Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

10
1 RESUME HASIL SURVEI PENDAHULUAN ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN KUPANG BARAT, PROPINSI NTT Pendahuluan Atas permintaan manajemen PT. Grand Victory, Jakarta, survei pendahuluan endapan bijih mangan pada daerah KP (Kuasa Pertambangan) milik PT. Grand Victory Group di Kabupaten kupang Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur selama 4 hari sejak tanggal 6-9 termasuk waktu perjalanan, telah dilakukan sesuai rencana. Resume hasil survei awal ini akan diuraikan di bawah. Tujuan Sesuai dengan TOR (Term of Reference) yang standart untuk suatu survey pendahuluan dalam bidang geologi, maka tujuan survei awal ini sebagai berikut: 1. Melakukan pengamatan geologi endapan Mn secara lokal pada blok-blok endapan dalam KP (Kuasa Pertambangan) dengan total luas sekitar 3000 Ha. 2. Mengamati, mendokumentasi dan menginterpretasi karakteristik geometri dan variabilitas endapan Mn di lapangan. 3. Menentukan blok endapan Mn yang “paling” prospek untuk ditindaklanjuti pada kegiatan ekksplorasi detail. 4. Merekomendasi metoda penambangan yang paling efektif.

Transcript of Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

Page 1: Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

1

RESUME HASIL SURVEI PENDAHULUAN

ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN KUPANG BARAT, PROPINSI NTT

Pendahuluan

Atas permintaan manajemen PT. Grand Victory, Jakarta, survei pendahuluan

endapan bijih mangan pada daerah KP (Kuasa Pertambangan) milik PT. Grand

Victory Group di Kabupaten kupang Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur

selama 4 hari sejak tanggal 6-9 termasuk waktu perjalanan, telah dilakukan

sesuai rencana. Resume hasil survei awal ini akan diuraikan di bawah.

Tujuan

Sesuai dengan TOR (Term of Reference) yang standart untuk suatu survey

pendahuluan dalam bidang geologi, maka tujuan survei awal ini sebagai

berikut:

1. Melakukan pengamatan geologi endapan Mn secara lokal pada blok-blok

endapan dalam KP (Kuasa Pertambangan) dengan total luas sekitar 3000

Ha.

2. Mengamati, mendokumentasi dan menginterpretasi karakteristik

geometri dan variabilitas endapan Mn di lapangan.

3. Menentukan blok endapan Mn yang “paling” prospek untuk

ditindaklanjuti pada kegiatan ekksplorasi detail.

4. Merekomendasi metoda penambangan yang paling efektif.

Page 2: Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

2

Hasil singkat (resume) survei awal

1. Geologi endapan

Pada konteks geologi regional, endapan mangan di Kabupaten Kupang Barat

terdapat pada Formasi/Kompleks Bobonaro (Tmb) dan Formasi Gamping Koral

(Qa) namun demikian, pengamatan geologi lapangan secara seksama

menunjukan bahwa endapan Mn tersebut merupakan mangan sedimenter baik

yang vulkanik sedimenter maupun non vulkanik sedimenter. Formasi/Kompleks

Bobonaro (Tmb) ini memiliki ketebalan sampai ribuan meter (Rosidi dkk.,1996).

Ketebalan Formasi pembawa endapan Mn ini sangat berpengaruh pada potensi

ketebalan endapan Mn di daerah penelitian. Karena Formasi pembawa lapisan

Mn relatif tebal, mestinya kemungkinan besar endapan Mn di daerah penelitian

juga cukup tebal.

2. Karakteristik Endapan Mangan

a. Geometri dan variabilitas endapan

Secara umum di daerah penelitian terdapat 3 jenis mangan, yaitu mangan

berlapis dan mangan berbentuk bongkah serta mangan yang berasosiasi

dengan endapan breksi dolomite kuarter . Endapan mangan yang di daerah

penelitian difokuskan pada endapan yang memiliki geometri berupa lapisan

(layer) dengan tebal bervariasi antara 1 cm hingga 8 cm dan melapis

diantara batuan sedimen laut dalam seperti batunapal, batugamping tufan,

batupasir karbonatan dan (chert). Perlapisan Mn tidak menerus, namun

terputus-putus, lentikular, kadang-kadang menebal, menipis dan terlipat.

Dari sisi ekonomis, endapan mangan dengan bentuk seperti ini memiliki

kadar yang lebih tinggi (Mn ≥ 50%) bila dibandingkan dengan endapan

mangan tipe bongkah (Mn ≤ 50%). Seperti dikatakan sebelumnya bahwa

perulangan perlapisan Mn relatif tebal, dapat mencapai ratusan meter.

Sedangkan mangan yang tipe non vulkanik sedimenter pada lokasi pertama

yang berasosiasi dengan formasi gamping koral (Qa) dengan litologi breksi

Page 3: Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

3

dolomit kuarter sangat jarang ditemukan di indonesia namun memiliki

karakter khusus yaitu mangannya dapat berupa sebagai matriks dan semen

serta juga dapat berupa fragmen dalam satu kesatuan breksi dolomit

kuarter tersebut. Tipe mangan ini bisa jadi akan sangat ekonomis sekali

karena memiliki penyebaran yang cukup luas dan relatih hadir merata dalam

satu kesatuan breksi dolomit kuarter.

Ditinjau dari sisi variabilitas, endapan Mn daerah penelitian memiliki

variabilitas dan kompleksitas yang tinggi karena perlapisan Mn ada yang

menerus dan ada juga yang tidak menerus, lentikular, terlipat dan

menebal/menipis. Ketebalan lapisan Mn juga bervariasi dan

interlayer/interbedded dengan perlapisan batuan sedimen laut dalam

dengan perselingan prodak vulkanik seperti tuff dan lumpur vulkanik.

Sedangkan mangan yang tipe bongkah memiliki penyebaran yang setempat

setempat dan memiliki kemungkinan penyebaran dibawah permukaan yang

cukup ekonomis. Tingkat variabilitas endapan Mn ini akan mempengaruhi

metode dan tingkat akurasi estimasi sumberdaya (resources) atau cadangan

(reserves) Mn tersebut, sehingga perlu dilakukan penyelidikan lanjutan

berupa test pit dan survey geofisika.

b. Mineralogi dan geokimia endapan

Endapan Mn di daerah survei dicirikan dengan hadirnya mineral pirolusit

(MnO2) secara dominan. Pirolusit ini berwarna hitam mengkilat dan

berwarna hitam membekas di tangan bila dipegang. Pirolusit merupakan

mineral mangan sekunder hasil ubahan dari mineral mangan primer misalnya

rodokrosit (MnCO3). Secara geokimia, kadar Mn tipe berlapis tersebut relatif

tinggi dibanding dengan tipe yang bongkah, namun keduanya menjadi

prioritas eksplorasi/ekploitasi ketimbang endapan Mn tipe non vulkanik

sedimenter pada breksi dolomite, karena sulit memprediksi cadangannya.

Page 4: Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

4

c. Proses pembentukan endapan untuk eksplorasi lanjutan

Pemetaan geologi di lapangan menunjukkan bahwa terdapat hubungan erat

antara penyebaran endapan Mn dengan keberadaan mud-volcano. Lapisan

Mn biasanya berkembang pada periperal mud-volcano sampai radius ratusan

meter bahkan kilo meteran tergantung diameter/volume mud-volcano di

lokasi tersebut. Hal yang sama juga dijumpai dengan jelas di daerah

prospek daerah lokasi 5 dan 7. Selain itu, endapan Mn ini penyelidik

memperkirakan berkembang secara terbatas pada sepanjang zona patahan

(fault). Secara genetik, mud-volcano memproduksi panas (heat) dan

”hydrothermal fluids” bertemperatur 50-150°C. Panas (heat) dan larutan

hidrotermal tersebut mengubah/mengalterasi (altering) mineral Mn primer

(rodokrosit menjadi mineral Mn sekunder (pirolusit) sehingga terjadi

peningkatan kadar Mn. Berdasarkan hal tersebut, program eksplorasi lanjut

endapan Mn di daerah studi harus difokuskan pada daerah sekitar mud-

volcano untuk yang tipe berlapis ini.

Sedangkan untuk mangan yang tipe bongkah di fokuskan pada lokasi 2 dan 4

dengan menindaklanjuti dengan survey geofisika untuk memprediksi

penyebaran dan potensi cadangan yang ada di lokasi tersebut.

Mangan yang tipe terakhir yang berada pada lokasi pertama pada daerah

milik pak Yesaya perlu dilakukan studi lanjutan baik berupa mapping detil,

test pit dan survey geofisika karena karakteristiknya yang masih misterius

dan sangat menarik secara genetik. Mangan tipe ini kemungkinan memiliki

potensi yang baik secara geometrik.

3. Blok/daerah prioritas untuk eksplorasi lanjut

a. Blok/Daerah I (LP-01)

Pada daerah ini ditemukan endapan mangan berupa matriks, semen serta

fragmen pada litologi breksi dolomit, tersebar terutama pada lereng-lereng

punggungan bukit. Pada lokasi ini ditemukan mangan pada kedalaman kurang

Page 5: Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

5

lebih 1 meter hasil galian penduduk yang menambang secara manual. Kelebihan

blok/daerah ini adalah akses jalan yang relatif dekat dengan jalan utama dan

topografi yang relatif tidak terjal.

b. Blok/Daerah II (LP-02 dan LP-04)

Singkapan endapan mangan pada blok ini ditemukan pada kaki bukit berupa

lapisan mangan tipe bongkah dengan ukuran boulder 2-4 meter yang hadir

diantara endapan tuff karbonatan yang teroksidasi. Penyebaran mangan tipe ini

Foto 01. Penyebaran Mn tipe non vulkanik

sedimenter pada LP-01

Foto 02. Megaskopis Mn tipe Non vulkanik

sedimenter pada LP-01

Mn

Page 6: Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

6

setempat setempat dan kemungkinan di bawah tanah tersebut masih terdapat

endapan Mn tipe ini. Blok ini cukup dekat dengan jalan utama dan berada lebih

kurang 20 Km dari bibir pantai, sehingga memberi keuntungan tersendiri untuk

dikembangkan/eksplorasi lebih lanjut.

Mn

Mn

Foto 03. Penyebaran Singkapan endapan Mn tipe boulder/bongkah pada LP-04 daerah/blok II

Foto 04. Megaskopis Singkapan endapan Mn tipe boulder/bongkah pada pada LP-02 daerah/blok II

Page 7: Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

7

c. Blok/Daerah III (LP-05 danLP-07)

Pada daerah ini ditemukan endapan mangan berlapis terutama pada lereng-

lereng punggungan bukit. Dari singkapan yang ditemukan, terdapat beberapa

lapisan mangan dengan tebal bervariasi antara 1-3 cm. pada pit yang dibuat

oleh warga untuk penambangan secara manual, dari kedalaman 0,5 m telah

mulai terlihat perlapisan mangan diantara tuff halus dan chert yang

diperkirakan bahwa lapisan ini akan semakin dominan kearah bawah (Foto 03).

Berdasarkan data singkapan pada pit penduduk. Ketebalan endapan mangan ini

bervariasi mulai dari 2 cm – 8 cm.

Foto 05. Singkapan/ pit penduduk endapan Mn berlapis (vulkanik sedimenter) pada LP-05 daerah/blok III

Foto 06. Singkapan/ pit penduduk endapan Mn berlapis (vulkanik sedimenter) pada LP-07 daerah/blok III

Mn

Mn

Page 8: Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

8

4. Saran metoda penambangan paling efektif

a. Full manual

Metode penambangan dengan mendayagunakan masyarakat sekitar, sumber

daya manusia yang banyak terdapat di daerah sekitar tambang dapat

diberdayakan secara optimal sehingga dapat menciptakan lapangan kerja

baru. Disini, masyarakat dapat bekerja mulai dari tahapan pengupasan

lahan hingga pemisahan antara endapan mangan dengan impurities (batuan

pengotor). Penggunaan metode full manual, secara geologi sebenarnya

dapat membantu untuk mendapatkan data eksplorasi. Dengan adanya

pengupasan lahan oleh warga, maka akan terlihat kemenerusan endapan

mangan sehingga dapat dibuat rekonstruksi dari sebaran endapan mangan

tersebut. Kekurangan dari metode ini adalah hasil yang didapat tidak

maksimal karena mengandalkan tenaga manusia. Metode penambangan

seperti ini dapat dilkukan pada awal kegiatan terutama pada daerah/blok

yang sulit diakses dan pada tipe Mn berlapis karena sangat rapuh akan

mudah hancur dan remuk jika memakai alat berat seperti excavator.

b. Semi-mekanik

Dengan metode ini, endapan mangan pertama kali diambil dengan alat

berat seperti excavator baru kemudian dipilah-pilah dengan menggunakan

tenaga manusia. Keuntungan dari metode ini adalah mangan yang diambil

cukup banyak dengan waktu yang relatif lebih singkat sehingga hasil

produksi juga akan meningkat. Selain itu, resiko keselamatan kerja juga

dapat diminimalisir. Metode penambangan semi-mekanik dapat dilakukan

pada daerah yang mudah diakses, misalnya di lokasi blok I. Tenaga manusia

sangat dibutuhkan dalam men-sorting dan memisahkan lapisan Mn dengan

lapisan pengotor. Penambangan dengan full-mekanik pada daerah studi

adalah mustahil mengingat karakteristik endapan Mn yang berselang-seling

dengan lapisan non-Mn.

Page 9: Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

9

Rekomendasi eksplorasi

Berdasarkan data lapangan dari hasil survei pendahuluan ini, beberapa

rekomendasi eksplorasi lanjutan yang dapat disampaikan sebagi berikut:

1. Data eksplorasi bawah permukaan masih sangat minim, delineasi blok-blok

endapan Mn pada studi PU sebelumnya hanya berdasarkan sebaran Mn di

permukaan, sehingga masih sangat perlu eksplorasi lanjutan yang

difokuskan pada daerah prioritas di atas.

2. Kegiatan eksplorasi lanjutan dapat difokuskan pada kegiatan

penggalian/test pitting pada kedalaman ≥ 5 meter sehingga diharapkan

dapat menembus lapisan tanah (soil) yang tebal dan bisa dilakuakn survey

geofisika.

3. Berhubung ketebalan soil yang besar dan kekerasan batuan/soil yang

tinggi,test pitting pada daerah/blok yang dekat dengan jalan raya dapat

dibantu dengan menggunakan excavator. Pihak manajemen perusahaan

dapat membicarakan hal tersebut lebih jauh (mempertimbangkan aspek

mutual benefit).

4. Prioritas penambangan manual/tambang rakyat dapat dilakukan di

daerah/blok I dan II, karena topografi terjal/akses jalan agak jauh, namun

daerah/blok ini diperkirakan memiliki potensi Mn yang cukup potensi.

Bahan pustaka

Rosidi, H.M.D.., Tjokrosapoetro, S.,dan Gafoer, S.,1996, Peta Geologi Lembar Kupang-Atambua,Timor. Geological Survey of Indonesia, skala 1:250.000.

Page 10: Resume Hasil Survei Mn KUPANG BARAT

10

LAMPIRAN 1. PETA GEOLOGI DAN PENYEBARAN MANGAN DAERAH KP PT. GRAND VICTORY