Resume Gagal Ginjal Dan Hemodialisa

download Resume Gagal Ginjal Dan Hemodialisa

of 11

description

free

Transcript of Resume Gagal Ginjal Dan Hemodialisa

GAGAL GINJAL

RESUMEdisusun guna memenuhi tugas KMB 1 yang diampu oleh M. Natsir, S.Kep Ns, M.Kep

Oleh Kelompok 2:

Mei Wulandari(14.1351)M.Zaid Ubaidillah(14.1352)Nantika Dwi Sofitri(14.1353)Pramastia Wicaksono(14.1356)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATANAKADEMI KEPERAWATAN PEMPROV JATENGUNGARAN2015

A. GAGAL GINJAL1. PengertianGinjal (renal) adalah organ tubuh yng memiliki fungsi utama utama untuk menyaring dan membunag zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium) dalam darah. Gagal ginjal adalah hilangnya fungsi ginjal. Apabila hanya 10% dari ginjal yang berfungsi, pasien dikatakan sudah sampai pada penyakit ginjal end-stage renal disease (ESRD) atau penyakit ginjal tahap akhir. Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan keratin darah) dan kadar urea nitrogen dalam darah yang meningkat. Sedangkan pada gagal ginjal kronis, penurunan fungsi ginjal terjadi perlahan-lahan. Proses penurunan fungsi ginjal dapat berlangsung terus selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai ginjal tidak dapat berfungsi sama sekali (end stage renal disease). 2. EtiologiPenyebab gagal ginjal akut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu :a. Penyebab prerenal, yakni berkurangnya aliran darah ke ginjal1) Hipovolemia (volume darah yang kurang), misalnya karena perdarahan yang hebat2) Dehidrasi karena kehilangan cairan,misalnya karena muntah-muntah, diare, berkeringat banyak dan demam3) Dehidrasi karena kurangnya asupan cairan4) Obat-obatan, misalnya obat diuretic yang menyebabkan pengeluaran cairan berlebihan berupa urin5) Gangguan aliran darah ke ginjal yang disebabkan sumbatan pada pembuluh darah ginjal b. Penyebab renal dimana kerusakan terjadi pada ginjal1) Sepsis : system imun tubuh berlebihan karena terjadi infeksi sehingga menyebabkan peradangan dan merusak ginjal2) Obat-obatan yang toksik terdapat ginjal3) Rhabdomyolysis : terjadinya kerusakan otot sehingga menyebabkan serat otot yang rusak menyumbat system filtrasi ginjal. Hal ini bisa terjadi karena trauma atau luka bakar yang hebat4) Multiple myeloma5) Peradangan akut pada glomerulus, penyakit lupus eriematosus sistemik, wegeners granulomatosis, dan Goodpasture syndromec. Penyebab postrenal, dimana aliran urin dari ginjal terganggu1) Sumbatan saluran kemih (ureter atau kandung kencing) menyebabkan aliran urin berbalik arah ke ginjal. Jika tekanan semakin tinggi maka dapat menyebabkan kerusakan ginjal danginjal menjadi tidak berfungsi lagi.2) Pembesaran prostat atau kanker prostat dapat menghambat uretra (bagian dari saluran kemih) dan menghambat pengosongan kandung kencing3) Tumor di perut yang menekan serta menyumbat ureter4) Batu ginjal3. Tanda & Gejalaa. Pembengkakan pada matab. Kakic. Nyeri di pinggang sangat hebatd. Menderita penyekit kencing manise. Demamf. Kencing yang sedikitg. Mengalami kencing merah atau kencing darahh. Sering buang air kecili. Mengalami kelainan urinej. Lemask. Tidak bertenagal. Nafsu makan yang menurunm. Mual dan muntahn. Mengalami pembengkakano. Kencing yang berkurangp. Gatal-gagalq. Sesak napasr. Pucat atau mengalami penyakit anemia4. PatofisiologiTerdapa empat tahapan klinik dari gagal ginjal akut yaitu:a. Periode awalDengan awitan awal dan diakhiri dengan terjadinya oligouria. Serangan mulai ketika ginjal mengalami trauma dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari.

b. Periode oligouria (volume urin kurang dari 400-500 ml / 24jam) ditandai dengan peningkatan konsentrasi elemen yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal (urea, kreatinn, asam ureum, kation intraseluler, potasium, dan magnesium). Terdapat penurunan fungsi ginjal dengan peningkatan retensi nitrogen. Kadang-kadang pasien mengeluarkan lebih dari 2-3 liter urin perhari dan disebut nonoligurik.c. Periode diuresisPasien menunjukkan peningkatan jumlah urin secara bertahap disertai tanda perbaikan filtrasi glomerulus. dimulai ketika dalam waktu 24jam volume urin yang keluar mencapai 500ml dan berakhir ketika BUN serta serum kreatinin tidak bertambah lagi.d. Fase penyembuhan :1) Biasanya dalam beberapa bulan (3 bulan- 1 tahun).2) Kadang-kadang terjadi jaringan parut tetapi kehilangan fungsi tidak selalu berkaitan engan gejala klinis5. Pemeriksaana. Scrotal ultrasound menunjukkan pemebesaran pada testisb. CT scan pelvis, abdomen, dan dada mungkin diperlukan untuk memeriksa metastasisc. Human Chrionic Gonadotropin (HCG) naikd. Fetoprotein (AFP) naike. Lactate Dehydrogenase (LDH) naikf. CBC menunjukkan anemia di kemudian hari saat penyakit6. Penatalaksanaana. Orchiectomyb. Kemotherapi, kombinasi medikasic. Terapi radiasi untuk menurunkan kesempatan kambuhd. Monitor penanda tumor secara periodice. Monitor CT scan lanjutan secara periodicf. Bergantung pada rencana pengobatan, beberapa pasien mungkin memerlukan bank sprema, jika kesuburan akan menjadi pertimbangan setelah pengobatan.

7. Asuhan Keperawatana. Pengkajian1) Riwayat kesehatan pasien dan pengobatan sebelumnya. Berapa lama klien sakit, bagaimana penenganannya, mendapat terapi apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggualangi penyakitnya.2) Aktivitas/ istirahat :Kelelahan ekstrem, kelelahan malaise, gangguan tidur (insomnia/ gelisah atau somnelon)Kelelahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak3) SirkulasiAdanya riwayat hipertensi lama atau berat, palpatasi, nyeri dada (angina) Hipertensi, DUJ, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada kaki, talapak tangan. Nadi lemah hipotensi ortostatik menunjukkan hipovolemia, yang jarang pada penyakit tahap akhir.Pucat, kulit coklat kehijauan, kuning, Kecenderungan perdarahan4) Integritas EgoFactor stress, perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan.Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan, kepribadian.5) EliminasiPenurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (pada gagal ginjal tahap lanjut) Abdomen kembung, diare, atau konstipasiPerubahan warna urine, contoh kuning pekat, merah, coklat, oliguria.6) Makanan / cairanPeningkatan berat badan cepat (oedema), penurunan berat abdan (malnutrisi).Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/ muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut (pernapasan ammonia) Penggunaan diureticDistensi abdomen/ asites, pembesaran hati (tahap akhir)Perubahan turgor kulit / kelembabanUlserasi gusi, perdarahan gusi/ lidah7) NeurosensoriSakit kepala, penglihatan kabur. Kram otot/ kejang, syndrome kaki gelisah, rasa terbakar pada telapak kaki, kesemutan dan kelemahan, khususnya ekstremitass bawah. Gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, stupor.

``Kejang, fasikulasi otot, aktivitass kejang.Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis8) Nyeri/ kenyamananNyeri panggul, saakit kepala, kram otot/ nyeri kakiPerilaku berhati-hati / distraksi, gelisah9) PernapasanNapas pendek, dispnea, batuk dengan / tanpa sputum kental dan banyak.Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi / kedlamanBatuk dengan sputum encer (edema paru)10) KeamananKulit gatalAda / berulang infeksi PruritisDemam (sepsis, dehidrasi), normotermia dapat secara actual terjadi peningkatan pada pasien yang mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal.Ptekie, area ekimosis pada kulitFraktur tulang, keterbatasan gerak sendi.11) SeksualitasPenurunan libido, amenorea, infertilitas12) Interaksi sosialKesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga.13) Penyuluhan/ pembelajaranRiwayat DM (resiko tinggi untuk gagal ginjal), penyakit polikistik, nefritis heredeter, kalkulus urenaria, maliganansiRiwayat terpejan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan.Penggunaan antibiotic nefrotoksik saat ini / berulangb. Diagnosa Keperawatan1) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine, diet berlebih dan retensi cairan serta natrium2) Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah, pembatasan diet, dan perubahan membrane mukosa mulut.3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi, produk sampah4) Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, an rencana tindakan.c. Intervensi1) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine, diet berlebih dan retensi cairan serta natriuma) Tujuan dan Kriteria Hasil (1) Menunjukkan pemasukan dan pengeluaran mendekati seimbang(2) Turgor kulit baik(3) Membrane mukosa lembab(4) Berat badan dan tanda vital stabil(5) Elektrolit dalam batas normalb) Intervensi (1) Kaji status cairan(2) Batasi masukan cairan(3) Jelaskan pada pasien dan keluarga rasional pembatasan(4) Pantau keratin dan BUN serum2) Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah, pembatasan diet, dan perubahan membrane mukosa mulut.a) Tujuan dan Kriteria hasil(1) Mempertahankan/ meningkatkan berat badan seperti yang diindikasikan oleh situasi individu(2) Bebas edemab) Intervensi(1) Kaji / catat pemasukan diet(2) Kaji pola diet nutrisi pasien(3) Kaji factor yang berperan dalam merubah masukan nutrisi(4) Berikan makan sedikit tapi sering (5) Berikan pasien / orang terdekat daftar makanan/ cairan yang diizinkan dan dorong terlibat dalam pilihan menu3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi, produk sampaha) Tujuan dan Kriteria Hasil(1) Berkurangnya keluhan lelah(2) Peningkatan keterlibatan pada aktivitas sosial(3) Laporan perasaan lebih benergi(4) Frekuensi kembali dalam rentang normal setelah penghentian aktivitasb) Intervensi(1) Kaji factor yang menimbulkan keletihan(2) Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas perawatan diri yang dapat ditoleransi, bantu jika keletihan terjadi(3) Anjurkan aktivitas alternative sambil istirahat(4) Anjurkan untuk beristirahat setelah dialisis4) Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, an rencana tindakan.a) Tujuan dan Kriteria Hasil(1) Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic dan rencana tindakan(2) Sedikit melaporkan perasaan gugup atau akutb) Intervensi(1) Bila mungkin atur untuk kunjungan dari individu yang mendapat terapi(2) Berikan informasi tentang : sifat gagal ginjal dan pemeriksaan fisik(3) Sediakan waktu untuk pasien dan orang terdekat untuk membicarakan tentang masalah dan perasaan tentang perubahan gaya hidup yang akan diperlukan untuk memiliki terapi(4) Jelaskan fungsi renal dan konsekuensi gagal ginjal sesuai dengan tingkat pemahaman dan kesiapan pasien untuk belajar(5) Bantu pasien untuk mengidentifikasi cara-cara untuk memahami berbagai perubahan akibat penyakit dan penanganan yang mempengaruhi hidupnya.

B. HEMODIALISIS1. PengertianBerasal dari kata hemo artinya darah, dan dialysis artinya pemisahan zat-zat terlarut. Hemodialisis berarti proses pembersihan darah dari zat-zat sampah, melalui proses penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis menggunakan ginjal buatan berupa mesin dialysis. Hemodialisis dikenal secara awam denganistilah cuci darah.Pada hemodialisis darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan diedarkan dalam sebuah mesin di luar tubuh, sehingga cara ini memerlukan jalan keluar-masuk aliran darah. Untuk itu dibuat jalur buatan di antara pembuluh arteri dan vena atau disebut fistula arteriovenosa melalui pembedahan. Lalu dengan selang darah dari fistula, darah dialirkan dan dipompa ke dalam mesin dialysis. Untuk mencegah pembekuan darah selama proses pencucian, maka diberikan obat antibeku yaitu Heparin.Rata-rata tiap orang memerlukan waktu 9-12 jam dalam seminggu untuk menyaring seluruh darah dalam tubuh. Tapi biasanya akan dibagi menjadi tiga kali pertemuan selama seminggu, jadi 3-5 jam tiap penyaringan. Tapi hal ini tergantung juga pada tingkat kerusakan ginjalnya.2. Macam-macam cuci darahAda dua macam cuci darah, yakni hemodialisis dan dialysis peritoneal. Prinsipnya, pada proses dialysis, darah akan dialirkan ke luar tubuh dan disaring. Kemudian darah yang telah disaring dialirkan kembali ke dalam tubuh. Pada hemodialisis, proses penyaringan dilakukan oleh suatu mesin dialysis yang disebut dengan membrane dialysis. Jenis dialysis ini yang banyak dilakukan di Indonesia. Sedangkan pada dialysis peritoneal, jaringan tubuhpasien sendiri bagian abdomen (perut) yang digunakan sebagai penyaring. Biasanya dialysis dilakuakn 2-3 kali seminggu selama masing-masing 4-5 jam tiap kali proses.Untuk gagal ginjal akut, biasanya dilakukan cuci darah sambil menunggu perbaikan fungsi ginjalnya, sedangkan untuk gagal ginjal kronik, harus dilakukan terus menurus, biasanya 3 kali seminggu dan setiap kali proses berlangsung sekitar 3-5 jam. Yang harus dipikirkan adalah biayanya yang cukup besar dan mempunyai efek samping yang cukup banyak seperti tekanan darah rendah, pembekuan darah, infeksi, sakit kepala, mual, muntah, anemia, kram otot, dan detak jantung tidak teratur. Alternative lain bagi penderita gagal ginjal kronik adalah melakukan cangkok ginjal apabila tidak ingin melakukan cuci darah terus menerus, tetapi proses pencangkokan ginjal ini sangat rumit sekali dan yang pasti memakan biaya yang besar sekali.

3. Proses Hemodialisisa. Menyiapkan pembuluh darah1) Pembuluh darah arteri : sebagai akses keluarnya darah kotor ke dalam mesin dialysis2) Pembuluh darah vena : sebagai jalan massuknya darah bersih dari mesin dalam tubuh.b. Menghubungkan selang melalui jarum ke dalam pembuluh darahPembuluh darah yang dipilih biasanya yang berukuran besar, seperti di daerah pangkal paha, daerah lengan dsb. Terlebih dahulu akan dilakukan pembiusan local untuk mengeurangi rasa nyeri. Pembuluh darah ini akan digunakan secara bergantian untuk mencegah pergeseran pembuluh darah yang nantinya tidak bisa digunakan lagiDewasa ini ada cara baru untuk membuat akses yang permanen bagi pembuluh darah yaitu dengan membuat anatomis antara arteri dengan vena yang biasa disebut Cimino Breschia fistula atau dengan menghubungkan arteri dengan vena lewat pembuluh darah tambahan (graft). Dengan cimino, kita hanya perlu menggunakan satu akses setiap kali melakukan hemodialisis hanya saja perlu menunggu 2 sampai 6 minggu hingga luka operasi sembuh dan cimino bisa digunakan. Cimino ini bisa bertahan selama 3 tahun untuk kemudian harus dicari pembuluh darah lain.c. Mulai dilakukan proses dialysisHemodialisa dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Dialyzer, yaitu sebuah alat seperti filter yang terdapat ribuan serat halus yang akan menyaring semua zat berbahaya, cairan, dan elektrolit berlebih dalam darah kita. Mesin akan memompa darah kita sedikit demi sedikit keluar dari tubuh untuk kemudian dicuci dalam dialyzer. Dalam dialyzer terdapat cairan khusus yang disebut Dialysate yang mengendung formula khusus yang berfungsi menyerap zat yang tidak perlu dan menambahkan zat atau mineral dan elektrolit yang kurang dalam darah. Komposisi dialysate dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi cairan dan darah kita saa melakukan hemodialisis. Untuk itu, setiap akan melakukan proses cuci darah terlebih dahulu kita harus melakukan pemeriksaan darah untuk melihat komposisi elektrolit dan berbagai komponen kimia darah dalam tubuh kita. Setelah selesai disaring, maka darah yang sudah bersih akan dipompa kembali ke dalam tubuh. Proses ini akan diulang berkali-kali hiangga darah dalam tubuh berhasil disaring seluruhnya.