RESUME MATERI MNJ PERKEBUNAN.doc

download RESUME MATERI MNJ PERKEBUNAN.doc

of 13

description

Manajemen perkebunan

Transcript of RESUME MATERI MNJ PERKEBUNAN.doc

TUGAS KULIAH

MANAJEMEN TANAMAN PERKEBUNAN

Oleh:

Nama: Destalia Lanny R

NIM: 115040201111045

Kelas: APROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

RESUME MATERISecara sederhana istilah Manajemen diartikan sebagaiusaha yang dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai sasaran tertentu. Dalam hal ini yang dimaksud dengan sumber daya adalah segala sesuatu yang dimiliki dan menjadi aset organisasi atau perusahaan yaitu manusia, mesin dan peralatan, teknologi, bahan dan dana.

Manajemen agribisnis khususnya perkebunan, sudah ada di Indonesia sejak berpuluh tahun yang lalu ketika perkebunan-perkebunan besar dibuka oleh bangsa asing. Manajemen tentunya disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi waktu itu dan perobahan yang timbul. Apa yang diterapkan sekarang adalah modifikasi dari konsep terdahulu ditambah dengan teori-teori baru yang sebelumnya tidak ada dan perangkat teknologi yang lebih canggih seperti komputerisasi dan komunikasi.

Manajemen bermanfaat bukan hanya untuk perusahaan atau organisasi, melainkan juga untuk semua kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu agar berhasil dengan baik. Perilaku manajemen tidak hanya mengatur yang telah ada, tetapi juga mampu memecahkan persoalan dan mencarikan jalan keluarnya.

Dalam tugas sehari-harinya, manajemen akan menghadapi sumber daya alam yang sewaktu-waktu dapat berubah dan harus mampu menyesuaikannya. Diperlukan pula perhatian khusus karena bekerja pada areal yang luas. Manajemen perkebunan harus mampu menghimpun kelompok yang terdiri atas puluhan sampai ribuan pekerja dalam berbagai tingkat keahlian.Sumber daya manusia ini tidak terlepas dari masalah sosial dan budaya yang beragam.Pada tingkat estate dan mill, seorangAsistensebagai base-level management, pada dasarnya adalahmanager di divisinya. Oleh karena itu Asisten diharapkan mampu menerapkan dasar kegiatan manajemen dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari untuk mencapai tujuan perusahaan.

Manajer =====>>>> Mengelola fungsi-fungsi ====== >>>> Tujuan|

Perencanaan

Organisasi

Pelaksanaan

Pengawasan

Selain itu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools).Toolsmerupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6 M, yaitumen, money, materials, machines, method, dan markets.

Guna terwujudnya struktur organisasi yang solid, diperlukan manajemen strategi untuk menentukan strategi dan arah yang digunakan perusahaan haruslah sesuai/cocok. Pengelolaan perusahaan yang baik merupakan satu syarat penting bagi terciptanya kinerja perusahaan secara wajar.

Manajemen perkebunan memiliki tujuan tertentu yang ditelah ditetapkan dalam program jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan tersebut ada yang jelas dapat dihitung secara fisik, namun ada yang tidak dapat dihitung dan perlu diketahui oleh semua pihak. Tujuan tersebut harus dapat dijelaskan secara fisik dan didistribusikan pada setiap lini, pada setiap unit kerja bahkan sampai kepada setiap individu. Pencapaian sasaran yang dinyatakan secara kuantitatif akan mudah dilaksanakan. Sasaran tersebut dapat dibagi berdasarkan waktu kerja misalnya harian, mingguan, bulanan, tahunan dan lima tahunan.

Pada dasarnya pimpinan harus meneliti secara cermat struktur organisasi yang sedang berjalan dan bertanya apakah perusahaan memiliki organisasi yang tepat untuk mendukung strategi yang dibuat? Organisasi merupakan salah satu factor terpenting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karenaorganisasi diartikan sebagai kumpulan dari beberapa orang yang secara bersama-sama berusaha mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut hanya dapat tercapai dengan adanya pembagian kerja. Jika suatu saat strategi dirubah maka perusahaan wajib untuk merubah atau menyesuaikan struktur organisasinya agar cocok dengan strategi yang baru.

Dalam struktur organisasi yang utuh terdapat jenjang organisasi yakni tingkat-tingkat satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu. Dilihat dari jenjang organisasi dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu:

1. Struktur organisasi pipih(flat top organization), yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi antara 2 sampai dengan 3 tingkat.

2. Struktur organisasi datar, yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi sampai dengan 4 tingkat.

3. Struktur organisasi curam, yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi sampai dengan 5 tingkat.

Struktur Organisasi DivisiDari ketiga macam struktur organisasi tersebut di atas, struktur organisasi divisi yang ideal atau yang berlaku pada saat ini sesuai model struktur organisasi pipih.

Demi keberhasilan penerapan struktur organisasi, penting diperhatikan Kesatuan Perintah. Kesatuan perintah adalah tiap pejabat hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat atasan tertentu. Dalam struktur organisasi divisi, Mandor I hanya dapat diperintah oleh Asisten dan bertanggung jawab kepada Asisten.

Garis-garis saluran perintah dan tanggung jawab harus dengan jelas menunjukkan dari siapa seorang pejabat menerima perintah dan kepada siapa dia bertanggung jawab. Sebaliknya, harus jelas pula kepada siapa dia melapor dan dari siapa dia memperoleh laporan.

Pada struktur divisi dalam pekerjaan lapangan, Asisten dibantu Mandor I. Mandor I membawahi mandor dan krani dan pada lapisan terbawah adalah karyawan/pekerja. Asisten sebagai komponen manajemen mempunyai proporsi manajerial yang dominan dibandingkan mandor dan karyawan, namun harus memiliki sedikit proporsi keterampilan. Asisten dituntut trampil agar dapat memberikan contoh langsung di lapangan, misalnya teknik menyemprot.

Proporsi yang kurang lebih sama antara manajerial dan keterampilan adalah pada Mandor I, Mandor dan Krani. Dalam sehari-hari Mandor I, Mandor dan Krani bekerja dengan menerapkan unsur manajemen dan keterampilan dalam porsi yang berimbang. Mandor I, Mandor dan Krani lebih banyak berhubungan langsung dengan karyawan, sehingga perlu memperagakan teknik bekerja pada karyawan.

Hal ini diperlukan mandor, agar prestasi kerja bisa tercapai dan tidak menyimpang dari standar kerja. Proporsi unsur manajemen pada level divisi dapat digambarkan pada tabel berikut.Unsur ManajemenPersonil Pelaksana

PerencanaanAsisten Kebun

PengorganisasianAsisten KebunMandor IMandor

PelaksanaanAsisten KebunMandor IMandor

PengawasanAsisten KebunMandor IMandor

Langkah-langkah peningkatan kualitas sumber daya manusia telah dirumuskan dengan menyusun strategi pengembangan sumber daya manusia yang ditempuh dengan menyempurnakan sistem penerimaan, promosi, mutasi, dan pendidikan serta pelatihan.RUANG LINGKUP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERUSAHAAN PERKEBUNAN

I. PendahuluanII. Perencanaan SDM PerkebunanIII. Penarikan Personalia / SDM yang dibutuhkanIV. SeleksiV. Pengenalan dan OrientasiVI. Latihan dan Pengembangan SDM PerkebunanVII. Penilaian Pelaksanaan KerjaVIII. Pemberian Balas Jasa dan Penghargaan (KOMPENSASI)IX. Perencanaan dan Pengembangan KarirX. PHK (Pemutusan Hubungan Karyawan) Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan). Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. Pengertian Perencanaan SDM

Sumber daya manusiaatau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)Mary Parker FollettManajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri.Edwin B. Flippo

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.

Peningkatan Kompetensi SDM Dimasa Mendatang yang dibutuhkan

1) Pendidikan

2) Pelatihan. Pelatihan dapat dilakukan secara internal maupun bekerjasama dengan pihak lain.

3) Coaching, Counselling, dan mentoring4) Benchmarking5) On the job training6) Magang

7) Delegasi Tugas

Level Dimensi Kompetensi SDM

1) Bertindak Jujur (Act Honestly)2) Menjaga Kerahasiaan (Maintain confidentiality)3) Menjaga nilai-nilai pribadi (Maintain Personal Standard)4) Menjadi contoh (Integrity Role Model)5) Memasyarakatkan Integritas (Promote Integrity)

Tenaga Kerja Profesional memiliki Intergritas,proaktif,ketrampilan dan pengalaman yang memadai,handal/mental yang kuat) mampu menciptakan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan nilai perusahaan. Manager SDM Perkebunan dituntut melakukan pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan lebih professional1) analisis,2) perancangan dan3) evaluasi jabatan,4) rekrutasi, seleksi, penempatan dan orientasi,5) penilaian prestasi,6) kompensasi,7) pelatihan dan pengembangan karir dan audit SDM yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan.Pengukuran Kinerja dengan BalancedScorecard Kata berimbang (balanced) dapat diartikan dengan kinerja yang diukur secara berimbang dari dua sisi, yaitu sisi keuangan dan non keuangan, mencangkup jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian internal dan eksternal Pengertian kartu skor (Scorecard) adalah suatu kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja baik untuk kondisi sekarang maupun untuk perencanaan di masa datang.KOMPENSASIPengertian dan Tujuan Kompensasi Kompensasi atau imbalan merupakan salah satu fungsi yang penting dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), pengertian kompensasi jika disimpulkan secara umum dari pendapat para ahli yaitu segala imbalan yang diterima dalam bentuk uang maupun manfaat karena telah melakukan pekerjaan dalam suatu organisasi. Aspek-aspek Yang Dinilai Dalam Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) Kemampuan Teknis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik, dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas, serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya Kemampuan Konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing ke dalam bidang operasional perusahaan secara menyeluruh, yang pada intinya individual tersebut memahami tugas, fungsi, serta tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan Kemampuan Hubungan Interpersonal, yaitu kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain, memotivasi karyawan, melakukan negosiasi, dan lain-lainCONTOH KASUS PERMASALAHAN GULA NASIONAL

Indonesia potensial menjadi produsen gula dunia karena dukungan agroekosistem, luas lahan, tenaga kerja. Disamping itu prospek pasar gula di Indonesia cukup menjanjikan dengan konsumsi sebesar 4,2 4,7 juta ton/thn.Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat dan industri yang saat ini masih terus menjadi masalah karena kekurangan produksi dalam negeri, sementara kebutuhan terus meningkat.PG-PG yang berada di P.Jawa, relatif berumur teknis sudah tua, sehingga kurang produktif, hampir semua PG-PG sangat tergantung pada petani tebu dan dengan lahan yang terbatas di Pulau Jawa. Sementara pabrik gula Rafinasi yang ada(8 pabrik) belum berproduksi secara optimal (utilisasi kapasitas sekitar 40% - 60 % pada tahun 2008). Pesatnya perkembangan kebutuhan gula sementara peningkatan produksi relatif belum seimbang menjadikan Indonesia sebagai importir gula baik untuk gula kristal mentah (raw sugar) maupun gula industri (refined sugar). Pengembangan industri gula (pengolahan tebu) harus dilakukan secara terpadu mulai dari perkebunan, pengolahan, pemasaran dan distribusi yang didukung oleh pemangku kepentingan termasuk lembaga pendukung seperti litbang, SDM, keuangan/perbankan dan transportasi.

Permasalahan yang dihadapi Industri gula, antara lain:

a. Bahan baku

Rendahnya produktifitas lahan dan rendemen gula disebagian PG-PG milik PTPN/PTRNI dibanding dengan PG-PG swasta. Bahan baku raw sugar untuk industri gula rafinasi masih seluruhnya diimpor.

Pengembangan industri raw sugar untuk memasok bahan baku industri gula rafinasi dalam negeri belum juga terwujud.

b. Produksi

Mutu gula putih produksi dalam negeri masih belum memadai. Produksi tebu dan gula masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera;

Pada umumnya mesin produksi perusahaan gula putih sudah tua, sementara, program revitalisasi perusahaan gula belum berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Terdapat tiga faktor di dalam meningkatkan produksi gula, yaitu produktivitas tebu, luas areal dan rendemen. Dua faktor terpenting adalah meningkatkan rendemen dan produktivitas tebu per hektar areal dengan cara menggunakan bibit unggul yang tepat dan teknik budidaya sesuai standar bakunya. Produktivitas tebu, luas areal dan rendemen akan sangat mempengaruhi kondisi industri gula nasional agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.Sektor pertanian mencirikan beberapa kekhasan seperti: melibatkan banyak orang dengan kepemilikan sumber daya terbatas, relatif rendahnya tingkat keterampilan dan pengetahuan, kurangnya dukungan social network khususnya untuk memasuki era ekonomi modern saat ini. Jawa Timur memiliki 31 PG atau menguasai 53,44 persen PG yang ada di Indonesia. PG tersebut tersebar di berbagai wilayah diantaranya Ngawi, Lumajang, Madiun, Malang, Jombang, Pasuruan, Jember, Bondowoso, dan Situbondo. Jawa timur merupakan sentra utama penghasil gula Indonesia. "Petani tebu di Indonesia harus didorong untuk memahami bagaimana mereka dapat mengoptimalkan dan mencapai hasil yang lebih besar dengan memahami tata letak lahan tebu yang mereka miliki, agar produksi dan industri gula terus berkembang," CONTOH KASUS REVITALISASI PABRIK GULA

Jika melihat kondisi yang ada serta dalam rangka meningkatkan produksi gula Jatim serta nasional, seharusnya pabrik pabrik yang ada saat ini direvitalisasi secara bertahap. Jika revitalisasi pabrik gula dilakukan secara bertahap dan kontinyu, akan berefek juga kepada jumlah impor gula untuk memenuhi kebutuhan nasional. Dengan demikan, ketergantungan terhadap impor dapat dikurangi. Intinya, rencana penutupan beberapa pabrik gula di Jatim ini sebaiknya tidak dilakukan. Hal ini juga tidak bertolak belakang dengan semangat peningkatan produksi gula nasional ataupun swasembada gula pada tahun 2014.Masyarakat di Jatim sangat berkepentingan dengan pelaksanaan revitalisasi ini karena banyak masyarakat yang menggantung kehidupannya pada bertani tebu. Dengan adanya rencana penutupan beberapa pabrik gula, tentunya akan sangat berpengaruh pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Justru rencana penutupan ini harusnya di balik menjadi revitalisasi semua pabrik gula yang ada, khususnya yang sudah tua dan tidak efisien.

Adanya peningkatan efisiensi produksi gula melalui revitalisasi pabrik tentu saja berefek pada peningkatan pendapatan petani tebu karena rendemen dinilai lebih tinggi dari sebelumnya. Faktor lain dari efek penutupan pabrik tebu ialah distribusi hasil panen tebu rakyat. Umumnya, petani tebu mempunyai kebun-kebun yang tidak jauh dari pabrik yang ada saat ini. Jika benar beberapa pabrik ini ditutup, tentunya akan menjadi masalah tersendiri bagi petani tebu, misalnya jalur distribusi akan semakin jauh yang tentu saja berefek pada cost of delivery.

Lebih jauh dengan revitalisasi pabrik gula diharapkan kualitas gula yang dihasilkan juga lebih baik dan konsisten. Kualitas gula yang konsisten ini sangat diperlukan, apalagi saat ini isu kualitas dan keamanan pangan (food safety) produk sudah menjadi perhatian masyarakat global. Revitalisasi pabrik juga harus diikuti dengan penyediaan bibit unggul tebu dari pemerintah. Hal ini tentunya untuk mendukung petani agar menghasilkan tebu dengan kualitas yang lebih baik. Tentunya dalam hal ini pemerintah harus bekerja lebih keras lagi dengan melibatkan para pakar dan instansi terkait agar segera memunculkan varietas tebu baru yang tahan terhadap anomali cuaca serta memiliki rendeman yang tinggi, yakni sekitar 8-9 persen. Saat ini rata-rata varietas tebu yang ada cenderung rentan dengan anomali cuaca dan memiliki rendemen hanya berkisar 6-7 persen. Varietas tebu unggul ini diharapkan juga dapat diakses oleh petani dengan mudah dan harga yang terjangkau. Jumlah pabrik gula (PG) yang masih beroperasi di Indonesia saat ini berjumlah 58 PG, dimana 54 PG berada di Jawa dan sisanya 12 PG di luar p. Jawa (Sumatera dan Sulawesi). Total kapasitas terpasang industri gula di Indonesia sekitar 197.847ton cane per day(TCD). Di wilayah Jawa Timur sendiri berdiri 31 PG dengan total kapasitas 90.430 TCD. Hasil produksi gula Jawa Timur menyumbangkan 46,6% dari produksi gula nasional.

Saat ini pabrik-pabrik gula beroperasi pada kapasitas utilisasi yang cukup tinggi. Peningkatan produksi secara substansial memerlukan investasi baru. Terkait hal tersebut pemerintah mencanangkan program revitalisasi pabrik gula dengan fokus penggantian mesin mesin produksi yang sudah tua. Revitalisasi tersebut menurut rencana akan dibiayai melalui dana sindikasi perbankan. Revitalisasi PG untuk wilayah Jawa Timur akan dilaksanakan pada beberapa pabrik diantaranya PG Semboro, PG Djatiroto, PG Watoetoelis, PG Gempol Krep, PG Pesantren Baru dan PG Ngadirojo. Proses revitalisasi telah memasuki tahap studi kelayakan dan akan segera memasuki tahap implementasi. Revitalisasi direncanakan selesai pada tahun 2009. Selain itu, dalam jangka menengah-panjang direncanakan pula untuk membangun pabrik gula baru. Selain program revitalisasi, akan dilakukan pula program pemantapan yaitu optimalisasi produksi dengan peningkatan utilisasi faktor-faktor produksi yang sudah ada.