi-spesialisasi tertentu. Sementara teknik-

teknik efisiensi manajemen ilmiah seperti yang ditunjukkan dalam studi gerak dan

waktu telah membuktikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dapat lebih efisien.

Page 6: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Demikian juga sistem seleksi dan pengembangan ilmiah para pekerja justru

menimbulkan kesadaran tentang pentingnya latihan-latihan untuk meningkatkan

efektivitas serta efesiensi kerja. Sumbangan lain dari manajemen ilmiah ialah

adanya desain kerja yang telah mendorong para manajer dapat menetapkan suatu

cara terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Namun demikian, meski cukup

besar sumbangan yang diberikan oleh manajemen ilmiah bagi kemajuan

manajemen. Tapi pada umumnya manajemen ilmiah memiliki keterbatasan-

keterbatasan, terutama dalam aplikasinya.

Ajaran manajemen ilmiah mengenai upaya peningkatan produktivitas justru dalam

aplikasinya menimbulkan beberapa pengaruh yang tidak menguntungkan bagi

kepentingan sistem manajemen itu sendiri. Sebagai contoh dapat dikemukakan

bahwa konsep produktivitas dengan dukungan penerimaan teknologi justru

banyak mengurangkan (menciutkan) skala penggunaan tenaga kerja. Kelemahan

lain adalah tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi tidak atau kurang

mendapatkan perhatian atas kebutuhan sosialnya, personalitynya, yang justru hal

ini sangat dibutuhkan. Arti kepuasan tenaga kerja kurang diperhatikan secara

utuh. Upah yang tinggi saja tanpa memperhatikan kondisi kerja yang cukup

memuaskan dengan makin berjalannya waktu, tujuan produktivitas dalam

manajemen ilmiah tidaklah mendapatkan tempat sebagaimana mestinya.

E. Teori Organisasi Klasik

1. Henry Fayol (1841-1925)

Henry fayol adalah seseorang industriawan Perancis yang kemudian terenal

sebagai bapak manajemen operasional mengembangkan manajemen sebagaimana

yang dikemukakannya dalam bukunya yang terkenal yang berjudul

Administration Industrielle et generale: Fayol berpendapat bahwa dalam

perusahaan industri kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan manajemen dapat dibagi

ke dalam beberapa kelompok tugas, yaitu:

o Technical merupakan kegiatan memproduksi dan membuat produk.

Kegiatannya meliputi merencanakan dan mengorganisir produk.

Page 7: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

o Commercial meliputi kegiatan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan dan

menjual barang (hasil produksi).

o Financial kegiatan pembelanjaan, yakni meliputi kegiatan mencari modal

dan bagaimana menggunakan modal tersebut.

o Security Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan

(keselamatan kerja dan harta benda yang dimiliki perusahaan).

o Akuntansi meliputi kegiatan yang terdiri dari mencatat menghitung,

mengkalkulasi biaya yang dilaksanakan, menghitung, dan menentukan

keuntungan yang diperoleh, mengetahui hutang-hutang yang menjadi

kewajiban perusahaan menyajikan neraca, laporan laba rugi, dan

mengumpulkan data-data dalam bentuk statistik.

o Tugas manajerial melaksanakan fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen.

2.   Mary Parker Follet (1868-1933)

Tokoh lain yang memberikan sumbangan terhadap pandangan prinsip-prinsip

administrasi adalah Mary Parker Follet, yang pada saat kematiannya pada tahun

1933 dianggap sebagai salah satu dari wanita terpenting yang dihasilkan oleh

Amerika Serikat di bidang sosiologi dan kewarganegaraan. Dalam tulisannya

tentang perusahaan dan organisasi-organisasi lain Follet mengulas pemahaman

tentang kelompok dan tentang komitmen yang tinggi terhadap kerja sama antar

manusia. Menurutnya, kelompok merupakan suatu mekanisme di mana individu

yang beraneka ragam dapat menggabungkan bakat-bakat yang dimiliki untuk

mencapai sesuatu yang lebih baik. Organisasi dianggapnya sebagai sesuatu

komunitas tempat manajer dan karyawan bekerja secara harmonis, tanpa slah satu

pihak menguasai pihak yang lain, serta mampu menyelesaikan segala perbedaan

dan pertentangan yang ada melalui diskusi. Dia juga menganggap bahwa tugas

manajer adalah membantu karyawan dalam organisasi untuk saling bekerja

bersama mencapai kepentingan-kepentingan yang terintegrasi.

Arti penting yang lebih jauh dari pandangan Follet terlihat dalam Dynamic

Administration: The Collected Papers of Mary Parker Follet. Follet berpendapat

bahwa dengan membuat karyawan merasa memiliki perusahaan akan tercipta rasa

tanggung jawab kolektif. Dewasa ini, kita memunculkan isu serupa dengan istilah

Page 8: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

employee ownership, profit sharing, dan gain-sharing plans. Follet juga

berpendapat bahwa permasalahan dalam bisnis melibatkan berbagai macam faktor

yang harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan hubungan antar masing-

masing faktor. Sekarang ini, kita sering berbicara tentang sistem pada saat

menggambarkan fenomena yang serupa. Follet yakin bahwa perusahaan

seharusnya memberikan pelayanan dan keuntungan yang diperoleh perusahaan

harus dikaitkan dengan kesejahteraan umum. Saat ini, kita sering membicarakan

hal semacam itu dengan istilah etika manajerial dan tanggung jawab sosial

perusahaan.

3.   James D. Mooney (1884-1957)

Kaidah-kaidah yang diperlukan untuk menetapkan organisasi manajemen adalah

sbb:

o Koordinasi, merupakan kaidah yang dikehendaki adanya wewenang, saling

melayani, perumusan tujuan dan kedisiplinan yang tinggi.

o Prinsip skalar, yaitu suatu prinsip yang mendefinisikan tentang hubungan

kepemimpinan, pendelegasikan dan antar fungsi-fungsi tertentu yang

dibutuhkan.

o Prinsip fungsional, merupakan suatu prinsip yang mendefinisikan sebagai

macam tugas yang harus diselesaikan serta dalam usaha mencapai tujuan

bersama.

o Prinsip staff, merupakan prinsip yng membedakannya sebagai manajer staf

dan lini lainnya.

4. Chaster I. Barnard (1886-1961)

Chaster memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada

tujuan. Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut pandangan Bernard adalah

perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan. Barnard menekankan pentingnya peralatan komunikasi

untuk pencapaian tujuan kelompok. Dia juga mengemukakan teori penerimaan

pada wewenang. Menurut teorinya, bawahan akan menerima perintah hanya bila

mereka memahami dan mampu serta berkeinginan untuk menuruti atasan. Barnard

Page 9: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

adalah pelopor dalam penggunaan pendekatan sistem untuk pengelolaan

organisasi.

F.Pendekatan Kontingensi

Pendekatan kontingensi (contingency approach) dikembangkan oleh para manajer,

konsultan dan peneliti yang mencoba untuk menerapkan konsep-konsep dari

berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata. Menurut pendekatan

ini tugas seorang menejer adalah mengidentifikasikan eknik mana , pada situasi

tertentu , dibawah keadaan tertentu , dan pada waktu tertentu dana akan membawa

pencapaintujuan manajemen. III. Penutup Manajer saat ini dituntut mempelajari

dan memahami semua teori manajemen yang dihasilkan oleh berbagai aliran,

karena manajer bisa memilih teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi

tertentu. Disamping itu seorang manajer dapat saja menggabungkan dan

memanfaatkan teori dan konsep yang paling cocok atau pendekatan untuk

menghadapi masalah sederhana maupun yang kompleks dan pendekatan-

pendekatan ini yang menggambarkan kedudukan dan peranan manajemen saat ini

dan di masa datang. Ada beberapa alasan untuk mengetahui dan mempelajari

perkembangan ilmu manajemen yang akan diuraikan di bawah ini yaitu antara

lain:

a) Membentuk pandangan kita mengenai organisasi. Mempelajari teori

manajemen juga memberi petunjuk kepada kita di mana kita mendapatkan

beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.

b) Kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari.

c) Membuat kita sadar mengenai lingkkungan usaha.Mempelajari berbagai

teori manajemen berdasarkan perkembangannya, kita dapat memahami

bahwa setiap teori adalah karena berdasarkan lingkungannya yaitu ekonomi,

sosial, politik dan pengaruh teknologi yang dirasakan pada waktu dan

tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini membantu setiap orang

untuk memahami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang

berbeda.

d) Mengarahkan terhadap keputusan manajemen. Mempelajari evolusi

manajemen membantu memahami proses dasar sehingga dapat memilih

Page 10: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

suatu tindakan yang efektif. Pada hakekatnya suatu teori merupakan asumsi-

asumsi yang koheren/logis, untuk menjelaskan beberapa fakta yang

diobservasi. Teori yang absah, dapat memprediksi apa yang akan terjadi

pada situasi tertentu. Dengan adanya pengetahuan ini, kita bisa rnenerapkan

teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.

Merupakan sumber ide baru. Mempelajari perkembangan teori manajemen

memungkinkan kita pada suatu ide atau gagasan tentang mengatur aktifitas

G. Perilaku Organisasi

Perilaku keorganisasian merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari

tentang pengaruh individu, grup, dan struktur, yang mempunyai perilaku dalam

organisasi, dengan tujuan mengaplikasikan pengetahuan untuk memperbaiki

efektivitas perusahaan. Perilaku organisasi merupakan studi tentang apa yang

dilakukan orang-orang di dalam suatu organisasi dan bagaimana perilaku mereka

mempengaruhi kinerja organisasi. Hal ini biasanya sangat berkaitan dengan

pekerjaan, kerja, ketidakhadiran dalam kerja, turnover karyawan, produktivitas,

penampilan kerja (human performance), dan manajemennya.

Produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan

sumber daya manusia, penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan sebagainya.

Penggunaan teknik-teknik untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan

telah terbukti banyak membantu manajer dalam kegiatan-kegiatan perencanaan

dan pengawasan.

Langkah-langkah pendekatan manajemen science biasanya adalah sebagai berikut:

1. Perumusan masalah.

2. Penyusunan suatu model matematis.

3. Mendapatkan penyelesaian dari model.

4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.

5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.

6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.

Page 11: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Bab IV

Manajer dan Lingkungan Eksternal Organisasi

A. Faktor-faktor lingkungan eksternal

a. Lingkungan Umum

sekumpulan elemen-elemen dalam masyarakat yang lebih luas yang

mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya

Ekonomi

Sosialc

Politik

Hukum

Teknologi

Demografi.

b. Lingkungan Industri

serangkaian faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli,

produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara

langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan kompetitifnya.

Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industri,

semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas rata-rata.

Laba di atas rata-rata adalah kelebihan penghasilan yang diharapkan yang

diharapkan seorang investor dari investor lain dengan jumlah risiko serupa. Risiko

adalah ketidakpastian investor tentang laba atau rugi yang dihasilkan oleh

investasi tertentu. Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan

informasi tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing . Kombinasi dari

ketiga analisis ini digunakan untuk memahami pengaruh lingkungan eksternal

terhadap perkembangan misi strategis, tujuan strategis dan tindakan strategis

perusahaan. Jika Analisis lingkungan umum terfokus pada masa yang akan

datang, maka analisis lingkungan industri terfokus pada pemahaman akan factor-

faktor dan kondisi-kondisi yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan;

Page 12: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

dan analisis pesaing terfokus pada prediksi terhadap dinamika tindakan-tindakan,

respon-respon, dan kemauan para pesaing.Secara singkat, dapat disimpulkan

bahwa Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi

yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak

yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.

Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut:

Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada

Tekanan dari Produk Penggantid. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

(Substitusi)

Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

B.Lingkungan Eksternal Makro dan Mikro

a. Lingkungan Eksternal makro perusahaan meliputi :

Teknologi

Dalam setiap masyarakat atau industri , tingkat kemajuan memainkan peranan

yang berarti . Sebagai contoh kemajuan teknologi akan menurunkan permintaan

akan manajer- manajer menengah dan lini pertama, Banyak perusahaan sekarang

menggunakan komputer untuk meramalkan operasi-operasi dan schedulin

produksinya , dimana pada waktu yang lalu dilakukan oleh fungsi – fungsi

manajemen menengah. Inovasi teknologi dapat juga menimbulkan posisi

persaingan baru dalam industri – industri yang berbeda. Ini semua menuntut

manajer perusahaan bersikap tanggap terhadap tantangan – tantangan dan mampu

memanfaatkan kesempatan yang ada. Manajer perlu senantiasa menaksir arah

perkembangan teknologi dan memperkirakan perngaruhnya pada organisasi atau

melakukan peramalan teknologi.

Page 13: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Ekonomi

Para manajer akan selalu terlibat dengan masalah-masalah biaya sumber daya –

sumber daya yang dibutuhkan dalam organisasi. Biaya ini berubah-berubah setiap

waktu karena pengaruh faktor – faktor ekonomi. Sehingga manajer senantiasa

perlu menganalisa dan mendiagnosa faktor – faktor ekonomi, seperti

kecenderungan inflasi atau deflasi harga-harga barang dan jasa, kebijaksanaan

moneter, dan kebijaksanaan fisikal dll, jadi manajer perusahaan harus

mencurahkan waktu dan sumber daya untuk melakukan peramalan ekonomi dan

antisipasi perubahan harga.

Lingkungan sosial kebudayaan

Merupakan pedoman hidup yang menentukan bagaimana hampir seluruh

organisasi dan manajer harus beroperasi . Lingkungan ini mencakup kepercayaan ,

nilai-nilai, sikap-sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi

, pendidikan, kelompok , ethnis, teknologi , demografi, geografis, serta agama dan

kepercayaan dari sekelompok atau seluruh masyarakat tertentu. Pengaruh dari

pedoman hidup ini dapat sangat luas atau felatif sempit . Misal, batasan bagi

pekerja wanita mungkin hanya berlaku disuatu daerah, tetapi dapat juga berlaku

secara nasional

Dimensi Internasional

Komponen Internasional dalam lingkungan eksternal juga menyajikan

kesempatan-kesempatan dan tantangan-tantangan serta mempunyai potensi

menjadi faktor yang berpengaruh langsung pada operasi perusahaan. Kekuatan-

kekuatan internasional ini berpengaruh melalui perkembangan politik dunia,

ketergantungan ekonom transfer teknologi. Lebih sempit lagi, kekuatan ini

berwujud misalnya keterrgantungan sumberdaya impor, keadaan resesi,

persaingan dengan perusahaan –perusahaan multinasional, tingkat pertukaran

mata uang asing dsb. Maka hendaknya manajer mampu menanalisa dan

mengantisipasi untuk kemudian meletakkan dasar yang kuat dalam menghadapi

perkembangan dunia internasional.

Page 14: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

b. Lingkungan eksternal mikro perusahaan meliputi :

Para pesaing

Lingkungan persaingan perusahaan tercemin dari tipe , jumlah dan norma – norma

perilaku organisasi pesaing. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan

yang dihadapinya , organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya sehingga

lebih mampu mengoptimalkan operasi – operasinya.

Langganan

Strategi kebijaksanaan dan taktik pemasaran perusahaan sangat tergantung situasi

pasar dan langganan. Analisa langganan berguna untuk mengantisipasi perubahan

perilaku pasar atau langganan dan mengarahkan pengolakasian sumberdayanya

sesuai kebutuhan dan keinginan langganan.

Pasar tenaga kerja

Organisasi memerlukan sejumlah karyawan dengan berbagai bermacam – macam

ketrampilan , kemampuan , dan pengalaman/ Kemampuan menarik dan

mempertahankan karyawan yang cakap merupakan kebutuhan prasyarat bagi

perusahaan yang sukses . Ada tiga faktor yang paling berpengaruh terhadap

pemenuhan kebutuhan karyawan perusahaan, yaitu reputasi perusahaan di mata

angkatan kerja, tingkat pertumbuhan angkatan kerja dan tersedianya tenaga kerja

yang dibutuhkan.

Lembaga keuangan

Organisasi tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangaan untuk

memperluas kegiatan-kegiatannya . Kebutuhan akan dana dari lembaga-lembaga

keuangan tersebut dapat jangka pendek untuk membelanjai operasi-operasinya

atau jangka panjang untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru.

Para penyedia

Setap organisasi sangat tergantung pada sumber-sumber dari sumber daya untuk

memenuhi kebutuhan baku (mentah) , bahan pembantu, pelayanan energi , dan

peralatan yang digunakan untuk memproduksi keluaran.

Page 15: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Perwakilan pemerintah

Hubungan organisasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang

semakin komples. disamping merupakan atau menjadi para penyedia dan kreditur

bagi perusahaan, juga menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi

organisasi , prosedur-prosedur perijinan dll.

C. Organisasi Dan Lingkungan

Organisasi adalah Sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan

koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. Sedangkan

menurut (Ernie dan Kurniawan, 2005) organisasi merupakan sekumpulan orang

atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan

tujuannya tersebut melalui kerjasama

Lingkungan adalah Sebagai keseluruhan faktor luar (ekstern) dan faktor dalam

(intern) organisasi yang mempunyai kekuatan langsung dan tidak langsung

mempengaruhi kegiatan serta kelangsungan hidup organisasi perusahaan.

Lingkungan secara luas mempunyai arti menurut Basu Swasta dan Sukotjo W.

(1991) mencakup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan,

dan masyarakat.

Hubungan Organisasi – Lingkungan

a. Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi James D. Thomson mengajukan

model bagaimana pengaruh lingkungan terhadap organisai. Model tersebut

meliputi dua dimensi yaitu:

tingkat perubahan ( Tingkat perubahan melihat sejauh mana stabilitas suatu

lingkungan. Lingkungan yang cepat berubah berarti mempunyai tingkat

perubahan yang tinggi )

tingkat homogenitas (Tingkat homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas

lingkungan.Tingkat homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan. )

b. Lima Kekuatan Kompetisi Cara lain melihat lingkungan adalah dengan

menggunakan kerangka lima kekuatan kompetisi yang dikembangkan oleh

Michael Porter, perusahaan dalam mencari keuntungan berebut dengan lima

Page 16: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

kekuatan yang sama-sama ingin mencari keuntungan juga. Kelima kekuatan

tersebut adalah :

ancaman pendatang baru atau halangan untuk masuk

produk substitusi

pemasok

pembeli

Pesaing

c. Strategi Menghadapi Lingkungan · Mempengaruhi Lingkungan Langsung

Manajer dapat mencoba mempengaruhi lingkungan langsung melalui beberapa

cara : melakukan lobby, iklan, negosiasi atau perundingan. Manajer juga dapat

membentuk aliansi strategis dengan pihak-pihak di lingkungannya

D. Tanggung jawab sosial Manajer

Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak

sosial dan ekonomi di dalam pembuatan keputusannya. Dengan demikian manajer

sekarang dituntut untuk mengimplementasikan etika berusaha, terutama dalam

hubungannya dengan langganan, karyawan, penemu teknologi, lembaga-lembaga

pendidikan, perusahaan-perusahaan lain, para penyedia, kreditur, pemegang

saham, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.

Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika,

yaitu :

(1) hukum

(2) peraturan-peraturan pemerintah

(3) kode etik industri dan perusahaan

(4) tekanan-tekanan sosial

(5) tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi.

Page 17: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Bab V

Proses Perencanaan

A. Pengertian perencanaan

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya

apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang

baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang

dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta

periode sekarang pada saat rencana dibuat.

B. Tahap-Tahap Dasar Perencanaan

Empat Tahap dasar Perencanaan

1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.

2. Merumuskan keadaan saat ini.

3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.

4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian

tujuan.

Alasan-alasan perlunya perencanaan:

Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk

mencapai

- “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan

terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan

- ”positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan

organisasi.

Manfaat perencanaan:

(1) membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-

perubahan lingkungan,

(2) membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama,

Page 18: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

(3) memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi

lebih jelas

(4) membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat

(5) memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi

(6) memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian

organisasi,

(7) membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,

(8) meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti,

(9) menghemat waktu, usaha dan dana.

Kelemahan perencanaan:

(1) pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada

kontribusi nyata,

(2) perencanaan cenderung menunda kegiatan,

(3) perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif

dan berinovasi, (4) kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh

penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat

masalah tersebut terjadi

(5) ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.

C. Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi Lain

Perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dari fungsi manajemen lainnya.

Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan manajerial lainnya adalah

saling berhubungan, saling tergantung, dan berinteraksi.

Pengorganisasian (Organizing). Perencanaan menunjukkan cara dan perkiraan

bagaimana mengorganisasikan sumber daya-sumber daya organisasi untuk

mencapai efektivitas paling tinggi.

Pengarahan (directing). Perencanaan menentukan kombinasi paling baik dari

sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mengarahkan, mempengaruhi

Page 19: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

dan memotivasi karyawan.

Pengawasan (controlling). Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan erat.

Pengawasan bertindak sebagai criteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap

rencana.

D. Tipe-tipe Perencanaan dan Rencana

Ada paling sedikit lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana, sebagai berikut :

1. Bidang Fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan

personalia.

2. Tingkatan Organisasional, termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan

kerja organisasi.

3. Karakteristik-karakteristik (sifat) rencana, meliputi faKtor-faktor kompleksitas,

fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif.

4. Waktu, menyangkut rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

5. Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran,program, prosedur, kebijaksanaan,

dan sebagainya.

Dalam organisasi rencana diperinci melalui tingkatan-tingkatan yang membentuk

hirarki dan paralel dengan struktur organisasi.

Ada dua tipe utama rencana :

(1) rencana-rencana strategik (strategik plans), yang dirancang memenuhi tujuan-

tujuan organisasi yang lebih luas.

(2) rencana-rencana operasional (operational plans),

ada dua tipe-tipe rencana operasional. Rencana sekali pakai (single use

plans), rencana tetap (standing plans). penguraian lebih terperinci bagaimana

rencana-rencana strategik akan dicapai.

1. Rencana-rencana Strategik

Sebelum strategi dapat diuraikan, organisasi perlu menetapkan suatu komponen

vital : tujuan-tujuan organisasi. Tujuan organisasi memberikan dasar pengarahan

kegiatan-kegiatan.

Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam

Page 20: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

pelaksanaan misi. Strategi juga dapat didefinisikan sebagai pola tanggapan

organisasi

terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Strategi menghubungkan sumber daya

manusia dan berbagai sumber daya lainnya dengan tantangan dan risiko yang

harus dihadapi dari lingkungan di luar perusahaan.

2. Rencana-rencana Sekali Pakai

Rencana sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan

tidak berulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang. Sebagai contoh,

perencanaan perusahaan untuk membangun gudang baru karena adanya perluasan

usaha akan memerlukan rencana sekali pakai khusus bagi proyek tersebut,

walaupun perusahaan telah membangun sejumlah gudang lain di waktu yang lalu.

3. Rencana-rencana Tetap

Wujud umum rencana-rencana tetap adalah kebijaksanaan, prosedur dan aturan.

Rencana-rencana ini sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu diubah

(modifikasi) atau dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap memungkinkan

para manajer menghemat waktu yang digunakan untuk perencanaan dan pembutan

keputusan karena situasi-situasi yang sama ditangani secara konsisten.

E. Perencanaan Strategis

Perencanaan Strategik (Strategic Planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan

organisasi; penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategik yang

diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut; dan penetapan metode-metode yang

diperlukan untuk menjamin bahwa strategi kebijaksanaan telah

diimplementasikan.

Perencanaan Strategik tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan suatu

organisasi; tetapi perencanaan strategik lebih merupakan salah satu peranan

manajemen yang paling kritis. Sedangkan perencanaan yang dilakukan pada

tingkatan bawah disebut perencanaan operasional (operational planning), yang

memusatkan perhatiannya pada operasi-operasi sekarang dan terutama berkenaan

dengan efisiensi, bukan efektivitas.

Page 21: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Proses Perencanaan Strategik

Secara singkat langkah-langkah proses penyusunan strategik dapat diuraikan

sebagai berikut :

1) Penentuan Misi dan Tujuan,

2) Pengembangan Profil Perusahaan,

3) Analisa Lingkungan Eksternal,

4) Analisa Internal Perusahaan,

5) Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategik

6) Pembuatan Keputusan Strategik,

7) Pengembangan strategi Perusahaan,

8) Implementasi Strategi,

9) Peninjauan kembali dan evaluasi.

Lima variabel yang biasanya merupakan faktor-faktor kritis implementasi strategi

(1) tugas,

(2) orang,

(3) Struktur,

(4) teknologi,

(5) sistem balas jasa.

Kebaikan-kebaikan perencanaan strategik adalah dalam memberikan pedoman

yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi. Kebaikan penting perencanaan

strategi lainnya adalah membantu para manajer dalam pembuatan keputusan.

Kelemahan-kelemahan perencanaan strategi adalah bahwasannya hal itu

memerlukan investasi dalam waktu, uang dan orang yang cukup besar.

Kelemahan selanjutnya adalah bahwa perencanaan strategik kadang-kadang

cenderung membatasi organisasi hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan

bebas resiko.

F. Hambatan-hambatan Perencanaan Efektif

Ada sejumlah alasan mengapa banyak manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan

Page 22: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

tujuan dan membuat rencana bagi organisasi atau kelompok / satuan kerja mereka,

yaitu :

1. Kurang Pengetahuan Tentang Organisasi.

2. Kurang Pengetahuan Tentang Lingkungan.

3. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif.

4. Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang.

5. Biaya.

6. Takut Gagal.

7. Kurang Percaya Diri.

8. Ketidaksediaan.

Kriteria Penilaian Efektivitas Rencana

Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu

mencakup

(1) kegunaan,

(2) ketepatan dan obyektivitas,

(3) ruang lingkup,

(4) efektivitas Biaya,

(5) akuntabilitas,

(6) ketepatan waktu.

Page 23: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Bab VI

Penetapan Tujuan Organisasi dan Pembuatan Keputusan

A. Fungsi dan Tujuan Organisasi

Sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus menetapkan

misi atau maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi

tentang maksud organisasi. Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan

mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan

mengindentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar. Misi

merupakan perwujudan dasar filsafat para pembuat keputusan strategik

perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan, serta menunjukan bidang-

bidang produk atau jasa pokok dan kebutuhan-kebutuhan langganan utama yang

akan dipuaskan perusahaan.

Tujuan organisasi ialah suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di

mana organisasi bermaksud untuk merealisasikan dan sebagai pernyataan tentang

keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas

mencoba untuk menimbulkannya. Tujuan organisasi merupakan pernyataan

tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang tetapi dimaksudkan

untuk dicapai di waktu yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi.

Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi

Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi

penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan

antara lain sebagai berikut :

1. Pedoman bagi kegiatan.

2. Sumber legitimasi.

3. Standar pelaksanaan.

4. Sumber motivasi.

5. Dasar rasional pengorganisasian.

Page 24: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Tipe-tipe Tujuan:

1. Tujuan kemasyarakatan (Societal goals).

2. Tujuan keluaran (Output goals).

3. Tujuan sistem (Sistem goals).

4. Tujuan produk (Product goals).

5. Tujuan turunan (Derived goals).

B. Proses Penetapan Tujuan

Proses penatapan tujuan merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu

melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. Beberapa unsur

dasar yang melatar-belakangi penetapan tujuan suatu organisasi untuk

menciptakan nilai-nilai tersebut adalah :

1. Bahwa barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan

berbagai manfaat paling sedikit sama dengan harganya.

2. Bahwa barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen / langganan.

3. Bahwa teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan

barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing.

4. Bahwa dengan kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi

dapat beroperasi dengan lebih baik dari sekedar menjaga kelangsungan hidup

(survive), yaitu untuk pertumbuhan (growth) dan dapat menghasilkan laba

(profitable).

5. Bahwa pelayanan manajemen akan memberikan public image yang

menguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modalnya dan

menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi.

6. Bahwa perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat

dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham

organisasi.

Page 25: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Bidang-bidang Tujuan

Peter Drucker, selama bekerja sebagai konsultan untuk GE, mengidentifikasikan

secara terperinci 8 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan.

Bidang-bidang itu adalah :

1. Posisi pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang

akan “direbut”.

2. Produktifitas. Adalah rasio antara masukan dengan keluaran organisasi.

3. Sumber daya phisik dan keuangan.

4. Profitabilitas. Tujuan-tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lain.

5. Inovasi. Ada kebutuhan terus menerus akan produk atau jasa baru dan inovatif.

6. Prestasi dan pengembangan manajer. Kelangsungan hidup banyak organisasi

tergantung pada kekuatan manajemen yang inovatif.

7. Prestasi dan sikap karyawan. Karyawan operatif melaksanakan sebagian besar

pekerjaan normal dan rutin di setiap organisasi.

8. Tanggung jawab sosial dan publik. Tujuan-tujuan ini ditetapkan perusahaan

untuk “menangani” boikot publik, kegiatan-kegiatan hukum, kegiatan-kegiatan

pemerintah, kelompok-kelompok berkepentingan, dan sebagainya.

C. Perumusaan Tujuan

Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan yang terlibat

dalam operasi organisasi. Perumusan tujuan merupakan Hasil usaha perpaduan

untuk memuaskan semua pihak atau himpunan berbagai tujuan individu dan

organisasi. Agar perumusan tujuan efektif manajer perlu memperhatikan

beberapa ketentuan sebagao berikut : Proses perumusan tujuan hendaknya

melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan

Manajer puncak (sebagai perumus tujuan umum) hendaknya bertanggung jawab

untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan yang lebih rendah Tujuan harus

realistic, diselaraskan dengan lingkungn internal dan eksternal Tujuan harus jelas,

beralasan dan bersifat menantang anggota organisasi Tujuan umum hendaknya

dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh pelaksana

Page 26: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum

Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan telah ditetapkan.

D. Management By Objectives (MBO)

Management By Objectives atau MBO pertama kali diperkenalkan oleh peter

Drucker dalam bukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Prosesnya

juga berjalan dengan nama-nama lain, termasuk “manajemen berdasarkan

sasaran”, “manajemen berdasarkan hasil”, atau “management by results”, “goals

management”, “work planning and review”, “goals and controls”, “joint target

setting”, dan sebagainya. Walaupun menggunakan nama-nama yang berbeda

prosesnya adalah sama. MBO telah berkembang sangat terkenal, terutama dalam-

organisasi-organisasi besar. Pada hakekatnya MBO menekankan pentingnya

peranan tujuan dalam perencanaan efektif.

Sistem MBO

Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur umum yang selalu ada dalam berbagai

sistem MBO yang efektif :

1. Komitmen pada program.

2. Penetapan tujuan manajemen puncak.

3. Tujuan-tujuan perseorangan.

4. Partisipasi.

5. Otonomi dalam implementasi rencana.

6. Peninjauan kembali prestasi.

Kekuatan dan kelemahan MBO

Dalam suatu survey terhadap para manajer, Tosi dan Carroll mengemukakan

kebaikan-kebaikan berbagai program MBO, yang dapat diperinci sebagai berikut:

1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.

2. Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer menetapkan

tujuan dan sasaran.

3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan.

4. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi.

Page 27: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada

pencapaian tujuan tertentu. Ini juga memungkinkan para bawahan mengetahui

kualitas pekerjaan mereka dalam hubungannya dengan tujuan organisasi.

Ada dua kategori kelemahan–kelemahan khas untuk organisasi yang mempunyai

program-program MBO formal. Dalam kategori pertama adalah kelemahan-

kelemahan yang melekat pada proses MBO. Ini mencakup konsumsi waktu dan

usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik

MBO, serta biasanya meningkatkan banyaknya kertas kerja. Dalam kategori

kedua, kelemahan-kelemahan seharusnya tidak ada tetapi sering dijumpai dalam

pengembangan dan implementasi program-program MBO. Kategori kedua ini

menyangkut beberapa masalah pokok yang harus dikendalikan agar program

MBO sukses :

1. Gaya dan dukungan manajemen.

2. Penyesuaian dan perubahan.

3. Ketrampilan-ketrampilan antar pribadi.

4. Deskripsi jabatan.

5. Penetapan dan pengkoordinasian tujuan.

6. Pengawasan metoda pencapaian tujuan.

7. Konflik antara kreativitas dan MBO.

Membuat MBO Efektif

Unsur-unsur penting yang diperlukan bagi efektivitas MBO.

1. Mendidik dan melatih manajer.

2. Merumuskan tujuan secara jelas.

3. Menunjukan komitmen manajemen puncak secara kontinyu.

4. Membuat umpan balik efektif.

5. Mendorong partisipasi.

Page 28: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

E. Proses Pembuatan Keputusan

1. Pemahaman dan Perumusan Masalah Manajer harus dapat menemukan

masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian mana yang harus

dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.

2. Pengumpuland an Analisa Data yang Relevan Setelah masalahnya ditemukan,

lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.

3. Pengembangan Alternatif Pengembangan alternatif memungkinkan menolak

kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang

efektif.

4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang digunakan Menilai efektivitas dari

alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber

daya organisasi dengan alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik

alternatif yang diambil dapat membantu pemecahan masalah.

5. Pemilihan Alternatif Terbaik Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada

manajer dan ketidak sempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.

6. Implementasi Keputusan Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan

dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta memperhatikan resiko

dan ketidak puasan terhadap keputusan yang diambil. Sehingga perlu dibuat

prosedur laporan kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif bila

timbul masalah baru dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan

peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi.

7. Evaluasi atas Hasil Keputusan Implementasi yang telah diambil harus selalu

dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang

diharapkan.

F. Keterlibatan Bawahan dalam Pembuatan Keputusan

Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan dapat bersifat resmi missal

dengan pembuatan kelompok, bisa juga bersifat tidak resmi missal dengan

meminta gagasan dan saran-saran. Pembuatan keputusan yang didasarkan pada

sifat formal lebih efektif karena banyak masukan-masukan pengetahuan yang

lainnya. karakteristik situasi keputusan dan gaya pembuatan keputusan

Page 29: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

manajemen akan mempengaruhi dan menentukan apakah pembuatan keputusan

dilakukan secara kelompok atau tidak.

G. Metode Kuantitatif dalam Pembuatan Keputusan

Operasi organisasi semakin komplek dan mahal, sehingga semakin sulit dan

penting manajer dalam membuat rencana dan keputusan. Untuk itu diperlukan

bantuan berbagai teknik dan peralatan kuantitatif. Teknik dan peralatan kuantitatif

pembuatan keputusan dikenal dengan nama teknik management science dan

operations research. Riset operasi menggambarkan, memahami, dan

memperkirakan perilaku berbagai sistem yang komplek dalam kehidupan

manusia. Tujuannya menyediakan informasi yang akurat.

Page 30: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Bab VII

Pengorganisasian dan Struktur Organisasi

A. Pengertian Pengorganisasian dan Struktur Organisasi

Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan

pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur

organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.

Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. Organisasi

adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama,

kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan

merealisasikan tujuanya. Organisasi adalah wadah yang memungkinkan

masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh

individu secara sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986). Pada dasarnya orang

tidak bisa hidup sendiri. Sebagian besar tujuannya dapat terpenuhi apabila ada

interaksi sosial dengan orang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia tidak bisa

hidup sendiri karena manusia memiliki kebutuhan terhadap manusia lainnya.

Karena itulah biasanya manusia berkumpul dan membentuk kelompok, yang

disebut dengan organisasi. Karang Taruna, perusahaan, kerajaan, negara, adalah

bentuk-bentuk dari organisasi. Bahkan sebuah organisasi kejahatan pun pada

dasarnya juga adalah sebuah organisasi, dimana mereka bergabung dan

berkumpul karena memiliki tujuan dan kepentingan yang sama. Organisasi yang

paling kecil yang kerap kita jumpai adalah keluarga. Keluarga pada hakikatnya

adalah sebuah organisasi. Keluarga adalah satuan organisasi terkecil yang pertama

kali dikenal oleh setiap manusia.

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam

organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan

meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda

tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga

menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan

penyampaian laporan.

Page 31: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

B.Pembagian Kerja

a. Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial, misalnya wilayah timur,

barat atau wilayah kecamatan, kabupaten dan lain sebagainya.

b. Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksi, misalnya pada

komponen suatu kendaraan, bagian pemasangan jok mobil, pemasangan rem

mobil dan lainnya.

c. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya adalah

langganan secara individual atau kelompok, pemerintahan atau non pemerintahan

dan sebagainya.

d. Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian) kerja, misalnya bagian produksi,

bagian gudang, bagian pengiriman dan lainnya.

e. Pembagian kerja atas dasar waktu, misalnya shif kerja pagi, siang dan malam.

Dari hal tersebut diatas maka akan tergambar atau terlihat pembagian kerja di

dalam suatu organisasi, yakni: Jumlah unit organisasi yang ada akan disesuaikan

dengan kebutuhan dari organisasi tersebut. Suatu unit organisasi ini harus

mempunyai fungsi bulat dan berkaitan dengan yang lainnya. Pembentukan unit

baru hanya dilaksanakan bilamana unit yang ada sudah tidak tepat lagi untuk

menampung kegiatan yang baru baik dari beban kerja maupun hubungan kerja.

Secara garis besar akan berpengaruh pada aktifitas dan sifat dari organisasi

tersebut.

C.Badan Organisasi Formal

Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas,

pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau

organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-

hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam

suatu organisasi). Atau organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan

strukturnya secara jelas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau

sasaran. Tujuan ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur

organisasi yang akan dibuat. Struktur organisasi (desain organisasi) dapat

didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi

Page 32: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola

tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi,

atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan

tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung

unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi

dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja. Unsur dan Tiang

Dasar Organisasi Formal

Ada 3 Unsur pokok organisasi formal, yaitu :

a. Sistem kegiatan terkoordinasi

b. Kelompok orang

c. Kerjasama mencapai tujuan

Tiang dasar teori organisasi formal:

a. Pembagian kerja

b. Proses skalar (hirarki) dan fungsional (horizontal)

c. Struktur

d. Rentang kendali.

Ciri-Ciri Organisasi Formal Suatu organisasi terdiri dari hubungan-hubungan

yang ditetapkan antara jabatan-jabatan. Blok-blok bangunan dasar dari organisasi

formal adalah jabatan-jabatan. Tujuan atau rencana organisasi terbagi kedalam

tugas-tugas; tugas-tugas organisasi disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai

kewajiban resmi Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada

jabatan. Yakni, satu-satunya saat bahwa seseorang diberi kewenangan untuk

melakukan tugas-tugas jabatan adalah ketika ia secara sah menduduki jabatannya.

Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan hierarkis.

Hierarkinya mengambil bentuk umum suatu piramida, yang menunjukkan setiap

pegawai bertanggung jawab kepada atasannya atas keputusan-keputusan

bawahannya serta keputusan-keputusannya sendiri. Suatu sistem aturan dan

regulasi yang umum tetapi tegas, yang ditetapkan secara formal, mengatur

tindakan-tindakan dan fungsi-fungsi jabatan dalam organisasi. Proesedur dalam

organisasi bersifat formal dan impersonal – yakni, peraturan-peraturan organisasi

Page 33: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

berlaku bagi setiap orang. Jabatan diharapkan memiliki orientasi yang impersonal

dalam hubungan mereka dengan langganan dan pejabat lainnya. Suatu sikap dan

prosedur untuk menerapkan suatu sistem disiplin merupakan bagian dari

organisasi. Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan

kehidupan organisasi. Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan

kualifikasi teknis, alih-alih koneksi politis, koneksi keluarga, atau koneksi

lainnya. Meskipun pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecakapan teknis,

kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja. Ciri-ciri

suatu organisasi formal berkaitan dengan suatu fenomena yang disebut

komunikasi jabatan. Hubungan dibentuk antara jabatan-jabatan, bukan antara

orang-orang. Keseluruhan organisasi terdiri dari jaringan jabatan. Ada pun faktor-

faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi formal adalah

sebagai berikut : Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya Strategi

menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun

diantara para pimpinan dan bawahan. Menurut Chandler, pengubahan strategi

mengakibatkan perubahan desain organisasional. Peningkatan kompleksitas

menyebabkan struktur tersentralisasi menjadi tidak efisien. Perusahaan-

perusahaan harus mengubah strukturnya menjadi struktur yang desentralisasi.

Lingkungan yang melingkupinya Dalam hal ini perlu dibedakan tiga tipe

lingkungan sebagai berikut : ·

Lingkungan stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang

tidak diperkirakan atau secara tiba-tiba. · Lingkungan berubah (changing

environment), yaitu lingkungan di mana inovasi (perubahan) mungkin terjadi

dalam setiap atau seluruh bidang. · Lingkungan bergejolak (turbulent

environment), yaitu lingkungan di mana sering terjadi perubahan secara drastis.

D.Bentuk – bentuk Badan Organisasi

a. Organisasi Fungsional Suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan

tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional

untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.

b. Organisasi Fungsional dan Garis Bentuk organisasi dimana wewenang dari

pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang

Page 34: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat

fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.

c. Organisasi Komite Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas

tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa

komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajement.

d. Organisasi Garis dan Staff Suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan

wewenang berlangsung secara vertical. Manajer ditempatkan satu atau lebih

pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai

penasehat.

e. Organisasi Matrix Organisasi dimana penggunaan struktur organisasi

menunjukan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan dimasing-

masing bagian dari bagian perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk

mengerjakan suatu proyek yang harus

E.Depertementalisasi dan Macam – macamnya

Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan

struktur yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan

dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja.

Untuk melakukan pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian

ataupun departemen dengan tugas pekerjan yang berkaitan diadakan kegaitan

departementalization atau departementalisasi. Pembagian departemen atau unit

pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam :

a. Departementalisasi Menurut Fungsi Pada pembagian ini orang yang memiliki

fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi

kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak

banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi,

dan lain sebagainya.

b. Departementalisasi Menurut Produk atau Pasar Pada jenis departementalisasi

ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi

menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis,

menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.

Page 35: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

c. Departementalisasi Organisasi Matrix atau Matriks Bentut organisasi matriks

marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan

departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi

baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan

atau komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya

tidak tetap.

F. Kegunaan dan Kerugian Panitia

kegunaan panitia adalah:

a. Keputusan-keputusan dengan kualitas lebih baik.

b. Meningkatkan penerimaan

c. Memperbaiki koordinasi

d. Tempat latihan bagi manajer

e. Penyebaran kekuasaan.

f. Menghindarkan konsekuensi-konsekuensi yang tidak menyenangkan.

Selain kegunaan, panitia juga memiliki kerugian, adapun kerugian yang

ditimbulkan oleh panitia adalah:

a. Pemborosan waktu dan ruang.

b. Dominasi individu

c. Adanya persetujuan dan kompromi terlebih dahulu

d. Kurangnya tanggung jawab

Page 36: Resume pengantar manajemen bab iii s.d. bab vii (Referensi Hani T. Handoko) oleh Miftah'll Everafter

Daftar Pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pengetahuan

Ebook Hani T Handoko

http://massofa.wordpress.com/2008/01/21/pengantar-manajemen/