Resume Jurnal Keamanan Laut

download Resume Jurnal Keamanan Laut

of 16

Transcript of Resume Jurnal Keamanan Laut

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    1/16

    THE CRIMES AT SEA ACT – ITS IMPACT ON ADF OPERATIONS

    Amanda Lye - UNSW Law Journa - !oume "# $"% $"&&'%

    Pada tahun 2000, Negara Persemakmuran Australia bersama dengan Negara-negara Anggota dan

     Northern Territory, membentuk suatu kerjasama terkait dengan skema legislasi yang akhirnya

    dikenal dengan Crimes at Sea Act (CaSA) 2000. erjasama ini meru!akan suatu usaha untuk 

    memastikan keseragaman hukum terkait dengan tindakan !idana yang dilakukan di laut.

    "embaga yang ditingkatkan !er#ormanya untuk melaksanakan #ungsi !enegakan hukum nasional

    Australia adalah Australian Defence Force(A$%) & Angkatan Pertahanan Australia.

    'ujuan CaSA 2000, selain dari usaha untuk membentuk keseragaman hukum nasional adalah

    untuk mem!erluas yurisdiksi Australia dalam hal yurisdiksi !idana. $engan demikian,

     berdasarkan CaSA 2000, yurisdiksi !idana Australia tidak dibatasi oleh batas 200 nm (ona

    konomi ksklusi#) atau batas akhir dari "andas ontinen (mana yang terjauh), melainkan

    yurisdiksi !idana tersebut terus meluas hingga bahkan sam!ai ke !erairan teritorial dari negara

    lain. *al ini ter+ermin !ada !embagian ona !erbatasan Australia & Australian Adjacent Areas

    .  Inner Adjacent Area & Area Perbatasan $alam /erjarak dari garis !antai hingga 2 nm2. Outer Adjacent Area & Area Perbatasan "uar /erjarak dari titik 2 nm hingga 200 nm

    atau batas akhir "andas ontinen

    1.  Beyond Adjacent Area & $iluar Area Perbatasan /erjarak lebih dari 200 nm.

    CaSA 2000 mengikat seluruh armada ka!al A$% dan aak ka!al dalam melaksanakan tugasnya.

    $engan demikian, a!abila A$% menangani tindakan !idana yang dilakukan dalam area kurang

    dari 200 nm, akan menjadi yurisdiksi dari Negara /agian di ilayah !erairan mana tindakan

     !idana tersebut dilakukan. Namun a!abila tindakan !idana tersebut dilakukan diluar 200 nm,

    maka akan menjadi yurisdiksi dari Negara Persemakmuran Australia.

    'entu ada kemungkinan ketika hukum dari negara lain da!at berlaku !ada kasus-kasus tertentu.

    A!abila terjadi demikian, 3aksa Agung harus mem!ertimbangkan !andangan dari negara lain

    tersebut. Pada !rakteknya, ketika tindakan !idana terjadi di ona maritim dari negara lain,

    Pemerintah Australia akan melim!ahkan !enyelesaiannya ke!ada negara tersebut dengan alasan

    untuk menjaga hubungan baik dari kedua negara.

    1

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    2/16

    MARITIME SECURIT( IN SOUTHEAST ASIA) TWO CHEERS FOR RE*IONAL

    COOPERATION

    Ian S+orey – In,++u+e o. Sou+/ea, A,an S+ude, $ISEAS% – 001 23-'# $"&&4%

    Sudah menjadi !andangan yang umum a!abila satu negara sendirian tidak memiliki sumber daya

    atau kemam!uan yang +uku! untuk melaan an+aman keamanan !ada ona maritimnya,

    sehingga di!erlukan satu sumber daya yang esensial, yakni kerjasama antar negara yang disisi

    lain juga da!at meningkatkan !erdagangan global dan kebebasan berna4igasi.

    $i Asia 'enggara sendiri sudah ada kerjasama demikian yang solid sebagai salah satu hasil dari

     !eningkatan kerjasama regional dan internasional, khususnya di lokasi strategis yakni !ada Selat

    5alaka dimana !embajakan dan serangan ram!ok terus menurun jika dilihat dari tahun 660

    aal. Perairan di Asia 'enggara da!at dikatakan lebih tenang dan tertata dengan baik jika

    dibandingkan dengan !erairan di  Horn of Africa  dimana !ada tahun 2007 saja terjadi

    serangan !embajakan dengan korban sandera sebanyak 78 orang.

    erjasama yang menonjol di Asia 'enggara adalah !atroli angkatan laut 5alaysia-Singa!ura-

    9ndonesia (5A"S9N$:) yang saling bekerjasama dan dimulai !ada 20 3uli 200;. Namun karena

    terkait yurisdiksi yang +uku! sensiti#, !atroli tiga negara tersebut dikoordinasikan oleh masing-

    masing negara, dimana setia! negara bertanggungjaab untuk melakukan !atroli !ada ona

    maritimnya yang berdekatan dengan Selat 5alaka dan setia! ka!al tunduk !ada !erintah

    nasional dengan hak untuk melakukan hot pursuit  se+ara terbatas !ada ona maritim dari negara

    lain.

    Pada Se!tember 2008, dilaksanakan !royek !emantauan di udara dengan nama  Eyes in the Sy

    (9S). 9S meru!akan kegiatan yang dilaksanakan oleh ketiga negara tersebut untuk melakukan

     !atroli dengan !esaat dua kali setia! minggu diatas Selat 5alaka dan Selat Singa!ura, dan

    setia! !esaat mengangkut angkatan bersenjata dari masing-masing negara.

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    3/16

    THE UNWATCHED SHIPS AT SEA) THE COAST *UARD AND HOMELAND

    SECURIT(

    H1 D1 S1 *reenway – Word Po5y Journa - !o1 "&6 No1 " $"&&2%6 001 72-7#

    'ugas untuk menjaga !elabuhan dan garis !antai se!anjang 68,000 mil di Amerika Serikat

    diberikan ke!ada 'nited States Coast &uard   (

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    4/16

    INDIA IN THE INDIAN OCEAN)*ROWIN* MISMATCH 8ETWEEN AM8ITIONS

    AND CAPA8ILITIES

    Har,/ !1 Pan+ – Pa5.5 A..ar, – !o1 #"6 No1 " $"&&4%6 001 "74-"47

    Pada %ebruari 2007, 9ndia mengundang !ara !etinggi Angkatan "aut dari negara-negara yang

     berdekatan dengan Samudera *india dalam a+ara yang dikenal dengan nama  Indian Ocean

     Na*al Symposium, yang membahas mengenai !eran dari Angkatan "aut 9ndia sebagai instrumen

    yang !enting dalam rangka menjaga keamanan nasional dan internasional. 9ndia kini telah

    memberanikan diri untuk memenuhi keajibannya di ona maritimnya sendiri , dan sia! untuk 

     bekerjasama dengan Angkatan "aut dari negara-negara yang berdekatan dengan Samudera

    *india.

    5engingat meningkatnya kekuatan ekonomi di Asia Pasi#ik yang bergantung !ada im!or energi,

    Samudera *india tentunya menjadi sangat !enting dan membuat negara-negara disekitarnya

     berlomba-lomba untuk menda!at kontrol. *am!ir setengah dari !erdagangan 4ia jalur laut di

    dunia melalui Samudera *india, dan 20 !ersennya terdiri dari !erdagangan energi.

    Angkatan "aut 9ndia menargetkan untuk memiliki ;0 hingga ;8 ka!al !erang dalam 8 tahun

    kede!an, yang termasuk didalamnya 2 unit Admiral &orsho* Aircraft Carrier , yang diberikan

    ke 9ndia !ada 200, dan S':/A>  Air Defence Ship yang selesai dibuat !ada 20.

    Selain #okus !ada alutsista, alau!un terlihat lambat, akhirnya !ada tahun 200; 9ndia

    membentuk doktrim maritim !ertamanya semenjak 9ndia merdeka. $oktrim maritim tersebut

    #okus ke!ada dominasi 9ndia di Samudera *india yang terdiri dari em!at !eran utama Angkatan

    "aut 9ndia, yakni militer&strategi, !olitik, ke!olisian, dan sebagai agen humaniter. $oktrin ini

    menunjukkan !ergeseran Angkatan "aut 9ndia dari yang tadinya bersi#at sia! tem!ur, menjadi

     bersi#at !enanganan an+aman keamanan dan !eranan di !erdagangan energi global. Namun disisi

    lain terlihat baha doktrin maritim ini terkesan sangat ambisius, teta!i tidak didukung dengansumber daya yang +uku!, sehingga mengakibatkan tidak terbayangnya masa de!an dari doktrin

    maritim itu sendiri.

    4

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    5/16

    INDIA9S MARITIME SECURIT(

    Ra/u Roy-C/aud/ury – Inda In+erna+ona Cen+re :uar+ery – !o1 "';"36 !o1 "'6 no1

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    6/16

    INDIA AND THE LAW OF THE SEA

    S1 P1 Ja>o+a - Mo/r Se?e5@ *m?H Co1 B* - Ar5/ de, !@erre5/+,6 ""1 8d16 No1

    =6Inden Und Da, !@erre5/+ ; IndaAnd In+erna+ona Law $=4#

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    7/16

    PENE*ABAN HUBUM DI LAUT DEN*AN SISTEM SINGLE AGENCY MULTI TASKS 

    E@a Mar+na Wuan,ar – 8adan Pem?naan Hu@um Na,ona – Jurna Re5/+,ndn>

    $"&=

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    8/16

    MARITIME LAW ENFORCEMENT AND COMPLIANCE IN INDONESIA)

    PRO8LEMS AND RECOMMENDATIONS

    Dr/am,ya/ – Re,ear5/ Cen+re .or O5eano>ra0/y6 Indone,an In,++u+e o. S5en5e – 

    =

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    9/16

    A*ENC( PRO8LEMS IN LAW ENFORCEMENT) THEOR( AND APPLICATION TO

    THE U1S1 COAST *UARD

    B,/ore *awande – Proue,+ Hea+/ Mana>emen+ S5en5e – Noem?er "&&'6 '=6 P01 ='42-

    =3&4

    Suatu lembaga yang ditugaskan untuk menegakkan hukum meru!akan hal yang kom!leks.

    "embaga tersebut harus mem!ertimbangkan kemam!uan keuangan, mengatasi kendala-kendala

    internal, dan tekad yang kuat untuk melaksanakan !enegakan hukum. $alam hal ini, yang

    dibi+arakan adalam 'nited States Coast &uard  (

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    10/16

    CONSTA8ULAR( ARRAN*EMENTS FOR ENFORCEMENT OF AUSTRALIA9S

    MARITIME JURISDICTION

    Mar+n T,ameny – Au,+raan Journa o. Mar+me and O5ean A..ar, – !o1 < $=%6 $"&="%

    Sebagai akibat dari !erkembangan hukum internasional, khususnya mengenai

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    11/16

    THE CONCEPT OF A MALA(SIAN NATIONAL MARITIME SECURIT( POLIC(

    I,@andar Saan – Mar+me S+ude, – !o1 =

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    12/16

    COAST *UARDS AND MARITIME PIRAC() SAILIN* PAST THE IMPEDIMENTS

    TO COOPERATION IN ASIA

    RuGe He – Rou+ed>e – T/e Pa5.5 Reew6 o1 "" No1 ' De5em?er "&&46 P01 337-3#4

    Angkatan "aut !ada suatu negara sejak dulu sudah menjadi instrumen sebagai kerjasama

    internasional, khususnya !ada kerjasama melaan an+aman keamanan se!erti !embajakan ka!al.

    Sayangnya, !andangan baha Angkatan "aut yang kuat dan selalu #okus !ada !enyaluran

    kekuatan, serta eks!ansi ilayah, menimbulkan rintangan !ada Angkatan "aut ekstra-regional

    yang men+oba mem!romosikan kerjasama dengan negara !antai. $engan demikian, +uku! logis

    a!abila negara !antai menjadi aas dan siaga ketika ka!al !erang asing berlayar dekat dengan

     batas negaranya. Politik yang sensiti# da!at timbul sebagai akibat dari terjalinnya kerjasama

    ekstra-regional se!erti !ada American &reat /hite Fleet . emam!uan ekstra-regional tersebut

    da!at membuat suatu Angkatan "aut bergerak lebih jauh dari negaranya sendiri. Namun disisi

    lain, kebanyakan Angkatan "aut di Asia 'enggara lebih ?tenang@, yang lebih mengutamakan

    kontrol terhada! ilayah negaranya. Se!erti menjalankan tugas !enegakan hukum, melindungi

    sumber daya alam, SA>, !en+egahan !olusi laut, dan memberi bantuan na4igasi.

    Atas hal tersebut, telah banyak usulan bagi Angkatan "aut yang memiliki kekuatan besar untuk 

    mem!ertimbangkan kembali a!akah masih !erlu menangani masalah dengan an+aman dari

     !elaku non-!emerintahan se!erti !embajakan dan terorisme.

    5engingat !otensi ketegangan yang da!at timbul dari kerjasama Angkatan "aut, dengan

    hadirnya instansi yang berkaitan dengan !enjagaan !antai &  National Coast &uards  da!at

    menjadi alternati# untuk menjalin kerjasama keamanan yang memiliki sisi !olitik yang sensiti#.

    9nstansi !aramiliter tersebut memiliki !engaruh !olitik yang lebih rendah jika dibandingkan

    dengan kakaknya, !ara Angkatan "aut, dan +uku! berman#aat untuk bero!erasi di !erairan yang

    memiliki klaim yurisdiksi bertum!ang tindih dari bebera!a negara. $i Asia 'enggara, hadirnya

     National Coast &uards  menjadi sangat berman#aat di Selat 5alaka, mengingat batas

    se!anjang 200 nm menurut

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    13/16

    THE DIMENSION OF A TRANSNATIONAL CRIME PRO8LEM) THE CASE OF IUU

    FISHIN*

    Don Ldd5@ – S0rn>er S5en5e – !o1 =7 $"&=

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    14/16

    THE FUTURE MARITIME SECURIT( EN!IRONMENT IN ASIA) A RISB 

    ASSESSMENT APPROACH

    Sam 8a+eman – Con+em0orary Sou+/ea,+ A,a – !o1 271=6 $"&='%6 P01

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    15/16

    . Catastrophic  & /en+ana /esar, han+urnya hubungan regional se+ara menyeluruh,

    gangguan kegiatan ekonomi yang menyeluruh dan terjadinya !erang !ada ilayah

    tertentu, serta ikut +am!urnya kekuatan ekstra-regional.

     

    TERRORISM6 PIRAC( AND CLIMATE CHAN*E) CHALLEN*ES TO

    INTERNATIONAL MARITIME *O!ERNANCE

    15

  • 8/17/2019 Resume Jurnal Keamanan Laut

    16/16

    M5/ae 8u@y – Pro:ue,+ Re,ear5/ L?rary – So5a A+erna+e,) Se5ond :uar+er $"&&4%6

    !o1 "#6 No1 "

    Cuku! di!ertanyakan baha mengenai tindakan terorisme tidak disebutkan dalam