Resume Jurnal Sacral Message

download Resume Jurnal Sacral Message

of 3

description

tg

Transcript of Resume Jurnal Sacral Message

BAB 1. PENDAHULUAN1.01 Latar belakangRetensi urin adalah ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih meskipun kandung kemih dalam keadaan penuh. Retensi urin pada persalinan pervaginam ditandai dengan ketidakmampuan ibu untuk berkemih setelah 6 jam persalinan pervaginam. Retensi urin ini terkait dengan berbagai kondisi pasca persalinan baik fisiologis maupun psikologis. Pada kondisi fisik, terdapat penekanan atau spasme sfingter akibat proses melahirkan. Sementara pada kondisi psikologis, ibu biasanya merasakan kecemasan untuk berkemih akibat rasa sakit di daerah genital. Beberapa faktor risiko yang dapat menimbulkan terjadinya retensi urin diantaranya tahap persalinan yang lama, episiotomi, laserasi perineum, atau kelahiran dengan bayi makrosomia (Cavkaytar, et al, 2014).Kondisi retensi urin juga dialami oleh beberapa pasien pasca melahirkan pervaginam di Ruang Flamboyan RS Margono Soepardjo. Kurang lebih sekitar 10-25% pasien mengalami retensi urin. Penanganan retensi urin yang dilakukan selama ini adalah dengan pemasangan kateter sementara. Kateter tersebut merupakan kateter buka tutup yang dilakukan secara manual setiap 4 jam. Hal ini merupakan bentuk bladder training bagi pasien dengan retensi urin. Meskipun demikian, pemasangan kateter seringkali belum memberikan hasil maksimal. Pasien masih sulit untuk berkemih secara mandiri setelah kateter sementara dilepas. Kondisi tersebut menyebabkan pasien harus dipasang kateter kembali. Beberapa pasien mengalami pemasangan kateter berulang hingga 2-3 kali. Keadaan ini tentu menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien seperti timbulnya rasa sakit di lubang uretra, sehingga justru menimbulkan kecemasan pasien untuk berkemih.Adanya permasalahan tersebut membuktikan perlunya teknik lain untuk mencegah terjadinya retensi urin. Salah satu metode yang telah diteliti dapat mencegah retensi urin adalah dengan masase region sakral. Masase dapat menjadi tindakan mandiri perawat dalam menangani retensi urin di rumah sakit. Oleh karena itu, makalah ini membahas teknik masase region sakral untuk mencegah terjadinya retensi urin pada ibu pasca persalinan per vaginam.

1.02 TujuanMakalah ini bertujuan untuk:a. Mengetahui resume dua jurnal yang terkait dengan retensi urin pasca persalinanb. Menganalis jurnal sesuai dengan teori dan penelitian lain yang terkaitc. Mengetahui implikasi jurnal bagi ilmu keperawatan

1.03 ManfaatMakalah ini akan bermanfaat bagi berbagai pihak diantaranyaa. Perawatb. Pasienc. Rumah sakitd. Akademik

RESUME JURNAL ISACRAL REGION MASSAGE AS AN ALTERNATIVE TO THE URINARY CATHETER USED TO PREVENT URINARY RETENTION AFTER CESAREAN DELIVERYA. Tujuan:Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui efek dari masase daerah sakral terhadap pencegahan retensi urin setelah persalinan Sectio Caesarean (SC).B. Metode Penelitian:1. Desain penelitianDesain penelitian yang digunakan adalah studi cross sectional yang dimulai pada 25 Februari s.d. 27 Oktober 2010 di Northern Cyprus.2. SampelSampel yang digunakan sebanyak 60 wanita post persalinan SC. Jumlah tersebut dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok intervensi I terdiri dari 20 wanita dengan perlakuan masase region sakral setiap jam selama 10-15 menit setelah persalinan SC. Kelompok kedua adalah kelompok intervensi II terdiri dari 20 wanita dengan masase sakral setiap 30 menit selama 10-15 menit setelah responden merasakan sensasi berkemih. Kelompok ketiga terdiri dari 20 wanita sebagai kelompok kontrol tanpa intervensi apapun. Sampel dipilih dengan teknik random sampling. Kriteria inklusi terdiri dari pasien dengan persalinan SC, tidak memiliki masalah urinari atau neurologis, mampu berkomunikasi, tidak terpasang kateter, serta tidak memiliki kontraindikasi masase.3. Metode pelaksanaanResponden pada kelompok intervensi mendapatkan masase region sakral dengan teknik effleurage (mengusap) dan friction (menggesek). Pelayanan rutin klinik seperti manajemen lingkungan tetap dilakukan. Data kemudian dikumpulkan dan diolah dengan analisis presentasi, mean, pearson chi square dan one way analysis of variance.C. Hasil:Jurnal tersebut menghasilkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi I membutuhkan 2-3 jam untuk berkemih setelah persalinan SC. Kelompok intervensi II membutuhkan waktu 4-5 jam. Sedangkan kelompok kontrol membutuhkan waktu hampir 6 jam. Pada kelompok kontrol masih ada responden yang mengalami retensi urin. Sementara kelompok intervensi tidak terdapat retensi urin pasca persalinan SC.