Kisah PT Semen Kupang

download Kisah PT Semen Kupang

of 6

Transcript of Kisah PT Semen Kupang

Kisah penyelamatan pabrik PT Semen Kupang oleh para insinyur yang dipecat oleh PT Dirgantara Indonesia Ditulis oleh Tatang Saftari, Daru Wiranto, Heru Marlianto, Makmun Alrasyid, Utaryo Leksono dan Yadi SupriyadiDipecat oleh PT Dirgantara Indonesia Pada akhir tahun 2003, ratusan insinyur Indonesia terkena Program Re-strukturisasi PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Dalam bahasa sederhana, para insinyur tersebut dipecat oleh PT DI. Kebetulan pengambil kebijakan untuk Program Restrukturisasi di PT DI tersebut adalah rekan kami seangkatan, yaitu Edwin Soedarmo yang saat itu menjabat sebagai Direktur Utama PT DI. Kami menyadari sepenuhnya bahwa pilihan Edwin tidak banyak dan inilah salah satu jalan terbaik untuk penyelamatan PT DI dari sudut pandang beliau. Dari sekian ratus insinyur ada beberapa insinyur alumni ITB angkatan 1977 yang terkena pemecatan, yaitu Tatang Saftari alumni Jurusan Fisika teknik, Daru Wiranto alumni Jurusan Mesin di Divisi Antariksa, Heru Marlianto alumni Jurusan Fisika Teknik di Pengujian Wind Tunnel, Makmun Alrasyid alumni Fisika Teknik di Pengujian Electro magnetic Compatibility, Utaryo Leksono dari Jurusan Fisika teknik dan Yadi Supriyadi jurusan Mesin di Divisi Helikopter. Untunglah pada saat-saat tersebut, kami sempat mengikuti perkembangan Mailing list (milis) ITB77 yang dimotori oleh Pak Hengki (Triharyo Soesilo), alumni Jurusan Teknik Kimia. Pak Hengki sebagai Direktur PT Rekayasa Industri dan juga ketua angkatan kami, sangat concern dengan nasib para Insinyur yang dipecat oleh PT DI. Rekan-rekan dari PT Rekayasa Industri sempat melakukan training marathon selama beberapa minggu tentang industri EPC secara gratis kepada para insinyur ex-PT DI yang dipecat. Dengan tujuan agar aset yang berupa para insinyur pandai-pandai tersebut, dapat dialihkan ke industri lain yang memang betul-betul memerlukan mereka. Mission Impossible ke PT Semen Kupang Pada bulan Februari tahun 2004, kami mendapat tawaran dari Pak Hengki untuk membenahi Pabrik milik PT Semen Kupang di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT). Tugas kami bagaikan instruksi di bagian awal dari Film Mission Impossible, berikut ini instruksi yang kami terima. Instruksi ini kami edit dari e-mail Pak Hengki di Mailing list ITB kepada rekan-rekan angkatan 1977: Ada 6 insinyur ex-PTDI, alumni ITB angkatan 1977 yang akan direkrut PT Semen Kupang. Perusahaan ini tidak mampu melunasi pinjaman hutang mereka ke Bank Mandiri karena operasional Pabrik PT Semen Kupang yang tidak reliable. Produksi semen tidak mampu kontinyu dan kualitas produk juga tidak konsisten. Problem utamanya adalah kerusakan peralatan mesinmesin dan permasalahan instrumentasi. Sedangkan Sumber Daya Manusia PT Semen Kupang sangat minim, karena tidak ada satupun insinyur Indonesia yang mau bekerja di Kupang. Padahal PT Semen Kupang adalah satu-satunya Industri skala besar di propinsi Nusa Tenggara Timur. Disisi lain ada enam insinyur ex-PTDI yang relatif menganggur dan siap terjun ke lapangan setelah di-training dalam berbagai bidang engineering. Mereka bersedia berbakti untuk bangsa dan mengabdikan ilmunya di PT Semen Kupang. Mereka akan diperkenalkan terhadap dokumen-

dokumen utama pabrik PT Semen Kupang di Jakarta pada hari Rabu 28 Januari s/d Sabtu 31 Januari 2004. Tentunya mereka akan merayakan Idul adha pada tanggal 2 Februari 2004. Kemudian pada tanggal 4 Pebruari melakukan rapat Koordinasi. Lalu tanggal 5 Pebruari 2004 berangkat ke Kupang untuk tugas selama 3 bulan. Diterima seluruh direksi PT Semen Kupang dan menerima banyak sekali keluhan Singkat kata beberapa hari setelah Idul Adha, sebuah hari yang baik, tanggal 9 Pebruari 2004 kami berempat (Heru, Yadi, Makmun dan Daru) terbang ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebuah kota diujung timur Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menggunakan pesawat Fokker-100 Tangguh dari Pelita Air Service pukul 0700 pagi. Siang hari kami sudah mendarat di kota Kupang, dan langsung menuju Pabrik Semen Kupang. Pabrik tersebut terletak di Tenao Kupang, kira-kira 5 km dari pusat kota Kupang dan 1 km dari Pelabuhan Tenao. Dari kejauhan kami telah melihat Silo-Silo semen ukuran tinggi kira-kira 40 meteran, cerobong Dust Collector dan unit-unit penangkap debu (Electrostatic Precipitator), dan struktur Cyclone Preheater. Sebenarnya pada saat itu kami belum tahu benar namanama equipment Pabrik Semen tersebut. Karena kami sebenarnya belum pernah mengunjungi pabrik semen sebelumnya. Kami langsung diterima oleh Direktur Utama, Direktur Umum, Direktur Teknik & Produksi dan Kepala Pabrik. Setelah ucapan selamat datang, kami lansung dibombardir keluhan masalah-masalah yang muncul di Pabrik mencakup masalah peralatan, instrumentasi, mesin, listrik, proses, produksi. Intinya pabrik sudah sangat sering tidak beroperasi dan berhenti berproduksi. Kami menangkap kesan begitu besar harapan mereka agar Pabrik Semen Kupang dapat beroperasi kembali normal. Sebaliknya cukup besar pula tantangan kami berempat yang hanya sempat mengikuti kursus EPC sebulan, dan sekali lagi belum pernah ke Pabrik apalagi Pabrik Semen. Kami diberi waktu 3 bulan untuk membenahi Pabrik Semen milik PT Semen Kupang. Pabrik mulai berangsur-angsur membaik Berkat kekompakan kami berempat dan pendekatan ke Direksi dan juga karyawan-karyawan kunci, Pabrik mulai berangsur baik. Secara paralel, kami juga berhasil mengidentifikasi permasalahan Pabrik. Pabrik juga sudah mulai dapat heating up dan beroperasi walaupun masih belum kontinyu. Setelah periode 3 bulan selesai, kami berhasil mengidentifikasi permasalahan di Pabrik Semen Kupang, yang kami sebut sebagai List of Problems atau daftar masalah pabrik. Jumla problem yang kami buat daftarnya mencapai puluhan item. Kamipun kemudian ditantang direksi untuk ditambah 3 bulan lagi penugasan untuk menuntaskan masalah-masalah yang tercantum dalam daftar. Tantangan direksi PT Semen Kupang kami setujui dan kami terima. Satu-persatu masalah berhasil kami eliminir pada periode 3 bulan kedua tersebut. Sehingga diakhir periode ini kami berhasil menuntaskan hampir semua permasalahan yang ada di List of Problems

dan hari operasi pabrik semakin bertambah. Pabrik Semen tersebut semakin siap untk memasuki tahap berikutnya yaitu peningkatan kapasitas produksi. Mendapat kepercayaan Bank Mandiri dan membentuk Tim-7 dari ITB angkatan 1977 Dengan presentasi hasil yang dicapai oleh Pabrik PT Semen Kupang karena kontribusi semua pihak selama 6 bulan tersebut, pihak Bank Mandiri memberi kepercayaan tambahan kepada kami dan meresmikan dibentuknya Tim Optimalisasi Pabrik PT Semen Kupang. Kami diminta untuk terus memperbaiki kinerja pabrik Semen Kupang, yang disebut sebagai Program Optimalisasi Pabrik Semen Kupang (POPSK) selama 6 bulan kedepan. Sehingga total penugasan kami menjadi 12 bulan. Tim ini juga kemudian disupport oleh Tim KPP Instrumentasi ITB, yang terdiri dari Dr. Ir. Dipl. Ing. Parsaulian Siregar (Saul), seorang alumni Fisika Teknik angkatan 1977, dan juga Dr. Zaki Suud M.Eng, alumni Fisika angkatan 1984. Team KPP Instrumentasi ITB karena kesibukan di kampus, kemudian mengutus rekan Utaryo Leksono untuk turut melaksanakan POPSK ke Kupang. Selain team yang berada di Kupang dan di ITB, rekan Tatang Saftari bertugas di Jakarta secara intensif membantu masalah pengadaan peralatan dan material, menyelesaikan berbagai masalah kontrak dan administrasi. Tatang juga melakukan detail negoisasi dengan berbagai pihak terkait. Tugas Tatang cukup penting karena harus berkoordinasi dengan pihak-pihak Bank Mandiri dan PT Rekayasa Industri di Jakarta. Jadilah kami satu tim yang terdiri dari 7 orang alumni ITB angkatan 1977 yaitu Tatang, Daru, Yadi, Utaryo, Makmun, Heru dan Saul. Tugas utama Tim-7 yang diminta oleh Bank Mandiri adalah menuntaskan POPSK dengan goal utama meningkatkan kapasitas produksi Pabrik PT Semen Kupang diatas 60% dalam jangka waktu enam bulan kedepan. Menerapkan Program Pemeliharaan dan menuliskan semua prosedur Untuk mencapai target kapasitas produksi Pabrik PT Semen Kupang diatas 60%, kami harus berupaya keras agar pabrik bisa terus menerus beroperasi secara kontinyu dan meminimalkan down-time (Pabrik mati). Untuk menjamin hal tersebut kami melakukannya dengan menerapkan Program Pemeliharaan di Pabrik Semen Kupang. Kami juga menyiapkan Prosedur Operasi Peralatan dan Pabrik yang utama dan juga peralatan yang dikategorikan sangat kritis. Kami susun Job Deskripsi karyawan Pabrik dari level atas sampai kebawah (tingkat helper). Setelah berjalannya waktu, kami menyadari bahwa ternyata tugas kami tidak cukup hanya membuat dokumen-dokumen untuk sistem pemeliharaan saja, kami juga harus membuat dokumen-dokumen untuk sistem pengoperasian pabrik. Kami baru ketahui bahwa pekerja di PT Semen Kupang tidak memiliki prosedur dan instruksi kerja untuk sistem pengoperasian pabrik mereka. Sehingga pada akhirnya kontrak kami yang semula hanya untuk membuat sistem pemeliharaan, berkembang menjadi pembuatan sistem operasi & pemeliharaan pabrik, serta sistem pengendalian mutu produk. Sebuah cakupan yang sangat luas dan lengkap.

Disamping itu kami juga terpaksa menterjemahkan manual-manual peralatan-peralatan penting pabrik untuk memudahkan para karyawan pabrik semen kupang mengoperasikan peralatanperalatan tersebut. Karena rupanya tidak ada satupun karyawan PT Semen Kupang yang mampu membaca manual dalam bahasa Inggris. Padahal manual-manual tersebut sangat penting untuk pengoperasian pabrik dan juga untuk keperluan troubleshooting. Pada saat yang bersamaan Heru Marlianto dan Yadi Supriadi melakukan pendataan ulang kondisi terakhir peralatan-peralatan pabrik Semen Kupang yang bermasalah sambil terus memperbaikinya. Menerapkan Sistem Pengoperasian, Sistem Pemeliharaan dan Sistem Pengendalian mutu Alhamdulillah, dalam waktu 3 (tiga) bulan pembuatan dokumen-dokumen prosedur, instruksi kerja, dan manual-manual dalam bahasa indonesia, dapat kami selesaikan. Peralatan-peralatan pabrikpun sudah banyak yang di diperbaiki, sehingga kamipun mulai menyusun jadwal untuk mengimplementasikan Sistem Pengoperasian, Sistem Pemeliharaan dan Sistem Pengendalian Mutu Produk yang telah kami susun bersama. Latar belakang kami di Industri pesawat terbang memberikan kepercayaan diri kepada kami dalam menyusun sistem-sistem tersebut. Sebagaimana diketahui, industri pesawat terbang sangat mementingkan sistem yang tertulis dengan baik dan rapih. Program Pemeliharaan Peralatan Pabrik mulai bergulir dan dicanangkan secara resmi oleh Direktur Utama PT.Semen Kupang, yaitu Bpk. Abdul Madjid Nampira dengan melakukan program kebersihan, baik pembersihan seluruh peralatan-peralatan pabrik, maupun pembersihan diseluruh lingkungan pabrik. Setelah peralatan-peralatan tersebut bersih maka dapat terlihat dengan jelas kebocoran-kebocoran yang terjadi pada masing-masing peralatan tersebut, sehingga dapat langsung diketahui dengan cepat dan diperbaiki. Akibatnya kerusakan yang lebih parah bisa dicegah. Kapasitas produksi meningkat diatas 80% dan mampu mengexport ke Timor Leste Tiap minggu kami mengadakan Program Kebersihan, membersihkan kawasan Pabrik. Tiap minggu pula pada bagian-bagian tertentu Pabrik seperti di mesin-mesin, daerah crusher, coal mill, preheater, panel-panel listrik dan instrumentasi, kami dokumentasi dengan cara mengambil potret-potret secara rinci. Tujuan kami untuk melihat kemajuan yang dicapai dari minggu ke minggu dalam hal Pemeliharaan Pabrik, Kebersihan Pabrik dan sebagainya. Tim-7 akhirnya dapat menyelesaikan POPSK dengan baik. Semua item dalam List of Problems berhasil kami tuntaskan. Pabrik dapat mencapai Kapasitas Produksi yang relatif tinggi, disaat awal hanya berkisar antara 20% s/d 25 %, setelah POPSK dapat mencapai diatas 60% bahkan pernah mencapai 80%. Dengan diimplementasikannya program ini, maka down time pabrik, yaitu waktu pabrik mati karena kerusakan peralatan pabrik, dapat ditekan menjadi lebih kecil. Salah satu prestasi yang membanggakan kami adalah Pabrik Semen milik PT Semen Kupang tersebut berhasil mengekspor produk semennya ke Timor Leste dalam beberapa kali angkutan kapal. Produk Semen dari Kupang juga sempat dikirm ke Ambon untuk membantu saudara-saudara di Indonesia timur dalam pembangunan kembali kota Ambon.

Pada kurun waktu pelaksanaan POPSK, kami yang sebelumnya biasanya sempat 3 bulan sekali cuti secara bergantian ke Bandung, praktis tidak dapat melaksanakan cuti. Kami baru mengambil cuti pada akhir POPSK yaitu setelah 6 bulan masa tugas kami selesaikan. Meninggalkan kota Kupang dan Nusa Tenggara Timur Walaupun Direksi, karyawan-karyawan inti Pabrik PT Semen Kupang menginginkan kami tetap berkontribusi di Pabrik Semen Kupang, kami dengan berat hati harus meninggalkan kota Kupang. Kami sampaikan bahwa penugasan Bank Mandiri hanya terbatas selama 1 tahun dan target program yang diinginkan telah tercapai, berkat kerja sama dan kerja keras seluruh direksi dan karyawan PT Semen Kupang. Pada saat perpisahan, kami sampaikan doa dan harapan agar Direksi dan karyawan PT Semen Kupang dapat mempertahankan dan meningkatkan kondisi Pabrik seperti saat-saat kami berada disana. Walaupun pekerjaan kami di Pabrik Semen Kupang cukup padat, dan dikejar-kejar waktu, namun kami sempat berlibur dan mengunjungi beberapa kota di Nusa Tenggara Timur. Diantaranya kami sempat mengunjungi Atambua di Kabupaten Belu dan juga perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste. Kami juga sempat mengunjungi pintu masuk-keluar ke Timor Leste di Matto Ain. Dalam kesempatan lain kami menyempatkan untuk berwisata ke Pulau Rote dan daerah-daerah disekitar dan diluar kota Kupang seperi Soe yang dingin seperti Lembang. Bersyukur dapat menerapkan keinsinyuran untuk menyelamatkan PT Semen Kupang Sebagai insinyur yang merasa tercampakan dari Industri Pesawat terbang di PT Dirgantara Indonesia, kami merasa bersyukur bahwa keinsinyuran kami dapat memberikan solusi untuk memecahkan berbagai masalah teknis di PT Semen Kupang. Kami juga memperoleh kesempatan untuk memperbaiki satu-satunya Industri yang ada di Nusa Tenggara Timur, mengenal masyarakat di kota Kupang dan juga menikmati keindahan negeri ini yang memang sangat luar biasa. Setelah selesai Program kami di PT Semen Kupang rupanya Laporan Teknis kami sampai di tangan Manajemen PT Semen Tonasa. Kami diminta juga untuk melakukan Audit Teknis di Pabrik PT Semen Tonasa untuk kemudian menyiapkan Proposal seperti Program Optimalisasi di Pabrik Semen Kupang untuk Pabrik Semen Tonasa. Sementara itu kami juga sedang menjajagi untuk melaksanakan Program sejenis di Pabrik Kertas Kraft Aceh. Membantu membuat prosedur kilang minyak pertama yang dibangun putra-putri Indonesia Setelah kami kembali dari Kupang, kami membuat laporan akhir pelaksanaan proyek. Pada saat kami menyerahkan laporan akhir proyek kepada pimpinan PT Rekayasa Industri, ternyata laporan kami tersebut memberikan inspirasi pada pimpinan perusahaan untuk menggunakan jasa kami untuk membuat System Operating Procedure (SOP) untuk Pabrik Kilang Minyak Balongan. Pabrik tersebut baru saja selesai dibangun oleh PT.Rekayasa Industri untuk klien mereka PT Pertamina.

Saat itu juga pada bulan Maret 2005 kami diperintahkan untuk berangkat ke Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Kami diberi waktu selama 3 (tiga) bulan untuk menyusun seluruh SOP tersebut. Pada proyek ini kami bergabung dengan Team Pre-commissioning & Commissioning Pabrik Blue Sky Balongan. Team ini terdiri dari team Pertamina, teman-teman ex-PT Pusri dan ex-PT AAF. Dari kami ada 6 orang insinyur ex-PT DI. Selama di proyek kami berbagi tugas. Ada yang mengerjakan pembuatan Form Logsheet peralatan-peralatan pabrik yang sangat diperlukan oleh operatoroperator Pertamina untuk melakukan monitoring dan pengecekan peralatan-peralatan pabrik. Ada juga yang membuat prosedur-prosedur pengoperasian peralatan-peralatan pabrik yang semuanya berjumlah 83 prosedur. Alhamdulillah dokumen-dokumen SOP dan Logsheets, yang kami buat dapat selesai pada waktunya dan sangat berguna bagi pemilik pabrik PT Pertamina. Mereka memberikan apresiasi kepada kami. Salah satu bentuk ungkapan apresiasi pihak Pertamina kepada kami adalah pernyataan dari Pak Burhanuddin, salah seorang pejabat pertamina, sebagai pengawas utama Blue sky balongan project : Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih atas bantuan Bapak-Bapak di Tim Prosedur dan kami sangat menghargai atas produk yang sangat penting dan bermanfaat ini. Sebagai informasi Form Logsheet yang telah Bapak-bapak susun bersama rekan-rekan yang lain sudah kami gunakan sejak awal untuk monitoring operasi peralatan. Dengan berjalannya waktu kami akan melakukan evaluasi untuk dilakukan revisi sesuai kebutuhan. Sekali lagi atas nama rekan-rekan operasi kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan kerjasama yang baik selama ini dan mohon maaf apabila dalam pergaulan selama ini ada kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Semoga kita bisa bekerja sama lagi diwaktu mendatang dan semoga BapakBapak bisa lebih sukses di tempat kerja yang baru / proyek yang lain. Amin. Dengan selesainya pembuatan SOP dan Logsheet untuk Proyek Blue Sky Balongan, maka selesai pulalah penugasan kami di Balongan, Indramayu. Akhirnya kami team Grey Hair kembali berpisah menjalani kehidupan kami masing-masing. Kilang Blue Sky Balongan beroperasi dengan relatif baik dan memasok bensin tanpa timbal ke daerah Jabotabek. PT Rekayasa industri akhirnya mendapat penghargaan Rintisan Teknologi dari Presiden SBY karena merupakan karya pertama putra-putri Indonesia membangun kilang minyak secara mandiri. Tentang penulis (redaksi) Tatang Saftari alumni Jurusan Fisika teknik, Daru Wiranto alumni Jurusan Mesin, Heru Marlianto alumni Jurusan Fisika Teknik, Makmun Alrasyid alumni Fisika Teknik, Utaryo Leksono dari Jurusan Fisika teknik dan Yadi Supriyadi dari jurusan Mesin