Resume Kegiatan 19-9-11

download Resume Kegiatan 19-9-11

of 9

Transcript of Resume Kegiatan 19-9-11

Resume Kegiatan Harian Senin, 19 September 2011 Pukul 8.00 WITA Induksi dari SHE, Pembimbing Pak Yuliyanto. 1. Menjelaskan tentang pengenalan sekilas PT. Borneo Indobara. 2. Penjelasan semua hal tentang keselamatan kerja lapangan. 3. Peraturan peraturan yang harus dipatuhi oleh para pekerja tambang. 4. Penjelasan tentang cara tata tertib lalu lintas tambang, penjelasan tentang rambu rambu pada daerah tambang. 5. Penjelasan tentang cara menanggulangi keadaan darurat dan prosedur penyelamatan untuk hal yang emergency. 6. Penjelasan tentang tanda tanda pengenal untuk para pekerja dalam lokasi tambang.Mine Permit untuk akses masuk wilayah tambang, simper untuk driver kendaraan, dan visitor unntuk pengunjung. 7. Pengarahan tentang pentingnya APD untuk para pekerja tambang. 8. Pengetahuan tentang macam macam kecelakaan tambang diantaranya Nearmiss, Incident, Accident. 9. Dampak dampak yang didapat akibat tidak mematuhi peraturan peraturan yang telah ditentukan. 10. Sanksi sangki yang akan diberikan jika tidak mematuhi peraturan yang berlaku. 11. Penjelasan tentang Mine Permit sesuuai dengan pekerjaannya masing masing pada daerah tambang. 12. Penjelasan tentang factor factor yang mempengaruhi kecelakaan kerja tambang, 88 % akibat tindakan manusia, 10 % akibat kondisi, 2 % akibat hal hal yang tidak terduga (God Act), misalnya gempa bumi, banjir, hujan, dan lain sebagainya. 13. Penjelasan tentang Sistem komunikasi radio dan frekuensi yang digunakan. 14. Struktur departement pada PT. Borneo Indobara

Pukul 9.30 WITA Pengarahan sekilas tentang kegiatan Survey, Pembimbing Pak Yan 1. Penjelasan Struktur departement pada PT. Borneo Indobara. 2. Penjelasan tentang struktur mine planning develovemet pada PT. Borneo Indobara. 3. Penjelasan tentang struktur kerja pada departement survey. 4. Penjelasan tentang block block yang ada pada PT. Borneo Indobara, diantaranya Block Subamban Atas (Kusan), Block Subamban Bawah, Block Batulaki, dan block Giri Mulya. Block yang dalam proses penambangan adalah block Sumamban Atas, Subamban bawah, Batulaki. Block Giri Mulya Masih dalam proses explorasi lanjutan. 5. Total luas block PT. Borneo Indobara adalah 24.100 Ha. 6. Penjelasan tentang pengangkutan batubara dari Pit hingga ke Port. Dari block Subamban atas maupun bawah, batubara yang telah diekstraksi diantar hingga port Bunati. Jarak antara Block Sumamban Atas dengan port Bunati adalah 23 24 km, sedangkan block Subamban Bawah ke port Bunati adalah 5 6 km. Sedangkan batubara yang diekstraksi pada block Batulaki ditempatkan pada port Abidin yang jaraknya 11 13 km dari Block Batulaki. 7. Penjelasan tentang hubungan kerja antara tim survey dari PT. Borneo Indobara dengan tim survey dari Kontraktor dalam hal melakukan pengukuran tambang khususnya progress bulanan. 8. Tugas survey pada tim survey PT. Borneo Indobara adalah melakukan pengawasan, pemantauan, dan pengamatan terhadap kegiatan produksi dan kegiatan survey yang dilakuukan oleh kontraktor. 9. Tim survey PT. Borneo Indobara dan tim survey dari kontraktor melakukan joint survey pada akhir bulan untuk melakukan perhitungan volume OB yang telah dikupas dan batubara yang diekstraksi. 10. Kegiatan survey sangat berkaitan dengan departement departement lainnya misalnya department produksi, department mine planning dan department geoteknik.

11. Data hasil survey yang dilakukan oleh kontraktor diserahkan ke PT. Borneo Indobara setiap minggunya. 12. Penjelasan tentang peta block penambangan dan peta progress wilayah PT.Borneo Indobara. 13. Pembuatan peta progress dilakukan pada akhir bulan, sedangkan pembuatan data surveynya dilakukan setiap minggunya, sehingga softcopy dari data survey dibuat setiap minggunya. 14. Pengamatan untuk peta progress sangatlah penting agar dapat mengetahu daerah mana yang telah terkupas. Agar dapat melakukan prosess pemamtauan kerja produksi. 15. Peta progress penambang dibuat dengan menggunakan software Autocad Land Desktop. Pukul 10.30 WITA Pengarahan Hubungan Mine planning dengan Survey, Pembimbing Pak Yudha. 1. Penjelasan pengolahan data dari tim survey ke mineplanning. Data berupa point dan string. Software yang digunakan adalah minescape. 2. Proses pengolahan data tahapan awalnya dilakukan plotting titik dan string, kemudian dilakukan triangulasi dari data tersebut, lalu dibuat kontur. 3. Kontur yang dibuat berguna untuk mengetahui berapa elevasi pada Pit yang dalam prosess penambangan. 4. Data dari survey merupakan data induk yang diperlukan mine planning untuk melakukan pengolahan design design tambang. 5. Mine planning melakukan penentuan design tambang dan melakukan penjadwalan yang harus dikerjakan oleh bagian department produksi. 6. Penentuan block block penambangan ditentukan oleh mine planning, dan penempatannya di lokasi tambang ditentukan oleh tim survey. 7. Design yang telah dibuat oleh mine planning sewaktu waktu bisa berubah dan sifatnya tidak baku. Tergantung dengan kondisi alam, kesiapan alat, dan lain sebagainya. Hal ini erat kaitannya dengan kegiatan survey untuk melakukan

pemantauan pemantauan daerah tambang yang telah dilakukan pembuatan desing oleh mine planning. 8. Hubungan survey dengan mine planning adalah survey memberikan data wilayah tambang, mine planning melakukan designnya, kemudian survey memastikan apakah design yang dibuat oleh mine planning sesuai dengan design atau tidak dalam hal pengerjaannya oleh produksi. Pukul 14.00 WITA Pengarahan Hubungan antara Produksi dengan Survey, Pembimbing Pak Bernard 1. Kegiatan produksi pada PKP2B PT. Borneo Indobara dilakukan oleh kontraktor dan diawasi oleh department produksi PT. Borneo Indobara. 2. Kegiatan produksi erat kaitannya dengan efektifitas alat kerja, tergantung dengan nilai PA dan MA dari kerja alat produksi yang melakukan pekerjaan tambang. Masing masing alat produksi mempunyai nilai PA dan MA, tergantung dengan waktu kerja alat, awktu stand by alat dan juga wawktu break down alat. 3. Faktor alam sangat mempengaruhi kegiatan produksi, misalnya hujan maka otomatis kegiatan produksi tidak dapat berjalan. Faktor efektifitas dan kesiapaan alat juga mempengaruhi kegiatan produksi yang dilakukan. 4. Genangan air tambang harus terus menerus dilakukan pemompaan agar kegiatan ekstraksi batubara dapat berjalan dengan baik. Pemompaan genangan air pada pit juga tidak baku dipengaruhi oleh cuaca, kandungan air tanah juga dapat menyebabkan genangan air tambang pada pit walau tidak pada musim penghujan. 5. Alat produksi yang satu dengan yang lainnya sangat erat ikatannya, jika salah satu alat produksi tidak dapat bekerja maka alat yang lain tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik oleh karena satu jenis alat sangat menunjang kerja alat produksi yang lainnya. 6. Masing masing alat yang menunjang kegiatan produksi harus dilakukan pengkajian tentang efesiensi alat, cycle time alat, target produksi yang ingin dicapai dan jumlah alat yang diperlukan untuk melakukan ekstraksi batubara. Agar efektifitas produksi dapat tercapai dengan baik dan target dapat tercapai.

Jika target di lapangan melebihi targer planning, maka kegiatan produksi yang dilakakan masuk dalam kategori baik dan menguntungkan. 7. Kegiatan produksi harus melakukan kegiatannya sesuai dengan design yang telah ditetapkan oleh mine planning. Namun departement produksi bisa mempertimbangkan pengerjaan design tambang tersebut jika design tersebut tidak memungkinkan diterapkan dalam kondisi di lapangan. 8. Operator alat berat khususnya Exavator harus berhati hati dalam melakukan pengerukan batubara yang hampir mencapai batas floor, agar tanah penutup tidak ikut terbawa dalam saat ekstraksi batubara yang mendekati floor. Begitu juga dengan ekstraksi batubara yang hamper mendekati roof, operator excavator harus berhati hati saat melakukan pengerukan batubara. 9. Lapisan batubara yang berimpitan dengan burden misalnya batas roof dengan burden seta batas floor dengan burden mempunyai cara khusus unuk melakukan ekstraksi batubaranya. Dengan cara melakukkan covering pada ujung bucket excavator dengan lempengan besi agar dapat melakukan pengeerusan lapisan burden secara hati hati. Ini bertujuan agar burden tidak terangkut saat melakukkan loading. 10. Setiap kegiatan produksi mencapai level roof dan juga floor, maka kegiatan pengukuran survey harus dilakukan tuntuk dapat mengetahui berapa tonase batubara yang telah dilakukan oleh kegiataan ekstraksi batubara tersebut. 11. Hubungan antara kegiatan produksi dan survey memiliki kaitan erat dalam beberapa hal, diantaranya : a. Penentuan batas boundary pit saat melakukkan land clearing, tim survey meletakkan patok patok sebagai batas dari boundary. b. Memastikan kegiatan produksi sesuai dengan design dari mine planning yang telah menentukan dimensi dimensi pit tambang, misalnya dalam pembuatan bench pit, slope, dan kemiringan pada ramp. c. Membantu kegiatan produksi untuk melakukan eksstraksi batubara pada pit, misalnya memberikan patok / block block untuk melakukan proses ekstraksi batubara.

d. Membantu proses pembuatan ROM tambang agar dapat dikerjakan sesuai design yang dibuat. e. Membantu pembuatan paritan pada ROM, dengan cara mengukur elevasi line rencana pembuatan paritan, agar paritan dapat dibuat dengan kemiringan yang diinginkan. f. Membantu kegiatan penimbunan burden pada daeraah disposal agar disposan dapat terbentuk sesuai dengan sidewall yang kemiringannya telah ditentukan g. Memonitoring slope pada bench, disposal dan dimensi dimenssi design tambang yang telah dibentuk oleh kegiatan produksi. Pukul 16.00 WITA Pengarahan Hubungan antara Geoloy dengan Survey. 1. Kegiatan geology terbagi menjadi , yaitu Geologi model dan geologi quality. a. Geology Model ialah melakukan kegiatan model penyebaran cadangan batubara yang ada pada suatu wilayah dengan berpatokan pada data eksplorasi pada daerah tersebut. Eksplorasi erat kaitannya dengan kegiatan bor sampling yang dilakukan pada daerah yang berpotensi memiliki cadangan endapan batubara. b. Geology quality ialah melakukan kegiatan control quality batubara pada sampling batubara pada wilayah yang memiliki potensi cadangan batubara. Kegiatan sampling ini bertujuan untuk mengetahui kualitas batubara yang terdapat dapa daerah yang memiliki cadanganan tersebut. Hasil sampling batubara tersebut berupa data kalori, inherent moisture, total moisture, grindability, total sulfur, ash, dan volatile matter. 2. Dalam hal geology control quality dapat ditentukan jenis jenis produk batubara yang akan diekstraksi. Ada tiga jenis jenis produk batubara yaitu clear coal, dirty coal dan unspect coal. 3. Thinckness batubara yang layak ditambang adalah > 50 cm. Kurang dari itu maka tidak layak untuk ditambang berdasarkan standar kelayakan PT. Borneo Indobara.

4. Kegiatan yang dilakukan oleh geology moden dan quality control dapat melakukan penaksiran cadangan pada suatu wilayah yang akan dilakukan penambangan. Kelayakan wilayah yang ditambang tergantung dari data hasil modeling yang dilakukan. Tergantung nilai ash dan parameter lain yang mendukung untuk kualitas batubara yang telah dilakukan sampling. 5. Kalori yang diekstrasi pada PKP22B PT. Borneo Indobara adalah sekitar 5000 5900 kkal. 6. Formasi batubara yang ditambang ialah formas Warukin. 7. Dalam hal melakukan penghitungan cadangan hasil ekstraksi dari batubara, PT. Borneo Indobara melakukan 3 perhitungan, yaitu : a. Perhitungan penaksiran mapping b. Perhitungan hasil ekstraksi dengan menggunakan metode survey dengan melakukan pengukuran roof dan floor sehingga didapat volume diantara roof and floor yang telah diukur. c. Perhitungan pada timbangan setiap pengangkutan batubara oleh alat angkut. 8. Pit mapping adalah kegiatan melakukan pengamatan dan peninjauan langsung terhadap pit sehingga didapat data aktual yang sesuai dengan kondisi real di lapangan. Misalnya saat melakukan model geology terdapat 3 seam batubar (seamDU, seam DL2, seam DL1), setelah dilakukan pit mapping ternyata terdapat tambahan seam batubara (seam DU2, seam DU1, seam DL2U, seam DL2L, seam DL1U dan seam DL1L). Sehingga model geology yang telah dibuat harus disesuai kan data actual yang real di lapangan. 9. Salah satu penerapan lithology adalah pentuan lapisan lapisan dari wilayah yang akan dilakukan prosess penambang. Lapisan tanah apa saya yang terdapat sebelum dilakukannya ekstraksi batubara, misalnya tanah lempung dan lain sebagainya. 10. Semakin banyak parting dan interburden akibat terdapatnya seam seam baru pada daerah pit tersebut, maka kegiatan produksi harus berhati hati dan cermat perhitungan cadangan dengan modeling yang dilakukan pada sampling geology dari data eksplorasi maupun pit

saat melakukan ekstraksi batubara tersbut. Agar saat proses ekstraksi tidak terdapat burden. 11. Salah satu fungsi kegiatan geology adalah menyatakan mine out, yaitu batas akhir dari batubara dalam suatu pit. Agar dapat memastikan apakah dalam suatu wilayah pit tersebut masih terdapat batubara atau tidak. Jika tidak didapat lagi batubara maka dinyatakan Mine Out. 12. Sebelum ditetapkannya mine out, tim geologi melakukan trancing dan bor infill. Trancing ialah kegiatan melakukan penggerusan pada bata floor dari pit, jika tidak terdapat batubara maka dapat dinyatakan mine out. Bor infill ialah kegiatan melakukan sampling bor pada pit yang diduga telah mine out, jika memang tidak terdapat lagi batubaranya, maka dapat dikatakan mine out, jika masih didapat batubara dari hasil bor infill tersebut maka pit tersebut masih layak untuk ditambang. 13. Hubungan geology dengan kegiatan survey ialah : a. Dalam hal penentuan letak melakukan sampling geology. Tim geology menentukan koordinat titik titik bor eksplorasi yang harus dilakukan dan tim survey menentukan letak titik tersebut di lapangan sehingga bor ekplorasi dapat ditempatkan pada titik yang telah ditentukan koordinatnya. b. Erat kaitannya topografi dengan kegiatan bor eksplorasi dan juga penaksiran cadangan yang dilakukan pada model geologi. Karena kegiatan pengukuran topografi yang dilakukan survey tersebut dapat menjadi data surface awal yang menjadi patokan perhitungan cadangan setelah dilakukan kegiatan ekstraksi batubara. Misalnya berapa volume overburden sampai topografi awal dan volume batubara dari roof hingga floor. Serta data elevasi yang diukur untuk bor eksplorasi.

Kegiatan Survey yang berhubungan langsung dengan daerah kerja tambang harus sesuai SOP

Diagram Hubungan Survey dengan Devartement Lain Secara Garis Besar

Meberikan peta wilayah tambang untuk monitoring K3

SHE

Menunjukkan letak sampling geology

Geology

Survey Tambang Mine Planning

Memberikan data point dan string untuk planning design tambang

Menunjukkan letak dimensi design tambang

Produksi