Resume Filsafat Ilmu Pertemuan Ke 1 s.d Ke 7

8
ISI RESUME FILSAFAT Filsafat berasal dari kata Yunani “philosophia”. Akar katanya philos (philia: cinta, sahabat) dan sophia (kebijaksanaan, pengetahuan). Jadi, philosophia berarti mencintai kebijaksanaan atau pengetahuan. Beberapa ilmuan berbeda dalam mengartikan filsafat, diantaranya: (1) Beerling: “Filsafat adalah pemikiran- pemikiran bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman-pengalaman.” (2) Bertrand Russell: “Filsafat tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dogmatis atau dangkal.” Namun filsafat secara umum adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Filsafat mencakup pertanyaan- pertanyaan mengenai makna, kebenaran dan hubungan logis diantara ide-ide dasar (keyakinan, asumsi dan konsep). Filsafat adalah berpikir secara kritis, yaitu mengerti, memahami, mengartikan, menilai, mengkritik data-data dan fakta-fakta yang dihasilkan. Berpikir filosofis berarti kekritisan seseorang dalam berpikir

description

Filsafat Ilmu

Transcript of Resume Filsafat Ilmu Pertemuan Ke 1 s.d Ke 7

Page 1: Resume Filsafat Ilmu Pertemuan Ke 1 s.d Ke 7

ISI RESUME

FILSAFATFilsafat berasal dari kata Yunani “philosophia”. Akar katanya philos

(philia: cinta, sahabat) dan sophia (kebijaksanaan, pengetahuan). Jadi,

philosophia berarti mencintai kebijaksanaan atau pengetahuan.

Beberapa ilmuan berbeda dalam mengartikan filsafat, diantaranya: (1)

Beerling: “Filsafat adalah pemikiran-pemikiran bebas, diilhami oleh rasio,

mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman-pengalaman.” (2)

Bertrand Russell: “Filsafat tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dogmatis atau dangkal.”

Namun filsafat secara umum adalah suatu ilmu yang berusaha

menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Filsafat

mencakup pertanyaan-pertanyaan mengenai makna, kebenaran dan

hubungan logis diantara ide-ide dasar (keyakinan, asumsi dan konsep).

Filsafat adalah berpikir secara kritis, yaitu mengerti, memahami,

mengartikan, menilai, mengkritik data-data dan fakta-fakta yang dihasilkan.

Berpikir filosofis berarti kekritisan seseorang dalam berpikir (dalam

berfilosofis). Berpikir filosofis juga harus bersifat tuntas/menyeluruh dan

mendasar.

Filsafat boleh juga disebut sebagai suatu usaha untuk berpikir secara

menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya

atau suatu pertanyaan akan sesuatu yang membutuhkan suatu jawaban.

Jadi, filsafat itu berusaha mencari jawaban atas sesuatu hal sampai pada

tingkat yang sangat mendasar, sampai ke akar-akarnya tentang

fenomena/gejala di sekitar. Filsafat: “Ilmu Tentang Hakikat”.

Filsafat diawali dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Rasa ingin

tahu (Curiosity). Keingintahuan tersebut yang kemudian memunculkan

Page 2: Resume Filsafat Ilmu Pertemuan Ke 1 s.d Ke 7

sebuah pengetahuan (knowledge), pengalaman spontan (experience) dan

munculnya ilmu pengetahuan (science).

FILSUFFilsuf adalah orang yang suka berfilsafat. Bagi para filsuf

keberadaan/penjelmaan tidak mungkin berdiri sendiri sebagai sebuah

ketunggalan, melainkan keberadaan/penjelmaan merupakan kumpulan gejala

(phenomena) yang merangsang keingintahuannya untuk bertanya lebih lanjut

mengenai apa dan bagaimana.

Para filsuf memiliki pendirian yang kuat, yaitu: tidak begitu saja

menyerah terhadap sesuatu kenyataan, mereka yakin manusia sebagai

makhluk berbudaya dan beradab mampu menilai dan memikirkan setiap

gejala/peristiwa di seantero alam.

Para filsuf berprinsip: tidak pernah berhenti berpikir, berinovasi dan

berelaborasi (never stop thinking, innovating and elaborating).

FILSAFAT ILMUFilsafat ilmu adalah menelusuri dan menyelidiki sedalam-dalamnya

dan seluas mungkin segala sesuatu mengenai ilmu, terutama hakekatnya,

tanpa melupakan metodenya.

Filsafat ilmu: hakikat berpikir tentang keilmuan. Ilmu tentang ilmu

(Science about science). Untuk mempelajari filsafat ilmu perlu mengetahui 3

pengetahuan dasar, yaitu:

1. The why

Mencari tahu sebab atas segala sesuatu yang terjadi melalui:

- Pertanyaan-pertanyaan esensial

- Cara berpikir kritis, menerobos sampai ke akar-akarnya

Page 3: Resume Filsafat Ilmu Pertemuan Ke 1 s.d Ke 7

- Mencari jawabannya sampai ke tingkat paling dasar hingga

mendapatkan hal-hal baru (inovasi).

2. The what (mengenai konsep-konsep filsafat ilmu)

3. The how (mengenai bagaimana yang anda rasakan dan laksanakan)

ILMUKeingintahuan manusia terhadap kenyataan yang ditemuinya (sebagai

pembuka berbagai kemungkinan) merupakan kemampuan manusia yang

paling mendasari perkembangan pengetahuannya, melalui berbagai

pengalaman dan permenungannya. Pengetahuan yang diperoleh manusia

tidak pernah selesai/tuntas karena alam semesta ini merupakan kenyataan

yang selalu terbuka untuk penjelajahan lebih lanjut (dipelajari).

Jadi, ilmu dapat dikatakan sebagai aktivitas pemikiran manusia

sehingga menghasilkan pengetahuan/kebenaran. Walau ilmu menghasilkan

pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan berasal dari ilmu.

HAKIKAT DAN SUMBER PENGETAHUANPengetahuan lahir sejak manusia itu ada, sejak manusia berpikir,

sejak manusia berinteraksi dengan alam. Contoh pencarian pengetahuan,

salah satunya adalah penemuan teori heliocentris oleh Copernicus yang

menggugurkan teori sebelumnya, yaitu teori geocentris oleh Claudio

Ptolomeus tentang tata surya. Copernicus dengan teori heliocentris

menyatakan bahwa matahari merupakan pusat tata surya yang diedari oleh

bumi serta planet lainnya. Sedangkan teori geocentris menyatakan bahwa

bumi merupakan pusat tata surya yang diedari oleh matahari serta planet

lainnya.

BEBAS NILAI DAN TIDAK BEBAS NILAI

Page 4: Resume Filsafat Ilmu Pertemuan Ke 1 s.d Ke 7

Dalam filsafat terdapat dua pandangan menenai ilmu, yaitu ilmu bebas

nilai (konsep) dan ilmu tidak bebas nilai (tataran praktek/realitas). Ilmu bebas

nilai mengemukakan bahwa antara ilmu dan nilai tidak ada kaitannya,

keduanya berdiri sendiri. Sedangkan ilmu tidak bebas nilai, ilmu itu selalu

terkait dengan nilai-nilai. Perkembangan ilmu selalu memperhatikan aspek

nilai yang berlaku, seperti nilai ekonomis, sosial, religius dan nilai yang

lainnya.

ILMU DAN TEKNOLOGIIlmu tidak selalu bergerak secara cepat seperti teknologi. Dalam ilmu,

teori baru tidak selalu menghapuskan teori lama dan teori lama pun bisa

dihidupkan kembali. Sedangkan teknologi merupakan lompatan dan

terobosan, selalu updating.

PEROLEHAN KEBENARANKebenaran dapat diperoleh dengan tidak sengaja. Selain itu dapat

diperoleh juga melalui kitab suci, melalui orang berpengaruh, melalui

ilmuan/cerdik pandai dan melalui metode ilmiah.

Kebenaran dapat diungkap dengan metode ilmiah dan tidak ilmiah.

Dengan metode ilmiah berarti kebenaran tersebut dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan tidak ilmiah berarti kebenaran

tersebut gagal dipertanggungjawabkan secara ilmiah, gagal ditangkap oleh

panca indera dan rasio sehingga perlu dikaji di luar ilmiah.

Metode ilmiah itu terbatas karena masih dipengaruhi oleh rasio dan

panca indera, seperti emosi, persepsi, keterbatasan dan lingkungan.

Meskipun terbatas, metode ilmiah telah menjadi perangkat yang dapat

dipertanggungjawabkan. Metode ilmiah ialah prosedur untuk mendapatkan

pengetahuan yang disebut ilmu.

Page 5: Resume Filsafat Ilmu Pertemuan Ke 1 s.d Ke 7

PEROLEHAN PENGETAHUANPengetahuan dapat diperoleh dengan cara: penalaran induktif (khusus

ke umum) dan penalaran deduktif (umum ke khusus). Pengetahuan dapat

menjadi ilmu/pengetahuan ilmiah jika memenuhi syarat, yaitu: dasar

pembenaran, intersubjektif dan sistematis.

Dasar pembenaran; mengharuskan seluruh cara kerja ilmiah

diarahkan untuk memperoleh derajat kepastian setinggi-tingginya.

Pemahaman yang akan diuji dalam suatu cara kerja ilmiah harus dibenarkan

secara a priori (hasil tangkapan empiric panca indera/pikir) dan a posteriori

(sudah teruji menggunakan metode ilmiah).

Intersubjektif; pengetahuan yang telah diperoleh tersebut harus

mengalami verifikasi oleh subjek-subjek lain agar pengetahuan itu lebih teruji,

terjamin keabsahan dan kebenarannya.

Sistematis; pengetahuan ilmiah mengharuskan bersifat sistematis,

karena terdapat sistem di dalam susunan suatu pengetahuan ilmiah dan di

dalam cara memperoleh pengetahuan ilmiah tersebut (proses dan metode).

PENALARAN FILOSOFISPenalaran filosofis berarti pencarian kebenaran secara menyeluruh

(holistik, komprehensif), mengakar/mendasar (radikal), meragukan (skeptik),

kritis dan analitis.